Anda di halaman 1dari 9

Komunikasi Antar Komponen Dalam Sistem Terdistribusi

Dosen : Cut Lika Mestika ,M.Kom


MK : Sistem Terdistribusi

Kelompok 1

Agustiani (210155201067)
Azzahra (210155201075)
Devi Dalena (210155201015)
Eza Juliana Putri (210155201016)
Ela Nurvazila (210155201082)
Rozatul Jannah (210155201173)
Komunikasi Antar Komponen dalam Sistem Terdistribusi

Dalam sistem terdistribusi, komponen-komponen saling berkomunikasi untuk mencapai


tujuan yang diinginkan. Komunikasi antar komponen ini dapat dilakukan melalui beberapa
metode dan protokol yang berbeda. Beberapa aspek penting dalam komunikasi antar
komponen dalam sistem terdistribusi antara lain:

Protokol
Protokol adalah sebuah aturan atau standar yang mengatur atau mengijinkan terjadinya
hubungan, komunikasi, dan perpindahan data antara dua atau lebih titik komputer. Protokol
dapat diterapkan pada perangkat keras, perangkat lunak atau kombinasi dari keduanya. Pada
tingkatan yang terendah, protokol mendefinisikan koneksi perangkat keras.
Dahulu, komunikasi antar komputer dari vendor yang berbeda adalah sangat sulit
dilakukan, karena mereka mengunakan protokol dan format data yang berbeda-beda.
Sehingga International Standards Organization (ISO) membuat suatu arsitektur komunikasi
yang dikenal sebagai Open System Interconnection (OSI), model yang mendefinisikan
standar untuk menghubungkan komputer-komputer dari vendor-vendor yang berbeda.
RPC (Remote Procedure Call)
RPC adalah metode komunikasi antar proses yang memungkinkan pemanggilan prosedur atau
fungsi pada komputer jarak jauh. Dalam RPC, komponen-komponen dalam sistem terdistribusi dapat
saling memanggil prosedur atau fungsi tanpa harus mengetahui detail implementasinya.

Studi Kasus RPC


Salah satu contoh penggunaan RPC dalam sistem terdistribusi adalah pada sistem file NFS
(Network File System). Dalam sistem ini, komputer-komputer klien dapat mengakses file yang
disimpan pada komputer server melalui pemanggilan prosedur yang diimplementasikan pada server.
Contoh studi kasus dari RPC adalah berbagi (sharing) file melalui jaringan LAN (Local Area
Network). Misalnya dalam sebuah ruangan terdapat 4 unit PC (PC A, B, C, dan D). Dari 4 unit PC
tersebut, terdapat 1 PC (PC A) yang mempunyai kelengkapan data lebih dibandingkan 3 PC lainnya
(PC B, C dan D).Suatu ketika ada file yang ingin ditransfer dari PC A ke PC B, C dan D. Tetapi
karena ukuran file yang sangat besar sehingga memungkinkan waktu yang lama untuk mentransfer
file tersebut ke PC B, C dan D secara bergantian, maka diimplementasikanlah RPC.Mekanismenya
adalah user pada PC A membuka koneksi dengan 3 PC lainnya dengan cara membuat IP server. User
3 PC lainnya membuat IP client. Setelah terkoneksi satu sama lain, maka user pada PC A membagi
(sharing) file tersebut sehingga dapat diunduh oleh 3 PC lainnya melalui PC masing-masing, tanpa
perangkat tambahan seperti flashdisk, CD dll.
Object Interface
Object interface adalah antarmuka yang digunakan oleh objek dalam sistem terdistribusi untuk
berkomunikasi dengan objek lainnya. Antarmuka ini dapat berisi metode-metode yang dapat
dipanggil oleh objek lain, sehingga memungkinkan objek-objek dalam sistem terdistribusi untuk
saling berinteraksi.
Pemrosesan dalam Sistem Terdistribusi

Thread (Alur Kontrol)


Thread adalah sebuah alur kontrol dari sebuah proses yang dapat dijadwalkan dan dieksekusi
secara independen. Dalam konteks sistem terdistribusi, thread digunakan untuk membagi beban
kerja antara berbagai komponen sistem, seperti server dan client. Thread memungkinkan
pemrosesan paralel yang efisien, meningkatkan kinerja sistem secara keseluruhan
Client-Server
Model client-server adalah salah satu model arsitektur yang penting dalam sistem
terdistribusi. Dalam model ini, pemrosesan pada sebuah aplikasi terjadi pada client dan server.
Client bertanggung jawab untuk mengirim permintaan ke server, sedangkan server bertanggung
jawab untuk memproses permintaan tersebut dan mengirimkan hasilnya kembali ke client.
Model ini memungkinkan pembagian kerja antara client dan server, sehingga meningkatkan
efisiensi dan skalabilitas system.
Agent
Software Agent adalah entitas perangkat lunak yang didedikasikan untuk tujuan tertentu yang
memungkinkan user untuk mendelegasikan tugasnya secara mandiri. Agent bisa memiliki ide sendiri
mengenai bagaimana menyelesaikan suatu pekerjaan tertentu atau agenda tersendiri. Agent yang tidak
berpindah ke host lain disebut stationary agent. Dalam lingkungan Multi Agent System (MAS),
terdapat beberapa jenis agent, antara lain:

• Collaborative Agent: Agent yang memiliki kemampuan melakukan kolaborasi dan koordinasi antar
agent dalam kerangka Multi Agent System (MAS).- Interface Agent: Agent yang memiliki
kemampuan untuk berkolaborasi dengan user, melakukan fungsi monitoring, dan learning untuk
memenuhi kebutuhan user.

• Heterogeneous Agent System: Dalam lingkungan Multi Agent System (MAS), apabila terdapat dua
atau lebih agent yang memiliki karakteristik yang berbeda.
Kesimpulan
Kesimpulan pemrosesan dalam sistem terdistribusi adalah sebagai berikut:
Sistem terdistribusi merupakan sekumpulan komponen yang berada pada jaringan komputer,
terdiri dari prosesor-prosesor yang tidak saling berbagi memori atau clock, dan terhubung
melalui jaringan komunikasi yang bervariasi, seperti Local Area Network (LAN) atau Wide Area
Network (WAN).

• Tujuan utama dari sistem terdistribusi adalah untuk menghubungkan pengguna dengan
sumber daya secara efisien, meningkatkan transparansi dan skalabilitas.
• Keuntungan utama dari komputasi terdistribusi adalah skalabilitas, ketersediaan, dan
konsistensi.
• Beberapa kasus penggunaan komputasi terdistribusi meliputi analisis data, pemrosesan
paralel, dan pengembangan aplikasi web.
• Permasalahan yang mungkin muncul dalam sistem terdistribusi meliputi distribusi beban,
replika kekuatan, pemisahan fisik, ketergantungan pada infrastruktur jaringan, dan masalah
keamanan.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai