Disusun oleh:
2010017514001
Dosen pengampu:
Puji syukur saya ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga makalah ini
dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada teman yang
turut membantu dalam menyelesaikan pembuatan makalah ini.
Saya sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi pembaca. Saya juga berharap makalah ini juga dapat membantu pembaca.
Saya sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah
ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman. Untuk itu saya sangat mengharapkan kritik dan
saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Penyusun
Daftar Isi
Kata Pengantar......................................................................................................................................2
Daftar Isi................................................................................................................................................3
BAB I : PENDAHULUAN....................................................................................................................4
1. Latar Belakang...........................................................................................................................4
2. Tujuan........................................................................................................................................4
BAB II : PEMBAHASAN.....................................................................................................................5
1. Model Referensi........................................................................................................................5
1.1. Model Referensi OSI.........................................................................................................5
1.2. Model Referensi TCP/IP....................................................................................................6
1.3. Hubungan OSI dan TCP/IP................................................................................................7
2. IP Protokol.................................................................................................................................7
2.1. TCP (Transmission Control Protocol)................................................................................8
2.2. ICMP (Internet Control Message Protocol).......................................................................8
2.3. UDP (User datagram Protocol)..........................................................................................9
BAB III : PENUTUP...........................................................................................................................10
Kesimpulan......................................................................................................................................10
Daftar Pustaka.....................................................................................................................................11
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Model referensi jaringan membuka OSI atau OSI Reference Model for open networking adalah
sebuah model arsitektural jaringan yang dikembangkan oleh badan International Organization for
Standardization (ISO) di Eropa pada tahun 1977. OSI sendiri merupakan singkatan dari Open System
Interconnection. Model ini dinamakan juga dengan "Model tujuh lapis OSI" (OSI seven layer model).
Sebelum munculnya model referensi OSI, sistem jaringan komputer sangat tergantung kepada
pemasok (vendor). OSI berupaya membentuk standar umum jaringan komputer untuk menunjang
interoperatibilitas antar pemasok yang berlainan. Dalam suatu jaringan yang akbar kebanyakan
terdapat banyak protokol jaringan yang berlainan. Tidak keadaan suatu protokol yang sama, membuat
banyak perangkat tidak bisa saling berkomunikasi.
Model referensi ini pada awal mulanya ditujukan sebagai basis untuk mengembangkan protokol-
protokol jaringan, meski pada kenyataannya inisatif ini merasakan kegagalan. Kegagalan itu
disebabkan oleh beberapa faktor berikut:
Standar model referensi ini, bila dibandingkan dengan model referensi DARPA (Model
Internet) yang dikembangkan oleh Internet Engineering Task Force (IETF), sangat
berdekatan. Model DARPA adalah model basis protokol TCP/IP yang populer digunakan.
Model referensi ini dianggap sangat kompleks. Beberapa fungsi (seperti halnya kegiatan yang
dipekerjakan komunikasi connectionless) dianggap kurang bagus, sementara fungsi lainnya
(seperti flow control dan koreksi kesalahan) diulang-ulang pada beberapa lapisan.
Pertumbuhan Internet dan protokol TCP/IP (sebuah protokol jaringan dunia nyata) membuat
OSI Reference Model menjadi kurang diminati.
Model referensi TCP/IP pada awalnya dirancang sejak ARPANET (Advanced Research Projects
Agency Network). Nama model berasal dari dua protokol utamanya, yaitu TCP dan IP. Nama tersebut
juga menyiratkan fakta bahwa protokol diciptakan sebelum model, sehingga membuat tidak cocok
untuk tumpukan protokol lainnya.
2. Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah model referensi dan protokol jaringan, yaitu:
1. Menjelaskan layer OSI
2. Menjelaskan TCP/IP
3. Menjelaskan IP Protokol
BAB II
PEMBAHASAN
1. Model Referensi
Model referensi OSI (Open System Interconnection) adalah model konsep bertujuan sebagai
konsep komunikasi dari sistem telekomunikasi tanpa memperhatikan struktur dan teknologi internal.
Referensi OSI dibuat dan dikembangkan oleh International Standards Organization (ISO). Model
referensi OSI bertujuan untuk membuat perbedaan antara tiga konsep utama arsitektur jaringan:
layanan, antarmuka, dan protokol. Layanan menentukan tugas di setiap layer, antarmuka menentukan
bagaimana cara mengakses layanan, dan protokol adalah jaringan yang melakukan jenis layanan yang
sebenarnya. Model ini hanya sebagai jenis fungsi dimana setiap layer harus penuh, bukan protokol
yang tepat untuk digunakan.
OSI terdiri dari tujuh layer, dimana setiap lapisan mempunyai tugas dan fungsi masing-masing
sesuai dengan penggunaannya terkait dengan kebutuhan koneksi antar perangkat komputer.
Layer OSI
7 Application
6 Presentation
5 Sesion
4 Transport
3 Network
2 Data Link
1 Physical
Model referensi TCP/IP pada awalnya dirancang sejak ARPANET (Advanced Research Projects
Agency Network). Nama model berasal dari dua protokol utamanya, yaitu TCP dan IP. Nama tersebut
juga menyiratkan fakta bahwa protokol diciptakan sebelum model, sehingga membuat tidak cocok
untuk tumpukan protokol lainnya. Dibandingkan dengan model OSI, model TCP/IP gagal untuk
membedakan dengan tiga konsep yang jelas disebutkan dalam bagian model TCP/IP.
OSI terdiri dari tujuh layer, dimana setiap lapisan mempunyai tugas dan fungsi masing-masing.
Layer TCP/IP
4 Application
3 Transport
2 Internet
1 Network Access
1. Application
Lapisan Aplikasi pada model protokol TCP/IP adalah lapisan yang melayani permintaan
pengguna untuk mengirim dan menerima data. Lapisan ini merupakan tempat dimana aplikasi
dan servis-servis lain memperoleh akses ke jaringan. Lapisa ini merupakan “jendela” protokol
terhadap dunia. Dua API (Application Programming Interface / Antarmuka Program Aplikasi)
yang berbeda menyediakan akses ke protokol transportasi TCP/IP, yaitu Socket Window dan
Net Bios.
2. Transport
Lapisan Transportasi pada model protokol TCP/IP berfiungsi mengatur komunikasi antar host
dan melakukan pengecekkan kesalahan. Lapisan ini melakukan dan mempertahankan
komunikasi point-to-point di antara dua host. Fungsi utamanya adalah membero balasan
tehadap informasi dan mentransmisikan paket-paket data.
3. Internet
Lapisan Internet bertugas menjalankan data di dalam dan di antara jaringan yang berbeda.
Router sangat berfungsi pada lapisan protokol ini dab bertugas meneruskan paket data dari
suatu jaringan atau segmen kepada jaringan lainnya.
4. Network
Lapisan Antarmuka Jaringan merupakan lapisan paling bawah. Lapisan ini bertugas
mengirimkan paket data yang berisi IP. Lapisan ini bekerja dekat dengan ARP untuk
menentukan header informasi yang tepat yang perlu ditambahkan pada masing-masing frame.
Lapisan ini membuat frame yang cocok dengan tipe jaringan yag digunakan, seperti Ethernet,
Token Ring, atau ATM, kemudian meletakkan paket data IP ke daerah muatan pada sebuah
frame dan mengirimkan data.
ISO TCP/IP
7 Application
6 Presentation Application 4
5 Sesion
4 Transport Transport 3
3 Network Internet 2
2 Data Link
Network Access 1
1 Physical
2. IP Protokol
Internet Protocol (IP) adalah protokol, atau seperangkat aturan, untuk perutean dan pengalamatan
paket data sehingga mereka dapat melakukan perjalanan melintasi jaringan dan tiba di tujuan yang
benar. Data yang melintasi Internet dibagi menjadi bagian-bagian yang lebih kecil, yang disebut
paket. Informasi IP dilampirkan ke setiap paket, dan informasi ini membantu router untuk mengirim
paket ke tempat yang tepat. Setiap perangkat atau domain yang terhubung ke Internet diberi alamat IP,
dan ketika paket diarahkan ke alamat IP yang dilampirkan padanya, data tiba di tempat yang
dibutuhkan.
Setelah paket tiba di tujuan, mereka ditangani secara berbeda tergantung pada protokol transport
mana yang digunakan dalam kombinasi dengan IP. Protokol transport yang paling umum adalah TCP,
ICMP dan UDP.
2.1. TCP (Transmission Control Protocol)
Transmission Control Protocol atau Protokol Kendali Transmisi adalah suatu protokol yang
berada di lapisan transport yang berorientasi sambungan dan dapat diandalkan. TCP merupakan
standar yang mendefinisikan bagaimana membangun dan memelihara percakapan jaringan dimana
aplikasi dapat bertukar data.
TCP bekerja dengan Internet Protocol (IP), yang mendefinisikan bagaimana komputer mengirim
paket data satu sama lain. Bersama-sama, TCP dan IP adalah aturan dasar yang mendefinisikan
internet. Internet Engineering Task Force (IETF) mendefinisikan TCP dalam dokumen standar
Request for Comment (RFC) nomor 793.
TCP adalah protokol berorientasi koneksi, yang berarti koneksi dibuat dan dipelihara sampai
aplikasi di setiap ujung selesai bertukar pesan.
1. Menentukan cara memecah data aplikasi ke dalam paket-paket yang dapat dikirimkan oleh
jaringan.
2. Mengirim paket ke, dan menerima paket dari, lapisan jaringan.
3. Mengelola kontrol aliran
4. Menangani pengiriman ulang paket yang jatuh atau rusak, karena ini dimaksudkan untuk
menyediakan transmisi data bebas kesalahan
5. Mengakui semua paket yang datang.
Ketika server web mengirim file HTML ke klien, ia menggunakan protokol transfer hypertext
(HTTP) untuk melakukannya. Lapisan program HTTP meminta lapisan TCP untuk mengatur koneksi
dan mengirim file. Tumpukan TCP membagi file menjadi paket data, menomorinya dan kemudian
meneruskannya satu per satu ke lapisan IP untuk pengiriman.
Meskipun setiap paket dalam transmisi memiliki sumber dan alamat IP tujuan yang sama, paket
dapat dikirim melalui beberapa rute. Lapisan program TCP di komputer klien menunggu sampai
semua paket telah tiba. Ia kemudian mengakui yang diterimanya dan meminta pengiriman ulang dari
yang tidak, berdasarkan nomor paket yang hilang. Lapisan TCP kemudian merakit paket menjadi file
dan mengirimkan file ke aplikasi penerima.
Internet Control Message Protocol (ICMP) adalah protokol lapisan jaringan yang digunakan oleh
perangkat jaringan untuk mendiagnosis masalah komunikasi jaringan. ICMP terutama digunakan
untuk menentukan apakah data mencapai tujuan yang diinginkan secara tepat waktu. Umumnya,
protokol ICMP digunakan pada perangkat jaringan, seperti router. ICMP sangat penting untuk
pelaporan dan pengujian kesalahan, tetapi juga dapat digunakan dalam serangan penolakan layanan
(DDoS) terdistribusi.
Berbeda dengan Internet Protocol (IP), ICMP tidak terkait dengan protokol lapisan transport
seperti TCP atau UDP. Ini membuat ICMP menjadi protokol tanpa koneksi: satu perangkat tidak perlu
membuka koneksi dengan perangkat lain sebelum mengirim pesan ICMP. Lalu lintas IP normal
dikirim menggunakan TCP, yang berarti dua perangkat yang bertukar data terlebih dahulu akan
melakukan jabat tangan TCP untuk memastikan kedua perangkat siap menerima data. ICMP tidak
membuka koneksi dengan cara ini. Protokol ICMP juga tidak memungkinkan untuk menargetkan port
tertentu pada perangkat.
Fungsi ICMP
Tujuan utama ICMP adalah untuk pelaporan kesalahan. Ketika dua perangkat terhubung melalui
Internet, ICMP menghasilkan kesalahan untuk dibagikan dengan perangkat pengirim jika ada data
yang tidak sampai ke tujuan yang diinginkan. Misalnya, jika paket data terlalu besar untuk router,
router akan menjatuhkan paket dan mengirim pesan ICMP kembali ke sumber asli untuk data tersebut.
Penggunaan sekunder protokol ICMP adalah untuk melakukan diagnosa jaringan; utilitas
terminal yang umum digunakan traceroute dan ping keduanya beroperasi menggunakan ICMP.
Utilitas traceroute digunakan untuk menampilkan jalur perutean antara dua perangkat Internet. Jalur
perutean adalah jalur fisik sebenarnya dari router yang terhubung yang harus dilalui oleh permintaan
sebelum mencapai tujuannya. Perjalanan antara satu router dan router lainnya dikenal sebagai 'hop',
dan traceroute juga melaporkan waktu yang diperlukan untuk setiap hop di sepanjang jalan. Ini dapat
berguna untuk menentukan sumber penundaan jaringan.
User Datagram Protocol (UDP) adalah protokol komunikasi yang digunakan di Internet untuk
transmisi yang sensitif terhadap waktu seperti pemutaran video atau pencarian DNS. Ini mempercepat
komunikasi dengan tidak secara formal membuat koneksi sebelum data ditransfer. Hal ini
memungkinkan data untuk ditransfer dengan sangat cepat, tetapi juga dapat menyebabkan paket
hilang saat transit dan menciptakan peluang untuk eksploitasi dalam bentuk serangan DDoS.
UDP adalah metode standar untuk mentransfer data antara dua komputer dalam jaringan.
Dibandingkan dengan protokol lain, UDP menyelesaikan proses ini dengan cara yang sederhana. a
mengirimkan paket (unit transmisi data) langsung ke komputer target, tanpa membuat koneksi terlebih
dahulu, menunjukkan urutan paket tersebut, atau memeriksa apakah paket tersebut tiba sebagaimana
dimaksud.
UDP lebih cepat tetapi kurang dapat diandalkan daripada TCP, protokol transport umum lainnya.
Dalam komunikasi TCP, dua komputer mulai dengan membuat koneksi melalui proses otomatis yang
disebut 'jabat tangan'. Hanya setelah jabat tangan ini selesai, satu komputer benar-benar mentransfer
paket data ke yang lain.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Model referensi OSI (Open System Interconnection) adalah model konsep bertujuan sebagai
konsep komunikasi dari sistem telekomunikasi tanpa memperhatikan struktur dan teknologi internal.
OSI memiliki 7 lapisan yaitu, application, presentation, sesion, transport, network, data link, dan
physical.
TCP adalah protokol berorientasi koneksi, yang berarti koneksi dibuat dan dipelihara sampai
aplikasi di setiap ujung selesai bertukar pesan.
Internet Control Message Protocol (ICMP) adalah protokol lapisan jaringan yang digunakan oleh
perangkat jaringan untuk mendiagnosis masalah komunikasi jaringan. ICMP terutama digunakan
untuk menentukan apakah data mencapai tujuan yang diinginkan secara tepat waktu.
User Datagram Protocol (UDP) adalah protokol komunikasi yang digunakan di Internet untuk
transmisi yang sensitif terhadap waktu seperti pemutaran video atau pencarian DNS.
UDP lebih cepat tetapi kurang dapat diandalkan daripada TCP, protokol transport umum lainnya.
Dalam komunikasi TCP, dua komputer mulai dengan membuat koneksi melalui proses otomatis yang
disebut jabat tangan. Hanya setelah jabat tangan ini selesai, satu komputer benar-benar mentransfer
paket data ke yang lain.
Daftar Pustaka
https://www.uniksharianja.com/2016/11/mengenal-referensi-osi-open-system-interconnection.html
(14 Oktober 2021/11:15)
https://onlinelearning.binus.ac.id/computer-science/post/tcp-ip-transmission-control-protocol-internet-
protocol (14 Oktober 202/11: 30)
https://www.cloudflare.com/learning/ddos/glossary/internet-control-message-protocol-icmp/(15
Oktober 2021/ 13:05)