Anda di halaman 1dari 11

SEJARAH

Kemampuan untuk mengkombinasikan beberapa channel menjadi satu sambun-gan fisik


mulai beroperasi pada tahun 1847 dengan skema yang dibuat oleh Baudot yang
memungkinkan enam pengguna bertransmisi secara keroyokan melalui sebuah saluran
telegrap — suatu kemajuan dramatis yang mempertinggi kecepatan menjadi sekitar 90 bps.

Pada tahun 1876 Alexander Graham Bell mengucapkan kalimatnya untuk per-tama kalinya
melalui hasil penemuannya, yaitu, telepon. Tahun-tahun berikutnya dibangunlah saluran
telepon, papan sentral dan kemudian pertukaran otomatis.
"Loading" yang dibahas pada Bab diaplikasikan ke saluran telepon pada tahun 1899.
Sebelumnya saluran komersial terpanjang membentang dari New York ke Chicago. Mulai
tahun 1911 percakapan dari New York sampai Denver menjadi terwujud, yang mana jarak
sejauh itu saat ini merupakan suatu pencapaian yang menakjubkan mengingat pada saat itu
penguat (amplifier) belumlah ditemukan.
Pada tahun 1913, terjadi suatu kemajuan besar saat repeater tabung hampa udara mulai
digunakan. Pelayanan dari pantai bagian barat ke pantai bagian ti-mur Amerika Serikat
dengan menggunakan tube semacam itu mulai beroperasi pada tahun 1915.

Kemajuan elektronik berlanjut dengan cepat, dan pada tahun 1918 sistem carrier
(pembawa) untuk pertama kalinya digunakan sehingga memungkinkan dua channel suara
dikirimkan melalui pasangan kawat tung-gal. Jumlah channel suara yang dapat dikirimkan
melalui kabel tunggal segera meningkat seiring dengan perjalanan tahun. kabel koaksial
menggantikan ka¬bel sepasang kawat untuk sambungan berkapasitas tinggi, dan kini kabel
ini membawa ribuan channel telepon.

Pada tahun 1897 Marconi mendirikan Wireless Telegraph and Signal Com¬pany. Pada tahun
1899 dia berhasil mengirimkan pesan radio menyeberangi Selat Inggris dan pada tahun 1901
menyeberangi Samudra Atlantik. Lodge mengem-bangkan sarana tuning radio. Telegraf
radio berkembang cepat.

Pada tahun 1902 Fessenden mengembangkan suatu sistem untuk memodulasi frekuensi
radio melalui suara manusia, tetapi telepon radio pada skala komersial masih menunggu
kedatangan penguat dan modulator yang menggunakan tabung hampa udara. Stasiun radio
komersial pertama didirikan pada tahun 1920 untuk menghubungkan dua jaringan telepon
darat antara Pulau Santa Catalina di Lepas pantai California dengan daratan Amerika. Mulai
tahun 1927 telepon di Eropa dan Amerika Serikat dihubungkan secara komersial.

Hubungan radio gelombang mikro (microwave) didirikan setelah perang du-nia dan kini
telah menjadi tokoh utama pada sistem telepon. Tower-tower, baik besar dan kecil, dengan
sejumlah antena gelombang mikro tersebar di kota-kota besar dan di seluruh penjuru

1|Page
negeri. Mata rantai antena gelombang mikro yang kini hampir semuanya digital dapat
membawa sekitar 13.000 channel.

Dekade 1960-an memperkenalkan satelit, laser, dan waveguide berkecepatan tinggi. Sejak
itulah serat optik menggantikan waveguide untuk trunk-trunk jarak jauh. Kapasitas saluran
komunikasi jarak jauh meningkat dengan cepatnya. Ka-rena jumlah rangkaian yang dibawa
oleh suatu saluran meningkat, maka biaya per rangkaian pun menurun. Sekarang tersedia
sistem serat optik yang dapat mem¬bawa lebih dari satu juta rangkaian suara (melalui
banyak serat dalam satu kabel).

Pada bab ini kita membahas berbagai tipe media transmisi fisik yang sedang digunakan.
Pada bab-bab berikutnya kita menjabarkan secara lebih rinci menge-nai cara penggunaan
tipe-tipe tersebut untuk semua pola kerja sinyal digital, yang meliputi suara, data, video, dan
televisi.

Page | 2
KATA PENGANTAR

Assalamu ‘alaikum wr. wb.

Segala ucap syukur alhamdulillah kepada ALLAH S.W.T yang telah melimpahkan rahmat dan ridho-
Nya sehingga Penulis bisa menyusun makalah ini yang berjudul Sistem Transmisi Data.

Makalah ini dibuat sebagai sebagai tugas mata kuliah Sistem Komunikasi Data.

Teknologi Informasi adalah suatu teknologi yang digunakan untuk mengolah data, meliputi :
memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi data dengan berbagai cara untuk
menghasilkan informasi yang berkualitas. Informasi yang dibutuhkan akan relevan, akurat, dan tepat
waktu, yang digunakan untuk keperluan pribadi, bisnis, dan pemerintahan yang strategis untuk
pengambilan keputusan. Penulis berharap semoga dengan disusunnya makalah ini akan memberikan
manfaat bagi Penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.

Penulis menyadari pasti ada kekurangan yang terdapat pada makalah ini karena keterbatasan
pengetahuan yang penulis miliki. Untuk itu, penyusun terbuka terhadap kritik dan saran sehingga
bisa menambah kesempurnaan dan memberikan kami tambahan pengetahuan.

Wassalamu’alaikum wr.wb

Page | 3
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .................................................................................................... 1

KATA PENGANTAR ................................................................................................... 2

DAFTAR ISI ................................................................................................... 3

1. PENDAHULUAN ................................................................................................... 4

1.1. LATAR BELAKANG ................................................ 4

1.2. TUJUAN ................................................ 4

2. TINJAUAN PUSTAKA ................................................................................................... 5

2.1. PENGERTIAN TRANSMISI DATA ................................................ 5

2.2. PENGERTIAN TRANSMISI DATA SINYAL DIGITAL ................................................ 5

2.2.1. CONTOH SINYAL DIGITAL ................................................ 5

2.2.2. CIRI SINYAL DIGITAL ................................................ 5

2.3. PENGERTIAN TRANSMISI DATA SINYAL ANALOG ................................................ 6

2.3.1. CONTOH SINYAL ANALOG ................................................ 6

2.3.2. CIRI SINYAL ANALOG ................................................ 6

2.4. KELEMAHAN-KELEMAHAN TRANSMISI ................................................ 7

2.4.1. ATTENUATION ................................................ 7

2.4.2. DELAY DISTORTION ................................................ 8

2.4.3. NOISE ................................................ 9

3. PENUTUP .................................................................................................... 10

3.1. KESIMPULAN ................................................ 10

Page | 4
1. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Seiring perkembangan jaman yang begitu pesat, maka kemajuan pun semakin bertambah
terutama di bidang teknologi yang semakin canggih dan orang pun berlomba dalam
menciptakan sesuatu yang berguna bagi orang banyak seperti, Physical layer yang berada di
antara data link layer dan media transmisi. Tugas utamanya adalah menyediakan servis untuk
data link layer. Salah satu servis yang disediakan oleh physical layer adalah membentuk sinyal
yang merepresentasikan aliran data dalam bentuk bit 0 dan 1 dari data link layer.
Physical layer juga mengatur media transmisi. Layer inilah yang menentukan aliran data, dan
jumlah saluran (logical channel) utnuk mengirimkan data yang datang dari sumber yang
berbeda.

1.2. Tujuan:
Setelah mempelajari bab ini mahasiswa diharapkan dapat:
1. Dapat membedakan data analog dan digital
2. Dapat membedakan sinyal analog dan digital
3. Mengerti dan bisa membedakan transmisi digital dan analog

Page | 5
2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. PENGERTIAN TRANSMISI DATA


Transmisi Data adalah proses pengangkutan informasi dari satu titik ke titik lain di dalam
suatu jaringan. Komunikasi data adalah proses pengiriman dan penerimaan data/informasi
dari dua atau lebih device (alat,seperti komputer/laptop/printer/dan alat komunikasi
lain)yang terhubung dalam sebuah jaringan. Transmisi data dapat di bagi menjadi 2 macam:
1. Transmisi Data Sinyal Digital
2. Transmisi Data Sinyal Analog

2.2. PENGERTIAN TRANSMISI DATA SINYAL DIGITAL


Transmisi Data Sinyal Digital adalah sinyal yang sifatnya pulsa, terputus-putus dan
terjadi perubahan tiba-tiba di antara bagian-bagiannya. Sinyal ini merupakan serangkaian
pulsa tegangan yang ditransmisikan melalui suatu media kawat. System komputer bekerja
dengan sinyal ini.
Transmisi digital merupakan proses pemindahan sinyal digital. Sinyal digital mengandung
data – data dalam bentuk biner. Untuk pengiriman jarak jauh, transmisi digital memerlukan
alat pengulang (repeater). Alat pengulang menerima sinyal digital, memulihkan kembali pola
jajaran byte, dan metransmisi ulang sinyal yang baru. Oleh karena itu, redaman dapat
diatasi.

2.2.1. Contoh Sinyal Digital


Contoh paling umum dari sinyal digital adalah text atau character string.
Informasi yang disajikan dalam bentuk text lebih nyaman untuk dimengerti oleh
manusia. Oleh karena itu, data binary yang ditransmisikan melalui sinyal digital akan
diproses untuk ditampilkan dalam bentuk text. Data telah dirancang sedemikian rupa
sehingga karakter dapat direpresentasikan oleh pola byte dari data. Digunakan byte
parity untuk menentukan letak kesalahan dalam pengiriman data. Secara prinsip,
signaling secara digital memiliki keunggulan dibanding signaling secara analog.
Transmisi digital lebih murah dan lebih terbebas dari noise.Oleh karena adanya
redaman dari kekuatan sinyal pada frekuensi yang tinggi, pulsa menjadi lebih bundar
dan lebih kecil. Redaman ini mengurangi proses kehilangan informasi yang terkandung
pada propagasi sinyal. Data digital dapat direpresentasikan dengan data analog dengan
menggunakan modem (modulator – demodulator). Modem mengubah sinyal binary
menjadi sinyal analog dengan melakukan encoding data dalam frekuensi yang
membawanya. Hasil sinyal konversinya menempati spektrum dari frekuensi tertentu di
tengah – tengah frekuensi yang membawanya. Modem merubah data digital yang
berasal dari perangkat komputer menjadi data analog yang selanjutnya disalurkan
melalui kabel telepon.

2.2.2. Ciri Siyal Digital


1. Tahan terhadap Noise
2. Proses regenerasi dilakukan bagi signal yang diterima.
3. Bebas cross talk
4. Bentuk signal diskrit (discrete)
5. Kualitas signal diukur dalam BER (Bit Error Rate)

Page | 6
2.3. PENGERTIAN TRANSMISI DATA SINYAL ANALOG

Transmisi Data Sinyal Analog adalah suatu upaya mentransmisi sinyal analog tanpa
memperhatikan muatannya; sinyal-sinyalnya dapat mewakili data analog atau data digital.
Untuk jarak yang jauh dipakai amplifier yang akan menambah kekuatan sinyal sehingga
menghasilkan distorsi yang terbatas.

Transmisi analog merupakan proses pemindahan sinyal analog tanpa mengurangi kontennya
sama sekali. Sinyal dapat berupa data analog (data suara) atau data digital (data luaran
modem). Untuk pengiriman jarak jauh, transmisi analog membutuhkan alat penguat
(amplifier) untuk meningkatkan energi dalam sinyal. Dampak buruknya adalah amplifier juga
meningkatkan noise yang terdapat pada sinyal. Dengan demikian, sinyal yang dikirimkan
menjadi lebih kotor.

2.3.1. Contoh Sinyal Analog

Contoh sinyal analog adalah sinyal telepon, sinyal televisi, dan sinyal radio. Sinyal
digital memiliki nilai diskrit, contohnya text dan integers. Audio merupakan contoh
sinyal analog. Suara manusia ditransmisikan dengan frekuensi sekitar 100Hz – 7kHz.
Suara manusia ini memiliki tingkat densitas suara sekitar 25dB.

2.3.2. Ciri Sinyal Analog

1. Rentan terhadap Noise


2. Signal yang diterima diproses dengan diulang dan diamplifikasi.
3. Mudah terjadi crosstalk
4. Bentuk sinyal kontinyu.
5. Kualitas signal diukur dalam satuan S/N (Signal To Noise Ratio)

Page | 7
2.4. KELEMAHAN-KELEMAHAN TRANSMISI
Pada sistim komunikasi manapun, sinyal yang diterima akan selalu berbeda dari
sinyal yang dikirim. Pada sinyal analog, hal ini berarti dihasilkan variasi modifikasi random
yang menurunkan kualitas sinyal. Pada sinyal digital, yaitu terjadinya bit error artinya binary
'1' akan menjadi binary '0' dan sebaliknya.

Kelemahan yang paling signifikan yaitu :

 Attenuation dan attenuation distorsi (pelemahan dan distorsi oleh pelemahan).


 Delay distorsi (distorsi oleh delay).
 Noise.

2.4.1. ATTENUATION

Kekuatan sinyal akan melemah karena jarak yang jauh melalui medium transmisi apapun.

Tiga pertimbangan untuk perancangan transmisi :

1. Sinyal yang diterima harus mempunyai kekuatan yang cukup sehingga penerima dapat
mendeteksi dan mengartikan sinyal tersebut.
2. Sinyal harus mencapai suatu level yang cukup tinggi daripada noise agar diterima tanpa
error.
3. Attenuation adalah suatu fungsi dari frekuensi.

Masalah pertama dan kedua dapat diatasi dengan menggunakan sinyal dengan kekuatan
yang mencukupi dan amplifier-amplifier atau repeater-repeater. Masalah ketiga, digunakan
teknik untuk meratakan attenuation melalui suatu band frekuensi dan amplifier yang
memperkuat frekuensi tinggi daripada frekuesi rendah.

Page | 8
2.4.2. DELAY DISTORTION

Terjadi akibat kecepatan sinyal yang melalui medium berbeda-beda sehingga tiba
pada penerima dengan waktu yang berbeda. Hal ini merupakan hal yang kritis bagi data
digital yang dibentuk dari sinyal-sinyal dengan frekuensi-frekuensi yang berbeda -beda
sehingga menyebabkan intersymbol interference.

Contoh attenuation dapat dilihat gambar 2.14a. Grafik no.1 menggambarkan attenuation tanpa
equalisasi (perataan) dimana terlihat frekuensi-frekuensi tinggi mengalami pelemahan yang lebih
besar daripada frekuensi-frekuensi rendah. Grafik no.2 menunjukkan efek dari equalisasi

Gambar 2.4.2. Kurva Pelemahan dan distorsi delay untuk channel suara

2.4.3. NOISE
Noise adalah tambahan sinyal yang tidak diinginkan yang masuk dimanapun diantara

transmisi dan penerima.

Page | 9
Dibagi dalam empat kategori :

 Thermal noise,
o Disebabkan oleh agitasi termal elektron dalam suatu konduktor
o Sering dinyatakan sebagai white noise
o Tidak dapat dilenyapkan
o Besar thermal noise (dalam watt) dengan bandwidth W Hz
dapat dinyatakan sebagai :

N = k TW

dimana : N = noise power density

k = konstanta Boltzman = 1,3803 x


10 J/  K

T = temperatur (  K)

 Intermodulation noise
o Disebabkan karena sinyal-sinyal pada frekuensi-frekuensi yang berbeda tersebar
pada medium transmisi yang sama sehingga menghasilkan sinyal-sinyal pada suatu
frekuensi yang merupakan penjumlahan atau pengalian dari dua frekuensi asalnya.
misalnya : sinyal dengan frekuensi f1 dan f2 maka akan mengganggu sinyal dengan
frekuensi f1+ f2
o Hal ini timbul karena ketidak linearan dari transmitter, receiver atau sistim transmisi.

 Crosstalk
o Adalah suatu penghubung antar sinyal yang tidak diinginkan
o Dapat terjadi oleh hubungan elektrikal antara kabel yang letaknya berdekatan dan
dapat pula karena energi dari gelombang microwave.

 Impulse noise
o Terdiri dari pulsa-pulsa tak beraturan atau spike-spike noise dengan durasi pendek
dan dengan amplitudo yang relatif tinggi.
o Dihasilkan oleh kilat, dan kesalahan dan cacat dalam sistim komunikasi
o Noise ini merupakan sumber utama error dalam komunikasi data digital dan hanya
merupakan gangguan kecil bagi data analog.
Hal ini dapat dilihat pada gambar 2.15.

KESIMPULAN

Page | 10
Dari itu semua kita dapat mengambil kesimpulan bahwa data analog dan digital mempunyai
perbedaan yang begitu signifikan, yaitu data digital jauh lebih berkualitas dan fleksible kalau di
bandingkan dengan data analog dan itu semua terbukti melalui proses pengiriman data analog yang
terus menerus dan memakan arus yang lebih tinggi, sedangkan data digital proses pengiriman
datanya hanya menggunakan bit-bit rate yaitu ‘0’ dan ‘1’, maka proses pengiriman datanya akan
lebih cepat kalau disbandingkan dengan data analog.

Page | 11

Anda mungkin juga menyukai