Anda di halaman 1dari 12

SISTEM BILANGAN REAL DAN SIFAT – SIFATNYA

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendalaman Materi
Matematika

Dosen Pengampu : Nursiwi Nugraheni S. Si, M. Pd

Disusun oleh :

ADINDA ZULFA KAMILA (1401422371)


HUSNI MAILA WAHIDA (1401422372)
AMEL PUTRI SABRINA (1401422373)
DYAH NURI WIJAYANTI (1401422374)
AVIANA ZUHROTUN N (1401422375)
ANISAH RASYIDAH (1401422376)

S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2023
Kata Pengantar

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa. Atas
karunia- Nya kami dapat menyelesaikan tugas kami yang berjudul “Sistem
Bilangan Real dan Sifat-Sifatnya” dengan tepat waktu. Karya ini dibuat untuk
melaksanakan tugas mata kuliah Pendalaman Materi Matematika.

Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah


berkontribusi dalam penyelesaian dan penggunaan dokumen ini dengan baik.
Makalah ini jauh dari sempurna, kritik dan saran yang membangun sangat
diharapkan. Semoga makalah ini dapat memberikan informasi kepada mahasiswa
dan membantu kita semua menambah wawasan dan memperluas pengetahuan
kita.

Terlepas dari semua itu, kami masih menyadari bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar dapat memperbaiki
makalah ini.

Semarang, 6 Maret 2023


Kelompok 1

DAFTAR ISI
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sistem bilangan real sangat erat kaitannya dengan kalkulus. Sebagian dari
kalkulus berdasarkan pada sifat-sifat sistem bilangan real. Sistem merupakan
himpunan dari bilangan-bilangan beserta sifat-sifatnya, sedangkan himpunan
bilangan real adalah sekumpulan bilangan-bilangan rasional atau irrasional.

Sehingga sistem bilangan real adalah himpunan yang terdiri dari bilangan real
beserta sifat-sifat yang dimilikinya. Bilangan real merupakan bilangan yang dapat
dituliskan dalam bentuk desimal, baik itu bilangan rasional maupun irrasional.

Bilangan rasional terdiri dari bilangan bulat dan bilangan pecahan. Bilangan
bulat merupakan bilangan yang meliputi bilangan asli, bilangan nol, dan bilangan
negatif. Sedangkan bilangan irasional merupakan bilangan yang tidak dapat
dinyatakan atau berubah bentuk menjadi pecahan biasa, pecahan campuran, dan
bilangan desimal terbatas.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari bilangan real?
2. Apa itu sistem bilangan real?
3. Apa saja macam-macam dari bilangan real?
4. Bagaimana sifat-sifat dari bilangan real?
5. Bagaimana bentuk operasi pada bilangan real?

C. Tujuan
1. Untuk memahami pengertian dari bilangan real.
2. Untuk mengetahui dan memahami sistem bilangan real.
3. Untuk mengetahui macam-macam bilangan real.
4. Untuk memahami sifat-sifat dari bilangan real.
5. Untuk mengetahui dan memahami bentuk operasi bilangan real.
BAB II

PEMBAHASAN

1. Pengertian Bilangan Real


Bilangan real berasal dari bahasa inggris "real" yang berarti nyata, karena
bilangan real dapat ditemukan pada garis bilangan. Setiap bilangan real dapat
diidentifikasi sebagai suatu titik pada garis bilangan. Bilangan real merupakan
bilangan yang dapat dituliskan dalam bentuk desimal, baik itu bilangan rasional
maupun irrasional. Bilangan rasional dapat dibagi kembali menjadi 2 jenis, yakni
bilangan pecahan dan bilangan bulat. Selanjutnya bilangan bulat yang termasuk
bagian dari bilangan real tersebut juga dapat dibagi kembali menjadi dua bentuk,
yakni bilangan bulat negatif dan bilangan bulat positif (asli) yang bisa dibagi
kembali menjadi jenis bilangan ganjil, genap, dan prima. Sedangkan bilangan
irrasional adalah bilangan real yang tidak bisa dibagi.

Contoh bilangan real:

Bilangan real dapat direpresentasikan secara geometri sebagai titik pada suatu
garis bilangan real.
2. Pengertian Sistem Bilangan Real
Sistem merupakan himpunan dari bilangan-bilangan beserta sifat-sifatnya,
sedangkan himpunan bilangan real adalah sekumpulan bilangan-bilangan rasional
atau irrasional. Sehingga sistem bilangan real adalah himpunan yang terdiri dari
bilangan real beserta sifat-sifat yang dimilikinya. Bilangan real merupakan
bilangan yang dapat dituliskan dalam bentuk desimal, baik itu bilangan rasional
maupun irrasional.

Simbol sistem bilangan real ataupun garis bilangan real dapat dinyatakan

dengan ℝ. Sifat dari sistem bilangan real terbagi dalam tiga kategori, yaitu
algebraic properties, order properties,dan completeness property. ?

Berdasarkan definisi, himpunan real terdiri dari dua himpunan besar, yaitu :
a) Himpunan Bilangan Rasional : himpunan bilangan hasil bagi bilangan
bulat (pecahan)
Contoh : 3/5, 16/2, -7/13, …
b) Himpunan Bilangan Irasional : himpunan bilangan yang tidak dapat
dibentuk pecahan
Contoh : 2 log 3, π
Ciri lain dari himpunan irasional adalah bentuk desimal tak hingga, tetapi
bukan desimal tak hingga yang berulang, karena desimal tak hingga berulang
dapat diubah ke dalam pecahan.
Contoh :
i. 0,33333333… = 1/3
ii. 0,77777777… = 7/9

3. Macam- macam Bilangan Real


a) Bilangan real berisi himpunan bulat positif yang dimulai dari bilangan 1
hingga tak terhingga.
Himpunan bilangan asli atau real biasa dilambangkan dengan huruf “N”,
dan ditentukan dengan N = {1,2,3,4,5,……}
b) Bilangan bulat dikenal dengan bilangan asli yang daftarnya terdapat
bilangan”0”. Bilangan ini terdiri dari bilangan cacah, nol, dan bilangan
bulat negatif.
Himpunan bilangan bulat dilambangkan dengan huruf “Z”.
Contoh : Z = {0,1,2,3,4,…}, atau Z = {-1,-2,-3,……}
c) sdesimal.
Contoh :
- Pecahan biasa : ¼, 2/5, 5/6, ¾
4 2
- Pecahan campuran : 3 , 2
5 3
- Desimal : (3,45), (5,4), (9,1)

d) Bilangan rasional merupakan bilangan yang dinyatakan dalam bentuk


pecahan biasa, pecahan campuran, dan pecahan desimal terbatas.
Contoh pecahan desimal terbatas : ½ = 0,5 atau 1/3 = 0,3333

e) Bilangan irrasional merupakan kebalikan dari bilangan rasional yaitu


bilangan yang tidak bisa dinyatakan dalam bentuk pecahan biasa, pecahan
campuran, maupun desimal. Untuk menyatakan bilangan ini menggunakan
bentuk akar bilangan.
Contoh : √7,√5, √11

4. Sifat-sifat Bilangan Real


Berikut ini merupakan sifat-sifat bilangan real :
● Ekspresi tertutup: Operasi perkalian dan penjumlahan menghasilkan bilangan
real.
● Asosiatif : Hasil penjumlahan atau perkalian tiga bilangan riil dalam kelompok
berbeda adalah sama. Atau mana yang dioperasikan terlebih dahulu, hasilnya akan
tetap sama.
● Komutatif: Mengubah posisi bilangan pada penjumlahan dan perkalian bilangan
real memiliki hasil yang sama.
● Elemen identitas: Operasi perkalian dan penjumlahan setiap bilangan riil ke
identitasnya dapat menghasilkan bilangan itu sendiri.
● Tanda penjumlahan meliputi bilangan riil yaitu 0
● Identitas perkalian termasuk bilangan riil yaitu 1
● Terdapat bilangan invers: setiap bilangannya memiliki nilai invers nyata dalam
operasi penjumlahan dan perkalian, dan bilangan riil yang dioperasikan oleh
bilangan invers akan menghasilkan elemen identifikasinya.
● Karakteristik distribusi: perluasan dari 2 operasi penghitungan yang berbeda,
salah satu operasi aritmatika digunakan sebagai operasi perluasan, dan yang
lainnya digunakan untuk menyebarkan angka-angka yang dikelompokkan dalam
tanda kurung.
● Bagilah tanpa nol: Membagi bilangan riil dengan nol menghasilkan nilai yang
tidak pasti

5. Operasi pada Bilangan Real

Operasi (perhitungan) bilangan real merupakan kumpulan beberapa


bilangan real yang dapat dijumlahkan, dikurangkan, dikalikan, dan dibagi
bilangan real tersebut.
Berikut merupakan penjabaran dari operasi bilangan real:
● Penjumlahan
Jika a, b, maka jumlah dari a dan b dinyatakan sebagai “a + b”. a dan b masing-
masing disebut istilah. Sifat operasi penjumlahan:
1. Pesanan tertutup, Jika a, b hanya ada satu bilangan bulat yaitu c, maka a + b = c
2. Pertukaran (Exchange), Jika a, b, maka a + b = b + a (sifat komutatif
penjumlahan)
3. Association (pengelompokan), Jika a, b, c, maka a + (b + c) = (a + b) + c (sifat
asosiatif penjumlahan)
4. Penambahan distribusi (spread), Jika a, b, c, maka a × (b + c) = ab + ac
5. Memiliki rasa identitas, 0 adalah elemen yang diidentifikasi dengan
penjumlahan, yang berarti a + 0 = 0 + a = a
6. Kebalikan dari penjumlahan, Untuk setiap a, ada (-a), dan menambahkannya
bersamasama akan menghasilkan elemen identitas, yaitu nol (0). Yaitu a + (-a) =
(-a) + a = 0
Contoh :
1. 4 + 10 = 14
2.−4+7=3
3.−4+8=4
● Pengurangan
Jika a, b, pengurangan a dan b dinyatakan sebagai “a-b”. Aturan pengurangan:
1. Pesanan tertutup, Jika a, b hanya ada satu bilangan bulat yaitu c, maka a-b = c
2.Untuk bilangan bulat a dan b, terapkan: a-b = a + (-b) Dengan kata lain,
mengurangi b dari a sama dengan menjumlahkan invers dari b ke a.
3. Pertukaran (pertukaran) tidak cocok untuk operasi pengurangan, Jika a, b, maka
a-b ≠ b-a
4.Atribut terkait (pengelompokan) tidak cocok untuk operasi pengurangan. Jika a,
b, c, maka a- (b-c) ≠ (a-b) –c
5. Penurunan distribusi (difusi), Jika a, b, c, maka a × (b-c) = ab-ac
6.Atribut pengurangan adalah nol (0) a-0 = a 0-a = -a 0-0 = 0 Contoh : 1. 12 - 5 =
7 2. 26 - 4 =22 3. 16 + (- 4 ) = 12
● Perkalian
Jika a, b, perkalian a dan b dinyatakan sebagai “a × b”. a dan b masing-masing
disebut faktor. Sifat perkalian adalah sebagai berikut:
1.Pesanan tertutup, Jika a, b hanya ada satu bilangan bulat yaitu c, maka a × b = c
2.Pertukaran (Exchange), Jika a, b, maka a × b = b × a (sifat komutatif perkalian)
3.Association (pengelompokan), Jika a, b, c maka a × (b × c) = (a × b) × c (sifat
asosiatif perkalian)
4.Distribusi perkalian dan penjumlahan (dispersi), Jika a, b, c maka a × (b + c) =
ab + ac
5. Memiliki rasa identitas, Ada angka 1 yang merupakan elemen identitas
perkalian, yang artinya a × 1 = 1 × a = a
6.Untuk bilangan a ≠ 0 terdapat penyelesaian khusus untuk ax = 1 yang diberi
simbol 𝑎 −1
7. ab = 0 jika dan hanya jika a = 0 atau b = 0
8. a(–a)(–b) = ab dan (–a)b = a(–b) = –ab
Contoh :
1.(−6)(−6) =36
2. 14 × (−4) = −59
3. 45 × 8 = 360
● Pembagian
Jika a, b, bagian a dan b dinyatakan sebagai “a: b” dengan b ≠ 0. Aturan
pembagiannya adalah:
1. a × (b: c) = (a × b): c, Misalnya: 2 × (4: 2) = (2 × 4): 2 = 4
2. (a × b): (c × d) = (a: c) × (b: d), Contoh: (4 × 8): (2 × 4) = (4: 2) × (8: 4) = 2 × 2
=4
3. a: (b: c) = a × (b: c), Contoh: 8: (10: 5) = 8 × (10: 5) = 8 × 2 = 16

Anda mungkin juga menyukai