Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH CLOUD COMPUTING

KOMPUTASI KOMUNIKASI MULTIMEDIA

Fatiya Hanun Fadhila

2103421038

BM-3A

PROGRAM STUDI BROADBAND MULTIMEDIA

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA


2022
BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Dalam kehidupan sehari-hari, kebutuhan akan data merupakan hal yang tak bisa
terhindarkan lagi. Semua dari hasil kerja kita pasti berupa data baik yang berupa nyata
ataupun data digital. Data digital merupakan suatu kumpulan kode yang
merepresenasikan hasil kerja kita agar bisa dibaca oleh komputer atau alat olah data
kita. Untuk data digital, pastilah memeliki suatu ukuran besar (size) yang menjadi
batasannya. Dengan size tersebut maka data digital dapat diartikan sebagai sesuatu yang
spesifik dan dapat didefinisikan bentuknya.
Data digital, memiliki kelebihan jika dibanding dengan data nyata yaitu dapat
dipakai terus menerus tanpa mengalami perusakan atau dapat disebut memiliki kualitas
yang sama.Data digital dapat digunakan terus menerus karena dapat disimpan untuk
bisa digunakan terus menerus jika disimpan di dalam alat penyimpanan (storage).
Dengan semua kemudahan dari data digital tersebut, data digital juga memiliki suatu
kekurangan yaitu dengan adanya ukuran size, maka storage(alat simpan) dari data
tersebut harus memiliki ukuran (Space Storage) yang sejumlah dengan data yang akan
disimpan. Untuk beberapa data memang masalah ini belum begitu terlihat, tapi jika data
digital yang akan disimpan terus menumpuk akibat dari pentingya danbanyaknya tugas.
Maka solusi yang biasanya diambil adalah penghapusan data yang lama atau dengan
penambahan storage baru. Memang untuk penambahan storage baru bisa
menyelamatkan data yang sudah tidak muat, tetapi dengan begitu akan menambah
jumlah limbah dan biaya yang besar.
Sebetulnya jawaban dari masalah ini sudah mulai tercetus oleh John McCarthy
pada tahun 1960-an akan tetapi pada waktu itu masih dirasakan suatu kesuliatan untuk
mewujudkan pemecahan masalah ini. Dengan perkembangan dunia maya yang cepat
seiring dengan diluncurkannya Web 2.0 maka jawaban dari masalah storage yang
selama belum bisa diatasi dapat dipecahkan yaitu dengan Cloud Computer (Cloud
Storage). Cloud Storage merupakan layanan penyimpanan data secara Online di
Storage Server, atau dengan kata lain data kita akan disimpan pada database(storage)
milik server online. Dengan cloud storage penggunanya tidak perlu lagi untuk
membawa data digital dalam alat penyimpanan yang banyak melainkan sewaktu-waktu
dapat diunduh dan diambil lagi untuk digunakan melalaui jaringan internet untuk
mengakses data di server.

2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, pokok permasalahan yang dapat
diangkat adalah :
1) Apa yang ddimaksud dengan Cloud Computing?
2) Apa saja karakteristik yang dimiliki Cloud Computing?
3) Bagaimana mengenai sejarah Cloud Computing?
4) Apa saja kelebihan dan kekurangan dari Cloud Computing?
5) Apa saja layanan yang diberikan Cloud Computing?
6) System operasi apa yang digunakan dalam Cloud Computing?
7) Bagaiman spesifikasi computer server maupun computer client untuk mendukung
layanan Cloud Computing?
8) Bagaimana infrastruktur Cloud Computing?
9) Perusahaan apa yang menyediakan Cloud Computing serta biaya atau tarif yang
digunakan?

3. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dalam penulisan makalah ini antara ain :
a. Untuk memenuhi tugas dari dosen mata kuliah Teknologi Informasi
dan Komunikasi
b. Untuk menambah wawasan ilmu pengetahuan bagi semua pembaca termasuk
penulis yang telah mencari infomasi perkembangan teknologi dan referensi
mengenai teknologi mengenai jaringan Cloud Computing
c. Mempermudah memahami dan menggunakan Cloud Computing
d. Untuk mengetahui spesifikasi computer yang mendukung layanan Cloud
Computing
BAB II

PEMBAHASAN

1. Pengertian Cloud Computing

Komputasi awan (Cloud Computing) adalah di mana informasi secara


permanen tersimpan di server di internet dan tersimpan secara sementara di
komputer pengguna atau client seperti desktop, komputer tablet, notebook,
komputer tembok, handheld, sensor-sensor, monitor dan lain-lain.

Cloud Computing (Komputasi awan) adalah gabungan pemanfaatan teknologi


komputer (komputasi) dan pengembangan berbasis Internet (awan). Awan (cloud)
adalah metefora dari internet, sebagaimana awan yang sering digambarkan di
diagram jaringan komputer.

Komputasi awan (Cloud Computing) adalah suatu konsep umum tren teknologi
terbaru lain yang dikenal luas mencakup SaaS, Web 2.0 dengan tema umum berupa
ketergantungan terhadap Internet untuk memberikan kebutuhan komputasi
pengguna. Sebagai contoh, Google Apps menyediakan aplikasi bisnis umum secara
daring yang diakses melalui suatu penjelajah web dengan perangkat lunak dan data
yang tersimpan di server.
Sebagaimana awan dalam diagram jaringan komputer tersebut, awan (cloud)
dalam Cloud Computing juga merupakan abstraksi dari infrastruktur kompleks
yang disembunyikannya. Ia adalah suatu metoda komputasi di mana kapabilitas
terkait teknologi informasi disajikan sebagai suatu layanan (as a service), sehingga
pengguna dapat mengaksesnya lewat Internet (di dalam awan) tanpa mengetahui
apa yang ada didalamnya, ahli dengannya, atau memiliki kendali terhadap
infrastruktur teknologi yang membantunya.

2. Sejarah Cloud Computing


Konsep awal Cloud Computing muncul pertama kali pada tahun 1960 oleh John
McCarthy yang berkata “komputasi suatu hari nanti akan menjadi sebuah utilitas
umum” ide dari cloud computing sendiri bermula dari kebutuhan untuk
membagikan data untuk semua orang di seluruh dunia. Mohamed J.C.R Licklider,
pencetus ide ini, menginginkan semua orang untuk dapat mengakses apa saja di
mana saja. Dengan munculnya grid computing, cloud computing melalui internet
menjadi realitas.
Cloud computing adalah sebuah mekanisme dimana kemampuan teknologi
informasi disediakan bukan sebagai produk, melainkan sebagai layanan berbasis
internet yang memungkinkan kita “meenyewa” sumber daya teknologi informasi
(software, processing power, storage, dan lainnya) melalui internet dan
memanfaatkan sesuai kebutuhan kita dan membayar yang digunakan oleh kita saja.
Cloud computing merupakan evolusi dari vrtualization,service oriented
architecture, autonomic dan utily computing. Cara kerja dari cloud computing
bersifat transparan, sehingga end-user tidak perlu pengetahuan, control akan,
teknologi insfratuktur dari cloud computing untuk dapat menggunakannya dalam
menyelesaikan tugas-tugas mereka .merka hanya perlu tahu bagaimana cara
mengaksesnya.
Cloud computing adalah hasil dari evolusi bertahap di mana sebelumnya terjadi
fenomena grid computing, virtualisasi, application service provision (ASP) dan
Software as a Service (SaaS). Konsep penyatuan computing resources melalui
jaringan global sendiri dimulai pada tahun ‘60-an. Saat itu muncul “Intergalactic
computer network” oleh J.C.R. Licklider, yang bertanggung jawab atas
pembangunan ARPANET (Advanced Research Projects Agency Network) di
tahun 1969. Beliau memiliki sebuah cita-cita di mana setiap manusia di dunia ini
dapat terhubung dan bisa mengakses program dan data dari situs manapun, di
manapun. Menurut Margaret Lewis, Direktur Marketing Produk AMD. “Cita-cita
itu terdengar mirip dengan apa yang kini kita disebut dengan cloud computing”.
Para pakar komputasi lainnya juga memberikan penambahan terhadap konsep ini,
di antaranya John McCarthy yang menawarkan ide mengenai jaringan komputasi
yang akan menjadi infrastruktur publik, sama seperti the service bureaus yang
sudah ada sejak tahun ‘60-an.
Semenjak tahun ‘60-an, cloud computing telah berkembang berdampingan
dengan perkembangan Internet dan Web. Namun karena terjadi perubahan
teknologi bandwidth yang cukup besar pada tahun 1990-an, maka Internet lebih
dulu berkembang dibanding cloud computing. Dan kini teryata terlihat bahwa
pendorong utama cloud computing adalah karena adanya revolusi Internet. Salah
satu batu loncatan yang cukup drastis adalah dengan adanya Salesforce.com di
tahun 1999, yang merupakan pencetus pertama aplikasi perusahaan dijalankan
melalui Internet. Perkembangan berikutnya adalah adanya Amazon Web Services
di tahun 2006, di mana dengan teknologi Elastic Compute Cloud (EC2), terdapat
situs layanan web yang di komersialkan yang memungkinkan perusahaan kecil dan
individu untuk menyewa komputer atau server, agar dapat menjalankan aplikasi
komputer mereka.
Batu lompatan besar lainnya datang di tahun 2009 dengan Web 2.0 mencapai
puncaknya. Google dan lainnya memulai untuk menawarkan aplikasi browser-
based untuk perusahaan besar, seperti Google Apps. “Kontribusi yang paling
penting dari komputasi cloud adalah munculnya “killer apps” dari penguasa
teknologi seperti Microsoft dan Google. Ketika perusahaan tersebut mengirimkan
layanan dalam bentuk yang mudah untuk di konsumsi, efek penerimaannya
menjadi sangat luas”, menurut Dan Germain, Chief Technology IT provider
Cobweb Solution. “Faktor utama lainnya yang mempengaruhi berkembangnya
komputasi cloud antara lain matangnya teknologi visual, perkembangan universal
banwidth berkecepatan tinggi, dan perangkat lunak universal”, menurut Jamie
Turner sang pelopor komputasi cloud. Turner menambahkan, “cloud computing
sudah menyebar luas hingga kepada para pengguna Google Doc. Kita hanya dapat
membayangkan betapa besarnya ruang lingkup yang sudah di capai. Apa saja dapat
di lakukan dan dikirimkan melalui cloud”.

3. Karakteristik Cloud Computing


Dengan semakin maraknya pembicaraan seputar cloud computing, semakin banyak
perusahaan yang mengumumkan bahwa mereka menyediakan layanan cloud
computing. Akan sangat membingungkan bagi kita para pengguna untuk
memastikan bahwa layanan yang akan kita dapatkan adalah cloud computing atau
bukan. Untuk mudahnya, dari semua definisi yang ada, dapat diintisarikan bahwa
cloud computing ideal adalah layanan yang memiliki 5 karakteristik berikut ini:
1) On-Demand Self-Services
Sebuah layanan cloud computing harus dapat dimanfaatkan oleh pengguna
melalui mekanisme swalayan dan langsung tersedia pada saat dibutuhkan.
Campur tangan penyedia layanan adalah sangat minim. Jadi, apabila kita saat
ini membutuhkan layanan aplikasi CRM (sesuai contoh di awal), maka kita
harus dapat mendaftar secara swalayan dan layanan tersebut langsung tersedia
saat itu juga.
2) Broad Network Access
Sebuah layanan cloud computing harus dapat diakses dari mana saja, kapan saja,
dengan alat apa pun, asalkan kita terhubung ke jaringan layanan. Dalam contoh
layanan aplikasi CRM di atas, selama kita terhubung ke jaringan Internet, saya
harus dapat mengakses layanan tersebut, baik itu melalui laptop, desktop,
warnet, handphone, tablet, dan perangkat lain.
3) Resource Pooling
Sebuah layanan cloud computing harus tersedia secara terpusat dan dapat
membagi sumber daya secara efisien. Karena cloud computing digunakan
bersama-sama oleh berbagai pelanggan, penyedia layanan harus dapat membagi
beban secara efisien, sehingga sistem dapat dimanfaatkan secara maksimal.
4) Rapid Elasticy
Sebuah layanan cloud computing harus dapat menaikkan (atau menurunkan)
kapasitas sesuai kebutuhan. Misalnya, apabila pegawai di kantor bertambah,
maka kita harus dapat menambah user untuk aplikasi CRM tersebut dengan
mudah. Begitu juga jika pegawai berkurang. Atau, apabila kita menempatkan
sebuah website berita dalam jaringan cloud computing, maka apabila terjadi
peningkatkan traffic karena ada berita penting, maka kapasitas harus dapat
dinaikkan dengan cepat.
5) Measured Service
Sebuah layanan cloud computing harus disediakan secara terukur, karena
nantinya akan digunakan dalam proses pembayaran. Harap diingat bahwa
layanan cloud computing dibayar sesuai penggunaan, sehingga harus terukur
dengan baik.

4. Sistem Kerja Cloud Computing


Kita bayangkan seorang pengambil keputusan pada perusahaan yang sedang
berkembang, dengan rencana penambahan karyawan yang cukup besar. Pada saat itu
perusahaan harus memastikan setiap karyawan dapat mengakses atau bahkan
memiliki hardware yang tepat dan perangkat lunak yang mereka butuhkan untuk
melakukan pekerjaan mereka. Membeli komputer untuk setiap orang tidak
sesederhana yang dibayangkan – kita juga harus membeli lisensi perangkat lunak
untuk memberikan karyawan alat yang mereka butuhkan. Setiap kali perusahaan
memiliki seorang karyawan baru, atau ada perangkat yang out of date, kita harus
membeli perangkat keras dan lisensi perangkat lunak yang dibutuhkan. Ini sangat
memnbebani keuangan perusahaan. Walaupun pada saat ini sudah banyak
ditawarkan perangkat lunak yang berbasis open source akan tetapi tetap saja akan
membutuhkan waktu dan biaya yang tidak murah untuk pengadaannya.

Sehingga adanya alternatif cloud computing sangat menjanjikan. Tanpa


menginstal sebuah paket perangkat lunak untuk setiap komputer, kita hanya
melakukan installasi operating system dan satu aplikasi. Aplikasi ini yang akan
memungkinkan untuk login ke layanan berbasis web yang telah disediakan oleh
server host, dimana semua kebutuhan akan aplikasi yang mendukung pekerjaannya
akan disediakan. Server ini yang akan menjalankan semuanya aplikasi mulai dari e-
mail, pengolah kata, sampai program analisis data yang kompleks. Ini disebut
komputasi awan, dan bisa mengubah seluruh industri komputer.

Dalam sistem komputasi awan, ada pergeseran beban kerja yang


signifikan. Komputer lokal tidak lagi harus menjalankan perkerjaan komputasi berat
untuk menjalankan aplikasi yang dibutuhkan. Jaringan komputer yang membentuk
awan menangani mereka sebagai gantinya. Spesifikasi Hardware dan software pada
sisi pengguna akan menurun. Satu-satunya kebutuhannya komputer pengguna harus
mampu untuk menjalankan adalah interface perangkat lunak sistem komputasi awan,
yang dapat dibuat sesederhana seperti web browser, dan server pada jaringan cloud
computing mengurus sisanya.

Sebagian dari kita sudah berpengalaman menggunakan beberapa bentuk


komputasi awan sederhana. Jika kita memiliki account e-mail dengan layanan Web-
based e-mail seperti Hotmail, Yahoo! Mail atau Gmail, maka kita telah memiliki
beberapa pengalaman dengan komputasi awan. tanpa menjalankan program e-mail
pada komputer kita, dengan mudah kita login ke account e-mail Web. Perangkat
lunak dan penyimpanan untuk account Anda tidak ada pada komputer kita – semua
itu diurus oleh layanan cloud computing
5. Layanan yang Disediakan Cloud Computing
Secara umum, layanan Cloud Computing dibagi menjadi tiga tingkat, yaitu aplikasi /
perangkat lunak, platform, dan infrasturktur ( Software as a Service, Platform as a
Service, dan Infrastructure as a Service)
1. Infrasturcture as Service
hal ini meliputi seluruh penyediaan infratruktur IT seperti fasilitas data center, storage,
server, grid untuk virtualized server, dan seluruh komponen networking yang ada
didalam sistem cloud yang dikelola pihak ketiga. Sebagai pengguna, Pelanggan hanya
perlu login ke sebuah interface yang disiapkan oleh provider dan memilih sendiri
spesifikasi layanan yang dibutuhkan lalu membayarnya sesuai kapasitas yang dipakai,
pelanggan tidak perlu menunggu lama untuk dapat menggunakan server sesuai
kapasitas yang dibutuhkannya. Sinonim lainnya adalah Hardware as a Service. Secara
sederhana, kita “menyewa” infrastruktur atau hardware provider Cloud Computing,
seperti server space, network equipment, memory, CPU cycle, dan storage space..
2. Platiform-as-a-service
adalah development platform berbasis web, dimana Anda bisa menggunakannya untuk
membuat sebuah aplikasi web. PaaS akan membuka kesempatan bagi para developer
dari berbagai tingkat pengetahuan, untuk mengembangkan aplikasi secara cepat dan
murah. Selain itu, aplikasi yang dihasilkan bisa langsung dideploy dengan mudah, tanpa
harus melibatkan tenaga ahli untuk melakukannya,memungkinkan developer untuk
menghilangkan kekhawatirkan mengenai kebutuhan operating system,infrastructure
scaling, load balancing dan lainnya, sehingga mereka tetap fokus pada application
developmentnya. Contohnya adalah Google AppEngine, yang menyediakan berbagai
tools untuk mengembangkan aplikasi di atas platform Google, dengan menggunakan
bahasa pemrograman Phyton dan Django.
3. Software-as-a-service
adalah software atau aplikasi web-based interface, yang dideploy di sisi pihak ketiga,
sehingga dapat diakses melalui jaringan oleh setiap pelanggan. Anda tidak perlu
melakukan deployment aplikasi dari awal, tidak perlu membayar lisensi software,
maupun membeli seperangkat server untuk menjalankan aplikasi yang Anda butuhkan.
Anda cukup membayar aplikasi sesuai dengan penggunaan per user yang dibayar secara
rutin dengan mekanisme OPEX. Karena aplikasi ini berbasis web, maka Anda hanya
butuh koneksi internet dan sebuah browser untuk menjalankannya. Contoh SaaS yaitu
layanan CRM online Salesforce.com, Zoho.com, dengan harga yang sangat terjangkau,
menyediakan layanan SaaS yang cukup beragam, mulai dari layanan word processor
seperti Google Docs, project management, hingga invoicing online. Layanan akunting
online pun tersedia, seperti yang diberikan oleh Xero.com dan masih banyak lagi. IBM
dengan Lotuslive.com nya dapat dijadikan contoh untuk layanan SaaS di area
kolaborasi/unified communication. Sayangnya untuk pasar dalam negeri sendiri, masih
sangat sedikit yang mau ber investasi untuk menyediakan layanan SaaS ini
Contoh Perusahaan Pemberi Layanan Cloud Computing :
a. SaaS
Google, seperti Google Docs, Gmail, GoogleCalendar, dll.
Microsoft, seperti Microsoft Office Web Apps, Microsoft Office Communication
Online, Microsoft Dynamics CRM, dll.
b. Paas
Google, seperti Google App Engine, Google Web Toolkit, dll.
Microsoft, seperti Microsoft Windows Live, Microsoft Windows Azure, dll.
c. IaaS
Amazon Web Service, seperti Amazon Elastic Compute Cloud (EC2)
Skytap, seperti Skytap Cloud(TM)
Hexagrid, seperti V3Cloud Reseller Program

6. Deployment Model Infrastruktur Cloud Computing (Jangkauan Layanan)


1. Public Cloud
Sesederhana namanya, jenis cloud ini diperuntukkan untuk umum oleh
penyedia layanannya.
2. Private Cloud
Infrastruktur layanan cloud dioprasikan hanya untuk sebuah organisasi /
perusahaan tertentu. Biasanya organisasi / perusahaan ini berupa skala besar.
Infrastrukturnya dapat dikelola sendiri oleh organisasi atau oleh pihak ketiga.
Begitu juga dengan lokasi bisa on-site atau off-site. Dengan kata lain Di mana
sebuah infrastruktur layanan cloud, dioperasikan hanya untuk sebuah organisasi
tertentu
3. Community Cloud
Dalam model ini, sebuah infrastruktur cloud digunakan bersama-sama oleh
beberapa organisasi yang memiliki kesamaan kepentingan. Misalnya dari sisi
misi organisasi atau tingkat keamanan yang dibutuhkan. Jadi community cloud
ini merupakan "pengembangan" terbatas dari privete cloud. Dan sama juga
dengan private cloud, infrastruktur cloud yang ada bisa dimanage oleh salah
satu dari organisasi itu, ataupun juga oleh pihak ketiga.
4. Hybrid Cloud
Merupakan komposisi dari dua atau lebih infrastruktur cloud (private,
community, atau public). Meskiun secara identitas mereka tetap berdiri sendiri,
tapi dihubungkan oleh suatu mekanisme yang memungkinkan protabilitas data
dan aplikasi antar cloud itu, Misalnya mekanisme load balancing yang
antarcloud, sehingga alokasi sumberdaya bisa dipertahankan pada level yang
optimal. Menurut lembaga NIST bahwa definisi dan batasan dari Cloud
Computing sendiri masih mencari bentuk dan standarnya. Sehingga nanti
pasarlah yang akan menentukan model mana yang akan bertahan.

7. Kelebihan dan Kekurangan Cloud Computing


A. Kelebihan Cloud Computing
1) Fewer Maintenance Issues
2) Tanpa Investasi Awal
3) Increased Storage
4) Fokus pada Bisnis, bukan TI
B. Kekurangan Cloud Computing
1) Membutuhkan Koneksi Internet
2) Tidak berjalan dengan baik jika koneksi lambat
3) Privacy
4) Data Ownership
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Komputasi awan (Cloud Computing) adalah di mana informasi secara
permanen tersimpan di server di internet dan tersimpan secara sementara di komputer
pengguna atau client seperti desktop, komputer tablet, notebook, komputer tembok,
handheld, sensor-sensor, monitor dan lain-lain.
A. Kelebihan Cloud Computing
1) Menghemat biaya investasi awal untuk pembelian sumber daya.
2) Bisa menghemat waktu sehingga perusahaan bisa langsung fokus ke profit
dan berkembang dengan cepat.
3) Membuat operasional dan manajemen lebih mudah karena sistem
pribadi/perusahaan yang tersambung dalam satu cloud dapat dimonitor dan
diatur dengan mudah.
4) Menjadikan kolaborasi yang terpercaya dan lebih ramping.
5) Sistem informasi yang dibangun.
B. Kekurangan Cloud Computing
Komputer akan menjadi lambat atau tidak bisa dipakai sama sekali jika internet
bermasalah atau kelebihan beban. Dan juga perusahaan yang menyewa
layanan dari cloud computing tidak punya akses langsung ke sumber daya.
Jadi, semua tergantung dari kondisi vendor/penyedia layanan cloud computing.
Jika server vendor rusak atau punya layanan backup yang buruk, maka
perusahaan akan mengalami kerugian besar.

Anda mungkin juga menyukai