Anda di halaman 1dari 29

MAKALAH

TEKNOLOGI JARINGAN TERKINI

Disusun Oleh:
KELOMPOK 10

 FARHAN MAULANA HARAHAP (5193351007)


 MHD. EBIT TAUFIQ (5192451006)
 RASYID AL-HADI SARAGIH (5191151004)

PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN TEKNOLOGI INFORMATIKA DAN KOMPUTER
JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2020

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas karunia-Nyalah
kita dapat menyelesaikan makalah tentang “Teknologi Jaringan Terkini” dengan baik dan
lancar. Penulisan ini bertujuan untuk memenuhi matakuliah Matematika Terapan. Dalam
menyelesaikan makalah ini tidak terlepas dari bantuan semua pihak, oleh karena itu kami
mengucapkan banyak terima kasih kepada Bapak Adi Widarma selaku pembimbing pembuatan
makalah ini dan Orang tua yang Memberikan kesempatan untuk dapat menyelesaikan makalah
ini dengan bantuan dana.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan baik
pada teknis maupun materi, mengingat kemampuan yang kami miliki. Untuk itu kami
mengharapkan kritik dan saran yang membangun guna sempurnanya makalah ini. Kami
berharap makalah ini dapat berguna bagi pembaca umumnya dan bagi kami khususnya.

Medan, 18 Februari 2020


Kelompok 10

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................. i


DAFTAR ISI............................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang........................................................................................... 1
1.2. Tujuan dan Manfaat ................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN .......................................................................................... 2
2.1. Cloud Computing ...................................................................................... 2
2.2. Komputasi Mobile ..................................................................................... 7
2.3. Teknologi Nirkabel 5G .............................................................................. 10
2.4 Perkembangan Teknologi 4G ..................................................................... 14
2.5 Perkembangan Teknologi WiMAX
BAB III PENUTUP .................................................................................................. 14
3.1. Kesimpulan ................................................................................................ 25
3.2. Saran .......................................................................................................... 25
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 26

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Teknologi jaringan komputer saat ini telah memasuki hampir keseluruh segi kehidupan.
Sangat sulit pada saat ini menemukan bidang kegiatan yang belum tersentuh oleh teknologi
jaringan komputer. Hal ini dapat dilihat dari pengguna fasilitas jaringan komputer, baik untuk
keperluan suatu instasi maupun untuk keperluan pribadi. Teknologi jaringan komputer telah
menjadi salah satu hal yang penting untuk diterapkan dalam era globalisasi dan komputerisasi.
Saat ini, salah satu teknologi jaringan komputer yang berkembang sangat pesat dan mulai
digunakan secara luas adalah teknologi jaringan komputer nirkabel ( Wireless Local Area
Network / WLAN). Teknologi ini memungkinkan efisiensi dalam implementasi dan
pengembangan jaringan komputer lokal ( Local Area Network ), karena user dimungkinkan
untuk mengakses jaringan tanpa menggunakan kabel dan meningkatkan mobilitas user.
Komunikasi wireless banyak disukai dikarenakan memiliki banyak kemudahan atau
keuntungan

1.2. Tujuan dan manfaat


1. Memenuhi salah satu tugas terstruktur matakuliah Jaringan Komputer Lanjutan
2. Memberikan pemahaman kepada pembaca tentang perkembangan teknologi
3. Diharapkan manfaat dari pembahasan ini adalah dapat menambah pengetahuan kita
tentang jaringan computer lanjutan, sehingga kita tidak hanya bisa menggunakan
teknologi tanpa tahu apa teknologi itu sebenarnya dan tentunya bisa dijadikan bahan
referensi pembelajaran.

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Cloud Computing

Cloud Computing adalah evolusi selanjutnya dari internet. Pada cloud computing
merupakan penyedia tenaga Komputasi,Infrastruktur Komputasi,Aplikasi,proses bisnis hingga
berbagai kebutuhan yang muncul pada saat yang dibutuhkan melalui media internet
Saat ini teknologi Cloud Computing merupakan revolusi dari perkembangan system
jaringan dengan menggunakan system internet dan menjadi perhatian seluruh dunia untuk bisa
mengadopsi teknologi ini.lalu kenapa tidak Gunadarma sebagai Universitas dengan berbasis
teknologi informasi perlu mengadopsi teknologi ini dengan menimbang unsur ekonomis dan
efisiensi penggunaan server dan jaringan di Universitas ini. Selain itu Universitas ini
menjadikan pelopor dalam mengadopsi teknologi ini kepada Universitas lain sehingga secara
umum Indonesia dapat dikategorikan sebagai Negara maju.

Kerangka Teoritis

A. Definisi Cloud Computing menurut Para Ahli


1. Gartner mendefinisikannya sebagai sebuah cara komputasi ketika layanan berbasis
TI yang mudah dikembangkan dan lentur disediakan sebagai sebuah layanan untuk
pelanggan menggunakan teknologi Internet.
2. Forester mendefinisikannya sebagai standar kemampuan TI, seperti perangkat
lunak, platform aplikasi, atau infrastruktur, yang disediakan menggunakan
teknologi Internet dengan cara swalayan dan bayar-per-pemakaian.

B. Definisi Cloud Computing menurut Jurnal IEEE

Cloud Computing adalah suatu paradigma dimana informasi secara permanen


tersimpan di server di internet dan tersimpan secara sementara di komputer pengguna
(client) termasuk di dalamnya adalah desktop, komputer tablet, notebook, handheld,
sensor-sensor, monitor dan lain-lain.

C. Konsep Dasar Cloud Computing


1. Infrastructure as a Service (IaaS) : konsep tertua dimana pengimplementasiannya
banyak dilakukan mulai dari penggunaan atau penyewaan jaringan untuk akses
Internet, layanan Disaster Recovery Center, dsb.

2
2. Platform as a Service (PaaS) : konsepnya hampir serupa dengan IaaS. Namun
Platform disini adalah penggunaan operating system dan infrastruktur
pendukungnya. Yang cukup terkenal adalah layanan dari situs Force.Com serta
layanan dari para vendor server.
3. Software as a Service (SaaS) : berada satu tingkat diatas PaaS dan IaaS, dimana
disini yang ditawarkan adalah software atau suatu aplikasi bisnis tertentu. Contoh
yang paling mutakhir adalah SalesForce.Com, Service-Now.Com, Google Apps,
dsb.

D. Sifat Dasar Karakter Cloud Computing


Pada umumnya, cloud computing memiliki semua karakteristik yang dimiliki oleh tiga
teknologi “pendahulu”-nya. Seperti:
1. Grid Computing : metode komputasi dimana sebuah komputer raksasa virtual
yang terdiri dari beberapa komputer melakukan sejumlah besar kegiatan
sekaligus, yang secara bersama-sama melakukan semua bagian tugas komputasi.
Cloud computing memiliki karakterisitik ini misalnya dalam jaringan peer-to-
peer ataupun SETI@home.
2. Utility Computing : konsep komputasi dimana pengguna cukup membayar apa
yang ia pakai. Konsepnya persis seperti kita menyewa listrik dari PLN, dimana
kita menggunakan “meteran” untuk mengukur aktifitas penggunaan layanan
yang telah kita pakai.
3. Autonomic Computing : konsep dimana komputer beserta sistem infrastruktur
komputasinya memiliki kemampuan self-management atau dalam arti umumnya
ia memiliki kemampuan untuk memperbaiki dirinya sendiri.

Contohnya jika harddisk server mendekati utilisasi 90% maka secara otomatis server
tersebut akan mengaktivasi harddisk cadangan sehingga server tidak akan megalami kesulitan
penyimpanan data lagi.

Komponen Cloud Computing


1. Cloud Clients adalah seperangkat komputer ataupun software yang didesain secara khusus
untuk penggunaan layanan berbasis cloud computing.
a. Mobile – Windows Mobile, Symbian, dan lain-lain.
b. Thin Client – Windows Terminal Service, CherryPal, dll.
c. Thick Client – Internet Explorer, FireFox, Chrome, dll.

3
2. Cloud Services adalah produk, layanan dan solusi yang dipakai dan disampaikan secara
real-time melalui media Internet. Contoh yang paling popular adalah web service.
a. Identitas – OpenID, OAuth, dan lain2.
b. Integration – Amazon Simple Queue Service.
c. Payments – PayPal, Google Checkout.
d. Mapping – Google Maps, Yahoo! Maps.

3. Cloud Applications memanfaatkan cloud computing dalam hal arsitektur software.


Sehingga user tidak perlu menginstal dan menjalankan aplikasi dengan menggunakan
komputer.
a. Peer-to-peer – BitTorrent, SETI, dan lain-lain.
b. Web Application – Facebook.
c. SaaS – Google Apps, SalesForce.Com, dan lain-lain.

4. Cloud Platform : merupakan layanan berupa platform komputasi yang berisi hardware
dan software2 infrasktruktur. Biasanya mempunyai aplikasi bisnis tertentu dan
menggunakan layanan PaaS sebagai infrastruktur aplikasi bisnisnya. Contoh :
a. Web Application Frameworks – Python Django, Rubyon Rails, .NET
b. Web Hosting
c. Propietary – Force.Com

5. Cloud Storage melibatkan proses penyampaian penyimpanan data sebagai sebuah


layanan. Misal:
a. Database – Google Big Table, Amazon SimpleDB.
b. Network Attached Storage – Nirvanix CloudNAS, MobileMe iDisk.

6. Cloud Infrastructure merupakan penyampaian infrastruktur komputasi sebagai sebuah


layanan. Contohnya :
a. Grid Computing – Sun Grid.
b. Full Virtualization – GoGrid, Skytap.
c. Compute – Amazon Elastic Compute Cloud.

4
Perusahaan yang menggunakan Cloud Computing

1. VBLOCK INFRASTRUCTURE PACKAGES


Paket infrastruktur yang menggabungkan teknologi virtualisasi, jaringan, komputasi,
storage, keamanan, dan pengelolaan terbaik. Oleh Cisco, EMC, dan VMware. Seluruh
teknologi terintegrasi, teruji, dan tervalidasi, serta siap diimplementasikan. Tersedia dalam
tiga pilihan konfigurasi yang mendukung 300 sampai 6.000 mesin virtual untuk beragam
skenario kebutuhan.

2. IBM VMCONTROL
Produk yang dikombinasikan dengan perangkat lunak IBM Tivoli. Respons yang lebih
cepat terhadap kebutuhan bisnis. Penggunaan sumber daya secara lebih efisien. Perusahaan
dapat memonitor, mempertahankan, dan menyesuaikan tingkat layanan menurut beban
kerja komputasi yang ditangani oleh himpunan sumber daya teknologi informasi.
Memungkinkan sistem yang lebih pintar, punya kemampuan memindahkan beban kerja
dan melakukan penyesuaian.

3. WINDOWS AZURE
Sistem operasi yang memanfaatkan konsep cloud computing alias berkomputer dengan
memanfaatkan internet. Aplikasi akan dijalankan pada data center Microsoft dan bukan
pada server sebuah perusahaan. Pengguna bisa memanfaatkan aplikasi itu asalkan
terhubung ke internet. Azure akan menempatkan Microsoft bersaing secara langsung
dengan penyedia jasa serupa, seperti Amazon, Salesforce.com dan Rackspace.

Design Dasar Cloud Computing yang dapat Dibangun

5
Dalam Design ini menjelaskan sebagai berikut:
a. Terdapat 4 router yang terhubung langsung dengan Cloud Computing
b. Terdapat 2 router yang terhubung dengan komponen lain selain cloud computing
c. Diantara 2 router yang terhubung dengan cloud terdapat sebuah switch yang terhubung
dengan router
d. menghubungkan antara Linksys Wireless Router- client dan sebuah server sebagai
server Universitas sedangkan yang terhubung dengan router 3 terhubung pula dengan 1
switch dan 1 server sebagai server Cloud

Manfaat penggunaan Cloud Computing

1. Kelincahan Bisnis (business agility)


Dengan kemampuan mendapatkan sumber daya TI yang dibutuhkan hanya ketika
dibutuhkan maka akan memperpendek siklus proyek-proyek TI, menekan jumlah
mandays untuk menjalankan proyek, serta organisasi pun akan lebih cepat dan lebih
mudah memprediksi kapan layanan dapat digunakan. Kemampuan untuk dapat
memperoleh hasil dengan lebih cepat, lebih murah dan lebih berkualitas maka akan
memberikan amunis daya saing kepada bisnis daya saing yang membuatnya lebih lincah
dalam bergerak.
2. Model bisnis baru
Komputasi awan memungkinkan inisiatif inovasi bisnis dapat lebih mudah untuk
dimulai, karena seringkali yang dibutuhkan telah tersedia dalam layanan-layanan cloud.
Memberdayakan atau mengkombinasikan layanan-layanan tersebut dapat pula
menghasilkan model-model bisnis yang baru dan inovatif, menghasilkan nilai baru dan
tak jarang dapat juga membuahkan ceruk pendapatan baru.
3. Menekan permasalahan operasional
Menggunakan layanan-layanan yang terstandardisasi dapat secara signifikan
mengurangi masalah dan penyakit. Komputasi awan dapat meningkatkan tingkat
kesinambungan bisnis dan mengurangi waktu yang dikeluarkan untuk permasalahan-
permasalahan operasional, serta lebih berfokus pada hal-hal yang memang penting saja.
Disamping itu, layanan komputasi awan yang terstandardisasi tersebut juga
menyebabkan organisasi dapat memperoleh layanan yang sama secara konsisten pada
setiap waktunya.

6
4. Penggunaan sumber daya yang lebih baik
Oleh karena proyek-proyek dapat dilaksanakan dengan lebih efisien dan permasalahan
operasional dapat ditekan maka memungkinkan SDM organisasi utnuk mengalokasikan
waktu mereka pada aktifitas yang lebih bermanfaat yang dapat berpotensi memberikan
nilai yang lebih besar bagi bisnis. Manfaat ini berbeda-beda untuk setiap organisasi dan
biasanya lebih sulit untuk dikuantifikasi. Tapi bukankah manusia adalah aset terbesar
organisasi? Sehingga artinya mengoptimalkan SDM berarti juga mengoptimalkan
penggunaan aset terbesar yang dimiliki oleh organisasi. Secara skala ekonomi juga
dapat mendukung manfaat komputasi awan ini dalam optimalisasi sumber daya ang
digunakan. Karena penyedia layanan cloud ini umumnya lebih efisien dalam
penggunaan aset-aset fisiknya, penggunaan energinya, dll.
5. Biaya modal yang lebih kecil
Memang terdapat pro-kontra mengenai manfaat dari menggeser dari model belanja
modal (CapEx) ke model belanja operasional (OpEx). Secara umum disimpulkan bahwa
untuk proyek-proyek jangka pendek dan menengah, model OpEx lebih menarik karena
tidak ada komitmen finansial jangka panjang. Pada model OpEx tidak dibutuhkan
investasi di awal, sehingga memungkinkan organisasi untuk memulai proyek lebih cepat
tapi juga mengakhirinya tanpa kehilangan investasi apapun di layanan cloud ini.

2.2 Computasi Mobile


Komputasi Bergerak atau Mobile Computing adalah sistem komputasi yang dapat
dengan mudah dipindahkan secara fisik dan kemampuan komputasi yang dapat digunakan
ketika mereka sedang dipindahkan.
Contoh mobile computing device:
Laptop, Personal Digital Assistant (PDA), ponsel, dll
Contoh tool yang digunakan:
Java ME, Symbian, Android, iPhone, PalmOS, dll
Mengapa disebut komputasi bergerak? Karena:
- Memiliki aplikasi yang sangat luas
- Memiliki kemampuan melakukan perpindahan posisi
- Memiliki kemampuan perpindahan peralatan
- Memiliki kemampuan perpindahan jaringan,dll

7
Dengan membedakan sistem komputasi mobile dari sistem komputasi lain, kita bisa
mengidentifikasi perbedaan dalam kinerja bagaimana dirancang, digunakan dan diatur dalam
pembuatan sistem tersebut. Ada beberapa hal yang sistem komputasi mobile dapat melakukan
apa yang tidak dapat dilakukan oleh sistem komputasi yang statis.
Mobile computing device tidak selalu harus terhubung dengan jaringan telekomunikasi.
Kalkulator, HP, laptop, netbook bisa dikategorikan sebagai perangkat mobile computing.
a) Untuk mengakses berbagai aplikasi stand alone atau remote applications dapat melalui:
IR (IN Room) Network Perangkat mobile yang dapat berkomunikasi dalam jangkauan
terbatas/ pendek. Meliputi dua type:
1. Infra red, cakupannya mencapai 50m dengan bandwidth yang didukung sekitar
1Mbps.
2. Radio frequency, dengan jangkauan antara 1m-100m dan kecepatan transfer data
sampai dengan 3Mbps
b. Wireless LAN
Area service jaringan mencapai 200m. Terdapat beberapa standart yang tersedia untuk
WLAN dan yang paling banyak dipakai saat ini yaitu IEEE 802.11
c. Broadband Wireless Network
Jaringan nirkabel peta lebar adalah teknologi nirkabel yang memungkinkan pengiriman
nirkabel secara simultan suara, data,dan video. Dua jenis teknologi ini adalah: Lokal Multi-
point Distribusi Service (LMDS) dan Multi-point Multi-channel Distribution Service
(MMDS). LMDS menggunakan frekuensi bandwidth tinggi nirkabel dalam jarak 20-31
GHz, sedangkan MMDS menggunakan bandwidth lebih rendah dengan frekuensi dalam 2
cakupan GHz dan memiliki jangkauan hingga 50 kilometer.
d. Wireless Area Network
Wireless Wide Area Network dirancang untuk memberikan transmisi data dan infrastruktur
perusahaan terdiri dari base stasiun, pusat kontrol jaringan dan switch untuk mengirimkan
data. karakteristik WAN yang luas dan mobilitas tinggi.
e. Satelitte Based Network
Jaringan satelit telah digunakan untuk relay suara, video atau data, sejak tahun 1960
(DeRose, 2002). karakteristik dari jaringan berbasis satelit adalah bahwa ia memiliki
cakupan yang luas, mahal, komunikasi dua arah dan suara berkualitas rendah. Satelite
memiliki cakupan wilayah yang luas. Sevara umum satellite digunakan berdasarkan
hubungan mereka jarak dan ruang dengan bumi, yaitu Satelit geostasioner (GEOS),
Medium Earth Orbit Satelit (MEOS), dan Orbit Satelit Bumi Rendah (Leos). GEOS,

8
MEOS dan Leos masing-masing terletak di ketinggian 35.786 km, 10.000 km dan 1.000
km.
Mobile application contohnya:
- Kendaraan (untuk pemantauan dan koordinasi, GPS)
- Peralatan Emergensi (akses dunia luar)
- Akses web dalam keadaan bergerak
- Location aware service
- Information service
- Disconnected operations
- Entertainment (network game groups)

Keterbatasan penggunaan komputasi bergerak diantaranya:


a. Kendala sumber daya yang terbatas pada perangkat mobileAgar bersifat portable dan
mobile, device dirancang kecil dan ringan. Tetapi dengan desain ini ada kelemahannya
yaitu kapasitas baterai yang kecil, kapasitas penyimpanan memory kecil, daya
komputasi terbatas.
b. Bandwidth jaringan rendah
Pengguna mobile dapat terhubung ke jaringan nirkabel melalui berbagai jaringan
komunikasi termasuk radio nirkabel, wireless Local Area Network (LAN), nirkabel
selular, satelit, dll Setiap jaringan nirkabel menyediakan kapasitas bandwidth yang
berbeda. Namun, bandwidth nirkabel ini terlalu kecil dibandingkan dengan jaringan
tetap seperti ATM (Asynchronous Transfer Mode) yang dapat memberikan kecepatan
hingga 155Mbps.
c. Biaya komunikasi asymmetric
Kapasitas bandwidth yang berbeda antara hilir komunikasi dan komunikasi upstream
telah menciptakan sebuah lingkungan baru yang disebut Lingkungan Komunikasi
asimetrik. Bahkan, ada dua situasi yang dapat mengakibatkan komunikasi asimetri,
Salah satunya adalah karena kemampuan perangkat fisik. Misalnya, server memiliki
pemancar siaran kuat, sedangkan klien mobile memiliki kemampuan transmisi kecil.
Yang lain adalah karena pola aliran informasi dalam aplikasi. Misalnya, dalam situasi
dimana jumlah server jauh lebih sedikit daripada jumlah klien, itu adalah asimetris
karena ada tidak kapasitas yang cukup untuk menangani permintaan simultan dari
beberapa klien.

9
d. Heterogenitas perangkat mobile
Industri telekomunikasi Mobile telah mengembangkan berbagai perangkat mobile
seperti Laptop, Tablet PC, Handheld PC, Pocket PC, Netbook dan Mobile Phones.
Namun, perangkat mobile juga mempunyai fitur dan kemampuan yang berbeda baik
sistem operasi, daya komputasi, tampilan maupun kemampuan jaringan. Akibatnya,
heterogenitas ini menimbulkan beberapa tantangan dalam manajemen konten, dan
penyampaian konten ke penyedia layanan mobile.
e. Mobilitas
Teknologi nirkabel memungkinkan pengguna mobile untuk bergerak bebas dan mandiri
dari satu tempat ke tempat lain. Sebuah layanan handoff terjadi ketika pengguna
bergerak dari satu daerah layanan jaringan ke lain. Hal ini penting untuk memastikan
handoffs layanan berfungsi dengan baik.
f. Koneksi yang sering terputus
Pengguna Mobile sering terputus dari jaringan. Hal ini mungkin terjadi karena beberapa
alasan, termasuk kegagalan sinyal, jangkauan sinyal yang kurang luas, area blank spot,
dan penghematan daya. Tetapi hal ini juga bisa menguntungkan karena modus aktif
membutuhkan seribu kali power lebih besar daripada perangkat dalam kondisi standby
atau mode sleep. Sinyal radio nirkabel mungkin juga akan melemah karena jarak yang
jauh dari sumber sinyal dimana pengguna bergerak.

2.3 Teknologi Nirkabel 5G hadir di tahun 2020

Teknologi nirkabel 5G diperkirakan akan hadir di tahun 2020. Perusahaan Huawei,


Alcatel-Lucent dan Nokia diacara MWC 2015 kemarin mengembar-gemborkan teknologi 5G
harus siap tahun 2020. Hal tersebut tidak lain karena teknologi 5G akan sangat berpengaruh
untuk terciptanya era Internet of Things (IoT) yang sebenarnya, dengan kata lain, semua
terhubung, antar manusia, antar perangkat dan terwujudnya smart home (rumah pintar).
Dengan tercapainya standar teknologi 5G, maka pengguna internet di seluruh dunia akan
merasakan cepatnya berhubungan satu sama lain dengan internet tanpa banyak kendala.

Headline Teknologi Jaringan Internet Nirkabel 5G:

 Apa itu Teknologi 5G


 Teknologi 5G tersedia di tahun 2020
 Prediksi: Teknologi 5G menyebar ke seluruh dunia di tahun 2025

10
Apa itu Teknologi 5G

Teknologi 5G adalah teknologi masa depan untuk komunikasi nirkabel yang dikenal dengan
nama generasi ke-5. Hal ini merupakan penerus dari standar telekomunikasi seluler
sebelumnya yaitu teknologi 4G / IMT-Advanced. Menurut Next Generation Mobile Networks
Alliance (NGMN), jaringan 5G harus memenuhi beberapa persyaratan sebagai berikut:

 Kecepatan data harus mendukung untuk puluhan ribu pengguna, termasuk kecepatan
untuk Downlink dan Uplink. Setidaknya, setiap pengguna mampu mendapatkan
kecepatan puluhan Mbps.
 Setidaknya dalam satu lantai kantor kerja harus menawarkan minimal 1 Gbps secara
bersamaan untuk puluhan pekerja (di lantai kantor yang sama).
 Dapat mengatasi hingga 100.000 koneksi simultan (berkesinambungan), walaupun
terintegrasi oleh sensor-sensor besar sekalipun.
 Efisiensi spektrum harus ditingkatkan secara signifikan dibandingkan dengan 4G, dan
cakupan serta efisiensi sinyal harus ditingkatkan

NGMN merasa bahwa 5G harus diluncurkan pada tahun 2020 untuk memenuhi kebutuhan
bisnis dan tuntutan dari konsumen.

Sementara itu, menurut Huawei, beberapa hal penting untuk teknologi jaringan 5G
antara lain;

 Pengalaman Immersive: minimal 1 Gb / s atau tingkat lebih banyak data untuk


mendukung video Ultra HD dan aplikasi virtual reality
 Pengalaman pengguna hingga 10 Gb / s kecepatan data untuk mendukung layanan
mobile cloud
 Nol latency dan kecepatan waktu respon kurang dari satu milidetik untuk mendukung
kontrol ponsel secara real time dan aplikasi komunikasi lainnya seperti pada kendaraan-
kendaraan
 Maksimum 10 milidetik waktu beralih antara teknologi akses radio yang berbeda untuk
memastikan secara konsisten berjalan mulus dalam memberikan layanan
 Kapasitas besar-besaran dan selalu-on pada sistem jaringan seluler yang saat ini
mencapai 5 miliar pengguna, hal ini perlu untuk mengatasi pertumbuhan perangkat
hingga ratusan miliar perangkat.

11
 Konsumsi energi per bit harus dikurangi dengan faktor 1.000 untuk memperbaiki hidup
baterai perangkat yang terhubung dengan internet.

Seperti yang Anda lihat pada poin terakhir, bahwa teknologi 5G lebih hemat energi
1000 kali lebih baik daripada teknologi sebelumnya. Hal ini jugalah yang membuat semua
perusahaan mendukung teknologi 5G dalam menciptakan “teknologi hijau”.

Jika menoleh ke belakang, generasi jaringan nirkabel seluler adalah berdasarkan pita
frekuensi dan spektral bandwidth per kanal yang dimulai dari teknologi 1G hingga 30 kHz, 2G
hingga 200 kHz, 3G hingga 20 MHz, dan 4G mampu mencapai hingga 100 MHz. Hal tersebut
menandakan adanya peningkatan substansial dalam puncak bitrate, naik 1 Gbit / s yang akan
ditawarkan oleh 4G.

Maka, seharusnya teknologi 5G haruslah menjadi sesuatu yang lain daripada hanya
sekedar peningkatan bit rate puncak. Teknologi 5G tidak sekedar harus cepat untuk bit-rate,
namun haruslah memenuhi hal-hal yang terkait dengan kebersihan jaringan, jumlah yang lebih
tinggi dari perangkat yang terhubung secara bersamaan, sistem yang lebih tinggi, konsumsi
baterai yang lebih rendah, probabilitas dengan cakupan yang lebih baik, latency rendah, jumlah
yang lebih tinggi perangkat yang didukung, biaya yang lebih rendah, penyebaran infrastruktur,
fleksibilitas tinggi dan skalabilitas/ keandalan yang lebih tinggi dari komunikasi, dan lain
sebagainya, yang pada intinya memudahkan pengguna menggunakan internet tanpa ada
kendala.

12
Jaringan 5G hadir di tahun 2020

Perkembangan teknologi nirkabel sebenarnya melanjutkan tren yang sudah pernah ada
sejak tahun 1981, di mana generasi ponsel baru telah muncul kira-kira setiap dekade. Sehingga
teknologi 5G standar adalah hal yang mungkin terjadi sebagai penerus dari generasi
sebelumnya, dan tentu saja akan mempunyai kekuatan yang lebih besar dari teknologi 4G LTE-
Advanced. Perusahaan Huawei telah menginvestasikan $600 M untuk proyek 5G berkerjasama
dengan perusahaan-perusahaan besar lainnya untuk mewujudkan teknologi ini. Tidak hanya
Huawei, namun Nokia, Alcatel-Lucent, National Instrument dan Ericsson telah menyuarakan
ini di MWC 2015 dan tentu saja mereka tidak sekedar menyuarakan, namun saat ini sedang
mengerjakan proyek jaringan masa depan ini, terutama 2 perusahaan Huawei dan Alcatel-
lucent.

Teknologi Jaringan Nirkabel 5G siap tahun 2020. Huawei, Alcatel-Lucent, Nokia dan
National Instrument serta Ericsson, berbicara hal ini di acara MWC 2015 | Credit: EU 5G
Project

Perusahaan Huawei dan Alcatel-Lucent menyuarakan teknologi 5G akan siap pada


tahun 2020 nanti. Standar nirkabel seluler generasi ke-5 ini mulai menunjukkan kabar baik dan
itu akan segera terwujud. Roadmap perusahaan telah ada, misalnya saja Huawei akan

13
memperkenalkan teknologi jaringan 5G pada acara World Cup 2018, dan akan menjadi
konsumsi pada tahun 2020.

Teknologi 5G menyebar ke seluruh dunia di tahun 2025

Tentu saja, tahun 2020 nanti hal ini untuk sementara waktu akan berlaku untuk negara
maju saja, karena perkembangan teknologi, apapun itu, tidak lepas dari infrastruktur yang
dibangun oleh pemerintah bekerjasama dengan perusahaan telekomunikasi. Nah, dalam hal ini,
ketika tahun 2020 negara maju sudah menerapkan teknologi 5G maka Indonesia dan banyak
negara-negara berkembang lainnya baru akan mengerjakan proyek 5G. Sehingga, diperlukan
waktu 5 tahun lagi sejak saat itu, dan kita mendapatkan perkiraan bahwa tahun 2025 nanti
teknologi 5G ini akan dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia dan di sebagian besar negara-
negara di seluruh dunia. Seperti itulah kira-kira prediksi kami, yang berdasarkan hitungan per-
5 tahun untuk sebuah proyek besar. Sekali lagi, paragraf ini “hanya prediksi!!!”

Sumber: Wikipedia, Alcatel-lucent, Huawei

2.4 Perkembangan Teknologi 4G – LTE dan Wimax di Indonesia

Teknologi Long Term Evolution (LTE) merupakan standar terbaru teknologi jaringan
bergerak, sebagai perkembangan dari GSM (Global System for Mobile Communication)/ EDGE
(Enhanced Data Rate for GSM Evolution) dan UMTS (Universal Mobile Telephone
Standard)/HSDPA (High Speed Downlink Packet Access). dimana WiMAX (Worldwide
Interoperability for Microwave Access) adalah sebuah forum industri yang mensertifikasi dan
menstandarisasi produk-produk yang mengimplementasikan standar IEEE 802.16
WirelessMAN. Studi ini bertujuan untuk memberikan gambaran perkembangan teknologi 4G-
LTE dan Wimax di Indonesia. Hasil studi menunjukkan bahwa, LTE mampu memberikan
kecepatan downlink hingga 100 Mbps dan uplink hingga 50 Mbps,. Sedangkan WiMAX
merupakan teknologi nirkabel yang dapat mengatasi berbagai aplikasi dengan cakupan MAN
(Metropolitan Area Network), diantaranya untuk koneksi backhaul , dapat mengatasi
permasalahan pada koneksi backhaul WiFi, untuk meng-upgrade jaringan Speedy maupun
Flexi.

Kebutuhan masyarakat Indonesia akan informasi dan komunikasi terus berkembang


pesat dan waktu ke waktu. Menyebabkan pihak penyedia jasa layanan telekomunikasi seluler
dituntut untuk berkembang guna memenuhi keragaman kebutuhan konsumennya. Salah satu

14
hal yang terlihat sangat berkembang adalah kebutuhan akan komunikasi paket data. Dimulai
dan generasi kedua, yakni era GPRS, konsumen mulai dikenalkan dengan komunikasi paket
data. Seiring dengan berkembangnya teknologi, mulai dan EDGE, UMTS, HSDPA, HSUPA,
HSPA+, dimana akan terjadi trend perubahan kebutuhan konsumen dan komunikasi suara
menjadi komunikasi data dengan kecepatan transfer yang semakin tinggi.

WiMAX

WiMAX adalah singkatan dari Worldwide Interoperability for Microwave Access,


merupakan teknologi akses nirkabel pita lebar (broadband wireless access atau disingkat
BWA) yang memiliki kecepatan akses yang tinggi dengan jangkauan yang luas. WiMAX
merupakan evolusi dari teknologi BWA sebelumnya dengan fitur-fitur yang lebih menarik.
Disamping kecepatan data yang tinggi mampu diberikan, WiMAX juga merupakan teknologi
dengan open standar, dalam arti komunikasi perangkat WiMAX diantara beberapa vendor yang
berbeda tetap dapat dilakukan (tidak proprietary). Dengan kecepatan data yang besar (sampai
70 MBps), WiMAX dapat diaplikasikan untuk koneksi broadband „last mile‟, ataupun
backhaul. Hal yang membedakan WiMAX dengan WiFi adalah standar teknis yang bergabung
di dalamnya, jika WiFi menggabungkan standar IEEE 802.11 dengan ETSI (European
Telecommunications Standards Intitute) HiperLAN sebagai standar teknis
yang cocok untuk keperluan WLAN, sedangkan WiMAX merupakan penggabungan antara
standar IEEE 802.16 dengan standar ETSI HiperMAN. Standar keluaran IEEE banyak
digunakan secara luas di daerah asalnya, Amerika, sedangkan standar keluaran ETSI meluas
penggunaannya di daerah Eropa dan sekitarnya. Untuk membuat teknologi ini dapat digunakan
secara global, maka diciptakanlah WiMAX.

Elemen Perangkat Wimax

A. Komponen BS terdiri dari:


a. NPU (networking processing unit card)
b. AU (access unit card)
c. PIU (power interface unit)
d. AVU (air ventilation unit)
e. PSU (power supply unit)
f. CPE terdiri dari Outdoor Unit (ODU) dan Indoor Unit (IDU), perangkat radionya ada yang
terpisah dan ada yang terintegrasi dengan antena.

15
B. Antena
Antena yang dipakai di BS dapat berupa sector 60°, 90°, atau 120° tergantung dari area yang
akan dilayani.

C. Subscriber Station
Secara umum Subscriber Station (SS) atau (Customer Premises Equipment) CPE terdiri dari
Outdoor Unit (ODU) dan Indoor Unit (IDU), perangkat radionya ada yang terpisah dan ada
yang terintegrasi dengan antenna.

Arsitektur Wimax

Sedangkan untuk arsitektur dari WiMAX terdiri dari 3 arsitektur, yaitu sebagai berikut:
A. Arsitektur mobile WiMAX network.

Ada 3 komponen utama dalam arsitektur mobile WiMAX menurut WiMAX forum yaitu:
a. User terminal.
b. ASN (Access Service Network)
c. CSN (Connectivity Service Network)

B. Arsitektur penyelenggaraan WiMAX Ada 3 skenario utama, yaitu:

a. Poin to point
b. Point to multipoint
c. Mesh

16
Arsitektur WiMAX

Manfaat dan keuntungan dari WiMAX

a. Para operator telekomunikasi dapat menghemat investasi perangkat, karena kemampuan


WiMAX dapat melayani pelanggannya dengan area yang lebih luas dan tingkat
kompatibilitas lebih tinggi.
b. WiMAX salah satu teknologi memudahkan dalam mendapatkan koneksi Internet yang
berkualitas dalam melakukan aktivitas.
c. Teknologi WiMAX dapat melayani para subscriber, baik yang berada dalam posisi Line
Of Sight (posisi perangkat-perangkat yang ingin berkomunikasi masih berada dalam
jarak pandang yang lurus dan bebas dari penghalang apa pun di depannya) dengan BTS
maupun yang tidakmemungkinkan untuk itu (Non-Line Of Sight). Jadi di mana pun para
penggunanya berada, selama masih masuk dalam area coverage sebuah BTS(Base
Transceiver Stations), mereka mungkin masih dapat menikmati koneksi yang
dihantarkan oleh BTS tersebut, dapat melayani baik para pengguna dengan antena tetap
(fixed wireless) maupun yang sering berpindah-pindah tempat atau perangkat mobile
lainnya.

17
2.5 Perkembangan Teknologi WiMAX di Indonesia

Teknologi Worldwide Interoperability for Microwave Access (WiMAX) merupakan


pengembangan dari teknologi WiFi yang sudah digunakan sehari-hari, salah satunya sebagai
wireless pada komputer atau laptop. Kombinasi kedua platform teknologi ini memberikan
solusi yang sangat memadai, terutama untuk sistem komunikasi data yang selama ini masih
menjadi kendala. Akses ke jaringan internet merupakan aplikasi yang diuntungkan.

Secara umum dikenal dua jenis WiMAX, yaitu WiMAX untuk jaringan tetap atau
disebut Fixed WiMAX (Standar IEEE 802.16d), dan WiMAX untuk jaringan bergerak atau
disebut Mobile WiMAX (standar IEEE 802.16e). Standar IEEE 802.16d terbit pada Januari
2004, sedangkan IEEE 802.16e dipublikasikan tahun 2005.
Fixed WiMAX mampu mendukung kecepatan transfer data sampai 75 Mbps dengan
jangkauan sampai 50 km. Sedangkan Mobile WiMAX mampu mencapai kecepatan transfer
data hingga 15 Mbps dengan jangkauan 20-50 km.

Dengan kemampuan tersebut, WiMAX disebut sebagai jaringan generasi keempat (4G),
meskipun sebetulnya kemampuan ini belum memenuhi standar 4G yang ditetapkan IMT-
Advanced. Teknologi WiMAX lebih tepat disebut sebagai jaringan 3.9G. Implementasi
WiMAX terus merambah ke berbagai negara, hingga pada Maret 2011 Forum WiMAX
melaporkan telah tergelar 582 jaringan di 150 negara. Maravedis melaporkan jumlah pengguna
WiMAX pada akhir 2011 sebanyak 25.16 juta. Sementara ABI Research memprediksi pada
akhir 2015 pengguna WiMAX akan mencapai 59 juta.

2.6 LTE (Long Term Evolution)

3GPP LTE adalah nama yang diberikan untuck standar teknologi komunikasi baru yang
dikembangkan oleh 3GPP untuk mengatasi peningkatan permintaan kebutuhan akan layanan
komunikasi, LTE adalah lanjutan dan evolusi 2G dan 3G sistem dan juga untuck menyediakan
layanan tingkat kualitas yang sama dengan jaringan wired.

The 3rd Generation Partnership Project (3GPP) mulai bekerja pada evolusi sistem
selular 3G pada bulan November, 2004. 3GPP adalah perjanjian kerja sarana untuk
pengembangan sistem komunikasibergerak dalam rangka untuk mengatasi kebutuhan
telekomunikasi di masa depan (kecepatan data yang tinggi, efisiensi spektral, dan lain-lain).
3GPP LTE dikembangkan untuk memberikan kecepatan data yang lebih tinggi, latency yang
lebih rendah, spektrum yang lebih luas dan teknologi paket radio yang lebih optimal.

18
3GPP RAN working group memulai membuat standardisasi LTE/EPC pada Desember
2004 dengan studi kelayakan terhadap evolusi UTRAN dan untuck semua EPC IP based.
Dibulan Desember 2007 semua spesifikasi fungsional LTE teah diselesaikan. selain itu,
spesifikasi fungsional EPC telah dapat menjadi tonggak utama dalam interworking antara 3GPP
dan jaringan CDMA. Di tahun 2008, 3GPP working group meneliti untuk menyelesaikan semua
protocol dan spesifikasi performance LTE, dan tugas tersebut dapat diselesaikan pada bulan
Desember 2008 dan diakhiri dengan adanya 3GPP release 8.
Long Term Evolution adalah sebuah nama yang diberikan pada sebuah projek dan Third
Generation Partnership Project (3GPP) untuck memperbaiki standar mobile phone generasi
ke-3 (3G) yaitu UMTS WCDMA. LTE ini merupakan pengembangan dan teknologi
sebelumnya, yaitu UMTS (3G) dan HSPA (3.5G) yang mana LTE disebut sebagai generasi ke-
4 (4G). Pada UMTS kecepatan transfer data maksimum adalah 2 Mbps, pada

HSPA kecepatan transfer data mencapai 14 Mbps pada sisi downlink dan 5,6 Mbps pada
sisi uplink, pada LTE ini kemampuan dalam memberikan kecepatan dalam hal transfer data
dapat mencapai 100 Mbps pada sisi downlink dan 50 Mbps pada sisi uplink. Selain itu LTE ini
mampu mendukung semua aplikasi yang ada baik voice, data, video, maupun IPTV.

LTE diciptakan untuk memperbaiki teknologi sebelumnya. Kemampuan dan


keunggulan dari LTE terhadap teknologi sebelumnya selain dari kecepatannya dalam transfer
data tetapi juga karena LTE dapat memberikan coverage dan kapasitas dan layanan yang lebih
besar, mengurangi biaya dalam operasional, mendukung penggunaan multiple-antena, fleksibel
dalam penggunaan bandwidth operasinya dan juga dapat terhubung atau terintegrasi dengan
teknologi yang sudah ada.

Arsitektur LTE dalam Sistem Komunikasi Seluler


Arsitektur dasar jaringan sistem komunikasi seluler seperti yang terlihat pada gambar 7
yang terdiri dan tiga bagian utama, yaitu:
1) Base Station Subsystem (BSS) atau disebut juga Radio SubSystem (RSS), yang terdiri dan
MS, BTS, BSC, dan TRAU.
2) Network Switching Subsystem (NSS), yang terdiri dan MSC, HLR, VLR, AuC, dan EIR.
3) Operation and Maintenance System (OMS)

19
A. Base Station Subsystem (BSS)

Dalam terminologi GSM, suatu BSS adalah gabungan sebuah BSC dan semua BTS yang
dikontrolnya serta sebuah TCE atau TRAU.

- Base Transciever Station (BTS)


BTS merupakan tranceiver yang mendefinisikan sebuah sel dan menangani hubungan link
radio dengan Mobile Station (MS). BTS terdiri dan perangkat pemancar dan penerima,
seperti antenna dan pemroses sinyal untuk sebuah interface.

- Base Station Controller (BSC)


BSC berfungsi untuk memonitor dan mengontrol sejumlah BTS. BSC juga mengatur
sumber radio untuk sebuah BTS atau lebih. BSC menangani radio-channel setup
(pengalokasian/pelepasan kanal), frequency hopping, dan handover intern BSC.

- Transcoder and Rate Adaptation Unit (TRAU)


TRAU biasa juga disebut dengan TCE (Transcoding Equipment). Tugas dan TRAU antara
lain adalah adaptasi bit rate antara BSC dan MSC. Hubungan informasi kontrol (SS7) dan
adaptasi bit rate untuk transmisi data melalui telepon mobile.

B. Network Switching Subsystem (NSS)

- Mobile Switching Center (MSC)


MSC pada jaringan GSM merupakan suatu peralatan yang melakukan fungsi switching dasar
yang mirip dengan sentral digital pada ISDN ditambah dengan pengaturan mobilitas
pelanggan. Fungsi utama MSC adalah untuk koordinasi panggilan antar pelanggan GSM,
termasuk fungsi call routing dan call control. MSC juga bertanggung jawab atas
pengalokasian dan pelepasan kanal radio melalui BSC beserta mekanisme location updating,
handover, dan satu sel ke sel yang lainnya. Fungsi lain MSC adalah sebagai penghubung
antara satu jaringan GSM dengan jaringan lainnya melalui Internetworking Function (IWF).

- Home Location Register (HLR)


HLR berisi rekaman database permanen dan pelanggan dan merupakan database user yang
utama. HLR juga berisi rekaman lengkap lokasi terkini dan user.

- Visitor Location Register (VLR)


VLR berisi database sementara dan pelanggan, digunakan untuk pelanggan lokal dan yang
sedang melakukan roaming. VLR memiliki pertukaran data yang lebih luas dan pada HLR.

20
VLR diakses oleh MSC untuk setiap panggilan, dan setiap MSC dengan sebuah VLR, tetapi
satu VLR dapat terhubung dengan beberapa MSC.

- Authentication Center (AuC)


AuC memproteksi jaringan GSM terhadap penggunaan ilegal oleh user yang bukan
pelanggan jaringan tersebut. AuC juga memproteksi jaringan terhadap penyalahgunaan data
pelanggan GSM. AuC antara lain berisi parameter autentikasi pelanggan untuk mengakses
jaringan GSM, dan juga perangkat keras khusus untuk menjalankan algoritma enkripsi.

- Equipment Identity Register (EIR)


EIR merupakan register penyimpan data seluruh mobile stations. EIR berisi IMEIs
(International Mobile Equipment Identities), yang merupakan nomor seri perangkat dan tipe
code tertentu. Mobile Equipment dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu Blacklist, Grey list,
White list.

C. Operation and Maintenance System (OMS)


OMS bertanggung jawab untuk memonitor dan mengontrol jaringan GSM (semua elemen
jaringan) dan mengkombinasikan semua fungsi yang diperlukan untuk manjaga konsistensi
fungsional sistem secana global. OMC juga melakukan pengaturan pelanggan dan tagihan.

2.7 KOMPETISI WiMAX dengan LTE

Teknologi LTE merupakan standar terbaru teknologi jaringan bergerak, sebagai


perkembangan dari GSM/ EDGE dan UMTS/ HSxPA. LTE mampu memberikan kecepatan
downlink hingga 100 Mbps dan uplink hingga 50 Mbps.

Seperti halnya WiMAX, LTE sering dipromosikan sebagai jaringan 4G, meskipun lebih
tepat disebut sebagai jaringan 3.9G. Maravedis melaporkan pada akhir 2011 sudah 54 operator
yang menggelar LTE secara komersial dengan jumlah pelanggan mencapai 12.02 juta. Lebih
lanjut diprediksi jumlah pelanggan pada akhir tahun 2016 bakal mencapai 469 juta.

WiMAX lahir sekitar dua tahun mendahului LTE. Versi terbaru WiMAX dan LTE
diyakini mampu memberikan kecepatan 1 Gbps untuk pemakaian tetap dan 100 Mbps untuk
pemakaian bergerak. Keduanyajuga sama-sama kandidat 4G. WiMAX berasal dari teknologi
broadband WiFI, sedangkan LTE berasal dari teknologi bergerak 2G/3G.

Analis menilai bahwa Mobile WiMAX dan LTE memiliki kinerja yang relatif
sebanding. WiMAX dan LTE dipastikan akan bersaing keras, sebagaimana persaingan GSM

21
dan CDMA. Namun karena LTE memiliki basis teknologi yang telah diadopsi luas, dipastikan
penetrasi LTE jauh lebih cepat dan massif dibanding WiMAX, meskipun teknologi tersebut
lahir belakangan.

Laporan Maravedis menyimpulkan bahwa pertumbuhan pesat LTE di tahun 2011 telah
menahan pertumbuhan pelanggan WiMAX yang semula berkisar 25-30 persen per tahun
menjadi 14 persen saja.

Operator WiMAX dan LTE di Indonesia

Pada November 2009, pemerintah Indonesia menetapkan pemenang tender lisensi


WiMAX untuck 15 zona secara nasional. Beberapa pemenang tender mundur hingga pada
Agustus 2010 tinggal lima operator yang mengantungi lisensi tersebut, yaitu Telkom, Indosat
Mega Media, Berca, Jasnita dan First Media.

Dari lima operator tersebut baru First Media dan Berca yang telah menggelar WiMAX
secara komersial. Sedangkan Telkom, Indosat dan Jasnita tampaknya ragu-ragu untuk
melangkah lebih jauh. First Media telah menggelar WiMAX di wilayah Jabotabek dengan 10
BTS. Penjualan komersial telah dimulai awal 2011 dengan merek dagang Sitra. Pada November
2011 Sitra menyatakan telah mempunyai 7.000 pelanggan Berca baru melakukan komersial
pada Februari 2011 dengan merk dagang WiGO. Jaringan WiGO tergelar di delapan kota yaitu
Medan, Balikpapan, Batam, Denpasar, Makassar, Pekanbaru, Palembang, dan Pontianak.
Sampai akhir tahun 2012 WiGO merencanakan 400 BTS WiMAX.

Kenapa teknologi kandidat 4G ini tidak populer di Indonesia? Paling tidak ada tiga alas an
penting seperti berikut: Pertama, kebijakan lisensi Fixed WiMAX. Pada awalnya lisensi yang
ditender pemerintah adalah Fixed WiMAX. Padahal pada saat yang sama standar Mobile
WiMAX telah diterbitkan dan siap komersial.

Para pemegang lisensi tampak ragu-ragu menggelar Fixed WiMAX, khawatir layanannya tidak
mampu bersaing dengan Mobile WiMAX yang tentu lebih digemari pasar. Meskipun
belakangan sikap pemerintah melunak, dengan mengizinkan pemegang lisensi menggelar
Mobile WiMAX, namun respon tersebut di anggap terlambat.

Kedua, kebijakan tingkat kandungan dalam negeri (TKDN). Pemerintah mensyaratkan TKDN
minimal 30 persen untuk perangkat dan 40 persen untuk base station. Maksud kebijakan
tersebut sangat baik, yaitu membangkitkan industri lokal dan transfer teknologi. Sehingga
munculah produsen perangkat lokal seperti TRD dan HARIFF serta pembuat chipset XIRKA.

22
Namun konsekuensinya, harga perangkat menjadi relatif lebih mahal karena skala ekonominya
yang terbatas.

Ketiga, bayang–bayang LTE. Operator GSM sudah pasti akan menggelar LTE ketika lisensinya
telah ditender pemerintah. Dengan jumlah pelanggan seluler yang telah mencapai 245 juta,
penetrasi LTE tentu bakal meluas. Pada kondisi demikian, operator WiMAX menjadi semakin
sulit bersaing melawan LTE. Fenomena ini tidak hanya terjadi di Indonesia, tapi di seluruh
dunia.

Sejak lisensinya di tender pemerintah tahun 2009 lalu, sampai saat ini baru First Media
dan Berca yang menjual teknologi WiMAX secara komersial. Itu pun dengan jumlah pelanggan
yang tidak signifikan.

Lalu bagaimanakah nasib WiMAX ke depan?

Sebagai operator GSM, Indosat tampaknya batal menggelar WiMAX. Indosat diperkirakan
akan lebih fokus mempersiapkan tender LTE untuck mempertahankan 50 juta pelangganya dari
gempuran XL dan Telkomsel.

Secara teknologi keduanya menggunakan OFDM/OFDMA, AMC serta MIMO guna


untuk meningkatkan kapasitas, efisiensi, spectrum, serta kualitasnya.

Dari kelima operator pemegang lisensi, sebenarnya Telkom dan First Media yang
paling potensial mengembangkan WiMAX. Telkom dapat memanfaatkan teknologi WiMAX
untuk mengupgrade jaringan Speedy maupun Flexi. Namun sepertinya Telkom punya pilihan
lain, mungkin Telkom memilih GPON untuk Speedy dan EVDO-LTE untuk Flexi. Jika Telkom
dan Indosat batal menggelar WiMAX, maka yang bertahan adalah Jasnita. Seandainya Jasnita
jadi menggelar WiMAX, berarti ada tiga operator yang akan melanjutkan kiprah WiMAX di
Indonesia, yaitu First Media, Berca dan Jasnita. Dari ketiganya, hanya Fisrt Media yang sudah
punya pengalaman di industri telekomunikasi ritel.

Perkembangan WiMAX dipastikan semakin sulit manakala LTE sudah komersial. Jika
tahun depan pemerintah menggelar tender LTE, kemungkinan 2014 sudah mulai komersial.
Dengan demikian momentum WiMAX sangat singkat, yaitu 2012 – 2014.

Mampukah ketiga operator tersebut menggenjot penetrasi WiMAX dalam dua tahun ke
depan? Pada kondisi demikian, sepertinya perkembangan WiMAX tidak mungkin berlari cepat.
Karenanya wajar jika Berca hanya menargetkan sejuta pelanggan dalam lima tahun ke depan.
Teknologi WiMAX akan ditinggalkan akibat LTE, sebelum sempat berkembang. Demikianlah

23
siklus teknologi telekomunikasi, lahir berkembang dan akhirnya mati karena teknologi yang
lebih diminati.

Bukan mencoba untuk berpromosi, namun bagi Anda penggemar teknologi seluler,
segeralah berlangganan Sitra atau WiGO jika ingin menjajal WiMAX. Karena kemungkinan
teknologi ini tidak akan berkembang luas. Dan mungkin hanya sedikit dari pengguna seluler
yang akan merasakan teknologi yang sebetulnya tidak kalah hebat dibanding LTE ini.

24
BAB III
PENUTUP

1.1. Kesimpulan
Manfaat mempelajari Teknologi Jaringan Terkini adalah membantu setiap orang
yang mempelajari Segala jaringan terkini yang kecepatannya sudah sangat cepat, menambah
kecerdasan dan meningkatkan kemampuan berpikir secara tajam dan mandiri, memaksa dan
mendorong orang untuk berpikir sendiri dengan menggunakan asas-asas sistematis,
meningkatkan cinta akan kebenaran dan menghindari kesalahan-kesalahan berpikir, kekeliruan
serta kesesatan, mampu melakukan analisis terhadap suatu kejadian.

1.2. Saran
Tanpa kita sadari ternyata begitu banyak manfaat dari mempelajari jaringan terkini
untuk kehidupan sehari-hari. Baik dalam bidang ekonomi, pendidikan, dan dalam berbagai
disiplin ilmu yang lainya. Oleh karena itu penulis menyarankan agar kita lebih seius dalam
mempelajari segala perkembangan teknologi yang ada dan jangan dijadikan teknologi sebagai
sesuatu yang menyeramkan untuk dipelajari karena teknologi jaringan komputer adalah bagian
sangat dekat yang tak terpisahkan dari kehidupan kita.

25
DAFTAR PUSTAKA

http://eprints.ums.ac.id/31172/2/BAB_1.pdf

26

Anda mungkin juga menyukai