2. Letjen Suprapto
Suprapto yang lahir di Purwokerto, 20 Juni 1920, ini boleh dibilang hampir
seusia dengan Panglima Besar Sudirman. Usianya hanya terpaut empat tahun lebih
muda dari sang Panglima Besar.
Pendidikan formalnya setelah tamat MULO (setingkat SLTP) adalah AMS (setingkat
SMU) Bagian B di Yogyakarta yang diselesaikannya pada tahun 1941.
Suprapto juga menolak usul pembentukan Angkatan Kelima. Oleh karena itu
pada tanggal 1 Oktober 1965 dini hari, Suprapto diculik dan dibunuh.
Ia juga dikubur di sumur Lubang Buaya.
3. Letjen M T Haryono
Jenderal bintang tiga kelahiran Surabaya, 20 Januari 1924, ini sebelumnya
memperoleh pendidikan di ELS (setingkat Sekolah Dasar) kemudian diteruskan ke
HBS (setingkat Sekolah Menengah Umum).
Jenderal bintang tiga ini dikenal sangat cerdas dan menguasai tiga bahasa asing yakni
Belanda, Inggris serta Jerman.
Dia ditembak mati, diseret melalui kebun, dan tubuhnya dibawa ke salah satu
truk yang menunggu. Tubuhnya dimasukkan ke dalam truk dan dibawa ke Lubang
Buaya. Jenazahnya disembunyikan di sumur bekas bersama dengan mayat para
jenderal dibunuh lainnya.
4. Letjen Siswondo Parman