DAFTAR ISI...........................................................................................................................................1
BAB I....................................................................................................................................................2
PENDAHULUAN....................................................................................................................................2
Latar Belakang..................................................................................................................................2
1.2 Tujuan........................................................................................................................................2
1.3 Manfaat.....................................................................................................................................2
BAB II...................................................................................................................................................3
PEMBAHASAN......................................................................................................................................3
2.1 OSI Layer....................................................................................................................................3
2.1.3. 7 Lapisan Osi Layer.................................................................................................................4
2.1.3 TCP/IP model.........................................................................................................................13
BAB III................................................................................................................................................17
PENELITIAN TERKAIT..........................................................................................................................17
A. Penelitian Penerapan Model OSI Layer pada Jaringan Komputer.............................................17
B. Pembahasan...........................................................................................................................17
C. Saran......................................................................................................................................18
BABA IV.............................................................................................................................................19
KESIMPULAN......................................................................................................................................19
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Dalam era digital yang berkembang pesat saat ini, komunikasi dan konektivitas menjadi hal
yang sangat penting dalam kehidupan kita sehari-hari. Jaringan komputer dan internet telah
menjadi tulang punggung dari revolusi teknologi informasi yang mengubah cara kita bekerja,
berkomunikasi, dan berinteraksi dengan dunia di sekitar kita. Untuk memahami dan mengelola
kompleksitas jaringan ini, kita memerlukan konsep dan model yang dapat membantu kita
mengurai proses komunikasi yang terjadi di dalamnya.
Dua model yang sangat penting dalam pemahaman tentang cara komunikasi berlangsung di
dalam jaringan komputer adalah OSI Layer (Open Systems Interconnection) dan TCP/IP model
(Transmission Control Protocol/Internet Protocol). Seiring dengan perkembangan teknologi
jaringan, pemahaman tentang kedua model ini menjadi semakin penting. OSI Layer dan TCP/IP
model telah membantu insinyur jaringan, administrator, dan pengembang perangkat lunak dalam
merancang, mengelola, dan memahami jaringan komputer.
Pemahaman tentang kedua model ini tidak hanya relevan dalam konteks teknis, tetapi juga
memiliki dampak yang signifikan dalam aspek sosial dan ekonomi. Jaringan komputer dan
internet telah menjadi sarana penting dalam perdagangan elektronik, telemedisin, pendidikan
online, dan banyak aspek lainnya. Oleh karena itu, penting untuk memahami bagaimana OSI
Layer dan TCP/IP model berperan dalam memfasilitasi konektivitas global dan pertukaran
informasi di era digital ini.
Dalam makalah ini, kita akan membahas secara rinci pengertian dan fungsi dari OSI Layer dan
TCP/IP model, serta relevansinya dalam konteks jaringan komputer modern. Kami akan melihat
bagaimana kedua model ini berinteraksi dan saling melengkapi untuk memungkinkan
komunikasi yang efisien di dalam jaringan. Selain itu, kami akan menggali penelitian terkait dan
melihat bagaimana perkembangan terbaru dalam teknologi jaringan telah mempengaruhi
pemahaman kita tentang kedua model ini.
1.2 Tujuan
Tujuan dari makalah ini adalah untuk memberikan pemahaman yang mendalam tentang OSI
Layer dan TCP/IP model. Kami akan menguraikan konsep dasar dari kedua model ini,
menjelaskan peran masing-masing lapisan, dan mengilustrasikan bagaimana keduanya bekerja
bersama untuk menyediakan konektivitas yang handal. Melalui pemahaman ini, pembaca akan
dapat menghargai pentingnya kedua model ini dalam dunia yang semakin terhubung.
1.3 Manfaat
Makalah ini diharapkan akan memberikan manfaat yang signifikan bagi berbagai kelompok,
termasuk mahasiswa yang belajar tentang jaringan komputer, profesional IT yang bekerja dengan
jaringan, dan pengambil keputusan dalam organisasi yang bergantung pada teknologi jaringan.
Pemahaman yang kuat tentang OSI Layer dan TCP/IP model akan membantu meningkatkan
efisiensi dalam merancang, mengelola, dan memecahkan masalah dalam jaringan komputer.
Selain itu, pemahaman ini juga dapat menginspirasi penelitian lebih lanjut dalam bidang
teknologi jaringan untuk menciptakan solusi yang lebih inovatif dan aman.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 OSI Layer
2.1.1 Pengertian OSI Layer
Setiap komputer dalam jaringan memiliki cara berkomunikasinya masing-masing. Komputer
bermerek A memiliki bahasa sendiri, dan hanya bisa berkomunikasi dengan perangkat lain yang
bermerek sama. Hal tersebut juga terjadi pada sistem jaringan. Di mana pertukaran informasi
antar jaringan tidak bisa terjalin dengan baik. Sementara tentu saja proses komunikasi
dibutuhkan tidak hanya oleh komputer dalam satu sistem jaringan tertentu.
Maka, dibutuhkan standar khusus untuk memungkinkan komunikasi dapat terjalin secara
menyeluruh. Oleh karena itulah, kemudian ISO (International Standart Organization)
menetapkan standar OSI Layer tentang protokol komunikasi untuk segala jenis sistem jaringan.
Dari sini dapat disimpulkan bahwa OSI Layer adalah sebuah konsep yang memungkinkan
pertukaran informasi terjadi antara berbagai jenis sistem komunikasi komputer, dengan
menggunakan protokol standar, yaitu TCP/IP.
Protokol sendiri merupakan format aturan tentang proses pertukaran informasi antarkomputer
menggunakan TCP (Transmission Control Protocol) dan IP (Internet Protocol). Sementara, IP
adalah sistem alamat dalam jaringan internet yang dihubungkan oleh TCP.
2.1.2 Fungsi OSI Layer
Pengembangan konsep OSI Layer sebenarnya ditujukan agar produsen komputer serta
pengembang jaringan dan perangkat lunak dapat membuat produk yang bisa saling terhubung
tanpa memaksa pengguna melakukan usaha lebih.
Dalam perjalanannya, para produsen komputer dan pengembang jaringan internet tidak
menerapkan protokol model OSI Layer secara baku. Pasalnya tidak semua proses komunikasi
memerlukan prosedur OSI Layer karena dapat menggunakan protokol yang lebih sederhana.
Namun, konsep OSI Layer tidak serta merta ditinggalkan begitu saja. Model prosedur ini masih
banyak digunakan, terutama dalam melacak permasalahan yang mengakibatkan gagalnya fungsi
jaringan. Sehingga, kemudian dapat diatasi dan komunikasi berjalan normal kembali.
OSI Layer bekerja melewati tujuh lapisan prosedur yang berurutan. Ketika seseorang tidak bisa
mengakses internet dengan laptopnya, berarti ada masalah yang mungkin terjadi pada salah satu
lapisan prosedur tersebut.
Konsep OSI Layer memudahkan proses pencarian titik awal permasalahan, sehingga memangkas
waktu yang diperlukan untuk melacak problem jaringan. Dengan begitu, usaha untuk mengatasi
masalah jaringan pun berjalan lebih mudah dan singkat.
2.1.3. 7 Lapisan Osi Layer
Model OSI (Open Systems Interconnection) adalah sebuah model referensi yang digunakan
untuk memahami dan menggambarkan cara berbagai komponen dalam sebuah jaringan komputer
berinteraksi dan berkomunikasi satu sama lain. Model ini terdiri dari tujuh lapisan yang masing-
masing memiliki peran dan tanggung jawab khusus dalam proses komunikasi data. Berikut
adalah penjelasan lebih rinci tentang setiap lapisan dalam model OSI:
DNS
DNS atau yang dikenal dengan kepanjangan Domain Name System merupakan salah satu
protocol yan gbekerja pada application layer. DNS merupakan sebuah protocol yang berfungsi
untuk memberikan sebuah nama bagi domain-domain tertentu, yang berdasarkan IP Address.
Dengan adanya DNS ini, maka IP address dari tiap tiap komputer dapat didefinisikan dan juga
diubah kedalam bentuk nama yang lebih mudah dihafalkan dan juga diingat oleh user. Fungsi ini
juga dikenal dengan fungsi pendefinisian IP address.
HTTP
Protocol berkutnya yang bekerja pada application layer adalah protocol HTTP. HTTP merupakan
kependekan dari Hypertext Transfer Protocol, yang merupakan protocol yang bertugas dan juga
berfungsi untuk mengambil dan jug amemanggil sebuah halaman di dalam situs web. Memang,
kta sering mendengar istilah protocol HTTP ini ketika akan menggunaka web browser untuk
mengunjungi situs tertentu. HTTP merupakan salah satu protocol penting yang digunakan dalam
dunia jaringan komputer, terutama jaringan internet.
SMPT / POP3
SMTP merupakan kependekan dari Simple Mail Transfer Protokol, sedangkan POP 3 merupakan
kependekan dari Post Office Protokol versi 3. Kedua protocol ini merupakan protocol yang
bekerja pada layer application, yang memiliki fungsi utama untuk melakukan proses
pengambilan surat elektronik atau email di dalam email server. Kedua protocol ini biasanya
banyak kita temui pada berbagai macam email client, seperti Microsoft Outlook, dan client email
lainnya yang digunakan secara umum.
FTP
FTP merupakan kependekan dari File Transfer Protocol. Dari namanya saja maka sudah jelas
bahwa protocol yang satu ini memiliki fungsi untuk melakukan prose pentransferan file dari satu
komputer ke komputer yang lain, yang terhubung ke dalam satu jaringan.
DHCP
DHCP adalah protocol yang memiliki kepanjangan Dynamic Host Cpnfiguration Protocol.
DHCP ini merupakan salah satu protocol yang berfungsi untuk melakukan proses konfigurasi
terhadap alamat IP dan juga komputer di dalam sebuah jaringan komputer.
Telnet
Telnet, merupakan kependekan dari Telecommunication Network, merupakan sebuah protocol
yang digunakan untuk melakukan remote acces, atau pengakesan jarak jauh dari sebuah
komputer dengan menggunakan jaringan komputer. Fungsi telnet sendiri yang dapat
menjalankan komputer dari jarak jauh ini menjadikan telnet memiliki hubungan yang erat untuk
menampilkan informasi meski dari operator yang dekat maupun yang jauh.
2. Presentation Layer ( Lapisan Presentasi )
Presentation layer jaringan komputer merupakan sebuah lapisan yang berada pada model lapisan
OSI layer, yang berada pada level atau lapisan kedua ketika sebuah data atau informasi akan
dikirim, dan berada pada layer ke enam pada saat sebuah data akan diterima oleh user. Layer
presentation ini memiliki fungsi utama sebagai penerjemah, yaitu menterjemahkan aplikasi
menjadi bentuk data yang akan ditransmiiskan ke layer – layer berikutnya, dan juga sebaliknya,
yaitu mentranslasikan atau menterjemahkan data – data ke dalam bentuk aplikasi.
Presentation layer juga merupakan lapisan dimana data mulai disajikan dalam bentuk bentuk
tertentu (format) seperti misalnya format JPEG untuk gambar, Doc, dan sebagainya.
Fungsi dari Presentation Layer
Menyajikan data
Berikutnya, yang merupakan fungsi dari presentation layer yang cukup penting adalah menyajika
data. Presentation layer membantu menyejikan data yang ada, baik ketika akan ditampilkan ke
dalam layer application, maupun ketika akan diteruskan ke lapisan session layer.
Pembentukan hubungan
Setelah komunikasi pada sebuah jaringa mulai terbentuk, maka selanjutnya session layer akan
bertindak sebagai pembentuk suatu hubungan. Pembentuk hubungan ini ditentukan oleh jenis
komunikasi yang sudah didefinisikan sebelumnya. Pada saat pemebntukan hubungan ini, maka
node akan membentuk suatu kontak trentu dengan jaringan, dan kemudian menyepakati aturan –
aturan komunikasi yang sudah ada pada saat pendefinisian komunikasi (proses paa fungsi session
layer yang pertama).
Memastikan bahwa semua data yang melewatinya dapat tiba di sisi lainnya dengan tepat
Karena merupakan lapisan atau layer yang berfungsi sebagai transport, alias pembawa pesan,
maka sudah pasti transport layer memiliki fungsi yang sangat vital dalam membawa atau
mengirim paket data. Transport layer berperan untuk memastikan bahwa semua data atau paket
data yang melewati lapisan transport layer ini bisa tiba di sisi lainnya dari jaringan dengan tepat
dan tidak salah sasaran. Atau paling tidak, transport layer harus memastikan bahwa paket data
bisa diteruskan seluruhnya e lapisan atau layer erikutnya, yaitu network layer.
Physical layer akan berhubungan langsung dengan perangkat keras jaringan komputer
seperti kabel, hub, switch dan juga LAN card.
Physical layer membantu melakukan definisi terhadap media transmisi jaringan.
Physical layer membantu melakukan definisi terhadap metode persinyalan yang akan
digunakan dalam proses transmisi.
Melakukan proses sinkronisasi terhadap bit data.
Melakukan pengaplikasian terhadap topologi jaringan komputer yang digunakan.
Mendefinisikan LAN Card.
Mendefinisikan arsitektur dari sebuah jaringan computer yang akan digunakan
Physical layer memiliki spesifikasi berupa voltase,wire,speed,dan juga jumlah pin pada
kabel.
Physical layer mampu untuk berkomunikasi secara langsung dengan berbagai jenis media
transmisi.
Phyisical layer dapat menentukan kebutuhan fisik, proseduran dan juga fungsional dari
sebuah jaringan computer.
Dapat melakukan proses penonaktifan hubungan fisik antar system.
Melakukan proses pemindahan bit antar device atau alat.
2.1.3 TCP/IP model
TCP/IP (singkatan dari Transmission Control Protocol/Internet Protocol)
adalah standar komunikasi data yang digunakan oleh komunitas internet dalam proses tukar-
menukar data dari satu komputer ke komputer lain di dalam jaringan Internet. Protokol ini
tidaklah dapat berdiri sendiri, karena memang protokol ini berupa kumpulan protokol (protocol
suite). Protokol ini juga merupakan protokol yang paling banyak digunakan saat ini. Data
tersebut diimplementasikan dalam bentuk perangkat lunak (software) di sistem operasi. Istilah
yang diberikan kepada perangkat lunak ini adalah TCP/IP stack.
Protokol TCP/IP dikembangkan pada akhir dekade 1970-an hingga awal 1980-an sebagai sebuah
protokol standar untuk menghubungkan komputer-komputer dan jaringan untuk membentuk
sebuah jaringan yang luas (WAN). TCP/IP merupakan sebuah standar jaringan terbuka yang
bersifat independen terhadap mekanisme transport jaringan fisik yang digunakan, sehingga dapat
digunakan di mana saja. Protokol ini menggunakan skema pengalamatan yang sederhana yang
disebut sebagai alamat IP (IP Address) yang mengizinkan hingga beberapa ratus juta komputer
untuk dapat saling berhubungan satu sama lainnya di Internet. Protokol ini juga bersifat routable
yang berarti protokol ini cocok untuk menghubungkan sistem-sistem berbeda (seperti Microsoft
Windows dan keluarga UNIX) untuk membentuk jaringan yang heterogen.
Protokol TCP/IP selalu berevolusi seiring dengan waktu, mengingat semakin banyaknya
kebutuhan terhadap jaringan komputer dan Internet. Pengembangan ini dilakukan oleh beberapa
badan, seperti halnya Internet Society (ISOC), Internet Architecture Board (IAB), dan Internet
Engineering Task Force (IETF). Macam- macam protokol yang berjalan di atas TCP/IP, skema
pengalamatan, dan konsep TCP/IP didefinisikan dalam dokumen yang disebut sebagai Request
for Comments (RFC) yang dikeluarkan oleh IETF.
TCP/IP pun mempunyai beberapa layer, layer-layer itu adalah :
IP (internet protocol) yang berperan dalam pentransmisian paket data dari node ke node. IP
mendahului setiap paket data berdasarkan 4 byte (untuk versi IPv4) alamat tujuan (nomor IP).
Internet authorities menciptakan range angka untuk organisasi yang berbeda. Organisasi
menciptakan grup dengan nomornya untuk departemen. IP bekerja pada mesin gateaway yang
memindahkan data dari departemen ke organisasi kemudian ke region dan kemudian ke seluruh
dunia.
TCP (transmission transfer protocol) berperan didalam memperbaiki pengiriman data yang benar
dari suatu klien ke server. Data dapat hilang di tengah-tengah jaringan. TCP dapat mendeteksi
error atau data yang hilang dan kemudian melakukan transmisi ulang sampai data diterima
dengan benar dan lengkap.
Sockets yaitu merupakan nama yang diberikan kepada subrutin paket yang menyediakan akses
ke TCP/IP pada kebanyakan sistem.
Protokol (komputer)
Protokol adalah sebuah aturan atau standar yang mengatur atau mengijinkan terjadinya
hubungan, komunikasi, dan perpindahan data antara dua atau lebih titik komputer. Protokol
dapat diterapkan pada perangkat keras, perangkat lunak atau kombinasi dari keduanya. Pada
tingkatan yang terendah, protokol mendefinisikan koneksi perangkat keras.
Protokol perlu diutamakan pada penggunaan standar teknis, untuk menspesifikasi bagaimana
membangun komputer atau menghubungkan peralatan perangkat keras. Protokol secara umum
digunakan pada komunikasi real-time dimana standar digunakan untuk mengatur struktur dari
informasi untuk penyimpanan jangka panjang.
Sangat susah untuk menggeneralisir protokol dikarenakan protokol memiliki banyak variasi
didalam tujuan penggunaanya. Kebanyakan protokol memiliki salah satu atau beberapa dari hal
berikut:
Melakukan deteksi adanya koneksi fisik atau ada tidaknya komputer atau mesin lainnya.
Melakukan metoda “jabat-tangan” (handshaking).
Negosiasi berbagai masam karakteristik hubungan.
Bagaimana mengawali dan mengakhiri suatu pesan.
Bagaimana format pesan yang digunakan.
Yang harus dilakukan saat terjadi kerusakan pesan atau pesan yang tidak sempurna.
Mendeteksi rugi-rugi pada hubungan jaringan dan langkah-langkah yang dilakukan
selanjutnya
Mengakhiri suatu koneksi.
Alamat IP
Alamat IP (Internet Protocol Address atau sering disingkat IP) adalah deretan angka biner antar
32-bit sampai 128-bit yang dipakai sebagai alamat identifikasi untuk tiap komputer host dalam
jaringan Internet. Panjang dari angka ini adalah 32-bit (untuk IPv4 atau IP versi 4), dan 128-bit
(untuk IPv6 atau IP versi 6) yang menunjukkan alamat dari komputer tersebut pada jaringan
Internet berbasis TCP/IP.
Sistem pengalamatan IP ini terbagi menjadi dua, yakni:
IP versi 4 (IPv4)
IP versi 6 (IPv6)
Perbandingan Alamat IPv6 dan IPv4
Berikut menjelaskan perbandingan karakteristik antara alamat IP versi 4 dan alamat IP versi 6.
Jurnal Ilmiah Teknologi Informasi dan Komputer, Vol. 17, No. 2, 2022
1. Abstrak
Model OSI Layer merupakan model referensi jaringan yang membagi jaringan komputer
menjadi tujuh lapisan, yaitu: Physical Layer, Data Link Layer, Network Layer, Transport Layer,
Session Layer, Presentation Layer, dan Application Layer. Model ini bertujuan untuk
memudahkan komunikasi data antar komputer dalam jaringan.
Penelitian ini bertujuan untuk menerapkan model OSI Layer pada jaringan komputer. Penerapan
model OSI Layer dilakukan dengan menggunakan simulasi jaringan komputer menggunakan
software Wireshark. Hasil simulasi menunjukkan bahwa model OSI Layer dapat diterapkan pada
jaringan komputer dengan baik.
2. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode simulasi. Simulasi jaringan komputer dilakukan
menggunakan software Wireshark. Software Wireshark digunakan untuk menangkap paket data
yang dikirimkan antar komputer dalam jaringan.
3. Hasil Penelitian
Hasil simulasi menunjukkan bahwa model OSI Layer dapat diterapkan pada jaringan komputer
dengan baik. Paket data yang dikirimkan antar komputer dalam jaringan dapat diidentifikasi
berdasarkan lapisan OSI Layernya.
4. Kesimpulan
Model OSI Layer merupakan model referensi jaringan yang dapat diterapkan pada berbagai jenis
jaringan komputer. Penerapan model OSI Layer dapat dilakukan dengan menggunakan simulasi
jaringan komputer menggunakan software Wireshark.
B. Pembahasan
Model OSI Layer merupakan model referensi jaringan yang telah diakui secara internasional.
Model ini membagi jaringan komputer menjadi tujuh lapisan, yaitu:
1. Physical Layer bertanggung jawab untuk mentransfer bit-bit data secara fisik dari satu
komputer ke komputer lainnya.
2. Data Link Layer bertanggung jawab untuk memberikan layanan data link, seperti
error detection dan correction.
3. Network Layer bertanggung jawab untuk routing paket data melalui jaringan.
4. Transport Layer bertanggung jawab untuk memastikan bahwa data yang dikirimkan
dapat diterima dengan benar oleh penerima.
5. Session Layer bertanggung jawab untuk mengatur komunikasi antara dua komputer
dalam jaringan.
6. Presentation Layer bertanggung jawab untuk mengubah format data agar dapat
diterima oleh penerima.
7. Application Layer bertanggung jawab untuk menyediakan layanan kepada pengguna,
seperti web browsing, email, dan file sharing.
Model OSI Layer dapat diterapkan pada berbagai jenis jaringan komputer, mulai dari jaringan
komputer lokal hingga jaringan komputer global. Penerapan model OSI Layer dapat dilakukan
dengan menggunakan berbagai metode, salah satunya adalah dengan menggunakan simulasi
jaringan komputer.
Dalam penelitian ini, model OSI Layer diterapkan pada jaringan komputer menggunakan
simulasi jaringan komputer menggunakan software Wireshark. Software Wireshark digunakan
untuk menangkap paket data yang dikirimkan antar komputer dalam jaringan. Hasil simulasi
menunjukkan bahwa model OSI Layer dapat diterapkan pada jaringan komputer dengan baik.
Paket data yang dikirimkan antar komputer dalam jaringan dapat diidentifikasi berdasarkan
lapisan OSI Layernya. Hal ini menunjukkan bahwa model OSI Layer dapat digunakan untuk
menganalisis komunikasi data antar komputer dalam jaringan.
Penelitian ini menunjukkan bahwa model OSI Layer merupakan model referensi jaringan yang
dapat diterapkan pada berbagai jenis jaringan komputer. Penerapan model OSI Layer dapat
dilakukan dengan menggunakan simulasi jaringan komputer menggunakan software Wireshark.
C. Saran
Dalam penelitian ini, model OSI Layer hanya diterapkan pada jaringan komputer sederhana.
Untuk penelitian selanjutnya, model OSI Layer dapat diterapkan pada jaringan komputer yang
lebih kompleks, seperti jaringan komputer yang menggunakan berbagai protokol jaringan.
BABA IV
KESIMPULAN
OSI adalah singkatan dari Open System Interconnection atau dalam bahasa
Indonesianya berarti model referensi jaringan terbuka. OSI mulai dikembangkan di daratan
Eropa Pada tahun 1977 oleh International Organization for Standardization hingga akhirnya
OSI juga dikenal dengan OSI seven layer model. OSI adalah sebuah inovasi didalam bidang
jaringan komputer atau Computer Networking, dimana sebelum adanya OSI sebuah
Networking sangat tergantung kepada pemasok atau penyedia komponen jaringan. Inovasi
OSI senantiasa berupaya agar kendala yang ada dalam suatu Networking dapat teratasi,
salah satunya dengan cara membuat suatu standar umum yang akan digunakan dalam suatu
Networking. Hal ini dilakukan mengingat banyaknya pemasok komponen yang ada yang
produk atau protokolnya pasti digunakan dalam suatu Networking. Perbedaan protocol
Vendor yang digunakan dalam suatu jaringan komputer yang besar bisa mengakibatkan
antar perangkat tidak bisa saling berkomunikasi dengan baik bahkan tidak bisa beroperasi
sama sekali.
TCP/IP (singkatan dari Transmission Control Protocol/Internet Protocol) adalah
standar komunikasi data yang digunakan oleh komunitas internet dalam proses tukar-
menukar data dari satu komputer ke komputer lain di dalam jaringan Internet. Protokol ini
tidaklah dapat berdiri sendiri, karena memang protokol ini berupa kumpulan protokol
(protocol suite). Protokol ini juga merupakan protokol yang paling banyak digunakan saat
ini.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Hawkar Khalil dan Tarik Eltaeib, "Important of Application Layer in OSI Model",
Journal of Multidiciplinary Engineering Science and Technology (JMEST), vol. 2,
issue 4, April 2015.
[2] Sumit Kumar, Sumit Dalal, dan Vivet Dixit, “The OSI Model : Overview on The Seven
Layer of Computer Network”, International Journal of Computer Sciense and
Information Technology Research, vol. 2, issue 3, pp (464), July-September 2014.
[3] Monika Singh dan Ruhi Saxena, “Data Link Layer Design Issue : Error Control –A
Roadmap”, Global Journal of Computer Science and Technology : Software and
Data Engineering, vol. 14, issue 8, pp (1), version 1.0, Tahun 2014.
Dosen IT, “Fungsi Application Layer dan Protokol yang Bekerja pada Application
Layer”, (https://dosenit.com/jaringan-komputer/teknologi-jaringan/fungsi-
application- layer).
Dosen IT, ”Presentation Layer Jaringan Komputer”, (https://dosenit.com/jaringan-
komputer/teknologi-jaringan/presentation-layer-jaringan-komputer).
Dosen IT, ”Session Layer Jaringan Komputer”, (https://dosenit.com/jaringan-
komputer/teknologi-jaringan/session-layer-jaringan-komputer).
Dosen IT, “Transport Layer Jaringan Komputer”. (https://dosenit.com/jaringan-
komputer/teknologi-jaringan/transport-layer-jaringan-komputer).
Dosen IT, “Network Layer Jaringan Komputer”, (https://dosenit.com/jaringan-
komputer/teknologi-jaringan/network-layer-jaringan-komputer).
Dosen IT, “Data Link Layer Jaringan Komputer”, (https://dosenit.com/jaringan-
komputer/teknologi-jaringan/data-link-layer-jaringan-komputer).
Dosen IT, “Physical Layer Jaringan Komputer”, (https://dosenit.com/jaringan-
komputer/konsep-jaringan/physical-layer-jaringan-komputer).
(https://0ch4.wordpress.com/pengertian-tcpip). Diakses 28 September 2017.
(http://pantun02.blogspot.co.id/2013/01/pengertian-dan-cara-kerja-osi-layer-7.html).
Diakses 28 September 2017.