Anda di halaman 1dari 22

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .........................................................................................i


KATA PENGANTAR .......................................................................................ii
DAFTAR ISI .................................................................................................iii
BAB I : PENDAHULUAN ...............................................................................1
1.1...................................................................................... Latar Belakang
...........................................................................................................1
1.2..................................................................................Rumusan Masalah
...........................................................................................................1
1.3......................................................................Tujuan Penulisan Makalah
...........................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN ..................................................................................2
2.1.........................................................................................Difinisi WLAN
...........................................................................................................2
2.2.....................................................................................Sejarah Wireless
...........................................................................................................3
2.3..............................................................................Standar IEEE 802.11
...........................................................................................................4
2.4....................................................................................Keamanan WLAN
..........................................................................................................11
BAB III PENUTUP ........................................................................................17
3.1...............................................................................................Kesimpulan
............................................................................................................
3.2........................................................................................................Saran
............................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah dengan
judul " WLAN dan Standar IEEE 802.11 " yang menjadi salah satu tugas dari
mata kuliah Jaringan Nirkabel.
Makalah ini berisi tentang : Pengertian WLAN, Sejarah dan Perkembangan
Wireless, Standar IEEE 802.11, Kelebihan dan Kelemahan WLAN , dan
Keamanan

Jaringan

WLAN.

Dalam

penulisan

makalah

ini,

penulis

mengucapkan terima kasih kepada beberapa pihak yang telah membantu


menyelesaikan makalah ini, diantaaranya:
1. Pak Irwan Agus Sobari , selaku dosen Jaringan Nirkabel.
2. Ayah dan ibu tercinta yang telah memberikan dukungan dan doa.
3. Rekan-rekan 12.5A.05, yang telah membantu penulis menyelesaikan
makalah ini.
Akhir kata, semoga makalah ini bermanfaat bagi penulis pada khususnya
dan bagi pembaca pada umumnya sebagai referensi tambahan di bidang
Jaringan Nirkabel. Tak ada gading yang tak retak,begitupun dengan makalah
ini masih banyak kesalahan-kesalahan yang terdapat di dalamnya.Kami
sangat mengharapkan kritik dan saran kepada pembaca.

Jakarta, 24 Oktober 2015

Penulis

BAB I
PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang Masalah

Kemajuan perkembangan teknologi informasi dan telekomunikasi adalah


gerbang awal menuju kehidupan manusia yang lebih baik dan efisien
sebagai efek dari ilmu pengetahuan yang dikembangkan oleh manusia.
Dahulu untuk berkomunikasi saja manusia masih kesulitan, namun dengan
berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi masalah komunikasi sudah
bukan menjadi masalah. Ketika piranti komunikasi berupa telepon pertama
kali ditemukan oleh Alexander Graham Bell, hal tersebut belum disadari oleh
kebanyakan umat manusia namun dengan penemuan itu ternyata menjadi
awal dari perkembangan telekomunikasi yang akhirnya menjadi berkembang
pesat seperti sekarang.
Piranti telekomunikasi pertama kali masih menggunakan kabel yang besar
rumit dan banyak, piranti kabel memang masih digunakan sampai sekarang
namun para ahli masih memikirkan untuk beralih ke telekomunikasi yang
bersifat mobile dan praktis. Dan hal tersebutlah yang menjadi landasan dan
latar belakang bagi kemajuan pengembangan telekomunikasi nirkabel
(wireless / unguided).
1.2

Perumusan Masalah

Perkembangan

aplikasi

wireless

untuk

komputer

dan

internet

sudah

sedemikian pesat antara lain dengan berkembang pesatnya aplikasi wireless


misalnya hotspot area. Karena perkembangan inilah media komunikasi
menggunakan wireless akan dibahas dalam makalah ini.
1.3

Tujuan Penulisan Makalah

Tujuan dari makalah ini adalah untuk memahami sekilas tentang jaringan
nirkabel/wireless. Setelah mengetahui sedikit mengenai media transmisi
wireless diharapkan kita dapat membudayakan penggunaan teknologi
wireless untuk di berbagai bidang kehidupan. Jaringan nirkabel juga harus
disosialisasikan sebagai teknologi masa depan pengganti media kabel yang
masih menjadi tulang punggung dunia telekomunikasi saat ini.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1

Definisi WLAN (Wireless Local Area Network)

Wireless local area network (WLAN) atau disebut juga dengan Jaringan Lokal
Nirkabel (LAN Nirkabel) menghubungkan dua atau lebih peralatan dengan
memanfaatkan metode pendistribusion tanpa kabel (biasanya dengan
spektrum-sebar atau gelombang radio OFDM), dan biasanya menyediakan
koneksi antara sebuah titik akses dengan cakupan internet yang lebih luas.

Hal ini memudahkan mobilitas pengguna tanpa terputus dari jaringan


(network). Area dapat berjarak dari sebuah ruangan tunggal hingga ke satu
area (misalnya gedung). Tulang punggung jaringan biasanya menggunakan
kable, dengan satu atau lebih titik akses jaringan menyambungkan
pengguna nirkabel ke jaringan berkabel.
LAN nirkabel adalah suatu jaringan nirkabel yang menggunakan frekuensi
radio untuk komunikasi antara perangkat komputer dan akhirnya titik akses
yang merupakan dasar dari transiver radio dua arah yang tipikalnya bekerja
di bandwith 2,4 GHz (802.11b, 802.11g) atau 5 GHz (802.11a). Kebanyakan
peralatan mempunyai kualifikasi Wi-Fi, IEEE 802.11b atau akomodasi IEEE
802.11g dan menawarkan beberapa level keamanan seperti WEP dan atau
WPA.
LAN Nirkabel menjadi sangat popular untuk pemakaian rumahan karena
kemudahan instalasinya dan manfaat komersial yang banyak yang
ditawarkan kepada pengguna; seringnya dalam bentuk gratis. LAN Nirkabel
banyak dimanfaatkan di kota-kota besar, misalnya di Kantor Pemerintahan
untuk menghubungkan satu wilayah kerja dengan wilayah kerja lainnya.

Kelebihan Wireless LAN

Biaya operasional yang lebih murah.

Menyediakan akses jaringan dengan

karakteristik mobilitias tinggi

(menambah/memindah client untuk konstruksi bangunan yang sulit


dan tidak memungkinkan dilalui oleh kabel)

Portable, dapat mengakses jaringan dari mana saja (dalam jangkauan


wireless).

Kekurangan Wireless LAN

Rentan terhadap gangguan karena menggunakan media udara, jika


menggunakan jaringan kabel koneksi akan lebih stabil

Kurang aman pada pengaturan standar/default (perlu konfigurasi lebih


lanjut untuk membuat jaringan wireless sangat aman)

Kecepatan jaringan wireless hanya 10 Mbps 100, lebih lambat jika


dibandingkan

dengan

jaringan

kabel

yang

kecepatannya

dapat

mencapai 1000 Mbps (sudah dalam gigabits). Teknologi jaringan kabel


dan jaringan wireless akan semakin cepat, tetapi kecepatan jaringan
kabel akan selalu lebih cepat daripada jaringan wireless

Untuk memperluas jangkauan, butuh akses point yang lebih banyak


.

Contoh penggunaan Wireless LAN dalam kehidupan sehari-hari

Penggunaan Wifi di Politeknik Negeri Batam

Penggunaan Wifi di sekitar tempat tinggal

Penggunaan bluetooth pada perangkat mobile

Penggunaan mouse yang menerapkan teknologi wireless maupun


Bluetooth

2.2

Sejarah Perkembangan Wireless

Sejarah

Wireless

diawali

ketika

prototype

telegraf radio pertama di dunia diciptakan. Pada


tahun 1895, seorang siswa bernama Guglielmo
Marconi yang berminat dengan teori gelombang
radio yang dipelajari di dalam kelas. Didorong
oleh minat yang tinggi pada ilmu radio,Marconi
mengambil inisiatif sendiri dengan menciptakan prototype telegraf radio

pertama di dunia. 13 May 1987, Marconi sukses memancarkan sinyal


Telegrafi pertama, dengan pesan Apakah Anda bersedia? Melintasi Selat
Inggris, di mana ketika itu Guglielmo Marconi baru saja berumur 22 tahun
Keberhasilan tersebut menjadi tonggak sejarah jaringan wireless yang atau
titik awal evolusi teknologi telekomunikasi nirkabel.
Pada tahun 1948, Shannon mempresentasikan teori batasan kapasitas
(Shannon s capacity limit) untuk pertama kalinya, industri wireless telah
sangat berkembang. hal Ini didorong oleh kemajuan teknologi fabrikasi
sirkuit terpadu (IC), pemrosesan sinyal digital dan peruntukkan frekuensi
spektrum radio yang efisien, sehingga memungkinkan pemasaran alat
portabel pada skala yang lebih besar pada biaya yang lebih rendah kepada
pengguna. Namun, aspek transmisi, terutama pada lapisan fisik saluran
telekomunikasi tetap menjadi tantangan utama dalam mencapai kapasitas
mendekati batasan Shannon. Ini oleh karena fitur-fitur perambatan yang ada
pada saluran telekomunikasi tidak dapat diprediksi, lalu memberikan
berbagai tantangan dan peluang ke para-para peneliti, baik dari akademisi
atau

industriawan

untuk

mengeksploitasi

fitur-fitur

perambatan,

agar

mencapai kapasitas yang maksimal.


Wireless Teknologi 1G
Sejarah Jaringan Wireless berteknologi 1G dapat ditelusuri kembali ketika
perkembangan awal di dalam industri telekomunikasi nirkabel pada tahun
1970-an, di mana sistem telekomunikasi analog, atau lebih dikenal sebagai
Advanced Mobile Phone Service (amps) telah diperkenalkan oleh AT & T,
yaitu perusahaan raksasa telekomunikasi dari Amerika Serikat. Amps lebih
dikenal sebagai Generasi Pertama, hampir seluruh sistem pada generasi ini
merupakan sistem analog
dengan kecepatan rendah (low-speed) dan suara sebagai objek utama.
Contoh: NMT (Nordic Mobile Telephone) dan AMPS (Analog Mobile Phone

System). Amps pada saat itu hanya mampu menawarkan kecepatan 2.4
kbps, di mana kecepatan tersebut hanya mampu memancarkan informasi
suara dengan menggunakan sinyal analog. Amps memanfaatkan teknologi
berbagai akses dealer frekuensi, atau Frekuensi Division Multiple Access
(FDMA). Antara sistem jaringan lain berlandaskan platform 1G adalah Nordic
Mobile Telephony (NMT), Total Access Communication System (TACS) di mana
kedua teknologi tersebut digunakan di benua Eropa pada tahun 1983 dan
Japanese Total Access Communications (J-TACS) yang
pernah diperkenalkan di Jepang.
Jaringan Wireless Teknologi 2G
Sejarah Wireless berteknologi 2G disaksikan di awal era jaringan digital
sepenuhnya pada sistem transmisi sinyal suara. Diperkenalkan pada akhir
1980-an dengan kecepatan hingga 64 kbps, 2G memanfaatkan teknologi
seperti pengiriman paket data untuk meningkatkan kualitas suara dan juga
kapasitas jaringan, sehingga memungkinkan lebih banyak pengguna untuk
membuat panggilan telepon pada satu slot waktu yang sama. Kelebihan dari
2G karena kestabilan dan kemampuan mentransmisikan pesan teks dan
suara, 2G khususnya GSM sangat stabil dalam menjalankan fungsi ini. Pada
saat radio panggil (pager) kehilangan popularitasnya sejak ponsel
digital

mampu

menunjukan

digunakan

kelebihannya.

untuk

mengirim

Teknologi

teks

Global

SMS,

Satellite

disinilah
for

2G

Mobile

Communication (GSM), atau awalnya dikenal sebagai Group Special Mobile


merupakan sistem jaringan 2G yang paling berhasil dikomersialkan ke
seluruh pasar dunia. Menurut statistik dirilis pada bulan Agustus 2010, GSM
digunakan oleh lebih dari 2 miliar pengguna yang datang dari 212 negara di
seluruh benua.
Ini karena spesifikasi GSM memenuhi standar dan transparansi di tingkat
internasional, secara langsung memudahkan proses pembuatan dan instalasi

alat-alat telekomunikasi selain fasilitas pengintegrasian jaringan meskipun


alat-alat pemancar tersebut dikeluarkan oleh perusahaan pembuatan yang
berbeda. Sebelum teknologi GSM, jaringan telekomunikasi didominasi oleh
jaringan circuit switched. Namun, pada 1990-an, revolusi Internet mendorong
industri telekomunikasi untuk melompati teknologi ada dengan lebih jauh ke
depan.
Sebuah

jaringan

inti

berbasis

sirkuit

berpaket

(packet

switched)

diperkenalkan ke dalam inti jaringan GSM dan dibuat tersediauntuk umim


pada tahun 2000. Ini dikenal sebagai General Packet Radio Service (GPRS),
atau dikenal sebagai teknologi evolusi 2.5G. Dengan adanya GPRS, penyedia
layanan telekomunikasi dapat menawarkan paket layanan Internet kepada
pengguna alat portabel seperti aplikasi Wireless Application Protocol (WAP)
yang diperkenalkan pada 2002.
Jaringan Wireless Teknologi 3G
Sekitar tahun 2001- 2003, EVDO Rev 0 pada CDMA2000 dan UMTS pada GSM
pertama

merupakan

tonggak

sejarah

wireless

dengan

teknologi

3G.

Kehadiran 3G ini bukan berarti GPRS dilupakan. Justru saat itu muncul EDGE
Enhanced Data rates for GSM Evolution hal ini diharapkan akan menjadi
pengganti GPRS yang baik, karena tidak perlu mengupgrade hardware
secara ekstrem dan tidak terlalu banyak mengeluarkan biaya. dengan EDGE
anda sudah dapat
merasakan kecepatan dua kali lebih cepat daripada GPRS akan tetapi tetap
saja masih kurang cepat dari 3G. Di dorong karena permintaan untuk aplikasi
berbasis Internet menjadi semakin populer di kalangan pengguna ponsel,
platform

2G/2.5G

ada

pada

saat

itu

ditemukan

tidak

cukup

untuk

memberikan layanan internet kecepatan yang lebih tinggi kepada pengguna.

Ini mendorong kepada pengembangan teknologi jaringan Generasi Ketiga


(3G) pada akhir tahun 90-an. Pada tahun 1998, badan standar internasional,
Third Generation Partnership Project (3GPP) telah memperkenalkan teknologi
disebut Universal Mobile Telecommunications System (UMTS), di mana ia
merupakan peningkatan dari spesifikasi GSM sebelumnya. Dua unsur baru
telah diperkenalkan di dalam komponen Radio Access Network (RAN) ada,
yaitu: Universal Terrestrial Radio Access Network (UTRAN) bersama dengan
teknologi akses baru, yaitu Wideband Code Division Multiple Access
(WCDMA). Dengan adanya teknologi UMTS, pengguna dapat menikmati
kecepatan download sampai 384 kbit/s. Menyempurnakan jaringan UMTS
ada, lebih dikenal sebagai High-Speed Packet Access (HSPA) mampu
menawarkan kecepatan download sampai 14 Mbps pada saluran broadband
5 MHz kepada pengguna. Pada tahun 2009, jaringan evolusi ke HSPA,
Evolved HSPA (HSPA +) atau lebih dikenal
sebagai 3.75G dapat menawarkan tingkat download secepat 56 Mbit/s ke
pengguna.
Jaringan Wireless Teknologi 4G
Teknologi 4G adalah Istilah dari bahasa Inggris: fourth-generation technology.
Istilah ini digunakan untuk menjelaskan pengembangan teknologi telepon
seluler. Sistem 4G akan dapat menyediakan solusi IP yang komprehensif
dimana suara, data, dan arus multimedia dapat sampai kepada pengguna
kapan saja dan dimana saja, pada rata-rata data lebih tinggi dari generasi
sebelumnya. Belum ada definisi formal untuk 4G. Bagaimanapun, terdapat
beberapa pendapat yang ditujukan untuk 4G, yakni: 4G akan merupakan
sistem berbasis IP terintegrasi penuh. Lihat artikel sepenuhnya pada Sejarah
Teknologi 4G Perkembangan teknologi wireless dari awal diciptakannya radio
telegrap pertama hingga pada generasi paket radio generasi keempat
merupakan evolusi teknologi wireless yang berjalan dalam sejarah wireless
lebih 1 abad.

2.3

Standarisasi Wireless LAN

Wireless memiliki teknologi/standar. Masing masing standar memiliki


karakteristik yang bervariasi, seperti kecepatan dan jangkauan. Standar
teknologi ini diatur oleh IEEE, code name untuk standar jaringan wireless
adalah 802.11. dibawah ini adalah standar wireless yang telah dibuat oleh
IEEE.
IEEE 802.11a
Standar 802.11a digunakan untuk mendefiniskan jaringan wireless yang
menggunakan frekuensi 5 GHz. Kecepatan jaringan ini lebih cepat dari
standar standar 802.11b pada kecepatan transfer sampai 54 Mbps. Untuk
menggunakan standar 802.11a, perangkat-perangkat komputer (devices)
hanya memerlukan dukungan kecepatan komunikasi 6 Mbps, 12 Mbps, dan
24 Mbps. Standar 802.11a juga mengoperasikan channel/ saluran 4 (empat)
kali lebih banyak dari yang dapat dilakukan oleh standar 802.11 dan
802.11b.
Walaupun standar 802.11a memiliki kesamaan dengan standar 802.11b
pada lapisan Media Access Control (MAC), ternyata tetap tidak kompatibel
dengan standar 802.11 atau 802.11b karena pada standar 802.11a
menggunakan frekuensi radio 5 GHz sementara pada standar 802.11b
menggunakan

frekuensi

2,4

GHz.

Walaupun

standar

802.11a

tidak

kompatibel dengan standar 802.11b, beberapa vendor/ perusahaan pembuat


perangkat Access Point berupaya menyiasati ini dengan membuat semacam
jembatan (bridge) yang dapat menghubungkan antara standar 802.11a dan
802.11b pada perangkat access point buatan mereka. Access point tersebut

di buat sedemikian rupa sehingga dapat di gunakan pada 2 (dua) jenis


standar yaitu pada standar 802.11a dan standar 802.11b tanpa saling
mempengaruhi satu sama lain. Standar 802.11a merupakan pilihan yang
amat mahal ketika di implementasikan.
Hal ini disebabkan karena standar ini memerlukan lebih banyak Access point
untuk mencapai kecepatan komunikasi yang tertinggi. Penyebabnya adalah
karena pada kenyataannya bahwa gelombang frekuensi 5 GHz memiliki
kelemahan pada jangkauan.
IEEE 802.11b
Standar 802.11b merupakan standar yang paling banyak digunakan di kelas
standar 802.11. Standar ini merupakan pengembangan dari standar 802.11
untuk lapisan fisik dengan kecepatan tinggi. 802.11b digunakan untuk
mendefinisikan jaringan wireless direct-sequence spread spectrum (DSSS)
yang menggunakan gelombang frekuensiindusrial, scientific, medicine (ISM)
2,4 GHz dan berkomunikasi pada kecepatan hingga 11 Mbps. Ini lebih cepat
daripada kecepatan 1 Mbps atau 2 Mbps yang ditawarkan oleh standar
802.11a.
Standar 802.11b juga kompatibel dengan semua perangkat DSSS yang
beroperasi pada standar 802.11. Standar ini menyediakan metode untuk
perangkat-perangkat tersebut untuk mencari (discover), asosiasi, dan
autentikasi satu sama lain. Standari ini juga menyediakan metode untuk
menangani tabrakan (collision) dan fragmentasi dan memungkinkan metode
enkripsi melalui protokol WEP (wired equivalent protocol).
IEEE 802.11g

Standar 802.11g pada dasarnya mirip dengan standar 802.11a yaitu


menyediakan jalur komunikasi kecepatan tinggi hingga 54 Mbps. Namun,
frekuensi yang digunakan pada standar ini sama dengan frekuensi yang
digunakan standar 802.11b yaitu frekuensi gelombang 2,4 GHz dan juga
dapat kompatibel dengan standar 802.11b. Hal ini tidak dimiliki oleh standar
802.11a. Seperti standar 802.11.a, perangkat-perangkat pada standar
802.11g menggunakan modulasi OFDM untuk memperoleh kecepatan
transfer data berkecepatan tinggi.
Tidak

seperti

perangkat

perangkat-perangkat

pada

standar

802.11g

pada

standar

dapat

secara

802.11a,

perangkat-

otomatis

berganti

ke quadrature phase shift keying (QPSK) untuk berkomunikasi dengan


perangkat-perangkat pada jaringan wireless yang menggunakan standar
802.11b.

IEEE 802.11n
IEEE 802.11n-2009 adalah sebuah perubahan standar jaringan nirkabel
802,11-2.007 IEEE untuk meningkatkan throughput lebih dari standar
sebelumnya, seperti 802.11b dan 802.11g, dengan peningkatan data rate
maksimum dalam lapisan fisik OSI (PHY) dari 54 Mbit/s ke maksimum 600
Mbit/s dengan menggunakan empat ruang aliran di lebar saluran 40 MHz.a.
Sejak 2007, Wi-Fi Alliance telah memberikan sertifikat interoperabilitas
produk "draft-N" berdasarkan pada draft 2.0 dari spesifikasi IEEE 802.11n.
Aliansi telah meningkatkan perangkat ini dengan tes kompatibilitas untuk
beberapa perangkat tambahan yang diselesaikan setelah Draft 2.0 . Lebih

jauh lagi, telah ditegaskan bahwa semua produk bersertifikat draft-n tetap
kompatibel dengan produk-produk standar akhir.
IEEE

802.11n

didasarkan

pada

standar

802,11

sebelumnya

dengan

menambahkan multiple-input multiple-output (MIMO) dan 40 MHz ke lapisan


saluran fisik (PHY), dan frame agregasi ke MAC layer. MIMO adalah teknologi
yang menggunakan beberapa antena untuk menyelesaikan informasi lebih
lanjut secara koheren dari pada menggunakan satu antena. Dua manfaat
penting

MIMO

adalah

menyediakan

keragaman

antenna

dan

spasial

multiplexing untuk 802.11n. Kemampuan lain teknologi MIMO adalah


menyediakan Spatial Division Multiplexing (SDM). SDM secara spasial
multiplexes beberapa stream data independen, ditransfer secara serentak
dalam satu saluran spektral bandwidth. MIMO SDM dapat meningkatkan
throughput data seperti jumlah dari pemecahan stream data spatial yang
ditingkatkan. Setiap aliran spasial membutuhkan antena yang terpisah baik
pada pemancar dan penerima. Di samping itu, teknologi MIMO memerlukan
rantai frekuensi radio yang terpisah dan analog-ke-digital converter untuk
masing masing antena MIMO yang merubah biaya pelaksanaan menjadi
lebih tinggi dibandingkan dengan sistem non-MIMO.
Saluran 40 MHz adalah fitur lain yang dimasukkan ke dalam 802.11n yang
menggandakan lebar saluran dari 20 MHz di 802.11 PHY sebelumnya untuk
mengirimkan data. Hal ini memungkinkan untuk penggandaan kecepatan
data PHY melebihi satu saluran 20 MHz. Hal ini dapat diaktifkan di 5 GHz
mode, atau dalam 2,4 GHz jika ada pengetahuan yang tidak akan
mengganggu beberapa 802.11 lainnya atau sistem non-802.11 (seperti
Bluetooth) menggunakan frekuensi yang sama. Arsitektur coupling MIMO
dengan saluran bandwidth yang lebih luas menawarkan peningkatan fisik
transfer rate melebihi 802.11a (5 GHz) dan 802.11g (2,4 GHz).

Tabel perbandingan standar Wireless


Standar

801.11a

801.11b

801.11g

801.11n

Frekuensi

5 GHz

2.4 Ghz

2.4 Ghz

2.4 Ghz

Speed

Hingga

Hingga 11 Hingga 54 Hingga

(Date Rate) 54 Mbps

Mbps

Mbps

600

kebanyakan

Mbps

(tetapi

device

dalam

range 100 Mbps)


Jangkauan

115 kaki

125 kaki

125 kaki

Harga

Tinggi

Rendah

Menengah Tinggi

Kompatibel -

2.4

230 kaki

802.11g/n 802.11b/n 802.11b/g

Keamanan
Pada tahun 2001, sebuah kelompok dari Universitas California,

Berkeley mempresentasikan sebuah makalah yang menjelaskan kelemahan


dalam mekanisme keamanan 802,11 wired equivalent privacy (WEP) yang
didefinisikan dalam standar asli; mereka diikuti oleh Fluhrer, Mantin, dan
Shamir 's makalah berjudul "Kelemahan dalam Algoritma Penjadwalan Kunci
dari RC4 ". Tidak lama setelah itu, Adam Stubblefield dan AT & T
mengumumkan verifikasi pertama dari serangan. Dalam serangan mereka
dapat mencegat transmisi dan mendapatkan akses tidak sah ke jaringan
nirkabel.
IEEE mendirikan kelompok tugas khusus untuk menciptakan solusi
keamanan pengganti, 802.11i (sebelumnya pekerjaan ini ditangani sebagai
bagian dari upaya 802.11e yang lebih luas untuk meningkatkan MAC layer).
Wi-Fi Alliance mengumumkan spesifikasi sementara yang disebut Wi-Fi
Protected Access (WPA) didasarkan pada subset dari konsep IEEE 802.11i
saat itu. Ini mulai muncul produk pada pertengahan 2003. IEEE 802.11i (juga
dikenal sebagai WPA2) itu sendiri telah disahkan pada bulan Juni 2004, dan
menggunakan

kekuatan

pemerintah

di

enkripsi

Advanced

Encryption

Standard AES, bukannya RC4, yang digunakan pada WEP. enkripsi modern

direkomendasikan untuk rumah / ruang konsumen WPA2 (AES Pre- Shared


Key) dan untuk ruang Enterprise WPA2 bersama dengan RADIUS server; yang
terkuat adalah EAP-TLS.
Pada Januari 2005, IEEE mendirikan kelompok tugas lain, TGw,
untukmelindungi

manajemen dan siaran bingkai, yang sebelumnya dikirim

tanpa kemanan.
Teknik Keamanan yang digunakan pada Wireless LAN
Berikut

ini

adalah

beberapa

langkah

yang

dapat

dilakukan

untuk

mengamankan jaringan wireless:


1. Menyembunyikan SSID
SSID disembunyikan dengan maksud agar hanya yang mengetahui SSID
yang dapat terhubung ke jaringan tertentu. Hal ini tidak sepenuhnya benar
karena SSID tidak dapat disembunyikan secara sempurna.
2. Menggunakan Kunci WEP
WEP merupakan standart keamanan & enkripsi pertama yang digunakan
pada wireless, WEP memiliki berbagai kelemahan antara lain :

Masalah kunci yang lemah, algoritma RC4 yang digunakan dapat


dipecahkan.

WEP menggunakan kunci yang bersifat statis

Masalah initialization vector (IV) WEP

Masalah integritas pesan Cyclic Redundancy Check (CRC32)

WEP merupakan suatu algoritma enkripsi yang digunakan oleh shared key
pada proses autentikasi untuk memeriksa user dan untuk meng-enkripsi data

yang dilewatkan pada segment jaringan wireless pada LAN. WEP digunakan
pada standar IEEE 802.11. WEP juga merupakan algoritma sederhana yang
menggunakan pseudo-random number generator (PRNG) dan RC4 stream
cipher. RC4 stream cipher digunakan untuk decrypt dan encrypt.
3. MAC Address Filtering
MAC Address Filtering merupakan metoda filtering untuk membatasi hak
akses dari MAC Address yang bersangkutan. MAC filters ini juga merupakan
metode sistem keamanan yang baik dalam WLAN, karena peka terhadap
jenis gangguan seperti:
- pencurian pc card dalam MAC filter dari suatu access point
- sniffing terhadap WLAN
4. Menggunakan kunci WAP-PSK dan WAP2-PSK
WPA merupakan teknologi keamanan sementara yang diciptakan untuk
menggantikan kunci WEP. Ada dua jenis yakni WPA personal (WPA-PSK), dan
WPA-RADIUS. Saat ini yang sudah dapat di crack adalah WPA-PSK, yakni
dengan metode brute force attack secara offline. Brute force dengan
menggunakan mencoba-coba banyak kata dari suatu kamus. Serangan ini
akan berhasil jika passphrase yang yang digunakan wireless tersebut
memang terapat pada kamus kata yang digunakan si hacker. Untuk
mencegah adanya serangan terhadap keamanan wireless menggunakan
WPA-PSK, gunakanlah passphrase yang cukup panjang.

5. Ganti Password Administrator standar

Kebanyakan pabrik menggunakan password administrasi yang sama untuk


semua AP produk mereka. Default password tersebut umumnya sudah
diketahui oleh peretas, yang nantinya dapat digunakan untuk merubah
setting di AP Anda. Hal pertama yang harus dilakukan dalam konfigurasi AP
adalah mengganti password default. Gunakan minimal 8 karakter, kombinasi
antara huruf, function dan angka, dan tidak menggunakan kata-kata yang
ada dalam kamus.

6. Matikan SSID Broadcasting

Service Set Identifier (SSID) adalah nama dari wireless network kita. Secara
default, SSID dari AP akan di-broadcast atau disiarkan. Hal ini akan membuat
user mudah untuk menemukan network Anda, karena SSID akan muncul
dalam daftar available networks yang ada pada wireless client. Jika SSID
dimatikan, user harus mengetahui lebih dahulu SSID-nya agar dapat
terkoneksi dengan network.

7. Matikan AP Saat Tidak Dipakai

Cara yang satu ini kelihatannya sangat mudah dan remeh, tetapi beberapa
perusahaan atau individual tidak melakukannya. Jika kita mempunyai user
yang hanya terkoneksi pada saat saat tertentu saja, tidak ada alasan untuk
menjalankan wireless network setiap saat dan menyediakan kesempatan
bagi penyusup untuk melaksanakan niat jahatnya. Kita dapat mematikan
access point pada saat tidak digunakan.

8. Ubah default SSID.

Pabrik menyediakan default SSID. Kegunaan dari mematikan broadcast SSID


adalah untuk mencegah orang lain tahu nama dari network kita, tetapi jika
masih memakai default SSID, tidak akan sulit untuk menerka SSID dari
network kita.

9. Mengisolasi Wireless Network dari LAN.

Untuk memproteksi internal network kabel dari ancaman yang datang dari
wireless network, perlu kiranya dibuat wireless DMZ (Demiliterize Zone) atau
perimeter network yang mengisolasi dari LAN. Artinya, memasang firewall
antara

wireless

network

dan

LAN.

Dan

untuk

wireless

client

yang

membutuhkan akses ke internal network, dia haruslah melakukan otentifikasi


dahulu dengan RAS server atau menggunakan VPN. Hal ini menyediakan
extra layer untuk proteksi.

10. Mengontrol Signal Wireless.

02.11b WAP memancarkan gelombang sampai dengan kira kira 300 feet.
Tetapi jarak ini dapat ditambahkan dengan cara mengganti antenna dengan
yang lebih bagus. Dengan memakai high gain antena, kita bisa mendapatkan

jarak yang lebih jauh. Directional antenna akan memancarkan sinyal ke arah
tertentu, dan pancarannya tidak melingkar seperti yang terjadi di antena
omnidirectional yang biasanya terdapat pada paket AP standard. Selain itu,
dengan memilih antena yang sesuai, kita dapat mengontrol jarak sinyal dan
arahnya untuk melindungi diri dari penyusup. Sebagai tambahan, ada
beberapa AP yang bisa di setting kekuatan sinyal dan arahnya melalui config
WAP tersebut.

11. Memancarkan Gelombang pada Frekuensi yang Berbeda.

Salah satu cara untuk bersembunyi dari peretas yang biasanya memakai
teknologi 802.11b/g yang lebih populer adalah dengan memakai 802.11a.
Karena 802.11a bekerja pada frekuensi yang berbeda (yaitu di frekuensi 5
GHz), NIC yang didesain untuk bekerja pada teknologi yang populer tidak
akan dapat menangkap sinyal tersebut. Namun, tentu saja Anda akan
mengalami penurunan kualitas kecepatan transmisi data pada jaringan
wireless Anda

Jaringan Wifi memiliki lebih banyak kelemahan dibanding dengan jaringan


kabel. Saat ini perkembangan teknologi wifi sangat signifikan sejalan dengan
kebutuhan sistem informasi yang mobile. Banyak penyedia jasa wireless
seperti hotspot komersil, ISP, Warnet, kampus-kampusmaupun perkantoran
sudah mulai memanfaatkan wifi pada jaringan masing masing, tetapi sangat
sedikit yang memperhatikan keamanan komunikasi data pada jaringan
wireless tersebut. Hal ini membuat para hacker menjadi tertarik untuk
mengexplore kemampuannya untuk melakukan berbagai aktifitas yang
biasanya ilegal menggunakan wifi.

BAB III
PENUTUP
3.1

KESIMPULAN
Wireless local area network (WLAN) atau disebut juga dengan
Jaringan Lokal Nirkabel (LAN Nirkabel) menghubungkan dua atau
lebih peralatan dengan memanfaatkan metode pendistribusion

3.2

tanpa kabel.
Kelebihan WLAN : lebih murah , jaringan dengan karakteristik

mobilitas tinggi , dan portable.


Kelemahan WLAN :
SARAN

Anda mungkin juga menyukai