Anda di halaman 1dari 6

Perkembangan Sistem Multimedia Terdistribusi

KELOMPOK 3 :
Dina Fadiyah Putri (2103421017)
Fachma Oktafiani (2103421016)
Fatiya Hanun Fadhila (2103421038)
Hani Salsabilah (2103421012)
Navy Nabilla Klavert (2103421019)

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

PROGRAM STUDI BROADBAND MULTIMEDIA

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA

2022
Pengertian Sistem Multimedia Terdistribusi

Sistem Terdistribusi adalah Kumpulan komputer otonom yang dihubungkan


oleh jaringan dengan software yang dirancang untuk menghasilkan fasilitas komputasi
terintegrasi sehingga tampak oleh user sebagai satu sistem komputer. Ada beberapa
contoh umum yang merupakan aplikasi dari sistem terdistribusi, diantaranya :

a. Internet, merupakan global jaringan interkoneksi komputer yang


berkomunikasi melalui IP (Internet Protocol)
b. Intranet, merupakan jaringan teradministrasi terpisah dengan batasan pada
kebijakan keamanan lokal
c. Mobile dan komputasi di berbagai tempat, laptop, PDA, mobile phone, printer,
peralatan rumah, dll
d. World Wide Web (www), sistem untuk publikasi dan akses sumber daya dan
layanan melalui Internet.

Beberapa model dari sistem terdistribusi yaitu model Client Server, model
Proxy Server, model Peer To Peer.

Sistem multimedia adalah sistem yang real-time mereka harus


melaksanakan tugas dan memberikan hasil yang sesuai dengan jadwal yang
telah ditentukan secara external. Sejauh mana hal ini dicapai beserta sistem
yang mendasarinya dikenal sebagai Quality of Service (QoS). Quality of
Service mengacu pada teknologi apa pun yang mengelola lalu lintas data
untuk mengurangi packet loss (kehilangan paket), latency, dan jitter pada
jaringan. QoS mengontrol dan mengelola sumber daya jaringan dengan
menetapkan prioritas untuk tipe data tertentu pada jaringan.

Quality of Service (QoS) merupakan sebuah arsitektur end-to-end dan


bukan merupakan sebuah fitur yang dimiliki oleh jaringan. QoS suatu jaringan
merujuk pada tingkat kecepatan dan kehandalan penyampaian berbagai jenis
data di dalam suatu komunikasi.
Melalui QoS seorang network administrator dapat memberikan
prioritas trafik tertentu. QoS menawarkan kemampuan untuk mendefinisikan
atribut-atribut layanan yang disediakan, baik secara kualitatif maupun
kuantitatif. Tujuan QoS menyediakan kualitas layanan yang berbeda-beda
berdasarkan kebutuhan layanan di dalam jaringan, menyediakan kualitas
layanan yang berbeda-beda untuk berbagai kebutuhan akan layanan di dalam
jaringan IP, sebagai contoh untuk menyediakan bandwidth yang khusus,
menurunkan hilangnya paket-paket, menurunkan waktu tunda dan variasi
waktu tunda di dalam proses transmisinya. QoS memiliki fungsi-fungsi
sebagai berikut:

1. Pengkelasan paket untuk menyediakan pelayanan yang berbeda-beda


untuk kelas paket yang berbeda-beda
2. Penanganan kongesti untuk memenuhi dan menangani kebutuhan
layanan yang berbeda-beda
3. Pengendalian lalu lintas paket untuk membatasi dan mengendalikan
pengiriman paket-paket data
4. Pensinyalan untuk mengendalikan fungsi-fungsi perangkat yang
mendukung komunikasi di dalam jaringan IP

Beberapa parameter QoS:

● Data Rate: ukuran kecepatan transmisi data, satuannya kbps or Mbps


● Latency (maximum packet delay) : waktu maksimum yang dibutuhkan
dari transmisi ke penerimaan yang diukur dengan satuan milidetik.
● Dalam voice communication: <= 50 ms
● Packet Loss / Error : ukuran error rate dari transmisi packet data yang
diukur dalam persen.
● Packet hilang (bit loss) yang biasanya dikarenakan buffer yang
terbatas, urutan packet yang salah termasuk dalam error rate ini.
● Packet Loss = Frame dari Transmitter – Frame dari Receiver
● Jitter : ukuran delay penerimaan paket yang melambangkan
smoothness dari audio/video playback.
Beberapa aplikasi multimedia yang telah didistribusikan bahkan dengan
menggunakan QoS saat ini―lingkungan komputasi dan jaringan yang kurang
memadai. Termasuk di antaranya :

1. Multimedia berbasis web

2. Telepon jaringan dan audio conference

3. Layanan Video on Demand

Sistem terdistribusi memiliki beberapa manfaat diantaranya, yaitu :

1. Data Sharing : Mengizinkan pengguna untuk bisa mengakses data yang


sama.
2. Device Sharing : Mengizinkan pengguna untuk bisa mengakses perangkat
keras yang sama.
3. Communication: Memungkinkan pengguna bisa melakukan komunikasi
jauh lebih mudah
4. Multiuser Computing : Menerapkan banyak user yang dapat login pada saat
yang bersamaan untuk mengakses sistem.
5. Flexibility:
- Membagi beban kerja pada perangkat yang tersedia dengan cara yang
efektif.
- Dapat menambah komponen secara individu tanpa harus menduplikasi
sistem
- Fasilitas local dapat disesuaikan dengan kebutuhan lokal
- Memungkinkan pertumbuhan sistem secara terus menerus.
- Susunan sistem bisa disesuaikan dengan pola organisasi perusahaan
- Memungkinkan beberapa bagian/lokal mengadakan percobaan
konsep.baru dan fasilitas baru untuk mengurangi resiko kegagalan
sistem secara keseluruhan.
Kekurangan Sistem Terdistribusi:

1. Complexity: secara umum rancangan implementasi dan maintenance (error


handling) menjadi lebih kompleks daripada arsitektur terpusat.
2. Security: asumsi terhadap sistem yang terhubung jaringan artinya telah masuk
ke jaringan publik ini artinya setiap orang diperbolehkan untuk bisa
mengakses data pada jaringan publik. Asumsi ini bisa menjadi lubang
keamanan terhadap pengaksesan data secara tidak sah.
3. Manageability: membutuhkan banyak usaha untuk mengorganisasikan sistem.
4. Unpredictability: sulit diprediksi terhadap ketidakstabilan sistem tergantung
dari sistem organisasi dan banyaknya akses terhadap jaringan.

Karakteristik Sistem Terdistribusi

1. Gabungan komputer bersifat otonom


2. Sumber daya tidak dapat diakses secara langsung
3. Aplikasi berjalan secara bersamaan pada prosesor yang berbeda
4. Concurrency of components.
5. No global clock.
6. Independent failures of components.
7. Components are not shared by all users
8. Multiple Points of control

Aplikasi multimedia sering didistribusikan dan beroperasi dalam lingkungan


komputasi terdistribusi lainnya. Oleh karena itu mereka bersaing dengan aplikasi
terdistribusi lainnya dalam hal bandwidth jaringan dan sumber daya komputasi
pengguna pada workstation dan server.

Jenis Sistem Terdistribusi

1. Distributed Computing Systems


- Cluster Computing Systems
- Grid Computing Systems
2. Distributed Information Systems
- Transaction Processing Systems
- Enterprise Application Integration (Exchange info via RPC or RMI)
3. Distributed Pervasive Systems (usually small, battery powered systems, Mobile &
wireless)
- Home Systems (e.g. Smart phones, PDAs)
- Electronic Health care systems (Heart monitors, BAN: Body Area Networks)
- Sensor Networks (distributed Databases connected wirelessly)

Tantangan Sistem Multimedia Terdistribusi:

1. Making resources accessible


2. Distribution Transparency
3. Openness
4. Scalability
5. Concurrency
6. Fault tolerance

Anda mungkin juga menyukai