Anda di halaman 1dari 7

Ringkasan Materi Sistem Terdistribusi

Sistem Terdistribusi merupakan sebuah sistem yang komponennya terhubung pada


suatu Jaringan Komputer, dan tiap komponen saling brkomunikasi sert saling borkoordinasi
hanya dengan pengiriman pesan (message passing).

1.1. Dalam penggunaanya sistem terdistribusi sangat diperlukan karena:


 Performance
Sekumpulan prosesor dapat menyediakan kinerja yang lebih tinggi daripada komputer
yang terpusat.
 Distribution
Banyak aplikasi yang terlibat, sehingga lebih baik jika dipisah dalam mesin yang
berbeda (contoh: aplikasi perbankan, komersial).
 Reliability
Jika terjadi kerusakan pada salah satu mesin, tidak akan mempengaruhi kinerja system
secara keseluruhan.
 Incremental Growth
Mesin baru dapat ditambahkan jika kebutuhan proses meningkat.
 Sharing Data/Resource
Resource adalah:
– Segala hal yang dapat digunakan bersama dalam jaringan komputer.
– Meliputi hardware (e.g. disk, printer, scanner), juga software (berkas, basis data,
obyek data).
 Communication
Menyediakan fasilitas komunikasi antar manusia

1.2. Model Sistem Terdistribusi.


Dalam pelaksanaannya sistem terdistribusi memiliki berbagai bentuk (model),
yaitu :

1. Sistem client - server


Merupakan bagian dari model sistem terdistribusi yang membagi jaringan
berdasarkan pemberi dan penerima jasa layanan. Pada sebuah jaringan akan
didapatkan: file server, time server, directory server, printer server, dan
seterusnya.
2. Sistem point to point
Merupakan bagian dari model sistem terdistribusi dimana sistem dapat
sekaligus berfungsi sebagai client maupun server.

3. Sistem terkluster
Adalah gabungan dari beberapa sistem individual (komputer) yang
dikumpulkan pada suatu lokasi, saling berbagi tempat penyimpanan data
(storage), dan saling terhubung dalam jaringan lokal (Local Area Network).
Sistem kluster memiliki persamaan dengan sistem paralel dalam hal
menggabungkan beberapa CPU untuk meningkatkan kinerja komputasi. Jika salah
satu mesin mengalami masalah dalam menjalankan tugas maka mesin lain dapat
mengambil alih pelaksanaan tugas itu. Dengan demikian, sistem akan lebih handal
dan fault tolerant dalam melakukan komputasi.
Dalam hal jaringan, sistem kluster mirip dengan sistem terdistribusi
(distributed system). Bedanya, jika jaringan pada sistem terdistribusi melingkupi
komputer-komputer yang lokasinya tersebar maka jaringan pada sistem kluster
menghubungkan banyak komputer yang dikumpulkan dalam satu tempat.

1.3. Permasalahan Sistem Terdistribusi.


Masalah dengan sistem terdistribusi yang dapat dimunculkan antara lain
berkaitan dengan :

 Software - bagaimana merancang dan mengatur software dalam Distribusi


Sistem
 Ketergantungan pada infrastruktur jaringan
 Kemudahan akses ke data yang di share, memunculkan masalah keamanan
Dalam setiap penggunaan suatu sistem, banyak sekali ditemui permasalahan –
permasalahan yang muncul, begitu juga dengan sistem terdistribusi. Selain
permasalahan – permasalahan yang akan dihadapi terdapat tantangan – tantangan dalam
sistem terdistribusi.

1.4. Tantangan Sistem Terdistribusi.


Tantangan yang ada dalam Sistem Terdistribusi yaitu :
1. Keheterogenan komponen (heterogenity)
2. Keterbukaan (openness)
3. Keamanan (security)
4. Scalability
5. Penanganan kegagalan (failure handling)
6. Concurrency of components
7. Transparansi

1. Keheterogenan
 Suatu sistem terdistribusi dapat dibangun dari berbagai network, operation
system, hardware dan programming language yang berbeda.
 IP dapat digunakan utk mengatasi perbedaan jaringan.  Middleware
mengatasi perbedaan lainnya.

2. Keterbukaan
 Mendukung extensibility.
 Setiap komponen memiliki antarmuka (interface), yg di-publish ke komponen
lain.
 Perlu integrasi berbagai komponen yg dibuat oleh programmer atau vendor yg
berbeda.

3. Keamanan
 Shared resources & transmisi informasi rahasia perlu dilengkapi dengan
enkripsi.
 Cegah denial of service.

4. Scalability
 Penambahan pemakai membutuhkan penambahan resource yg konstan.
 Cegah bottleneck.
 Jika perlu, gunakan replikasi.
5. Penanganan Kegagalan
 Setiap proses (komputer atau jaringan) dapat mengalami kegagalan secara
independen.
 Komponen lain harus tetap berjalan dgn baik.
 E.g. failed branch in a distributed banking system.

6. Concurrency
 Multiple users with concurrent requests to a shared resources.
 Setiap resource hrs aman di lingkungan tersebut di atas.

7. Transparansi
Transparan: bagi pemakai, keberadaan beberapa komponen tampak sebagai satu
sistem saja.
 Access transparency:
Local & remote resources dapat diakses dengan operasi yg sama.
 Location transparency: – Resource dapat diakses tanpa tahu di mana lokasinya.
– Bagaimana pendapat Anda mengenai hyperlink & URL?
 Concurrency transparency:
– Beberapa proses dapat sama-sama menggunakan suatu resource tanpa
saling interferensi.
– Bagaimana jika beberapa pemakai secara bersamaan akan mengubah
suatu berkas?
 Replication transparency:
Pemakai maupun pemrogram aplikasi tidak perlu mengetahui adanya replikasi
resource, yg dapat meningkatkan kehandalan dan unjuk kerja.
 Failure transparency:
Pemakai dan pemrogram aplikasi dapat menyelesaikan tugasnya walaupun ada
kegagalan hardware atau software.
 Mobility transparency:
Resource dan klien dapat berpindah tanpa
mempengaruhi operasi pemakai atau program.
 Performance transparency:
Sistem dapat dikonfigurasi ulang untuk meningkatkan unjuk kerja, sejalan
dengan perubahan beban sistem.
 Scaling transparency:
Sistem dan aplikasi mudah bertambah luas tanpa perubahan struktur sistem
dan algoritma aplikasi.
1.5. 7 Layer Osi
1. Physical Layer
Ini adalah layer yang paling sederhana berkaitan dengan electrical
(dan optical) koneksi antar peralatan. Data biner dikodekan dalam bentuk
yang dapat ditransmisi melalui media jaringan, sebagai contoh kabel,
transceiver dan konektor yang berkaitan dengan layer Physical. Peralatan
seperti repeater, hub dan network card adalah berada pada layer ini.
2. Data-link Layer
Layer ini sedikit lebih "cerdas" dibandingkan dengan layer physical,
karena menyediakan transfer data yang lebih nyata. Sebagai penghubung
antara media network dan layer protocol yang lebih high-level, layer data
link bertanggung-jawab pada paket akhir dari data binari yang berasal dari
level yang lebih tinggi ke paket diskrit sebelum ke layer physical. Akan
mengirimkan frame (blok dari data) melalui suatu network.. Ethernet
(802.2 & 802.3), Tokenbus (802.4) dan Tokenring (802.5) adalah protocol
pada layer Data-link.

3. Network Layer
Tugas utama dari layer network adalah menyediakan fungsi routing
sehingga paket dapat dikirim keluar dari segment network lokal ke suatu
tujuan yang berada pada suatu network lain. IP, Internet Protocol,
umumnya digunakan untuk tugas ini. Protocol lainnya seperti IPX, Internet
Packet eXchange. Perusahaan Novell telah memprogram protokol menjadi
beberapa, seperti SPX (Sequence Packet Exchange) & NCP (Netware Core
Protocol). Protokol ini telah dimasukkan ke sistem operasi Netware.
Beberaoa fungsi yang mungkin dilakukan oleh Layer Network ;
Membagi aliran data biner ke paket diskrit dengan panjang tertentu
Mendeteksi Error
Memperbaiki error dengan mengirim ulang paket yang rusak
Mengendalikan aliran

4. Transport Layer
Layer transport data, menggunakan protocol seperti UDP, TCP
dan/atau SPX (Sequence Packet eXchange, yang satu ini digunakan oleh
NetWare, tetapi khusus untuk koneksi berorientasi IPX). Layer transport
adalah pusat dari mode-OSI. Layer ini menyediakan transfer yang reliable
dan transparan antara kedua titik akhir, layer ini juga menyediakan
multiplexing, kendali aliran dan pemeriksaan error serta memperbaikinya.

5. Session Layer
Layer Session, sesuai dengan namanya, sering disalah artikan sebagai
prosedur logon pada network dan berkaitan dengan keamanan. Layer ini
menyediakan layanan ke dua layer diatasnya, Melakukan koordinasi
komunikasi antara entiti layer yang diwakilinya. Beberapa protocol pada
layer ini: NETBIOS: suatu session interface dan protocol, dikembangkan
oleh IBM, yang menyediakan layanan ke layer presentation dan layer
application. NETBEUI, (NETBIOS Extended User Interface), suatu
pengembangan dari NETBIOS yang digunakan pada produk Microsoft
networking, seperti Windows NT dan LAN Manager. ADSP (AppleTalk Data
Stream Protocol). PAP (Printer Access Protocol), yang terdapat pada
printer Postscript untuk akses pada jaringan AppleTalk.
6. Presentation Layer
Layer presentation dari model OSI melakukan hanya suatu fungsi
tunggal: translasi dari berbagai tipe pada syntax sistem. Sebagai contoh,
suatu koneksi antara PC dan mainframe membutuhkan konversi dari
EBCDIC character-encoding format ke ASCII dan banyak faktor yang perlu
dipertimbangkan. Kompresi data (dan enkripsi yang mungkin) ditangani
oleh layer ini.

7. Application Layer
Layer ini adalah yang paling cerdas , gateway berada pada layer ini.
Gateway melakukan pekerjaan yang sama seperti sebuah router, tetapi
ada perbedaan diantara mereka. Layer Application adalah penghubung
utama antara aplikasi yang berjalan pada satu komputer dan resources
network yang membutuhkan akses padanya.

Anda mungkin juga menyukai