PROTOCOL ARSITEKTUR
Di susun untuk memenuhi tugas mata kuliah komunikasi Data
DOSEN PENGAMPUH : M.IKHSAN S.KOM
OLEH :
SAWALUDDIN
(210250501145)
C.Tujuan
1. Syntax,meliputi segala sesuatu yang berkaitan dengan format data dan level-level
2. Semantics, meliputi informasi kontrol untuk koordinasi dan pengendalian kesalahan
3. Timing, meliputi kesesuaian urutan dan kecepatan.
D. Manfaat
Langsung/tidak langsung
Bila dua sistem menggunakan point-to-point link, entiti-entiti pada sistem dapat
dikatakan berkomunikasi secara langsung; yakni kontrol informasi dan data
melintas langsung diantara kedua entiti tanpa adanya pengatur lain. Apabila
sistem dihubungkan dengan switch jaringan komunikasi, atau mempunyai
konfigurasi multipoint, maka tidak akan terjadi komunikasi protokol secara
langsung
Monolitis/terstruktur
Simetris/tidak simetris
Sebuah protokol bersifat simetris jika dapat melakukan komunikasi antara entiti
sejenis. Sedangkan asimetri diterapkan pada protokol yang mempunyai tingkatan
lebih tinggi/lebih rendah, misalnya hubungan “client” dan “server”.
Standar/non standar
Sebuah protokol non standar adalah protokol yang dibuat untuk suatu situasi
komunikasi tertentu. Umumnya dirancang untuk model komputer khusus.
Encapsulation
Setiap PDU (Protocol Data Unit) terdiri dari data dan information control.
Information control dikelompokkan dalam tiga ketegori: Address, Error detecting
code, dan Protokol control. Proses untuk menambahkan data dan information
control ke dalam sebuah PDU disebut enkapsulasi (encapsulation).
Connection control
Kontrol koneksi berhubungan dengan metode yang digunakan untuk
melakukan pertukaran data antar entiti.
Ordered delivery
Apabila dua buah entiti pada host yang berlainan berkomunikasi, maka ada
kemungkinan paket-paket data tidak tiba secara bersamaan akibat melintasi jalur-
jalur yang berlainan. Agar entiti penerima dapat menerima data dengan benar,
maka tiap-tiap paket data diberi tanda secara urut.
Flow control
Flow control merupakan suatu fungsi yang ditujukan untuk membatasi
jumlah atau rate data yang dikirim oleh suatu entiti yang mentransmisi. Bentuk
flow control yang paling sederhana adalah prosedur stop-andwait.
Error control
Error control diperlukan untuk menjaga informasi dan data dari kerusakan.
Biasanya error control terdiri dari error detection dan transmisi ulang. Untuk error
detection, disisipkan kode pendeteksi kesalahan pada paket yang ditransmisikan.
Jika dideteksi adanya kesalahan pengiriman oleh receiver, maka paket data
tersebut dibuang dan dikirimkan permintaan untuk melakukan transmisi ulang
paket data yang dibuang tersebut.
B. Operasi Pada Model Protokol
1.Connection – oriented
Connection oriented dibuat berdasarkan sistem telepon. Contohnya
sistem file transfer. Variasi layanan connection-oriented misalnya,
urutan pesan dan aliran byte.
2. Connectionless
Connectionless dibentuk berdasarkan sistem surat pos. Setiap pesan
memiliki alamat yang dituju. Variasi layanan connectionless misalnya,
datagram, acknowledged datagram, request-reply.
5. Lapisan Internet,
berkaitan dengan prosedur-prosedur tertentu yang diperlukan untuk menghubungkan
dua peran
komunikasi yang berada pada sistem jaringan yang berbeda. Lapisan ini
menggunakan Internet Protocol (IP) yang menyediakan fungsi
routing melintasi bermacam-macam jaringan. Protokol ini juga
diterapkan pada jalur-jalur yang dilalui.
8. Lapisan Internet,
berkaitan dengan prosedur-prosedur tertentu yang
diperlukan untuk menghubungkan dua perangkat komunikasi yang
berada pada sistem jaringan yang berbeda. Lapisan ini
menggunakan Internet Protocol (IP) yang menyediakan fungsi
routing melintasi bermacam-macam jaringa.
Application
Layer ini menyediakan cara bagi program-program aplikasi untuk
mengakses lingkungan OSI. Berisi fungsi-fungsi manajemen dan
mekanisme-mekanisme yang umumnya berguna untuk mendukung
aplikasi-aplikasi yang didistribusikan.
Presentation
Layer ini menentukan format data yang dipindahkan diantara
aplikasi dan menawarkan pada program-program aplikasi
serangkaian layanan transformasi data. Layer ini juga menentukan
syntax yang dipergunakan diantara entiti aplikasi.
10/13
Session
Session layer menyediakan mekanisme untuk mengontrol dialog
diantara aplikasi pada ujung sistem. Service yang disediakan oleh
layer ini, antara lain:
• Dialogue dicipline, bisa berupa saluran half-duplex atau fullduplex.
• Grouping, aliran data bisa ditandai dengan cara
menentukan kelompok data.
• Recovery, layer ini dapat menyediakan suatu mekanisme
pemeriksaan, agar bila terjadi kegagalan diantara
checkpoint, dapat mentransmisikan kembali seluruh data
mulai dari checkpoint terakhir.
Transport
Transport layer menyediakan suatu mekanisme perubahan data
diantara ujung sistem. Transport berorientasi koneksi menjamin
bahwa data yang dikirim bebas dari kesalahan, secara bertahap,
dengan tidak mengalami duplikasi atau hilang. Lapisan ini juga
berkaitan dengan optimalisasi penggunaan layanan jaringan dan
menyediakan mutu layanan yang bisa diminta untuk entiti session,
seperti menentukan laju error yang boleh diterima, maksimum
penundaan, prioritas, dan security.
Network
Network layer menyediakan transfer informasi diantara ujung sistem
melewati beberapa jaringan komunikasi berurutan. Pada layer ini,
sistem komputer berdialog dengan jaringan untuk menentukan
alamat tujuan dan meminta fasilitas jaringan tertentu, misalnya
prioritas.
Data Link
Layer data link mengupayakan agar link fisik cukup baik dan
menyediakan layanan untuk mengaktifkan, mempertahankan dan
menonaktifkan link. Service yang disediakan untuk layer yang lebih
tinggi meliputi error detection dan control. Sehingga dengan suatu
data link layer yang berfungsi sepenuhnya layer yang lebih tinggi
berikutnya bisa menerima transmisi bebas kesalahan.
Physical
Physical layer mencakup interface fisik antara devices dan aturan
bit-bit yang dilewatkan antara satu dengan yang lain. Lapisan ini
hanya menyediakan layanan arus bit mentah (tidak diproses).
Physical layer memiliki empat karakteristik penting, antara lain :
o Mekanis. Berkaitan dengan properti fisik dari interface ke
media transmisi.
o Elektris. Berkaitan dengan tampilan bit-bit, misalnya dalam hal
besar voltase dan laju transmisi bit.
o Fungsional. Menentukan fungsi-fungsi yang ditampilkan oleh
sirkuit tunggal dari interface fisik antara sebuah sistem dengan
media transmisi.
11/13
o Prosedural. Menentukan rangkaian kejadian dimana arus bit
berpindah melalui medium fisik.
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
Setelah menyelesaikan penulisan makalah ini, penulis dapat menyimpulkan beberapa hal, antara
lain: pemahaman terhadap teori dasar tentang komunikasi data, khususnya pada arsitektur
protokol dan secara umum protocol mempunyai fungsi untuk menghubungkan sisi dan penerima
dalam berkomunikasi serta bertukar informasi.
Daftar Pustaka
Sugeng Winarto. 2010. Jaringan Komputer Dengan TCP/IP. Bandung;
Modula.http://pendtiumrenitha.blogspot.com/2013/04/arsitektur-protokol-tcpip-dan-
aplikasi.html(diakses tanggal 5 Maret 2015)http://fikri-ichie.blogspot.com/2013/05/protocol-dan-
arsitektur-protokol.html(diakses tanggal 5 Maret
2015)http://jokopurn.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/32571/Bab2.pdf(diakses tanggal 5
Maret 2015)http://biggerlink.blogspot.com/2013/02/arsitektur-dan-protokol-jaringan-
tcpip.html(diakses tanggal 5 Maret 2015)http://asiyahlee.blogspot.com/2013/04/arsitektur-dan-
protokol.html(diakses tanggal 5 Maret 2015)