Anda di halaman 1dari 5

TUGAS 1

DATA SCIENCE

Dibuat Oleh:

EZRA RAMPI

22208031

JURUSAN

PENDIDIKAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MANADO

2023
Soal
1. Pelajarilah video yang menjelaskan strategi AI dari sebuah negara dan buatlah
rangkuman dari video tsb
2. Rancanglah sebuah intelligent agent untuk robot pembersih ruangan dengan
mengisikan informasi berikut :
➢ Performance Indikator
➢ Environment
➢ Actuator
➢ Sensor
3. Rancanglah sebuah ide teknologi ai yang dapat bermanfaat di sama pandemi
tuliskan deskripsi dari teknologi tersebut dan tuliskan jenis teknik manakah
searching, knowledge, atau learning yang digunakan untuk membangun
teknologi tersebut, jelaskan alasannya!

Jawaban
1. https://www.youtube.com/watch?v=XqAUPrLu8_s
Dalam pengantar kuliah mengenai kecerdasan buatan, Ulfa menjelaskan konsep
dasar intelijen buatan yang melibatkan agen atau entitas cerdas yang berinteraksi
dengan lingkungan melalui sensor dan aktuator. Konsep ini memungkinkan agen
untuk menangkap persepsi dari lingkungan, memproses informasi tersebut, dan
melakukan tindakan berdasarkan hasil persepsi tersebut. Siklus ini berlanjut
hingga agen mencapai tujuan yang telah ditentukan. Pentingnya dikotomi antara
agen dan lingkungan dijelaskan untuk memudahkan pemahaman.
Agen bisa berupa berbagai entitas, termasuk manusia atau robot, dan sensor serta
aktuator yang digunakan akan bervariasi sesuai dengan konteks. Konsep ini
merupakan dasar penting dalam studi kecerdasan buatan, yang memungkinkan
entitas untuk bertindak secara otonom tanpa bantuan manusia dalam pemilihan
aksi. Pada akhirnya, pemahaman ini akan membantu dalam pemodelan dan
pengembangan sistem kecerdasan buatan yang efektif.

2. Performance Indikator:
1. Kemampuan Pembersihan Otomatis yang Tepat Sasaran: Robot harus
dapat mengenali jenis kotoran dan permukaan lantai dengan presisi tinggi,
memutuskan metode pembersihan yang sesuai (misalnya, menyedot,
menyapu, atau menggosok), dan melakukan pembersihan tanpa
meninggalkan noda atau debu.
2. Penghematan Energi: Robot harus dapat mengelola daya dengan bijaksana
dan memiliki mekanisme pengisian daya otomatis atau dirancang untuk
memiliki masa pakai baterai yang panjang.
3. Keamanan Lingkungan: Robot harus mampu mengenali lingkungan
sekitarnya dengan benar, termasuk anak-anak atau hewan peliharaan, dan
dapat menghindari potensi bahaya atau kerusakan.
Environment:
1. Lingkungan dalam ruangan yang beragam, termasuk berbagai jenis
permukaan lantai, perabotan, rintangan yang bergerak, dan kondisi
pencahayaan yang berubah-ubah.
Actuator:
2. Manipulator Arm: Robot memiliki manipulator arm yang dapat digunakan
untuk mengangkat atau memindahkan objek kecil, seperti mainan atau
benda kecil lainnya, sehingga tidak menghalangi proses pembersihan.
3. Sistem Pembersihan Multifungsi: Robot dilengkapi dengan sistem
pembersihan yang bisa bervariasi dan disesuaikan dengan jenis permukaan
lantai. Ini mungkin mencakup sikat, semprotan air, dan penyedot debu.
Sensor:
1. Sensor Penginderaan 3D: Robot memiliki kemampuan penginderaan 3D
yang canggih untuk memahami struktur ruangan dan objek-objek di
dalamnya dengan detail tinggi.
2. Kamera Pengenalan Objek: Untuk mengidentifikasi dan mengelompokkan
objek-objek di dalam ruangan, sehingga dapat menentukan apakah objek
tersebut perlu dipindahkan atau dihindari selama proses pembersihan.
3. Sensor Suara: Untuk mendeteksi suara-suara berpotensi berbahaya atau
situasi darurat.
4. Sistem Pemetaan yang Akurat: Robot memiliki kemampuan pemetaan
yang sangat akurat untuk menjelajahi dan mengingat area yang telah
dibersihkan atau yang masih perlu dibersihkan.
5. Sensor Kualitas Udara: Untuk mengukur kualitas udara dalam ruangan dan
mungkin mengaktifkan pembersihan udara jika terdeteksi polusi tinggi.
6. Sensor Pendeteksi Kotoran dan Noda: Untuk mendeteksi noda atau kotoran
yang mungkin tidak terlihat dengan mata telanjang.
7. Sistem Pengenalan Suara dan Interaksi Manusia: Untuk menerima
instruksi suara dari pengguna dan memberikan respons yang tepat.
Robot ini akan menjadi sebuah sistem yang sangat kompleks, dengan kemampuan
penginderaan tingkat tinggi, pemrosesan data yang kuat, dan kemampuan
adaptasi untuk beroperasi di berbagai jenis lingkungan dalam ruangan.
Pengembangan dan pemeliharaan robot semacam ini akan memerlukan tingkat
keahlian yang tinggi dalam berbagai bidang teknologi seperti pengolahan citra,
kecerdasan buatan, robotika, dan pemrograman sistem kompleks.

3. AI-PRE adalah ekosistem teknologi AI yang mencakup sejumlah komponen


yang berinteraksi satu sama lain untuk meningkatkan respon terhadap pandemi
dan membangun ketahanan jangka panjang terhadap ancaman kesehatan
masyarakat. Ecosystem ini terdiri dari beberapa modul yang berfungsi secara
sinergis.
Komponen AI-PRE:
1. Pandemic Prediction and Early Warning System: Modul ini menggunakan
machine learning dan analisis data besar-besaran untuk memantau data
epidemiologi, mutasi virus, dan perilaku manusia. Ini membantu dalam
mendeteksi ancaman pandemi baru secara lebih cepat.
2. Vaccine Development Accelerator: Bagian ini menggunakan AI dan
pembelajaran mesin untuk mempercepat pengembangan vaksin baru. Ini
termasuk simulasi digital yang canggih untuk pengujian vaksin potensial
dan pemodelan perkembangan virus.
3. Supply Chain Optimization: AI-PRE akan memanfaatkan teknologi
optimasi untuk mengelola rantai pasokan sumber daya medis, termasuk
pengiriman vaksin, peralatan medis, dan obat-obatan. Ini memastikan
pasokan yang tepat pada waktu yang tepat.
4. Clinical Decision Support: Sistem ini akan menggabungkan data klinis
pasien dengan pengetahuan medis dan rekomendasi berbasis AI untuk
membantu dokter dalam merawat pasien pandemi dengan lebih efektif.
5. Public Health Response Dashboard: Bagian ini akan memberikan
dashboard yang dapat diakses publik untuk melacak perkembangan
pandemi, aturan pembatasan, dan rekomendasi kesehatan masyarakat
berdasarkan data terbaru.
6. Ethical AI and Privacy Oversight: AI-PRE akan memiliki modul khusus
yang memantau dan memastikan perlindungan privasi data individu, serta
mengawasi penggunaan AI secara etis.
Teknik yang Digunakan:
Pencarian (Searching): Digunakan untuk mengumpulkan data real-time terkait
dengan perkembangan pandemi, termasuk laporan medis, data genetik virus, dan
informasi dari berbagai sumber.
Pengetahuan (Knowledge): AI-PRE akan mengandalkan pengetahuan eksisting
tentang penyakit dan pandemi untuk merancang solusi yang lebih baik.
Pembelajaran (Learning): Machine learning akan digunakan untuk
menganalisis data, mengidentifikasi pola, dan memperbaiki prediksi seiring
berjalannya waktu.
Alasan Menggunakan Ketiga Teknik Ini:
1. Pencarian (Searching): Dalam menghadapi pandemi, informasi yang
akurat dan real-time sangat penting untuk pengambilan keputusan yang
tepat waktu.
2. Pengetahuan (Knowledge): Memiliki pengetahuan yang kuat tentang
penyakit dan pandemi sebelumnya akan membantu dalam menghindari
kesalahan yang sama dan merumuskan strategi yang lebih baik.
3. Pembelajaran (Learning): Penggunaan machine learning akan
memungkinkan AI-PRE untuk terus berkembang dan memperbaiki
responsnya terhadap pandemi berdasarkan pengalaman dan data yang baru
dikumpulkan.
AI-PRE akan menjadi alat yang rumit tetapi sangat berharga dalam
menghadapi pandemi. Ini akan membantu mengidentifikasi ancaman
sebelumnya, mempercepat pengembangan vaksin, mengelola sumber daya medis
secara efisien, dan memberikan informasi yang diperlukan kepada masyarakat
secara cepat.

Anda mungkin juga menyukai