Journal of Information System and Technology, Vol.01 No 02, Nov 2020, pp.186-193
ISSN : -
Abstrak
Bagi seorang penyandang disabilitas tunanetra, pada zaman modern saat ini tidak menjadi halangan bagi mereka
untuk menuntut ilmu agar mendapatkan wawasan yang baik dan setinggi mungkin, maka dari itu diciptakanlah
suatu Kecerdasan Buatan atau dapat disebut juga (Artificial Intelligence).Kecerdasan Buatan ini dapat dikatakan
sebagai robot yang meniru perilaku dari manusia, Adapun tujuan dari Kecerdasan Buatan ini yaitu dapat
memudahkan suatu kegiatan atau pekerjaan bagi manusia.Salah satu contohnya adalah (Speech
Recognition).Speech Recognition adalah suatu proses yang mengidentifikasikan suara yang berasal dari suatu
pengucapan kata yang diucapkan, Speech Recognition merupakan suatu sistem yang dapat mengenali suara dari
manusia dan kemudian diterjemahkan dalam suatu data yang dapat ditangkap oleh sistem computer.Tunanetra
adalah istilah umum yang digunakan untuk kondisi seorang manusia yang mengalami gangguan atau hambatan
dalam indra penglihatan.Dengan adanya Speech Recognition ini, dapat memudahkan seorang penyandang
disabilitas penglihatan untuk melakukan kegiatan sehari – hari dengan lebih baik lagi.
Abstract
For a person with visual disabilities, in modern times it is not an obstacle for them to study in order to get good
and highest possible insights, therefore an Artificial Intelligence is created or it can be called (Artificial
Intelligence). Artificial Intelligence can be said as robots that mimic human behavior, the purpose of Artificial
Intelligence is to facilitate an activity or work for humans. One example is (Speech Recognition). Speech
Recognition is a process that identifies the sound that comes from the pronunciation of a spoken word, Speech
Recognition is a system that can recognize voices from humans and then translate it into data that can be captured
by a computer system. Blindness is a general term used for the condition of a human who experiences disturbances
or obstacles in the sense of sight. With this Speech Recognition, can make it easier for a person with visual
disabilities to do daily activities better.
Journal of Information System and Technology, Vol.01 No 02, Nov 2020, pp.186-193
ISSN : -
I PENDAHULUAN
Pada era modern saat ini perkembangan 2. Pengertian Artificial Intelligence
teknologi berkembang dengan sangat pesat
khususnya dalam bidang computer yang dimana Artificial Intelligence adalah kecerdasan
komputer saat ini didukung dan dilengkapi oleh yang ditambahkan kepada suatu system yang
Software dan Hardware yang canggih.Komputer bisa diatur dalam konteks ilmiah atau bisa
tersebut dapat ditambahkan dengan sistem AI disebut juga Artificial Intelligence atau hanya
atau Artificial Intelligence,Artificial Intelligence disingkat AI, didefinisikan sebagai kecerdasan
adalah kecerdasan buatan yang kemudian dapat entitas ilmiah.Andreas Kaplan dan Michael
memudahkan pekerjaan seorang Haenlein mendefinisikan kecerdasan buatan
manusia.Artificial Intelligence itu sendiri dapat sebagai “kemampuan system untuk menafsirkan
meniru perilaku manusia yang dimana segala hal data eksternal dengan benar, untuk belajar dari
yang dilakukan dapat dikatakan cerdas atau data tersebut, dan menggunakan pembelajaran
pintar. tersebut guna mencapai tujuan dan tugas tertentu
melalui adaptasi yang fleksibel.Sistem seperti ini
Disini kami akan menjelaskan mengenai umumnya dianggap sebagai
kecerdasan buatan pengenalan suara (Speech computer.Kecerdasan diciptakan dan
Recognition). Dengan adanya sistem ini dapat dimasukkan kedalam suatu mesin / komputer
membantu bagi seorang penyandang disabilitas agar dapat melakukan pekerjaan seperti yang
tunanetra untuk belajar mencari ilmu atau dapat dilakukan oleh manusia.Beberapa macam
wawasan setinggi mungkin dan melakukan bidang yang menggunakan kecerdasan buatan
kegiatan sehari – hari dengan lebih baik lagi. antara lain sistem pakar, permainan komputer
(games), logika fuzzy, jaringan saraf tiruan dan
robotika.
II LANDASAN TEORI 3. Pengertian Speech Recognition
1. Pengertian Tunanetra Speech Recognition atau pengenalan ucapan
adalah suatu pengembangan teknik dan system
Tunanetra adalah istilah umum yang
digunakan untuk kondisi seseorang yang yang memungkinkan komputer untuk menerima
mengalami gangguan atau hambatan dalam indra masukan berupa kata yang diucapkan. Teknologi
penglihatannya. Berdasarkan tingkat ini memungkinkan suatu perangkat untuk
mengenali dan memahami kata – kata yang
gangguannya Tunanetra dibagi dua yaitu buta
total (total blind) dan masih mempunyai sisa diucapkan dengan cara digitalisasi kata dan
penglihatan (low vision). Alat bantu untuk mencocokkan sinyal digital tersebut dengan
mobilitas tunanetra menggunakan tongkat suatu pola tertentu yang tersimpan dalam suatu
khusus, yaitu tongkat berwarna putih dengan perangkat. Kata – kata yang diucapkan diubah
bentuknya menjadi sinyal digital dengan cara
garis merah horizontal. Akibat
hilang/berkurangnya fungsi indra mengubah gelombang suara menjadi
penglihatannya maka tunanetra berusaha sekumpulan angka yang kemudian disesuaikan
memaksimalkan fungsi indra-indra yang lainnya dengan kode – kode tertentu untuk
seperti, perabaan, penciuman, pendengaran, dan mengidentifikasikan kata – kata tersebut. Hasil
lain sebagainya sehingga tidak sedikit dari identifikasi kata yang diucapkan dapat
penyandang tunanetra yang memiliki ditampilkan dalam bentuk tulisan atau dapat
kemampuan luar biasa misalnya di bidang musik dibaca oleh perangkat teknologi sebagai sebuah
atau ilmu pengetahuan. komando untuk melakukan suatu pekerjaan,
misalnya penekanan tombol pada telepon
3
Journal of Information System and Technology, Vol.01 No. 02, Nov 2020, pp.
ISSN : -
Journal of Information System and Technology, Vol.01 No. 02, Nov 2020, pp.
ISSN : -
2.2. Kekurangan Permainan Komputer c) Pada tahun 1965, Dr. Lotfi A. Zadeh
(Games) mendeskripsikan teori himpunan fuzzy.
Journal of Information System and Technology, Vol.01 No. 02, Nov 2020, pp.
ISSN : -
Jaringan saraf tiruan adalah jaringan dari 4.2. Kelebihan Jaringan Saraf Tiruan
sekelompok unit pemroses kecil yang a) Mampu mengakuisisi pengetahuan
dimodelkan berdasaran sistem saraf manusia. walau tidak ada kepastian.
Jaringan saraf tiruan merupakan sistem adaptif b) Mampu melakukan generalisasi dan
yang dapat mengubah strukturnya untuk ekstrasi dari suatu pola data tertentu.
memecahkan masalah berdasarkan informasi c) Jaringan saraf tiruan dapat menciptakn
eksternal maupun internal yang mengalir melalui suatu pola pengetahuan melalui
jaringan tersebut. Oleh karena sifatnya yang pengaturan diri atau kemampuan belajar
adaptif, Jaringan saraf tiruan sering disebut (self-organizing).
dengan jaringan adaptif. d) Memiliki fault tolerance, gangguan
dapat dianggap sebagai noise saja.
Secara sederhana, Jaringan saraf tiruan e) Kemampuan perhitungan secara paralel
adalah sebuah alat pemodelan data statistik sehingga proses lebih singkat.
nonlinear. Jaringan saraf tiruan dapat digunakan
untuk memodelkan hubungan yang kompleks 4.3. Kekurangan Jaringan Saraf
antara input dna output untuk menemukan pola Tiruan
– pola pada data. Menurut suatu teorema yang a) Kurang mampu untuk melakukan
disebut “Teorema penaksiran universal”, operasi numerik dengan presisi tinggi.
Jaringan saraf tiruan dengan minimal sebuah b) Kurang mampu melakukan operasi
lapis tersembunyi dengan fungsi aktivasi algoritma aritmatik, operasi logika dan
nonlinear dapat memodelkan seluruh fungsi simbolis.
terukur Boreal apapun dari suatu dimensi ke c) Lamanya proses training yang mungkin
dimensi yang lainnya. terjadi dalam waktu yang sangat lama
4.1. Sejarah Jaringan Saraf Tiruan untuk jumlah data yang besar.
Journal of Information System and Technology, Vol.01 No. 02, Nov 2020, pp.
ISSN : -
misalnya penekanan tombol pada telepon f) Pada Tahun 1980-an, Pasaran speech
genggam yang dilakukan secara otomatis dengan recognation mulai digolongkan menjadi
komando suara. dua, yaitu Call Center Speech
Recognation System dan Speech-to-
Text Application.
5.1. Sejarah Speech Recognition g) Pada Tahun 1990-an, Prosesor sebuah
a) Pada Tahun 1874, Alexander Graham personal computer telah sanggup
Bell berhasil membuktikan bahwa memenuhi level minimal yang
frekuensi harmoni dari sebuah signal diperlukan agar sebuah software speech
elektrik dapat dibagi-bagi yang recognation dapat berjalan dengan
kemudian hari berlanjut pada digitalisasi lancar serta efektif untuk penggunaan
ucapan. pribadi.
b) Pada Tahun 1952, Bell Labs h) Pada Tahun 1999, Sebuah program
mengembangkan speech recognizer speech recognation baru telah mampu
memahami pembicaraan manusia secara
pertama dengan menggunakan
berkesinambungan dengan tingkat
teknologi pemisah frekuensi yang
serupa dengan teknologo yang akurasi hingga 99% yang membuatnya
dikembangkan oleh Alexander Graham dapat dengan mudah digunakan oleh
Bell. pengguna awam sekaligus.
c) Pada Tahun 1971-1976, Defence
Advance Research Project Agency
dibentuk yang merupakan proyek riset IV HASIL DAN PEMBAHASAN
dengan dana dari pemerintah AS.
Tujuan dari projek ini adalah untuk Dalam hasil dan pembahasan ini kami akan
melakukan penelitian teknologi speech menjelaskan cara kerja dari Speech Recognition
recognation. Penemuan terbesar yang yaitu, terdapat 4 langkah utama dalam sistem
dihasilkan dari proyek ini adalah pengenalan suara:
peningkatan dalam menekan
1. Penerimaan data input
permasalahan variabilitas suara. 2. Ekstrasi, yaitu penyimpanan data
d) Pada Pertengahan Tahun 1970-an, masukan sekaligus pembuatan database
Itakura mengadakan sebuah riset untuk untuk template
mengembangkan sebuah proyek yang 3. Pembandingan atau pencocokan, yaitu
berbasis pada asumsi bahwa noise itu
tahap mengsamakan data baru dengan
walaupun terdengar sama namun pada data suara (pencocokan tata bahasa)
kenyataannya tidak demikian. Produk pada template.
tersebut memiliki akurasi yang
4. Validasi identitas pengguna
mencapai 97,3% saat diuji
menggunakan 200 kosakata. Bell Labs
mengembangkan sistem yang mampu
mengenali suara dari orang-orang yang
berbeda dengan akurasi hingga 97,1%.
e) Pada Akhir Tahun 1970-an, Produk
speech recognation pertama mulai
dipasarkan dengan harga mulai $259
hingga $100.000.
Journal of Information System and Technology, Vol.01 No. 02, Nov 2020, pp.
ISSN : -
Spektru
m
Suara
V KESIMPULAN
Journal of Information System and Technology, Vol.01 No. 02, Nov 2020, pp.
ISSN : -
diciptakanlah sebuah sistem kecerdasan buatan [12] NN. (n.d.). Retrieved from
atau bisa disebut juga Artificial Intelligence yang http://mulyawulansari.blogspot.com/2013/06/spektru
dapat membantu seorang penyandang disabilitas m-
tunanetra agar dapat menjalankan kegiatan suara.html#:~:text=Sebuah%20spektrum%20suara%
20merupakan%20representasi,tekanan%20sebagai%
sehari – hari dengan normal dan lebih baik lagi.
20fungsi%20dari%20frekuensi.
REFERENSI