Anda di halaman 1dari 21

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI...........................................................................................................................................1
BAB I....................................................................................................................................................2
PENDAHULUAN....................................................................................................................................2
Latar Belakang..................................................................................................................................2
1.2 Tujuan........................................................................................................................................2
1.3 Manfaat.....................................................................................................................................2
BAB II...................................................................................................................................................3
PEMBAHASAN......................................................................................................................................3
2.1 OSI Layer....................................................................................................................................3
2.1.3. 7 Lapisan Osi Layer.................................................................................................................4
2.1.3 TCP/IP model.........................................................................................................................13
BAB III................................................................................................................................................17
PENELITIAN TERKAIT..........................................................................................................................17
A. Penelitian Penerapan Model OSI Layer pada Jaringan Komputer.............................................17
B. Pembahasan...........................................................................................................................17
C. Saran......................................................................................................................................18
BABA IV.............................................................................................................................................19
KESIMPULAN......................................................................................................................................19
BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang
Dalam era digital yang berkembang pesat saat ini, komunikasi dan konektivitas menjadi hal
yang sangat penting dalam kehidupan kita sehari-hari. Jaringan komputer dan internet telah
menjadi tulang punggung dari revolusi teknologi informasi yang mengubah cara kita bekerja,
berkomunikasi, dan berinteraksi dengan dunia di sekitar kita. Untuk memahami dan mengelola
kompleksitas jaringan ini, kita memerlukan konsep dan model yang dapat membantu kita
mengurai proses komunikasi yang terjadi di dalamnya.
Dua model yang sangat penting dalam pemahaman tentang cara komunikasi berlangsung di
dalam jaringan komputer adalah OSI Layer (Open Systems Interconnection) dan TCP/IP model
(Transmission Control Protocol/Internet Protocol). Seiring dengan perkembangan teknologi
jaringan, pemahaman tentang kedua model ini menjadi semakin penting. OSI Layer dan TCP/IP
model telah membantu insinyur jaringan, administrator, dan pengembang perangkat lunak dalam
merancang, mengelola, dan memahami jaringan komputer.
Pemahaman tentang kedua model ini tidak hanya relevan dalam konteks teknis, tetapi juga
memiliki dampak yang signifikan dalam aspek sosial dan ekonomi. Jaringan komputer dan
internet telah menjadi sarana penting dalam perdagangan elektronik, telemedisin, pendidikan
online, dan banyak aspek lainnya. Oleh karena itu, penting untuk memahami bagaimana OSI
Layer dan TCP/IP model berperan dalam memfasilitasi konektivitas global dan pertukaran
informasi di era digital ini.
Dalam makalah ini, kita akan membahas secara rinci pengertian dan fungsi dari OSI Layer dan
TCP/IP model, serta relevansinya dalam konteks jaringan komputer modern. Kami akan melihat
bagaimana kedua model ini berinteraksi dan saling melengkapi untuk memungkinkan
komunikasi yang efisien di dalam jaringan. Selain itu, kami akan menggali penelitian terkait dan
melihat bagaimana perkembangan terbaru dalam teknologi jaringan telah mempengaruhi
pemahaman kita tentang kedua model ini.
1.2 Tujuan
Tujuan dari makalah ini adalah untuk memberikan pemahaman yang mendalam tentang OSI
Layer dan TCP/IP model. Kami akan menguraikan konsep dasar dari kedua model ini,
menjelaskan peran masing-masing lapisan, dan mengilustrasikan bagaimana keduanya bekerja
bersama untuk menyediakan konektivitas yang handal. Melalui pemahaman ini, pembaca akan
dapat menghargai pentingnya kedua model ini dalam dunia yang semakin terhubung.
1.3 Manfaat
Makalah ini diharapkan akan memberikan manfaat yang signifikan bagi berbagai kelompok,
termasuk mahasiswa yang belajar tentang jaringan komputer, profesional IT yang bekerja dengan
jaringan, dan pengambil keputusan dalam organisasi yang bergantung pada teknologi jaringan.
Pemahaman yang kuat tentang OSI Layer dan TCP/IP model akan membantu meningkatkan
efisiensi dalam merancang, mengelola, dan memecahkan masalah dalam jaringan komputer.
Selain itu, pemahaman ini juga dapat menginspirasi penelitian lebih lanjut dalam bidang
teknologi jaringan untuk menciptakan solusi yang lebih inovatif dan aman.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 OSI Layer
2.1.1 Pengertian OSI Layer
Setiap komputer dalam jaringan memiliki cara berkomunikasinya masing-masing. Komputer
bermerek A memiliki bahasa sendiri, dan hanya bisa berkomunikasi dengan perangkat lain yang
bermerek sama. Hal tersebut juga terjadi pada sistem jaringan. Di mana pertukaran informasi
antar jaringan tidak bisa terjalin dengan baik. Sementara tentu saja proses komunikasi
dibutuhkan tidak hanya oleh komputer dalam satu sistem jaringan tertentu.
Maka, dibutuhkan standar khusus untuk memungkinkan komunikasi dapat terjalin secara
menyeluruh. Oleh karena itulah, kemudian ISO (International Standart Organization)
menetapkan standar OSI Layer tentang protokol komunikasi untuk segala jenis sistem jaringan.
Dari sini dapat disimpulkan bahwa OSI Layer adalah sebuah konsep yang memungkinkan
pertukaran informasi terjadi antara berbagai jenis sistem komunikasi komputer, dengan
menggunakan protokol standar, yaitu TCP/IP.
Protokol sendiri merupakan format aturan tentang proses pertukaran informasi antarkomputer
menggunakan TCP (Transmission Control Protocol) dan IP (Internet Protocol). Sementara, IP
adalah sistem alamat dalam jaringan internet yang dihubungkan oleh TCP.
2.1.2 Fungsi OSI Layer
Pengembangan konsep OSI Layer sebenarnya ditujukan agar produsen komputer serta
pengembang jaringan dan perangkat lunak dapat membuat produk yang bisa saling terhubung
tanpa memaksa pengguna melakukan usaha lebih.
Dalam perjalanannya, para produsen komputer dan pengembang jaringan internet tidak
menerapkan protokol model OSI Layer secara baku. Pasalnya tidak semua proses komunikasi
memerlukan prosedur OSI Layer karena dapat menggunakan protokol yang lebih sederhana.
Namun, konsep OSI Layer tidak serta merta ditinggalkan begitu saja. Model prosedur ini masih
banyak digunakan, terutama dalam melacak permasalahan yang mengakibatkan gagalnya fungsi
jaringan. Sehingga, kemudian dapat diatasi dan komunikasi berjalan normal kembali.
OSI Layer bekerja melewati tujuh lapisan prosedur yang berurutan. Ketika seseorang tidak bisa
mengakses internet dengan laptopnya, berarti ada masalah yang mungkin terjadi pada salah satu
lapisan prosedur tersebut.
Konsep OSI Layer memudahkan proses pencarian titik awal permasalahan, sehingga memangkas
waktu yang diperlukan untuk melacak problem jaringan. Dengan begitu, usaha untuk mengatasi
masalah jaringan pun berjalan lebih mudah dan singkat.
2.1.3. 7 Lapisan Osi Layer
Model OSI (Open Systems Interconnection) adalah sebuah model referensi yang digunakan
untuk memahami dan menggambarkan cara berbagai komponen dalam sebuah jaringan komputer
berinteraksi dan berkomunikasi satu sama lain. Model ini terdiri dari tujuh lapisan yang masing-
masing memiliki peran dan tanggung jawab khusus dalam proses komunikasi data. Berikut
adalah penjelasan lebih rinci tentang setiap lapisan dalam model OSI:

1. Application Layer ( Lapisan Aplikasi )


Layer paling atas dari model OSI adalah lapisan aplikasi, kapasitas dari lapisan ini adalah
menangani isu masalah seperti transparansi data, mengalokasikan sumber daya. Client biasanya
menganggap bahwa aplication layer sebagai pengatur untuk mengirim pesan elektronik. Terdapat
beberapa komparatif antara presentation layer dengan application layer. Untuk demonstrasi dan
mendeskripsikan layer ini seperti interface yang sesuai dengan proses aplikasi.
Application layer adalah lapisan ketujuh yang terdapat dalam OSI Layer sekaligus sebagai pintu
untuk user dan aplikasi agar dapat mengakses layanan jaringan, lapisan ini pula yang
bertanggung jawab atas pertukaran informasi antar komputer. Fungsi pertama dari application
layer adalah untuk pengumpul data dari segala konten yang ditransmisikan melalui jaringan.
Fungsi ini erat kaitannya dengan application layer sebagai bagian dari lapisan atau layer pertama
pada jaringan komputer dan juga layer terakhir. Semua data yang sudah di transmisikan melalui
jaringan komputer kemudian akan dikumpulkan menjadi satu, sehingga nantinya konten atau
informasi tersebut akan ditampilakn di dalam bentuk aplikasi tertentu menggunakan pemanfaatan
dari application layer. Dengan adanya application layer, maka seluruh proses pendefinisian dan
juga proses pentransmisian dari konten dan juga data didalam jaringan komputer sudah lengkap
sepenuhnya.
Fungsi lainnya dari application layer adalah ntuk menguhubungkan user interface. User interface
dalam hal ini adalah aplikasi – aplikasi yang digunakan oleh user untuk mengakses data dan juga
konten yang ditransmisikan melalui jaringan. Dengan adanya application layer, maka user dapat
melihat dan juga mengakses setiap konten dan juga data yang diterima dengan mudah dan juga
cepat.
Untuk dapat menjalankan hal ini secara optimal, maka tentu saja application layer membutuhkan
aplikasi ataupun program tertentu yang dapat merafiliasi dan juga bersanding untuk membantu
menampilkan konten bagi usernya. Berikut ini adalah beberap aplikasi yang sering bekerja
bersama dengan application layer :
 Email client, seperti yahoo mail, Microsoft outlook, dan sebagainya
 Web browser, seperti google chrome, mozzila, dan internet explorer
 Chatting, seperti IRC, messenger, dan sebagainya

Protokol yang bekerja pada application layer :


Sebagai salah satu layer atau lapisan yang paling penting, karena menampilkan konten dan juga
informasi di dalam jarignan kepada usernya, maka dari itu, application layer pun dibantu dengan
beberapa protokol dalam menjalankan tugas dan juga fungsinya. Berikut ini adalah beberapa
protocol yang bekerja pada application layer :

 DNS
DNS atau yang dikenal dengan kepanjangan Domain Name System merupakan salah satu
protocol yan gbekerja pada application layer. DNS merupakan sebuah protocol yang berfungsi
untuk memberikan sebuah nama bagi domain-domain tertentu, yang berdasarkan IP Address.
Dengan adanya DNS ini, maka IP address dari tiap tiap komputer dapat didefinisikan dan juga
diubah kedalam bentuk nama yang lebih mudah dihafalkan dan juga diingat oleh user. Fungsi ini
juga dikenal dengan fungsi pendefinisian IP address.

 HTTP
Protocol berkutnya yang bekerja pada application layer adalah protocol HTTP. HTTP merupakan
kependekan dari Hypertext Transfer Protocol, yang merupakan protocol yang bertugas dan juga
berfungsi untuk mengambil dan jug amemanggil sebuah halaman di dalam situs web. Memang,
kta sering mendengar istilah protocol HTTP ini ketika akan menggunaka web browser untuk
mengunjungi situs tertentu. HTTP merupakan salah satu protocol penting yang digunakan dalam
dunia jaringan komputer, terutama jaringan internet.

 SMPT / POP3
SMTP merupakan kependekan dari Simple Mail Transfer Protokol, sedangkan POP 3 merupakan
kependekan dari Post Office Protokol versi 3. Kedua protocol ini merupakan protocol yang
bekerja pada layer application, yang memiliki fungsi utama untuk melakukan proses
pengambilan surat elektronik atau email di dalam email server. Kedua protocol ini biasanya
banyak kita temui pada berbagai macam email client, seperti Microsoft Outlook, dan client email
lainnya yang digunakan secara umum.

 FTP
FTP merupakan kependekan dari File Transfer Protocol. Dari namanya saja maka sudah jelas
bahwa protocol yang satu ini memiliki fungsi untuk melakukan prose pentransferan file dari satu
komputer ke komputer yang lain, yang terhubung ke dalam satu jaringan.

 DHCP
DHCP adalah protocol yang memiliki kepanjangan Dynamic Host Cpnfiguration Protocol.
DHCP ini merupakan salah satu protocol yang berfungsi untuk melakukan proses konfigurasi
terhadap alamat IP dan juga komputer di dalam sebuah jaringan komputer.

 Telnet
Telnet, merupakan kependekan dari Telecommunication Network, merupakan sebuah protocol
yang digunakan untuk melakukan remote acces, atau pengakesan jarak jauh dari sebuah
komputer dengan menggunakan jaringan komputer. Fungsi telnet sendiri yang dapat
menjalankan komputer dari jarak jauh ini menjadikan telnet memiliki hubungan yang erat untuk
menampilkan informasi meski dari operator yang dekat maupun yang jauh.
2. Presentation Layer ( Lapisan Presentasi )
Presentation layer jaringan komputer merupakan sebuah lapisan yang berada pada model lapisan
OSI layer, yang berada pada level atau lapisan kedua ketika sebuah data atau informasi akan
dikirim, dan berada pada layer ke enam pada saat sebuah data akan diterima oleh user. Layer
presentation ini memiliki fungsi utama sebagai penerjemah, yaitu menterjemahkan aplikasi
menjadi bentuk data yang akan ditransmiiskan ke layer – layer berikutnya, dan juga sebaliknya,
yaitu mentranslasikan atau menterjemahkan data – data ke dalam bentuk aplikasi.
Presentation layer juga merupakan lapisan dimana data mulai disajikan dalam bentuk bentuk
tertentu (format) seperti misalnya format JPEG untuk gambar, Doc, dan sebagainya.
Fungsi dari Presentation Layer

 Melakukan enkripsi data atau pesan


Presentation layer memiliki fungsi untuk melakukan proses enkripsi data. Proses enkripsi data
merupakan proses yang dilakukan untuk mengamankan data dan pesan yang akan ditransmisikan
untuk menjaga keamanan pesan atau data tersebut. Ketika bertindak sebagai receiver, maka
presentation layer memiliki fungsi untuk melakukan deskripsi, yaitu membuka enkripsi dari
suatu pesan ataupun data.

 Melakukan proses kompresi dan dekompresi


Sama seperti proses enkripsi dan dekripsi yang dilakukan sebelumnya, fungsi kedua dari lapisan
presentation layer pada OSI layer model ini berfungsi untuk melakukan proses kompresi dan
dekompresi. Proses kompresi merupakan proses pemadatan atau pengecilan suatu data, sehingga
data tersebut dapat dengan mudah diteruskan ke dalam sebuah jaringan (yang merupakan sebuah
proses yang terjadi ketika presentation layer bertindak sebagai transmitter).
Sedangkan proses dekompresi dilakukan untuk membuka dan memperjelas data yang akan
diterima dan akan diteruskan ke application layer. Proses ini terjadi ketika lapisan presentation
layer ini akan menerima data yang akan ditampilkan pada application layer (proses user sebagai
receiver data).

 Melakukan proses pemformatan pada bentuk – bentuk grafis


Fungsi berikutnya dari presentation layer adalah sebagai pemformat bentuk – bentuk grafis.
Beberapa data ditransmisikan dalam bentuk grafis, atau beberapa aplikasi mengharuskan sebuah
data ditampilkan dalam bentuk grafis, dan begitu pula sebaliknya. fungsi dari presentation layer
adalah untuk memformat bentuk – bentuk grafis yang masuk ke dalam jaringan tersebut.

 Mentranslasi konten yang ada


Selain melakukan proses pemformatan dalam bentuk – bentuk grafis, fungsi dari lapisan
presentation layer lainnya adalah untuk melakukan proses translasi dari konten yang ada.

 Menyajikan data
Berikutnya, yang merupakan fungsi dari presentation layer yang cukup penting adalah menyajika
data. Presentation layer membantu menyejikan data yang ada, baik ketika akan ditampilkan ke
dalam layer application, maupun ketika akan diteruskan ke lapisan session layer.

 Menentukan tipe data yang ada


Setelah mampu menyajikan data, presentation layer juga memiliki fungsi lainnya, yaitu untuk
menentukan tipe data yang ada. Tipe data yang akan ditransmisikan, baik yang ditransmisikan
menuju application layer, ataupun ditransmisikan menuju session layer didefinisikan oleh
presentation layer. Beberapa jenis tipe data yang didefinisikan oleh presentation layer ini adalah
tipe data berupa gambar, video dan juga text, kode enkripsi dari suatu data hingga ekstensi dari
sebuah data.
Presentation layer pada dasarnya mirip seperti sebuah pintu gerbang, yang membuka jalan
menuju ke application layer. Tanpa adanya presentation layer, maka application layer akan
mengalami kesulitan dalam menyajikan dan menampilakn data ke dalam format aplikasi tertentu.
misalnya saja, ketika kita menerima data dalam bentuk gambar.
Application layer tidak akan dapat menampilkan gambar tersebut apabila tidak mengetahui
format yang dimiliki oleh gambar tersebut. Karena itulah, presentation layer berperan sangat
penting, karena dengan adanya presentation layer, maka format dari gambar tersebut dapat
didefinisikan dan bisa ditampilakn dalam bentuk aplikasi tertentu.
Protokol pada Presentation Layer
Sama seperti layer – layer lainnya pada model OSI layer, presentation layer juga bekerja dengan
menggunakan protocol. Salah satu contoh protocol yang digunakan oleh presentation layer
adalah VTP atau yang merupakan kependekan dari Virtual Terminal Protokol. Virtual Terminal
Protokol ini berfungsi sebagai :

 Pemeliharaan dari struktur data yang melewati presentation layer


 Melakukan proses translating atau penterjemahan karakteristik terminal menjadi bentuk
standar
Selain penggunaan VTP, presentation layer juga memberikan layanan protocol lainnya. Layanan
protocol yang diberikan oleh presentation layer adalah enkripsi dan juga kriptografi.
Enkripsi merupakan proses yang dilakukan pada presentation layer untuk merubah sebuah kode,
dari kode yang bisa dimengerti menjadi sebuah kode yang tidak bisa dimengerti dan tidak bisa
dibaca. Enkripsi bisa disamakan degnan apa yang kita kenal dengan nama pengkodean atau
chipper. Enkripsi dilakukan untuk membantu mengamankan informasi dan juga data, agar tidak
terlihat oleh orang lain atau pihak lain yang tidak ada kaitannya dan tujuan utamanya adalah
untuk mengamankan data.
Sedangkan layanan presentation layer yang kedua adalah kriptografi. Kriptografi merupakan
proses yang dilakukan untuk menentukan sperangkat parameter yang dapat menentukan
transformasi dari pengkodean yang mengatur proses baik enkripsi maupun proses deskripsi.
Jadi secara garis besar, kriptografi ini digunakan untuk memproses enkripsi, yaitu pengkodean
suatu informasi atau data agar tidak mudah dilacak dan dilihat oleh orang lain, dan juga
sebaliknya, untuk memecahkan suatu kode, sehingga data dan juga informasi tersebut kemudian
bisa diakses dan juga bisa dilihat oleh orang lain.

3. Session Layer ( Lapisan Sesi )


Session layer jaringan komputer merupakan layer atau lapisan kelima dari keseluruhan lapisan
OSI layer pada saat user menerima data dari sebuah jaringan, dan bertindak sebagai layer atau
lapisan ketiga ketika ketika terjadi pengiriman sebuah koneksi atau paket data (peran sebagai
transmitter).
Session layer jaringan komputer sendiri secara teoritis merupakan sebuah layer atau lapisan yang
terdapat pada OSI Layer Reference Model yang bertugas untuk mengendalikan dialog – dialog
yang terjadi antar node. Selain itu, lapisan atau session.
layer ini merupakan bagian dari lapisan yang bertugas untuk melakukan management dari sebuah
koneksi, serta mendefinisikan bagaimana sebuah koneksi dapat dibangun.
Fungsi dari Session Layer

 Melakukan komunikasi pada sebuah jaringan


Fungsi pertam dari session layer adalah melakukan dan membangun komunikasi di dalam sebuah
jaringan. Perlu kita ketahui bahwa salah satu hal yang penting yangharus kita pahami di dalam
sebuah jaringan adalah komunikasi. Tanpa adanya komunikasi, maka sebuah jarignan tentu saja
tidak akan dapat bekerja dan berjalan dengan baik sebagaimana mestinya.
Karena itu, session layer merupakan bagian dari OSI layer yang membantu sebuah jaringan
melakukan komunikasi, sehingga jaringan tersebut bisa bekerja dengan baik dan juga optimal
sesuai dengan tujuan utama pembuatan jaringan tersebut.

 Pembentukan hubungan
Setelah komunikasi pada sebuah jaringa mulai terbentuk, maka selanjutnya session layer akan
bertindak sebagai pembentuk suatu hubungan. Pembentuk hubungan ini ditentukan oleh jenis
komunikasi yang sudah didefinisikan sebelumnya. Pada saat pemebntukan hubungan ini, maka
node akan membentuk suatu kontak trentu dengan jaringan, dan kemudian menyepakati aturan –
aturan komunikasi yang sudah ada pada saat pendefinisian komunikasi (proses paa fungsi session
layer yang pertama).

 Pemindahan dan pertukaran data


Fungsi berikutnya dari session layer adalah melakukan proses pemindahan data. Pemindahan
data yang terjadi pada layer session ini merupakan sebuah kondisi dimana node – node yuang
tersedia digunakan untuk melakukan proses dialog dalam hal melakukan pertukaran data.

 Pemutusan hubungan di dalam sebuah jaringan


Session layer juga merupakan lapisan yang memiliki eran dalam hal melakukan pemutusan
hubungan komunikasi dan juga koneksi. Ketika kita mengalami masalah dalam melakukan
koneksi karena koneksi yang terputus, maka bisa dipastikan terdapat kesalahan dalam
konfigurasi pada session layer di dalam jarignan tersebut.
4. Transport Layer ( Lapisan Transportasi )
Sesuai dengan namanya, transport layer jaringan komputer yang merupakan sebuah lapisan
transportasi. Transport layer ini dapat menggabungkan beberapa koneksi transport ke dalam
jaringan koneksi yang sama. Transport Layer bertanggung jawab untuk menyampaikan data ke
proses aplikasi yang sesuai pada komputer host.
Proses penyampaian data yang dilakukan oleh transport layer ini melibatkan multiplexing
statistik data dari beberapa proses aplikasi yang berbeda, yaitu dengan cara membentuk paket
data, dan nomor port tujuan dalam header setiap paket data yang berada pada Transport Layer.
Nomor port merupakan soket jaringan, yaitu alamat identifikasi proses-proses komunikasi.
Dalam model OSI, fungsi ini didukung oleh Session Layer.
Fungsi dari Transport Layer
Ada banyak fungsi utama dari transport layer. Berikut ini adalah beberapa fungsi utama dari
transport layer :

 Menerima data dari session layer


Session layer adalah layer atau lapisan yang berjalan atau bekerja sebelum masuk ke dalam
transport layer. Setelah data melewati session layer, maka tugas berikutnya dari transport layer
adalah menerima segala bentuk data yang sudah melewati session layer, untuk kemudian
diproses lebih lanjut di dalam transport layer.

 Memecah data menjadi bagian – bagian yang lebih kecil


Sebuah data terkadang terlalu besar untuk diteruskan di dalam sebuah sistem atau siklus jaringan
komputer. Karena itu, untuk dapat meneruskan sebuah data dengan tepat dan baik, dibutuhkan
sebuah proses pemecahan data, yang berguna untuk mempermudah proses transmisi data dan
mempermudah data agar bisa melewati layer atau lapisan selanjutnya dengan lebih baik, optimal
dan efisien.

 Meneruskan data ke network layer


Setelah transport layer menerima data dari session layer, maka kemudian transport layer akan
memeceh data – data tersebut ke dalam bentuk paket data yang lebih kecil. Setelah data diubah
menjadi paket data yang lebih kecil, maka paket data tersebut kemudian dikirimkan atau
diteruskan ke dalam layer atau lapisan berikutnya, yaitu network layer.
Pada saat paket data masuk ek dalam network layer, maka paket data tersebut akan diberi header,
sehingga tidak “tercecer” dan dapat disatukan kembali serta dideteksi kesalahan dan kerusakan
pada paket data tersebut.

 Memastikan bahwa semua data yang melewatinya dapat tiba di sisi lainnya dengan tepat
Karena merupakan lapisan atau layer yang berfungsi sebagai transport, alias pembawa pesan,
maka sudah pasti transport layer memiliki fungsi yang sangat vital dalam membawa atau
mengirim paket data. Transport layer berperan untuk memastikan bahwa semua data atau paket
data yang melewati lapisan transport layer ini bisa tiba di sisi lainnya dari jaringan dengan tepat
dan tidak salah sasaran. Atau paling tidak, transport layer harus memastikan bahwa paket data
bisa diteruskan seluruhnya e lapisan atau layer erikutnya, yaitu network layer.

 Mengirim segment dari satu host ke host yang lain


Fungsi berikutnya dari transport layer adalah mengirimkan segment atau pecahan data dari satu
host ke host yang lain.

 Mengatur lalu lintas dari sebuah jaringan


Transport layer juga memiliki fungsi lainnya yang tentu saja tidak kalah penting. Transport layer
dapat membantu mengatur lalu lintas pada sebuah jaringan, terutama pad jaringan yang sangat
sibuk dan juga padat. Hal ini dilakukan oleh transport layer untuk menghindarkan sebuah
jaringan dari kondisi kemacetan jaringan. Kemacetan jaringan tentu saja akan sangat
mengganggu kinerja dari sebuah jaringan, dan dapat memperlambat proses transmisi data yang
ada.
5. Network Layer ( Lapisan Jaringan )
Network layer adalah lapisan yang menyediakan sarana fungsional dan prosedural untuk
mentransfer beberapa variabel data secara berurutan (disebut datagrams) dari satu titik ke titik
lainnya yang terhubung ke jaringan yang sama. Jaringan sendiri adalah media dimana banyak
titik dapat saling berhubungan satu sama lain, dimana setiap titik memiliki alamat yang
memungkinkan titik dapat terhubung untuk mengirim pesan / data ke titik lain yang terhubung
dengannya hanya dengan memberi konten dari pesan dan alamat tujuan dengan membiarkan
jaringan mencari jalan untuk menerima pesan tersebut dengan otomatis dari pesan tujuan. Selain
perutean pesan, jaringan mungkin dapat mengimplementasikan pesan dengan cara membagi
pesan dengan beberapa fragmen, mengirim setiap fragmen dengan rute terpisah dan
menggabungkannya kembali, melaporkan kesalahan pengiriman dan lainnya.
Network layer merupalan sistem logic yang sangat erat kaitannya dengan proses transmisi data,
karena menghubungkan komputer ke dalam berabagai jaringan – jaringan yang sudah ada. MAC
address juga memiliki peran penting dalam lapisan ini, bersamaan dengan pendefinisian dari IP
address (Internet Protocol).
Fungsi dari Network Layer
Network layer, yang merupakan lapisan ke lima pada keseluruhan sistem jaringan OSI Layer
memiliki beberapa fungsi dalam jarignan komputer. Berikut ini adalah beberapa fungsi dari
network layer :

 Menentukan tujuan data pada sebuah jaringan


 Mendefinisikan alamat IP
 Membuat header pada peket – paket data yang ada
 Melakukan proses routing
Perangkat keras yang berhubungan dan digunkan dalam network layer
Sama seperti lapisan logic lainnya, network layer merupakan lapisan yang tidak dapat dilihat dan
diraba secara fisik, namun memiliki asosiasi dan keterkaitan kerja yang erat dengan perangkat
keras jaringan komputr secara fisik. Salah satu perangkat keras yang bekerja dengan network
layer adalah router.
6. Data Link Layer ( Lapisan Tautan Data )
Data link layer jaringan komputer merupakan salah satu dari ketujuh macam layer atau lapisan
yang terdapat pada OSI Reference Model For Open Networking. Dalam proses transmisi data
yang terjadi, data link layer merupakan layer ke – 6 bagi transmitter atau pengirim data, dan
merupakan layer kedua bagi receiver, atau mereka yang menerima data.
Data link layer sendiri pada dasarnya merupakan sebuah lapisan atau layer pada OSI Reference
Model for Open Networking yang memiliki tugas utama untuk menyediakan sebuah prosedur
pengiriman data antar jaringan. Jadi, dengan adanya data link layer ini, setiap paket data yang
akan ditransmisikan ataupun akan diterima oleh user, akan diproses, sehingga memungkinkan
untuk dilanjutkan ke layer berikutnya, yaitu layer network layer ataupun physical layer.
Data Link Layer adalah layer kedua dari Model OSI Layer. Data Link layer bertanggung jawab
untuk mengubah aliran data ke sinyal sedikit demi sedikit dan mengirimnya ke perangkat keras
yang responsive. Ketika pengiriman data berakhir, Data Link Layer mengambil data dari
perangkat keras yang berupa sinyal elektrik dan merangkainya dalam formatnya masing-masing
serta meneruskannya ke layer yang lain .
Fungsi dari Data Link Layer

 Melakukan proses grouping secara logic


 Menyediakan akses ke dalam media menggunakan MAC Address
 Mendeteksi kesalahan pengiriman dan penerimaan paket data dan
melakukan proses pengkoreksian
 Menggabungkan paket data ke dalam byte, dan menggabungkan byte ke
dalam frame

7. Physical Layer ( Lapisan Fisik )


Physical layer merupakan lapisan atau layer ketujuh ketika sebuah paket data mulai
ditransmisikan oleh transmitter. Dimana dalam hal ini adalah sebuah server komputer, dan
merupakan lapisan yang pertama kali harus dilewati oleh paket data atau informasi ketika akan
melakkan proses penerimaan oleh receiver.
Sesuai dengan namanya, physical layer merupakan layer yang memilki koneksi dan juga definisi
terdekat dengan perangkat keras jaringan, yang kemudian membantu sebuah transmisi jaringan
dapat berjalan dengan lancar sesuai dengan apa yang diinginkan.
Proses Penting yang Dilakukan oleh Physical Layer

 Physical layer akan berhubungan langsung dengan perangkat keras jaringan komputer
seperti kabel, hub, switch dan juga LAN card.
 Physical layer membantu melakukan definisi terhadap media transmisi jaringan.
 Physical layer membantu melakukan definisi terhadap metode persinyalan yang akan
digunakan dalam proses transmisi.
 Melakukan proses sinkronisasi terhadap bit data.
 Melakukan pengaplikasian terhadap topologi jaringan komputer yang digunakan.
 Mendefinisikan LAN Card.
 Mendefinisikan arsitektur dari sebuah jaringan computer yang akan digunakan
 Physical layer memiliki spesifikasi berupa voltase,wire,speed,dan juga jumlah pin pada
kabel.
 Physical layer mampu untuk berkomunikasi secara langsung dengan berbagai jenis media
transmisi.
 Phyisical layer dapat menentukan kebutuhan fisik, proseduran dan juga fungsional dari
sebuah jaringan computer.
 Dapat melakukan proses penonaktifan hubungan fisik antar system.
 Melakukan proses pemindahan bit antar device atau alat.
2.1.3 TCP/IP model
TCP/IP (singkatan dari Transmission Control Protocol/Internet Protocol)
adalah standar komunikasi data yang digunakan oleh komunitas internet dalam proses tukar-
menukar data dari satu komputer ke komputer lain di dalam jaringan Internet. Protokol ini
tidaklah dapat berdiri sendiri, karena memang protokol ini berupa kumpulan protokol (protocol
suite). Protokol ini juga merupakan protokol yang paling banyak digunakan saat ini. Data
tersebut diimplementasikan dalam bentuk perangkat lunak (software) di sistem operasi. Istilah
yang diberikan kepada perangkat lunak ini adalah TCP/IP stack.
Protokol TCP/IP dikembangkan pada akhir dekade 1970-an hingga awal 1980-an sebagai sebuah
protokol standar untuk menghubungkan komputer-komputer dan jaringan untuk membentuk
sebuah jaringan yang luas (WAN). TCP/IP merupakan sebuah standar jaringan terbuka yang
bersifat independen terhadap mekanisme transport jaringan fisik yang digunakan, sehingga dapat
digunakan di mana saja. Protokol ini menggunakan skema pengalamatan yang sederhana yang
disebut sebagai alamat IP (IP Address) yang mengizinkan hingga beberapa ratus juta komputer
untuk dapat saling berhubungan satu sama lainnya di Internet. Protokol ini juga bersifat routable
yang berarti protokol ini cocok untuk menghubungkan sistem-sistem berbeda (seperti Microsoft
Windows dan keluarga UNIX) untuk membentuk jaringan yang heterogen.
Protokol TCP/IP selalu berevolusi seiring dengan waktu, mengingat semakin banyaknya
kebutuhan terhadap jaringan komputer dan Internet. Pengembangan ini dilakukan oleh beberapa
badan, seperti halnya Internet Society (ISOC), Internet Architecture Board (IAB), dan Internet
Engineering Task Force (IETF). Macam- macam protokol yang berjalan di atas TCP/IP, skema
pengalamatan, dan konsep TCP/IP didefinisikan dalam dokumen yang disebut sebagai Request
for Comments (RFC) yang dikeluarkan oleh IETF.
TCP/IP pun mempunyai beberapa layer, layer-layer itu adalah :
IP (internet protocol) yang berperan dalam pentransmisian paket data dari node ke node. IP
mendahului setiap paket data berdasarkan 4 byte (untuk versi IPv4) alamat tujuan (nomor IP).
Internet authorities menciptakan range angka untuk organisasi yang berbeda. Organisasi
menciptakan grup dengan nomornya untuk departemen. IP bekerja pada mesin gateaway yang
memindahkan data dari departemen ke organisasi kemudian ke region dan kemudian ke seluruh
dunia.
TCP (transmission transfer protocol) berperan didalam memperbaiki pengiriman data yang benar
dari suatu klien ke server. Data dapat hilang di tengah-tengah jaringan. TCP dapat mendeteksi
error atau data yang hilang dan kemudian melakukan transmisi ulang sampai data diterima
dengan benar dan lengkap.
Sockets yaitu merupakan nama yang diberikan kepada subrutin paket yang menyediakan akses
ke TCP/IP pada kebanyakan sistem.
Protokol (komputer)
Protokol adalah sebuah aturan atau standar yang mengatur atau mengijinkan terjadinya
hubungan, komunikasi, dan perpindahan data antara dua atau lebih titik komputer. Protokol
dapat diterapkan pada perangkat keras, perangkat lunak atau kombinasi dari keduanya. Pada
tingkatan yang terendah, protokol mendefinisikan koneksi perangkat keras.
Protokol perlu diutamakan pada penggunaan standar teknis, untuk menspesifikasi bagaimana
membangun komputer atau menghubungkan peralatan perangkat keras. Protokol secara umum
digunakan pada komunikasi real-time dimana standar digunakan untuk mengatur struktur dari
informasi untuk penyimpanan jangka panjang.
Sangat susah untuk menggeneralisir protokol dikarenakan protokol memiliki banyak variasi
didalam tujuan penggunaanya. Kebanyakan protokol memiliki salah satu atau beberapa dari hal
berikut:

 Melakukan deteksi adanya koneksi fisik atau ada tidaknya komputer atau mesin lainnya.
 Melakukan metoda “jabat-tangan” (handshaking).
 Negosiasi berbagai masam karakteristik hubungan.
 Bagaimana mengawali dan mengakhiri suatu pesan.
 Bagaimana format pesan yang digunakan.
 Yang harus dilakukan saat terjadi kerusakan pesan atau pesan yang tidak sempurna.
 Mendeteksi rugi-rugi pada hubungan jaringan dan langkah-langkah yang dilakukan
selanjutnya
 Mengakhiri suatu koneksi.
Alamat IP
Alamat IP (Internet Protocol Address atau sering disingkat IP) adalah deretan angka biner antar
32-bit sampai 128-bit yang dipakai sebagai alamat identifikasi untuk tiap komputer host dalam
jaringan Internet. Panjang dari angka ini adalah 32-bit (untuk IPv4 atau IP versi 4), dan 128-bit
(untuk IPv6 atau IP versi 6) yang menunjukkan alamat dari komputer tersebut pada jaringan
Internet berbasis TCP/IP.
Sistem pengalamatan IP ini terbagi menjadi dua, yakni:
 IP versi 4 (IPv4)
 IP versi 6 (IPv6)
Perbandingan Alamat IPv6 dan IPv4
Berikut menjelaskan perbandingan karakteristik antara alamat IP versi 4 dan alamat IP versi 6.

Kriteria Alamat IP versi 4 Alamat IP versi 6


Panjang alamat 32 bit 128 bit
Jumlah total host 232=±4 miliar host 2128
(teoritis)
Menggunakan Ya, kelas A, B, C, D, dan E. Tidak
kelas alamat Belakangan tidak digunakan lagi, mengingat
telah tidak relevan dengan perkembangan
jaringan Internet yang pesat.
Alamat multicast Kelas D, yaitu 224.0.0.0/4 Alamat multicast
IPv6, yaitu FF00:/8
Alamat broadcast Ada Tidak ada
Alamat yang 0.0.0.0 ::
belum ditentukan
Alamat loopback 127.0.0.1 ::1
Alamat IP publik Alamat IP publik IPv4, yang ditetapkan oleh Alamat IPv6 unicast
otoritas Internet (IANA) global
Alamat IP pribadi Alamat IP pribadi IPv4, yang ditetapkan oleh Alamat IPv6 unicast
otoritas Internet site-local (FEC0::/48)
Konfigurasi alamat Ya (APIPA) Alamat IPv6 unicast
otomatis link-local (FE80::/64)
Representasi Dotted decimal format notation Colon hexadecimal
tekstual format notation
Fungsi Prefiks Subnet mask atau panjang prefiks Panjang prefiks
Resolusi alamat A Resource Record (Single A) AAAA Resource
DNS Record (Quad A)

Macam-Macam Layer pada TCP/IP


1. Physical Layer
Physical layer mendefinisikan karakteristik yang dibutuhkan hardware untuk membawa sinyal
data transmisi. Hal hal seperti level tegangan, nomor dan lokasi pin interface, didefinisikan pada
layer ini.
2. Network Access Layer
Protokol pada layer ini menyediakan media bagi system untuk mengirimkan data ke device lain
yang terhubung secara langsung. Dalam literatur yang digunakan dalam tulisan ini, Network
Access Layer merupakan gabungan antara Network, Data Link dan Physical layer. Fungsi
Network Access Layer dalam TCP/IP disembunyikan, dan protokol yang lebih umum dikenal
(IP, TCP, UDP, dll) digunakan sebagai protokol-level yang lebih tinggi.
Fungsi dalam layer ini adalah mengubah IP datagram ke frame yang ditransmisikan oleh
network, dan memetakan IP Address ke physical address yang digunakan dalam jaringan. IP
Address ini harus diubah ke alamat apapun yang diperlukan untuk physical layer untuk
mentransmisikan datagram
3. Internet Layer
Diatas Network Access Layer adalah Internet Layer. Internet Protocol adalah jantung dari
TCP/IP dan protokol paling penting pada Internet Layer (RFC 791). IP menyediakan layanan
pengiriman paket dasar pada jaringan tempat TCP/IP network dibangun. Seluruh protokol, diatas
dan dibawah Internet layer, menggunakan Internet Protokol untuk mengirimkan data. Semua
data TCP/IP mengalir melalui IP, baik incoming maupun outgoing, dengan mengabaikan tujuan
terakhirnya.
4. Transport Layer
Dua protokol utama pada layer ini adalah Transmission Control Protocol (TCP) dan User
Datagram Protocol (UDP). TCP menyediakan layanan pengiriman data handal dengan end-to-
end deteksi dan koreksi kesalahan. UDP menyediakan layanan pengiriman datagram tanpa
koneksi (connectionless) dan low-overhead. Kedua protokol ini mengirmkan data diantara
Application Layer dan Internet Layer. Programmer untuk aplikasi dapat memilih layanan mana
yang lebih dibutuhkan untuk aplikasi mereka.
5. Application Layer
Pada sisi paling atas dari arsitektur protokol TCP/IP adalah Application Layer. Layer ini
termasuk seluruh proses yang menggunakan transport layer untuk mengirimkan data. Banyak
sekali application protocol yang digunakan saat ini. Beberapa diantaranya adalah :
1. TELNET, yaitu Network Terminal Protocol, yang menyediakan remote login dalam
jaringan.
2. FTP, File Transfer Protocol, digunakan untuk file transfer.
3. SMTP, Simple Mail Transfer Protocol, dugunakan untuk mengirimkan electronic mail.
4. DNS, Domain Name Service, untuk memetakan IP Address ke dalam nama tertentu.
5. RIP, Routing Information Protococl, protokol routing.
6. OSPF, Open Shortest Path First, protokol routing.
7. NFS, Network File System, untuk sharing file terhadap berbagai host dalam jaringan.
8. HTTP, Hyper Text Transfer Protokol, protokol untuk web browsing.
BAB III
PENELITIAN TERKAIT
A. Penelitian Penerapan Model OSI Layer pada Jaringan Komputer

Oleh: Tiara Anggraini dan Muhammad Syaiful Anwar

Jurnal Ilmiah Teknologi Informasi dan Komputer, Vol. 17, No. 2, 2022

1. Abstrak
Model OSI Layer merupakan model referensi jaringan yang membagi jaringan komputer
menjadi tujuh lapisan, yaitu: Physical Layer, Data Link Layer, Network Layer, Transport Layer,
Session Layer, Presentation Layer, dan Application Layer. Model ini bertujuan untuk
memudahkan komunikasi data antar komputer dalam jaringan.
Penelitian ini bertujuan untuk menerapkan model OSI Layer pada jaringan komputer. Penerapan
model OSI Layer dilakukan dengan menggunakan simulasi jaringan komputer menggunakan
software Wireshark. Hasil simulasi menunjukkan bahwa model OSI Layer dapat diterapkan pada
jaringan komputer dengan baik.
2. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode simulasi. Simulasi jaringan komputer dilakukan
menggunakan software Wireshark. Software Wireshark digunakan untuk menangkap paket data
yang dikirimkan antar komputer dalam jaringan.
3. Hasil Penelitian
Hasil simulasi menunjukkan bahwa model OSI Layer dapat diterapkan pada jaringan komputer
dengan baik. Paket data yang dikirimkan antar komputer dalam jaringan dapat diidentifikasi
berdasarkan lapisan OSI Layernya.
4. Kesimpulan
Model OSI Layer merupakan model referensi jaringan yang dapat diterapkan pada berbagai jenis
jaringan komputer. Penerapan model OSI Layer dapat dilakukan dengan menggunakan simulasi
jaringan komputer menggunakan software Wireshark.
B. Pembahasan
Model OSI Layer merupakan model referensi jaringan yang telah diakui secara internasional.
Model ini membagi jaringan komputer menjadi tujuh lapisan, yaitu:
1. Physical Layer bertanggung jawab untuk mentransfer bit-bit data secara fisik dari satu
komputer ke komputer lainnya.
2. Data Link Layer bertanggung jawab untuk memberikan layanan data link, seperti
error detection dan correction.
3. Network Layer bertanggung jawab untuk routing paket data melalui jaringan.
4. Transport Layer bertanggung jawab untuk memastikan bahwa data yang dikirimkan
dapat diterima dengan benar oleh penerima.
5. Session Layer bertanggung jawab untuk mengatur komunikasi antara dua komputer
dalam jaringan.
6. Presentation Layer bertanggung jawab untuk mengubah format data agar dapat
diterima oleh penerima.
7. Application Layer bertanggung jawab untuk menyediakan layanan kepada pengguna,
seperti web browsing, email, dan file sharing.
Model OSI Layer dapat diterapkan pada berbagai jenis jaringan komputer, mulai dari jaringan
komputer lokal hingga jaringan komputer global. Penerapan model OSI Layer dapat dilakukan
dengan menggunakan berbagai metode, salah satunya adalah dengan menggunakan simulasi
jaringan komputer.
Dalam penelitian ini, model OSI Layer diterapkan pada jaringan komputer menggunakan
simulasi jaringan komputer menggunakan software Wireshark. Software Wireshark digunakan
untuk menangkap paket data yang dikirimkan antar komputer dalam jaringan. Hasil simulasi
menunjukkan bahwa model OSI Layer dapat diterapkan pada jaringan komputer dengan baik.
Paket data yang dikirimkan antar komputer dalam jaringan dapat diidentifikasi berdasarkan
lapisan OSI Layernya. Hal ini menunjukkan bahwa model OSI Layer dapat digunakan untuk
menganalisis komunikasi data antar komputer dalam jaringan.
Penelitian ini menunjukkan bahwa model OSI Layer merupakan model referensi jaringan yang
dapat diterapkan pada berbagai jenis jaringan komputer. Penerapan model OSI Layer dapat
dilakukan dengan menggunakan simulasi jaringan komputer menggunakan software Wireshark.
C. Saran
Dalam penelitian ini, model OSI Layer hanya diterapkan pada jaringan komputer sederhana.
Untuk penelitian selanjutnya, model OSI Layer dapat diterapkan pada jaringan komputer yang
lebih kompleks, seperti jaringan komputer yang menggunakan berbagai protokol jaringan.
BABA IV
KESIMPULAN
OSI adalah singkatan dari Open System Interconnection atau dalam bahasa
Indonesianya berarti model referensi jaringan terbuka. OSI mulai dikembangkan di daratan
Eropa Pada tahun 1977 oleh International Organization for Standardization hingga akhirnya
OSI juga dikenal dengan OSI seven layer model. OSI adalah sebuah inovasi didalam bidang
jaringan komputer atau Computer Networking, dimana sebelum adanya OSI sebuah
Networking sangat tergantung kepada pemasok atau penyedia komponen jaringan. Inovasi
OSI senantiasa berupaya agar kendala yang ada dalam suatu Networking dapat teratasi,
salah satunya dengan cara membuat suatu standar umum yang akan digunakan dalam suatu
Networking. Hal ini dilakukan mengingat banyaknya pemasok komponen yang ada yang
produk atau protokolnya pasti digunakan dalam suatu Networking. Perbedaan protocol
Vendor yang digunakan dalam suatu jaringan komputer yang besar bisa mengakibatkan
antar perangkat tidak bisa saling berkomunikasi dengan baik bahkan tidak bisa beroperasi
sama sekali.
TCP/IP (singkatan dari Transmission Control Protocol/Internet Protocol) adalah
standar komunikasi data yang digunakan oleh komunitas internet dalam proses tukar-
menukar data dari satu komputer ke komputer lain di dalam jaringan Internet. Protokol ini
tidaklah dapat berdiri sendiri, karena memang protokol ini berupa kumpulan protokol
(protocol suite). Protokol ini juga merupakan protokol yang paling banyak digunakan saat
ini.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Hawkar Khalil dan Tarik Eltaeib, "Important of Application Layer in OSI Model",
Journal of Multidiciplinary Engineering Science and Technology (JMEST), vol. 2,
issue 4, April 2015.
[2] Sumit Kumar, Sumit Dalal, dan Vivet Dixit, “The OSI Model : Overview on The Seven
Layer of Computer Network”, International Journal of Computer Sciense and
Information Technology Research, vol. 2, issue 3, pp (464), July-September 2014.
[3] Monika Singh dan Ruhi Saxena, “Data Link Layer Design Issue : Error Control –A
Roadmap”, Global Journal of Computer Science and Technology : Software and
Data Engineering, vol. 14, issue 8, pp (1), version 1.0, Tahun 2014.
Dosen IT, “Fungsi Application Layer dan Protokol yang Bekerja pada Application
Layer”, (https://dosenit.com/jaringan-komputer/teknologi-jaringan/fungsi-
application- layer).
Dosen IT, ”Presentation Layer Jaringan Komputer”, (https://dosenit.com/jaringan-
komputer/teknologi-jaringan/presentation-layer-jaringan-komputer).
Dosen IT, ”Session Layer Jaringan Komputer”, (https://dosenit.com/jaringan-
komputer/teknologi-jaringan/session-layer-jaringan-komputer).
Dosen IT, “Transport Layer Jaringan Komputer”. (https://dosenit.com/jaringan-
komputer/teknologi-jaringan/transport-layer-jaringan-komputer).
Dosen IT, “Network Layer Jaringan Komputer”, (https://dosenit.com/jaringan-
komputer/teknologi-jaringan/network-layer-jaringan-komputer).
Dosen IT, “Data Link Layer Jaringan Komputer”, (https://dosenit.com/jaringan-
komputer/teknologi-jaringan/data-link-layer-jaringan-komputer).
Dosen IT, “Physical Layer Jaringan Komputer”, (https://dosenit.com/jaringan-
komputer/konsep-jaringan/physical-layer-jaringan-komputer).
(https://0ch4.wordpress.com/pengertian-tcpip). Diakses 28 September 2017.
(http://pantun02.blogspot.co.id/2013/01/pengertian-dan-cara-kerja-osi-layer-7.html).
Diakses 28 September 2017.

Anda mungkin juga menyukai