Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH SINKRONIKASI dan DEADLOCK

DOSEN PEMBIMBING
Muh. Rizal Samad, S.Pd., M.Pd.

DISUSUN OLEH :

Zulkarnain ( 1729342002 )
Wahyuddin ( 1729342008 )
Galang Saputra Haladi ( 1729342011 )
Ayu Lestari ( 1729342020 )
Muh. Fahmi ( 1729342022 )

Universitas Negeri Makassar


Fakultas Teknik
Pendidikan Teknik Elektro
Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer
2018
Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang MahaEsa atas rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya lah kami dapat menyelesaikan makalah ini
sebatas kemampuan kami. Dan kami juga sangat berterimakasih kepada Dosen
mata kuliah yang telah memberikan tugas ini kepada kami.

Kami berharap tugas ini dapat berguna untuk menambah pengetahuan kita
mengenai “Sinkronisasi dan Deadlock”. Kami menyadari atas kekurangan yang
terdapat didalam tugas ini. Demikian itu, kami sangat berharap adanya kritik, saran
dan usulan demi perbaikan kedepannya, mengingat tidak ada sesuatu yang
sempurna tanpa kritik yang membangun.

Semoga makalah ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.


Dengan segala maaf kami ucapkan, apabila mungkin terdapat kata–kata yang
kurang berkenan atau tidak sepatutnya tercantum di dalam makalah ini, kami
mohon maaf atas hal tersebut.

Parepare 19 September 2018


Penyusun

Kelompok II
Daftar Isi

Kata Pengantar ........................................................................................................ 1


Daftar Isi.................................................................................................................. 2
BAB I ...................................................................................................................... 3
Pendahuluan ............................................................................................................ 3
Latar belakang ................................................................................................. 3
Tujuan ............................................................................................................. 3
BAB II ..................................................................................................................... 4
PEMBAHASAN ..................................................................................................... 4
SINKRONISASI DAN DEADLOCK ................................................................... 4
A. Sinkronisasi........................................................................................... 4
1. Pengertian Sinkronisasi......................................................................... 4
2. Tujuan Sinkronisasi .............................................................................. 5
3. Perangkat Sinkronisasi .......................................................................... 5
4. Masalah Dalam Sinkronisasi Beserta Solusinya ................................... 5
B. Deadlock ............................................................................................... 7
1. Model Deadlock .................................................................................... 8
2. Faktor Penyebab Terjadinya Deadlock ................................................. 8
3. Metode Menangani Deadlock ............................................................... 9
4. Mencegah Deadlock (Deadlock Prevention) ........................................ 9
5. Menghindari Deadlock (Deadlock Avoidance) .................................. 10
6. Mendeteksi Deadlock ......................................................................... 11
7. Perbaikan Dari Deadlock .................................................................... 11
BAB III ................................................................................................................. 13
PENUTUP ............................................................................................................. 13
Kesimpulan ................................................................................................... 13
BAB I

Pendahuluan

Latar belakang

Sistem operasi adalah seperangkat program yang mengelola sumber daya


perangkat keras komputer atau hardware, dan menyediakan layanan umum untuk
aplikasi perangkat lunak. Sistem operasi adalah jenis yang paling penting dari
perangkat lunak sistem dalam sistem komputer. Tanpa sistem operasi, pengguna
tidak dapat menjalankan program aplikasi pada komputer mereka, kecuali program
aplikasi booting.

Dalam Sistem Operasi, banyak hal yang harus dipahami. Bukan sekedar
memahami bagaimana menginstall aplikasi, menghapus virus, memberikan
proteksi virus bagi laptop maupun komputer. Bukan sekedar itu saja. Didalam Mata
Kuliah Sistem Operasi ini, diajarkan mengenai manajemen memory, CPU,
beberapa Algoritma seperti FCFS ( First Come First Served ), Round Robin, SJF,
dan lain sebagainya. Sistem operasi mempunyai penjadwalan yang sistematis
mencakup perhitungan penggunaan memori, pemrosesan data, penyimpanan data,
dan sumber daya lainnya.

Permasalahan yang ada di dalam Sistem Operasi ada banyak sekali.


Permasalahan yang ditimbulkan pun bergantung pada memory, cara pengoperasian,
dan lain sebagainya. Akan tetapi, permasalahan yang akan dibahas disini adalah
mengenai Deadlock dan Sinkronisasi. Mengapa hanya pemaparan Deadlock dan
Sinkronisasi saja ? Karena mengetahui penyebab, penting, solusi, macam problem
dan lain – lain dari Deadlock dan Sinkronisasi sangat berguna. Sehingga apabila
terjadi sebuah masalah atau problem di Sistem Operasi, dapat segera ditangani
dengan cara yang tepat.

Tujuan

 Mentahui Sinkronisasi dan Deadlock


 Mentahui Sinkronisasi Hardware dan Software
 Mengetahui Masalah Masalah Klasik dalam Sinkronisasi
 Mengetahui Sistem, Karakterisktik, Metode Penanganan , pencegahan,
Menghindari, mendeteksi, recovery Serta kombinasi menghindari Deadlock
BAB II

PEMBAHASAN

SINKRONISASI DAN DEADLOCK

Sinkronisasi dan deadlock merupakan permasalahan sistem operasi.


Dimana jika sinkronisasi dibutuhkan untuk menghindari terjadinya ketidak-
konsistenan data akibat adanya akses data secara konkuren. Proses-proses disebut
konkuren jika proses-proses itu ada dan berjalan pada waktu yang sama, proses-
proses konkuren ini bisa bersifat independen atau bisa juga saling berinteraksi.
Prosesproses konkuren yang saling berinteraksi memerlukan sinkronisasi agar
terkendali dan juga menghasilkan output yang benar. Dan sedangkan deadlock
suatu kondisi dimana proses tidak berjalan lagi atau tidak ada komunikasi lagi antar
proses. Deadlock disebabkan karena proses yang satu menunggu sumber daya yang
sedang dipegang oleh proses lain, proses lain itu pun sedang menunggu sumber
daya yang dipegang olehnya. Dengan kata lain setiap proses dalam set menunggu
untuk sumber yang hanya dapat dikerjakan oleh proses lain dalam set sedang
menunggu.

A. Sinkronisasi

1. Pengertian Sinkronisasi

Sinkronisasi adalah proses pengaturan jalannya beberapa proses pada saat


yang bersamaan. Tujuan utama sinkronisasi adalah menghindari terjadinya
inkonsistensi data karena pengaksesan oleh beberapa proses yang berbeda (mutual
exclusion) serta untuk mengatur urutan jalannya proses-proses sehingga dapat
berjalan dengan lancar dan terhindar dari deadlock atau starvation.
Sinkronisasi diperlukan untuk menghindari terjadinya ketidak-konsistenan
data akibat adanya akses data secara konkuren. Proses-proses disebut konkuren jika
proses-proses itu ada dan berjalan pada waktu yang sama, proses-proses konkuren
ini bisa bersifat independen atau bisa juga saling berinteraksi. Proses-proses
konkuren yang saling berinteraksi memerlukan sinkronisasi agar terkendali dan
juga menghasilkan output yang benar.

2. Tujuan Sinkronisasi

Tujuan dari sinkronisasi itu sendiri ialah untuk menghindari terjadinya


inkonsitensi data karena pengaksesan oleh beberapa proses yang berbeda serta
untuk mengatur urutan jalannya proses-proses sehingga dapat berjalan dengan baik
dan sesuai apa yang di harapkan.

3. Perangkat Sinkronisasi

a. Instruksi Test and Set. Instruksi Atomik yang dapat digunakan untuk
menangani masalah critical section
b. Semaphore sebuah variabel yang hanya dapat diakses oleh dua buah operasi
standard yaitu increment dan decrement. Dua buah jenis Semaphore yaitu
Binary Semaphore dan Counting Semaphore. Semaphore berfungsi untuk
menangani Critical Section, Alokasi Resource, Sinkronisasi Antar Proses
c. Monitor digunakan untuk menangani masalah yang muncul karena
pemakainan semaphore. Monitor menjamin Mutual Exclusion. Untuk
menangani masalah sinkronisasi yang lebih rumit monitor menyediakan
condition variable
d. JVM ( Java Virtual Machine )mengimplementasikan monitor. Monitor JVM
bekerja dengn object locking dan method – method wait() serta notify().
Monitor JVM dapat diunakan dengan keyword synchronized.

4. Masalah Dalam Sinkronisasi Beserta Solusinya

a. Race Condition
Race condition adalah suatu kondisi dimana dua atau lebih proses mengakses
shared memory/sumber daya pada saat yang bersamaan dan hasil akhir dari data
tersebut tergantung dari proses mana yang terakhir selesai dieksekusi sehingga hasil
akhirnya terkadang tidak sesuai dengan yang dikehendaki. Kunci untuk mencegah
masalah ini dan di situasi yang lain yang melibatkan memori bersama, berkas
bersama, dan sumber daya lain yang digunakan secara bersama-sama adalah
menemukan beberapa jalan untuk mencegah lebih dari satu proses melakukan
proses tulis dan baca kepada data yang sama pada saat yang sama.

Dengan kata lain, kita membutuhkan mutual exclusion, sebuah jalan yang
menjamin jika sebuah proses sedang menggunakan variabel atau berkas yang
digunakan bersama-sama, proses lain akan dikeluarkan dari pekerjaan yang sama.
Cara untuk menghindari race condition adalah kita harus dapat menjamin bahwa
jika suatu proses sedang menjalankan critical section, maka proses lain tidak boleh
masuk ke dalam critical section tersebut.

b. Critical Section
Critical section adalah segmen kode yang mengakses data yang digunakan proses
secara bersamasama yang dapat membawa proses itu ke bahaya race condition.
Biasanya sebuah proses sibuk melakukan perhitungan internal dan hal-hal lainnya
tanpa ada bahaya yang menuju ke race condition pada sebagian besar waktu. Akan
tetapi, biasanya setiap proses memiliki segmen kode dimana proses itu dapat
mengubah variabel, meng-update suatu tabel, menulis ke suatu file, dan lain-
lainnya, yang dapat membawa proses itu ke bahaya race condition.

Prasyarat Solusi Critical Section


1. Mutual Exclusion.
Mutual Exclusion merupakan sebuah jalan yang menjamin jika sebuah proses
sedang menggunakan variabel atau berkas yang digunakan bersama-sama, proses
lain akan dikeluarkan dari pekerjaan yang sama. Misal proses Pi sedang
menjalankan critical section (dari proses Pi), maka tidak ada proses-proses lain
yang dapat menjalankan critical section dari prosesproses tersebut. Dengan kata
lain, tidak ada dua proses yang berada di critical section pada saat yang bersamaan.

do {
entry section
critical section
exit section
remainder section
} while (1);
Setiap proses harus meminta izin untuk memasuki critical sectionnya. Bagian
dari kode yang mengimplementasikan izin ini disebut entry section. Akhir dari
critical section itu disebut exit section. Bagian kode selanjutnya disebut remainder
section. Dari kode di atas, dapat kita lihat bahwa untuk bisa memasuki critical
section sebuah proses harus melalui entry section.
2. Terjadi kemajuan (progress).
Jika tidak ada proses yang sedang menjalankan critical section-nya dan jika
terdapat lebih dari satu proses lain yang ingin masuk ke critical section, maka hanya
proses-proses yang tidak sedang menjalankan remainder section-nya yang dapat
berpartisipasi dalam memutuskan siapa yang berikutnya yang akan masuk ke
critical section, dan pemilihan siapa yang berhak masuk ke critical section ini tidak
dapat ditunda secara tak terbatas (sehingga tidak terjadi deadlock).

Ada batas waktu tunggu (bounded waiting). Jika seandainya ada proses yang
sedang menjalankan critical section, maka terdapat batasan waktu berapa lama
suatu proses lain harus menunggu giliran untuk mengakses critical section. Dengan
adanya batas waktu tunggu akan menjamin proses dapat mengakses ke critical
section (tidak mengalami starvation: proses seolah-olah berhenti, menunggu
request akses ke critical section diperbolehkan).

B. Deadlock

Deadlock dalam arti sebenarnya adalah kebuntuan. Kebuntuan yang


dimaksud dalam sistem operasi adalah kebuntuan proses. Jadi deadlock ialah suatu
kondisi dimana proses tidak berjalan lagi atau tidak ada komunikasi lagi antar
proses. Deadlock disebabkan karena proses yang satu menunggu sumber daya yang
sedang dipegang oleh proses lain, proses lain itu pun sedang menunggu sumber
daya yang dipegang olehnya. Dengan kata lain setiap proses dalam set menunggu
untuk sumber yang hanya dapat dikerjakan oleh proses lain dalam set sedang
menunggu. Kejadian deadlock selalu tidak lepas dari sumber daya, bahwa hampir
seluruhnya merupakan masalah sumber daya yang digunakan bersama-sama. Oleh
karena itu, kita juga perlu tahu tentang jenis sumber daya, yaitu: sumber daya dapat
digunakan lagi berulang-ulang dan sumber daya yang dapat digunakan dan habis
dipakai atau dapat dikatakan sumber daya sekali pakai.

Deadlock yang mungkin dapat terjadi pada suatu proses disebabkan proses
itu menunggu suatu kejadian tertentu yang tidak akan pernah terjadi. Dua atau lebih
proses dikatakan berada dalam kondisi deadlock, bila setiap proses yang ada
menunggu suatu kejadian yang hanya dapat dilakukan oleh proses lain dalam
himpunan tersebut. Terdapat kaitan antara overhead dari mekanisme koreksi dan
manfaat dari koreksi deadlock itu sendiri. Pada beberapa kasus, overhead atau
ongkos yang harus dibayar untuk membuat sistem bebas deadlock menjadi hal yang
terlalu mahal dibandingkan jika mengabaikannya. Sementara pada kasus lain,
seperti pada real-time process control, mengizinkan deadlock akan membuat sistem
menjadi kacau dan membuat sistem tersebut tidak berguna.

1. Model Deadlock

2. Faktor Penyebab Terjadinya Deadlock

Ada empat kondisi yang dapat menyebabkan terjadinya deadlock. Keempat


kondisi tersebut tidak dapat berdiri sendiri, namun saling mendukung.
a. Mutual exclusion. Hanya ada satu proses yang boleh memakai sumber daya,
dan proses lain yang ingin memakai sumber daya tersebut harus menunggu
hingga sumber daya tadi dilepaskan atau tidak ada proses yang memakai
sumber daya tersebut.
b. Hold and wait. Proses yang sedang memakai sumber daya boleh meminta
sumber daya lagi maksudnya menunggu hingga benar-benar sumber daya
yang diminta tidak dipakai oleh proses lain, hal ini dapat menyebabkan
kelaparan sumber daya sebab dapat saja sebuah proses tidak mendapat
sumber daya dalam waktu yang lama.
c. No preemption. Sumber daya yang ada pada sebuah proses tidak boleh
diambil begitu saja oleh proses lainnya. Untuk mendapatkan sumber daya
tersebut, maka harus dilepaskan terlebih dahulu oleh proses yang
memegangnya, selain itu seluruh proses menunggu dan mempersilahkan
hanya proses yang memiliki sumber daya yang boleh berjalan.
d. Circular wait. Kondisi seperti rantai, yaitu sebuah proses membutuhkan
sumber daya yang dipegang proses berikutnya.

Ketiga kondisi pertama merupakan syarat perlu (necessary conditions) bagi


terjadinya deadlock. Keberadaan deadlock selalu berarti terpenuhi kondisi-kondisi
diatas, tak mungkin terjadi deadlock bila tidak ada ketiga kondisi itu. Deadlock
terjadi berarti terdapat ketiga kondisi itu, tetapi adanya ketiga kondisi itu belum
berarti terjadi deadlock. Deadlock baru benar-benar terjadi bila kondisi keempat
terpenuhi. Kondisi keempat merupakan keharusan bagi terjadinya peristiwa
deadlock. Bila salah satu saja dari kondisi tidak terpenuhi maka deadlock tidak
terjadi.

3. Metode Menangani Deadlock

Terdapat tiga metode untuk menangani permasalahan deadlock yaitu :


a. Menggunakan protocol untuk menjamin bahwa sistem tidak pernah
memasuki status deadlock.
b. Mengijinkan sistem memasuki status deadlock dan kemudian
memperbaikinya.
c. Mengabaikan permasalahan dan seakan-akan deadlock tidak pernah terjadi
pada sistem. Model ini yang banyak digunakan pada sistem operasi
termasuk UNIX.

4. Mencegah Deadlock (Deadlock Prevention)

Metode ini berkaitan dengan pengkondisian sistem agar menghilangkan


kemungkinan terjadinya deadlock. Pencegahan merupakan solusi yang bersih
dipandang dari sudut tercegahnya deadlock. Metode ini sering menghasilkan
utilisasi sumber daya yang buruk. Pencegahan deadlock merupakan metode yang
banyak dipakai. Untuk mencegah deadlock dilakukan dengan meniadakan salah
satu dari syarat perlu sebagai berikut :

a. Mencegah Mutual Exclusion


Mutual exclusion benar-benar tak dapat dihindari. Hal ini dikarenakan tidak
ada sumber daya yang dapat digunakan bersama-sama, jadi sistem harus
membawa sumber daya yang tidak dapat digunakan bersamasama.
b. Mencegah Hold and Wait
Untuk mencegah hold and wait, sistem harus menjamin bila suatu proses
meminta sumber daya, maka proses tersebut tidak sedang memegang
sumber daya yang lain. Proses harus meminta dan dialokasikan semua
sumber daya yang diperlukan sebelum proses memulai eksekusi atau
mengijinkan proses meminta sumber daya hanya jika proses tidak
membawa sumber daya lain. Model ini mempunyai utilitas sumber daya
yang rendah dan kemungkinan terjadi starvation jika proses membutuhkan
sumber daya yang popular sehingga terjadi keadaan menunggu yang tidak
terbatas karena setidaknya satu dari sumber daya yang dibutuhkannya
dialokasikan untuk proses yang lain.
c. Mencegah Non Preemption
Peniadaan non preemption mencegah proses-proses lain harus menunggu.
Seluruh proses menjadi preemption, sehingga tidak ada tunggu menunggu.
Cara mencegah kondisi non preemption :
 Jika suatu proses yang membawa beberapa sumber daya meminta
sumber daya lain yang tidak dapat segera dipenuhi untuk dialokasikan
pada proses tersebut, maka semua sumber daya yang sedang dibawa
proses tersebut harus dibebaskan.
 Proses yang sedang dalam keadaan menunggu, sumber daya yang
dibawanya ditunda dan ditambahkan pada daftar sumber daya.
 Proses akan di-restart hanya jika dapat memperoleh sumber daya yang
lama dan sumber daya baru yang diminta.
d. Mencegah Kondisi Menunggu Sirkular
Sistem mempunyai total permintaan global untuk semua tipe sumber daya.
Proses dapat meminta proses kapanpun menginginkan, tapi permintaan harus
dibuat terurut secara numerik. Setiap proses yang membutuhkan sumber daya
dan memintanya maka nomor urut akan dinaikkan. Cara ini tidak akan
menimbulkan siklus. Masalah yang timbul adalah tidak ada cara pengurutan
nomor sumber daya yang memuaskan semua pihak.

5. Menghindari Deadlock (Deadlock Avoidance)

Metode alternatif untuk menghindari deadlock adalah digunakan informasi


tambahan tentang bagaimana sumber daya diminta. Misalnya pada sistem dengan
satu tape drive dan satu printer, proses P pertama meminta tape drive dan kemudian
printer sebelum melepaskan kedua sumber daya tersebut. Sebaliknya proses Q
pertama meminta printer kemudian tape driver. Dengan mengetahui urutan
permintaan dan pelepasan sumber daya untuk setiap proses, dapat diputuskan
bahwa untuk setiap permintaan apakah proses harus menunggu atau tidak. Setiap
permintaan ke sistem harus dipertimbangkan apakah sumber daya tersedia, sumber
daya sedang dialokasikan untuk proses dan permintaan kemudian serta pelepasan
oleh proses untuk menentukan apakah permintaan dapat dipenuhi atau harus
menunggu untuk menghindari deadlock. Model yang sederhana dan sangat penting
dibutuhkan adalah setiap proses menentukan jumlah maksimum sumber daya dari
setiap tipe yang mungkin diperlukan. Algoritma deadlock avoidance secara dinamis
memeriksa status sumber daya yang dialokasikan untuk menjamin tidak pernah
terjadi kondisi menunggu sirkular. Status alokasi sumber daya ditentukan oleh
jumlah sumber daya yang tersedia dan yang dialokasikan dan maksimum
permintaan oleh prosesproses.

6. Mendeteksi Deadlock

Jika sistem tidak menyediakan algoritma mencegah deadlock dan menghindari


deadlock, maka terjadi deadlock. Pada lingkungan ini sistem harus menyediakan :

a. Algoritma yang menguji state sistem untuk menentukan apakah deadlock


telah terjadi.
b. Algoritma untuk memperbaiki dari deadlock.

7. Perbaikan Dari Deadlock

Terdapat dua pilihan untuk membebaskan deadlock. Satu solusi sederhana


adalah dengan menghentikan satu atau beberapa proses untuk membebaskan
kondisi menunggu sirkular. Pilihan kedua adalah menunda beberapa sumber daya
dari satu atau lebih proses yang deadlock.

a. Terminasi Proses
Untuk memperbaiki deadlock dengan terminasi proses, dapat diguankan
salah satu dari dua metode di bawah ini :

 Menghentikan (abort) semua proses yang deadlock


 Menghentikan satu proses setiap waktu sampai siklus deadlock hilang.
Untuk menentukan urutan proses yang harus dihentikan ada beberapa faktor
yang harus diperhatikan :
 Prioritas proses.
 Berapa lama proses dijalankan dan berapa lama lagi selesai.
 Sumber daya yang digunakan proses.
 Sumber daya proses yang diperlukan untuk menyelesaikan task.
 Berapa proses yang perlu diterminasi.
 Apakah proses interaktif atau batch.

b. Menunda Sumber Daya


Untuk menghilangkan deadlock dengan menunda sumber daya, sumber daya
dari proses harus ditunda dan memberikan sumber daya tersebut ke proses lain
sampai siklus deadlock hilang. Jika penundaan dibutuhkan untuk menghilangkan
deadlock, terdapat tiga hal yang perlu diperhatikan :

 Pilihlah korban (sumber daya) yang mempunyai biaya minimal.


 Lakukan rollback yaitu memulai kembali (restart) proses pada state yang
aman.

Harus dijamin starvation tidak akan terjadi karena kemungkinan beberapa


proses selalu terpilih sebagai korban termasuk jumlah rollback sebagai faktor biaya.
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan data yang telah dimuat di atas, maka kami mengambil


kesimpulan sebagai berikut :

Sinkronisasi adalah akses bebarengan untuk berbagi dua bersama dapat


mengakibatkan inkosistensi data. Pemeliharaan konsistensi data memerlukan
mekanisme untuk memastikan eksekusi dari proses kerjasama.

Tujuan dari sinkronisasi itu sendiri ialah untuk menghindari terjadinya


inkonsitensi data karena pengaksesan oleh beberapa proses yang berbeda serta
untuk mengatur urutan jalannya proses-proses sehingga dapat berjalan dengan baik
dan sesuai apa yang di harapkan.

Deadlock adalah keadaan dimana 2 atau lebih proses saling menunggu


meminta resources untuk waktu yang tidak terbatas lamanya. Analoginya seperti
pada kondisi jalan raya dimana terjadi kemacetan parah. Deadlock adalah efek
samping dari sinkronisasi, dimana satu variabel digunakan oleh 2 proses.
Sinkronisasi dan Deadlock dapat ditanggulangi dengan cara cara tertentu dan dapat
dicegah dalam proses proses tertentu.
Empat kondisi penting untuk deadlock:

a. Mutual Exclusion
b. Hold and wait
c. Circular wait
d. No preemption
Daftar Pustaka
Maulana, arif. “Sinkronisasi dan Deadlock Pada Sistem Operasi”. 9 september 2018
http://arifmauu.blogspot.com/2016/11/sinkronisasi-deadlock-pada-sistem.html.

Sandes, Tri Mueri. “Makalah Sinkronisasi Pada Sistem Operasi”. 9 September 2018

https://guruinformatika.blogspot.com/2015/04/makalah-sinkronisasi-pada-sistem-
operasi.html

Kurniati, Theresia. “Deadlock dan Sinkronisasi”. 10 September 2018


http://theresia-lulu-fst13.web.unair.ac.id/artikel_detail-103264-
Tugas%20Sistem%20Operasi-Deadlock%20dan%20Sinkronisasi.html

https://slideplayer.info/slide/3127780/ “Deadlock”. 10 September 2018

Nugroho, Wahyu Aji. “Deadlock Pada Sistem Operasi”. 11 September 2018


https://nugan88.wordpress.com/2011/10/03/deadlock-pada-sistem-operasi/

Anda mungkin juga menyukai