Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang .


Himpunan-himpunan yang terpenting yang sering kita jumpai dalam matematika
elementer adalah himpunan bilangan-bilangan. Khususnya dalam analisis, yang terpenting
adalah himpunan bilangan real yang dinotasikan dengan .
Dalam bab ini, kita menganggap bahwa himpunan bilangan real adalah merupakan
himpunan semesta. Himpunan bilangan real dan sifat-sifatnya disebut adalah Sistem bilangan
real. Sistem bilangan adalah hal pokok dalam sebuah ilmu matematika, bisa juga dikatakan
sebagai inti dari suatu ilmu matematika itu sendiri
Bilangan adalah suatu konsep matematika yang digunakan untuk pencacahan dan
pengukuran. Bilangan juga merupakan suatu ide yang bersifat abstrak yang akan memberikan
keterangan mengenai banyaknya suatu kumpulan benda. Simbol ataupun lambang yang
digunakan adalah yang mewakili bilangan itu disebut angka atau lambang bilangan. Dalam
penggunaan sehari-hari, angka, bilangan dan nomor seringkali disamakan, secara definisi ,
angka, bilangan dan nomor merupakan tiga entitas yang berbeda.
Angka adalah suatu tanda atau lambang yang digunakan untuk melambangkan bilangan,
sedangkan nomor biasanya menunjuk pada satu atau lebih angka yang melambangkan sebuah
bilangan bulat dalam suatu barisan bilangan-bilangan bulat yang berurutan.
Matematika sebagai media untuk melatih berpikir kritis, inovatif, kreatif, mandiri dan
mampu menyelesaikan masalah sedangkan bahasa sebagai media menyampaikan ide-ide dan
gagasan serta yang ada dalam pikiran manusia. Jelas sekali bahwa Matematika sangat
berperan dalam kehidupan sehari-hari, kita tidak dapat menghindar dari Matematika,
sekalipun kita mengambil jurusan ilmu sosial tetap saja ada pelajaran Matematika di
dalamnya karena mau tidak mau matematika digunakan dalam aktivitas sehari-hari. Salah
satunya penerapan himpunan dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam matematika, himpunan adalah segala koleksi benda-benda tertentu yang dianggap
sebagai satu kesatuan. Walaupun hal ini merupakan ide yang sederhana, tidak salah jika
himpunan merupakan salah satu konsep penting dan mendasar dalam matematika modern,
dan karenanya, studi mengenai himpunan sangatlah berguna.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang di maksud dengan Bilangan Real, Bulat,Rasional,Asli,Prima,Irasional?


2. Apa yang dimaksud dengan Desimal-desimal dan Bilangan Real, Ketidaksamaan.Nilai
dan Mutlak?
3. Bagaimana interval atau selang interval tak berhingga?
4. Apa yang dimaksud himpunan terbatas dan tak terbatas?

1.3 Tujuan Makalah


1. Digunakan untuk memenuhi tugas mata kuliah Matematika Dasar
2. Untuk membahas tentang Himpunan dari Bilangan-bilangan.
3. Untuk mengetahui pengertian Desimal Nilai Mutlak

1.4 Manfaat
.

Dapat memberikan contoh bilangan-bilangan dan mengetahui Sifat-sifat dari interval.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Bilangan-bilangan Real


Bilangan real adalah suatu bilangan yang terdiri dari bilangan rasional dan bilangan
irasional. Salah satu sifat-sifat penting dari bilangan-bilanagn real adalah bahwa bilanganbilangan real dapat dinyatakan oleh titik-titik pada sebuah garis lurus. Ada bilangan real
yang dapat di kaitkan dengan setiap titik pada garis bilangan, dan sebaliknya setiap bilangan
real menentukan sebuah titik pada garis bilangan
Macam-macam bilangan real
1.Bilangan Asli.
Bilangan asli (A) (ordinal) merupakan bilangan yang dimulai dari angka 1 dan
bertambah 1. Pada garis deret ukur bilangan matematika yang dimulai dari angka 1 bertambah
1 kearah kanan.

Bilangan asli juga merupakan bilangan yang mula-mula dipakai untuk

membilang.
Bilangan asli tertutup pada operasi penjumlahan dan perkalian,karena ketika bilangan asli
dikalikan atau dijumlahkan selalu menghasilkan bilangan asli pula. Bilangan asli adalah
himpunan bilangan bulat positif dan nol tidak termasuk. Nama lain dari bilangan ini adalah
bilangan hitung atau bilangan yang bernilai positif (integer positif).
Contoh :
{1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9}
2. Bilangan Genap (G)
Bilangan genap dirumuskan dengan 2n, nA G = {2,4,6,8,}
3. Bilangan Ganjil (Gj)
Bilangan ganjil dirumuskan dengan 2n -1, nA Gj = {1,3,5,7,}
4. Bilangan Prima (P)
Bilangan prima adalah bilangan-bilangan asli p, tidak termasuk 1, yang hanya dapat
dibagi oleh bilangan 1 dan p itu sendiri.

Contoh:
P= {2, 3, 5, 7, 11, 13, 17, 19, 23, 29, ...}

5. Bilangan Komposit (Km)


Bilangan komposit adalah suatu bilangan yang dapat dibagi oleh bilangan yang lain Km
= {4,6,8,9,}
6. Bilangan Cacah (C)
Bilangan Cacah adalah suatu bilangan yang dimulai dari nol C = {0,1,2,3,4,}
7. Bilangan Bulat (B)
Bilangan bulat adalah himpunan bilangan cacah dan himpunan semua bilangan bulat
negative, -0 adalah sama dengan 0 dan tidak dimasukkan lagi secara terpisah. Bilangan
bulat dapat dituliskan tanpa komponen desimal atau pecahan. Himpunan semua bilangan
bulat dalam matematika dilambangkan dengan Z, berasal dari Zahlen (bahasa Jerman
untuk bilangan) himpunan semua bilangan bulat terdiri atas :
Bilangan bulat juga bilangan yang tidak mempunyai pecahan desimal, misalnya 8, 21,
8765, -34, 0
Bilangan bulat positif atau bilangan asli (1, 2, 3, 4, 5 )
Bilangan bulat nol (0)
Bilangan bulat negatif (-1, -2, -3, -4, -5 )

8. Bilangan Pecahan (Pc)


Bilangan pecahan adalah suatu bilangan yang dapat dinyatakan dalam bentuk a/b, a
sebagai pembilang dan b sebagai penyebut, dengan a dan b B serta b 0 Contoh:
9.Bilangan Rasional (Q)
Bilangan irasional adalah bilangan yang bukan rasional, bilangan ini bukan hasil bagi
bilangan bulat dari bilangan asli, dan juga tidak mempunyai bentuk desimal berulang.
contoh: ,
Misalkan adalah penyelesaian 2 = 0. Dalam pembicaraan berikut akan dibahas
pendekatan nilai dari , dan akan ditunjukkan bahwa adalah irasional. Karena < 2
dan = 4 > 2, maka kita setuju bahwa berada diantara 1 dan 2

10. Bilangan Irasional (I)


Bilangan irasional yaitu suatu bilangan yang tidak dapat dibagi karena hasil baginya
tidak akan pernah terhenti. Jadi pada intinya, jika bilangan tersebut tidak dapat dijadikan
bentu a/b maka merupakan bilangan irasional. Yang paling populer untuk contoh bilangan
irasional yaitu ,

dan e.

= 3,14159 26535 89793 23846 26433 83279 50288 41971 69399 37510
= 1,41421 35623 73095 04880 16887 24209 69807 85696 71875 37694 80731
76679 73798..
2.2 Desimal-desimal dan Bilangan Real
Setiap bilangan real dapat dinyatakan oleh sebuah desimal tak berakhir. Untuk
mengubah bilangan rasional menjadi pecahan desimal adalah mudah bila pecahannya
mempunyai penyebut perpangkatan dari 10. Untuk proses ini, terdapat banyak pengecualian.
Misalnya pecahan-pecahan dri pecahan yang penyebutnya tidak dapat diubah menjadi 10
karena tidak ada bilangan bulat yang apabila dikalikan 3 menghasilkan perpangkatan dari 10.
Desimal dapat di bagi menjadi 3 yaitu:
1.1 aritmetika desimal
Semua bilangan rasional mempunyai pernyataan desimal. Penjumlahan, pengurangan,
perkalian dan pembagian bilangan rasional dapat diperluas dengan mudah untuk desimal
pecahan.

Sifat-sifat

komutatif,

assosiatip,

dan

distributip

memungkinkan

menjalankan/mengerjakan aritmetika desimal.


a.

Penjumlahan desimal

Contoh:
0,35 + 0,49 = + = = 0,84
b. Perkalian desimal
Untuk mengalikan dua bilangan desimal, masing-masing desimal kita ubah lebih
dahulu menjadi pecahan dengan penyebut perpangkatan dari 10.
Contoh:
(26,2) (0,03) = . = = = 0,786
c.

Pembagian desimal

pembagian pecahan decimal dapat dengan mudah diubah menjadi pembagian bilangan
cacah.
5

Contoh:
106,08 : 1,7 = 62,4

2.3 Ketaksamaan Nilai Mutlak


Nilai mutlak suatu bilangan riil dinyatakan oleh |x|, definisi, sifat-sifat dan
ketaksamaan nilai mutlak diberikan sebagai berikut.
Definisi nilai mutlak
|x| = x jika x 0
|x| = - x jika x < 0
Sifat-sifat nilai mutlak
1. |a+b| |a|+|b|
2. |a-b| |a| - |b|
Ketaksamaan nilai mutlak
|x| < a - a < x < a
|x| > a x < a atau x > a dapat juga di notasikan: x a

x < -a atau x >a

Contoh : Selesaikan ketaksamaan x 4 < 1,5 dan perlihatkan himpunan penyelesaiannya


pada garis bilangan riil.
Penyelesaian :

x 4 < 1,5 - 1,5 < x 4 < 1,5


-1,5 + 4 < x < 1,5 + 4
2,5

< x

< 5,5

(
222

x 4 < 1,5

2.4 Interval atau Selang Interval Tak Berhingga


Interval atau selang adalah suatu himpunan bagian tidak kosong dari himpunan bilangan
riil R yang memenuhi suatu ketidaksamaan tertentu
Jika digambarkan pada garis bilangan (garis riil), maka interval akan berupa suatu
segmen garis (ruas garis) yang batas batasnya jelas. Ada dua jenis selang, yaitu selang
berhingga dan selang tak berhingga.
Selang Berhingga : sebelah kiri dan kanan mempunyai batas
N
o

Notasi
Himpunan

Notasi
Selang

x | a x b

a,b

x | a x b

a,b

x | a x b

a,b

x | a x b

a,b

Grafik

b
a

Selang Tak Berhingga : salah satu sisi tidak mempunyai batas


N
o

Notasi
Himpunan

Notasi
Selang

x | x a

a,

x | x a

[a, )

x | x b

, b

Grafik

a
a
b

x | x b

, b

2.5 Notasi interval


Notasi interval menggunakan dua bilangan yang dituliskan dalam tanda kurung. Untuk
interval di atas, 20 hingga 30 dengan 20 dan 30 termasuk, kita menuliskan sebagai berikut.
[20, 30]Jika 20 termasuk, sementara 30 tidak, kita akan mengganti tanda ] menjadi ):[20, 30)
Kemudian, untuk menuliskan bilangan yang lebih dari 30, tanpa batas kanan, kita akan
menuliskan simbol tak terhingga di sebelah kanan. Perhatikan karena tak terhingga bukanlah
bilangan real, maka tak terhingga selalu diberi kurung lengkung ).
(30, ) Sebaliknya, kalau kita hendak menuliskan bilangan yang kurang dari atau sama
dengan 30, kita menuliskan simbol tak terhingga di sebelah kiri sebagai bilangan negatif.
(- 30]
Penggunaan tanda kurungnya memiliki aturan sebagai berikut:

Gunakan kurung siku [ atau ] (tergantung di sisi mana), jika bilangan itu termasuk
dalam interval.
Gunakan kurung lengkung ( atau ) (tergantung di sisi mana), jika bilangan itu tidak
termasuk dalam interval.
Tak terhingga selalu menggunakan kurung lengkung, karena tak terhingga tidak
termasuk dalam bilangan real. Tak terhingga di sebelah kiri selalu dituliskan sebagai
negatif.

2.6 Perbandingan
Perbandingan dari notasi-notasi tersebut dapat kita lihat di sini.
Keterangan

Notasi pembentuk
himpunan
Interval sejati

Notasi
interval

Antara 20 hingga 30 menit (20


dan 30 termasuk).

[20, 30]

Antara 20 hingga 30 menit (20


termasuk, 30 tidak termasuk).

[20, 30)

Antara 20 hingga 30 menit (20

(20, 30]
8

Klasifikasi
Tertutup
Terbatas
Tertutup-kiri,
terbuka-kanan
Terbatas
Terbuka-kiri,

Keterangan

Notasi pembentuk
himpunan

Notasi
interval

tidak termasuk, 30 termasuk).


Antara 20 hingga 30 menit (20
dan 30 tidak termasuk).

(20, 30)

Klasifikasi
tertutup-kanan
Terbatas
Terbuka
Terbatas

Interval tak terbatas


Lebih dari atau tepat 30 menit
(30 termasuk).

[30, )

Lebih dari 30 menit (30 tidak


termasuk).

(30, )

Kurang dari atau tepat 30 menit


(30 termasuk).

(-, 30]

Kurang dari 30 menit (30 tidak


termasuk).

(-, 30)

Tertutup-kiri
Terbatas-kiri, takterbatas-kanan
Terbuka
Terbatas-kiri, takterbatas-kanan
Tertutup-kanan
Tak-terbatas-kiri,
terbatas-kanan
Terbuka-kanan
Tak-terbatas-kiri,
terbatas-kanan

Interval khusus
Tepat 30 menit.
Kosong.

[30, 30]
(30, 30)

Degeneratif
Interval kosong

Tabel perbandingan notasi interval dengan notasi pembentuk himpunan untuk berbagai
macam interval.

2.7 Himpunan Terbatas Dan Tak Terbatas


1. Himpunan Terbatas
Himpunan A dikatakan himpunan terbatas bila himpunan A mempunyai batas
di sebelah kiri saja disebut himpunan terbatas kiri. Dan jika himpunan tersebut hanya
mempunyai batas sebelah kanan disebut himpunan terbatas kanan. Batas sebelah kiri
juga disebut batas bawah sedangkan batas sebelah kanan disebut batas atas.
Contoh:
a.

P = 0,1,2,3 , mempunyai batas bawah 0 dan batas atas 4.

b.

Q = x 0 x 3, x R, mempunyai batas bawah 0 dan batas atas 3.

Tetapi 0 R dan 3 Q.

Khusus untuk himpunan tak terbatas yang semesta pembicaraanya bilangan real
penulisan himpunanya dapat menggunakan notasi interval.
Contoh:
a.

A = x 0 x 5 dapat ditulis 0,5

b.

B = x 0 x 5 dapat ditulis 0,5

c.

C = x 0 x 5 dapat ditulis 0,5

d.

D = x 0 x 5 dapat ditulis (0,5)

2. Himpunan Tak Terbatas


Himpunan A dikatakan himpunan tak terbatas bila himpunan tersebut tidak
memiliki batas.
Contoh :
R = x ~ x ~, x R

10

11

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Himpunan bilangan real adalah himpunan bilangan yang merupakan gabungan dari
himpunan bilangan rasional dan himpunan bilangan irasional.

Pernyataan desimal dari semua bilangan rasional positif dapat diperluas ke bilangan
rasional negatif. Setiap bilangan rasional dapat dinyatakan sebagai desimal yang
berakhir (terminal) atau desimal berulang. Ini berarti bahwa suatu bilangan dalam
bentuk desimal tidak berulang, tentunya menyatakan bilangan yang tidak rasional.
Desimal yang demikian disebut Bilangan Irasional.

Himpunan A dikatakan himpunan terbatas bila himpunan A mempunyai batas di


sebelah kiri saja disebut himpunan terbatas kiri

3.2 Saran
penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini termasuk jauh dari sempurna.
Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan saran dan kritik dan saran yang membangun
dari para pembaca. Semoga makalah ini dapat memberi manfaat kepada penulis dan pembaca
pada umumnya.

12

DAFTAR PUSTAKA
http://articlesgenius.wordpress.com/2013/03/16/macam-macam-bilangan-dalam-matematika/
www.scribd.com
www.wikipedia.com
Astuty, B. (2009). Ayo Belajar Matematika. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
http://mathematica.aurino.com
http://google.com

13

Anda mungkin juga menyukai