Anda di halaman 1dari 33

ORGANISASI DAN ARSITEKTUR JARINGAN

“ I/O ”

PENYUSUN:

NAMA : Erik Josua Harvey Kondoy

NIM : 20022043

KELAS : 2 TK 2

POLITEKNIK NEGERI MANADO JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

PROGRAM STUDI TEKNIK KOMPUTER

TAHUN 2021

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena


dengan rahmat, karunianya, saya dapat menyelesaikan makalah
Sistem Bus ini dengan baik Dan juga Saya berterima kasih pada
Bapak Ir. Nikita sajangbati, MT.  selaku Dosen mata
kuliah Organisasi dan Arsitektur Komputer yang telah memberikan
tugas ini kepada kami .

            Saya sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam


rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita
mengenai I/O(Input dan Output) . Penulis juga menyadari
sepenuhnya bahwa tugas ini terdapat begitu banyak
kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Untuk itu, kami berharap
adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan di masa yang akan
datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa sarana
yang membangun.

            Sebelumnya saya mohon maaf apabila terdapat kesalahan


kata-kata yang kurang berkenan dalam makalah
ini. Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun
yang membacanya.

ii
DAFTAR ISI

Kata Pengantar .......................................................................................................... i

Daftar Isi..................................................................................................................... ii

Daftar Gambar...........................................................................................................iii

BAB I : Pendahuluan................................................................................................... 1

A. Latar Belakang....................................................................................................... 1
B. Tujuan .................................................................................................................. 1
C. Pokok Masalah ..................................................................................................... 1
BAB II : Pembahasan.................................................................................................. 2

A. Pengertian............................................................................................................. 2
B. Jenis - jenis ........................................................................................................... 2
1. I/O yang dikontrol CPU (CPU Controled I/O).................................................. 4
2. Sistem pengoperasian Multiprograming........................................................ 5
3. Penyimpanan Multiported.............................................................................. 7
4. DMA I/O (I/O akses memori langsung)........................................................... 9
5. I/O Yang Dipetakan Memori........................................................................... 19
6. Peralatan I/O fisik........................................................................................... 21
BAB III : Penutup........................................................................................................ 29

Kesimpulan................................................................................................................. 29

Saran ......................................................................................................................... 29

iii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 ................................................................................................................... 6

Gambar 2 ................................................................................................................... 7

Gambar 3 ................................................................................................................... 12

Gambar 4 ................................................................................................................... 16
Gambar 5 ................................................................................................................... 26

iv
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Manajemen Input Output yang dibahas kali ini bukanlah Manajemen
yang seringkali dibahas pada jurusan Ekonomi , tetapi lebih pada pengaturan
pada Input ataupun Output pada komputer tersebut. Oleh karena itu , kali ini
kami akan membahas mengenai Manajemen Input Output Komputer. Salah
satu fungsi utama sistem Operasi adalah mengatur Operasi Input/Output
beserta perangkatnya.Sistem Operasi harus dapat memberikan perintah ke
perangkat-perangkat tersebut, menangkap interupsi , dan menangani error /
kesalahan yang terjadi. Selain itu sistem Operasi juga menyediakan fasilitas
antar muka (interface) antara perangkat-perangkat tersebut dengan
keseluruhan sistem yang ada.
Sistem Input Dan Output Komputer atau sering juga disingkat dengan
I/O adalah suatu mekanisme pengiriman data secara bertahap dan terus
menerus melalui suatu aliran data dari proses ke peranti (begitu pula
sebaliknya). Fungsi I/O pada dasarnya adalah mengimplementasikan
algoritma I/O pada level aplikasi. Hal ini dikarenakan kode apliksi sangat
fleksibel, dan bugs aplikasi tidak mudah menyebabkan sebuah sistem crash.

B. Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini, yaitu sebagai berikut:
1. Untuk memenuhi Tugas Pada Mata Kuliah Arsitektur Komputer.
2. Menambah pengetahuan tentang Manajemen Input Output
C. Pokok Masalah
Dalam penulisan makalah ini, penulis membatasi masalahnya sebagai
berikut:
a. Klasifikasi Perangkat I/O.
b. Teknik Pengoperasian Perangkat I/O.
c. Prinsip – Prinsip Perangkat I/O.

1
d. Hirarki Pengelolaan I/O.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian

Unit Input/Output (I/O) adalah (masukan) / (keluaran) bagian dari sistem


mikroprosesor yang digunakan oleh mikroprosesor itu untuk berhubungan
dengan dunia luar. Unit input adalah (masukan) unit luar yang digunakan
untuk memasukkan data dari luar ke dalam mikroprosesor ini, contohnya data
yang berasal dari keyboard atau mouse. Sementara unit output (keluaran)
biasanya digunakan untuk menampilkan data, atau dengan kata lain untuk
menangkap data yang dikirimkan oleh mikroprosesor, contohnya data yang
akan ditampilkan pada layar monitor atau printer. Bagian input (masukan)
dan juga keluaran (output) ini juga memerlukan sinyal kontrol, antara lain
untuk baca I/O (Input/Ouput Read [IOR]) dan untuk tulis I/O (Input/Output
Write [IOW]).

Ada juga pengertian lain menyebutkan I/O adalah suatu mekanisme


pengiriman data secara bertahap dan terus menerus melalui suatu aliran data
dari proses ke peranti (begitu pula sebaliknya). Fungsi :Fungsi i/o Pada
dasarnya adalah mengimplementasikan algoritma I/O pada level aplikasi. Hal
ini dikarenakan kode aplikasi sangat fleksible, dan bugs aplikasi tidak mudah
menyebabkan sebuah sistem crash. Port I/O yang berarti gerbang konektor
Input/Output pada komputer, seperti pada keyboard, mouse paralel/serial
ataupun USB. Menyediakan koneksi untuk piranti eksternal seperti kamera
digital, printer dan scanner. Unit Input/Output (I/O) adalah bagian dari sistem
mikroprosesor yang digunakan oleh mikroprosesor itu untuk berhubungan
dengan dunia luar.

B. Jenis – Jenis
Komponen vital dari segala arsitektur komputer adalah sistem I/O-nya.
Ia adalah set dari semua peralatan I/O yang ada dalam sistem, yang meliputi

3
peralatan I/O fisik dan peralatan interface I/O. Peralatan I/O fisik adalah
peralatan yang benar-benar menjalankan I/O, seperti printer baris, tampilan
video, dan console. Kita akan mendeskripsikan beberapa diantaranya pada
Bagian 6. Peralatan interface I/O pada satu sisi berkomunikasi CPU dan pada
sisi yang lain dengan peralatan I/O fisik Jadi, ia mengontrol peralatan I/O
fisik sementara melakukan isolasi (pemisahan) CPU dari sifat khusus
peralatan tersebut. Pada waktu pertama kali perusahaan memproduksi
komputer, peralatan I/O fisiknya terutama terdiri atas console operator
(operator console), pembaca kartu dan pita kertas (card and paper-tape
reader), lubang kartu dan pita kertas (card and
paper-tape punches), pita magnetis (magnetic tape), dan printer baris (line
printer). Pada waktu itu, console operator berupa mesin ketik elektromekanik.
Ia mempunyai switch yang memberi arti pada tombol yang ditekan oleh
operator, dan switch tersebut mentransmisi informasi ke CPU. Mesin ketik ini
juga mempunyai elektromagnet yang digerakkan tombol dengan dikontrol
oleh komputer. Console hanya digunakan oleh operator komputer, karena ada
kendala biaya bila digunakan untuk entri data. Pemakai memasukkan data
secara tidak langsung dengan menggunakan kartu berlubang (punchedcard),
yang juga seringkali disebut "ffiM card", atau pita kertas berlubang (punched
paper tape). Printer mengambil signal yang dihasilkan oleh komputer dan ia
menghasilkan output pada kertas. Printer cepat pada waktu itu dapat
mencetak sekitar seribu baris per menit atau kira-kira 1300 karakter per detik.
Printer laser berkecepatan tinggi sekarang dapat mencetak hampir seribu
halaman permenit atau sekitar 8000 karakter per detik, namun kecepatan ini
relatif masih lambat jika dibandingkan dengan
kecepatan komputer dalam menggenerasi data. Sekarang ada banyak
peralatan input. Yang telah banyak digunakan antara lain
terminal, keyboard komputer personal (PC), mouse komputer, trackball,
joystick, dan scanner. Jumlah data yang dapat dimasukkan oleh pemakai
melalui terminal hanya terbatas. Sampai beberapa ratus karakter per menit.
Walaupun dengan puluhan ribu terminal disambungkan ke satu komputer,
kecepatan data yarig terkumpul berbanding dengan satu disk. Dengan cara

4
sebaliknya, kamera video dapat menghitung seluruh tampilan dalam pecahan
detik yang kecil dan menghasilkan jutaan byte informasi per detik. Beberapa
komputer mungkin mempunyai daya komputasional atau memori yang cukup
untuk menjalankan pemrosesan tampilan digital yang penting pada kecepatan
tersebut. Selanjutnya, kita akan membahas mengenai hal ini dan langkah yang
dilakukan untuk memperbaiki keadaan tersebut. Bagian ini
mendeskripsikantiga teknik pokok yang digunakan oleh sistem
sekarang untuk memproses input dan output, yakni CPU-controlledI/O,
memory maed I/O, dan direct-memory-access(DMA) I/O. Bagian ini juga
mengemukakan peralatan interface I/O yang bersesuaian. Kita akan
memulainya dengan membahas secara singkat mengenai sejarah
kebutuhannya, pengenalannya, dan evolusinya.

1. I/O yang dikontrol CPU (CPU Controled I/O)


Para arsitek komputer pertama hanya memberi perhatian sedikit
kepada pemrosesan I/O, dan CPU secara langsung mengontrol
peralatan I/O dengan menggunakan instruksi I/O yang sangat
sederhana, misalnya WRI1E A TO DEVICE N atau READ A FROM
DEVICE N. Dalam statement ini, A menunjukkan
atau menyatakan suatu register dan N menunjukkan nomor peralatan
I/O (misalnya, 1 untuk pembaca kartu, 2 untuk printer, dan
seterusnya). Instruksi ini mentransfer 1 byte atau word data pada
sekali saat. Komputer menjalankan satu program pada sekali saat, dan
setiap program menjalankan instruksinya sendiri untuk input dan
output. Komputer pada pertengahan tahun 1950-an telah dapat
digunakan secara lebih baik, namun harganya hanya dapat dijangkau
oleh pemerintah dan perusahaan yang sangat besar. Salah satu
harapan arsitek komputer adalah dapat merancang komputer yang
CPU-nya memiliki kegunaan semaksimal mungkin. Peralatan I/O
bersifat 203 mekanis dan kecepatannya dibatasi oleh komponen
mekanis (biasanya pada order rnilisecond). Ini lebih lambat dari pada
komponen elektronik yang membentuk CPU dan bus (rnikrosecond

5
sampai nanosecond). Oleh karena itulah tantangan yang dihadapi para
arsitek adalah menemukan cara untuk meningkatkan kegunaan
atau pemanfaatan CPU walaupun peralatan I/O-nya sangat lambat.
Ada beberapa pemecahan yang dilakukan, yang didasarkan pada tiga
perkembangan dasar:
a. Sistem pengoperasian multiprogramming. Sistem
pengoperasian ini memuat beberapa program yang berbeda ke
dalam memori sekaligus. CPU dapat menjalankan satu
program, sementara program yang lain menunggu operasi
input atau output.
b. Sistem penyimpanari multiported. Peralatan ini
memungkinkan beberapa prosesor mengakses memori secara
serentak, atau melakukan request untuk menjalankan siklus
memori. Peralatan I/O dan CPU kemudian dapat membagi
(menggunakan bersarna) sistem penyimpanan yang sama.
c. Prosesor I/O. Interface I/O khusus yang me1iputi peralatan
yang disebutl channel DMA dan unit pemrosesan tambahan
(U) ini dapat mengontrol peralatan I/O tanpa mengganggu
CPU. Idealnya adalah bisa membuat CPU sibuk menjalankan
program dalam keseluruhanwaktu (100% waktu),sementara
peralatan I/O menjalankan I/O. Namun demikian, harapan ini
jarang tercapai.

2. Sistem pengoperasian Multiprograming


Sistem pengoperasian multiprogramming menyeimbangkan
memori, memuat setiap program ke dalam partisi yang berbeda,dan
membatasi program ke partisinya sendiri, mungkin dengan
menggunakan teknik relokasi dan proteksi. Pada waktu program
menginginkan informasi dari peralatan ekstemal (input), atau ia ingin
mengirim informasi ke peralatan ekstem'al (output), ia meminta servis
I/O dari sistem pengoperasian. Ia melakukan request dengan
menempatkan parameter request I/O yang sesuai dari tempat yang

6
telah ditentukan sebelumnya (mailbox) dan dengan memanggil sistem
pengoperasian (misalnya, dengan menggenerasi trap yang mempunyai
instruksi SUPERVISOR CALL). Sistem pengoperasian kemudian
menunda program yang meminta I/O, mengawali operasi I/O, dan
mulai menjalankan program yang berbeda. Setelah
prosesor I/O melayani permintaan (request) I/O, sistem pengoperasian
menunda program kedua dan menjalankan kembali (melanjutkan)
operasi program pertama yang sedang menunggu I/O. Kita akan
mendeskripsikan cara sistem pengoperasian menjalankan kembali
program pada gambar ketika kita membahas hardware
pemrosesan exception.

Gambar 1

7
3. Penyimpanan Multiported
Komputer awal mempunyai CPU dan sistem penyimpanan yang
terpadu, dan hanya CPU yang bisa mengakses memori. Namun
demikian, karena adanya permintaan multiprogramming dan
kebutuhan prosesor I/O yang independen, maka para perancang
mengembangkan berbagai jenis hardware yang memungkinkan lebih
dari satu peralatan untuk mengakses sistem penyimpanan yang sama.
Contohnya adalah bus sistem. Peralatan yang sempa adalah memory-
traffic controller (pengontrol lalu-lintas memori), yang juga disebut
memory-port controller (pengontrol port memori). Pengontrol port
memori pada hakikatnya adalah sirkuit pengubah yang menerima
request dari beberapa peralatan yang bemsaha untuk mendapatkan
memori, memprioritaskan request, dan menghubungkan peralatan
yang mempunyai prioritas tertinggi ke memori.

Gambar 2 Penggunnan pengontrol port memori untuk menghubungkan


beberapa peralatan ke sistem memori yang sarna. Jalur kontrol yang
muncul diantara beberapa peralatan dan pengontrol port memori
meliputijalur pennintaan (request) servis danjalur grant (pemberi) servis. R
= request baca, W = request tulis, G = pemberi request.

Umumnya, kapan saja dua peralatan yang berbeda ingin


menggunakan bersama (membagi) sumber yang sarna, maka
hardware harns menggunakan switch (pengubah) dan arbiter untuk
memutuskan peralatan yang mana yang mendapatkan akses ke
sumber tersebut. Untuk sistem, bus dan arbiter berada dalarn
pengontrol bus dan switch berada dalarn bus master; untuk memori
utama, arbiter dan switch berada dalarn pengontro1 port memori.

8
Apabila pengontro1 CPU atau I/O ingin mengakses memori, ia
mengirimkan service-request signal (membaca request atau menulis
request) pada atau me1aluijalur request dedicated ke pengontro1 port
memori (lihat Garnbar 3). Pada waktu membuat request, peralatan
request harns siap untuk mengirimkan alarnat data ke bus alamat. Ia
juga harns siap untuk mengirimkan data ke bus data (se1ama siklus
tulis) atau membaca data dari bus (se1ama siklus
baca). Se1anjutnya, sete1ah mengirimkan signal permintaan (request)
servis ke pengontro1 port, peralatan request menunggu tibanya
service-grant signal sebelum me1akukan proses.
Flag request yang ada dalarn pengontro1 port memori mencatat
request. Pada permu1aan setiap siklus memori, arbitration network
atau arbiter yang ada dalam pengontro1 port memori memutuskan
peralatan mana yang akan ia beri servis, dan ia menghubungkan
peralatan itu dengan sistem penyimpanan se1arna atau untuk satu
siklus memori. Pengontro1 port memori juga memberitahu peralatan
yang dihubungkan, dengan signal grant servis, bahwa ia dihubungkan
ke sistem memori se1arna satu siklus memori. Pada akhir siklus
memori, pengontro1 port memori menghapus flag request dari
peralatan yang barn saja diberi servis.
Ada banyak cara untuk menentukan atau memi1ih peralatan I/O
yang mana yang akan diberi akses ke memori. Beberapa algoritma
pemrioritasan atau prptokol adalah sebagai berikut:
a. Dicocokkan dengan nomor peralatan. Pengontro1 port memori
menentukan peralatan yang mempunyai nomor peralatan
terendah, misalnya N, ketika ada beberapa peralatan meminta
servis secara bersarnaan.
b. Melingkar. Pengontrol port memori menentukan peralatan
berikutnya secara urut, yaitu dengan menjalankan kembali
peralatan pertama apabila ia te1ah me1akukan servis terhadap
peralatan terakhir.

9
c. Pembagian waktu. Pengontro1 port memori memberikan
se1ang waktu yang sama (pasti) kepada setiap peralatan. Jika
ada 10 peralatan, misa1nya, maka setiap peralatan memiliki
akses ke memori sebesar sepersepu1uh waktu.
Sekarang kita te1ah mengetahui apa-apa yang dilakukan untuk
menghubungkan beberapa peralatan yang berbeda ke sistem
penyimpanan yang sarna. Bagian berikut memfokuskan pada
pembahasan mengenai pengontro1 I/O, yaitu peralatao yang
mentransfer data diantara peralatan I/O fisik, seperti terminal dan
printer baris, dan mengenai memori utama

4. DMA I/O (I/O akses memori langsung)


Peralatan hardware yang secara langsung mengontrol transfer
data ke dan dari memori utama disebut direct-memory-access (DMA)
controller (pengontrol akses memori langsung). Beberapa komputer
secara relatif menggunakan pengontrol DMA sederhana. Untuk setiap
transfer data, CPU mengirimkan pengontrol DMA yang digunakan
alamat memori untuk blok data, jumlah byte yang akan ditransfer, dan
arah transfer (input atau output). Pengontrol DMA menjalankan
transfer tanpa campur tangan CPU dan menginterupsi CPU ketika ia
selesai menjalankan transfer. Untuk sistem bus tunggal, misalnya
mikrokomputer biasa, pen gontrol DMA menjadi bus master selama
transfer tersebut, dan oleh karenanya ia menghasilkan atau
menggenerasi semua signal kontrol bus Selarnaproses tersebut.
Sementara pengontrol DMA menjadi bus master, CPU mungkin harns
menunggu untuk menggunakan bus tersebut. Pengontrol DMA
dikatakan menyerobot (steal) siklus bus dari CPU. Cycle stealing
(penyerobotan siklus) adalah suatu situasi dengan peralatan I/O
menyebabkan CPU harus menunggu, karena peralatan I/O
mempunyai akses tersendiri (khusus) ke sumber yang digunakan
bersama-sama tersebut, misalnya bus sistem atau sistem

10
penyimpanan. Untuk beberapa sistem, pengontrol DMA mempunyai
port ke memori yang independen.
Beberapa sistem, khususnya mesin IBM, menggunakan prosesor
I/O sederhana yang disebut channel, yang menjalankan I/O DMA di
bawah kontrol program yang sangat sederhana yang disebut program
channel. Channel pertama (awal) hanya mempunyai sedikit memori
atau tak mempunyai sama sekali dan hanya mempunyai set instruksi
yang sangat sederhana. Channel jaman sekarang mempunyai memori
cache yang besar untuk menyangga data
Pengontrol DMA dan channel yang menggunakan bus sistem
bersama-sama dengan CPU dan peralatan yang lain biasanya
dilengkapi dengan beberapa mode operasi. Salah satu modenya adalah
single-cycle DMA (DMA siklus tunggal). Dalam mode ini,
pengontrol DMA atau channel meminta (request) untuk menggunakan
bus untuk setiap item yang ingin ia transfer. Sehingga peralatan lain,
termasuk CPU, dapat mengakses bus tersebut selama transfer. Jadi,
peralatan lain dan CPU tersebut tidak terblok (terhadang) ke memori
selama jangka waktu yang lama. Mode kedua adalah burst-mode
DMA. Dalam mode ini, pengontrol DMA tidak melepaskan bus
sampai ia merampungkan seluruh transfer blok. Pengontrol DMA
yang tidak mempunyai penyangga lokal menggunakan mode ini untuk
mentransfer blok data dari atau ke peralatan I/O yang dapat beroperasi
pada kecepatan memori utama. Sebagai contoh, hard disk biasanya
dapat mentransfer seluruh, sektor pada kecepatan memori utarna.
Beberapa komputer, khususnya komputer COC, menggunakan
peralatan I/O yang relatif canggih yang disebut peripheral-processing
unit (PPU) (unit pemrosesan tambahan), yang juga menjalankan I/O
DMA. PPU bersifat lengkap walaupun dalam komputer sederhana,
dan mempunyai memori lokal sendiri. Selain menjalankan I/O, ia juga
bisa melakukan komputasi, seperti pemformatan data, penerjemahan
karakter, dan penyanggaan (buffering). Komputer lain menggunakan

11
peralatan DMA yang mempunyai berbagai macam tingkat
kecanggihan menengah.
Akhir bagian ini membahas lebih lanjut mengenai konsep tentang
I/O DMA yang telah kita kemukakan dengan singkat sebagai
pendahuluan, yakni pengontrol DMA, penyerobotan siklus, channel
dan program channel, dan PPU.
a. Channel DMA
Channel DMA, yang terutarna digunakan oleh ffiM,
merupakan mesin von Neumann sederhana. la mempunyai PC
dan set register sendiri, namun ia berbeda dengan mesin von
Neumann dalam hal penggunaan memori utama CPU. Arsitek
merancangnya terutama untuk mengontrol peralatan I/O fisik,
seperti tape drive, disk drive, line printer, dan
sebagainya.Denga demikian,ia mempunyaiset instruksi yang
sangat sederhana. Memori channel pada channel pertama
(awal) umumnya hanya terbatas untuk mengontrol register dan
buffer (penyangga) I/O. Ia adalah channel yang digunakan
untuk mengasembling word dari data input sebelum
mentransfemya ke memori utama, atau yang digunakan untuk
menyimpan word dari data output selagi ia
menyiapkannyauntuk ditransfer ke peralatan output.
Gambar 3 menunjukkan komponen hardware pokok dari
suatu komputer yang menggunakan channel DMA. Gambar
tersebut juga menunjukkan jalur kontrol biasa yang melewati
CPU dan yang melewati channel. Instruksi I/O mengaktifkan
jalur kontrol tersebut, yang pada gambar tersebut diberi tanda
510, mo, TIO, dan TCH. Jalur kontrol menjalankan,
menghentikan, dan menguji channel. Channel menggunakan
jalur yang berlabel CC dan INT untuk mengkontak CPU.
Channel melakukan request interruptI/O dengan cara
mengirimkan signal pada INT, dan ia menyampaikan informasi
status ke CPU dengan cara mengirimkan nilai pada jalur kode

12
kondisi yang diberi label CC. CPU dan channel mentransfer
semua informasi lain melalui lokasi memori utama tertentu.
Dimana lokasi tersebut dapat mereka baca dan tulis. Dan
mereka mematuhi channel protocol pembatas, yang akan kita
bahas secara singkat selanjutnya.
Untuk komputer yang menggunakan channel, CPU
biasanya mempunyai instruksi I/O untuk
menjalankannya(START I/O), menghentikannya(HALT I/O),
dan menguji kemajuannya (TEST CHANNEL dan TEST I/O).
Instruksi I/O ini mengaktifkan jalur kontrol yang bam saja kita
bahas. Setelah CPU menjalankan channel, CPU maupun
channel beroperasi sendiri-sendiri.Namun demikian, CPU
dapat menghentikan channel atau mengecek kemajuannya, dan
channel dapat menginterupsi CPU dan meminta servis apabila
ia merasa adil kesalahan pada I/O atau apabila ia telah
selesai.melakukan apa yang diminta CPU.

Gambar 3 Jalur kontrol biasa (berwarna) yang menghubungkan


channel DMA ke CPU.
Setiap channel mengontrol dirinya sendiri dan segala
peralatan I/O yang tergabung dengan cara menjalankan
instruksi yang disebut 'channel command (perintah channel).

13
Keberadaan perintah tersebut tergantung pada peralatan yang
dapat dikontrol channel. Sebagai contoh, untuk peralatan tape
magnetis, perintah channel meliputi SENSE, READ, WRTIE,
REWIND, WRTIE TAPE MARK, BACKSPACE BLOCK,
dan sebagainya. Set perintah channel, yang cukup atau
memadai untuk mengontrol semua peralatan I/O komputer dan
semua operasi I/O fisik, menetapkan ISA channel dengan carn
yang sama seperti yang dili:tkukanset instruksi komputer
dalam menetapkan ISA-nya. CPU tidak dapai menjalankan
perintah channel, karena perintah ini bukanlah bagian dari set
instruksl CPU. Demikian juga, channel tidak dapat
menjalankan instruksi CPU.

b. Program Channel
Programmer menyusun atau mengorganisir perintah
channel menjadi channel program (program channel).
Program channel merupakan rangkaian perintah channel
untuk operasi I/O lengkap. Kebanyakan perintah channel
mengontrol peralatan I/O, namun beberapa yang lain,
seperti TRANSFER IN CHANNEL. mempakan instruksi
branch. Jadi, channel dapat mencabang dari satu bagian
program channel ke bagian yang lain, yakni loop, atau
dapat menjalankan branch kondisional menurut outcome
(hasil) dari operasi I/O. Prinsip ini seperti untuk komputer
biasa, dan kita tidak akan membahasnya lebih jauh.

c. Hardware Channel
Seperti yang telah kita ketahui, setiap channel
mempunyai unit kntrolnya sendiri, set register sendiri, dan
set instruksi sendiri. Registernya meliputi fC, IR, dan satu
atau beberapa counter, register alamat data, buffer untuk
menyimpan data, dan register kontrol tambahan untuk

14
proteksi memori atau servis yang lain. Liat Gambar 3
Register channel mempunyai berbagai nama, seperti
register alamat perintah (sebagai pengganti PC) dan
register alamat perintah (pengganti register instruksi).
Walaupun demikian, PC dan IR mempunyai fungsi yang
sarna untuk channel seperti yang mereka lakukan terhadap
CPU. Register alamat data menyimpan alamat memori
utama dari word atau byte yang sedang ditransfer. Counter
menyimpan jumlah byte total yang akan ditransfer channel
dan jumlah byte yang telah ditransfer, dan buffer
menyimpan data yang sedang diasembling atau yang
sedang tidak diasembling. Sebagai contoh, jika sistem
penyimpanan memproses double word dan peralatan I/O
memproses byte, channel harns mengasembling 8 byte
menjadi doubleword untuk input, dan ia harns
memecahkan (disamble) doubleword menjadi 8 byte untuk
output. Karena prinsip operasinya sama dengan yang
digunakan untuk operasi CPU, kita akan membahasnya
lebih lanjut.

d. Protokol Channel
Sekarang kita akan mendeskripsikan cara kerja I/O
channel. MisaIkan suatu program memerlukan 100 byte
data dari tape drive T, yang ia inginkan bertempat pada
alamat A dalam awal memori utama. Maka, ia melakukan
request ke sistem pengoperasian untuk mendapatkan
input. Request tersebut meliputi informasi: (1) nama
peralatan (tape drive T), (2) jumlab byte (100), (3) arab
transfer (input), dan (4) alamat memori utama awal untuk
data (A). Program menempatkan informasi ini dalam
tempat yang telab ditentukan sebelumnya, misalnya pada
stack, dan ia memanggil sistem pengoperasian, yang

15
biasanya dengan cara mengawali atau menjalankan trap
(misalnya, melalui SUPERVISOR CALL). Dalam
menanggapinya, sistem pengoperasian menggenerasi
program channel uotuk memenuhi request tersebut, dan ia
menempatkan program channel pada suatu alarnat dalam
memori utama, misalnya P. Ia kemudian menjalankan
channel (dengan menjalankan instruksi START I/O), dan
memberitahu channel tempat beradanya program channel
dalam memori utama.
Sekarang channel menjalankan program channel
tanpa campur tangan CPU. Apabila channel dijalankan
oleh satu perintah, ia akan menjemput perintah berikutnya
dari dalam memori utama, menambah PC-nya, dan
melanjutkan dengan cara ini sampai ia merampungkan
eksekusi terhadap semua program channel atau sampai ia
menemukan kondisi yang abnormal. Perintah terakhir
yang ada dalam program channel, pada Gambar 4 yaitu
END I/O, meminta channel untuk melakukan interrupt I/O
guna menginformasikan CPU bahwa ia telah selesai.
Berikut adalah ringkasan tindakan dalam protokol
channel. Nomor dibawah ini bersesuaian dengan nomor
dalam lingkaran yang ada pada Gambar 4.
1) Sistem pengoperasian (CPU) menciptakan program
channel dan memuatnya ke dalam memori pada
alamat P.
2) Kemudian ia menjalankan instruksi START I/O ke
channel dan memberinya alamat program channel,
yakni P. Sekarang CPU bebas melakukan tugas
lain yang tidak berhubungan dengan program
channel sampai Langkah 5.

16
3) Channel memuatkan PC-nya yang mempunyai
nilai P dan menjalankan program channel tanpa
campur tangan CPU.

Gambar 4 Protokol channel biasa untuk transfer UO.


Untuk penjelasannya, lihat teks!
4) Program channel mengontrol peralatan I/O yang
mentransfer data yang dibutuhkan secara langsung
dari tape drive ke memori utama.
5) Bila telah selesai, channel menginterupsi CPU
untuk memberitahu CPU tersebut bahwa program
channel telah selesai dikerjakan. Sekarang CPU
mungkin akan memberi tugas barn kepada channel
dan menjalankan kembali program pertama yang
telah meminta operasi I/O.

Pada waktu channel menginterupsi CPU, interrupt


handler I/O harns menentukan peralatan pelengkap mana
yang meminta interrupt. Untuk melakukan hal ini, ia harus
mengecek status setiap peralatan dengan carn menjalankan
instruksi TEST I/O kepadanya. Hasilnya, channel yang
diuji tersebut akan menyusun kode kondisi dan mungkin
akan menyimpan informasi status tambahan di dalam
memori, tempa CPU dapat membacanya. Bila interrupt
handler telah menentukan peralatan yang meminta

17
interrupt, ia akan menservis peralatan tersebut. Detailnya
di luar lingkup pembahasan kita.

e. Penyerobotan Siklus (Cycle Stealing)


Apabila dua peralatan secara serentak meminta
(request) akses memori, maka salah satunya harns
menunggu. Jika salah satu peraltan tersebut adalah CPU
dan yang satunya adalah channel, maka pengontrol
memori biasanya memberi prioritas yang lebih tinggi
kepada channel karena alasan tertentu. Untuk peralatan
yang lambat, jumlah akses memori adalah sangat keci bila
dibandingkan dengan jumlah akses memori CPU. Oleh
karena itu, penyerobotan siklus memori yang dilakukan
channel dari CPU tidak akan banyak mempengarnhi
kinerja CPU. Untuk peralatan yang cepat, seperti disk, jika
channel tidak dapat mentransfer data ke dan dari disk dan
membebaskan buffemya untuk item selanjutnya, maka ia
mungkin tidak boleh melakukan akses baca dan tulis dan
harns menunggu seluruh revolusi disk. Bila channel tidak
melakukan akses disk maka hal ini akan menurunkan
kinerja sistem (yakni, mengurangi efisiensi sistem) lebih
banyak dari pada menyimpan CPU untuk beberapa siklus
Channel tidak perlu menyerobot siklus CPU ketika
ia mengakses memori utama. Banyak pengontrol port
memori mempunyai beberapa port (lintasan data
independen) ke memori. Juga, banyak memori mempunyai
bank independen yang dihubungkan ke pengontrol port
memori melalui berbagai port. Apabila sistem dilengkapi
dengan hardware ini, maka berbagai peralatan yang
berbeda dapat mengakses bank memori independen secara
serentak. Sebagai contoh, channel dapat memuatkan
program ke dalam bank memori sementara CPU secara

18
serentak menjalankan program yang ada di luar bank yang
berbeda. Namun demikian, dalam prakteknya selalu
terdapat beberapa point pelanggaran, dan channel
menyerobot siklus dari CPU.

f. Unit Pemrosesan Peripheral


Control Data Corporation CDC, rnisalnya, telah
melakukan berbagai cara untuk memproses I/O. Sebagai
pengganti penggunaan channel DMA, ia menggunakan
PPU yang relatif kompleks untuk menjalankan I/O. Dua
hal pokok yang membedakan PPU dengan channel adalah
(1) program PPU disimpan dalam memorinya sendiri,
bukannya dalam memori utama komputer, dan (2) set
instruksinya lebih bersifat umum dan lengkap. Oleh
karena itu, PPU dapat menjalankan berbagai macam
operasi yang lebih banyak pada data yang ia transfer, yang
meliputi pemformatan, konversi antara datatype
(rnisalnya, karakter ASCII menjadi bilangan bulat/integer
atau menjadi bilangan titik ambang), pengecekan validitas
(yakni, memastikan apakah peralatan I/O telah
mentransfer data yang tidak merni1ikikesalahan). Untuk
beberapa komputer, seperti CDC 6600, PPU bahkan bisa
menyimpan dan menjalankan sebagian dari sistem
pengoperasian. Namun demikian, PPU umumnya lebih
lambat dan mempunyai daya lebih kecil bila dibandingkan
dengan CPU, dan ia jauh lebih murah. Juga,
dimungkinkan teIjadinya konfigurasi intermediate antara
channel yang paling sederhana dengan PPU yang rurnit,
dan hal ini memang bisa teIjadi.

PPU mentransfer data antara peralatan I/O fisik dan


memorinya, dan ia mengasembling data menjadi format

19
yang sesuai untuk CPU. Ia juga mentransfer data yang
diasembling tersebut ke memori utama melalui pengontrol
port memori dengan cara yang hampir sama seperti yang
dilakukan channel dalam mentransfer data ke dan dari
memori utama. Namun demikian, umumnya pengontrol
port memori memberi prioritas yang rendah untuk
mengakses memori, sebab PPU mempunyai buffering
(penyangga) yang cukup untuk melanjutkan menjalankan
operasi I/O sambil menunggu akses ke memori utama.

5. I/O Yang Dipetakan Memori


Banyak komputer yang mempunyai instruksi I/O untuk
mengontrol peralatan I/O. Komputer ini menggenerasi signal khusus
yang membedakan operasi I/O dengan operasi akses memori. Pada
waktu menjalankan instruksi I/O, komputer ini mengeluarkan signal
yang menunjukkan operasi I/O, dan mereka menggenerasi alamat
peralatan I/O, yang mereka tempatkan pada bus alamat. Karena
alarnat ini bisa berupa alamat peralatan I/O atau mungkin alamat
memori, maka peralatan I/o beroperasi dalam satu ruang alamat yang
disebut I/O-address space (ruang atamat I/O), dan instruksi akses
memori beroperasi dalam ruang alamat independen yang disebut
memory-address space (ruang alamat memori).
Tidak semua komputer mempunyai instruksi I/O. Banyme
mikrokomputer dan minikomputer yang menggunmean suatu teknik
kontrol I/O yang disebut memorymapped I/O (I/O yang
dipetIDeanmemori). Karena tidIDcmempunyai instruksi I/O eksplisit,
komputer ini mencadangkan atau membuat alamat tertentu dalam
ruang alamat memori, yang mere1\a gunmean untuk mengontrol
peralatan interface I/O. Pada hIDcikatnya,peralatan interface
menduduki porsi tempat dalam memori utama fisik, dan CPU
mengontrolnya dengan menggunmean instruksi standart yang
membaca dan inenulis ke memori tersebut. Sebagai contoh, jika ruang

20
alamat fisik dari suatu komputer adalah 16 KB, mmea perancang
mungkin mencadangkan lebih besar dari pada 16 KB tersebut untuk
tempat peralatan interface I/O. Seperti halnya memori utama,
peralatan interface I/O mendekode alarnat yang muncu~ pacta bus
alamat. Setiap peralatan interface I/O merespon ke satu atau beberapa
I/O port address (alamat port I/O) tertentu. Port tersebut mungkin
berupa control port, status port, input port, atau output port,
tergantung pada bagaimana peralatan I/0 menggunmeannya. Alamat
port I/O sebenamya adalah alamat lokasi memori utama dan satu
sama lainnya bersifat eksklusif (tersendiri), yakni tIDeada peralatan
interface I/O lain atau memori lain yang melIDcukanrespon ke alamat
port yang sama.

Prosesor yang menggunmean I/O yang dipetIDcanmemori


(memory-mapped I/0) tidme memerlukan instruksl I/O khusus.
Operasi store ke port output mengirimkan data ke peralatan interface
PPI/O yang digabungkan, dan operasi load' dari port input menerima
data dari peralatan interface. Pada kenyataannya, CPU tidme dapat
membedmean antara meses memori dengan meseske peralatan
interface I/O. Operasi store ke port kontrol mengirimkan perintah I/O
ke peralatan interface, dan operasi load dari port status mendapatkan
informasi status darinya. Dengan demikian, untuk menghasilkan atau
mengeluarkan nilai, CPU hanya menyimpan nilai output dalam alamat
port output yang benar, dan untuk memasukkan nilai, CPU
memuatnya dari alamat port input yang benar atau tepat.

I/O yang dikontrol CPU dan I/O yang dipetIDeanmemori bukan


merupmean konsep yang terpisah, dan komputer yang mempunyai
instruksi I/O bisa juga menggunmean I/O yang dipetIDeanmemori.
Contohnya adalah PC ffiM. Kita mean membahas mengenai cara
yang dilakukan I/O yang dipetmean memori dalam menggunmean
alamat I/O dan ruang alarnat memorinya Ada banyak peralatan

21
interface I/O, yang meliputi pengontrol DMA, interface paralel
programmable, receiver-transmitter tme sinkron universal.

6. Peralatan I/O fisik


Karena teknologi berubah, maim sifat peralatan peripheral
(pendukung) juga berubah, dan perubahan ini seringkali
mempengamhi interface I/O. Walaupun arsitektur komputer secara
relatif bersifat independen ternadap teknologi, sebagaimana yang
akan banyak ditunjukkan oleh isi buku ini, namun peralatan
pendukung belum bisa memenuhi ketidaktergantungan teknologi
tersebut. Hal ini sebagian disebabkan oleh besamya keanekaragaman.
Beberapa peralatan pendukung tersebut ditujukan untuk blok data
yang besar, beberapa ditujukan untuk byte data individual, dan
beberapa untuk mengakses data secara serentak; beberapa diantaranya
menggunakan media penyimpanan permanen (yakni, disk tetap),
sementara yang lain menggunakan media penyimpanan yang bisa
dikeluarkan (tape dan disket); dan kecepatan transfer dibedakan oleh
susunan magnitude untuk tiap jenis peralatan tersebut. Walaupun
disertakan parameter dari suatu media tertentu yaitu disk namun
jangkauannya tetap tidak bisa dihitung. Di sini jumlah byte per sektor,
sektor per track, track persilinder, dan silinder per disk bervariasi
menurut order atau susunan magnitude diantara peralatan tersebut.
Selain itu, sistem dapat dikonfigurasi dengan berbagai macam printer,
mouse, monitor, keyboard, peralatan komunikasi (modem, mesin
facsimil), dan sebagainya.

Intelligent peripheral devices (peralatan pendukung pintar) yaitu


peralatan yang mempunyai pengontrol yang menyembunyikan sifat
tertentu dari peralatan tersebut dari CPU dan seringkali juga
menyangga (buffer) data merupakan langkah awal yang memberi
arsitek satu macam ketidaktergantungan alat. Sebagai contoh,
komputer mengalamati beberapa disk hanya dengan nomor sektor,

22
bukannya dengan nomor sektor, nomor track, dan nomor silinder.
Bagian berikut ini mengemukakan deskripsi singkat mengenai
beberapa peralatan I/O biasa.

a. Peralatan Penyimpanan Pendukung


Banyak peralatan dilengkapi dengan CPU yang
mempunyai jumlah external storage (penyimpanan di luar
memori utama) yang besar, dan CPU mengakses peralatan
ini dengan menggunakan sistem I/O. Dua contohnya
adalah tape drive dan disk drive, yang masing-
masingmenyimpandata pada tape magnetis dan disk
magnetis. CPU mengakses data (atau blok data) dengan
cara menampilkan sistem I/O dengan deskripsi mengenai
media I/O (misalnya, nama tape atau nama disk), dengan
jumlah word atau byte yang akan ditransfer, dengan arab
transfer (input atau output), dan dengan alamat dari word
atau byte pertama yang ada pada media penyimpanan.
Program yang meminta data juga hams mendeskripsikan
organisasi atau susunan data yang ada pada media-
penyimpanan.

b. Tape Drive
Tape drive menyimpan datanya pada tape (pita)
magnetis, yang menyerupai pita yang digunakan dalam
sistem audio biasa. Beberapa tape drive menggunakan pita
reel-to-reel (kumparan ke kumparan); sedangkan yang
beberapa yang lainnya menggunakan kaset pita.
Mekanisme transportasi fisik menggerakkan tape magnetis
melintasi head bacaltulis, dengan head ini dapat membaca
dan menulis data yang secara fisik berada di bawahnya.
Beberapa tape drive dapat membaca atau menulis satu bit
pada sekali waktu; sedangkan yang lainnya mempunyai

23
beberapa sirkuit bacaltulis yang berdekatan dan mereka
dapat membaca atau menulis beberapa bit (yakni, satu
byte) secara serentak. Selain itu, tape drive harns
memproses bit atau byte yang berurutan secara serial.
Oleh karena itu, peralatan ini dianggap sebagai sequental-
access devices (peralatan akses urut).

Untuk data yang disimpan pada tape, waktu


aksesnya tergantung pada dimana item tersebut berada
pada tape dan tergantung pada state atau kedudukan tape
dalam tape drive. Jika tape atau pita tersebut digulung
kembali (ke awal), maka waktu yang diperlukan untuk
mengakses word akan proporsional dengan posisi (linier)-
nya pada tape. Waktu aksesnya mungkin selama beberapa
menit. Bila item telah ditempatkan di bawOO head baca,
maka transfer rate (kecepatan transfer), yakni waktu yang
dibutuhkan untuk mentransfer word data yang urut,
mendekati kecepatan prosesor.

c. Disk Drive
Disk magnetis adalah alat penyimpanan yang
bentuknya menyerupai phonograph record (piringan hitam).
Namun, permukaan disk halus, dan ia dilapisi dengan bahan
magnetis yang menyerupai bahan yang melapisi tape (pita)
magnetis. Disk magnetis yang tidak fleksibel disebut hard
disk; sedangkan disk magnetis yang fleksibel disebut
floppy disk (disket). Peralatan yang menyimpan atau
mengendalikan dan memproses mereka disebut disk drive.

Disk drive bisa menyimpan satu atau beberapa disk.


Floppy drive biasanya menyimpan satu disk; hard drive
yang memiliki disk yang tidak bisa dikeluarkan biasanya

24
menyimpan beberapa disk yang disebut platter (piringan).
Platter semuanya berada pada kumparan yang sarna dan
berotasi bersama. Lihat Gambar 5(a). Setiap platter
mempunyai permukaan atas dan bawah,namun disk drive
seringkali tidak menggunakan semua permukaan tersebut.
Read-write head (head baca-tulis) yang ada dalam disk
drive membaca dan menulis data pada platter (piringan).
Setiap permukaan disk yang dapat digunakan mungkin
mempunyai satu head, beberapa head, atau sebanyak satu
head untuk setiap track (lihat di bawah ini), dan disk drive
biasa bisa mempunyai beberapa head untuk tiap
permukaan. Disk drive yang dilukiskan pada Gambar 5(a)
mempunyai tiga platter dan tiga head bacatulis. Apabila
disk drive mempunyai satu head baca-tulis untuk setiap
permukaan (yang paling umum), maka susunan head
mekanis tunggal menyimpan semua head baca-tulis dan
menempatkannya secara serentak.

Disk drive biasanya menyusun datanya ke dalam


track, yaitu lintasan siIikulasi data (lihat Gambar 5(b).
Perhatikan bahwa susunan lingkaran konsenms ini berbeda
dengan cara data yang berada pada salah satu sisi piringan
hitam disusun ke dalam track spiral tunggal. Disk bisa
mempunyai ratusan track. Untuk disk yang mempunyai
platter banyak, set track yang ada pada semua platter yang
mempunyai jarak tertentu terhadap kumparan dinamakan
cylinder (silinder). Biasanya disk drive mengorganisir atau
menyusun setiap track ke dalam sector (sektor) 256 byte
sampai 4 KB, dan banyak disk menuliskan nomor sektomya
pada setiap track pada awal tiap sektor tersebut. Hal
tersebut dinamakan Soft sectoring, dan ketika
menggunakan soft sectoring, software dan hardware hams

25
menemukan atau mencari sektor yang diperlukan. Program
menentukan alamat word dengan memberikan nomor
plattemya, nomor track, nomor sektor, dan nomor word.

Disk access time (waktu akses disk), yaitu waktu


yang dibutuhkan oleh disk drive untuk mengakses satu
word, tergantung pada beberapa faktor. Untuk
memulainya,jika peralatantersebutmemilikikurang dari satu
head per track, maka pemasangan head hams secara fisik
menempatkanhead-headtersebut di atas track yang
diinginkan. Waktu yang dibutuhkan disk drive untuk
menempatkan head disebut seek time. Waktu ini tergantung
pada kecepatan mekanisme penempatan head dan posisi
head awal yang berhubungandengan track yang diinginkan.
Bila head baca telah mencapai track yang benar, maka ia
han's diposisikandi atas word yang diinginkan. Karena head
tidak dapat bergerak mengelilingitrack, maka disk hams
berotasi ke posisi di bawah head tersebut. Waktu yng
dibutuhkannyadisebut rotation delay atau rotation latency.
Oleh karenanya, waktu akses disk adalah kombinasi atau
gabungan dari empat faktor: konfigurasi peralatan awal,
seek time, rotational delay, dan kecepatan putaran. Bila
word telah diakses, maka disk'dapat mentransfer blok item
yang berurutan pada kecepatan yang relatif tinggi.Block
(blok) disini adalah rangkaian word yang berdekatan yang
diisikan atau item yang berurutan dalam satu sektor disk.
Oleh karena itu, disk drive merupakan contoh block-
oriented memories (memori berdasarkan blok).

26
Gambar 5 Hard disk biasa. (a) Hardware dasar. (b)
susunan atau organisasi disk atau platter tunggal.
Waktu akses rata-rata untuk satu item dari disk
adalah antara beberapa milisecond untuk peralatan yang
cepat sampai lOOms atau lebih untuk peralatan yang
lambat. Pada tabun 1990, kecepatan transfer beragam, yaitu
antara beberapa score kilobyte per detik (disket lambat)
sampai kurang lebih 25 MB/S (disk super komputer).Waktu
akses untuk disk lebih pendek dari pada untuk tape (pita).
Hal ini karena adanya kenyataan bahwa seek time dan
rotationaldelay dibatasi: Rotational delay biasanya kurang
dari 16 2/3 ms (3600 rpm atau 1/60 detik per revolusi),
sedangkan seek time, walaupun tergantung peralatan,jarang
sekali melampaui 100 ms, walaupun untuk peralatan yang
lambat. Inilah sebabnya mengapa disk kadang - kadang
disebut pseudo-random access (akses random palsu atau
gadungan). Ia kadang- kadang juga disebut block-oriented,
random-access devices (alat akses random berdasarkan blok
d. Printer
Printer adalah alat output dan, seperti yang telah
kita ketahui, ia relatif lambat. Interface CPU atau I/O
mengontrol printer dengan mengiriminya dua jenis
informasi, yaitu informasi kontrol dan data yang akan
dicetak. Informasi kontrol adalah printer specific, namun
biasanya memberitahu printer mengenai apa yang akan

27
dikerjakan: yaitu mengeluarkan page, bergerak ke baris
berikutnya, maju ke page sejauh beberapa milimeter,
mengubah typeface Genis huruf), mengubah ukuran jenis,
dan sebagainya. Data memberitahu printer mengenai apa
yang akan dicetak, biasanya dengan menggunakan kode
karakter seperti ASCII untuk menentukan karakter.
Banyak printer yang dapat mencetak tampilan grafIk
maupun teks. Walaupun dari sudut pandang program
pemakai printer dianggap sebagai peralatan output, namun
banyak printer mengirimkan status informasi ke
peJ;"alatan interface CPU atau I/O yang mengontrol
mereka. Status informasi memberitahu CPU mengenai
hasil dari operasi printer, misalnya, bahwa operasinya
berhasil, bahwa terjadi kemacetan kertas, atau bahwa
penampan kertas tidak cukup untuk kertas yang akan
dicetak.
e. Peralatan I/O Lain
Pabrik peralatan akhir-akhir ini memproduksi
berbagai macam peralatan I/O, yang masing-masing
peralatan tersebut mempunyai sifat interface I/O sendiri.
Peralatan input yang mempunyai jangkauan kecepatan
lambat adalah mouse, keyboard, track ball, dan digitizing
tablet. Sedangkan yang mempunyai kecepatan tinggi
adalah video camera dan page scanner. Peralatan output
juga mempunyai jangkauan kecepatan dari yang relatif
rendah yaitu dot- matrix printer sampai yang lebih tinggi
yaitu voice synthesizer, plotter, dan monitor. Walaupun
sifat interface I/O-nya sangat berbeda, namun CPU dapat
mengontrol dan berkomunikasi dengan setiap interface
tersebut dengan menggunakan peralatan interface I/O
standart, yang sejauh ini telah kita bicarakan.

28
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Sistem I/O merupakan komponen pokok dari semua komputer. Bab ini
mendeksripsikan tiga cara pengorganisasian atau penyusunan I/O: I/O yang
dikontrol CPU, I/O DMA, dan I/O yang dipetakanmemori. Fokus utama
pembahasan adalah I/O DMA karena inilah yang paling banyak dilakukan
sistem dalam mengelola I/ O. Komputer personal, misalnya, menggunakan
pengontrol DMA, yang pada hakikatnya merupakan channel yang amat
sederhana; dan hal ini akan dibahas secara lebih mendalam Beberapa sistem
menggunakan PPU, yakni bentuk DMAyang lebih kompleks, untuk
memproses I/O.

B. Saran
Saya banyak berharap para pembaca yang budiman agar memberikan
kritik dan saran yang membangun kepada kami penulis demi sempurna nya
makalah ini dan penulisan makalah di kesempatan – kesempatan berikutnya.
Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada khususnya juga para pembaca
yang budiman pada umumnya. Terima kasih atas perhatiannya.

29

Anda mungkin juga menyukai