Anda di halaman 1dari 10

TUGAS UTS

“SISTEM TERDISTRIBUSI”

DOSEN PENGAMPU:
Yunita Sartika Sari, M.Kom.

DISUSUN OLEH:
Ricky Agustian
011705503125002

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SATYA NEGARA INDONESIA
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu wata΄ala,


karena berkat rahmat-Nya penyusun bisa menyelesaikan tugas Ujian Tengah
Semester (UTS) ini. Tugas ini ditujukan untuk memenuhi tugas Sistem
Terdistribusi. Penyusun mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu sehingga tugas ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya, tugas ini
masih jauh dari sempurna, oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat
membangun sangat kami harapkan demi sempurnanya tugas ini. Semoga tugas ini
memberikan informasi bagi semua dan bermanfaat untuk pengembangan wawasan
dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua khususnya para generasi muda.

Jakarta, 26 Oktober 2019


Penyusun

(Ricky Agustian)
 Definisi dan contoh Sistem Terdistribusi
Sistem Terdistribusi terdiri dari dua kata yaitu “Sistem” dan “Terdistribusi”.
Sistem terdistribusi merupakan sekumpulan elemen yang saling berhubungan satu
dengan yang lainnya dan membentuk satu kesatuan untuk menyelesaikan satu
tujuan yang spesifik atau menjalangkan sperangkat fungsi. Adapun terdistribusi
berasal dari kata “distribusi” yang merupakan lawan kata “sentralisasi” yang artinya
penyebaran, sirkulasi, penyerahan, pembagian menjadi bagian-bagian kecil.

Contoh Sistem Terdistribusi :

a. Intranet Jaringan (proprietary) yang teradministrasi secara lokal dan dapat


terhubung ke internet melalui firewall juga adanya layanan internal dan
eksternal didalamnya.

b. Internet Jaringan global yang menghubungkan komputer satu sama lain dan
dapat berkomunikasi dengan media IP sebagai protokol.

c. World Wide Web Arsiteketur client/server terbuka yang diterapkan di atas


infrastuktur internet dan juga shared resources melalui URL.

d. Mobile dan sistem komputasi ubiguitos Sistem telepon Celullar (e.g. GSM)
re. Resources yang dishare : frekuensi radio, waktu transmisi dalam satu
frekuensi, bergerak, komputer laptop, ubiquitos computing, handheld
devices, PDA, etc

e. Sistem terdistribusi multimedia biasanya digunakan pada infrastruktur


internet - karakteristik Sumber data yang heterogen dan memerlukan
sinkronisasi secara real time -video, audio, text Multicast
 Karakteristik Sistem Terdistribusi
Resource Access and Sharing
Kemampuan menggunakan hardware, software atau data dimanapun dan
kapanpun. Karakteristik ini juga yang menentukan siapa saja yang dapat mengakses
sebuah resource dalam sebuah sistem terdistribusi. Salah satu contohnya dalam
sebuah web, terdapat .htaccess yang hanya dapat diakses oleh user-user yang
telah memiliki grant access terhadap file tersebut.

Openness (Keterbukaan)
Sebuah keterbukaan dalam sistem terdistribusi memiliki pengertian
kemampuan sebuah sistem dalam mengembangkan fleksibilitas terhadap
peningkatan kinerja sebuah sistem. Seperti penambahan module baru dan
ketersediaan extension / plugin yang dapat terkoneksi dengan sistem lain. Contoh
karakteristik ini misalkan sebuah aplikasi web banking yang dapat terhubung
dengan sistem web milik perusahaan finance.

Concurrency
Semua proses dalam sistem terdistribusi dilakukan secara concurrency
(secara bersama-sama). Hal ini dilakukan untuk mencegah inkonsistensi dan
ketidak valid an sebuah data dan proses. Sebagai contoh dalam sebuah aplikasi web
yang diakses oleh banyak user. Ketika server melakukan sebuah update. Maka
semua user yang mengakses halaman web tersebut akan langsung mendapatkan
update terbaru tersebut.

Scalability
Skalabilitas memiliki pengertian bahwa sebuah sistem terdistribusi harus
dapat ditingkatkan kinerjanya tanpa mengubah komponen-komponen di dalamnya.
Sebagai contoh, sebuah aplikasi web yang digunakan oleh user yang terlalu banyak.
Maka untuk meningkatkan kinerja dari web tersebut agar tidak terjadi overload atau
system down maka perlu dilakukan upgrade processor dan ram. Dalam proses
upgrading tersebut, komponen dalam web tidak perlu diubah.
Fault Tolerance (Toleransi Kesalahan)
Kesalahan pasti terjadi dalam sebuah sistem. Entah itu disebabkan karena
masalah jaringan, power supply, bencana alam atau human error. Sebuah sistem
terdistribusi dirancang memliki kemampuan untuk menangani hal-hal tersebut.
Contoh dalam hal ini adalah dibangunnya sebuah clustering server. Dimana ketika
server utama mengalami down karena beberapa penyebab kesalahan, maka
extended server langsung membackup sistem utama dan menggantikannya.

Transparency
Secara umum, transparansi disini tidak berlaku untuk user biasa yang
mengutamakan fungsionalitas, apakah ia sedang menggunakan sistem yang
terdistribusi atau tidak. Namun secara khusus bagi seorang pengelola baik itu
developer atau administrator sistem sangat perlu untuk mengetahui arsitektur dari
sistem yang sedang digunakan karena untuk mempermudah bagi mereka dalam
mengembangkan dan memelihara sistem tersebut.

 Model Sistem Terdistribusi


Model Client Server
Sistem client-server mempunyai satu atau lebih proses client dan satu atau
lebih proses server, dan sebuah proses client dapat mengirim query ke sembarang
proses server. Client bertanggung jawab pada antar muka untuk user, sedangkan
server mengatur data dan mengeksekusi transaksi. Sehingga suatu proses client
berjalan pada sebuah personal komputer dan mengirim query ke sebuah server yang
berjalan pada mainframe.
Arsitektur ini menjadi sangat popular untuk beberapa alasan. Pertama,
implementasi yang relatif sederhana karena pembagian fungsi yang baik dan karena
server tersentralisasi. Kedua, mesin server yang mahal utilisasinya tidak
terpengaruh pada interaksi pemakai, meskipun mesin client tidak mahal. Ketiga,
pemakai dapat menjalankan antarmuka berbasis grafis sehingga pemakai lebih
mudah dibandingkan antar muka pada server yang tidak user- friendly. perlu diingat
batasan antara client dan server dan untuk menjaga komunikasi antara keduanya
yang berorientasi himpunan.
1. Model Multiple Server

Gambar 1.1 Model Multiple Server


Service disediakan oleh beberapa server
Contoh:
 Sebuah situs yang jalankan dibeberapa server
 Server menggunakan replikasi atau database terdistribusi

2. Model Proxy Server

Gambar 1.2 Model Proxy Server


Proxy server menyediakan hasil copy (replikasi) dari resource yang di atur
oleh server lain. Biasa nya proxy server di pakai untuk menyimpan hasil copy web
resources. Ketika client melakukan request ke server, hal yang pertama dilakukan
adalah memeriksa proxy server apakah yang diminta oleh client terdapat pada proxy
server. Proxy server dapat diletakkan pada setiap client atau dapat di pakai bersama
oleh beberapa client. Tujuannya adalah meningkatkan performance dan availibity
dengan mencegah frekwensi akses ke server.
 Proxy server membuat duplikasi beberapa server yang diakses oleh client
 Caching:
- Penyimpanan lokal untuk item yang sering diakses
- Meningkatkan kinerja
- Mengurangi beban pada server

3. Model Peer To Peer

Gambar 1.3 Model Peer To Peer


Bagian dari model sistem terdistribusi dimana sistem dapat sekaligus
berfungsi sebagai client maupun server. Sebuah arsitektur di mana tidak terdapat
mesin khusus yang melayani suatu pelayanan tertentu atau mengatur sumber daya
dalam jaringan dan semua kewajiban dibagi rata ke seluruh mesin, yang dikenal
sebagai peer. Pola komunikasi yang digunakan berdasarkan aplikasi yang
digunakan. Peer-to-peer merupakan model yang paling general dan fleksible.

4. Model Mobile Code

Gambar 1.4 Model Mobile Code


Kode yang berpindah dan dijalankan pada pc yang berbeda Contoh: Applet

5. Model Mobile Agent


Sebuah program yang berpindah dari satu komputer ke komputer yang lain
 Melakukan perkerjaan otomatis
Contoh:
- Untuk install dan pemeliharan software pada komputer sebuah organisasi
 Permasalahan Sistem Terdistribusi
Keheterogenan
 Suatu sistem terdistribusi dpt dibangun dr berbagai n/w, o/s, h/w, & p/l yg
berbeda. IP dpt digunakan untuk mengatasi perbedaan
jaringan. Middleware mengatasi perbedaan lainnya.

Keterbukaan
 Mendukung extensibility.-Setiap komponen memiliki antarmuka (interface),
yang di- publish ke komponen lain.
Perlu integrasi berbagai komponen yang dibuat olehprogrammer atau vendor
yang berbeda.

Keamanan
 Shared resources & transmisi informasi rahasia perlu dilengkapi dengan
enkripsi. Cegah denial of service.-PS: Dibahas dalam kuliahCriptography &
Information Security.

Scalability
 Penambahan pemakai membutuhkan penambahan resource yang konstan.
Cegah bottleneck Jika perlu, gunakan replikasi.

Penanganan Kegagalan
 Setiap proses (computer atau jaringan) dapat mengalami kegagalan secara
independen.
Komponen lain harus tetap berjalan dengan baik.
E.g. failed branch in a distributed banking system.

Concurrency
 Multiple users with concurrent requests to a shared resources. Setiap
resource hrs aman di lingkungan tersebut di atas.
Transparansi
 Transparan: bagi pemakai, keberadaan beberapa komponen tampak sebaaig
satu sistem saja. Accesstransparency : Local & remote resources dapat
diakses dengan operasi yang sama.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/10638873/RANGKUMAN_MATERI_SISTEM_TER
DISTRIBUSI
http://radisatria30.blogspot.com/2014/03/definisi-contoh-model-sistem.html
https://ariesprayoga.wordpress.com/2014/03/11/karakteristik-sistem-terdistribusi/
https://ar4y4sh1k1.wordpress.com/2010/02/13/model-sistem-terdistribusi/
http://ulpiupie.blogspot.com/2012/03/permasalahan-sistem-terdistribusi.html

Anda mungkin juga menyukai