Bilangan irrasional
a
Bahwa bilangan irrasional adalah yang tidak dapat dinyatakan sebagai dengan a dan b
b
bilangan bulat,b ≠ 0
Pada umumnya bilangan bentuk akar merupakan bilangan irrasional ,akan tetapi perlu diketahui
bahwa tidak semua bilangan yang menggunakan tanda akar pasti bentuk akar . bentuk akar
adalah akar suatu bilangan yang hasilnya bukan bilangan rasional.
1. Tidak dapat dinyatakan dalam bentuk pecahan a/b dengan a, b adalah bilangan bulat
dan b ≠ 0
Misalnya a dan b adalah bilangan irasional, maka berlaku sifat komutatif untuk
operasi penjumlahan dan perkalian.
a+b=b+a
Sifat Komutatif Perkalian:
a×b=b×a
Misalnya a, b, dan c adalah bilangan irasional, maka berlaku sifat asosiatif untuk
operasi penjumlahan dan perkalian.
(a + b) + c = a + (b + c)
(a × b) × c = a × (b × c)
a × (b + c) = (a × b) + (a × c)
a × (b – c) = (a × b) – (a × c)
Elemen identitas pada bilangan irasional sama dengan elemen identitas pada bilangan
real, yaitu 0 untuk operasi penjumlahan dan 1 untuk operasi perkalian.
Contoh: suatu bilangan irasional √2 memenuhi
Identitas penjumlahan
√2 + 0 = √2
Identitas perkalian
√2 × 1 = √2
Invers bilangan irasional suatu bilangan dapat dihitung berdasarkan konsep pecahan,
perlu dicatat bentuk pecahan a/b bilangan irasional "tidak memenuhi" a dan b =
bulat. Perlu diketahui suatu bilangan yang dioperasikan dengan suatu operasi dengan
inversnya menghasilkan elemen identitas operasi yang digunakan.
Contoh:
Contoh √2 =
1,4142135623730950488016887242096980785696718753769480731766797379907324
784621070388503875343276415727350138462309122970249248360558507372126441
21497099935831...
Hingga digit ke-2 juta, pola berulang dari √2 belum juga ditemukan.
Bilangan irasional memiliki ciri-ciri yang berbanding terbalik dengan bilangan rasional. Adapun
ciri-ciri tersebut yang nantinya bisa dijadikan sebagai bahan pembuktian adalah:
Tidak bisa ditulis dalam bentuk pecahan ab dengan a dan b bilangan bulat serta b ≠ 0, Apabila
diubah dalam bentuk pecahan, angka di belakang koma tidak terbatas dan tidak bisa habis.
Dalam bentuk pecahan desimal, angka dibelakang koma juga tidak memiliki pola dan
pengulangan angka.
Dari ciri-ciri di atas, dapat ditemukan beberapa perbedaan dari kedua bilangan ini, yaitu:
Menyederhanakan bilangan irasional bentuk akar bisa dilakukan dengan mudah. Berikut contoh
soalnya yang bisa Anda pelajari:
a. √32
b. √75
c. √20
Jawab:
c. √20 = √4 x √5 = 2√5
Operasi hitung pada bilangan irasional terdiri dari penjumlahan, pengurangan, dan perkalian.
a . Penjumlahan
Penjumlahan bentuk akar dapat dilakukan jika akar-akar yang akan dioperasikan adalah akar
sejenis. Untuk p, q ∈ R dan dan c ≥ 0, berlaku: p√c + q√c = (p+q)√c
b. Pengurangan
Sama halnya dengan penjumlahan, operasi pengurangan bentuk akar dapat dilakukan jika akar-
akar yang akan dioperasikan adalah akar sejenis. Untuk p, q bilangan riil dan c ≥ 0 berlaku: p√c -
q√c = (p-q)√c
c. Perkalian
Umumnya, bilangan irasional jarang digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Namun, ada
beberapa contohnya dalam konteks matematika, di antaranya:
Bilangan π yang biasa ditulis dengan notasi 22/7 atau 3,14, dalam bilangan irasional memiliki
angka desimal sebesar 3,14159 26535 89793 23846 26433 83279 50288 41971 69399 37510...
Bilangan euler atau e, yaitu konstanta dalam matematika yang memiliki nilai 2,7182818.
Bilangan √2 yang mempunyai nilai sebesar 1,4142135623730950488016887242096.... Ini
berlaku untuk bilangan akar lainnya.
Telah dibaca bahwa setiap setiap bilangan rasional dapat dinyatakan sebagai pecahan
desimal. Berahir atau pecahan desimal. Berahir atau ber ulang pecahan desimal berulang terarur.
Setiap pecahan desimal berahir atau pecahan desimal yang angka-angkanya berulang teratur
adalah bilangan rasional. Selanjutnya bilangan yang jika dinyalakan dalam bentuk pecahan
desimal tidak akan berahir maka bilangan itu merupakan bilangan irrasional. Misalkan,
0,3733733373337333337….adalah bilangan irrasional, sebab angka-angkanya tidak berahir dan
berulang teratur.
1
Bilangan π merupakana contoh bilangan irrasional. π bukan 3 atau 3,1416, tetapi π
7
adalah bilangan yang lambangnya tidak berahir dan tidak berulang . pendekatan π sampai 20
angka desimal adalah : 3,14159265358979323846
Pada mulanya orang yunani kuno menghabiskan waktu lama untuk membahas apakah
ada bilangan selain bilangan rasional. Kenyataanya dalam beberapa tahun, kelompok
matematikawan dan Pythagoras menyatakan dengan tegas bahwa tidak ada bilangan yang tidak
rasional. Tetapi suatu hari mmereka mulai bertanya : berapakah panjang sisi sebuah bujur
sangkar yang luasnya 2? Tentu saja, jika jika panjang sisinya τ , maka τ .τ 2.bilangan apakah yang
dikalikan diri sendiri sama dengan 2? (atau berapa akar pangkat dua ddari 2, dinyatakan √ 2
akhirnya dibuktikan bahwa √ 2 tidak rasional.