Contoh: z = 4 + 3i.
Bilangan di atas merupakan bilangan kompleks dengan bagian riilnya adalah 4 dan bagian imajinernya
yaitu 3i. Untuk menuliskan bagian real dapat digunakan simbol Re sedangkan unutk bagian imajiner
dapat ditulis dengan Im.
Bilangan riil atau bilangan real adalah sistem bilangan yang dapat ditulis dalam bentuk desimal.
Angka desimal adalah angka berbasis 10 yang dibentuk dari angka 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9. Ahli
matematika mendefinisikan notasi bilangan real sebagai simbol ℝ.
ℚ biasa digunakan untuk menyatakan himpunan semua bilangan rasional , {ba :a ∈ Z dan b ∈ N }
ℝ biasa digunakan untuk menyatakan himpunan semua bilangan real, dan
ℂ biasa digunakan untuk menyatakan himpunan semua bilangan kompleks { a+ ib :a , b ∈ R }
Diperhatikan bahwa tidak semua literatur menggunakan simbol-simbol ini. Dengan demikian, harap
diperhatikan baik-baik dalam membaca literatur. Dalam website ini digunakan simbol-simbol tersebut
untuk pembahasan-pembahasan sebelumnya.
5/9
√81
π/2
2. Sebutkan dua perbedaan bilangan rasional dan irasional.
E. Bilangan Imajiner
Selain bilangan riil, terdapat pula bilangan imajiner. Bilangan imajiner merupakan bilangan
khayalan, artinya bilangan ini sebenarnya tidak ada dan hanya dapat dituliskan saja.Berbeda dengan
bilangan real, bilangan rasional, maupun bilangan bulat yang dapat direpresentasikan untuk
mempermudah dalam pemahaman.
Operasi penjumlahan
Dalam operasi penjumlahan bilangan kompleks, penjumlahan dilakukan dengan
mengelompokkan bagian riil dan bagian imajinernya lalu dijumlahkan masing-masing.
Operasi Pengurangan
Sama dengan operasi penjumlahan, pada operasi pengurangan bilangan kompleks dilakukan
dengan mengelompokkan bagian riil dan imajinernya kemudian dilakukan pengurangan pada masing-
masing bagian.
CONTOH 1
Pembahasan
(2+3i)(1−2i)
=2⋅1−2⋅2i+3i⋅1−3i⋅2=2−4i+3i−6i=2−4i+3i−6(−1=8−i
3 + 2i
4 – 5i
10 + 3i
Pembahasan
3 + 2i. Bagian riil = 3; bagian imajiner = 2i.
4 – 5i. Bagian riil = 4; bagian imajiner = -5i.
10 + 3i. Bagian riil = 10; bagian imajiner = 3i.
(3i + 3) + (5 – 6i)
(2i – 4) – (3 – 7i)
Pembahasan
(3i + 3) + (5 – 6i) = (3 + 5) + (3i – 6i) = 8 – 3i.
(2i – 4) – (3 – 7i) = (-4 – 3) + (2i – (-7i)) = -7 + 9i
Kesimpulan
Bilangan kompleks merupakan bilangan yang terdiri dari dua bagian yaitu bagian riil dan bagian
imajiner. Bentuk umum bilangan kompleks yaitu a + ib, dengan a dan b merupakan bilangan riil dan b
tidak sama dengan 0. Bilangan riil merupakan bilangan yang kita pakai dalam kehidupan sehari-hari
seperti bilangan akar, bilangan rasional/pecahan, bilangan bulat, dan lainnya. Sedangkan bilangan
imajiner merupakan bilangan yang dilambangkan dengan “i” (imajiner) yang memiliki nilai √-1.
Apa bedanya persamaan dengan kesamaan? Pasti aja ada murid yang nyeletuk. Beda namanya, pak/bu.
(1) 2 + 5 = 7
(2) 2x + 5 = 7
Mana yang persamaan? Mana yang kesamaan? Bahwa no.1 itu kesamaan dan no.2 adalah persamaan.
Sederhananya kesamaan tidak ada varibel sedangkan persamaaan ada variabelnya. Kesamaan dan
persamaan keduanya merupakan relasi 2 ekspresi matematis yang menunjukan 2 ekpresi tersebut
mempunyai nilai yang sama, yang membedakan pada kesamaan, ekspresi matematisnya tanpa varibel
sedangkan persamaan menggunakan variabel.
Dalam kacamata teori Logika, kesamaan adalah kalimat tertutup artinya selalu benar atau selalu salah,
kesamaaan 2 + 5 = 7 bernilai benar, sedangkan persamaan adalah kalimat terbuka yang benar atau
salahnya tergantung nilai variabelnya. Persamaan 2x + 5 = 7 bernilai benar jika x = 1 tetapi akan bernilai
salah jika x = 10.
Ketidaksamaan
Ketidaksamaan adalah kalimat pernyataan yang menyatakan hubungan tidak sama. Tanda hubung tidak
sama
< dibaca “kurang dari”
> dibaca “lebih dari”
≤ dibaca “kurang dari atau sama dengan”
≥ dibaca “lebih dari atau sama dengan”
≠ dibaca “tidak sama dengan”
Contoh ketidaksamaan.
Contoh 1
2 kurang dari 6 ditulis 2 < 6
Contoh 2
5 lebih dari 1 ditulis 5 > 1
Contoh 3
3 < 5 dan 5 < 7 ditulis 3 < 5 < 7
Pertidaksamaan
Pertidaksamaan adalah kalimat terbuka yang menyatakan hubungan ketidaksamaan atau
kalimat/pernyataan matematika yang menunjukkan perbandingan ukuran dua objek atau lebih. Contoh
pertidaksamaan
Contoh 1
x<4
Contoh 2
p-3>7
Contoh 3
x+y>3
PERTIDASAMAAN
G. Sifat-Sifat Pertidaksamaan
1. tanda pertidaksamaan tidak berubah jika kedua ruas ditambah atau dikurangi dengan bilangan
yang sama
Jika a < b maka:
a+c<b+c
a–c<b–c
2. tanda pertidaksamaan tidak berubah jika kedua ruas dikali atau dibagi dengan bilangan
positif yang sama
Jika a < b, dan c adalah bilangan positif, maka:
a.c < b.c
a/c < b/c
3. tanda pertidaksamaan akan berubah jika kedua ruas pertidaksamaan dikali atau
dibagi dengan bilangan negatif yang sama
Jika a < b, dan c adalah bilangan negatif, maka:
a.c > b.c
a/c > b/c
4. tanda pertidaksamaan tidak berubah jika kedua ruas positif masing-masing dikuadratkan
Jika a < b; a dan b sama-sama positif, maka: a 2 < b2
1. Pertidaksamaan Linear
→ Variabelnya berpangkat 1
Penyelesaian:
Suku-suku yang mengandung variabel dikumpulkan di ruas kiri, dan konstanta diletakkan di ruas kanan
Contoh:
2. Pertidaksamaan Kuadrat
→ Variabelnya berpangkat 2
Penyelesaian:
Jadi penyelesaiannya: {x | –1 ≤ x ≤ 5}
4. Pertidaksamaan Pecahan
→ ada pembilang dan penyebut
Penyelesaian:
Contoh 2:
Contoh 2:
Jadi penyelesaiannya: {x | x ≥ 4}
Contoh 1:
|2x – 3| ≤ 5
berarti:
–5 ≤ 2x – 3 ≤ 5
–5 + 3 ≤ 2x ≤ 5 + 3
–2 ≤ 2x ≤ 8
Semua dibagi 2:
–1 ≤ x ≤ 4
Contoh 2:
|3x + 7| > 2
berarti:
3x + 7 < –2 atau 3x + 7 > 2
3x < –2 – 7 atau 3x > 2 – 7
x < –3 atau x > –5/3
Contoh 3:
|2x – 5| < |x + 4|
Kedua ruas dikuadratkan:
(2x – 5)2 < (x + 4)2
(2x – 5)2 – (x + 4)2 < 0
(2x – 5 + x + 4).(2x – 5 – x – 4) < 0 (Ingat! a2 – b2 = (a + b).(a – b))
(3x – 1).(x – 9) < 0
Harga nol: 3x – 1 = 0 atau x – 9 = 0
x = 1/3 atau x = 9
Garis bilangan:
Contoh 4:
|4x – 3| ≥ x + 1
Kedua ruas dikuadratkan:
(4x – 3)2 ≥ (x + 1)2
(4x – 3)2 – (x + 1)2 ≥ 0
(4x – 3 + x + 1).(4x – 3 – x – 1) ≥ 0
(5x – 2).(3x – 4) ≥ 0
Harga nol: 5x – 2 = 0 atau 3x – 4 = 0
x = 2/5 atau x = 4/3
Syarat:
x+1≥0
x ≥ –1
Garis bilangan:
Contoh 5:
|x – 2|2 – |x – 2| < 2
Misalkan |x – 2| = y
y2 – y < 2
y2 – y – 2 < 0
(y – 2).(y + 1) < 0
Harga nol: y – 2 = 0 atau y + 1 = 0
y = 2 atau y = –1
Garis bilangan:
Artinya:
–1 < y < 2
–1 < |x – 2| < 2
Karena nilai mutlak pasti bernilai positif, maka batas kiri tidak berlaku
|x – 2| < 2
Sehingga:
–2 < x – 2 < 2
–2 + 2 < x < 2 + 2
0<x<4