Anda di halaman 1dari 24

JARINGAN NIRKABEL

KELOMPOK

ISRAG TUNRIBALI : 2016020153


ZAENAL TAHIR : 2016020190
RISKAYANTI : 2016020164
SELVI BONGGA : 2016020162
WIWIEK AMIRULLAH : 2016020176

STMIK HANDAYANI 2019


BAB I
PENDAHULUAN

· Latar Belakang
Teknologi komunikasi seakan benda
hidup yang selalu tumbuh dan
berkembang tiada titik jenuh untuk
mengalami peningkatan dari waktu ke
waktunya. Dimulai dari alat yang
tradisional untuk berkomunikasi seperti
surat dan telegram lama-kelamaan
beralih ke benda yang dikenal dengan
telepon. Sepertinya manusia juga tak pernah puas untuk mengembangkan
kemampuannya, muncullah benda yang lebih mutakhir dan dapat mempermudah
segala proses komunikasi dengan orang lain yaitu telpon gengam . Wireless (teknologi
berbasis gelombang radio) inilah yang menjadikan telepon seluler menjadi alat penyalur
informasi tanpa menggunakan kabel. Wireless adalah teknologi yang tidak lagi
menggunakan kabel (nirkabel).
Sejarah jaringan Nirkabel dan jaringan nirkabel bergandengan tangan. Tanpa
penemuan teknologi seperti Radio, teknologi nirkabel tidak akan ada di hari ini semua.
Sejarah jaringan nirkabel berjalan sejauh 1800-an dengan munculnya gelombang radio.
Munculnya teknologi yang lebih tumbuh sepanjang tahun dan diperluas untuk apa yang
kita berkomunikasi dengan hari ini.
Pada 1888, sebuah Hamburg, Jerman lahir fisikawan bernama Heinrich Rudolf Herz
menghasilkan gelombang radio pertama yang pernah. Dengan 1894 ini produksi
gelombang radio menjadi cara komunikasi. Kabel telegraf digunakan untuk menerima
gelombang radio dalam bentuk sinyal. Herz membuka jalan untuk radio, televisi radar,
dan dengan penemuan gelombang elektromagnetik. Seorang penemu Italia bernama
Marchese Guglielmo Marconi kemudian memperluas radius gelombang radio untuk
mengirim dua mil, menjadi "ayah dari radio." Dengan 1899, ini bentuk telekomunikasi
dapat melakukan perjalanan cukup jauh untuk waktu. Marconi bisa mengirim sinyal 9
mil melintasi Selat Bristol. Dia akhirnya diperluas radiusnya ke 31 mil melintasi Selat
Inggris ke Prancis. Pada 1901 area komunikasi menjadi sangat besar. Marconi bisa
mengirim sinyal melintasi Samudra Atlantik keseluruhan.
Perang Dunia II menjadi batu loncatan besar bagi gelombang radio. Para Amerika
Serikat merupakan partai pertama yang menggunakan gelombang radio untuk transmisi
data selama perang. Ini menggunakan gelombang radio bisa sangat mungkin
memenangkan perang bagi Amerika. Penggunaan timbal gelombang radio komunikasi
data ke banyak spekulasi apakah sinyal radio dapat diperluas menjadi sesuatu yang
lebih besar daripada saat itu. Pada tahun 1971, sekelompok peneliti di bawah pimpinan
Norman Abramson, di University of Hawaii, menciptakan pertama "packet-switched"
komunikasi radio jaringan berjudul "Alohanet." Alohanet adalah nirkabel pertama
jaringan area lokal, atau dikenal sebagai WLAN. WLAN pertama tidak banyak, tapi itu
adalah penemuan yang besar. WLAN Alohanet itu terdiri dari tujuh komputer yang
dikomunikasikan satu sama lain. Pada tahun 1972, Alohanet terhubung dengan sistem
WLAN Arpanet di daratan. Ini adalah panjang menghubungkan ground breaking dalam
telekomunikasi antara komputer.
Hal inilah yang menjadi cikal bakal perkembangan jaringan nirkabel hingga
sekarang.

· Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mebahas mengenai Jaringan
Nirkabel Dan hal-hal lain mengenai jaringan Nirkabel
BAB II

KONSEP-KONSEP DASAR JARINGAN NIRKABEL

Jaringan nirkabel adalah sekumpulan komputer / client / host yang saling


terhubung antara satu dengan yang lainnya dengan menggunakan media transmisi
tanpa kabel seperti gelombang radio, gelombang mikro, atau cahaya infrared.

Baik, itulah jaringan wireless, sebuah jaringan tanpa kabel, lalu bagaimana
sebaiknya implementasinya? sama halnya dengan jaringan berkabel pada umumnya,
baiknya kita mengetahui hal-hal apa saja yang perlu kita ketahui agar implementasi
jaringan wireless ini optimal, pasalnya sering kali terdapat beberapa masalah sehingga
menyebabkan transmisi jaringan tidak optimal. Berikut kita kaji sebagian kecil mengenai
hal-hal yang akan mempengaruhi kualitas jaringan wireless.

Apa saja yang baik untuk kita ketahui tentang jaringan wireless?

1. Topologi Jaringan Wireless

Dalam bab ini akan dijelaskan tentang beberapa macam topologi yang umumnya
sering diterapkan dalam WLAN(Wireless LAN). Pada dasarnya ada dua macam,
yaitu topologi jaringan wireless ad-hoc dan topologi infrastruktur yang
menggunakan access point. Silahkan dibaca lebih lengkap dalam posting
selanjutnya tentang topologi jaringan wireless.

2. Frekuensi dan Channel

Dalam implementasi WLAN, kita takan bisa lepas dari perhatian penggunaan
frekuensi dan channel, dalam bab ini akan di bahas, band dari frekuensi yang
umum digunakan dalam jaringan wireless, serta perhitungan channel yang baik
untuk jaringan wireless dengan standar wifi yang banyak beredar di pasaran.
Silahkan dibaca lebih lengkap dalam posting selanjutnya tentang Frekuensi dan
Channel Jaringan Wireless.
3. Standarisasi Jaringan Wireless

Pengaruh standarisasi terhadap implementasi adalah saat kita mengetahui


karakter dari standar suatu jaringan, maka kita akan mengetahui peralatan mana
saja yang akan kita butuhkan untuk membangun jaringan wireless yang optimal
jika melihat keadaan lapangan dan keadaan pengguna. Silahkan dibaca lebih
lengkap dalam posting selanjutnya tentang Standarisasi Jaringan Wireless.

4. Gangguan-gangguan atau pelemahan sinyal

Tentu saja kita juga tidak bisa lepas dari berbagai gangguan yang ada yang
dapat menyebabkan kualitas sinyal jaringan wireless menurun. Bab ini akan
menerangkan beberapa gangguan sinyal yang ada, dan beberapa tips untuk
menghindarinya. Silahkan dibaca lebih lengkap dalam posting selanjutnya
tentang Gangguan dalam Jaringan Wireless.

5. Peralatan/Aksesoris Jaringan Wireless

Disini akan diperkenalkan beberapa peralatan dan aksesoris yang sering


digunakan dalam implementasi jaringan wireless. Silahkan dibaca lebih lengkap
dalam posting selanjutnya tentang Peralatan jaringan wireless.

6. Pemilihan Mode Access Point

Access point adalah sebuah alat yang paling umum dan sering digunakan dalam
implementasi jaringan wireless, terutama sebagai station dalam jaringan. Ada
beberapa mode dalam implementasinya, Silahkan dibaca lebih lengkap dalam
posting selanjutnya tentang Mode Access Point dalam jaringan wireless.

7. Sistem Keamanan untuk Jaringan Wireless

Telah banyak di kembangkan berbagai sistem keamanan jaringan, untuk


implementasi jaringan wireless yang aman, mulai dari enkripsi jaringan wireless,
sistem deteksi(WIDS), sistem pencegahan serangan (WIPS), dan lainnya.
Silahkan dibaca lebih lengkap dalam posting selanjutnya tentang Keamanan
jaringan wireless.

8. Ancaman-ancaman keamanan jaringan wireless

Nah, bagian ini yang jarang diperhatikan dalam implementasi jaringan wireless.
Akan coba penulis rangkum beberapa jenis ancaman keamanan jaringan yang
amat sering terjadi, dan beberapa saran implementasi keamanan jaringan
berdasarkan beberapa sumber dan pengalaman. Silahkan dibaca lebih lengkap
dalam posting selanjutnya tentang Ancaman Keamanan jaringan wireless.

9. Antenna Jaringan

Antena jaringan sangat baik untuk memperkuat atau memperlebar suatu jaringan
wireless, hal ini akan tergantung dari karakter antenna jaringan yang digunakan.
Silahkan dibaca lebih lengkap dalam posting selanjutnya tentang Antenna
jaringan wireless.
BAB III
LAYANAN JARINGAN NIRKABEL

A. GSM (Global System For Mobile Communication)


GSM (Global System For Mobile Communication) merupakan sebuah teknologi
komunikasi seluler yang bersifat digital. Teknologi GSM banyak diterapkan pada
komunikasi bergerak, khususnya Handphone. Teknologi ini memanfaatkan gelombang
mikro dan pengiriman signal yang dibagi berdasarkan waktu., sehingga signal informasi
yang dikirim akan sampai pada tujuan.
GSM dijadikan standar global untuk komunikasi seluler sekaligus sebagai
teknologi seluler yang paling banyak digunakan orang diseluruh dunia.

1. Sejarah GSM
GSM merupakan teknologi digital untuk komunikasi mobile. Teknologi analog
yang berkembang semakin tidak sesuai dengan perkembangan masyarakat Eropa
yang semakin dinamis. Untuk mengatasi keterbatasan itu Negara-negara Eropa pada
tahun 1982 membentuk sebuah organisasi yang bertujuan untuk menentukan
standar komunikasi seluler yang dapat digunakan disemua Negara di Eropa.
Organisasi ini dinamakan Group Special Mobile (GSM). Organisasi ini memelopori
munculnya teknologi digital seluler yang kemudian yang dikenal dengan nama Global
System For Mobile Communication atau GSM.
GSM muncul pada pertengahan 1991 dan akhirnya dijadikan standar
telekomunikasi seluler untuk seluruh Eropa oleh ETSI (Europan Telecommunication
Standar Institut). Pengoprasian GSM secara komersial baru dapat dimulai pada awal
kuartal terakhir 1992 karena GSM merupakan teknologi yang kompleks dan butuh
pengkajian yang dalam untuk bisa dijadikan standar. Pada September 1992, standar
tipe approval untuk handphone disepakati dengan mempertimbangkan dan
memasukkan puluhan item pengujian dalam memproduksi GSM.
Pada awal pengoprasiannya, GSM telah mengantisipasi perkembangan jumlah
penggunaannya yang sangat pesat dan arah pelayanan per area yang tinggi,
sehingga perkembangan teknologi GSM adalah DCS (Digital Celluler System) pada
alokasi frekuensi 1800 Mhz. dengan frekuensi tersebut akan dicapai kapasitas
pelanggan yang semakin besar persatuan sel. Selain itu, selain luas sel yang
semakin kecil maka akan dapat menurunkan kekuatan daya pancar handphone,
sehingga daya radiasi yang timbul terhadap organ kepala dapat dikurangi.
Pemakaian GSM kemudian meluas ke Asia dan Amerika, termasuk Indonesia.
Indonesia awalnya menggunakan system telepon seluler analog yang bernama
AMPS (Advanced Mobile Phone System) dan NMT (Nordich Mobile Telephone).
Namun dengan hadir dan dijadikannya standar system komunikasi seluler membuat
sistem analog perlahan menghilang. Tidak hanya di Indonesia, tetapi juga di Eropa,
pengguna GSM pun semakin bertambah. Pada akhirnya tahun 2005 pelanggan GSM
didunia telah mencapai 1,5 triliun. Akhirnya GSM tumbuh dan berkembang sebagai
sistem telekomunikasi seluler yang paling banyak digunakan diseluruh dunia.

2. Spesifikasi teknis GSM


Di Eropa pasa awalnya didesain beroperasi pada frekuensi 900 Mhz. pada
frrekuensi ini untuk frekuensi up-linknya digunakan frekuensi 890-915 Mhz,
sedangkan frekuensi down-linknya menggunakan frekuensi 935-960 MHz. Bandwidtc
yang digunakan adalah 25 Mhz (915-80 = 960-35= 25 Mhz dan lebar kanal sebesar
Khz. Dari keduanya maka didapatkan 125 kanal, dimana 124 kanal digunakan untuk
suara dan satu kanal digunakan untuk signal. Pada perkembangannya digunakan
124 kanal semakin tidak mencukupi dalam pemenuhan kebutuhan yang disebabkan
pesatnya pertambahan jumlah pengguna.
Untuk memenuhi kebutuhan kanal yang lebih banyak maka regulator GSN di
Eropa mencoba menggunakan tambahan frekuensi untuk GSM pada Band frekuensi
di range 1800 MHz dengan frekuensi 1710 1785 MHz sebagai frekuensi up-link dan
frekuensi 1805-1880 MHz sebagai frekuensi donw-link. GSM dengan frekuensi yang
baru ini dikenal dengan sebutan GSM 1800, dimana tersedia bandwidtc sebesar 75
MHz (1880-1805 = 1785-1710 = 75 MHz). Dengan lebar kanal yang tetap sama, yaitu
200 Khz, pada saat GSM pada frekuensi 900 MHz, maka pada GSM 1800 ini
tersedia 175 kanal. Di Eropa, standar GSM kemudian digunakan untuk standar
komunikasi railway, yang kemudian dikenal dengan nama GSM-R.
3. Jaringan GSM
Secara umum, elemen dalam jaringan arsitektur jaringan GSM dapat dibagi
menjadi :
1. Mobile Station (MS): merupakan perangkat yang digunakan oleh pelanggan untuk
melakukan pembicaraan, MS ini terdiri atas:
a. Mobile Equipment (ME) atau handset, merupakan perangkat GSM yang berada
disisi pengguna atau pelanggan yang berfungsi segabai terminal transceiver
(pengirim dan penerima signal) untuk berkomunikasi dengan perangkat GSM lainnya.
b. Subscriber Identity Mobile (SIM) atau SIM Card, merupakan kartu yang berupa
seluruh informasi pelanggan dan beberapa informasi pelayanan. ME ini akan dapat
digunakan tanpa SIM didalamnya, kecuali untuk panggilan darurat. Data yang
disimpun dalam SIM secara umum, adalah:
c. IMMSI (International Mobile Subcriber Identity), merupakan penomoran pelanggan.
d. MSISDN (Mobile Subcriber ISDN), nomor yang merupakan nomol panggil.
2. Base Station Sub-System (BSS): Base Transceiver Station (BTS), perangkat GSM
yang berhubungan langsung dengan MS dan berfungsi sebagai inti pengirim dan
penerima signal. Base Station Controler (BSC), perangkat yang mengontrol kerja
BTS-BTS yang berad dibawahnya dan sebagai penghubung BTS dan MSC.
3. Network Sub-System (NSS): yang terdiri atas :
a. Mobile Switching Center (MSC), merupakan sebuah pusat elemen jaringan dalam
sebuah jaringan GSM. MSC sebagai inti dari jaringan seluler, dimana MSC berperan
untuk interkoneksi hubungan pembicaraan, baik antar seluler maupun dengan
jaringan kabel PSTN, ataupun dengan jaringan data.
b. Home Location Register (HLR), berfungsi sebagai database untuk menyimpan
semua dan informasi mengenai pelanggan agar tersimpan secara permanen.
c. Visitor Location Register (VLR), berfungsi untuk menyimpan data dan informasi
pelanggan.
d. Authentication Center (AuC), yang diperlukan untuk menyimpan semua data yang
dibutuhkan untuk memeriksa keabsahan pelanggan sehingga pembicaraan
pelanggan yang tidak sah dapat dihindarkan.
e. Equipment Identity Registration (EIR), yang memuat data-data pelanggan.
4. Operation and Support System (OSS), merupakan subsistem jaringan GSM yang
berfungsi sebagai pusat kendali, diantaranya manajemen kesalahan, manajemen
konfigurasi, manajemen performansi dan manajemen inventori.

4. Keunggulan dan Kelemahan GSM


a. Keunggulan
Sebagai system telekomunikasi seluler, GSM memiliki keunggulan diantaranya
adalah sebagai berikut:
· Kapasitas sistem lebih besar karena menggunakan teknologi digital dimana
sebuah kanal tidak hanya dipergunakan bagi satu pengguna sehingga saat
pengguna tidak mengirimkan informasi maka kanal itu dapat dipergunakan oleh
pengguna yang lain.
· Sifatnya sebagai standar Internasional memungkinkan roaming Internasional.
· Teknologi digital tidak hanya mengantarkan suara, tetapi juga memungkinkan
layanan yang lain esperti teks, gambit, dan video.
· Keamanan sistem yang lebih baik.
· Kualitas suara lebih jernih dan peka.
b. Kelemahan
· Grup atau lawan bicara diharuskan dari provider yang sama dan memiliki
handset yang menyupport tekan untuk berbicara
· Kemampuan bertukar informasi (berbicara) tidak secepat GSM
· Jaringan yang digunakan adalah IP (GPRS), sehingga kualitas suaranya
rendah (tidak sejernih suara pada GSM)
· Karena sistemnya half-duplex, maka sesama pengguna tidak bisa berbicara di
waktu yang bersamaan (harus saling menunggu/bergantian)
B. CDMA (Code Division Multiple Access
CDMA Pita Lebar (Broadband CDMA) adalah sistem komunikasi pribadi
berbasis nirkabel yang menggunakan pita yang lebih lebar. Pita lebar ini
memungkinkan penggunaan multimedia yang tidak dapat dilakukan oleh sistem pita
sempit (narrowband). Selain efektif dan efisien, Broadband CDMA juga
menyediakan potensi nirkabel yang memancarkan sinyal yang lebih kuat dari
teknologi selular lainnya. Sistem ini mengurangi proses propagasi dan menawarkan
kualitas suara yang lebih baik. Di samping itu sistem ini juga memiliki potensi
lingkaran lokal (local loop) yang transparan dengan fungsi seperti teknologi Internet
yang menggunakan kabel (wireline).
CDMA Pita Lebar dirancang untuk menyediakan layanan bergerak (mobile)
ke fasilitas antarmuka lainnya. Pita lebar memiliki kecepatan dalam mengirimkan
data dalam bentuk audio (data voice), data berupa gambar dan huruf (high speed
fax), data multimedia, dan data dalam bentuk video.
1. Sejarah CDMA
Teknologi CDMA awalnya dikembangkan untuk penggunaan militer Amerika
dan dipublikasikan secara komersil oleh perusahaan di Amerika Qualcomm.
Selanjutnya teknologi ini dikembangkan dengan standard IS-95 (Interim Standard)
dan menggunakan frekuensi standard 800 MHz.
Kehadiran teknologi Broadband CDMA ini telah dikembangkan di Indonesia
oleh PT Komselindo sebagai operator AMPS (Advance Mobile Phone System) .
Teknologi yang bisa menyediakan layanan Internet ini sedang dicoba pada frekuensi
2 GHz dan PT Telkom menyebutnya dengan PASOPATI dan multimedia .
2. Kelebihan dan kelemahan Teknologi CDMA
1. Suara digital CDMA lebih jernih.
2. Kapasitas CDMA jauh lebih besar, untuk satu kanal 8 x kapasitas AMPS dan
4 x kapasitas GSM sehingga investasi operator jauh lebih rendah.
3. Pada CDMAOne, kapasitas suara -yang dihitung dalam erlang- per sektor di
BTS (base transceiver station) mencapai 52,5 erlang, pada GSM hanya 13,2
sampai 32,8 erlang. Pada CDMA 2000-1X, kapasitas per sektor antara 92,8-
133,9 erlang.
4. Tiap sektor di BTS GSM dapat digunakan hanya oleh 20-43 pelanggan
bersama-sama, pada CDMAOne dapat sampai 63 pelanggan per sektor dan di
CDMA 2000-1X jauh lebih besar, antara 105-147 pelanggan.
5. Kemungkinan drop call yang lebih sedikit daripada GSM karena semua
frekuensi CDMA yang besarnya 1,25 MHz disebarkan sekaligus oleh tiap BTS-
nya (spread spectrum), tidak dipecah-pecah dalam frekuensi kecil-kecil seperti
di GSM akibat digunakan lagi di BTS lainnya (reuse). Karena kelebihan ini,
CDMA dikenal sebagai seluler yang dapat pindah BTS secara halus (soft
handsoff). GSM membagi frekuensi menjadi masing-masing 20 kHz dan tiap
BTS yang bertetangga memancarkan frekuensi yang berbeda, frekuensi yang
digunakan satu BTS digunakan lagi (reuse) di BTS yang berjauhan, dengan
tujuan kapasitasnya dapat ditingkatkan.
6. CDMA versi 2000-1X-dalam hitungan sudah sebanding dengan GSM
generasi ketiga-mampu mengirim data dengan kecepatan sampai 153 kilobit per
detik, dibandingkan dengan GSM yang maksimal 64 kbps. Bahkan, pada CDMA
2000-1X EVDO (Evolution Data Optimized) mempunyai kapasitas 2,4 Mbps
walau dalam praktek yang dicoba oleh Mobile-8, kecepatan yang dicapai sekitar
800-900 kbps. Pada CDMA 2000-1X EVDV (Evolution Data and Video)
kapasitas transmisinya dapat sampai 3,1 Mbps.
7. CDMA juga menghadirkan berbagai aplikasi canggih semisal LBS (location
based service) pemetaan, mobile Internet kecepatan tinggi, pesan multimedia,
permainan (games), gambar, konferensi video, dan banyak lagi yang melebihi
kemampuan GSM.
8. Sebagai teknologi militer CDMA sangat tahan terhadap gangguan cuaca dan
interferensi, karenanya noise CDMA sangat rendah sehingga menghasilkan
kualitas suara yang sangat baik. Bahkan dalam hujan yang sangat lebatpun
kualitas suaranya masih dalam batas yang masih dapat ditoleransi.
9. CDMA tidak dapat digandakan (dikloning) karena setiap pelanggan diberikan
kode yang berbeda (unik). Kode-kode ini sangat sulit dilacak karena bersifat
acak.
10. Daya pancarnya yang sangat rendah (1/100 GSM) memungkinkan hand phone
CDMA irit dalam mengonsumsi baterei, sehingga dapat beroperasi lebih lama
untuk bicara maupun stand by.
11. Kapasitas pelanggan per BTS CDMA dapat mencapai 6000 (10 kali GSM). Hal
ini disebabkan CDMA lebih irit dalam pemakaian frekuensi. Semua BTS CDMA
beroperasi pada frekuensi yang sama, sehingga tidak memerlukan
penghitungan yang rumit dalam menyusun konfigu-rasinya. Besarnya kapasitas
per BTS membuat biaya investasi yang dikeluarkan sangat rendah. Selain itu
CDMA-2000 (1X) beroperasi pada spectrum frekuensi 800 MHz. Hal ini akan
membuat luas coverage BTS-nya jauh lebih besar dari GSM. Sehingga hanya
memerlukan lebih sedikit BTS untuk meng- cover luas yang sama jika
dibandingkan dengan GSM.
12. CDMA-2000 (1X) dapat me-ngirim data dengan kecepatan hingga 144 Kbps,
sementara GSM 9,6 Kbps. Sehingga dapat mendukung layanan SMS, MMS,
main game dan down load data melalui internet.

Kelemahan teknologi CDMA jika dibandingkan dengan GSM :


1. Luas cakupan BTS pada CDMA sangat tergantung dari berapa pelanggan
yang menggunakannya. Beda dengan GSM, berapa pun yang menggunakan,
cakupannya tetap.
2. Cakupan CDMA (maksimal) sama dengan GSM, tergantung dari berapa
frekuensi yang digunakan. Makin kecil frekuensinya, makin luas cakupannya.
Kalau seluler, CDMA atau GSM, menggunakan frekuensi 1900 MHz,
cakupannya hanya sekitar 2 km, dengan 800 MHz bisa sampai 5-6 km. Namun,
dengan 450 MHz, seperti yang digunakan PT Mobisel, bisa sampai 30 km,
bahkan hingga 120 km dengan antena khusus.
3. GSM berkemampuan roaming. Pemilik GSM dapat menggunakan ponsel di
luar domisili atau operatornya, CDMA belum mampu.

Teknologi CDMA Pita Lebar dikembangkan dari teknologi CDMA. CDMA


Pita Lebar merupakan teknologi spektrum lanjutan yang digunakan untuk
kepentingan komersil memberikan berbagai kelebihan dibanding dengan sistem
komunikasi yang mendahuluinya.
Kelebihan-kelebihan tersebut meliputi:
 Kualitas suara yang tinggi
 Karakteristik fade
 Kinerja dalam ruangan yang sangat baik
 Dinamika rata-rata data yang baik.

Perbandingan antara Teknologi CDMA Pita Lebar denga CDMA Pita


Sempit
Perbedaan antara CDMA Pita Sempit (Narrow CDMA) dengan CDMA Pita
Lebar adalah kelebihan pita lebar yang dirancang untuk penggunaan lebar pita
(bandwidth) yang beraneka ragam mulai dari 7 MHz sampai 15 MHz. Ini berarti
sebuah sistem broadband bisa melayani beraneka ragam layanan secara
keseluruhan. Dengan pita yang besar maka akan menghasilkan tingkat ketahanan
yang besar pula terhadap menghilangnya sinyal. Hal ini mengakibatkan kinerja yang
lebih baik untuk ditilik dari kekuatannya dan lebih hemat ditinjau dari cakupan
kekuatannya. Lebar Pita (bandwith) yang lebih besar juga menyebabkan
bertambahnya kapasitas untuk mendukung berbagai macam layanan yang lebih
tinggi, meningkatkan fleksibilitas dalam penggabungan layanan.
Keuntungan CDMA Pita Lebar

 Fleksibitas yang tinggi


 Penghitungan biaya yang efektif baik dalam skala komunikasi besar ataupun
skala kecil.
 Dapat mengakses layanan suara dan data seperti faksimili, surat-e, dan
kecepatan Internet yang tinggi
 CDMA pita lebar dapat ditambah ke jaringan yang sedang aktif tanpa adanya
penundaan dan gangguan dari kabel telepon.
 Mudahnya melakukan hubungan ke jaringan wilayah lokal (LAN (Local Area
Network)) untuk pengiriman surat-e dan pembagian sumber jaringan seperti
mesin printer dan faks.
 Sistem Pita Lebar dapat mengurangi efek penggandaan sistem pada kondisi
yang sebenarnya dan menyebarkan frekuensi dari 7MHz sampai dengan 30
MHz.
 Dengan bertambahnya lebar pita dapat mengurangi adanya celah penundaan
dalam sistem pita sempit (narrowband)
 Dengan lebar pita (bandwidth) yang lebih besar maka para pengguna Broadband
CDMA dapat memakai beberapa saluran tetapi menggunakan lebih sedikit sel
per satuan area geografis. Teknologi ini juga lebih sederhana untuk sampai pada
sistem pengaturan jaringan.
 Tempat untuk mengakses pita lebar (broadband) dapat dengan mudah
diaplikasikan di daerah kota ataupun di daerah terpencil dengan kepadatan
pelanggan yang berbeda-beda pula.
 CDMA Pita Lebar meggunakan teknik pengkodean suara seperti pada jaringan
publik.
 CDMA Pita Lebar mendukung pilihan-pilihan dengan jangkauan yang besar
mulai dari harga yang paling murah per jalur dan kapasitas paling tinggi untuk
layanan yang akan datang.
 Akan tersedianya perlengkapan genggam yang mirip dengan selular namun
mampu untuk mengolah tingkat data yang lebih tinggi. Peralatan dengan ruang
gerak yang terbatas biasanya direncanakan sebagai tambahan untuk sistem
Lingkar Lokal Nirkabel Pita Lebar (WLL broadband).

3. Aplikasi CDMA
CDMA Pita Lebar memiliki beberapa aplikasi utama yang seperti:
· Lingkar Lokal Nirkabel Daerah (Rural Wireless Local Loop (Rural WLL))
· Lingkar Lokal Nirkable Kota (Urban Wireless Local Loop (Urban WLL))
· Sistem Komunikasi Pribadi (Personal Communication System(PCS))
· Komunikasi Pribadi Bergerak Global menggunakan Satelit (Global Mobile
Personal Communications by Satellite (GMPCS)).
Pengamatan para ahli membuktikan bahwa para pengguna WLL lebih tertarik
dengan Broadband CDMA dibandingkan dengan selular ataupun PCS <>.
Diperkirakan bahwa sebagian besar penduduk di Asia membutuhkan jumlah telepon
sekitar satu miliar di mana setengahnya akan disuplai dari telepon bergerak
telephone dengan menggunakan aplikasi Lingkar Lokal Nirkable (Wireless Local
Loop) .
Teknologi CDMA Pita Lebar cocok untuk diterapkan di daerah yang sulit dimana
penerapan jaringan kabel akan mengakibatkan biaya tinggi. Ini karena teknologi
CDMA Pita lebar ini lebih mudah dipasang dibandingkan dengan menggunakan
kabel tembaga .
Pada daerah Lingkar Lokal Nirkabel Daerah (Rural Wireless Local Loop (Rural
WLL)), CDMA Pita Lebar akan mengurangi bahkan mengapus metode pemasangan
CDMA dengan kabel baru. CDMA Pita Lebar memfasilitasi teknologi komunikasi
nirkabel selanjutnya dengan mendukung layanan untuk telepon koin dan telepon
kartu pintar (smart card).
Pada Sistem Komunikasi Pribadi (Personal Communication System(PCS)) diperoleh
penambahan nilai tingkat ruang gerak dengan layangan pita lebar.
Pada Komunikasi Pribadi Bergerak Global menggunakan Satelit (Global Mobile
Personal Communications by Satellite (GMPCS) memungkinkan hubungan antar
pelanggan yang satu dengan pelanggan yang lain di mana pun dan kapan pun
mereka berada melalui hubungan secara langsung tergantung dari sistem apa yang
mereka gunakan
Masalah yang dihadapi komunikasi seluler adalah semakin banyaknya jumlah
pengguna, yang selalu bertambah setiap hari. Pertambahan ini tentu tidak bias
dilayani karena pita frekuensi yang terbatas. Untuk mengatasi masalah ini harus
dicari cara untuk meningkatkan kapasitas layanan tanpa harus kualitas pelayanan
secara berlebihan.
Sistem seluler sekarang ini mengguanakan kanal dengan pita 30 kHz untuk
setaip kanalnya. Sistem ini dikenal dengan sistem FDMA (Frequency Division
Multiple Access). Untuk memanfaatkan kapasitas, sistem seluler FDMA
mengguanakan antena berarah dan sistem re-use frequency yang rumit.
Untuk meningkatkan kapasitas maka digunakan sistem akses jamak digital
yang disebut TDMA (Time Division Multiple Access). Sistem menggunakan kanal
dan frekuensi guna ulang yang sama dengan FDMA dengan tambahan elemen time
sharing. Setiap kanal dipakai bersama oleh beberapa pengguna menurut slot waktu
masing-masing.
Sedangkan CDMA (Code Division Multiple Access) merupakan teknik akses
jamak berdasarkan teknik komunikasi spectrum sebar pada kanal frekuensi dan
waktu yang sama digunakan kode-kode yang unik untuk mengidentifikasi masing-
masing pengguna.
CDMA menggunakan kode koleratif untuk membedakan satu pengguna
dengan pengguna yang lain. Signal CDMA pada penerima dipisahkan dengan
menggunaka sebuah korelator yang hanya melakukan proses pengumpulan
spectrum pada signal yang sesuai. Sinyal lain yang kodenya tidak cocok, tidak
dikumpulkan dengan akibat sinyal tersebut hanya menjadi interferensi noise.

C. FDMA
FDMA adalah sistem multiple access yang menempatkan seorang pelanggan pada
sebuah kanal berbentuk pita frekuensi (frequency band) komunikasi. Jika satu pita
frekuensi dianggap sebagai satu jalan, maka FDMA merupakan teknik "satu pelanggan,
satu jalan". Pada saat pelanggan A sedang menggunakan jalan itu, maka pelanggan
lain tidak dapat menggunakan sebelum pelanggan A selesai.
Jadi, kalau dalam waktu yang bersamaan ada 100 pelanggan yang ingin berkomunikasi
dengan rekannya, maka sudah tentu diperlukan 100 pita frekuensi. Kalau setiap pita
memerlukan lebar 30 Kilo Hertz (kHz) dan frekuensi yang digunakan berawal dari 890
Mega Hertz (MHz), maka:

• Pita frekuensi kanal 1 mulai dari 890 MHz hingga 890,030 Mhz
• Pita frekuensi kanal 2 mulai dari 890,030 MHz hingga 890,060 MHz
• Pita frekuensi kanal 3 mulai dari 890,060 MHz hingga 890,090 MHz
• dan seterusnya.
Sedangkan lebar total seluruh pita yang digunakan adalah: 100 x 30.000 Hz =
3.000.000 Hz = 3 MHz. Artinya, jika frekuensi yang digunakan mempunyai batas bawah
890 MHz, maka batas atasnya adalah 893 MHz. Akan tetapi, frekuensi yang tersedia
untuk komunikasi bergerak dibatasi oleh peraturan yang ada karena frekuensi-frekuensi
lain pasti digunakan untuk jatah keperluan yang lain pula. Sementara jatah frekuensi
yang ada pun harus dibagi antarpenyelenggara telepon seluler. Karena itu, untuk
memperbanyak kapasitas dengan jumlah kanal yang terbatas, digunakan trik-trik
tertentu sesuai dengan strategi si penyelenggara.

D. TDMA (Time Division Multiple Data)


TDMA (Time Division Multiple Data), merupakan sebuah teknologi digital, sama
halnya yaitu dengan membagi-bagi spektrum yang tersedia kepada sejumlah channel
diskrit yang tetap, meskipun masing-masing channel merepresentasikan time slot yang
tetap daripada band frekunesi yang tetap. Sebagai contoh yang mengimplementasikan
teknologi TDMA adalah GSM, yang membagi carriers berlebar 2300 KHz menjadi
delapan time-division channel. GSM (global sistem for mobile) adalah teknologi yang
berbasis TDMA.
Berbeda dengan FDMA yang memberikan satu pita frekuensi untuk dipakai satu
pelanggan, TDMA memberikan satu pita frekuensi untuk dipakai beberapa pelanggan.
Jadi kanal-kanal komunikasi dirupakan dalam bentuk slot-slot waktu. Slot waktu adalah
berapa lama seorang pelanggan mendapat giliran untuk memakai pita frekuensi. Satu
slot waktu digunakan oleh satu pelanggan. Slot-slot waktu ini dibingkai dalam satu
periode yang disebut satu frame. Jadi misalkan ada 10 pelanggan yang masing-masing
adalah A, B, C, D, E, F, G, H, I, dan J, maka dalam satu frame terdapat 10 slot waktu
yang merupakan giliran tiap pelanggan untuk menggunakan pita frekuensi yang sama.
Proses komunikasi multi-access dilakukan dengan menjalankan frame ini berulang-
ulang sehingga akan muncul urutan giliran pemakaian saluran seperti: A-B-C-D-E-F-G-
H-I-J-A-B-C-D- E-F-G-H-I-J-A-B-C-dan seterusnya. Tentu saja harus ada pembatasan
jumlah pelanggan yang menggunakan satu pita frekuensi ini. Jika tidak dibatasi, periode
frame akan terlalu panjang dan akibatnya timbul komunikasi terputus-putus yang
mengganggu pembicaraan. Karena sifatnya yang tidak kontinyu (tidak terjadi
pemakaian pita frekuensi terus menerus oleh satu pelanggan dalam satu periode
pembicaraan), maka teknik TDMA hanya dapat mengakomodasi data digital atau
modulasi digital. Sehingga sinyal-sinyal analog yang akan dikirim, harus diubah menjadi
format digital dahulu.
TDMA
Masing-masing pengguna menggunakan frekuensi khusus namun hanya selama
time slot tertentu.jika telah melampaui time slotnya maka frekuensinya akan digunakan
oleh yang lain, Sedangkan pada sistem TDMA menerapkan pembagian waktu untuk
meningkatkan kapasitas sistem. Satu kanal frekuensi dibagi lagi menjadi beberapa time
slot sehingga kapasitas sistem lebih meningkat. TDMA diterapkan antara lain pada
seluler GSM dimana satu band frekuensi dibagi menjadi delapan time slot.

Time division multiple access (TDMA) diperkenalkan oleh Asosiasi Industri


Telekomunikasi (Telecommunications Industry Association, TIA) yang terakreditasi oleh
American National Standards Institute (ANSI), adalah teknologi transmisi digital yang
mengalokasikan slot waktu yang unik untuk setiap pengguna pada masing-masing
saluran[1], dan menjadi salah satu metode utama yang digunakan oleh jaringan digital
telepon seluler untuk menghubungkan panggilan telepon. Sinyal digital dari jaringan
digital dihubungkan ke pengguna tertentu untuk berhubungan dengan sebuah kanal
frekuensi digital tersendiri tanpa memutuskannya dengan mengalokasikan waktu.
TDMA juga merupakan metode pengembangan dari FDMA yakni setiap kanal
frekuensinya dibagi lagi dalam slot waktu sekitar 10 ms. Sistem ini juga didukung oleh
berbagai macam pelayanan untuk pengguna terakhir seperti suara, data, faksimili,
layanan pesan singkat (sms), dan pesan siaran.
Saat ini secara garis besar terdapat dua persaingan model sistem yang membagi pasar
telepon seluler itu sendiri yaitu TDMA dan CDMA. Dan TDMA menjadi teknologi pilihan
karena diadopsi oleh Eropa sebagai standar pada (Global System for Mobile
Communications, GSM) dan Jepang dengan (Japanese Digital Cellular, JDC). Namun,
pada generasi ke-tiga (3G) jaringan nirkabel, CDMA akan menjadi pilihan dibandingkan
dengan TDMA
Evolusi TDMA
· Jenis TDMA yang asli adalah IS–54, diperkenalkan pada 1998–1989 oleh TIA/CTIA
(Telecommunications Industry Association). Merupakan penggabungan satu set fitur
meliputi, persetujuan, ID nomor–panggilan, indikator penunggu pesan (MWI) dan privasi
suara.
· IS–54B telah kadaluwarsa pada 1994 dengan memperkenalkan IS–136 yang tidak
lama diikuti oleh perubahan A dan B.
· IS–136 kembali menjadi IS–54B dan bergabung dengan DCCH membuat fitur baru.
· IS–136A menaikkan IS–136 untuk menggambarkan layanan selular diantara pita
frekuensi 800 MHz dan 1900 MHz. Diperkenalkan pengaktifan diluar-udara dan layanan
program.
· IS–136B menyertakan perbandingan baru dari layanan meliputi SMS siaran, paket
data, dan lain-lain.

BAB IV
KEAMANAN JARINGAN NIRKABEL
Penggunaan jaringan Internet yang kian marak dewasa ini telah mendorong
pertumbuhan teknologi koneksi jaringan Internet itu sendiri, sehingga kemudian lahirlah
suatu teknologi jaringan nirkabel (Wireless Network), yang sangat memudahkan
penggunanya dalam mengakses Internet. Namun begitu ada beberapa hal yang harus
diperhatikan agar dalam penggunaan jaringan nirkabel ini dapat berjalan dengan aman.
Lahirnya Jaringan Nirkabel untuk Rumah
Dahulu komputer lebih dianggap sebagai sebuah kemewahan daripada sebuah
kebutuhan. Hanya orang-orang kaya dan beruntung saja yang dapat mempunyai
sebuah komputer, sedangkan jaringan merupakan hal yang hanya dapat disediakan
untuk perusahaan besar.
Namun sejalan dengan kemajuan yang pesat pada dekade ini, maka sekarang
setiap orang masing-masing dapat mempunyai komputernya sendiri. Seperti yang
banyak kita temui, biasa nya setiap orang tua mempunyai komputernya sendiri, begitu
pula dengan si anak dapat mempunyai komputernya sendiri walaupun mungkin hanya
digunakan untuk bermain dan mengerjakan tugas-tugas sekolah. Para pengguna
rumahan juga telah berkembang dari yang semula tidak mempunyai akses Internet,
kemudian mulai memakai koneksi dial-up Internet dengan kecepatan 9600 kbps
melebihi 56 kbps dial up akses, dan kini berkembang menjadi koneksi broadband
menyaingi koneksi T1 yang sering dinikmati orang saat bekerja.
Sebagaimana Internet dan World Wide Web telah menjadi trend dalam kebudayaan
kita dan menggantikan format media massa lainnya dalam menyampaikan informasi
yang dicari, mulai dari informasi pemberitaan, olahraga, cuaca, resep, yellow pages
(buku telepon), dan masih banyak hal lainnya yang kesemuanya itu merupakan sebuah
cara baru, bukan hanya dalam pemakaian komputer di dalam rumah, tapi juga dalam
hal pemakaian koneksi Internet.
Sementara itu perusahaan perangkat keras maupun perangkat lunak kini telah
menawarkan berbagai solusi yang memungkinkan para pemakai Internet di rumah
saling berbagi koneksi antara lebih dari dua komputer. Meskipun semua komputer
tersebut harus terhubung jaringan.
Untuk menghubungkan satu komputer dengan komputer yang lainnya biasanya
membutuhkan berbagai macam media fisik, seperti kabel telepon, kabel coaxial,
ataupun kabel CAT5 kabel telegram yang ada di mana-mana. Namun baru-baru ini
telah ditemukan cara baru pemakaian Internet tanpa menggunakan berbagai macam
media penghubung terseut, teknologi ini kini lazim disebut koneksi jaringan Nirkabel
(tanpa kabel). Pemakaian Internet dengan menggunakan koneksi jaringan nirkabel ini
tentu saja sangat memudahkan pemakainya dalam mengakses Internet, tanpa melalui
proses installasi dan pemasangan kabel yang memusingkan.
Adapun susunan koneksi jaringan nirkabel ini sangat sederhana. Koneksi Internet
masuk dari Internet Provider kemudian dihubungkan dengan suatu titik penerus akses
nirkabel atau router yang memancarkan sinyal. Ketika Anda terhubung dengan
memakai kartu atau antena jaringan nirkabel untuk menerima sinyal, begitu pula
sebaliknya, maka koneksi Anda telah berhasil.
Masalah yang sering timbul pada saat menikmati koneksi sinyal nirkabel ini adalah
sulitnya mengetahui sampai sejauh mana sinyal ini dapat diterima. Jika sinyal tersebut
dapat ditangkap dari lantai atas sebuah kantor, maka seharusnya juga dapat ditangkap
dari basement yang berada 100 kaki di bawah tanah. Ini dapat saja membuat seorang
hacker mencari celah dari koneksi nirkabel tersebut untuk mendapatkan berbagai
informasi penting mengenai Anda.
Namun itu bukan berarti tidak menyarankan penggunaan jaringan nirkabel. Hanya
saja Anda harus cermat dalam menggunakan jaringan nirkabel ini, serta mengambil
beberapa pencegahan dasar agar pemakaian teknologi ini dapat benar-benar aman.
Berikut ini merupakan beberapa langkah sederhana yang dapat dijalankan untuk
mengamankan jaringan nirkabel:
1. Ubah Sistim ID (Identitas)
Biasanya suatu layanan nirkabel dilengkapi dengan suatu standart pengamanan
identitas atau yang sering disebut SSID (Service Set Identifier) or ESSID (Extended
Service Set Identifier). Sangat mudah bagi seorang hacker untuk mencari tahu
identitas default dari suatu layanan atau jaringan, jadi sebaiknya Anda segera
mengubahnya menjadi suatu identitas yang unik, yang tidak mudah ditebak orang
lain.

2. Mematikan identitas Pemancar


Dengan mengumumkan kepada umum bahwa Anda memiliki suatu jaringan
nirkabel akan membuat para hacker penasaran untuk membobol jaringan nirkabel
Anda. Mempunyai suatu jaringan nirkabel bukan berarti harus memberitahukannya
kepada semua orang. Periksalah secara manual perangkat keras yang Anda pakai
untuk jaringan nirkabel tersebut, dan pelajarilah bagaimana cara mematikannya.

3. Sediakan Enkripsi
WEP (Wired Equivalent Privacy) and WPA (Wi-Fi Protected Access) dapat
meng-enkripsi data Anda sehingga hanya penerima saja yang diharapkan dapat
membaca data tersebut. WEP (Wired Equivalent Privacy) mempunyai banyak
kelemahan yang membuatnya mudah disusupi. Kunci 128-bit hanya mempunyai
tingkat pencapaian yang relatif rendah tanpa peningkatan keamanan yang
signifikan, sedangkan untuk 40-bit atau 64-bit pada beberapa perlengkapan lainnya,
mempunyai enkripsi yang sama baiknya. Dengan cara pengamanan yang standart
saja pastilah tetap akan mudah bagi hacker untuk menyusup, namun dengan cara
enkripsi ini pastilah akan membuat jaringan Anda lebih aman dari hacker. Jika
memungkinkan, ada baiknya untuk menggunakan enkripsi WPA (peralatan yang
lebih tua dapat diupgrade terlebih dahulu agar compatible dengan WPA). WPA
dapat sangat menjanjikan dalam menjamin keamanan jaringan nirkabel Anda,
namun masih tetap dapat dikalahkan oleh serangan DOS (denial of services).
4. Membatasi Dari Penggunaan trafiic yang tidak perlu
Banyak router jaringan kabel maupun nirkabel yang dilengkapi firewalls. Bukan
bermaksud mengedepankan firewalls, namun firewalls telah membantu dalam
pertahanan keamanan jaringan. Bacalah petunjuk manual dari perangkat keras
Anda dan pelajarilah cara pengaturan konfigurasi router Anda, sehingga hanya
traffic yang sudah seijin Anda saja yang dapat dijalankan.
5. Ubalah “Kata Sandi” default Atministrator milik anda
Hal ini baik untuk semua penggunaan perangkat keras maupun perangkat lunak.
Kata sandi default sangat mudah disalahgunakan, terutama oleh para hacker. Oleh
karena itu sebaiknya ubahlah kata sandi Anda, hindari penggunaan kata dari hal-hal
pribadi Anda yang mudah diketahui orang, seperti nama belakang, tanggal lahir, dan
sebagainya.
6. Kunci dan lindungilah Komputer anda
Hal ini merupakan cara pengamanan terakhir untuk komputer Anda.
Gunakanlah firewall, perangkat lunak Anti Virus, Zone Alarm, dan lain sebagainya.
Setidaknya setiap satu minggu perbaharuilah Anti Virus yang Anda pakai.

BAB V PENUTUP

Kesimpulan
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa : layaknya makluk hidup, teknologi
komiunikasi juag akan terus berkembang terkhususnya wireless Nirkabel, yaitu sistim
komunikasi yang dirancang tanpa menggunakan kabel penghubung.

Perkembangan ini tentunya memberikan segala kemudahan berkomunikasiataupun


mengakses informasi dalam hidup kita di berbagai bidang, baik itu bidang pendidikan,
informasi, komunikasi, social dan lain-lain.

Saran

Adapun saran dari penulis adalah apabila kita ingin menggunakan jaringan Nirkabel
untuk computer kita, sebaiknya menggunakan sistim pengamanan yang telah dibahas
dalam pembahasan I atas, agar computer kita dapat terlindungi dengan baik.

DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Jaringan_nirkabel

https://www.dictio.id/t/apa-yang-dimaksud-dengan-jaringan-nirkabel/13879/3

http://multimedia-kita.blogspot.com/2010/01/jenis-layanan-jaringan-nirkabel.html

http://teknoloverz-lembang.blogspot.com/2011/01/layanan-jaringan-nirkabel.html

http://agustinaps99.blogspot.com/2016/08/jenis-jenis-jaringan-nirkabel.html

Anda mungkin juga menyukai