Anda di halaman 1dari 12

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ilmiah tentang
limbah dan manfaatnya untuk masyarakat. Makalah komunikasi data yang berjudul tentang Error
Control ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak
sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak
terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini. Selain
itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat
maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan
kritik dari pembaca agar kamidapat memperbaiki makalah ilmiah ini. Akhir kata kami berharap
semoga makalah ilmiah tentang limbah dan manfaatnya untuk masyarakan ini dapat memberikan
manfaat terhadap pembaca.
    
                                                                                     

Malang, 9 Desember 2017


    
       

   Penyusun
DAFTAR ISI

BAB I
PENDAHULUAN..........................................................................................................................1
3.1 Latar Belakang..................................................................................................................1
3.2 Rumusan Masalah.............................................................................................................1
3.3 Tujuan...............................................................................................................................1
3.4 Manfaat.............................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................................................2
BAB III PENUTUP.........................................................................................................................6
3.1 Kesimpulan.......................................................................................................................6
3.2 Saran..................................................................................................................................6
Daftar Pustaka..................................................................................................................................9
Lampiran........................................................................................................................................10
BAB I

PENDAHULUAN

3.1 Latar Belakang


Berkomunikasi dalam kehidupan sehari-hari sudah menjadi sesuatu yang sudah pasti kita
lakukan setiap hari untuk berinteraksi dengan orang-orang di sekitar kita. Komunikasi
dilakukan untuk mendapatkan suatu informasi atau pemberitahuan dari pihak lain yang
tentunya melakukan komunikasi itu sendiri. Dalam dunia teknologi komputer dan
internet, komunikasi pun terjadi antara komponen data yang satu dengan yang lainnya,
dan tentunya dalam komunikasi data tersebut terdapat sistem yang mengatur jalannya
komunikasi itu sendiri. Komunikasi yang diatur dalam suatu sistem komunikasi
dilakukan untuk mendapatkan informasi menjadi lebih mudah dan cepat dilakukan.

3.2 Rumusan Masalah


1.1.1 Apa pengertian dari error control?
1.1.2 Bagaimana prinsip kerja sistem dari error control?
1.1.3 Apa contoh atau aplikasi dari error control?

3.3 Tujuan
1.1.4 Untuk mengetahui pengertian dari error control
1.1.5 Untuk mengetahui prinsip kerja sistem dari error control
1.1.6 Untuk mengetahui contoh atau aplikasi dari error control

3.4 Manfaat
1.1.7 Bagi mahasiswa, berguna untuk menambah wawasan tentang error control
1.1.8 Bagi dosen, dapat menjadi tambahan materi tentang error control
1.1.9 Bagi masyarakat, dapat menjadi pengetahuan baru tentang error control
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Error Control

Error Control adalah suatu teknik untuk mendeteksi dan memperbaiki kerusakan pada
saat transmisi frame. Pengontrolan kesalahan berkaitan dengan mekanisme untuk
mendeteksi dan memperbaiki kesalahan yang terjadi pada pentransmisian frame. Model
yang akan digunakan juga mencakup kasus khusus, diilustrasikan pada gambar yang akan
saya lampirkan di lampiran. Sebagaimana sebelumnya, data dikirim sebagai deretan
frame, frame tiba sesuai perintah yang sama saat dikirim, dan masing-masing frame yang
ditransmisikan mengalami perubahan dan sejumlah variabel penundaan sebelum
mencapai penerima.
Selain itu, diakui kemungkinan adanya dua jenis kesalahan, yaitu: : hilangnya frame, dan
kerusakan frame. Hilangnya frame adalah frame gagal mencapai sisi lain. Sebagai
contoh, derau yang kuat bisa merusak frame sampai pada tingkat dimana receiver
menyadari bahwa frame sudah ditransmisikan. Kerusakan frame adalah frame diakui
telah tiba, namun beberapa bit mengalami kesalahan (sesudah berubah selama transmisi).

2.2 Prinsip Kerja Sistem Error Control


Teknik yang paling umum untuk mengontrol kesalahan didasarkan atas beberapa atau
seluruh unsur berikut :
1. Pendeteksian kesalahan adalah sama dengan yang dibahas pada bagian sebelumnya
yaitu Error Detection.
2. Balasan positif adalah tujuan mengembalikan balasan positif untuk frame yang bebas
dari kesalahan dan diterima dengan baik.
3. Retransmisi setelah waktu habis adalah sumber melakukan retransmisi frame yang
belum dibalas setelah beberapa saat tertentu.
4. Balasan negatif dan retransmisi adalah tujuan mengembalikan balasan negatif kepada
frame yang dideteksi mengalami kesalahan, sumber melakukan retransmisi terhadap
frame yang demikian.
Alur pendeteksian kesalahan dan retransmission adalah sebagai berikut:
1. Pengirim memasukkan/menyisipkan error-detecting kode di dalam PDU
2. Penerima memeriksa kode pada PDU yang datang/yang berikutnya
3. Jika diketahui ada kesalahan, paket langsung dibuang
4. Jika pemancar tidak mendapatkan pengakuan dalam waktu yang layak, maka protokol
penerima mengirimkan sinyal retransmit.
Secara bersama-sama, semua mekanisme ini disebut sebagai automatic repeat
request (ARQ). Efek ARQ ini adalah mengubah jalur data yang tidak handal menjadi
handal. Tiga versi ARQ yang sudah distandarisasi adalah :
1. Stop-and-Wait ARQ
Stop-and-Wait ARQ didasarkan atas teknik flow control stop-and-wait. 
Stasiun source mentransmisikan sebuah frame tunggal dan kemudian harus
menunggu balasan berupa acknowledgement (ACK). Tidak ada frame yang dikirim
sampai jawaban dari stasiun tujuan tiba di stasiun sumber.
2. Go-Back-N ARQ
Bentuk pengkontrolan kesalahan didasarkan atas teknik kontrol arus sliding window
yang biasa disebut juga dengan Go-back-N ARQ. Dalam metode ini, stasiun bisa
mengirim deretan frame yang diurutkan berdasarkan suatu modulo bilangan. Jumlah
frame balasan yang ada ditentukan oleh ukuran jendela, menggunakan teknik kontrol
arus jendela penggeseran.
3. Selective-Reject ARQ
Dengan selective-reject ARQ, frame-frame yang hanya diretransmisikan adalah
frame-frame yang menerima balasan negatif, dalam hal ini disebut SREJ atau frame-
frame yang waktunya sudah habis.

Selain itu juga ada mekanisme Forward Error Control (FEC) dan Hybrid Automatic
Repeat Request (HARQ).
Forward Error Control (FEC)
Prinsip dasar dari FEC adalah receiver mampu membetulkan sendiri kesalahan data
yang sudah diterima, karena selain menerima data juga menerima bit-bit redundansi
yang diperlukan. Metode FEC yang digunakan pada sistem HSDPA yaitu
teknik turbo code, dimana teknik ini lebih effisien dibanding convolutional
code. Turbo code terbentuk dari dua encoder yang di paralel dan dipisahkan oleh
sebuah interleaver. Kedua encoder yang digunakan identik dan interleaver berfungsi
untuk mengacak bit yang masuk ke salah satu encoder sehingga berbeda
dengan encoder yang lain. Encoder yang digunakan juga merupakan recursive
systematic convolutional (RSC) yang artinya bit input harus ada dalam output yang
dihasilkan (systematic). RSC bisa dihasilkan dari convolutional encoder ½
(nonsystematic convolutional code (NSC)) dengan cara mem-feedback salah
satu parity output ke input sehingga hanya satu parity yang akan dikirim ditambah
dengan bit input (systematic) yang menggantikan salah satu parityyang telah
di feedback.

Hybrid Automatic Repeat Request (HARQ)


Hybrid ARQ merupakan varian dari metode error control ARQ yang memberikan
kinerja yang lebih baik dari ARQ yang biasa terutama sekali pada
kanal wireless. Hybrid ARQ merupakan penggabungan metode Forward Error
Control (FEC) dan Automatic Repeat Request (ARQ). Satu entity (kesatuan HARQ)
menangani satu user. Tiap satu entity HARQ mendukung beberapa proses HARQ
secara paralel

Berdasarkan skema yang akan saya lampirkan di lampiran, fungsi HARQ ada 2 yaitu:
1. First Rate Matching, untuk mencocokkan jumlah bit keluaran turbo encoder dengan
jumlah bit di UE soft buffering capability (virtual IR buffer).
2. Second Rate Maching, untuk mencocokkan jumlah bit keluaran first matching dengan
jumlah bit pada channel bits. Pada proses retransmisi bit parity yang ditambahkan
akan berbeda beda pada setiap pengirimannya dimana hal ini dikontrol oleh
parameter RV (redudancy version).
Metode Hybrid ARQ sendiri ada 2 jenis yaitu:
1. Chase Combining
Bentuk paling sederhana dari skema Hybrid ARQ dapat ditunjukkan oleh
metode Chase Combining. Pada paket data retransmisi identik (sama) dengan
paket data yang pertama kali dikirim. Pada chase combining paket data awal yang
terdapat error tidak dibuang namun tetap disimpan, setelah paket data baru yang
identik dengan paket lama dikirim barulah kemudian digabung untuk kemudian
di decoding. Metode chase combining juga dikenal dengan tipe III HARQ dengan
satu RV (redundancy version)

2. Incremental Redundancy
Incremental Redundancy adalah teknik lain dari H-ARQ, dimana pada proses
retransmisi akan ditambahkan bit-bit redundant pada paket. Sehingga paket data
yang dikirimkan ulang lebih tahan terhadap noise dan memperkecil
terjadinya error. Ketika terdapat error di pengiriman pertama, maka penerima
akan mengirimkan negativeacknowledgement (NACK). Pengirim akan
mengirimkan ulang paket data dimana paket data yang dikirim adalah bit-
bitredundant sehingga komponen bitnya berbeda dari pengiriman awal.
Pengiriman bit-bit tersebut dikontrol oleh RV (redundant version).

2.3 Contoh atau Aplikasi dari Error Control


BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Error Control adalah suatu teknik untuk mendeteksi dan memperbaiki kerusakan pada
saat transmisi frame. Teknik yang paling umum untuk mengontrol kesalahan yaitu,
pendeteksian kesalahan, balasan positif, retransmisi setelah waktu habis, balasan negatif
dan retransmisi. Sedangkan mekanisme error control ada 3 macam, yaitu Automatic
Repeat Request (ARQ), Hybrid Automatic Repeat Request (HARQ), dan Forward Erroe
Control (FEC).

3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA

http://mycatatanz.blogspot.co.id/2012/06/error-control.html
http://edu-center9.blogspot.co.id/2013/05/error-control-pada-komunikasi-data.html
http://ecgalery.blogspot.co.id/2010/02/error-control.html
LAMPIRAN

Gambar 1.1 Metode HARQ (Chase Combining)

Gambar 1.2 Metode HARQ (Incremental Redundancy)

Gambar 1.3 Forward Error Control (FEC)


Gambar 1.4 Hybrid Automatic Repeat Request (HARQ)

Gambar 1.5 Encoder yang digunakan merupakan recursive systematic convolutional (RSC)

Gambar 1.6 RSC yang dihasilkan dari convolutional encoder ½ (nonsystematic convolutional code (NSC))

Anda mungkin juga menyukai