“ I/O ”
PENYUSUN:
NIM : 20022043
KELAS : 2 TK 2
TAHUN 2021
1
KATA PENGANTAR
ii
DAFTAR ISI
Daftar Isi..................................................................................................................... ii
Daftar Gambar...........................................................................................................iii
BAB I : Pendahuluan................................................................................................... 1
A. Latar Belakang....................................................................................................... 1
B. Tujuan .................................................................................................................. 1
C. Pokok Masalah ..................................................................................................... 1
BAB II : Pembahasan.................................................................................................. 2
A. Pengertian............................................................................................................. 2
B. Jenis - jenis ........................................................................................................... 2
1. I/O yang dikontrol CPU (CPU Controled I/O).................................................. 4
2. Sistem pengoperasian Multiprograming........................................................ 5
3. Penyimpanan Multiported.............................................................................. 7
4. DMA I/O (I/O akses memori langsung)........................................................... 9
5. I/O Yang Dipetakan Memori........................................................................... 19
6. Peralatan I/O fisik........................................................................................... 21
BAB III : Penutup........................................................................................................ 29
Kesimpulan................................................................................................................. 29
Saran ......................................................................................................................... 29
iii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 ................................................................................................................... 6
Gambar 2 ................................................................................................................... 7
Gambar 3 ................................................................................................................... 12
Gambar 4 ................................................................................................................... 16
Gambar 5 ................................................................................................................... 26
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manajemen Input Output yang dibahas kali ini bukanlah Manajemen
yang seringkali dibahas pada jurusan Ekonomi , tetapi lebih pada pengaturan
pada Input ataupun Output pada komputer tersebut. Oleh karena itu , kali ini
kami akan membahas mengenai Manajemen Input Output Komputer. Salah
satu fungsi utama sistem Operasi adalah mengatur Operasi Input/Output
beserta perangkatnya.Sistem Operasi harus dapat memberikan perintah ke
perangkat-perangkat tersebut, menangkap interupsi , dan menangani error /
kesalahan yang terjadi. Selain itu sistem Operasi juga menyediakan fasilitas
antar muka (interface) antara perangkat-perangkat tersebut dengan
keseluruhan sistem yang ada.
Sistem Input Dan Output Komputer atau sering juga disingkat dengan
I/O adalah suatu mekanisme pengiriman data secara bertahap dan terus
menerus melalui suatu aliran data dari proses ke peranti (begitu pula
sebaliknya). Fungsi I/O pada dasarnya adalah mengimplementasikan
algoritma I/O pada level aplikasi. Hal ini dikarenakan kode apliksi sangat
fleksibel, dan bugs aplikasi tidak mudah menyebabkan sebuah sistem crash.
B. Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini, yaitu sebagai berikut:
1. Untuk memenuhi Tugas Pada Mata Kuliah Arsitektur Komputer.
2. Menambah pengetahuan tentang Manajemen Input Output
C. Pokok Masalah
Dalam penulisan makalah ini, penulis membatasi masalahnya sebagai
berikut:
a. Klasifikasi Perangkat I/O.
b. Teknik Pengoperasian Perangkat I/O.
c. Prinsip – Prinsip Perangkat I/O.
1
d. Hirarki Pengelolaan I/O.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
B. Jenis – Jenis
Komponen vital dari segala arsitektur komputer adalah sistem I/O-nya.
Ia adalah set dari semua peralatan I/O yang ada dalam sistem, yang meliputi
3
peralatan I/O fisik dan peralatan interface I/O. Peralatan I/O fisik adalah
peralatan yang benar-benar menjalankan I/O, seperti printer baris, tampilan
video, dan console. Kita akan mendeskripsikan beberapa diantaranya pada
Bagian 6. Peralatan interface I/O pada satu sisi berkomunikasi CPU dan pada
sisi yang lain dengan peralatan I/O fisik Jadi, ia mengontrol peralatan I/O
fisik sementara melakukan isolasi (pemisahan) CPU dari sifat khusus
peralatan tersebut. Pada waktu pertama kali perusahaan memproduksi
komputer, peralatan I/O fisiknya terutama terdiri atas console operator
(operator console), pembaca kartu dan pita kertas (card and paper-tape
reader), lubang kartu dan pita kertas (card and
paper-tape punches), pita magnetis (magnetic tape), dan printer baris (line
printer). Pada waktu itu, console operator berupa mesin ketik elektromekanik.
Ia mempunyai switch yang memberi arti pada tombol yang ditekan oleh
operator, dan switch tersebut mentransmisi informasi ke CPU. Mesin ketik ini
juga mempunyai elektromagnet yang digerakkan tombol dengan dikontrol
oleh komputer. Console hanya digunakan oleh operator komputer, karena ada
kendala biaya bila digunakan untuk entri data. Pemakai memasukkan data
secara tidak langsung dengan menggunakan kartu berlubang (punchedcard),
yang juga seringkali disebut "ffiM card", atau pita kertas berlubang (punched
paper tape). Printer mengambil signal yang dihasilkan oleh komputer dan ia
menghasilkan output pada kertas. Printer cepat pada waktu itu dapat
mencetak sekitar seribu baris per menit atau kira-kira 1300 karakter per detik.
Printer laser berkecepatan tinggi sekarang dapat mencetak hampir seribu
halaman permenit atau sekitar 8000 karakter per detik, namun kecepatan ini
relatif masih lambat jika dibandingkan dengan
kecepatan komputer dalam menggenerasi data. Sekarang ada banyak
peralatan input. Yang telah banyak digunakan antara lain
terminal, keyboard komputer personal (PC), mouse komputer, trackball,
joystick, dan scanner. Jumlah data yang dapat dimasukkan oleh pemakai
melalui terminal hanya terbatas. Sampai beberapa ratus karakter per menit.
Walaupun dengan puluhan ribu terminal disambungkan ke satu komputer,
kecepatan data yarig terkumpul berbanding dengan satu disk. Dengan cara
4
sebaliknya, kamera video dapat menghitung seluruh tampilan dalam pecahan
detik yang kecil dan menghasilkan jutaan byte informasi per detik. Beberapa
komputer mungkin mempunyai daya komputasional atau memori yang cukup
untuk menjalankan pemrosesan tampilan digital yang penting pada kecepatan
tersebut. Selanjutnya, kita akan membahas mengenai hal ini dan langkah yang
dilakukan untuk memperbaiki keadaan tersebut. Bagian ini
mendeskripsikantiga teknik pokok yang digunakan oleh sistem
sekarang untuk memproses input dan output, yakni CPU-controlledI/O,
memory maed I/O, dan direct-memory-access(DMA) I/O. Bagian ini juga
mengemukakan peralatan interface I/O yang bersesuaian. Kita akan
memulainya dengan membahas secara singkat mengenai sejarah
kebutuhannya, pengenalannya, dan evolusinya.
5
sampai nanosecond). Oleh karena itulah tantangan yang dihadapi para
arsitek adalah menemukan cara untuk meningkatkan kegunaan
atau pemanfaatan CPU walaupun peralatan I/O-nya sangat lambat.
Ada beberapa pemecahan yang dilakukan, yang didasarkan pada tiga
perkembangan dasar:
a. Sistem pengoperasian multiprogramming. Sistem
pengoperasian ini memuat beberapa program yang berbeda ke
dalam memori sekaligus. CPU dapat menjalankan satu
program, sementara program yang lain menunggu operasi
input atau output.
b. Sistem penyimpanari multiported. Peralatan ini
memungkinkan beberapa prosesor mengakses memori secara
serentak, atau melakukan request untuk menjalankan siklus
memori. Peralatan I/O dan CPU kemudian dapat membagi
(menggunakan bersarna) sistem penyimpanan yang sama.
c. Prosesor I/O. Interface I/O khusus yang me1iputi peralatan
yang disebutl channel DMA dan unit pemrosesan tambahan
(U) ini dapat mengontrol peralatan I/O tanpa mengganggu
CPU. Idealnya adalah bisa membuat CPU sibuk menjalankan
program dalam keseluruhanwaktu (100% waktu),sementara
peralatan I/O menjalankan I/O. Namun demikian, harapan ini
jarang tercapai.
6
telah ditentukan sebelumnya (mailbox) dan dengan memanggil sistem
pengoperasian (misalnya, dengan menggenerasi trap yang mempunyai
instruksi SUPERVISOR CALL). Sistem pengoperasian kemudian
menunda program yang meminta I/O, mengawali operasi I/O, dan
mulai menjalankan program yang berbeda. Setelah
prosesor I/O melayani permintaan (request) I/O, sistem pengoperasian
menunda program kedua dan menjalankan kembali (melanjutkan)
operasi program pertama yang sedang menunggu I/O. Kita akan
mendeskripsikan cara sistem pengoperasian menjalankan kembali
program pada gambar ketika kita membahas hardware
pemrosesan exception.
Gambar 1
7
3. Penyimpanan Multiported
Komputer awal mempunyai CPU dan sistem penyimpanan yang
terpadu, dan hanya CPU yang bisa mengakses memori. Namun
demikian, karena adanya permintaan multiprogramming dan
kebutuhan prosesor I/O yang independen, maka para perancang
mengembangkan berbagai jenis hardware yang memungkinkan lebih
dari satu peralatan untuk mengakses sistem penyimpanan yang sama.
Contohnya adalah bus sistem. Peralatan yang sempa adalah memory-
traffic controller (pengontrol lalu-lintas memori), yang juga disebut
memory-port controller (pengontrol port memori). Pengontrol port
memori pada hakikatnya adalah sirkuit pengubah yang menerima
request dari beberapa peralatan yang bemsaha untuk mendapatkan
memori, memprioritaskan request, dan menghubungkan peralatan
yang mempunyai prioritas tertinggi ke memori.
8
Apabila pengontro1 CPU atau I/O ingin mengakses memori, ia
mengirimkan service-request signal (membaca request atau menulis
request) pada atau me1aluijalur request dedicated ke pengontro1 port
memori (lihat Garnbar 3). Pada waktu membuat request, peralatan
request harns siap untuk mengirimkan alarnat data ke bus alamat. Ia
juga harns siap untuk mengirimkan data ke bus data (se1ama siklus
tulis) atau membaca data dari bus (se1ama siklus
baca). Se1anjutnya, sete1ah mengirimkan signal permintaan (request)
servis ke pengontro1 port, peralatan request menunggu tibanya
service-grant signal sebelum me1akukan proses.
Flag request yang ada dalarn pengontro1 port memori mencatat
request. Pada permu1aan setiap siklus memori, arbitration network
atau arbiter yang ada dalam pengontro1 port memori memutuskan
peralatan mana yang akan ia beri servis, dan ia menghubungkan
peralatan itu dengan sistem penyimpanan se1arna atau untuk satu
siklus memori. Pengontro1 port memori juga memberitahu peralatan
yang dihubungkan, dengan signal grant servis, bahwa ia dihubungkan
ke sistem memori se1arna satu siklus memori. Pada akhir siklus
memori, pengontro1 port memori menghapus flag request dari
peralatan yang barn saja diberi servis.
Ada banyak cara untuk menentukan atau memi1ih peralatan I/O
yang mana yang akan diberi akses ke memori. Beberapa algoritma
pemrioritasan atau prptokol adalah sebagai berikut:
a. Dicocokkan dengan nomor peralatan. Pengontro1 port memori
menentukan peralatan yang mempunyai nomor peralatan
terendah, misalnya N, ketika ada beberapa peralatan meminta
servis secara bersarnaan.
b. Melingkar. Pengontrol port memori menentukan peralatan
berikutnya secara urut, yaitu dengan menjalankan kembali
peralatan pertama apabila ia te1ah me1akukan servis terhadap
peralatan terakhir.
9
c. Pembagian waktu. Pengontro1 port memori memberikan
se1ang waktu yang sama (pasti) kepada setiap peralatan. Jika
ada 10 peralatan, misa1nya, maka setiap peralatan memiliki
akses ke memori sebesar sepersepu1uh waktu.
Sekarang kita te1ah mengetahui apa-apa yang dilakukan untuk
menghubungkan beberapa peralatan yang berbeda ke sistem
penyimpanan yang sarna. Bagian berikut memfokuskan pada
pembahasan mengenai pengontro1 I/O, yaitu peralatao yang
mentransfer data diantara peralatan I/O fisik, seperti terminal dan
printer baris, dan mengenai memori utama
10
penyimpanan. Untuk beberapa sistem, pengontrol DMA mempunyai
port ke memori yang independen.
Beberapa sistem, khususnya mesin IBM, menggunakan prosesor
I/O sederhana yang disebut channel, yang menjalankan I/O DMA di
bawah kontrol program yang sangat sederhana yang disebut program
channel. Channel pertama (awal) hanya mempunyai sedikit memori
atau tak mempunyai sama sekali dan hanya mempunyai set instruksi
yang sangat sederhana. Channel jaman sekarang mempunyai memori
cache yang besar untuk menyangga data
Pengontrol DMA dan channel yang menggunakan bus sistem
bersama-sama dengan CPU dan peralatan yang lain biasanya
dilengkapi dengan beberapa mode operasi. Salah satu modenya adalah
single-cycle DMA (DMA siklus tunggal). Dalam mode ini,
pengontrol DMA atau channel meminta (request) untuk menggunakan
bus untuk setiap item yang ingin ia transfer. Sehingga peralatan lain,
termasuk CPU, dapat mengakses bus tersebut selama transfer. Jadi,
peralatan lain dan CPU tersebut tidak terblok (terhadang) ke memori
selama jangka waktu yang lama. Mode kedua adalah burst-mode
DMA. Dalam mode ini, pengontrol DMA tidak melepaskan bus
sampai ia merampungkan seluruh transfer blok. Pengontrol DMA
yang tidak mempunyai penyangga lokal menggunakan mode ini untuk
mentransfer blok data dari atau ke peralatan I/O yang dapat beroperasi
pada kecepatan memori utama. Sebagai contoh, hard disk biasanya
dapat mentransfer seluruh, sektor pada kecepatan memori utarna.
Beberapa komputer, khususnya komputer COC, menggunakan
peralatan I/O yang relatif canggih yang disebut peripheral-processing
unit (PPU) (unit pemrosesan tambahan), yang juga menjalankan I/O
DMA. PPU bersifat lengkap walaupun dalam komputer sederhana,
dan mempunyai memori lokal sendiri. Selain menjalankan I/O, ia juga
bisa melakukan komputasi, seperti pemformatan data, penerjemahan
karakter, dan penyanggaan (buffering). Komputer lain menggunakan
11
peralatan DMA yang mempunyai berbagai macam tingkat
kecanggihan menengah.
Akhir bagian ini membahas lebih lanjut mengenai konsep tentang
I/O DMA yang telah kita kemukakan dengan singkat sebagai
pendahuluan, yakni pengontrol DMA, penyerobotan siklus, channel
dan program channel, dan PPU.
a. Channel DMA
Channel DMA, yang terutarna digunakan oleh ffiM,
merupakan mesin von Neumann sederhana. la mempunyai PC
dan set register sendiri, namun ia berbeda dengan mesin von
Neumann dalam hal penggunaan memori utama CPU. Arsitek
merancangnya terutama untuk mengontrol peralatan I/O fisik,
seperti tape drive, disk drive, line printer, dan
sebagainya.Denga demikian,ia mempunyaiset instruksi yang
sangat sederhana. Memori channel pada channel pertama
(awal) umumnya hanya terbatas untuk mengontrol register dan
buffer (penyangga) I/O. Ia adalah channel yang digunakan
untuk mengasembling word dari data input sebelum
mentransfemya ke memori utama, atau yang digunakan untuk
menyimpan word dari data output selagi ia
menyiapkannyauntuk ditransfer ke peralatan output.
Gambar 3 menunjukkan komponen hardware pokok dari
suatu komputer yang menggunakan channel DMA. Gambar
tersebut juga menunjukkan jalur kontrol biasa yang melewati
CPU dan yang melewati channel. Instruksi I/O mengaktifkan
jalur kontrol tersebut, yang pada gambar tersebut diberi tanda
510, mo, TIO, dan TCH. Jalur kontrol menjalankan,
menghentikan, dan menguji channel. Channel menggunakan
jalur yang berlabel CC dan INT untuk mengkontak CPU.
Channel melakukan request interruptI/O dengan cara
mengirimkan signal pada INT, dan ia menyampaikan informasi
status ke CPU dengan cara mengirimkan nilai pada jalur kode
12
kondisi yang diberi label CC. CPU dan channel mentransfer
semua informasi lain melalui lokasi memori utama tertentu.
Dimana lokasi tersebut dapat mereka baca dan tulis. Dan
mereka mematuhi channel protocol pembatas, yang akan kita
bahas secara singkat selanjutnya.
Untuk komputer yang menggunakan channel, CPU
biasanya mempunyai instruksi I/O untuk
menjalankannya(START I/O), menghentikannya(HALT I/O),
dan menguji kemajuannya (TEST CHANNEL dan TEST I/O).
Instruksi I/O ini mengaktifkan jalur kontrol yang bam saja kita
bahas. Setelah CPU menjalankan channel, CPU maupun
channel beroperasi sendiri-sendiri.Namun demikian, CPU
dapat menghentikan channel atau mengecek kemajuannya, dan
channel dapat menginterupsi CPU dan meminta servis apabila
ia merasa adil kesalahan pada I/O atau apabila ia telah
selesai.melakukan apa yang diminta CPU.
13
Keberadaan perintah tersebut tergantung pada peralatan yang
dapat dikontrol channel. Sebagai contoh, untuk peralatan tape
magnetis, perintah channel meliputi SENSE, READ, WRTIE,
REWIND, WRTIE TAPE MARK, BACKSPACE BLOCK,
dan sebagainya. Set perintah channel, yang cukup atau
memadai untuk mengontrol semua peralatan I/O komputer dan
semua operasi I/O fisik, menetapkan ISA channel dengan carn
yang sama seperti yang dili:tkukanset instruksi komputer
dalam menetapkan ISA-nya. CPU tidak dapai menjalankan
perintah channel, karena perintah ini bukanlah bagian dari set
instruksl CPU. Demikian juga, channel tidak dapat
menjalankan instruksi CPU.
b. Program Channel
Programmer menyusun atau mengorganisir perintah
channel menjadi channel program (program channel).
Program channel merupakan rangkaian perintah channel
untuk operasi I/O lengkap. Kebanyakan perintah channel
mengontrol peralatan I/O, namun beberapa yang lain,
seperti TRANSFER IN CHANNEL. mempakan instruksi
branch. Jadi, channel dapat mencabang dari satu bagian
program channel ke bagian yang lain, yakni loop, atau
dapat menjalankan branch kondisional menurut outcome
(hasil) dari operasi I/O. Prinsip ini seperti untuk komputer
biasa, dan kita tidak akan membahasnya lebih jauh.
c. Hardware Channel
Seperti yang telah kita ketahui, setiap channel
mempunyai unit kntrolnya sendiri, set register sendiri, dan
set instruksi sendiri. Registernya meliputi fC, IR, dan satu
atau beberapa counter, register alamat data, buffer untuk
menyimpan data, dan register kontrol tambahan untuk
14
proteksi memori atau servis yang lain. Liat Gambar 3
Register channel mempunyai berbagai nama, seperti
register alamat perintah (sebagai pengganti PC) dan
register alamat perintah (pengganti register instruksi).
Walaupun demikian, PC dan IR mempunyai fungsi yang
sarna untuk channel seperti yang mereka lakukan terhadap
CPU. Register alamat data menyimpan alamat memori
utama dari word atau byte yang sedang ditransfer. Counter
menyimpan jumlah byte total yang akan ditransfer channel
dan jumlah byte yang telah ditransfer, dan buffer
menyimpan data yang sedang diasembling atau yang
sedang tidak diasembling. Sebagai contoh, jika sistem
penyimpanan memproses double word dan peralatan I/O
memproses byte, channel harns mengasembling 8 byte
menjadi doubleword untuk input, dan ia harns
memecahkan (disamble) doubleword menjadi 8 byte untuk
output. Karena prinsip operasinya sama dengan yang
digunakan untuk operasi CPU, kita akan membahasnya
lebih lanjut.
d. Protokol Channel
Sekarang kita akan mendeskripsikan cara kerja I/O
channel. MisaIkan suatu program memerlukan 100 byte
data dari tape drive T, yang ia inginkan bertempat pada
alamat A dalam awal memori utama. Maka, ia melakukan
request ke sistem pengoperasian untuk mendapatkan
input. Request tersebut meliputi informasi: (1) nama
peralatan (tape drive T), (2) jumlab byte (100), (3) arab
transfer (input), dan (4) alamat memori utama awal untuk
data (A). Program menempatkan informasi ini dalam
tempat yang telab ditentukan sebelumnya, misalnya pada
stack, dan ia memanggil sistem pengoperasian, yang
15
biasanya dengan cara mengawali atau menjalankan trap
(misalnya, melalui SUPERVISOR CALL). Dalam
menanggapinya, sistem pengoperasian menggenerasi
program channel uotuk memenuhi request tersebut, dan ia
menempatkan program channel pada suatu alarnat dalam
memori utama, misalnya P. Ia kemudian menjalankan
channel (dengan menjalankan instruksi START I/O), dan
memberitahu channel tempat beradanya program channel
dalam memori utama.
Sekarang channel menjalankan program channel
tanpa campur tangan CPU. Apabila channel dijalankan
oleh satu perintah, ia akan menjemput perintah berikutnya
dari dalam memori utama, menambah PC-nya, dan
melanjutkan dengan cara ini sampai ia merampungkan
eksekusi terhadap semua program channel atau sampai ia
menemukan kondisi yang abnormal. Perintah terakhir
yang ada dalam program channel, pada Gambar 4 yaitu
END I/O, meminta channel untuk melakukan interrupt I/O
guna menginformasikan CPU bahwa ia telah selesai.
Berikut adalah ringkasan tindakan dalam protokol
channel. Nomor dibawah ini bersesuaian dengan nomor
dalam lingkaran yang ada pada Gambar 4.
1) Sistem pengoperasian (CPU) menciptakan program
channel dan memuatnya ke dalam memori pada
alamat P.
2) Kemudian ia menjalankan instruksi START I/O ke
channel dan memberinya alamat program channel,
yakni P. Sekarang CPU bebas melakukan tugas
lain yang tidak berhubungan dengan program
channel sampai Langkah 5.
16
3) Channel memuatkan PC-nya yang mempunyai
nilai P dan menjalankan program channel tanpa
campur tangan CPU.
17
interrupt, ia akan menservis peralatan tersebut. Detailnya
di luar lingkup pembahasan kita.
18
serentak menjalankan program yang ada di luar bank yang
berbeda. Namun demikian, dalam prakteknya selalu
terdapat beberapa point pelanggaran, dan channel
menyerobot siklus dari CPU.
19
yang sesuai untuk CPU. Ia juga mentransfer data yang
diasembling tersebut ke memori utama melalui pengontrol
port memori dengan cara yang hampir sama seperti yang
dilakukan channel dalam mentransfer data ke dan dari
memori utama. Namun demikian, umumnya pengontrol
port memori memberi prioritas yang rendah untuk
mengakses memori, sebab PPU mempunyai buffering
(penyangga) yang cukup untuk melanjutkan menjalankan
operasi I/O sambil menunggu akses ke memori utama.
20
alamat fisik dari suatu komputer adalah 16 KB, mmea perancang
mungkin mencadangkan lebih besar dari pada 16 KB tersebut untuk
tempat peralatan interface I/O. Seperti halnya memori utama,
peralatan interface I/O mendekode alarnat yang muncu~ pacta bus
alamat. Setiap peralatan interface I/O merespon ke satu atau beberapa
I/O port address (alamat port I/O) tertentu. Port tersebut mungkin
berupa control port, status port, input port, atau output port,
tergantung pada bagaimana peralatan I/0 menggunmeannya. Alamat
port I/O sebenamya adalah alamat lokasi memori utama dan satu
sama lainnya bersifat eksklusif (tersendiri), yakni tIDeada peralatan
interface I/O lain atau memori lain yang melIDcukanrespon ke alamat
port yang sama.
21
interface I/O, yang meliputi pengontrol DMA, interface paralel
programmable, receiver-transmitter tme sinkron universal.
22
bukannya dengan nomor sektor, nomor track, dan nomor silinder.
Bagian berikut ini mengemukakan deskripsi singkat mengenai
beberapa peralatan I/O biasa.
b. Tape Drive
Tape drive menyimpan datanya pada tape (pita)
magnetis, yang menyerupai pita yang digunakan dalam
sistem audio biasa. Beberapa tape drive menggunakan pita
reel-to-reel (kumparan ke kumparan); sedangkan yang
beberapa yang lainnya menggunakan kaset pita.
Mekanisme transportasi fisik menggerakkan tape magnetis
melintasi head bacaltulis, dengan head ini dapat membaca
dan menulis data yang secara fisik berada di bawahnya.
Beberapa tape drive dapat membaca atau menulis satu bit
pada sekali waktu; sedangkan yang lainnya mempunyai
23
beberapa sirkuit bacaltulis yang berdekatan dan mereka
dapat membaca atau menulis beberapa bit (yakni, satu
byte) secara serentak. Selain itu, tape drive harns
memproses bit atau byte yang berurutan secara serial.
Oleh karena itu, peralatan ini dianggap sebagai sequental-
access devices (peralatan akses urut).
c. Disk Drive
Disk magnetis adalah alat penyimpanan yang
bentuknya menyerupai phonograph record (piringan hitam).
Namun, permukaan disk halus, dan ia dilapisi dengan bahan
magnetis yang menyerupai bahan yang melapisi tape (pita)
magnetis. Disk magnetis yang tidak fleksibel disebut hard
disk; sedangkan disk magnetis yang fleksibel disebut
floppy disk (disket). Peralatan yang menyimpan atau
mengendalikan dan memproses mereka disebut disk drive.
24
menyimpan beberapa disk yang disebut platter (piringan).
Platter semuanya berada pada kumparan yang sarna dan
berotasi bersama. Lihat Gambar 5(a). Setiap platter
mempunyai permukaan atas dan bawah,namun disk drive
seringkali tidak menggunakan semua permukaan tersebut.
Read-write head (head baca-tulis) yang ada dalam disk
drive membaca dan menulis data pada platter (piringan).
Setiap permukaan disk yang dapat digunakan mungkin
mempunyai satu head, beberapa head, atau sebanyak satu
head untuk setiap track (lihat di bawah ini), dan disk drive
biasa bisa mempunyai beberapa head untuk tiap
permukaan. Disk drive yang dilukiskan pada Gambar 5(a)
mempunyai tiga platter dan tiga head bacatulis. Apabila
disk drive mempunyai satu head baca-tulis untuk setiap
permukaan (yang paling umum), maka susunan head
mekanis tunggal menyimpan semua head baca-tulis dan
menempatkannya secara serentak.
25
menemukan atau mencari sektor yang diperlukan. Program
menentukan alamat word dengan memberikan nomor
plattemya, nomor track, nomor sektor, dan nomor word.
26
Gambar 5 Hard disk biasa. (a) Hardware dasar. (b)
susunan atau organisasi disk atau platter tunggal.
Waktu akses rata-rata untuk satu item dari disk
adalah antara beberapa milisecond untuk peralatan yang
cepat sampai lOOms atau lebih untuk peralatan yang
lambat. Pada tabun 1990, kecepatan transfer beragam, yaitu
antara beberapa score kilobyte per detik (disket lambat)
sampai kurang lebih 25 MB/S (disk super komputer).Waktu
akses untuk disk lebih pendek dari pada untuk tape (pita).
Hal ini karena adanya kenyataan bahwa seek time dan
rotationaldelay dibatasi: Rotational delay biasanya kurang
dari 16 2/3 ms (3600 rpm atau 1/60 detik per revolusi),
sedangkan seek time, walaupun tergantung peralatan,jarang
sekali melampaui 100 ms, walaupun untuk peralatan yang
lambat. Inilah sebabnya mengapa disk kadang - kadang
disebut pseudo-random access (akses random palsu atau
gadungan). Ia kadang- kadang juga disebut block-oriented,
random-access devices (alat akses random berdasarkan blok
d. Printer
Printer adalah alat output dan, seperti yang telah
kita ketahui, ia relatif lambat. Interface CPU atau I/O
mengontrol printer dengan mengiriminya dua jenis
informasi, yaitu informasi kontrol dan data yang akan
dicetak. Informasi kontrol adalah printer specific, namun
biasanya memberitahu printer mengenai apa yang akan
27
dikerjakan: yaitu mengeluarkan page, bergerak ke baris
berikutnya, maju ke page sejauh beberapa milimeter,
mengubah typeface Genis huruf), mengubah ukuran jenis,
dan sebagainya. Data memberitahu printer mengenai apa
yang akan dicetak, biasanya dengan menggunakan kode
karakter seperti ASCII untuk menentukan karakter.
Banyak printer yang dapat mencetak tampilan grafIk
maupun teks. Walaupun dari sudut pandang program
pemakai printer dianggap sebagai peralatan output, namun
banyak printer mengirimkan status informasi ke
peJ;"alatan interface CPU atau I/O yang mengontrol
mereka. Status informasi memberitahu CPU mengenai
hasil dari operasi printer, misalnya, bahwa operasinya
berhasil, bahwa terjadi kemacetan kertas, atau bahwa
penampan kertas tidak cukup untuk kertas yang akan
dicetak.
e. Peralatan I/O Lain
Pabrik peralatan akhir-akhir ini memproduksi
berbagai macam peralatan I/O, yang masing-masing
peralatan tersebut mempunyai sifat interface I/O sendiri.
Peralatan input yang mempunyai jangkauan kecepatan
lambat adalah mouse, keyboard, track ball, dan digitizing
tablet. Sedangkan yang mempunyai kecepatan tinggi
adalah video camera dan page scanner. Peralatan output
juga mempunyai jangkauan kecepatan dari yang relatif
rendah yaitu dot- matrix printer sampai yang lebih tinggi
yaitu voice synthesizer, plotter, dan monitor. Walaupun
sifat interface I/O-nya sangat berbeda, namun CPU dapat
mengontrol dan berkomunikasi dengan setiap interface
tersebut dengan menggunakan peralatan interface I/O
standart, yang sejauh ini telah kita bicarakan.
28
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sistem I/O merupakan komponen pokok dari semua komputer. Bab ini
mendeksripsikan tiga cara pengorganisasian atau penyusunan I/O: I/O yang
dikontrol CPU, I/O DMA, dan I/O yang dipetakanmemori. Fokus utama
pembahasan adalah I/O DMA karena inilah yang paling banyak dilakukan
sistem dalam mengelola I/ O. Komputer personal, misalnya, menggunakan
pengontrol DMA, yang pada hakikatnya merupakan channel yang amat
sederhana; dan hal ini akan dibahas secara lebih mendalam Beberapa sistem
menggunakan PPU, yakni bentuk DMAyang lebih kompleks, untuk
memproses I/O.
B. Saran
Saya banyak berharap para pembaca yang budiman agar memberikan
kritik dan saran yang membangun kepada kami penulis demi sempurna nya
makalah ini dan penulisan makalah di kesempatan – kesempatan berikutnya.
Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada khususnya juga para pembaca
yang budiman pada umumnya. Terima kasih atas perhatiannya.
29