OLEH
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS TIMOR
KEFAMENANU
2020
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penyusun panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena telah
melimpahkan rahmat-Nya, sehingga penyusun dapat mengerjakan dan menyelesaikan
makalah dengan baik.
Makalah ini menjelaskan seputar simulasi Virtual LAN dengan studi kasus di Sekolah
SMA Sinar Dharmamenggunakan aplikasi Cisco Packet Tracer 6.2.
Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena
itu, penyusun mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun guna
menyempurnakan makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca
agar dapat menambah wawasan dan pengetahuan.
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL………………………………………………………………………….i
KATA PENGANTAR………………………………………………………………………..ii
DAFTAR ISI………………………………………………...……………………………….iii
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………………….1
BAB II PEMBAHASAN……………………………………………………………………..3
A. Kesimpulan…………………………………………………………………….…….10
B. Saran………………………………………...………………………………….……10
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
Teknologi VLAN (Virtual Local Area Network) bekerja dengan cara melakukan
pembagian network secara logika ke dalam beberapa subnet. VLAN adalah kelompok device
dalam sebuah LAN yang dikonfigurasi (menggunakan software manajemen) sehingga
mereka dapat saling berkomunikasi asalkan dihubungkan dengan jaringan yang sama
walaupun secara fisikal mereka berada pada segmen LAN yang berbeda. Jadi VLAN dibuat
bukan berdasarkan koneksi fisikal namun lebih pada koneksi logikal, yang tentunya lebih
fleksibel. Secara logika, VLAN membagi jaringan ke dalam beberapa subnetwork. VLAN
mengijinkan banyak subnet dalam jaringan yang menggunakan switch yang sama.
Dengan menggunakan VLAN, kita dapat melakukan segmentasi jaringan switch berbasis
pada fungsi, departemen atau pun tim proyek. Kita dapat juga mengelola jaringan kita sejalan
dengan kebutuhan pertumbuhan perusahaan sehingga para pekerja dapat mengakses segmen
jaringan yang sama walaupun berada dalam lokasi yang berbeda.
Berikut ini diberikan beberapa terminologi di dalam VLAN.
a. VLAN Data VLAN Data adalah VLAN yang dikonfigurasi hanya untuk membawa
datadata yang digunakan oleh user. Dipisahkan dengan lalu lintas data suara atau pun
manajemen switch. Seringkali disebut dengan VLAN pengguna (User VLAN).
b. VLAN Default Semua port switch pada awalnya menjadi anggota VLAN Default.
VLAN Default untuk Switch Cisco adalah VLAN 1. VLAN 1 tidak dapat diberi nama
dan tidak dapat dihapus.
c. Native VLAN Native VLAN dikeluarkan untuk port trunking 802.1Q. port trunking
802.1Q mendukung lalu lintas jaringan yang datang dari banyak VLAN (tagged
traffic) sama baiknya dengan yang datang dari sebuah VLAN (untagged traffic). Port
trunking 802.1Q menempatkan untagged traffic pada Native VLAN
d. VLAN Manajemen VLAN Manajemen adalah VLAN yang dikonfigurasi untuk
memanajemen switch. VLAN 1 akan bekerja sebagai Management VLAN jika kita
tidak mendefinisikan VLAN khusus sebagai VLAN Manajemen. Kita dapat memberi
IP address dan subnet mask pada VLAN Manajemen, sehingga switch dapat dikelola
melalui HTTP, Telnet, SSH, atau SNMP.
e. VLAN Voice VLAN yang dapat mendukung Voice over IP (VoIP). VLAN yang
dikhususkan untuk komunikasi data suara.
2.2 Perkembangan VLAN
Upaya-upaya penyempurnaan terus dilakukan oleh berbagai pihak. Dengan memanfaatkan
berbagai teknik khususnya teknik subnetting dan penggunaan perangkat keras yang lebih baik
(antara lain switch ) maka muncullah konsep Virtual Local Area Network (VLAN) yang
diharapkan dapat memberikan hasil yang lebih baik dibanding Local area Network (LAN).
Jumlah Alamat IP Versi 4 sangat terbatas, apalagi jika harus memberikan alamat semua host di
Internet. Oleh karena itu, perlu dilakukan efisiensi dalam penggunaan Alamat IP tersebut dapat
mengalamati semaksimal mungkin host yang ada dalam satu jaringan.
Konsep subnetting dari IP Address merupakan teknik yang umum digunakan di Internet
untuk mengefisienkan alokasi Alamat IP dalam sebuah jaringan yang bisa memaksimalkan
penggunaan Alamat IP. Subnetting merupakan proses memecah satu kelas IP Address menjadi
beberapa subnet dengan jumlah host yang lebih sedikit, dan untuk menentukan batas network ID
dalam suatu subnet, subnetmask yang digunakan. Seperti yang telah diketahui, bahwa selain
menggunakan metode classfull untuk pembagian alamat IP, kita juga dapat menggunakan metode
pengalamatan tanpa kelas(pengalamatan tanpa klas), menggunakan tidakasi singkat dengan
prefiks. Metode ini merupakan metode pengalamatan IPv4 tingkat lanjut, muncul karena ada ke-
khawatiran persediaan IPv4 berkelas tidak akan mencukupi kebutuhan, sehingga diciptakan
metode lain untuk memperbanyak persediaan alamat IP.
Metode VLSM ataupun CIDR pada prinsipnya sama yaitu untuk mengatasi
kekurangan Alamat IP dan menguasai jaringan ID guna mengatasi kekerungan Alamat
IP tersebut. Network Address Yang Telah diberikan Oleh Lembaga IANA jumlahnya Sangat
Terbatas, biasanya Suatu Perusahaan Baik Instansi Pemerintah, Swasta maupun Institusi
Pendidikan Yang terkoneksi Ke Jaringan internet Hanya memilik Network ID TIDAK Lebih Dari
5 - 7 Network ID (IP Public).
1) Berdasarkan Port
Keanggotaan pada suatu VLAN dapat di dasarkan pada port yang di gunakan oleh VLAN
tersebut. Sebagai contoh, pada bridge/switch dengan 4 port, port 1, 2, dan 4 merupakan
VLAN 1 sedang port 3 dimiliki oleh VLAN 2, lihat tabel:
Tabel port dan VLAN
Port 1234
VLAN 2212
Kelemahannya adalah user tidak bisa untuk berpindah pindah, apabila harus berpindah maka
Network administrator harus mengkonfigurasikan ulang.
Keanggotaan VLAN juga bisa berdasarkan protocol yang digunakan, lihat tabel
Protokol IP IPX
VLAN 1 2
Subnet IP address pada suatu jaringan juga dapat digunakan untuk mengklasifikasi suatu
VLAN
Konfigurasi ini tidak berhubungan dengan routing pada jaringan dan juga
tidak mempermasalahkan funggsi router.IP address digunakan untuk memetakan
keanggotaan VLAN. Keuntungannya seorang user tidak perlu mengkonfigurasikan ulang
alamatnya di jaringan apabila berpindah tempat, hanya saja karena bekerja di layer yang
lebih tinggi maka akan sedikit lebih lambat untuk meneruskan paket di
banding menggunakan MAC addresses.
VLAN diklasifikasikan berdasarkan metode (tipe) yang digunakan untuk mengklasifikasikann
ya, baik menggunakan port, MAC addresses dan sebagainya. Semua informasi yang mengandung
penandaan/pengalamatan suatu vlan (tagging) di simpan dalam suatu database (tabel), jika
penandaannya berdasarkan port yang digunakan maka database harus mengindikasikan port-port
yang digunakan oleh VLAN. Untuk mengaturnya maka biasanya digunakan switch/bridge yang
manageable atau yang bisa di atur. Switch/bridge inilah yang bertanggung jawab menyimpan semua i
nformasi dan konfigurasi suatu VLAN dan dipastikan semua switch/bridge memiliki informasi yang
sama. Switch akan menentukan kemana data-data akan diteruskan dan sebagainya. atau dapat pula
digunakan suatu software pengalamatan (bridging software) yang berfungsi mencatat/menandai suatu
VLAN beserta workstation yang didalamnya.untuk menghubungkan antar VLAN dibutuhkan router.
Dari langkah - langkah proses yg telah dilalui, maka hasil akhir dari simulasi ini
terlihat pada gambar konfigurasi VLAN dengan studi kasus pada sekolah dimana hasil
gambar yang tertera pada halaman dibawah ini, terdapat 1 buah routers, 3 buah switches dan
9 devices yang digunakan untuk mendesain program dan setiap device diisi dengan alamat ip
yang ditentukan, dan selanjutnya adalah menghubungkan switch dengan device dimana
setiap penghubung yang berhasil terhubung akan berwarna hijau dari kepala(awal dijadikan
sebagai pondasi) hingga ujung, jika masih berwarna merah maka itu artinya masih
bermasalah. Oleh karena itu harus diperhatikan dengan baik-baik. Setelah itu barulah Kita
hubungkan, hingga device yang terakhir dan router antara switch lainnya, dengan
memperhatikan tanda-tandanya.
Setelah kita mengisi switch dan return, klik tanda pesan di mana switch guru hanya
bisa mengirim kepada pc guru saja,Switch kelas hanya bisa kirim ke pc kelas saja, begitu
pula dengan switch LAB.
Setelah kita mengisi setiap switch dan router pada bagian CLI, maka setiap switch
guru hanya bisa mengirim pada device guru saja, sebaliknya yang ada pada seitch kelas dan
lab hanya bisa mengirim pesan pada device kelas dan lab.
Kita juga bisa melihat pada bagian kanan bawah dengan mengklik realtime dan tanda anak
panah ke kiri maka akan muncul pemberitahuan bahwa setiap device dan switch sukses full
dan Virtual LAN yang di buat berhasil.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Penulis menarik kesimpulan bahwa:
1. Penggunaan Virtual LAN bertujuan untuk memudahkan sekolah untuk melakukan
pengembangan terhadap sistem jaringan.
2. Koneksi internet di sekolah dapat berjalan dengan baik dan lancar dan sudah dapat
diakses di beberapa ruangan yang membutuhkannya.
3. Proses belajar menganjar dan administrasi sekolah akan terasa lebih lancar karena koneksi
internet telah berjalan dengan baik
3.2 Saran
Keamanan jaringan komputer perlu dikembangkan agar jaringan komputer dapat
berjalan dengan lancer, Mengembangkan penggunaan Virtual LAN di sekolah sekaligus
untuk mengatur penggunaan jaringan yang lebih bagus.
DAFTAR PUSTAKA
Shania Bongh(2017) “Tentang Shania Bong : Konfigurasi jaringan Cisko dengan VLAN di
Sekolah (Cisko Packet Tracert), Diakses dari https://youtu.be/qu11toZoNpc, pada 12 oktober
2020.