KELOMPOK
· Latar Belakang
Teknologi komunikasi seakan benda
hidup yang selalu tumbuh dan
berkembang tiada titik jenuh untuk
mengalami peningkatan dari waktu ke
waktunya. Dimulai dari alat yang
tradisional untuk berkomunikasi seperti
surat dan telegram lama-kelamaan
beralih ke benda yang dikenal dengan
telepon. Sepertinya manusia juga tak pernah puas untuk mengembangkan
kemampuannya, muncullah benda yang lebih mutakhir dan dapat mempermudah
segala proses komunikasi dengan orang lain yaitu telpon gengam . Wireless (teknologi
berbasis gelombang radio) inilah yang menjadikan telepon seluler menjadi alat penyalur
informasi tanpa menggunakan kabel. Wireless adalah teknologi yang tidak lagi
menggunakan kabel (nirkabel).
Sejarah jaringan Nirkabel dan jaringan nirkabel bergandengan tangan. Tanpa
penemuan teknologi seperti Radio, teknologi nirkabel tidak akan ada di hari ini semua.
Sejarah jaringan nirkabel berjalan sejauh 1800-an dengan munculnya gelombang radio.
Munculnya teknologi yang lebih tumbuh sepanjang tahun dan diperluas untuk apa yang
kita berkomunikasi dengan hari ini.
Pada 1888, sebuah Hamburg, Jerman lahir fisikawan bernama Heinrich Rudolf Herz
menghasilkan gelombang radio pertama yang pernah. Dengan 1894 ini produksi
gelombang radio menjadi cara komunikasi. Kabel telegraf digunakan untuk menerima
gelombang radio dalam bentuk sinyal. Herz membuka jalan untuk radio, televisi radar,
dan dengan penemuan gelombang elektromagnetik. Seorang penemu Italia bernama
Marchese Guglielmo Marconi kemudian memperluas radius gelombang radio untuk
mengirim dua mil, menjadi "ayah dari radio." Dengan 1899, ini bentuk telekomunikasi
dapat melakukan perjalanan cukup jauh untuk waktu. Marconi bisa mengirim sinyal 9
mil melintasi Selat Bristol. Dia akhirnya diperluas radiusnya ke 31 mil melintasi Selat
Inggris ke Prancis. Pada 1901 area komunikasi menjadi sangat besar. Marconi bisa
mengirim sinyal melintasi Samudra Atlantik keseluruhan.
Perang Dunia II menjadi batu loncatan besar bagi gelombang radio. Para Amerika
Serikat merupakan partai pertama yang menggunakan gelombang radio untuk transmisi
data selama perang. Ini menggunakan gelombang radio bisa sangat mungkin
memenangkan perang bagi Amerika. Penggunaan timbal gelombang radio komunikasi
data ke banyak spekulasi apakah sinyal radio dapat diperluas menjadi sesuatu yang
lebih besar daripada saat itu. Pada tahun 1971, sekelompok peneliti di bawah pimpinan
Norman Abramson, di University of Hawaii, menciptakan pertama "packet-switched"
komunikasi radio jaringan berjudul "Alohanet." Alohanet adalah nirkabel pertama
jaringan area lokal, atau dikenal sebagai WLAN. WLAN pertama tidak banyak, tapi itu
adalah penemuan yang besar. WLAN Alohanet itu terdiri dari tujuh komputer yang
dikomunikasikan satu sama lain. Pada tahun 1972, Alohanet terhubung dengan sistem
WLAN Arpanet di daratan. Ini adalah panjang menghubungkan ground breaking dalam
telekomunikasi antara komputer.
Hal inilah yang menjadi cikal bakal perkembangan jaringan nirkabel hingga
sekarang.
· Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mebahas mengenai Jaringan
Nirkabel Dan hal-hal lain mengenai jaringan Nirkabel
BAB II
Baik, itulah jaringan wireless, sebuah jaringan tanpa kabel, lalu bagaimana
sebaiknya implementasinya? sama halnya dengan jaringan berkabel pada umumnya,
baiknya kita mengetahui hal-hal apa saja yang perlu kita ketahui agar implementasi
jaringan wireless ini optimal, pasalnya sering kali terdapat beberapa masalah sehingga
menyebabkan transmisi jaringan tidak optimal. Berikut kita kaji sebagian kecil mengenai
hal-hal yang akan mempengaruhi kualitas jaringan wireless.
Apa saja yang baik untuk kita ketahui tentang jaringan wireless?
Dalam bab ini akan dijelaskan tentang beberapa macam topologi yang umumnya
sering diterapkan dalam WLAN(Wireless LAN). Pada dasarnya ada dua macam,
yaitu topologi jaringan wireless ad-hoc dan topologi infrastruktur yang
menggunakan access point. Silahkan dibaca lebih lengkap dalam posting
selanjutnya tentang topologi jaringan wireless.
Dalam implementasi WLAN, kita takan bisa lepas dari perhatian penggunaan
frekuensi dan channel, dalam bab ini akan di bahas, band dari frekuensi yang
umum digunakan dalam jaringan wireless, serta perhitungan channel yang baik
untuk jaringan wireless dengan standar wifi yang banyak beredar di pasaran.
Silahkan dibaca lebih lengkap dalam posting selanjutnya tentang Frekuensi dan
Channel Jaringan Wireless.
3. Standarisasi Jaringan Wireless
Tentu saja kita juga tidak bisa lepas dari berbagai gangguan yang ada yang
dapat menyebabkan kualitas sinyal jaringan wireless menurun. Bab ini akan
menerangkan beberapa gangguan sinyal yang ada, dan beberapa tips untuk
menghindarinya. Silahkan dibaca lebih lengkap dalam posting selanjutnya
tentang Gangguan dalam Jaringan Wireless.
Access point adalah sebuah alat yang paling umum dan sering digunakan dalam
implementasi jaringan wireless, terutama sebagai station dalam jaringan. Ada
beberapa mode dalam implementasinya, Silahkan dibaca lebih lengkap dalam
posting selanjutnya tentang Mode Access Point dalam jaringan wireless.
Nah, bagian ini yang jarang diperhatikan dalam implementasi jaringan wireless.
Akan coba penulis rangkum beberapa jenis ancaman keamanan jaringan yang
amat sering terjadi, dan beberapa saran implementasi keamanan jaringan
berdasarkan beberapa sumber dan pengalaman. Silahkan dibaca lebih lengkap
dalam posting selanjutnya tentang Ancaman Keamanan jaringan wireless.
9. Antenna Jaringan
Antena jaringan sangat baik untuk memperkuat atau memperlebar suatu jaringan
wireless, hal ini akan tergantung dari karakter antenna jaringan yang digunakan.
Silahkan dibaca lebih lengkap dalam posting selanjutnya tentang Antenna
jaringan wireless.
BAB III
LAYANAN JARINGAN NIRKABEL
1. Sejarah GSM
GSM merupakan teknologi digital untuk komunikasi mobile. Teknologi analog
yang berkembang semakin tidak sesuai dengan perkembangan masyarakat Eropa
yang semakin dinamis. Untuk mengatasi keterbatasan itu Negara-negara Eropa pada
tahun 1982 membentuk sebuah organisasi yang bertujuan untuk menentukan
standar komunikasi seluler yang dapat digunakan disemua Negara di Eropa.
Organisasi ini dinamakan Group Special Mobile (GSM). Organisasi ini memelopori
munculnya teknologi digital seluler yang kemudian yang dikenal dengan nama Global
System For Mobile Communication atau GSM.
GSM muncul pada pertengahan 1991 dan akhirnya dijadikan standar
telekomunikasi seluler untuk seluruh Eropa oleh ETSI (Europan Telecommunication
Standar Institut). Pengoprasian GSM secara komersial baru dapat dimulai pada awal
kuartal terakhir 1992 karena GSM merupakan teknologi yang kompleks dan butuh
pengkajian yang dalam untuk bisa dijadikan standar. Pada September 1992, standar
tipe approval untuk handphone disepakati dengan mempertimbangkan dan
memasukkan puluhan item pengujian dalam memproduksi GSM.
Pada awal pengoprasiannya, GSM telah mengantisipasi perkembangan jumlah
penggunaannya yang sangat pesat dan arah pelayanan per area yang tinggi,
sehingga perkembangan teknologi GSM adalah DCS (Digital Celluler System) pada
alokasi frekuensi 1800 Mhz. dengan frekuensi tersebut akan dicapai kapasitas
pelanggan yang semakin besar persatuan sel. Selain itu, selain luas sel yang
semakin kecil maka akan dapat menurunkan kekuatan daya pancar handphone,
sehingga daya radiasi yang timbul terhadap organ kepala dapat dikurangi.
Pemakaian GSM kemudian meluas ke Asia dan Amerika, termasuk Indonesia.
Indonesia awalnya menggunakan system telepon seluler analog yang bernama
AMPS (Advanced Mobile Phone System) dan NMT (Nordich Mobile Telephone).
Namun dengan hadir dan dijadikannya standar system komunikasi seluler membuat
sistem analog perlahan menghilang. Tidak hanya di Indonesia, tetapi juga di Eropa,
pengguna GSM pun semakin bertambah. Pada akhirnya tahun 2005 pelanggan GSM
didunia telah mencapai 1,5 triliun. Akhirnya GSM tumbuh dan berkembang sebagai
sistem telekomunikasi seluler yang paling banyak digunakan diseluruh dunia.
3. Aplikasi CDMA
CDMA Pita Lebar memiliki beberapa aplikasi utama yang seperti:
· Lingkar Lokal Nirkabel Daerah (Rural Wireless Local Loop (Rural WLL))
· Lingkar Lokal Nirkable Kota (Urban Wireless Local Loop (Urban WLL))
· Sistem Komunikasi Pribadi (Personal Communication System(PCS))
· Komunikasi Pribadi Bergerak Global menggunakan Satelit (Global Mobile
Personal Communications by Satellite (GMPCS)).
Pengamatan para ahli membuktikan bahwa para pengguna WLL lebih tertarik
dengan Broadband CDMA dibandingkan dengan selular ataupun PCS <>.
Diperkirakan bahwa sebagian besar penduduk di Asia membutuhkan jumlah telepon
sekitar satu miliar di mana setengahnya akan disuplai dari telepon bergerak
telephone dengan menggunakan aplikasi Lingkar Lokal Nirkable (Wireless Local
Loop) .
Teknologi CDMA Pita Lebar cocok untuk diterapkan di daerah yang sulit dimana
penerapan jaringan kabel akan mengakibatkan biaya tinggi. Ini karena teknologi
CDMA Pita lebar ini lebih mudah dipasang dibandingkan dengan menggunakan
kabel tembaga .
Pada daerah Lingkar Lokal Nirkabel Daerah (Rural Wireless Local Loop (Rural
WLL)), CDMA Pita Lebar akan mengurangi bahkan mengapus metode pemasangan
CDMA dengan kabel baru. CDMA Pita Lebar memfasilitasi teknologi komunikasi
nirkabel selanjutnya dengan mendukung layanan untuk telepon koin dan telepon
kartu pintar (smart card).
Pada Sistem Komunikasi Pribadi (Personal Communication System(PCS)) diperoleh
penambahan nilai tingkat ruang gerak dengan layangan pita lebar.
Pada Komunikasi Pribadi Bergerak Global menggunakan Satelit (Global Mobile
Personal Communications by Satellite (GMPCS) memungkinkan hubungan antar
pelanggan yang satu dengan pelanggan yang lain di mana pun dan kapan pun
mereka berada melalui hubungan secara langsung tergantung dari sistem apa yang
mereka gunakan
Masalah yang dihadapi komunikasi seluler adalah semakin banyaknya jumlah
pengguna, yang selalu bertambah setiap hari. Pertambahan ini tentu tidak bias
dilayani karena pita frekuensi yang terbatas. Untuk mengatasi masalah ini harus
dicari cara untuk meningkatkan kapasitas layanan tanpa harus kualitas pelayanan
secara berlebihan.
Sistem seluler sekarang ini mengguanakan kanal dengan pita 30 kHz untuk
setaip kanalnya. Sistem ini dikenal dengan sistem FDMA (Frequency Division
Multiple Access). Untuk memanfaatkan kapasitas, sistem seluler FDMA
mengguanakan antena berarah dan sistem re-use frequency yang rumit.
Untuk meningkatkan kapasitas maka digunakan sistem akses jamak digital
yang disebut TDMA (Time Division Multiple Access). Sistem menggunakan kanal
dan frekuensi guna ulang yang sama dengan FDMA dengan tambahan elemen time
sharing. Setiap kanal dipakai bersama oleh beberapa pengguna menurut slot waktu
masing-masing.
Sedangkan CDMA (Code Division Multiple Access) merupakan teknik akses
jamak berdasarkan teknik komunikasi spectrum sebar pada kanal frekuensi dan
waktu yang sama digunakan kode-kode yang unik untuk mengidentifikasi masing-
masing pengguna.
CDMA menggunakan kode koleratif untuk membedakan satu pengguna
dengan pengguna yang lain. Signal CDMA pada penerima dipisahkan dengan
menggunaka sebuah korelator yang hanya melakukan proses pengumpulan
spectrum pada signal yang sesuai. Sinyal lain yang kodenya tidak cocok, tidak
dikumpulkan dengan akibat sinyal tersebut hanya menjadi interferensi noise.
C. FDMA
FDMA adalah sistem multiple access yang menempatkan seorang pelanggan pada
sebuah kanal berbentuk pita frekuensi (frequency band) komunikasi. Jika satu pita
frekuensi dianggap sebagai satu jalan, maka FDMA merupakan teknik "satu pelanggan,
satu jalan". Pada saat pelanggan A sedang menggunakan jalan itu, maka pelanggan
lain tidak dapat menggunakan sebelum pelanggan A selesai.
Jadi, kalau dalam waktu yang bersamaan ada 100 pelanggan yang ingin berkomunikasi
dengan rekannya, maka sudah tentu diperlukan 100 pita frekuensi. Kalau setiap pita
memerlukan lebar 30 Kilo Hertz (kHz) dan frekuensi yang digunakan berawal dari 890
Mega Hertz (MHz), maka:
• Pita frekuensi kanal 1 mulai dari 890 MHz hingga 890,030 Mhz
• Pita frekuensi kanal 2 mulai dari 890,030 MHz hingga 890,060 MHz
• Pita frekuensi kanal 3 mulai dari 890,060 MHz hingga 890,090 MHz
• dan seterusnya.
Sedangkan lebar total seluruh pita yang digunakan adalah: 100 x 30.000 Hz =
3.000.000 Hz = 3 MHz. Artinya, jika frekuensi yang digunakan mempunyai batas bawah
890 MHz, maka batas atasnya adalah 893 MHz. Akan tetapi, frekuensi yang tersedia
untuk komunikasi bergerak dibatasi oleh peraturan yang ada karena frekuensi-frekuensi
lain pasti digunakan untuk jatah keperluan yang lain pula. Sementara jatah frekuensi
yang ada pun harus dibagi antarpenyelenggara telepon seluler. Karena itu, untuk
memperbanyak kapasitas dengan jumlah kanal yang terbatas, digunakan trik-trik
tertentu sesuai dengan strategi si penyelenggara.
BAB IV
KEAMANAN JARINGAN NIRKABEL
Penggunaan jaringan Internet yang kian marak dewasa ini telah mendorong
pertumbuhan teknologi koneksi jaringan Internet itu sendiri, sehingga kemudian lahirlah
suatu teknologi jaringan nirkabel (Wireless Network), yang sangat memudahkan
penggunanya dalam mengakses Internet. Namun begitu ada beberapa hal yang harus
diperhatikan agar dalam penggunaan jaringan nirkabel ini dapat berjalan dengan aman.
Lahirnya Jaringan Nirkabel untuk Rumah
Dahulu komputer lebih dianggap sebagai sebuah kemewahan daripada sebuah
kebutuhan. Hanya orang-orang kaya dan beruntung saja yang dapat mempunyai
sebuah komputer, sedangkan jaringan merupakan hal yang hanya dapat disediakan
untuk perusahaan besar.
Namun sejalan dengan kemajuan yang pesat pada dekade ini, maka sekarang
setiap orang masing-masing dapat mempunyai komputernya sendiri. Seperti yang
banyak kita temui, biasa nya setiap orang tua mempunyai komputernya sendiri, begitu
pula dengan si anak dapat mempunyai komputernya sendiri walaupun mungkin hanya
digunakan untuk bermain dan mengerjakan tugas-tugas sekolah. Para pengguna
rumahan juga telah berkembang dari yang semula tidak mempunyai akses Internet,
kemudian mulai memakai koneksi dial-up Internet dengan kecepatan 9600 kbps
melebihi 56 kbps dial up akses, dan kini berkembang menjadi koneksi broadband
menyaingi koneksi T1 yang sering dinikmati orang saat bekerja.
Sebagaimana Internet dan World Wide Web telah menjadi trend dalam kebudayaan
kita dan menggantikan format media massa lainnya dalam menyampaikan informasi
yang dicari, mulai dari informasi pemberitaan, olahraga, cuaca, resep, yellow pages
(buku telepon), dan masih banyak hal lainnya yang kesemuanya itu merupakan sebuah
cara baru, bukan hanya dalam pemakaian komputer di dalam rumah, tapi juga dalam
hal pemakaian koneksi Internet.
Sementara itu perusahaan perangkat keras maupun perangkat lunak kini telah
menawarkan berbagai solusi yang memungkinkan para pemakai Internet di rumah
saling berbagi koneksi antara lebih dari dua komputer. Meskipun semua komputer
tersebut harus terhubung jaringan.
Untuk menghubungkan satu komputer dengan komputer yang lainnya biasanya
membutuhkan berbagai macam media fisik, seperti kabel telepon, kabel coaxial,
ataupun kabel CAT5 kabel telegram yang ada di mana-mana. Namun baru-baru ini
telah ditemukan cara baru pemakaian Internet tanpa menggunakan berbagai macam
media penghubung terseut, teknologi ini kini lazim disebut koneksi jaringan Nirkabel
(tanpa kabel). Pemakaian Internet dengan menggunakan koneksi jaringan nirkabel ini
tentu saja sangat memudahkan pemakainya dalam mengakses Internet, tanpa melalui
proses installasi dan pemasangan kabel yang memusingkan.
Adapun susunan koneksi jaringan nirkabel ini sangat sederhana. Koneksi Internet
masuk dari Internet Provider kemudian dihubungkan dengan suatu titik penerus akses
nirkabel atau router yang memancarkan sinyal. Ketika Anda terhubung dengan
memakai kartu atau antena jaringan nirkabel untuk menerima sinyal, begitu pula
sebaliknya, maka koneksi Anda telah berhasil.
Masalah yang sering timbul pada saat menikmati koneksi sinyal nirkabel ini adalah
sulitnya mengetahui sampai sejauh mana sinyal ini dapat diterima. Jika sinyal tersebut
dapat ditangkap dari lantai atas sebuah kantor, maka seharusnya juga dapat ditangkap
dari basement yang berada 100 kaki di bawah tanah. Ini dapat saja membuat seorang
hacker mencari celah dari koneksi nirkabel tersebut untuk mendapatkan berbagai
informasi penting mengenai Anda.
Namun itu bukan berarti tidak menyarankan penggunaan jaringan nirkabel. Hanya
saja Anda harus cermat dalam menggunakan jaringan nirkabel ini, serta mengambil
beberapa pencegahan dasar agar pemakaian teknologi ini dapat benar-benar aman.
Berikut ini merupakan beberapa langkah sederhana yang dapat dijalankan untuk
mengamankan jaringan nirkabel:
1. Ubah Sistim ID (Identitas)
Biasanya suatu layanan nirkabel dilengkapi dengan suatu standart pengamanan
identitas atau yang sering disebut SSID (Service Set Identifier) or ESSID (Extended
Service Set Identifier). Sangat mudah bagi seorang hacker untuk mencari tahu
identitas default dari suatu layanan atau jaringan, jadi sebaiknya Anda segera
mengubahnya menjadi suatu identitas yang unik, yang tidak mudah ditebak orang
lain.
3. Sediakan Enkripsi
WEP (Wired Equivalent Privacy) and WPA (Wi-Fi Protected Access) dapat
meng-enkripsi data Anda sehingga hanya penerima saja yang diharapkan dapat
membaca data tersebut. WEP (Wired Equivalent Privacy) mempunyai banyak
kelemahan yang membuatnya mudah disusupi. Kunci 128-bit hanya mempunyai
tingkat pencapaian yang relatif rendah tanpa peningkatan keamanan yang
signifikan, sedangkan untuk 40-bit atau 64-bit pada beberapa perlengkapan lainnya,
mempunyai enkripsi yang sama baiknya. Dengan cara pengamanan yang standart
saja pastilah tetap akan mudah bagi hacker untuk menyusup, namun dengan cara
enkripsi ini pastilah akan membuat jaringan Anda lebih aman dari hacker. Jika
memungkinkan, ada baiknya untuk menggunakan enkripsi WPA (peralatan yang
lebih tua dapat diupgrade terlebih dahulu agar compatible dengan WPA). WPA
dapat sangat menjanjikan dalam menjamin keamanan jaringan nirkabel Anda,
namun masih tetap dapat dikalahkan oleh serangan DOS (denial of services).
4. Membatasi Dari Penggunaan trafiic yang tidak perlu
Banyak router jaringan kabel maupun nirkabel yang dilengkapi firewalls. Bukan
bermaksud mengedepankan firewalls, namun firewalls telah membantu dalam
pertahanan keamanan jaringan. Bacalah petunjuk manual dari perangkat keras
Anda dan pelajarilah cara pengaturan konfigurasi router Anda, sehingga hanya
traffic yang sudah seijin Anda saja yang dapat dijalankan.
5. Ubalah “Kata Sandi” default Atministrator milik anda
Hal ini baik untuk semua penggunaan perangkat keras maupun perangkat lunak.
Kata sandi default sangat mudah disalahgunakan, terutama oleh para hacker. Oleh
karena itu sebaiknya ubahlah kata sandi Anda, hindari penggunaan kata dari hal-hal
pribadi Anda yang mudah diketahui orang, seperti nama belakang, tanggal lahir, dan
sebagainya.
6. Kunci dan lindungilah Komputer anda
Hal ini merupakan cara pengamanan terakhir untuk komputer Anda.
Gunakanlah firewall, perangkat lunak Anti Virus, Zone Alarm, dan lain sebagainya.
Setidaknya setiap satu minggu perbaharuilah Anti Virus yang Anda pakai.
BAB V PENUTUP
Kesimpulan
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa : layaknya makluk hidup, teknologi
komiunikasi juag akan terus berkembang terkhususnya wireless Nirkabel, yaitu sistim
komunikasi yang dirancang tanpa menggunakan kabel penghubung.
Saran
Adapun saran dari penulis adalah apabila kita ingin menggunakan jaringan Nirkabel
untuk computer kita, sebaiknya menggunakan sistim pengamanan yang telah dibahas
dalam pembahasan I atas, agar computer kita dapat terlindungi dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA
https://id.wikipedia.org/wiki/Jaringan_nirkabel
https://www.dictio.id/t/apa-yang-dimaksud-dengan-jaringan-nirkabel/13879/3
http://multimedia-kita.blogspot.com/2010/01/jenis-layanan-jaringan-nirkabel.html
http://teknoloverz-lembang.blogspot.com/2011/01/layanan-jaringan-nirkabel.html
http://agustinaps99.blogspot.com/2016/08/jenis-jenis-jaringan-nirkabel.html