Anda di halaman 1dari 20

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan karunia-Nyalah,
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Pencemaran Lingkungan”
sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Penulis menyadari bahwa yang diungkapkan
dalam makalah ini masih jauh dari sempurna. Hal ini disebabkan karena keterbatasan
kemampuan yang dimiliki oleh penulis, sehingga akan menjadi suatu kehormatan besar bagi
penulis apabila mendapatkan kritikan dan saran yang membangun makalah ini sehingga
selanjutnya akan lebih baik dan sempurna.
Demikianlah yang dapat penulis sampaikan, semoga makalah ini bermanfaat bagi
semua pihak dan sebagai media pembelajaran kimia lingkungan khususnya dalam segi
teoritis sehingga dapat membuka wawasan ilmu pengetahuan serta akan menghasilkan yang
lebih baik di masa yang akan datang. Dan makalah ini untuk menyelesaikan tugas akhir
sekolah saya dan tuntutan dari program belajar pelajaran kimia.
Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih atas semua bantuan yang telah
diberikan oleh berbagai pihak sampai tersusunnya makalah ini.

Pematangsiantar Maret 2020


Penulis,
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………..
DAFTAR ISI………………………………………………………………..
                                                                                                
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang……………………………………………………………………
B. Rumusan Masalah…………………………………………………………………
C. Tujuan PenulisanMakalah…………………………………………………………
D. Manfaat Penulisan Makalah………………………………………………………
                                     
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Pencemara Lingkungan…………………………………………........
B. Jenis Pencemara Lingkungan…………………………………………………….
C. Faktor Penyebab Pencemaran Lingkungan……………………………………...
D. Dampak Dari Pencemaran Lingkungan…………………………………………
E. Solusi Yang Dapat Diberikan Dari Pencemaran Lingkungan Yang Terjadi……   

BAB III PENUTUP


A. Simpulan…………………………………………………………………………
B. Saran……………………………………………………………………………
                                                                                                           
DAFTAR PUSTAKA

 
BAB I
PENDAHULUAN

A.   LATAR BELAKANG


Pada saat ini, pencemaran berlangsung di mana-mana dengan laju begitu cepat, yang
tidak pernah terjadi sebelumnya. Kecendrungan pencemaran terutama sejak perang dunia
kedua mengarah kepada dua hal yaitu pembuangan senyawa kimia tertentu yang makin
meningkat terutama akibat kegiatan industri dan transportasi. Yang lainnya akibat
penggunaan berbagai produk bioksida dan bahan-bahan berbahaya aktivitas manusia.
Sebelum adanya kegiatan industri dan transportasi yang banyak mengeluarkan bahan
pencemar ke lingkungan air yang disebabkan oleh limbah domestik akibat kegiatan manusia
telah merupakan faktor yang penting yang menentukan kesejahteraan/kesehatan manusia.
Pencemaran fecal terhadap sumber air minum telah sering menyebabkan penyakit-penyakit
dengan perantara air (waterborne deseases) yang telah membinasakan pensusuk di sejumlah
kota. Banyak persediaan air perkotaan masih mempunyai bakteri-bakteri patogen dengan
konsentrasi tinggi terutama di pemukiman penduduk yang sangat padat dan kumuh serta
pemukiman yang dekat dengan bantara sungai.
Sekarang ini beban pencemaran dalam lingkungan air sudah semakin berat dengan
masuknya limbah industri dari berbagai bahan kimia yang kadang kala sangat berbahaya dan
beracun meskipun dalam konsentrasi yang masih rendah seperti bahan pencemar logam-
logam berat: Hg, Pb, Cd, As, dan sebagainya.
Pencemaran lingkungan sudah terjadi pula di lingkungan udara dan tanah dengan
segala dampak yang ditimbulkannya. Penyebab pencemaran ini selain disebabkan oleh
aktivitas manusia (antropogemik) juga dapat ditimbulkan oleh kegiatan alami, seperti
kebakaran hutan karena kemarau panjang, letusan gunung berapi, dan sebagainya.
Telah banyak usaha yang dilakukan untuk menanggulangi masalah lingkungan ini
baik secara internasional, regional, atau lokal. Hal ini menunjukkan bahwa manusia sudah
mulai sadar akan adanya bahaya yang mengerikan dari kerusakan lingkungan akibat
pencemaran yang semakin parah.

B.    RUMUSAN MASALAH


1.    Apa yang dimaksud dengan pencemaran lingkungan?
2.    Apa saja jenis pencemaran lingkungan?
3.    Apa saja faktor penyebab pencemaran lingkungan?
4.    Apa saja dampak dari pencemaran lingkungan?
5.    Apa solusi yang dapat diberikan dari pencemaran lingkungan yang terjadi?

C.    TUJUAN
1.    Untuk mengetahui pengertian pencemaran lingkungan
2.    Untuk mengetahui jenis pencemaran lingkungan
3.    Untuk mengetahui faktor penyebab pencemaran lingkungan
4.    Untuk mengetahui dampak dari pencemaran lingkungan
5.    Untuk mengetahui solusi yang dapat diberikan dari pencemaran lingkungan yang terjadi
D.    MANFAAT
1.    Pembaca dapat mengetahui pengertian pencemaran lingkungan
2.    Pembaca dapat mengetahui jenis pencemaran lingkungan
3.    Pembaca dapat mengetahui faktor penyebab pencemaran lingkungan
4.    Pembaca dapat mengetahui dampak dari pencemaran lingkungan
5.    Pembaca dapat mengetahui solusi yang dapat diberikan dari pencemaran llingkungan yang
terjadi
BAB II
PEMBAHASAN

A.  PENGERTIAN PENCEMARAN LINGKUNGAN


Pencemaran lingkungan dimaksud perubahan pada lingkungan yang tidak dikehendaki
karena dapat memengaruhi kegiatan, kesehatan, dan keselamatan makhluk hidup. Perubahan
tersebut disebabkan oleh suatu zat pencemar yang disebut polutan. Suatu zat dapat dikatakan
sebagai polutan apabila bahan atau zat asing tersebut melebihi jumlah normal, berada pada
tempat yang tidak semestinya , dan berada pada waktu yang tidak tepat. Lingkungan yang
tercemar, keadaan ekosistemnya tidak seimbang akibat masuknya polutan ke dalam
lingkungan tersebut. Sedangkan lingkungan alami memiliki ekosistem yang seimbang.
Seperti contoh, udara di desa terasa segar karena banyak ditumbuhi pepohonan hijau. Hal ini
menunjukkan di desa itu udaranya belum tercemar. Adapun di kota yang padat penduduknya,
udara akan terasa panas dan pernapasan menjadi tidak panas. Hal ini menunjukkan udara
sudah tercemar.
             Pencemaran lingkungan adalah masuk atau dimasukkannya makhluk hidup, zat,
energi atau komponen lain ke dalam lingkungan atau berubahnya tatanan lingkungan akibat
kegiatan manusia atau proses alam. Sehingga kualitas lingkungan turun sampai ke tingkat
tertentu yang menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai
peruntukannya.

B. JENIS PENCEMARAN LINGKUNGAN

1. PENCEMARAN AIR
Pencemaran air berarti terdapat kerusakan air dari batas normal. Air yang terpolusi
disebabkan oleh adanya racun atau polutan yang masuk ke lingkungan air. Polutan air di
antaranya minyak, limbah industri, limbah rumah tangga. Limbah industri yang mengandung
logam berat seperti raksa, timbal, dan kadmium biasanya dialirkan ke sungai. Logam tersebut
berbahaya bila masuk ke dalam tubuh manusia karena dapat menimbulkan penyakit kanker.
Berbagai limbah rumah tangga, seperti detergen, dan sampah dapat menyebabkan penurunan
kandungan oksigen di perairan. Limbah pertanian seperti pupuk, insektisida (DDT), dan
herbisida berbahaya bagi kesehatan manusia juga organisme lainnya, dan dapat mengganggu
keseimbangan ekosistem. Semua jenis limbah tersebut dapat menyebabkan kematian
organisme air, terutama ikan.
     Definisi pencemaran air menurut Surat Keputusan Menteri Negara Kependudukan
dan Lingkungan Hidup Nomor: KEP-02/MENKLH/1988 Tentang Penetapan Baku Mutu
Lingkungan adalah masuk atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan atau
komponen lain ke dalam air dan atau komponen lain ke dalam air dan atau berubahnya
tatanan air oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam, sehingga kualitas air turun sampai
ke tingkat tertentu yang menyebabkan air menjadi kurang atau sudah tidak berfungsi lagi
sesuai dengan peruntukkannya (Pasal 1).
    
Dalam pasal 2, air pada sumber air menurut kegunaan/peruntukkannya digolongkan
menjadi:
Golongan A, yaitu air yang dapat digunakan sebagai air minum secara langsung tanpa
pengolahan terlebih dahulu.
1.      Golongan B, yaitu air yang dapat dipergunakan sebagai air baku untuk diolah sebagai air
minum dan keperluan rumah tangga.
2.      Golongan C, yaitu air yang dapat dipergunakan untuk keperluan perikanan dan
peternakan.
3.      Golongan D, yaitu air yang dapat dipergunakan untuk keperluan pertanian, dan dapat
dimanfaatkan untuk usaha perkotaan, industri, dan listrik negara.
Menurut definisi pencemaran air tersebut diatas bila suatu sumber air yang termasuk
dalam kategori golongan A, misalnya sebuah sumur penduduk kemudian mengalami
pencemaran dalam bentuk rembesan limbah cair dari suatu industri maka kategori sumur tadi
bukan golongan A lagi, tapi sudah turun menjadi golongan B karena air tadi sudah tidak
dapat digunakan langsung sebgai air minum tanpa melalui pengolahan terlebih dahulu.
Dengan demikian air sumbur tersebut menjadi kurang atau tidak berfungsi lagi sesuai  dengan
peruntukannya.

2. PENCEMARAN UDARA
Definisi pencemaran udara menurut peraturan Pemerintah No. 29 Tahun 1986 adalah
masuk atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi dan atau komponen lain ke udara dan
atau berubahnya tatanan udara oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam, sehingga
kualitas udara turun sampai ketingkat tertentu yang menyebabkan udara menjadi kurang atau
tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya. Dengan adanya peraturan
pemerintah tersebut maka pada pelaksanaannya sudah dibuat ketentuan-ketentuan yang
berhubungan dengan hal tersebut seperti misalnya, ketentuan umum untuk baku mutu udara
ambien adalah batas yang diperbolehkan bagi zat atau bahan pencemar terdapat di udara
namun tidak menimbulkan gangguan terhadapa makhluk hidup, tumbuh-tumbuhan, dan atau
harta benda; sedangkan baku mutu udara emisi adalah batas kadar yang diperbolehkan bagi
zat atau bahan pencemar untuk dikeluarkan dari sumber pencemar ke udara, sehingga tidak
mengakibatkan dilampauinya baku mutu udara ambien. Selain itu pemerintah mengeluarkan
ketentuan parameter apa saja yang harus diuji dan berapa nilainya untuk menentukan kedua
baku mutu udara tersebut.

Pencemaran udara adalah kehadiran satu atau lebih substansi fisik, kimia, atau biologi di
atmosfer dalam jumlah yang dapat membahayakan kesehatan manusia, hewan, dan
tumbuhan, mengganggu estetika dan kenyamanan, atau merusak properti.

Pencemaran udara dapat ditimbulkan oleh sumber-sumber alami maupun kegiatan manusia.
Beberapa definisi gangguan fisik seperti polusi suara, panas, radiasi atau polusi cahaya
dianggap sebagai polusi udara. Sifat alami udara mengakibatkan dampak pencemaran udara
dapat bersifat langsung dan lokal, regional, maupun global. Pencemaran udara di dalam
ruangan dapat mempengaruhi kesehatan manusia sama buruknya dengan pencemaran udara
di ruang terbuka.
* BENTUK-BENTUK ZAT-ZAT PENCEMAR UDARA

Zat-zat pencemar udara terdapat dalam bentuk gas atau partikel (biasanya sebagai
bahan-bahan partikulat). Kedua bentuk zat pencemar itu berada di atmosfer secara simultan,
tetapi seluruh zat pencemar udara 90% berbentuk gas. Bentuk-bentuk zat pencemar yang
sering terdapat dalam atmosfer:
Gas        :    keadaan gas dari cairan atau bahan padatan
Embun   :    tetesan cairan yang sangat halus yang  tersuspensi di udara
Uap        :    keadaan gas dari zat padat volatil atau cairan
Awan     :    uap yang dibentuk pada tempat yang tinggi
Kabut    :    awan yang terdapat diketinggian yang rendah
Debu      :    padatan yang tersuspensi dalam udara yang dihasilkan dari
                    pemecahan bahan
“Haze”   :     partikel-partikel debu atau garam yang tersuspensi dalam tetes
                    air
Asap      :    padatan dalam gas yang berasal dari pembakaran tidak
                    sempurna
Partikulat bisa berupa padatan atau tetes cairan yang sangat halus yang disebut
“mist”. Partikulat mempunyai bermacam-macam ukuran, bentuk, densitas, dan susunan
kimianya. Sumbangannya terhadap zat pencemar udara hanya 10%.
Banyak zat pencemar primer melakukan reaksi dalam atmosfir menghasilkan zat-zat
pencemar sekunder, seperti ozon dengan zat-zat lain membentuk kabut fotokimia. Tetes air
misalnya, bergabung dengan asam-asam seperti hidrogen sulfida menghasilkan aerosol asam
(partikel-partikel yang tersuspensi dalam gas).

* BAHAN-BAHAN PENCEMAR UDARA


Pencemaran udara biasanya terjadi akibat pembakaran bahan bakar pada kendaraan
bermotor dan gas buangan pabrik. Beberapa jenis polutan yang sering mencemari udara,
antara lain kaarbon dioksida (CO2), senyawa nitrogen, senyawa belerang, klorofluorokarbon
(CFC), dan partikel debu.
1.        Karbon Monoksida (CO)
Gas CO merupakan hasil pembakaran tidak sempurna oleh mesin kendaraan bermotor.
Apabila gas CO terhirup oleh pernapasan manusia maka akan ikut beredar dalam darah
manusia sehingga mengganggu daya ikat darah terhadap oksigen. Keracunan gas CO dapat
menyebabkan pusing-pusing, gangguan saraf, dan pingsan.
2.        Karbon Dioksida (CO2)
Gas (CO2) dihasilkan dari proses pernapasan makhluk hidup, pembusukan bahan
organik, dan pelapukan batuan. Bila kadar (CO2) di atmosfer meningkat akan menyebabkan
peningkatan suhu bumi.
3.        Senyawa Nitrogen
Gas nitrogen dibutuhkan oleh makhluk hidup sebagai bahan pembangun protein. Apabila
nitogen oksida bereaksi dengan air maka akan membentuk senyawa asam.
4.        Senyawa Belerang
Gas sulfur dioksida (SO 2) berasal dari pabrik yang menggunakan belerang dan hasil
pembakaran bahan bakar fosil (batu bara dan minyak bumi). Gas SO 2 bila bereaksi dengan air
akan membentuk senyawa asam. Jika senyawa tersebut turun bersama hujan, terjadilah hujan
asam.
5.        Klorofluorokarbon (CFC)
CFC biasanya digunakan sebagai bahan pendingin pada AC dan kulkas. Selain itu,
dipergunakan pada penyemprot rambut dan obat nyamuk semprot. CFC dapat merusak
lapisan ozon di atmosfer. Akibatnya perlindungan bumi dari radiasi sinar ultraviolet matahari
berkurang.

3. PENCEMARAN TANAH
     Tanah merupakan tempat penampungan berbagai bahan kimia. Banyak dari gas
SO2 yang dihasilkan dari perubahan bahan bakar batu bara atau bensin berakhir dengan sulfat
yang masuk ke dalam tanah atau tertampung di atas tanah. Nitrogen Oksida (NO) yang
dirubah di atmosfer menjadi nitrat akhirnya akan terdeposit di tanah. Tanah menyerap NO
dan NO2 dengan cepat dan gas-gas tersebut mengalami oksidasi menjadi nitrat dalam tanah.
Karbon monoksida dirubah menjadi CO2 oleh bakteri dan ganggang dalam tanah. Partikel
Timbal (Pb), yang bersal dari gas buang kendaraan bermotor ditemukan pada lapisan atas
tanah sepanjang jalan raya yang padat lalu lintas. Timbal di lapisan atas tanah ditemukan juga
di daerah yang dekat dengan penambangan dan peleburan Timbal.
     Tanah juga sebagai tempat penampungan banyak limbah-limbah dari rembesan
tumpukan sampah (landfill), kolam lumpur (lagoon), dan sumber-sumber lainnya. Dalam
beberapa kasus, lahan pertanian dari bahan-bahan organik berbahaya yang dapat mengurai
juga merupakan tempat pembuangan yang menyebabkan pencemaran tanah terjadi. Hal ini
terjadi karena bahan organik tadi di dalam tanah diuraikan oleh mikroba-mikroba tanah.
Selain itu pembuangan kotoran dan pemupukan yang berlebihdapat menmbah pencemaran
tanah.
“Buanglah sampah pada tempatnya” ungkapan itu menunjukan adanya usaha untuk
tidak mencemari tanah yang berlebihan. Apabila kamu meminum minuman yang berbotol
atau plastiknya di buang begitu saja, berarti kamu berperan dalam pencemaran tanah.
Pencemaran tanah dapat di akibatkan oleh aktivitas pembuangan sampah yang tidak di kelola
dengan baik, kebocoran limbah cair dari industri dan rumah sakit, serta tumpahan minyak, zat
kimia dan limbah. Apabila tanah telah tercemar oleh suatu polutan, maka polutan tersebut
akan mengendap dalam tanah sebagai zat beracun.
Berdasarkan sifatnya, polutan dapat di bedakan menjadi dua, yaitu sebagai berikut.
1. Polutan yang dapat di uraikan oleh proses alam (biogredable). Contoh kayu, kertas, bahan
atau sisa makanan serta sampah-sampah dedaunan.
2. Polutan yang tidak dapat di uraikan oleh proses alam (non biodegradable) contohnya
plastik kalengan logam.
C. FAKTOR PENYEBAB PENCEMARAN LINGKUNGAN

1. FAKTOR PENYEBAB PENCEMARAN AIR


Penyebab pencemaran air, yaitu:
A.      Penyebab Alami
Yang pada dasarnya tidak dapat dihindari oleh makhluk di bumi. Yakni meningkatnya
kadar nutrien atau kandungan zat organik hasil pencernaan makhluk dan hasil metabolisme,
hal ini yang nantinya akan mengakibatkan terjadinya eutrofikasi, proses ini terjadi dalam
jangka waktu yang lama bahkan ribuan tahun.
B.       Sampah Organik
Sampah organik dapat menjadi penyebab terjadinya pencemaran di air, sampah
organik yang menumpuk diselokan-selokan akan menimbulkan cairan berbau yang lebih
dikenal sebagai air comberan, yang berdampak buruk bagi kehidupan.
C.       Limbah Pabrik Yang Tidak Disaring
Limbah menjadi hal yang sangat menakutkan jika menyebar ke hulu air dan
digunakan oleh manusia. Pencemaran Air oleh limbah sangat berbahaya karena mengandung
banyak unsur kimia yang bukan hanya merusak organ dalam juga akan merusak bagian luar.
D.    Penggunaan Bahan Peledak
Di daerah sungai, danau atau lautpun pencemaran air dapat terjadi oleh karena sebab
manusia yang menangkap ikan dengan menggunakan bahan peledak. Unsur kandungan kimia
di bahan peledak itu yang dapat menyebabkan terjadinya pencemaran air.

2. FAKTOR PENYEBAB PENCEMARAN UDARA


Penyebab pencemar udara dapat dibagi ke dalam dua kategori, yaitu:
A.    Pencemar Udara Yang Berasal Dari Industri Dan Aktivitas Teknologi Lainnya
Misalnya saja dari daerah penyulingan minyak, pemurnian logam, pembangkit listrik
tenaga uap, kendaraan bermotor. Kesemuanya mengembalikan sejumlah besar pencemar ke
udara. Berbagai aktivitas yang disebutkan di atas dapat berakibat:
a.       Pancaran dari hasil pembakaran yang tidak sempurna dan abu dari berbagai industri yang
tertiupkan ke udara.
b.      SO2, sebagai hasil pembakaran minyak dan batu bara.
c.       Berbagai senyawa hidrokarbon hasil pembakaran minyak yang tidak sempurna, termasuk
benzopirin, senyawa penyebab kanker yang terkenal.
d.      Nitrogen Oksida ( NO, NO2 ), terbentuk sebagai ikatan kimia antara O2 dengan N2.
e.       Karbon monoksida (CO), dihasilkan dari pembakaran bahan bakar arang yang tidak
sempurna.
Dengan bantuan sinar surya, oksida-oksida nitrogen, senyawa hidrokarbon dan
dengan adanya oksigen dapat berinteraksi secara kimia menghasilkan senyawa pengoksida
yang sangat kuat seperti ozon (O3) dan peroksiasetilnitrat (PAN). Senyawa- senyawa
pencemar yang timbul secara tidak langsung ini sangat merusak kehidupan tanaman dan juga
dapat menimbulkan pembentukan kabut bercampur asap. Kabut asap yang mengandung PAN
menimbulkan iritasi pada mata.
B.     Pencemar Udara Yang Berasal Dari Asap Rokok Yang Bukan Dari Pengisapan Pipa Atau
Cerutu
Orang yang merokok pipa atau cerutu biasanya hanya mengisap hingga rongga mulut
saja. Lain halnya dengan kebiasaan perokok sigaret yang mengisap asap rokoknya dalam-
dalam, hingga asap yang sampai ke paru- paru lebih banyak dari pada perokok pipa atau
cerutu. Asap rokok mengandung senyawa hidrokarbon, termasuk benzopirin. Berbagai
penyakit telah diderita oleh orang-orang yang selalu terpapar pada pencemar udara atau pada
para penghisap sigaret atau kedua-duanya. Penyakit ini berupa bronkitis yang kronis dapat
mengarah pada emfisema, asma, gangguan pada peredaran darah dan kangker paru-paru.

3. FAKTOR PENYEBAB PENCEMARAN TANAH


Penyebab pencemaran tanah, yaitu:
A.    Pembuangan Sampah
Hampir disemua kota besar di dunia direpotkan oleh masalah sampah kota. Sampah
kebudayaan masa kini, berupa plastik, kaleng, kertas bekas, barang kulit, karet, minyak,
minyak dan lain sebagainya yang sukar diuraikan oleh bakteri pembusuk secara alamiah,
semua itu menyebabkan pencemaran tanah daratan dan sungai.

B.     Pemakaian zat kimia yang berlebihan


Penggunaan pestisida dan insektisida dapat berdampak kematian fauna tanah. Hal ini
dapat menurunkan kesuburan tanah. Penggunaan pupuk terus menerus dapat menyebabkan
tanah menjadi asam. Hal ini juga dapat menurunkan kesuburan tanah. Demikian juga dengan
terjadinya hujan asam.

Apa saja penyebab pencemaran tanah? Pencemaran tanah disebabkan oleh berbagai jenis
limbah yang dibuang. Berikut adalah jenis-jenis penyebab pencemaran tanah beserta
penjelasannya.

1.Limbah Cair
Limbah cair menjadi salah satu faktor terbesar penyebab terjadinya pencemaran tanah.
Biasanya limbah cair dihasilkan dari pembuangan industri dan pabrik, berupa bahan-bahan
kimia berbahaya yang dapat mencemari tanah. Limbah cair mudah meresap ke dalam tanah
dan merusak kandungannya dari dalam.

2. Limbah Padat
Selain limbah cair, limbah padat juga dapat mencemari tanah. Jenis limbah padat banyak
berasal dari buangan industri, bisa juga berupa lumpur atau material yang tidak terpakai.
Limbah padat yang sudah tidak terpakai juga memiliki kandungan yang berbahaya bagi
tanah.

3. Limbah Organik
Pengertian limbah organik adalah jenis limbah yang dapat diuraikan kembali oleh
mikroorganisme dalam tanah sehingga tidak terlalu berbahaya. Meski begitu limbah ini tetap
dapat mencemari tanah. Contoh limbah organik misalnya oli, cat, sampah tumbuhan dan
sebagainya.
4. Limbah Anorganik
Berbeda dengan limbah organik, limbah anorganik adalah jenis limbah yang tidak dapat
mengalami penguraian oleh mikroorganisme di dalam tanah. Contoh limbah anorganik
adalah botol minuman, plastik, kaleng bekas dan sebagainya. Limbah anorganik juga dapat
membuat tanah menjadi tercemar.

5. Limbah Industri
Pada dasarnya sebagian besar limbah berasal dari limbah industri. Limbah industri bisa terdiri
dari limbah cair atau padat serta limbah organik atau anorganik seperti yang sudah dibahas di
atas. Limbah industri pun berasal dari berbagai sektor dari mulai pabrik, perusahaan, restoran,
perhotelan, pariwisata, pemerintahan dan sebagainya.

6. Limbah Pertanian
Limbah pertanian merupakan limbah yang dihasilkan dari sektor pertanian. Misalnya saja
limbah hasil penggunaan pupuk atau pestisida. Limbah pertanian memiliki andil besar
terjadinya pencemaran tanah di sekitar sawah, termasuk rusaknya hasil tanaman dan juga
hasil tanaman yang tidak optimal lagi.

7. Limbah Rumah Tangga


Limbah rumah tangga merupakan jenis limbah yang ada di sekitar kita, yakni yang dihasilkan
dari rumah-rumah. Yang termasuk limbah rumah tangga adalah sampah-sampah hasil
kehidupan sehari-hari manusia. Limbah ini dapat menyebabkan pencemaran tanah dan juga
pencemaran air.

8.Bencana Alam
Terjadinya bencana alam juga bisa menjadi faktor penyebab pencemaran tanah, baik itu
bencana gempa bumi, tsunami, banjir, tanah longsor ataupun gunung meletus. Tanah akan
menjadi tercemar karena struktur tanah sudah tercampur dengan zat-zat lainnya.

9. Kebakaran Hutan
Kebarakan hutan juga bisa menyebabkan pencemaran tanah. Hutan yang telah terbakar
biasanya sulit untuk ditanami kembali karena kandungan zat-zat penting yang dalam tanah
telah mati dan rusak oleh api. Selain itu, kebakaran hutan juga bisa menyebabkan
pencemaran udara.

D.DAMPAK DARI PENCEMARAN LINGKUNGAN

1. DAMPAK DARI PENCEMARAN AIR


Sumber air yang berkualitas baik semakin berkurang dengan bertambahnya kebutuhan
manusia dan industri, hal ini berakibat bertambah banyak digunakan air sungai yang
sebenarnya tercemar oleh limbah industri maupun buangan air kotor. Buangan dari rumah-
rumah penduduk sering mengandung pencemar berupa organisme hidup, sebagai sumber
organisme penyebab penyakit. Selain berbagai jenis bakteri dan virus dapat pula terbawa
telur parasit dari usus manusia. Senyawa-senyawa toksik dari limbah industri juga sering
mencemari air permukaan dan penyebab keracunan pada organisme air maupun pada hewan
ternak dan manusia. Kematian ikan di sungai merupakan indikasi yang paling mudah terlihat.
Pencemaran air berdampak luas, misalnya dapat meracuni sumber air minum,
meracuni makanan hewan, ketidak seimbangan ekosistem sungai dan danau, pengrusakan
hutan akibat hujan asam, dan sebagainya. Pencemaran air di badan air, sungai dan danau,
nitrogen dan fosfat (dari kegiatan pertanian) telah menyebabkan pertumbuhan tanaman air
yang di luar kendali (eutrofikasi berlebihan). Ledakan pertumbuhan ini menyebabkan
oksigen, yang seharusnya digunakan bersama oleh seluruh hewan/tumbuhan air, menjadi
berkurang. Ketika tanaman air tersebut mati, dekomposisi mereka menyedot lebih banyak
oksigen. Sebagai akibatnya, ikan akan mati, dan aktivitas bakteri menurun.

Dampak pencemaran air pada umumnya dibagi atas 4 kelompok, yaitu :


A.    Dampak Pencemaran Air Terhadap Kehidupan Biota Air
Banyaknya zat pada pencemaran air limbah akan menyebabkan menurunnya kadar
oksigen terlarut dalam air tersebut. Sehingga mengakibatkan kehidupan dalam air
membutuhkan oksigen terganggu serta mengurangi perkembangannya.
Akibat matinya bakteri-bakteri, maka proses penjernihan air limbah secara alamiah
yang seharusnya terjadi pada air limbah juga terhambat. Dengan air limbah yang sulit terurai.
Panas dari industri juga akan membawa dampak bagi kematian organisme, apabila air limbah
tidak didinginkan terlebih dahulu.

B.     Dampak Negatif Pencemaran Air Terhadap Kualitas Air Tanah


Pencemaran air tanah oleh tinja yang biasa diukur dengan faecal coliform telah terjadi
dalam skala yang luas, hal ini dibuktikan oleh suatu survey sumur dangkal di Jakarta. Banyak
penelitian yang mengindikasikan terjadinya pencemaran tersebut.

C.     Efek Pencemaran Air Terhadap Kesehatan


Peran air sebagai pembawa penyakit menular bermacam-macam antara lain :
a.       Air sebagai media untuk hidup mikroba pathogen,
b.      Air sebagai sarang insekta penyebar penyakit,
c.       Jumlah air yang tersedia tidak cukup, sehingga manusia bersangkutan tak  dapat
membersihkan diri,
d.      Air sebaga media untuk hidup vector penyakit.

D.    Akibat Pencemaran Air Terhadap Estetika Lingkungan


Dengan semakin banyaknya zat organik yang dibuang ke lingkungan perairan, maka
perairan tersebut akan semakin tercemar yang biasanya ditandai dengan bau yang menyengat
disamping tumpukan yang dapat mengurangi estetika lingkungan. Masalah limbah minyak
atau lemak juga dapat mengurangi estetika lingkungan.

2. DAMPAK DARI PENCEMARAN UDARA


Dampak dari pencemaran udara, yaitu:
A.    Dampak Kesehatan
Substansi pencemar yang terdapat di udara dapat masuk ke dalam tubuh melalui
sistem pernapasan. Jauhnya penetrasi zat pencemar ke dalam tubuh bergantung kepada jenis
pencemar. Partikulat berukuran besar dapat tertahan di saluran pernapasan bagian atas,
sedangkan partikulat berukuran kecil dan gas dapat mencapai paru-paru. Dari paru-paru, zat
pencemar diserap oleh sistem peredaran darah dan menyebar ke seluruh tubuh.
Dampak kesehatan yang paling umum dijumpai adalah ISNA (infeksi saluran napas
atas), termasuk di antaranya, asma, bronkitis, dan gangguan pernapasan lainnya. Beberapa zat
pencemar dikategorikan sebagai toksik dan karsinogenik.
memperkirakan dampak pencemaran udara di Jakarta yang berkaitan dengan kematian
prematur, perawatan rumah sakit, berkurangnya hari kerja efektif, dan ISNA pada tahun 1998
senilai dengan 1,8 trilyun rupiah dan akan meningkat menjadi 4,3 trilyun rupiah di tahun
2015.
B.     Dampak Terhadap Tanaman
Tanaman yang tumbuh di daerah dengan tingkat pencemaran udara tinggi dapat
terganggu pertumbuhannya dan rawan penyakit, antara lain klorosis, nekrosis, dan bintik
hitam. Partikulat yang terdeposisi di permukaan tanaman dapat menghambat proses
fotosintesis.
C.     Hujan Asam
pH biasa air hujan adalah 5,6 karena adanya CO2 di atmosfer. Pencemar udara seperti
SO2 dan NO2 bereaksi dengan air hujan membentuk asam dan menurunkan pH air hujan.
Dampak dari hujan asam ini antara lain:
         Mempengaruhi kualitas air permukaan
         Merusak tanaman
         Melarutkan logam-logam berat yang terdapat dalam tanah sehingga memengaruhi kualitas
air tanah dan air permukaan
         Bersifat korosif sehingga merusak material dan bangunan.

D.    Efek Rumah Kaca


Efek rumah kaca disebabkan oleh keberadaan CO2, CFC, metana, ozon, dan N2O di
lapisan troposfer yang menyerap radiasi panas matahari yang dipantulkan oleh permukaan
bumi. Akibatnya panas terperangkap dalam lapisan troposfer dan menimbulkan fenomena
pemanasan global. Dampak dari pemanasan global adalah:
         Peningkatan suhu rata-rata bumi
         Pencairan es di kutub
         Perubahan iklim regional dan global
         Perubahan siklus hidup flora dan fauna

E.     Kerusakan Lapisan Ozon


Lapisan ozon yang berada di stratosfer (ketinggian 20-35 km) merupakan pelindung
alami bumi yang berfungsi memfilter radiasi ultraviolet B dari matahari. Pembentukan dan
penguraian molekul-molekul ozon (O3) terjadi secara alami di stratosfer. Emisi CFC yang
mencapai stratosfer dan bersifat sangat stabil menyebabkan laju penguraian molekul-molekul
ozon lebih cepat dari pembentukannya, sehingga terbentuk lubang-lubang pada lapisan ozon.
3. DAMPAK DARI PENCEMARAN TANAH
Dampak pencemaran tanah, yaitu:
A.    Dampak Negatif
Berbagai dampak ditimbulkan akibat pencemaran tanah terbagi menjadi 2 ,
diantaranya:
1.        Dampak Langsung
Dampak pencemaran tanah secara langsung dirasakan oleh manusia adalah dampak
dari pembuangan limbah padat organik yang berasal dari kegiatan rumah tangga, industri dan
pertanian. Adapun dampak yang ditimbulkan akibat pencemaran tanah secara langsung yaitu:
a.         Timbunan sampah yang berasal dari limbah domestik dapat menyebabkan timbulnya lindi
(air sampah) dan bau, sehingga dapat mengganggu dan mencemari tanah. Timbunan tanah
juga menutupi permukaan tanah, sehingga tanah tidak bisa dimanfaatkan. Selain itu, gas
nitrogen, asam sulfida, adanya zat mercury, chrom, dan arsen pada timbunan sampah dapat
menimbulkan gangguan terhadap bio tanah, tumbuhan, merusak struktur permukaan dan
tekstur tanah.
b.        Limbah cair rumah tangga berupa deterjen, oli bekas, dan cat, jika meresap ke dalam tanah
akan merusak kandungan air tanah bahkan zat-zat kimia yang terkandung di dalam limbah
cair tersebut dapat membunuh mikroorganisme yang hidup dalam tanah.
c.         Penimbunan limbah padat hasil buangan industri berupa padatan bubur dan lumpur yang
berasal dari proses pengolahan dapat mengakibatkan pembusukan yang menimbulkan bau di
sekitarnya karena adanya reaksi kimia yang menghasilkan gas tertentu. Limbah padat yang
tertimbun dalam jangka waktu lama akan mengakibatkan permukaan tanah menjadi rusak dan
air yang meresap ke dalam tanah akan terkontaminasi dengan bakteri tertentu yang
mengakibatkan turunnya kualitas air tanah pada musim kemarau. Selain itu, timbunan akan
mengering dan mengundang bahaya kebakaran.
d.        Penggunaan pestisida dimanfaatkan untuk membasmi hama tanaman. Akan tetapi,
penggunaan pestisida dapat membunuh mikroorganisme yang berguna di dalam tanah,
sehingga menyebabkan tanaman pertanian tidak dapat tumbuh dengan maksimal. Kesuburan
tanah sangat tergantung pada jumlah organisme di dalamnya. Selain itu, penggunaan
pestisida yang terus menerus akan mengakibatkan hama tanaman kebal terhadap pestisida
tersebut
e.         Penggunaan pupuk secara terus menerus dalam pertanian akan berdampak pada kerusakan
struktur tanah. Kesuburan tanah akan berkurang dan hanya bisa ditanami jenis tanaman
tertentu akibat unsur hara tanah semakain berkurang.

2.        Dampak tak langsung.


Dampak tak langsung akibat pencemaran tanah adalah dampak yang dirasakan oleh
manusia melalui media lain yang ditimbulkan akibat pencemaran tanah. Sebagai contoh dari
dampak tak langsung adalah bahwa tempat pembuangan limbah padat, baik tempat
penimbunan sementara maupun tempat pembuangan akhir akan menjadi pusat
berkembangbiaknya tikus dan serangga yang merugikan manusia. Selain itu, dampak yang
terjadi pada kesehatan dan ekosistem yaitu:
a. Pada kesehatan
Dampak pencemaran tanah terhadap kesehatan tergantung pada tipe polutan, jalur
masuk ke dalam tubuh dan kerentanan populasi yang terkena. Kromium, berbagai macam
pestisida dan herbisida merupakan bahan karsinogenik untuk semua populasi.

Beberapa contoh polutan yang dapat mengganggu kesehatan adalah:


         Timbal sangat berbahaya pada anak-anak, karena dapat menyebabkan kerusakan otak, serta
kerusakan ginjal pada seluruh populasi.
         Paparan kronis (terus-menerus) terhadap benzena pada konsentrasi tertentu dapat
meningkatkan kemungkinan terkena leukemia.
         Merkuri (air raksa) dan siklodiena dikenal dapat menyebabkan kerusakan ginjal, beberapa
diantaranya bahkan tidak dapat diobati.
         PCB dan siklodiena terkait pada keracunan hati.
         Organofosfat dan karmabat dapat menyebabkan ganguan pada saraf otot.
         Berbagai pelarut yang mengandung klorin merangsang perubahan pada hati dan ginjal serta
penurunan sistem saraf pusat.

D. SOLUSI YANG DAPAT DIBERIKAN DARI PENCEMARAN LINGKUNGAN


YANG TERJADI

1.        SOLUSI YANG DAPAT DIBERIKAN DARI PENCEMARAN AIR


Banyak hal yang bisa kita lakukan sebagai cara penanggulangan pencemaran air
antara lain:
a.       Sadar akan kelangsungan ketersediaan air dengan tidak merusak atau mengeksploitasi
sumber mata air agar tidak tercemar.
b.      Tidak membuang sampah ke sungai.
c.       Mengurangi intensitas limbah rumah tangga.
d.      Melakukan penyaringan air limbah pabrik sehingga air limbah yang nantinya bersatu dengan
air sungai bukanlah air limbah jahat perusak ekosistem.
e.       Pembuatan sanitasi yang benar dan bersih agar sumber-sumber air bersih lainnya tidak
tercemar sehingga tidak terjadi pencemaran air.
Cara penanggulangan pencemaran air lainnya adalah melakukan penanaman pohon.
Pohon selain bisa mencegah longsor, diakui mampu menyerap air limbah dalam jumlah
banyak. Itu sebabnya banyak bencana banjir akibat penebangan pohon secara masal. Padahal,
pohon merupakan penyerap air paling efektif dan handal. Bahkan, daerah resapan air pun
dijadikan pemukiman dan pusat wisata.
 Pohon sesungguhnya bisa menjadi sumber air sebab dengan banyaknya pohon,
semakin banyak pula sumber-sumber air potensial di bawahnya.
2.        SOLUSI YANG DAPAT DIBERIKAN DARI PENCEMARAN UDARA
Solusi untuk mengatasi polusi udara kota terutama ditujukan pada pembenahan sektor
transportasi, tanpa mengabaikan sektor-sektor lain. Hal ini kita perlu belajar dari kota-kota
besar lain di dunia, yang telah berhasil menurunkan polusi udara kota dan angka kesakitan
serta kematian yang diakibatkan karenanya.
a.       Pemberian izin bagi angkutan umum kecil hendaknya lebih dibatasi, sementara kendaraan
angkutan massal, seperti bus dan kereta api, diperbanyak.
b.      Pembatasan usia kendaraan, terutama bagi angkutan umum, perlu dipertimbangkan sebagai
salah satu solusi. Sebab, semakin tua kendaraan, terutama yang kurang terawat, semakin
besar potensi untuk memberi kontribusi polutan udara.
c.       Potensi terbesar polusi oleh kendaraan bermotor adalah kemacetan lalu lintas dan tanjakan.
Karena itu, pengaturan lalu lintas, rambu-rambu, dan tindakan tegas terhadap pelanggaran
berkendaraan dapat membantu mengatasi kemacetan lalu lintas dan mengurangi polusi udara.
d.      Pemberian penghambat laju kendaraan di permukiman atau gang-gang yang sering
diistilahkan dengan “polisi tidur” justru merupakan biang polusi. Kendaraan bermotor akan
memperlambat laju
e.       Uji emisi harus dilakukan secara berkala pada kendaraan umum maupun pribadi meskipun
secara uji petik (spot check). Perlu dipikirkan dan dipertimbangkan adanya kewenangan
tambahan bagi polisi lalu lintas untuk melakukan uji emisi di samping memeriksa surat-surat
dan kelengkapan kendaraan yang lain.
f.       Penanaman pohon-pohon yang berdaun lebar di pinggir-pinggir jalan, terutama yang lalu
lintasnya padat serta di sudut-sudut kota, juga mengurangi polusi udara.

3.        SOLUSI YANG DAPAT DIBERIKAN DARI PENCEMARAN TANAH


Ada beberapa cara yang bisa kita lakukan dalam mengatasi pencemaran yang sudah
terlanjur terjadi yaitu:
A.      REMEDIASI
Salah satu cara buat mengatasi pencemaran yang  terjadi pada tanah, yaitu dengan
remediasi. Remediasi ini ialah suatu kegiatan yang dilakukan buat melakukan pembersihan
secara total pada permukaan tanah. Dapat dilakukan dengan sistem on-site atau in–situ atau
off-site yang disebut juga ex-situ. Pembersihan dengan sistem in-situ , yaitu dengan cara
pembersihan langsung di lokasi tanah nan sudah tercemar.
Pembersihan dengan cara ini lebih mudah dan murah dibandingkan dengan cara ex-
situ. Langkahnya hanya beberapa, yaitu pembersihan dan suntik yang diakhiri degan proses
bioremediasi. Untuk cara ex- situ memiliki proses yang lebih rumit. Namun, hasilnya lebih
terjamin sebab tanah nan tercemar benar-benar dibersikan dari berbagai zat yang
mencemarinya. Prosesnya, yaitu dengan melakukan ekskavasi tanah nan dideteksi tercemar.
Lalu, di bawa ke luar area nan kondusif dari berbagai zat pencemar. Setelah itu, tanah
disimpan dalam sebuah bak atau tangki yang rapat udara.
Selanjutnya, dimasukan zat pembersih ke dalam tangki dengan cara dipompa. Akhir
dari proses ini, yaitu dengan mengeluarkan zat pencemar keluar dari tangki rapat udara.Zat
pencemar ini diolah dengan instalasi alat pengolah air limbah sampai hilang zat-zat
pencemarnya. Tanah yang sudah diproses dapat dipastikan sudah dibersihkan dari zat
pencemar. Prosesnya cukup rumit dengan penggunaan alat yang banyak dan canggih. Hal
itulah yang membuat proses ini terbilang mahal. Proses ini juga membutuhkan kolaborasi
dari berbagai pihak sebab dana yang cukup besar. Selain itu, diperlukan pula sumber daya
manusia yang pakar dalam pengolahan limbah buat memastikan bahwa prosesnya berhasil.
B.       BIOREMEDIASI
Bioremediasi ialah proses lanjutan yang dilakukan dari proses remediasi in-situ. Atau
justru proses tunggal dalam mengatasi masalah pencemaran tanah ini. Caranya, yaitu dengan
menggunakan mikroorganisme baik berupa jamur atau bakteri yang bisa memecah zat-zat
pencemar menjadi partikel-partikel kecil bahkan habis sama sekali.
Penemuan terbaru saat ini ialah dengan ditemukan bakteri yang bisa menghancurkan
limbah tambang dengan waktu kurang dari 30 menit. Penggunaan bakteri ini dapat membuat
penghancuran limbah menjadi lebih cepat dan murah. Perbandingannya dapat 1:400
dibandingkan dengan teknologi konvensional yang biasa digunakan. Ketika tanah tercemar,
maka banyak yang  harus dilakukan buat mengembalikan tanah pada keadaan semula.
Penelitian buat memperoleh bakteri pengurai limbah ini membutuhkan dana yang tak sedikit.
Begitupun buat mendapatkan alat-alat pengolah limbah .
Itulah sebabnya, alangkah baiknya jika kita melakukan tindakan pencegahan sebelum
terjadi pencemaran pada tanah. Karena walau bagaimanapun mencegah selalu lebih baik,
lebih murah, dan lebih berguna.
BAB III
PENUTUP

A. SIMPULAN
         Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa:
1.      Pencemaran lingkungan adalah perubahan pada lingkungan yang tidak dikehendaki karena
dapat memengaruhi kegiatan, kesehatan, dan keselamatan makhluk hidup. Perubahan tersebut
disebabkan oleh suatu zat pencemar yang disebut polutan.
2.      Jenis-jenis pencemaran lingkungan antara lain pencemaran air, pencemaran udara, dan
pencemaran tanah.
3.      Faktor-faktor penyebab pencemaran lingkungan antara lain sampah organik, limbah pabrik
yang tidak disaring, asap rokok dan pemakaian zat kimia yang berlebihan.
4.      Dampak dari pencemaran lingkungan antara lain menurunnya kadar oksigen dalam air,
menimbulkan hujan asam dan efek rumah kaca, menurunkan kualitas air tanah dan
mengurangi nilai estetika lingkungan.
5.      Solusi dalam menanggulangi pencemaran lingkungan antara lain pembuatan sanitasi yang
benar dan bersih agar sumber-sumber air bersih lainnya tidak tercemar sehingga tidak terjadi
pencemaran air, penanaman pohon-pohon yang berdaun lebar di pinggir-pinggir jalan
terutama yang lalu lintasnya padat serta di sudut-sudut kota, juga mengurangi polusi udara,
dan bioremediasi.

B. SARAN
Penulis berharap bahwa agar kesadaran semua pihak untuk turut menangai
pencemaran lingkungan. Pemerintah melalui kebijakan dan aturan harus mampu mengatur
industi dalam pengolahan limbah baik cair, kayu dan udara. Pihak industri pun harus
menyadari peranan pencemarannya yang sangat besar sehingga harus mau membangun
pengolahan limbah. Masyarakat pun harus mempunyai peranan yang sangat besar dalam
pengolahan limbah rumah tangga dan lingkungan sekitar sehingga kelestarian lingkungan
baik, udara, tanah maupun air dapat terjaga dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA

Achmad, Rukaesih Dr.,M.Si. 2004. Kimia Lingkungan. Jakarta: ANDI Yogyakarta.


Anonim. 2013. Dampak Pencemaran Air Terhadap Lingkungan.
http://nanosmartfilter.com/dampak-pencemaran-air-terhadap-lingkungan/
(Diakses pada tanggal 24 Mei 2015)
Anonim. 2015. Cara Mengatasi Pencemaran Tanah.
http://www.binasyifa.com/869/35/27/cara-mengatasi-pencemaran-tanah.htm
(Diakses pada tanggal 24 Mei 2015)
Anonim. 2015. Solusi Mengatasi Pencemaran Lingkungan.
http://endahliliss.blogspot.com/2013/04/solusi-mengatasi-pencemaran-lingkungan.html
(Diakses pada tanggal 21 Mei 2015)
Kesling, Rahman. 2012. Dampak Pencemaran Udara dan Solusinya.
http://rahmankesling.blogspot.com/2012/12/dampak-pencemaran-udara-dan-
solusinya_4719.html
(Diakses pada tanggal 24 Mei 2015)
Ramadhan, Novrianto. 2013. Dampak Pencemaran Tanah.
http://novriantoramadhan.blogspot.com/2013/11/dampak-pencemaran-tanah.html
(Diakses pada tanggal 24 Mei 2015)

https://www.zonareferensi.com/pencemaran-tanah/

Arum Sutrisni Putri https://www.kompas.com/skola/read/2020/01/14/100000469/pengertian-


pencemaran-lingkungan-dan-jenis-jenisnya?page=all.

https://id.wikipedia.org/wiki/Pencemaran_udara
Makalah Tentang “kimia lingkungan”

Oleh:

Nama : Hanna Margaretha Tampubolon

Kelas : XII IPA

Mapel : kimia

Guru maple : Ibu R. simarmata

SMA YP MAHK
JL NIAS UJUNG NO 67 P.SIANTAR

Anda mungkin juga menyukai