Anda di halaman 1dari 19

Mata Kuliah Komunikasi Data

MAKALAH
COMMUNICATION PROTOCOL

Dosen :
Ayu Tri Wardani, S.Pd., M.Pd

Oleh:

1829041059
Nununk Febryanti

PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA DAN KOMPUTER


PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat serta karunia-nya kepada saya sehingga saya berhasil menyelesaikan
makalah ini yang alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul Communication
Protocol. Diharapkan Makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita semua
tentang Communication Protocol.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu saya
harapkan demi perbaikan dari kesalahankesalahan dalam penulisan makalah ini.
Akhir kata, Saya sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan
serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT
senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.

Makassar, 10 September 2020

Penyusun,

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................................ i
KATA PENGANTAR ..................................................................................... ii
DAFTAR ISI .................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1
A. Latar Belakang .................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................... 1
C. Tujuan .................................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................ 3
A. Pengertian Protocol ............................................................................. 3
B. Fungsi Protocol .................................................................................... 4
C. The OSI Model ..................................................................................... 6
D. TCP/IP Protocol Suite .......................................................................... 9
E. Addressing............................................................................................ 12
BAB III PENUTUP ......................................................................................... 15
Kesimpulan .......................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 16

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada prinsip dasarnya, suatu komunikasi data merupakan
prosesmengirimkan data dari satu komputer ke komputer yang lain
untukterselenggaranya proses pengiriman paket data tersebut, terdapat
beberapapermasalahan yang sangat rumit diantaranya adalah harus adanya
kesamaanbahasa antara satu komputer dengan komputer yang lain agar
dapatberkomunikasi, selain itu adalah bagaimana paket data tersebut dapat
dikirimkanke komputer yang tepat sesuai tujuannya, terlebih lagi bila
hubungan komputertersebut tidak berada pada lokasi jaringan yang sama.
Protokol dapat dimisalkan sebagai 2 orang yang berasal dari bangsa
yangberbeda akan berdialog dan berkomunikasi, kemudian keduanya hanya
dapatmengerti dan berbicara dengan bahasa kebangsaannya masing-masing,
sehinggadapat dipastikan bahwa tujuan dialog dan komunikasi tersebut tidak
akan tercapai.Oleh karena itu, agar dialog tersebut agar dialog dan komunikasi
dapat berjalandengan lancar maka masing-masing orang tersebut harus
berdialog denganmemakai jasa penerjemah atau protokol.
Demikian juga halnya dengan dua komputer dari pabrik yang
berbedaketika akan berkomunikasi dengan caranya masing-masing juga tidak
akanterselenggara dialog yang baik. Sehingga agar komunikasi dapat berjalan
denganlancar dan tercapainya dialog yang dimengerti oleh kedua komputer
tersebut,maka harus menggunakan suatu protokol yang dapat digunakan secara
umum.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu Communication Protocol?
2. Apa itu Fungsi Protocol?
3. Apa itu The OSI Model?
4. Apa itu Layers in the OSI Model?
5. Apa itu TCP/IP Protocol Suite?
6. Apa itu Addressing?

1
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu Communication Protocol
2. Untuk mengetahui apa itu Fungsi Protokol
3. Untuk mengetahui apa itu The OSI Model
4. Untuk mengetahui apa itu Layers in the OSI Model
5. Untuk mengetahui apa itu TCP/IP Protocol Suite
6. Untuk mengetahui apa itu Addressing

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Protokol
Protokol komunikasi adalah sistem aturan yang memungkinkan dua atau
lebih entitas sistem komunikasi untuk mengirimkan informasi melalui segala
jenis variasi kuantitas fisik. Protokol mendefinisikan aturan, sintaksis,
semantik dan sinkronisasi komunikasi dan metode pemulihan kesalahan yang
mungkin. Protokol dapat diimplementasikan oleh perangkat keras, perangkat
lunak, atau kombinasi keduanya.
Sistem komunikasi menggunakan format yang terdefinisi dengan baik
untuk bertukar berbagai pesan. Setiap pesan memiliki arti yang tepat yang
dimaksudkan untuk memperoleh tanggapan dari berbagai kemungkinan
tanggapan yang telah ditentukan sebelumnya untuk situasi tertentu itu. Perilaku
yang ditentukan biasanya tidak bergantung pada cara penerapannya. Protokol
komunikasi harus disetujui oleh pihak-pihak yang terlibat. Untuk mencapai
kesepakatan, suatu protokol dapat dikembangkan menjadi standar teknis.
Bahasa pemrograman menjelaskan hal yang sama untuk komputasi, jadi ada
analogi yang erat antara protokol dan bahasa pemrograman: protokol untuk
komunikasi apa bahasa pemrograman untuk komputasi. Sebuah formulasi
alternatif menyatakan bahwa protokol adalah untuk mengkomunikasikan apa
algoritma untuk komputasi.
Berbagai protokol sering menggambarkan aspek yang berbeda dari satu
komunikasi. Sekelompok protokol yang dirancang untuk bekerja sama dikenal
sebagai rangkaian protokol; ketika diimplementasikan dalam perangkat lunak,
mereka adalah tumpukan protokol.
Protokol komunikasi internet diterbitkan oleh Internet Engineering Task
Force (IETF). IEEE (Institute of Electrical and Electronics Engineers)
menangani jaringan kabel dan nirkabel dan Organisasi Internasional untuk
Standardisasi (ISO) menangani jenis lainnya. ITU-T menangani protokol dan
format telekomunikasi untuk jaringan telepon publik yang dialihkan (PSTN).
Saat PSTN dan Internet bertemu, standar juga didorong ke arah konvergensi.

3
B. Fungsi Protokol
1. Encapsulation
Setiap PDU (Protocol Data Unit) terdiri dari data dan information
control. Information control dikelompokkan dalam tiga ketegori: Address,
Error detecting code, dan Protokol control. Proses untuk menambahkan data
dan information control ke dalam sebuah PDU disebut enkapsulasi
(encapsulation).
2. Segmentasi dan Reassembling
Segmentasi merupakan pemecahan data menjadi blok-blok yang
berukuran sama. Alasan dilakukannya segmentasi, antara lain :
a. Kemampuan jaringan komunikasi menerima ukuran blok.
b. Efisiensi Error control.
c. Efisiensi Flow control.
d. Efisiensi buffer
Kerugian dari segmentasi, antara lain :
a. Overhead menjadi lebih besar.
b. Terjadinya banyak interrupt akibat semakin banyaknya blok
yangmasuk. Kebalikan dari segmentasi adalah reassembling.
Reassembling adalah pengumpulan kembali sebuah data dari blok-blok
yang sudah disegmentasi.
3. Connection control
Kontrol koneksi berhubungan dengan metode yang digunakan
untukmelakukan pertukaran data antar entiti.
4. Ordered delivery
Apabila dua buah entiti pada host yang berlainan berkomunikasi, maka
ada kemungkinan paket-paket data tidak tiba secara bersamaan akibat
melintasi jalur-jalur yang berlainan. Agar entiti penerima dapat menerima
data dengan benar, maka tiap-tiap paket data diberi tanda secara urut.
5. Flow control
Flow control merupakan suatu fungsi yang ditujukan untuk
membatasi jumlah atau rate data yang dikirim oleh suatu entiti yang

4
mentransmisi. Bentuk flow control yang paling sederhana adalah prosedur
stop-andwait.
6. Error control
Error control diperlukan untuk menjaga informasi dan data dari
kerusakan. Biasanya error control terdiri dari error detection dan transmisi
ulang. Untuk error detection, disisipkan kode pendeteksi kesalahan pada
paket yang ditransmisikan. Jika dideteksi adanya kesalahan pengiriman oleh
receiver, maka paket data tersebut dibuang dan dikirimkan permintaan
untuk melakukan transmisi ulang paket data yang dibuang tersebut.
7. Addressing
Konsep pengalamatan meliputi hal-hal sebagai berikut:

a. Addressing level (tingkatan pengalamatan), menunjuk pada tempat


dimana suatu entiti berada. Umumnya, alamat semacam ini disebut
deng an network-level addressing. Contohnya dalam arsitektir TCP/IP
disebut dengan alamat IP (IP Address) atau dalam OSI disebut
Network Service Access Point (NSAP).
b. Addressing scope (jangkauan pengalamatan).
c. Connection identifiers (identifikasi koneksi), konsep ini muncul pada
transfer data yang lebih berorientasi koneksi. Pada tranfer data
berorientasi koneksi, kadang hanya dipergunakan sebuah nama
koneksi selama fase transfer data. Keuntungan penggunaan
identifikasi koneksi antara lain :
1) Mengurangi overhead.
2) Dapat menentukan rute yang jelas (routing).
3) Efektif untuk koneksi yang lebih dari satu secara simultan.
4) Sekal suatu koneksi dijalankan, ujung sistem mampu
mempertahankan informasi kondisi yang berkaitan dengan
koneksi tersebut.
d. Addressing mode (mode pengalamatan). Berhubungan dengan
rujukan pada sistem tunggal (unicast address) atau port.

5
8. Multiplexing
Multiplexing selain digunakan pada konsep pengalamatan yang
menunjukkan koneksi dari koneksi multiple ke sistem tunggal atau dari
sistem tunggal ke port, juga berhubungan dengan pemetaan koneksi dari
satu level ke level yang lain.
9. Transmission services
Sebuah protokol dapat menyediakan berbagai jenis layanan tambahan
kepada entiti-entiti yang menggunakannya. Contohnya :
a. Prioritas: pesan-pesan tertentu, misalnya control massage, diperlukan
untuk mendapatkan delay minimum.
b. Mutu layanan: golongan data tertentu membutuhkan laju penyelesaian
minimum atau batas penundaan maksimum.
c. Security: kemungkinan dimintanya mekanisme pengamanan atau
pembatasan akses
C. The OSI Model
Pengertian model OSI (Open System Interconnection) adalah suatu model
konseptual yang terdiri atas tujuh layer, yang masing-masing layer tersebut
mempunyai fungsi yang berbeda. OSI dikembangkan oleh badan Internasional
yaitu ISO (International Organization for Standardization) pada tahun 1977.
Model ini juga dikenal dengan model tujuh lapis OSI (OSI seven layer model).
Setiap lapisan berfungsi untuk melakukan fungsi-fungsi spesifik untuk
mendukung lapisan diatasnya dan sekaligus juga menawarkan layanan untuk
lapisan yang ada di bawahnya. Tiga lapisan terbawah akan fokus pada
melewatkan trafik melalui jaringan kepada suatu sistem yang terakhir. Empat
lapisan teratas akan bermain pada sistem terakhir untuk menyelesaikan proses
komunikasinya.
Model OSI di buat untuk mengatasi berbagai kendala Internetworking
akibat perbedaan arsitektur dan protokol jaringan. Dahulu, komunikasi
antarkomputer dari vendor yang berbeda sangat sulit dilakukan. Masing-
masing vendor menggunakan protokol dan format data yang berbeda-beda.
Sehingga International Organization for Standardization (ISO) membuat suatu

6
arsitektur komunikasi yang di kenal sebagai Open System Interconection (OSI)
model yang mendefinisikan standar untuk menghubungkan komputer-
komputer dari vendor yang berbeda.
a. Ketujuh Layer pada Model OSI :
1. Physical Layer
Physical layer merupakan layer pertama atau yang terendah dari
model OSI. Layer ini bertanggung jawab untuk mentransmisikan bit data
digital dari physical layer perangkat pengirim (sumber) menuju ke
physical layer perangkat penerima (tujuan) melalui media komunikasi
jaringan.
Pada physical layer data ditransmisikan menggunakan jenis sinyal
yang didukung oleh media fisik, seperti tegangan listrik, kabel, frekuensi
radio atau infrared maupun cahaya biasa.
2. Data Link Layer
Data link layer bertanggung jawab untuk memeriksa kesalahan yang
mungkin terjadi pada saat proses transmisi data dan juga membungkus
bit kedalam bentuk data frame. Data link layer juga mengelola skema
pengalamatan fisik seperti alamat MAC pada suatu jaringan. Data link
layer merupakan salah satu layer OSI yang cukup kompleks, oleh karena
itu layer ini kemudian dibagi lagi menjadi dua sublayer, yaitu layer
Media Access Control (MAC) dan Layer Logical Link Control (LLC).
Layer Media Access Control (MAC) bertanggung jawab untuk
mengendalikan bagaimana sebuah perangkat pada suatu jaringan
memperoleh akses ke medium dan izin untuk melakukan transmisi data.
Layer Logical Link Control (LLC) bertanggung jawab untuk
mengidentifikasi dan membungkus protokol network layer dan
mengontrol pemeriksaan kesalahan dan juga melakukan sinkronisasi
pada frame.
3. Network Layer
Network layer bertanggung jawab untuk menetapkan jalur yang akan
digunakan untuk melakukan transfer data antar perangkat di dalam suatu

7
jaringan. Router jaringan beroperasi pada layer ini, yang mana juga
menjadi fungsi utama pada layer network dalam hal melakukan routing.
Routing memungkinkan paket dipindahkan antar komputer yang
terhubung satu sama lain. Untuk mendukung proses routing ini, network
layer menyimpan alamat logis seperti alamat IP untuk setiap perangkat
pada jaringan. Layer Network juga mengelola pemetaan antara alamat
logikal dan alamat fisik. Dalam jaringan IP, pemetaan ini dilakukan
melalui Address Resolution Protocol (ARP).
4. Transport Layer
Transport layer bertanggung jawab untuk mengirimkan pesan antara
dua atau lebih host didalam jaringan. Transport layer juga menangani
pemecahan dan penggabungan pesan dan juga mengontrol kehandalan
jalur koneksi yang diberikan. Protokol TCP merupakan contoh yang
paling sering digunakan pada transport layer.
5. Session Layer
Session layer bertanggung jawab untuk mengendalikan sesi koneksi
dialog seperti menetapkan, mengelola dan memutuskan koneksi antar
komputer. Untuk dapat membentuk sebuah sesi komunikasi, session
layer menggunakan sirkuit virtual yang dibuat oleh transport layer.
6. Presentation Layer
Presentation layer bertanggung jawab untuk mendefinisikan sintaks
yang digunakan host jaringan untuk berkomunikasi. Presentation layer
juga melakukan proses enkripsi/ dekripsi informasi atau data sehingga
mampu digunakan pada lapisan aplikasi.
7. Application Layer
Application layer merupakan lapisan paling atas dari model OSI dan
bertanggung jawab untuk menyediakan sebuah interface antara protokol
jaringan dengan aplikasi yang ada pada komputer. Application layer
menyediakan layanan yang dibutuhkan oleh aplikasi, seperti
menyediakan sebuah interface untuk Simple Mail Transfer Protocol

8
(SMTP), telnet dan File Transfer Protocol (FTP). Pada bagian sinilah
dimana aplikasi saling terkait dengan jaringan.
b. Cara Kerja OSI Layer
Proses berjalannya data dari suatu host ke host lain pada sebuah
jaringan terbilang cukup panjang, semua data tersebut harus melalui setiap
layer dari OSI untuk dapat sampai ke host tujuan. Contoh misalnya ketika
anda akan mengirimkan sebuah email ke komputer lain pada sebuah
jaringan komputer.
Proses yang terjadi pertama adalah pada application layer, yaitu
menyediakan program aplikasi email yang akan digunakan untuk mengirim
data ke komputer lain melalui jaringan. Pada presentation layer email
tersebut kemudian dikonversi menjadi sebuah format jaringan. Kemudian
pada session layer akan dibentuk sebuah sesi perjalanan data tersebut dari
mulai dibentuk hingga selesainya proses pengiriman.
Pada transport layer data tersebut dipecah menjadi bagian-bagian kecil
lalu kemudian akan dikumpulkan kembali pada transport layer si penerima.
Pada network layer akan dibuatkan sebuah alamat dan ditentukan jalan yang
akan dilalui oleh data tersebut untuk dapat sampai ke tujuan. Pada data link
layer data tersebut dibentuk menjadi sebuah frame dan alamat fisik dari
perangkat pengirim dan penerima akan di tetapkan.
Kemudian pada layer terakhir physical layer mengirimkan data tersebut
melalui sebuah medium jaringan, menuju ke lapisan transport si penerima.
Lalu kemudian alur yang sama terjadi pada komputer tujuan namun dimulai
dari layer paling bawah (physical layer) hingga ke layer paling atas
(application layer).
D. TCP/IP Protocol Suite

Dalam ilmu komputer, hal paling dasar yang akan diajarkan selain
perangkat keras dan lunak PC adalah tentang jaringan. Sebuah jaringan
memiliki arti sebagai koneksi yang terjadi antara satu komputer dengan yang
lainnya.

9
Jaringan yang bisa dibuat antar komputer ada banyak sekali. Salah satunya
adalah TCP/IP. Jaringan yang satu ini bisa dibilang sebagai jaringan komputer
yang sangat banyak dipakai di dunia karena memiliki berbagai kelebihan.

Ketika sebuah komputer dikoneksikan dengan komputer lainnya, mereka


akan berkomunikasi lewat protokol. Protokol yang paling terkenal adalah
protokol TCP/IP.

TCP/IP memiliki kepanjangan Transmission Control Protocol/Internet


Protocol. Pengertian TCP/IP tak bisa lepas dari fakta bahwa ada dua jenis
protokol yang digunakan pada jaringan ini, yaitu protokol TCP dan protokol
IP.

Pengertian TCP/IP adalah suatu standar komunikasi yang dapat digunakan


untuk bertukar data antar komputer oleh suatu komunitas yang tergabung
melalui jaringan internet.

Dari pengertian TCP/IP tadi bisa kita pahami bahwa :


1. Ada lebih dari 1 komputer yang tergabung dan berkomunikasi
menggunakan TCP/IP
2. Komputer yang terkoneksi melalui protokol TCP/IP melakukan sharing data
3. Komputer yang terkoneksi TCP/IP juga berarti terkoneksi dengan
“internet”.
Fungsi Dan Penjelasan Tiap Layer TCP/IP :
1. Lapisan Application (Application Layer)
Lapisan Aplikasi adalah lapisan yang paling dasar dari sebuah protokol
TCP/IP, dan memiliki kontak langsung pengguna. Jika kita analogikan,
pada layer ini contohnya adalah aplikasi yang anda gunakan ketika bermain
komputer.
Pada tahap yang satu ini, aplikasi yang anda jalankan mempengaruhi
jenis protokol lanjutan yang akan digunakan. Misalnya jika anda membuka
sebuah web browser, maka komputer akan secara otomatis menjalankan

10
protokol HTTP. Lain halnya jika anda ingin mengirim file, maka protokol
yang akan digunakan adalah FTP atau File Transfer Protocol.
2. Lapisan Transport (Transport Layer)
Selanjutnya, ada lapisan Transport yang berfungsi untuk menjembatani
transportasi pemindahan data antar komputer. Lapisan yang satu ini berada
setingkat di atas lapisan Application. Pada layer ini, ada dua jenis protokol
yang sering digunakan, yaitu UDP ataupun TCP.
Protokol ini memiliki keunggulannya masing-masing. Pada protokol
TCP, ibaratnya adalah menaiki sebuah mobil. Walaupun jalannya tidak
terlalu cepat serta tidak bisa “membalap”, protokol TCP menjamin
keamanan paket data yang dikirim 100%.
Namun paket UDP berbeda, analoginya seperti menaiki sebuah motor.
Memang kecepatannya tak terkalahkan. Namun protokol tersebut tidak bisa
menjamin bahwa data dalam keadaan seutuhnya penuh ketika sampai di
tujuan. Oleh karena itu, protokol UDP digunakan untuk transfer data yang
tidak akan corrupt ketika hilang beberapa persen bagiannya.
3. Lapisan Network (Network Layer)
Pada lapisan Network, protokol pada lapisan Transport akan dikonversi
menjadi sebuah IP Address yang berguna untuk memasangkan antar
komputer pada jaringan.
Pada layer Network terjadi pemecahan data agar bisa sesuai dengan
besar media yang akan dilalui. Setelah paket terpecah menjadi bagian-
bagian kecil, merkea akan mengalami proses enkapsulasi atau
pembungkusan. Setelah itu paket diberikan alamat dan dikirimkan ke
komputer tujuan benrdasarkan jalur paket yang akan dikirim.
4. Lapisan Network Interface (Network Interface Layer)
Pada lapisan terakhir protokol TCP/IP, memiliki kontak langsung
dengan hardware komputer. Dengan transmisi khusus, komputer memiliki
kemampuan untuk mengirimkan paket data pada lapisan Network melalui
media kabel tembaga (fiber optic) ataupun secara nirkabel (wireless).

11
Itulah beberapa hal mengenai pengertian TCP/IP, kelebihan, fungsi dan
lapisan-lapisan pada protokol tersebut. Dengan mengetahui berbagai hal ini,
maka sahabat Qwords diharapkan bisa lebih paham bagaimana data dari
satu komputer ke komputer lain dalam sebuah jaringan didistribusikan.
E. Addressing
Motode pengalamatan adalah bagaimana cara menunjuk dan mengalamati
suatu lokasi memori pada sebuah alamat di mana operand akan diambil.
Motode pengalamatan diterapkan pada set instruksi, dimana pada umumnya
instruksi terdiri dari opcode (kode operasi) dan alamat. Setiap motode
pengalamatan memberikan fleksibilitas khusus yang sangat penting. Mode
pengalamatan ini meliputi direct addressing, indirect addressing, dan
immediate addressing.

Teknik Mode Pengalamatan :

1. Immediate Addresing (Pengalamatan Segera)


Mode pengalamatan immediate addressing sangat umum dipakai
karena harga yang akan disimpan dalam memori langsung mengikuti kode
operasi dalam memori. Mode ini digunakan saat suatu harga atau konstanta
diketahui saat program dibuat dan tidak akan dirubah selama eksekusi
program. Operasi dengan mode ini membutuhkan dua byte instruksi, satu
untuk kode operasi dan satu lagi untuk data byte.
2. Direct Addressing
Direct addressing merupakan mode pengalamatan untuk mentransfer
data antar memori dan register. Teknik ini banyak digunakan pada komputer
lama dan komputer kecil. Hanya memerlukan sebuah referensi memori dan
tidak memerlukan kalkulus khusus. Demikian pula akan lebih mudah
menggunakan mode ini daripada mode immediate karena harga yang
didapat bisa dari lokasi memori yang mungkin variable.
3. Indirect Addressing
Mode pengalamatan indirect addressing sangat berguna karena dapat
memberikan fleksibilitas tinggi dalam mengalamati suatu harga. Mode ini

12
pula satu-satunya cara untuk mengakses 128 byte lebih dari RAM internal
pada keluarga 8052. Field alamat mengacu pada alamat word di alamat
memori, yang pada gilirannya akan berisi alamat operand yang panjang.
4. Register addressing
Mode pengalamatan register mirip dengan mode pengalamatan
langsung. Perbedaanya terletak pada field alamat yang mengacu pada
register, bukan pada memori utama. Field yang mereferensi register
memiliki panjang 3 atau 4 bit, sehingga dapat mereferensi 8 atau 16 register
general purpose. Pengalamatan antar register ini harus digunakan register
yang berukuran sama, seperti AL dan BH, CX dan AX.
5. Register indirect addressing
Mode pengalamatan register tidak langsung mirip dengan mode
pengalamatan langsung. Perbedaannya adalah field alamat mengacu pada
memori utama. Letak operand berada pada memori yang dituju oleh isi
register. Keuntungan dan keterbatasan pengalamatan register tidak langsung
pada dasarnya sama dengan pengalamatan tidak langsung. Keterbatasan
field alamat diatasi dengan pengaksesan memori yang tidak langsung
sehingga alamat yang dapat direferensi makin banyak. Dalam satu siklus
pengambilan dan penyimpanan, mode pengalamatan register tidak langsung
hanya menggunakan satu referensi memori utama sehingga lebih cepat
daripada mode pengalamatan tidak langsung.
6. Displacement addressing
Menggabungkan kemampuan pengalamatan langsung dan
pengalamatan register tidak langsung. Mode ini mensyaratkan instruksi
memiliki dua buah field alamat, sedikitnya sebuah field yang eksplisit.
Operand berada pada alamat A ditambahkan isi register.
Tiga model displacement
a. Relative addressing : register yang direferensi secara implisit adalah
Program Counter (PC).
1) Alamat efektif didapatkan dari alamat instruksi saat itu ditambahkan
ke field alamat

13
2) Memanfaatkan konsep lokalitas memori untuk menyediakan
operandoperand berikutnya.
b. Base register addressing : register yang direferensi berisi sebuah alamat
memori dan field alamat berisi perpindahan dari alamat itu
1) Referensi register dapat eksplisit maupun implisit
2) Memanfaatkan konsep lokalitas memori
c. Indexing : field alamat mereferensi alamat memori utama, dan register
yang direferensikan berisi pemindahan positif dari alamat tersebut
1) Merupakan kebalikan dari mode base register
2) Field alamat dianggap sebagai alamat memori dalam indexing
3) Manfaat penting dari indexing adalah untuk eksekusi program-
pprogram iteratif
7. Stack addressing
Stack adalah array lokasi yang linier = pushdown list = last-in-firs-out.
Stack merupakan blok lokasi yang terbaik. Btir ditambahkan ke puncak
stack sehingga setiap dalam register CPU, yang dalam hal ini stack pointer
mereferensi ke elemen ketiga stack. Stack pointer tetap berada dalam
register. Dengan demikian, referensi-referensi ke lokasi stack di dalam
memori pada dasarnya merupakan pengalamatan register tidak langsung.

14
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan

Protokol komunikasi adalah sistem aturan yang memungkinkan dua atau lebih
entitas sistem komunikasi untuk mengirimkan informasi melalui segala jenis variasi
kuantitas fisik. Protokol mendefinisikan aturan, sintaksis, semantik dan sinkronisasi
komunikasi dan metode pemulihan kesalahan yang mungkin. Protokol dapat
diimplementasikan oleh perangkat keras, perangkat lunak, atau kombinasi
keduanya.

OSI (Open System Interconnection) adalah suatu model konseptual yang terdiri
atas tujuh layer, yang masing-masing layer tersebut mempunyai fungsi yang
berbeda.

TCP/IP adalah suatu standar komunikasi yang dapat digunakan untuk bertukar
data antar komputer oleh suatu komunitas yang tergabung melalui jaringan internet.

Motode pengalamatan adalah bagaimana cara menunjuk dan mengalamati


suatu lokasi memori pada sebuah alamat di mana operand akan diambil.

15
DAFTAR PUSTAKA

Andy. 2020. Pengertian Jaringan TCP/IP. (Online). (https://qwords.com/


blog/pengertian-jaringan-tcp-ip/). Diakses pada 10 September 2020.
Riyadi, Hermawan. 2020. Pengertian OSI Layer Beserta Kegunaan dan Cara Kerja
OSI Layer. (Online). (https://www.nesabamedia.com/pengertian-osi-
layer/). Diakses pada 10 September 2020.
Tipa, Prischa. 2015. Makalah komunikasi Data Arsitektur Protokol. (Online).
(https://www.academia.edu/24421600/MAKALAH_KOMUNIKASI_DA
TA_ARSITEKTUR_PROTOKOL). Diakses pada 10 September 2020.
Wikipedia. 2020. Protokol komunikasi. (Online). (https://translate.google.com/
translate?u=https://en.wikipedia.org/wiki/Communication_protocol&hl=id
&sl=en&tl=id&client=srp&prev=search). Diakses pada 10 September
2020.

16

Anda mungkin juga menyukai