Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

PENGENALAN BILANGAN REAL DAN SIFAT-SIFATNYA

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Matematika

Dosen Pengampuh :

Dr. Hasan S. Panigoro , S.Pd., M.Si

OLEH :

Nama : Arini Doe

Nim : 651423003

JURUSAN ILMU TEKNOLOGI PANGAN

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

TAHUN 2023
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Matematika merupakan salah satu bidang keilmuan yang identik dengan


adanya bilangan serta operasi hitungan bilangan atau angka itu sendiri. Dalam ilmu
matematika, bilangan atau angka dapat dikategorikan ke dalam beberapa golongan
salah satunya ialah bilangan real. Bilangan real meru pakan bilangan asli atau
kelompok bilangan yang terdiri dari angka-angka hitung dengan sifat natural.

Dalam matematika bilangan real atau angka riil merupakan bilangan nyata
karena suatu bilangan bisa digunakan dalam melakukan operasi bilangan seperti yang

dilakukan biasanya. Angka ini di tulis dalam bentuk desimal atau angka berbasis 10
yang dibentuk dari angka 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9.

Bilangan real bisa disebut juga angka riil. Ini merupakan sistem angka yang
dapat ditulis dalam bentuk desimal, contohnya adalah √ 2,√ 5,√ 8, dan lainnya. D

1.2 RUMUSAN MASALAH

1. Apa pengertian Bilangan?


2. Apa yang dimaksud dengan Bilangan Real?
3. Apa saja jenis-jenis Bilangan Real?
4. Apa sifat-sifat Bilangan Real?

5. Bagaimana cara Operasi Bilangan Real?


1.3 LANDASAN TEORI

1. Bilangan
2. Bilangan Real
3. Jenis-jenis Bilangan Real
4. Sifat-sifat Bilangan Real
5. Operasi pada Bilangan Real

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 BILANGAN

Bilangan adalah suatu konsep matematika yang digunakan untuk pencacahan dan
pengukuran. Simbol ataupun lambang yang digunakan untuk mewakili suatu bilangan
disebut sebagai angka atau lambang bilangan. Dalam matematika, konsep bilangan
selama bertahun-tahun lamanya telah diperluas untuk meliputi bilangan nol, bilangan
negatif, bilangan rasional, bilangan irasional, dan bilangan kompleks. Bilangan adalah
suatu bilangan ide yang bersifat abstrak yang akan memberikan keterangan mengenai
banyaknya suatu kumpulan benda. Lambangan bilangan biasa dinotasikan dalam

bentuk tulisan sebgaik angka. Prosedur-prosedur tertentu yang mengambil bilangan


sebagai masukan dan menghasil bilangan lainnya sebagai keluran, disebut sebagai
operasi numeris. Operasi uner mengambil satu masukan dan menghasilkan satu
keluaran bilangan. Operasi yang lebih umumnya ditemukan adalah operasi biner, yang
mengambil yang mengambil dua bilangan sebagai masukan dan menghasilkan satu
bilangan sebagai keluran. Contoh operasi biner adalah penjumlahan , pengurangan,
perkalian, pembagikan, perpangkatan, dan perakaran. Bidang matematika yang
mengkaji operasi numeris disebut seabgai artimetika. Macam macam bilangan yaitu :
Bilangan asli
Bilangan asli adalah suatu bilangan yang mula-mula dipakai untuk membilang.
Bilangan asli dimulai dari 1,2,3,4,… A = {1,2,3,4,… }
Bilangan prima
Bilangan prima adalah suatu bilanganyang dimulai dari 2 dan hanya dapat
dibagi oleh bilngan itu sendiri dan ± 1 P = {2,3,5,7,… }

Bilangan cacah
Bilangan Cacah adalah suatu bilangan yang dimulai dari nol C = {0,1,2,3,4,… }
Bilangan bulat
Bilangan Bulat (B) Bilangan bulat terdiri dari bilangan bulat negatif, bilangan
nol, dan bilangan bulat positif. B = {… ,-4,-3,-2,-1,0,1,2,3,4,… }
Bilangan rasional adalah suatu bilangan yang dapat dinyatakan dalam bentuk ,
a dan b ∈ B serta b ≠0.angan rasional
Bilangan rasional
Bilangan Irasional (I) Bilangan irasional adalah suatu bilangan yang tidak

dapat dinyatakan dalam bentuk , a dan b ∈ B serta b ≠0.


Contoh: ≠ = 3,14159… , e = 2,71828… .

2.2 BILANGAN REAL

Bilangan real adalah suatu bilangan yang terdiri dari bilangan rasional dan
bilangan irasional. Bilangan real biasanya disajikan dengan sebuah garis bilangan.

Contoh:

-1 -2 -3 0 1 2 3

Bilangan real merupakan bilangan yang terdiri dari bilangan rasional dan
bilangan irasional. Lawan dari bilangan real adalah bilangan tak real atau disebut juga
bilangan imajiner ( tak nyata ). Apabila bilangan real dan bilangan imajiner
digabungkan maka akan menjadi suatu bilangan yang disebut bilangan kompleks.
Sedangkan sistem bilangan real merupakan kumpulan atau himpunan dari bilangan
real itu sendiri. Umumnya, bilangan real dilambangkan dengan huruf R.

Himpunan bilangan real ( nyata ) ditulis : R = { x | x bilangan Real}. Bilangan


rasional dan bilangan irasional merupakan himpunan bilangan real. Dengan demikian,

himpunan bilangan asli adalah subset dari himpunan bilangan cacah. Himpunan
bilangan cacah adalah subset dari himpunan bilangan Real. Himpunan bilangan yang
tidak Real adalah himpunan bilangan Imaginer ataupun himpunan bilangan real.

Sistem bilangan real adalah himpunan yang disertai dengan operasi


penjumlahan dan perkalian sehingga memenuhi aksioma tertentu. Pada sistem
diperlukan tiga aksioma yang dikenal sebagai aksioma lapangan, urutan, dan
kelengkapan.

- Aksioma lapangan, aksioma ini mengatur tentang keterutupan terhadap

operasi penjumlahan dan perkalian, sifat komutatif, asosiatif, dan distribusi,


terdapatnnya unsur 0 dan 1, serta terdapatnya unsur invers terhadap
penjumlahan dan perkalian.
- Aksioma urutan, aksioma ini mengatur tentang permunculan bilangan
positif dan negatif.
- Aksioma kelengkapan, aksioma ini mengatur tentang perbedaan antara
bilangan rasional dan bilangan real.

2.3 JENIS-JENIS BILANGAN REAL

Bilangan real dapat digolongkan menjadi dua jenis yaitu :

1. Bilangan Rasional
Bilangan rasional merupakan bilangan yang dinyatakan sebagai
perbandingan dua bilangan bulat a dan b, ditulis a/b dengan syarat b ≠
0.Bilangan rasional juga memiliki batasan yaitu terdapat pada selang (-∞,∞).
Bilangan-bilangan rasional 4/5, 1/7, 3/8, 6/7, 5/11, … , a/b… disebut
bilangan-bilangan rasional pecahan biasa atau sering disebutpecahan
biasa.Bilangan-bilangan rasional 2 1/2, 476/3, 75/6, 23 1/8, … . C a/b disebut

bilangan-bilangan rasional pecahan sempurna atau sering disebut pecahan


campuran.

Bilangan rasional dapat juga ditulis sebagai desimal dengan deret


angka yang berulang teratur. Anda dapat memperhatikan beberapa contoh
berikut :

1/8 = 0,125000 … . (0 berulang teratur)

1/3 = 0, 333333 … (3 berulang teratur )

1/4 = 0,250000 … . (0 berulang teratur )

2/3 = 0,66666 … ... (6 berulang teratur)

3/7 = 0,428571428571.(428571 berulang beraturan)

1/2 = 0,50000 … (0 berulang teratur )

3/2 = 0,66666 … (6 berulang teratur)

17/9 = 1,8888 ... (8 berulang teratur )

Bilangan Rasional adalah bilangan yang dapat dinyatakan dengan


perbandingan (rasio) dalam bentuk a/b, yang mana adalah bilangan bulat, b
adalah bilangan bulat dan b≠0. Bilangan rasional dilambangkan dengan Q .
Bilangan rasional dapat disebut juga sebagai bilangan pecahan. Dalam
bilangan rasional berbentuk a/b, bilangan melambangkan pembilangan dan
b merupakan bilangan penyebut bilangan rasioanal.

Bagaimana jika nilai b = 0

Jika suatu bilangan pecahan atau rasional memiliki penyebut 0, seperti


1/0; 2/10; 10//0; dan lainnya, maka bilangan pecahann atau rasional
tersebut tidak terdefinisi. Bilangan rasional juga dapat diklasifikasikan
kembali menjadi bailangan bulat, bilangan cacah,bilangan asli, dan
kelompok bilangan lainnya yang menjadi bagian dari bilangan rasional.
Operasi bilangan rasional meliputi pengurangan, perkalian, dan pembagian
yang memiliki sifatnya masing-masing. Rasional adalah himpunan semua
bilangan yang dapat dinyatakan dalam bentuk pecahan b dengan a, b
adalah bilangan bulat dan b tidak boleh nol.

Contoh bilangan rasional seperti 1/2, 2/3, 5/7, 12/7 dan lainnya. Dalam
bilangan rasional juga terdapat beberapa operasi sederhana seperti
penjumlahan,pengurangan, perkalian, pembagian, dan operasi bilangan
lainnya. Beberapa operasi bilangan tersebut dituliskan seperti di bawah ini.

a/b + c/d =(ad+bc)/bd


a/bc/d=(ad - bc)/bd
a/b x c/d=ac/bd

a/b: c/d=ad/bc
-(a/b)=-a/b = a/(-b)
(a/b)-1b/a dengan a ≠ 0.
2. Bilangan Irasional
Bilangan rasional dapat juga ditulis sebagai desimal dengan deret
angka yang berulang teratur. Anda dapat memperhatikan beberapa contoh
berikut :

1/8 = 0,125000 … . (0 berulang teratur)


1/3 = 0, 333333 … (3 berulang teratur )
1/4 = 0,250000 … . (0 berulang teratur )
2/3 = 0,66666 … ... (6 berulang teratur)
3/7 = 0,428571428571.(428571 berulang beraturan)
1/2 = 0,50000 … (0 berulang teratur )
3/2 = 0,66666 … (6 berulang teratur)
17/9 = 1,8888 ... (8 berulang teratur )

Bilangan Irasional adalah bilangan riil yang tidak bisa dibagi (


hasil baginya tidak pernah berubah. Bilangan irasional tidak dapat
dinyatakan dengan perbandingan bilangan-bilangan bulat dan
dengan b ≠ 0. Bentuk-bentuk irasional antara lain bentuk akar, bentuk
logaritma dan bentuk nilai fungsi trigonometri. Contoh yang paling
popular di bilangan irasional ini adalah bilangan.

Contoh Bilangan Irasional

Tentukan jenis bilangan berikut, apakah bilangan rasional atau


irasional.

5/9
√ 81
π/2
(9/16)

Jawaban
5/9 Bilangan Rasional
√ 81 Bilangan Rasional
π/2 = Bilangan Irasional
√ (9/16) Bilangan rasional

2.4 SIFAT-SIFAT BILANGAN REAL

Himpunan bilangan real yang di lengkapi dengan sifat-sifat bilangan disebut

Sistem bilangan real. Sifat-sifat bilangan real dibagi menjadi 3 yaitu :

1. Sifat Aljabar

2. Sifat Urutan
3. Sifat Kelengkapan

2.5 OPERASI BILANGAN REAL


Berikut adalah beberapa contoh operasi pada bilangan real:

1) Penjumlahan: Misalkan kita memiliki bilangan real 3.5 dan 2.8. Jika
kita menjumlahkannya, hasilnya adalah 6.3.
2) Pengurangan: Misalkan kita memiliki bilangan real 7.9 dan 4.2. Jika
kita menguranginya, hasilnya adalah 3.7.
3) Perkalian: Misalkan kita memiliki bilangan real 2.3 dan 1.5. Jika kita
mengalikannya, hasilnya adalah 3.45.
4) Pembagian: Misalkan kita memiliki bilangan real 9.6 dan 2.4. Jika kita
membaginya, hasilnya adalah 4.
5) Pangkat: Misalkan kita ingin menghitung 2 pangkat 3. Artinya, kita
mengalikan bilangan 2 dengan dirinya sendiri sebanyak 3 kali. Hasilnya
adalah 8.
6) Akar kuadrat: Misalkan kita ingin mencari akar kuadrat dari bilangan 25.
Akar kuadrat dari 25 adalah 5, karena 5 dikalikan dengan dirinya
sendiri menghasilkan 25.

Sifat-sifat Operasi Bilangan Bulat

a. Sifat Komutatif:

a+b=b+a

a.b = b.a

Contoh:

1. 5 + 6 = 6 + 5 = 11

2. 9 . 3 = 3 . 9 = 27

b. Sifat Assosiatif:

(a + b) + c = a + (b + c)

(a . b) . c = a . (b . c)

Contoh:
1. (5 + 2) + 3 = 5 + (2 + 3) = 10

2. (5 x 2) x 3 = 5 x (2 x 3) = 30

c. Sifat Distributif Perkalian Terhadap Penjumlahan

a x (b + c) = ab + ac

Contoh:

5 x (3 + 6) = 5 . 3 + 5 . 6= 15 + 30= 45

d. Terdapat Dua Elemen Identitas

Setiap bilangan a mempunyai dua elemen identitas, yaitu 1 dan 0,


sehingga memenuhi:

a+0= a

a.1=a

e. Terdapat Elemen Invers

Setiap bialngan a mempunyai balikan atau invers penjumlahan, yaitu


– a yang memenuhi:

a + (-a) = 0

Setiap a ≠ 0 mempunyai balikan perkalian.

DAFTAR PUSTAKA

Aras, L. (2020).

Bandung. Pustaka Ramadhan.


Hamidah, S. & Istikowati, W. Tyas. (2022). . Banjar Baru. CV
Banyubening Cipta Sejahtera.

Suryawan, H. Pribwanto. (2018). Yogyakarta.


SANATA DHARMA UNIVERSITY PRESS.

Anda mungkin juga menyukai