Anda di halaman 1dari 33

ARITHMATIC LOGICAL UNIT (ALU)

Anggota Kelompok :
• Hafizal Fitra
• Ridho Agustia Rahman
• Wahyu Syarifuddin
PENGERTIAN ARITHMATIC LOGICAL
UNIT ( ALU )
Arithmatic Logical Unit (ALU), adalah salah satu bagian/komponen dalam sistem di dalam sistem
komputer yang berfungsi melakukan operasi/perhitungan aritmatika dan logika (Contoh operasi
aritmatika adalah operasi penjumlahan dan pengurangan, sedangkan contoh operasi logika adalah logika
AND dan OR. ALU bekerja besama-sama memori, di mana hasil dari perhitungan di dalam ALU di simpan
ke dalam memori.

Perhitungan dalam ALU menggunakan kode biner, yang merepresentasikan instruksi yang akan
dieksekusi (opcode) dan data yang diolah (operand). ALU biasanya menggunakan sistem bilangan
biner two’s complement. ALU mendapat data dari register. Kemudian data tersebut diproses dan hasilnya
akan disimpan dalam register tersendiri yaitu ALU output register, sebelum disimpan dalam memori.

Arithmatic Logical Unit (ALU), fungsi unit ini adalah untuk melakukan suatu proses data yang berbentuk
angka dan logika, seperti data matematika dan statistika. ALU terdiri dari register-register untuk
menyimpan informasi.Tugas utama dari ALU adalah melakukan perhitungan aritmatika (matematika)
yang terjadi sesuai dengan instruksi program.
STRUKTUR DAN FUNGSI ALU

ALU memiliki berbagai komponen elektronika didalamnya, yaitu berupa sekumpulan transistor
yang dikenal dengan nama logic gate. Logic gate inilah yang berfungsi untuk melaksanakan operasi
aritmatika dan operasi logika. Kumpulan susunan dari logic gate dapat melakukan perintah
perhitungan matematika yang lebih komplit seperti perintah add untuk menambahkan bilangan
atau devide atau pembagian dari suatu bilangan.
ALU sering di sebut mesin bahasa karena bagian ini ALU terdiri dari dua bagian, yaitu unit
arithmatika dan unit logika boolean yang masing-masing memiliki spesifikasi tugas tersendiri.
PEMBAHASAN

A Prinsip Kerja
ALU

B Integer

Aritmatika
C Integer 
Aritmatika Integer
D Booth’s Agoritma 
PRINSIP KERJA ALU

ALU akan bekerja setelah mendapat perintah dari


Control Unit yang terletak pada processor. Control Unit
akan memberi perintah sesuai dengan komando yang
tertulis(terdapat) pada register. Jika isi register memberi
perintah untuk melakukan proses penjumlahan, maka PC
akan menyuruh ALU untuk melakukan proses
penjumlahan. Selain perintah, register pun berisikan
operand-operand. Setelah proses ALU selesai, hasil yang
terbentuk adalah sebuah register yang berisi hasil atau
suatu perintah lainnya. Selain register, ALU pun
mengeluarkan suatu flag yang berfungsi untuk memberi
tahu kepada kita tentang kondisi suatu processor seperti
apakah processor mengalami overflow atau tidak.
INTEGER

Bilangan (Integer) Meliputi :


• Integer Magnitude
• Integer Tanda
• Komplemen Dua
• Fixed Point
• Floating Point
• Integer Magnitude

Komputer hanya mengenal simbol 1 dan 0. Untuk mengenali bilangan negatif, maka
digunakan suatu metode yang disebut dengan Magnitude. Metode ini menggunakan
simbol 1 pada bagian paling kiri (most significant) bit.
Jika terdapat angka 18 = (00010010)b, maka -18 adalah (10010010)b. Akan tetapi,
penggunaan magnitude memiliki 2 kelemahan.
1. pertama adalah terdapatnya -0 pada magnitude [0=(00000000)b;
-0=(10000000)b]. Seperti kita ketahui, angka 0 tidak memiliki nilai negatif
sehingga secara logika, magnitude tidak dapat melakukan perhitungan aritmatika
secara matematis.
2. tidak adanya alat atau software satupun yang dapat mendeteksi suatu bit bernilai
satu atau nol karena sangat sulit untuk membuat alat seperti itu. Oleh karena itu,
penggunaan sign magnitude pada bilangan negatif tidak digunakan, akan tetapi
diganti dengan metode 2′s complement.
• Integer Tanda (Sign)

Nilai sebuah data dari sebuah tipe data integer adalah nilai bilangan bulat seperti
dalam matematika . Representasi data ini merupakan cara bagaimana nilainya
disimpan di dalam memori komputer. Tipe data integer terbagi menjadi dua buah
kategori, baik itu bertanda (signed) ataupun tidak bertanda (unsigned).

Bilangan bulat bertanda mampu merepresentasikan nilai bilangan bulat negatif,


sementara bilangan bulat tak bertanda hanya mampu merepresentasikan bilangan
bulat positif.
• Komplomen Dua

Komplemen-2 merupakan metode yang paling banyak digunakan untuk operasi


aritmetika bilangan biner dalam sistem komputer. Sistem komputer ada yang
menggunakan sistem bilangan 8-bit, yang berarti ada 28 = 256 bilangan , dan 16-bit,
yang berarti ada 216 = 65536 bilangan. Untuk melambangkan bilangan positif dan
negatif, metode komplemen-2 menggunakan MSB sebagai bit tanda (sign bit).
MSB 0 dinyatakan sebagai bilangan positif dan MSB 1 dinyatakan sebagai bilangan
negatif.
Sehingga dalam sistem bilangan 8-bit,
bilangan positif dimulai dari 0000 0000 – 0111 1111 (0 – 127) dan
bilangan negatif dimulai dari 1111 1111 – 1000 0000 (-1 – -128).
• Fixed Point

Bilangan fixed-point diperlukan :


• lokasi atau register penyimpanan computer yg ukurannya memadai utk
menyimpan seluruh digit bilangan .
• kemungkinan utk menjaga track tempat beradanya point tersebut contoh:
contoh desimal utk representasi 5 digit.
Jika diasumsikan posisi point adalah :
0 1 3 7 5 Representasikan 13.75
• Fixed Point

3 klasifikasi dasar representasi fixed-point


a. Representasi mid-point dimana terdapat digit baik sebelum dan sesudah
point tersebut
b. Representasi integer dimana tidak terdapat digit setelah point desimal
c. Representasi pecahan dimana tidak ada digit sebelum point desimal
• Floating Point

Menyatakan suatu bilangan yang sangat besar/sangat kecil dengan menggeser


titik desimal secara dinamis ke tempat yang sesuai dan menggunakan eksponen
10 untuk menjaga titik desimal itu. Sehingga range bilangan yang sangat besar
dan sangat kecil untuk direpresentasikan hanya dengan beberapa digit saja.
• Floating Point

Utk merepresentasikan floating-point diperlukan :


A. lokasi atau register penyimpanan computer dgn ukuran memadai utk
menyimpan semua digit signifikan dari bilangan tersebut
B. ruang penyimpanan tambahan utk menyimpan posisi point tersebut,
ruang tambahan ini biasanya berada di dalam lokasi yg sama atau terpisah.
Contoh :
• Desimal dgn mantisa 5 digit dan eksponen 3 digit
• Floating Point

• Biner dgn 12 bit dan komplemen duaan utk nilai negatifnya

Bentuk umum n = f . re

Dimana :
n : bilangan
f : mantissa, pecahan yg kadang-kadang disebut argument
r : radiks atau base
e
: exponent, merupakan integer yg kadang-kadang disebut characteristic
• MEMBANDINGKAN FIXED-POINT DAN FLOATING-POINT

1. komputer dapat menjalankan aritmatika fixed-point lebih cepat


daripada aritmatika floating-point
2. representasi fixed-point membatasi jangkauan dan skala bilangan yg
sedang direpresentasikan
3. representasi floating-point memberikan fleksibilitas yg lebih besar
dalam jangkauan dan skalanya, ini biasanya mengurangi kecepata.
HI, SAYA CORTANA,
HALLO !
KATAKAN APAPUN , NTAR SAYA
CARI SEGERA

Slide Selanjutnya
ARITMATIKA INTEGER

• Bagian ini akan membahas fungsi-fungsi aritmatik bilangan dalam


representasi komplemen dua.
• Representasi Integer Positif, Negatif Dan Bilangan 0
• Bila sebuah bilangan integer positif dan negatif yang sama
direpresentasikan (sign-magnitude), maka harus ada representasi
bilangan positif dan negatif yang tidak sama.
• Bila hanya terdapat sebuah representasi bilangan 0 (komplemen dua),
maka harus ada representasi bilangan positif dan negatif yang tidak
sama.
ARITMATIKA INTEGER

Operasi Aritmatika :
› Penjumlahan
› Pengurangan
› Pembagian dan
› perkalian
Penjumlahan
Penjumlahan Biner Contoh Penjumlahan Biner dengan operand lebih
dari 1 bit
Pengurangan

Proses pengurangan dapat digunakan dengan metode yang sama pada mesin
penambahan , yaitu dengan mengansumsikan bahwa :
A – B = A+ (-B)
Perkalian
› Perkalian meliputi pembentukan produk produk parsial dan untuk memperoleh hasil
akhir dengan menjumlahkan produk produk parsial
› Definisi produk parsial adalah multiplier bit sama dengan 0 , maka produk parsialnya
adalah 0 ,bila multiplier bit sama dengan satu maka produk parsial sama dengan
multiplikan
› Terjadi penggeseran produk parsial satu bit ke kiri dari produk parsial sebelumnya
› Perkalian dua buah integer n-bit akan menghasilkan bentuk produk yang panjangnya
sampai dengan 2n-bit
Pembagian
› Pembagian pada unsigned binary sama halnya seperti pada sistem pembagian di
desimal
› Istilah dalam pembagian ?
› Devidend adalah bilangan yang dibagi
› Divisor adalah bilangan pembagi
› Quotient adalah hasil pembagian
› Remainders adalah sisa pembagian ,
› Partial remainders adalah sisa pembagian parsial
Bilangan Aritmatika Algoritma Booth
Algoritma booth adalah sebuah proses iterasi dimana jumlah iterasinya sama dengan
jumlah bit yang kita gunakan dalam representasi bilangan biner. Sebagai contoh jika kita
memiliki angka -7 dalam desimal dan kita menggunakan 11001 sebagai bilangan binernya,
berarti kita menggunakan 5 bit sehingga jumlah iterasi nantinya adalah 5x.

Algoritma Booth ini menggunakan 4 variabel yaitu


1. Produk
2. Bit terakhir produk (product's last bit)
3. Bit terakhir produk sebelumnya (product's previous last bit)
4. Action
Bilangan Aritmatika Algoritma Booth

Keterangan:
• Variabel produk terdiri dari 2 bagian yaitu nilai kiri (left side) dan nilai kanan (right
side). Nilai kiri produk nantinya berisi nilai yang akan di "operasi" dengan penjumlahan
atau pengurangan dengan multiplikan sedangkan nilai kanan berisi multiplier. Jumlah
bit antara left side dan right side harus sama.
• Product's last bit (untuk selanjutnya disingat Last Bit) adalah nilai least significant
bit (LSB) atau nilai bit paling kanan dari product. Misalnya nanti product memiliki nilai
11010 11001, maka nilai Last bit sama dengan 1.
• Product's previous last bit (selanjutnya disingkat Previous Bit) adalah nilai last bit pada
iterasi sebelumnya.
• Setiap kenaikan proses iterasi, nilai bit produk akan digeser (shifted) ke kanan.
Bilangan Aritmatika Algoritma Booth

• Action: Nilai aksi ini tergantung pada susunan last bit dan previous bit di masing-
masing iterasi sebagai berikut:
o 00 : Tidak ada aksi apa-apa
o 01 : tambahkan bit pada left side product dengan multiplikan
o 10 : kurangi bit pada left side product dengan multiplikan
o 11 : Tidak ada aksi apa-apa
Studi Kasus
Kasus I
Kasus yang akan kita gunakan adalah 6 * -7 (dalam desimal).

Multiplikan : 6 (desimal) = 00110 (biner)


Multiplier : -7 (desimal) = 11001 (biner)
Bantu : -6 (desimal) = 11010 (biner)

Contoh di atas menggunakan representasi 5 bit yang berarti ada 5 iterasi algoritma booth.
Angka bantu di sini digunakan untuk membantu aksi saat susunan last bit dan previous bit
adalah 1 dan 0.

Perhatikan gambar di Slide Selanjutnya :


Studi Kasus
Studi Kasus
Penjelasan proses penambahan dan pengurangan left side produk dengan multiplikan di
Step 1 ke Step 1a dan dari Step 3 ke Step 3a

Penjumlahan produk dengan multiplikan: Pengurangan produk dengan


multiplikan (saya menggunakan
teknik penjumlahan dengan angka
bantu):
!! !
I S H
FI N
THANKS FOR ALL
SUPPORT !!
PRESENTATION MENU

QUESTION MODE

CLOSE
PRESENTATION
ARITHMATIC LOGICAL UNIT (ALU)
Anggota Kelompok :
• Hafizal Fitra
• Ridho Agustia Rahman
• Wahyu Syarifuddin
PRESENTATION MENU

QUESTION MODE

CLOSE
PRESENTATION
ARITHMATIC LOGICAL UNIT (ALU)
Anggota Kelompok :
• Hafizal Fitra
• Ridho Agustia Rahman
• Wahyu Syarifuddin
Dah ah males

Anda mungkin juga menyukai