Anda di halaman 1dari 14

Tugas Ke – 1 Hari/Tanggal: Kamis, 7 Oktober 2021

Matematika Diskrit
MAKALAH
INDUKSI DAN REKURSIF

DOSEN PENGAMPU
Nurhayati, MM.,M.Pd

DISUSUN OLEH
Ahmad Mu’min
Corinna Setyapraja
M. Abdul Qohar
Rika Diana Apriyani
Winda Elinda Sari

PROGRAM STUDI MATEMATIKA


SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP)
SINAR CENDEKIA
2021
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil’alamin, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kami
rahmatnya berupa kesehatan, kesempatan serta pengetahuan. Sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah untuk Mata Kuliah MATEMATIKA DISKRIT dengan tema “ Induksi
dan Rekursif ” sesuai dengan waktu yang telah ditentukan sebagaimana mestinya.

Kami berharap makalah ini dapat bermanfaat untuk menambah wawasan, memperdalam ilmu
pengetahuan yang kita miliki. Pemahaman induksi dan rekursi ini sangat dibutuhkan dalam
kehidupan sehari-hari sehingga dibutuhkan pemahaman yang baik dan tepat.

Mudah-mudahan makalah yang berhasil kami susun ini dapat mudah dipahami dan dimengerti
oleh siapapun yang membacanya. Sebelumnya kami meminta maaf yang sebesar-besarnya
apabila ada kesalahan kata atau kalimat yang kurang berkenan, terlepas dari itu semua kami
memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Kami berharap adanya masukan
serta kritikan yang membangun dari para pembaca demi terciptanya makalah selanjutnya yang
lebih baik.

Tegal, 7 Oktober 2021

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................................... i

DAFTAR ISI.................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ...................................................................................................... 1


B. Rumusan Masalah ................................................................................................. 2
C. Tujuan ................................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Induksi Matematika ............................................................................ 3


B. Prinsip Induksi Matematika .................................................................................. 3
C. Jenis Induksi Matematika .................................................................................... 5
D. Contoh Soal Induksi Matematika.......................................................................... 5
E. Pengertian Rekursif Matematika........................................................................... 6
F. Fungsi Rekursif ..................................................................................................... 7
G. Deret Fibonanci ..................................................................................................... 8
H. Contoh Soal Rekursif Matematika ........................................................................ 9

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ......................................................................................................... 10
B. Saran .................................................................................................................. 10

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................... 11

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam lingkup kehidupan matematika, pembuktian suatu pernyataan hal yang mutlak
yang harus dilakukan. Suatu hal yang mustahil ketika kita memasuki dunia matematika
tidak melakukan sebuah pembuktian ketika mengemukakan suatu pernyataan. Induksi
merupakan suatu konsep matematika yang digunakan untuk dalam membuktikan sebuah
pernyataan
Dalam matematika, konsep induksi selama ini melakukan sebuah pembuktian
menggunakan 3 prinsip atau cara dalam melakukan sebuah pembuktian, yaitu : basis
induksi, hipotesis induksi dan langkah induksi. Sehubungan dengan kita sering menemukan
dan mengerjakan suatu pernyataan yang berhubungan dengan matematika maka sangat
dibutuhkan kita dapat menguasai materi induksi matematika.
Seiring dengan kebutuhan masyarakat yang dipengaruhi oleh perkembangan teknologi
yang begitu pesat terutama di bidang komputer, hampir semua pengolahan data maupun
transaksi diberbagai perusahaan diproses menggunakan komputer baik perusahaan swasta
maupun instansi pemerintah. Penerapan sistem operasi telah berubah dari sistem manual
menjadi sistem komputerisasi, hal itu cukup beralasan mengingat banyaknya kelebihan dari
sistem komputerisasi antara lain adalah proses pembelajaran struktur data yang membahas
tentang Rekursif dan Iteratif dalam Algoritma.
Komputer adalah sistem elektronik untuk memanipulasi data yang cepat dan tepat serta
dirancang dan diorganisasikan supaya secara otomatis menerima dan menyimpan data
input memperoses dan menghasilkan output dibawah pengawasan instruksi-instruksi
program yang tersimpan di memori.

1
B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Induksi Matematika
2. Jelaskan Jenis Induksi Matematika
3. Sebutkan Prinsip Induksi Matematika
4. Seperti apa Contoh Soal Induksi Matematika
5. Apa Pengertian Rekursif Matematika
6. Apa itu Fungsi Rekursif
7. Apa itu Deret Fibonanci
8. Bagaimana Contoh Soal Rekursif Matematika

C. Tujuan
1. Memaparkan Pengertian Induksi Matematika
2. Menyebutkan Jenis Induksi Matematika
3. Menyebutkan Prinsip Induksi Matematika
4. Memberikan Contoh Soal Induksi Matematika
5. Memaparkan Pengertian Rekursif Matematika
6. Memaparkan Fungsi Rekursif
7. Menjelaskan pengertian Deret Fibonanci
8. Memberikan Contoh Soal Rekursif Matematika

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Induksi Matematika


Induksi matematika adalah suatu metode untuk membuktikan bahwa suatu pernyataan
tertentu berlaku untuk setiap bilangan asli. Materi ini merupakan metode baku dalam
pembuktian di bidang matematika. Induksi matematika hanya dugunakan untuk
membuktikan kebenaran dari suatu pernyataan atau rumus dan tidak bisa digunakan untuk
menurunkan rumus.
Pembuktian yang dimaksud adalah pembuktian pernyataan-pernyataan yang berkaitan
dengan bilangan bulat positif (non negatif).
Adapun langkah-langkah induksi matematika adalah sebagai berikut :
Misalkan p(n) adalah sebuah pernyataan dari variabel bebas n dan n adalah bilangan bulat
positif, maka untuk membuktikannya bahwa p (n) benar perlu melalui 3 langkah sebagai
berikut:
1. Tunjukan bahwa p (1) benar
2. Misalkan p (n) benar untuk semua bilangan bulat positif dengan n ≥ 1
3. Tunjukan bahwa p (n+1) benar

B. Prinsip Induksi Matematika


1. Induksi Matematika Sederhana
Langkah-langkah induksi matematika sederhana :
a. Langkah dasar : buktikan bahwa suatu pernyataan berlaku p (1) atau p (n).
b. Langkah induksi : jika suatu pernyataan berlaku untuk p (1) atau p (n), maka
pernyataan itu juga harus berlaku untuk p (k) atau p (k+1).

contoh :

Buktikan bahwa penjumlahan n bilangan asli bururutan berklaku :

𝑛 (𝑛+1)
1 + 2 + 3 + 4 + 5 + ... + n = 2

3
Jawaban :

a. Langkah dasar
1(1+1) 2
P (1) = =2=1
2

Karena P (1) =1 benar, maka berlaku P (n) benar.


b. Langkah induksi
Jika P(1) benar, maka pernyataan tersebut harus benar untuk P (k + 1) dengan k ≥
n.
𝑛 (𝑛+1)
1 + 2 + 3 + 4 + 5 + ... + n = , benar
2

Sehingga,
P (k+1) = 1 + 2 + 3 + 4 + 5 + ... + k + k + 1
𝑘 (𝑘+1)
P (k+1) = +k+1
2
𝑘(𝑘+1)+2(𝑘+1)
P (k+1) = 2
(𝑘+1)(𝑘+2)
P (k+1) = 2

Karena P(k+1) mengikuti bentuk pernyatan P (n), maka P (k) bernilai benar.
𝑛 (𝑛+1)
Sehingga pernyataan 1 + 2 + 3 + 4 + 5 + ... + n = bernilai benar untuk semua
2

bilangan n ≥ 1.

2. Induksi Matematika Diperluas


Setiap pernyataan yang memuat n bilangan asli ternyata tidak harus dimulai dari
angka 1. Itulah sebabnya induksi matematika dapat diperluas dengan langkah-langkah
berikut :
a. Langkah dasar : buktikan bahwa suatu pernyataan berlaku untuk P (m).
b. Langkah induksi : buktikan bahwa jika pernyataan berlaku untuk P (k) dengan k ≥
m, maka pernyataan tersebut juga berlaku untuk P (k+1).
3. Induksi matematika kuat
Prinsip dasar pada induksi matematika kuat ini berbeda dengan sebelumnya.
Jika sebelumnya hanya perlu membuktikan bahwa P (1) benar, maka pada teori kuat ini
pernyataan harus bernilai benar untuk P (1), P (n+1), P (n+2),..., P (k).
Langkah-langkahnya sebagai berikut :
a. Langkah dasar : buktikan bahwa P (n) benar

4
b. Langkah induksi : jika P (1), P (n+1), P (n+2),..., P (k) benar untuk k ≥ n, maka
gunakan hal itu untuk membuktikan bahwa P (k+1) juga benar.

C. Jenis Induksi Matematika


Induksi matematika terbagi menjadi 2 jenis, yaitu untuk membuktikan deret bilangan
dan bilangan bulat asli pembagian.
1. Deret Bilangan
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum masuk ke pembuktian matematika,
antara lain :
Jika P (n) : 𝑢1 + 𝑢2 + 𝑢3 + ... + 𝑢𝑛 = 𝑆𝑛 , maka :
P (1) : 𝑢1 = 𝑆1
P (k) : 𝑢1 + 𝑢2 + 𝑢3 + ... + 𝑢𝑘 = 𝑆𝑘
P (k+1) : 𝑢1 + 𝑢2 + 𝑢3 + ... + 𝑢𝑘 + 𝑢𝑘+1 = 𝑆𝑘+1

2. Bilangan bulat hasil pembagian


Suatu bilangan dikatakan habis bagi jika hasil pembagian tersebut adalah bilangan
bulat. Pernyataan “a habis dibagi b” bersinonim dengan :
 a kelipatan b
 b faktor dari a
 b membagi a

jika p habis dibagi a dan q habis dibagi a, maka (p+q) juga habis dibagi a.

D. Contoh Soal Induksi Matematika


𝑛 (𝑛+1)
1. Tunjukan bahwa 1 + 2 + 3 + ... + n = 2

a. Pembahasan :
 Akan ditunjukan bahwa P (1) benar
Jika n = 1, maka :
1 (1+1)
1= = 1 , benar
2

 Misal P (n) benar untuk n ≥ 1, maka :


𝑛 (𝑛+1)
1 + 2 + 3 + ... + n = , benar
2

 Akan dibuktikan bahwa P (n+1) benar, yaitu :


(𝑛+1)(𝑛+2)
1 + 2 + 3 + ... + n + (n+1) = 2

5
b. Pembuktian :
𝑛 (𝑛+1)
1 + 2 + 3 + ... + n + (n+1) = + (n+1)
2
𝑛 (𝑛+1) 2 (𝑛+2)
1 + 2 + 3 + ... + n + (n+1) = +
2 2
(𝑛+1) (𝑛+2)
1 + 2 + 3 + ... + n + (n+1) = + (terbukti)
2 2
𝑛 (𝑛+1)
Jadi, terbukti bahwa 1 + 2 + 3 + ... + n = untuk n ≥ 1.
2

2. Tunjukan bahwa jumlah dari n bilangan bulat ganjil positif pertama adalah 𝑛2 .
a. Pembahasan :
Bentuk persamaan : 1 + 3 + 5 + ... + (2n - 1) = 𝑛2
 Akan ditunjukan bahwa P (1) benar
Jika n = 1, maka :
1 = 𝑛2 = 12 = 1
 Misalkan P (n) benar maka n ≥ 1, maka :
1 + 3 + 5 + ... + (2n - 1) = 𝑛2 , benar
 Akan dibuktikan bahwa P (n+1) benar, yaitu :
1 + 3 + 5 + ... + (2n - 1) + (2(n+1)-1) = (𝑛 + 1)2
b. Pembuktian :
1 + 3 + 5 + ... + (2n - 1) + (2(n+1)-1) = 𝑛2 + (2(n+1)-1)
1 + 3 + 5 + ... + (2n - 1) + (2(n+1)-1) = 𝑛2 + 2n + 2 - 1
1 + 3 + 5 + ... + (2n - 1) + (2(n+1)-1) = 𝑛2 + 2n + 1
1 + 3 + 5 + ... + (2n - 1) + (2(n+1)-1) = (n+1) (n+1)
1 + 3 + 5 + ... + (2n - 1) + (2(n+1)-1) = (𝑛 + 1)2 (terbukti)
Jadi, terbukti bahwa 1 + 3 + 5 + ... + (2n - 1) = 𝑛2 untuk n bilangan bulat positif.

E. Pengertian Rekursif Matematika


Rekursif adalah salah satu metode dalam dunia matematika dimana definisi sebuah
fungsi mengandung fungsi itu sendiri. Sedangkan dalam dunia pemrograman rekursif
diimplementasikan dalam sebuah fungsi yang memanggil dirinya sendiri.
Dalam matematika dan ilmu komputer, kelas dari objek atau metode memperlihatkan
perilaku rekursif jika mereka bisa diartikan oleh dua properti berikut :
1. Sebuahnkasus atau sebagian kasus lanadasan sederhana
2. Sejumlah aturan yang mengurangi kasus-kasus yang lain hingga ke kasus landasannya.

6
Contoh :

1. Orangtua merupakan leluhur seseorang (kasus landasan).


2. Orangtua dari suatu leluhur juga merupakan leluhurnya (langkah rekursi).

Contoh fungsi rekursif misalnya adalah fungsi pangkat, faktorial, dan barisan fibonacci.
Dalam fungsi pangkat xy , kita tahu bahwa semua bilangan selain 0, jika dipangkatkan
dengan 0 nilainya sama dengan 1. Jika x dipangkatkan dengan y, dengan y lebih dari 0,
maka hasilnya sama dengan x dikalikan dengan x dipangkatkan y – 1.
Jika dituliskan dalam notasi matematika definisinya :
𝑥 𝑦 = 1, jika y = 0
𝑥 𝑦 = x . 𝑦 𝑦−1 , jika y > 0
Kita lihat di atas pada definisi y > 0, bentuk pemangkatan muncul kembali di sisi kanan.
Itulah yang disebut rekursif.
Definisi rekursif selalu dimulai dengan kasus penyetop, penghenti, atau kasus dasar dari
suatu permasalahan, dalam hal ini terjadi ketika nilai y = 0. Definisi rekursif yang lebih
kompleks mengandung inti dari permasalahan yang akan dipecahkan, namun lebih
sederhana. Dalam hal ini yang tadinya x dipangkatkan dengan y, kini bentuk pemangkatan
menjadi lebih sederhana, yaitu y – 1. Hal ini dimaksudkan untuk “menggiring” masalah
kompleks ke kasus dasar atau penyetop rekursinya.

F. Fungsi Rekursif
Langkah-langkah untuk mendefinisikan fungsi dengan domain bilangan cacah:
1. Langkah basis: Definisikan nilai fungsi pada saat nol.
2. Langkah rekursif: Berikan aturan untuk mencari nilai fungsi untuk setiap bilangan bulat
berdasarkan nilai fungsi pada bilangan bulat yang lebih kecil. Definisi seperti itu disebut
rekursif atau definisi induktif.
Contoh fungsi yang didefinisikan secara rekursif :
1. f(0) = 3 f(n + 1) = 2f(n) + 3
Maka :
f(0) = 3
f(1) = 2f(0) + 3 = 23 + 3 = 9
f(2) = 2f(1) + 3 = 29 + 3 = 21
f(3) = 2f(2) + 3 = 221 + 3 = 45

7
f(4) = 2f(3) + 3 = 245 + 3 = 93
2. Bagaimana kita dapat mendefinisikan fungsi faktorial f(n) = n! secara rekursif?
Pembahasan :
Diketahui :
f(0) = 1
Karena (n+1)! = n! (n+1) maka f(n + 1) = (n + 1)f(n)
Jawab :
f(0) = 1
f(1) = 1 f(0) = 1  1 = 1
f(2) = 2 f(1) = 2  1 = 2
f(3) = 3 f(2) = 3  2 = 6
f(4) = 4 f(3) = 4  6 = 24

G. Deret Fibonanci
Deret Fibonacci adalah suatu deret matematika yang berasal dari penjumlahan dua bilangan
sebelumnya.
1, 1, 2, 3, 5, 8, 13, 21, …
Rumus Fibonacci :
f(n) = f(n – 1) + f(n – 2)
f(6) = f(6-1) + f(6-2)
8 = 5 + 3

8
H. Contoh Soal Rekursif
1. Diketahui suatu barisan c0, c1, c2, … didefinisikan secara rekursif sebagai berikut :
Untuk semua bilangan bulat k ≥ 2, Ck = (ck-1 + k) (ck-2 + 1).
Dengan kondisi awal c0 = 1 dan c1 =2.
Ditanya : Hitunglah c5 !
Jawaban :
Oleh karena barisan didefinisikan secara rekursif, maka c5 tidak bias dihitung secara
langsung, tetapi harus terlebih dahulu menghitung c2, c3 dan c4.
c2 = c1 + 2 c0 + 1 = 2 + 2.1 + 1 = 5
c3 = c2 + 3 c1 + 1 = 5 + 3.2 + 1 = 12
c4 = c3 + 4 c2 + 1 = 12 + 4.5 + 1 = 33
c5 = c4 + 5 c3 + 1 = 33 + 5.12 + 1 = 94
jadi, c5 = 94
2. Solusi homogen dari relasi rekurensi bn + bn-1 – 2 bn-2 = 0 dengan kondisi batas b0 =
2 , b1 = 3 adalah…
Jawaban :
bn + bn-1 – 2 bn-2 = 0
= a2 + a- 2 = 0
= (a+ 2) (a- 1) = 0
a1 = -2 a2 = 1.
Solusi homogen = bn(h)= A1 a1n+ A2 a2n =>bn(h)= A1 (-2)n+ A2 . (1)n
Dengan kondisi batas b0= 2 dan b1= 3 ,maka:
 b0(h) = A1 (-2)(2) + A2 . 1(2) => 0 = -4 A1 + 2 A2
 b1(h) = A1 (-2)(3) + A2 . 1(3) => 1 = -6 A1 + 3A2
 -4 A1 + 2 A2 = 0 x 3 -12A1 + 6 A2 = 0
 -6 A1 + 3A2 = 1 x2 -12A1 + 6 A2 = 2 +
6A2 = 2
A2 = 1/3
-4A1 + 2A2 = 0
-4A1 + 2(1/3) = 0; A1 = 1/6
Maka akan diperoleh harga A1 = 1/6 dan A2 =1/3.
Jawab homogen dari relasi rekurensi bn + bn-1 – 2bn-2 = 0 adalah
bn(h) = 1/6(-2)n + 1/3. (1)n

9
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Induksi matematika adalah suatu metode untuk membuktikan kebenaran suatu
pernyataan yang urutannya tidak terbatas. Dari materi tersebut dapat ditarik kesimpulan
bahwa metode pembuktian dengan induksi, harus mengasumsikan terlebih dahulu dasar
dari soal dan dikembangkan untuk bentuk matematika lain untuk dibuktikan pula
kebenarannya.
Metode ini sering kita jumpai dalam memecahkan permasalahan –
permasalahan yang menggunakan pendekatan ke permasalahan itu, dengan formula
seperti tahap sebelumnya atau lebih mudah kita katakana mempunyai pola tertentu.
Contoh paling mudah adalah permasalahan dari suatu deret bilangan, himpunan, dan
algoritma.
Metode ini dibuat agar fungsi yang ada dalam permasalahan menjadi lebih
mudah dan simpel. Rekursi adalah proses menggambarkan suatu tindakan dalam fungsi
itu sendiri. Berikut ini adalah contuh dari rekursi

B. Saran
Dalam lingkup kehidupan matematika, membuktikan suatu pernyataan merupakan hal
yang harus dilakukan. Untuk itu dibutuhkannya materi induksi ini untuk lebih
memperdalam mengenai bagaimana cara membuktikan sebuah rumus maupun
pernyataan. Disamping itu mempelajari rekursi sangat dibutuhkan pada zaman
sekarang yang semakin maju dalam bidang teknologi. Mempelajari 2 matri ini menurut
kami sangatlah memberikan manfaat yang signifikan bagi berlangsungnya
pembelajaran.

10
DAFTAR PUSTAKA

https://anisamerdeka.wordpress.com/2017/04/29/contoh-soal-dan-pembahasan-relasi-
rekursi/

https://edura.id/blog/matematika/induksi-matematika/

https://sisfo.itp.ac.id/bahanajar/BahanAjar/Harison/6%20rekursif%20%20induksi%20
matematik.pdf

https://www.studiobelajar.com/induksi-matematika/

11

Anda mungkin juga menyukai