Anda di halaman 1dari 7

MODUL JARINGAN INTERNET

A. JUDUL PRAKTIKUM
“Cloud Computing”

B. TUJUAN PRAKTIKUM
1. Mampu menginstalasi aplikasi cloud computing.
2. Mampu mengkonfigurasi dengan baik dan benar aplikasi cloud tersebut.
3. Mampu menggunakan tools-tools yang biasa digunakan dijaringan cloud.
4. Mengetahui kelebihan dan kekurangan setiap tools yang ada.
5. Mengetahui mode operasional dari setiap tools.

C. TEORI DASAR
1. Pengertian Cloud Computing
Komputasi awan (Cloud Computing) adalah di mana informasi secara permanen tersimpan di
server di internet dan tersimpan secara sementara di komputer pengguna atau client seperti desktop,
komputer tablet, notebook, komputer tembok, handheld, sensor-sensor, monitor dan lain-lain.
Cloud Computing (Komputasi awan) adalah gabungan pemanfaatan teknologi komputer
(komputasi) dan pengembangan berbasis Internet (awan). Awan (cloud) adalah metefora dari internet,
sebagaimana awan yang sering digambarkan di diagram jaringan komputer. Komputasi awan (Cloud
Computing) adalah suatu konsep umum tren teknologi terbaru lain yang dikenal luas mencakup SaaS,
Web 2.0 dengan tema umum berupa ketergantungan terhadap Internet untuk memberikan kebutuhan
komputasi pengguna. Sebagai contoh, Google Apps menyediakan aplikasi bisnis umum secara daring
yang diakses melalui suatu penjelajah web dengan perangkat lunak dan data yang tersimpan di server.
Sebagaimana awan dalam diagram jaringan komputer tersebut, awan (cloud) dalam Cloud
Computing juga merupakan abstraksi dari infrastruktur kompleks yang disembunyikannya. Ia adalah
suatu metoda komputasi di mana kapabilitas terkait teknologi informasi disajikan sebagai suatu
layanan (as a service), sehingga pengguna dapat mengaksesnya lewat Internet (di dalam awan) tanpa
mengetahui apa yang ada didalamnya, ahli dengannya, atau memiliki kendali terhadap infrastruktur
teknologi yang membantunya.
1. Sejarah Singkat Cloud Computing
Konsep awal Cloud Computing muncul pertama kali pada tahun 1960 oleh John McCarthy yang
berkata “komputasi suatu hari nanti akan menjadi sebuah utilitas umum” ide dari cloud computing
sendiri bermula dari kebutuhan untuk membagikan data untuk semua orang di seluruh dunia.
Mohamed J.C.R Licklider, pencetus ide ini, menginginkan semua orang untuk dapat mengakses apa
saja di mana saja. Dengan munculnya grid computing, cloud computing melalui internet menjadi
realitas.
Cloud computing adalah sebuah mekanisme dimana kemampuan teknologi informasi disediakan
bukan sebagai produk, melainkan sebagai layanan berbasis internet yang memungkinkan kita
“meenyewa” sumber daya teknologi informasi (software, processing power, storage, dan lainnya)
melalui internet dan memanfaatkan sesuai kebutuhan kita dan membayar yang digunakan oleh kita
saja. Cloud computing merupakan evolusi dari vrtualization,service oriented architecture, autonomic
dan utily computing. Cara kerja dari cloud computing bersifat transparan, sehingga end-user tidak
perlu pengetahuan, control akan, teknologi insfratuktur dari cloud computing untuk dapat
menggunakannya dalam menyelesaikan tugas-tugas mereka .merka hanya perlu tahu bagaimana cara
mengaksesnya.
Cloud computing adalah hasil dari evolusi bertahap di mana sebelumnya terjadi fenomena grid
computing, virtualisasi, application service provision (ASP) dan Software as a Service (SaaS). Konsep
penyatuan computing resources melalui jaringan global sendiri dimulai pada tahun ‘60-an. Saat itu
muncul “Intergalactic computer network” oleh J.C.R. Licklider, yang bertanggung jawab atas
pembangunan ARPANET (Advanced Research Projects Agency Network) di tahun 1969. Beliau
memiliki sebuah cita-cita di mana setiap manusia di dunia ini dapat terhubung dan bisa mengakses
program dan data dari situs manapun, di manapun. Menurut Margaret Lewis, Direktur Marketing
Produk AMD. “Cita-cita itu terdengar mirip dengan apa yang kini kita disebut dengan cloud
computing”. Para pakar komputasi lainnya juga memberikan penambahan terhadap konsep ini, di
antaranya John McCarthy yang menawarkan ide mengenai jaringan komputasi yang akan menjadi
infrastruktur publik, sama seperti the service bureaus yang sudah ada sejak tahun ‘60-an.
Semenjak tahun ‘60-an, cloud computing telah berkembang berdampingan dengan perkembangan
Internet dan Web. Namun karena terjadi perubahan teknologi bandwidth yang cukup besar pada tahun
1990-an, maka Internet lebih dulu berkembang dibanding cloud computing. Dan kini teryata terlihat
bahwa pendorong utama cloud computing adalah karena adanya revolusi Internet. Salah satu batu
loncatan yang cukup drastis adalah dengan adanya Salesforce.com di tahun 1999, yang merupakan
pencetus pertama aplikasi perusahaan dijalankan melalui Internet. Perkembangan berikutnya adalah
adanya Amazon Web Services di tahun 2006, di mana dengan teknologi Elastic Compute Cloud
(EC2), terdapat situs layanan web yang di komersialkan yang memungkinkan perusahaan kecil dan
individu untuk menyewa komputer atau server, agar dapat menjalankan aplikasi komputer mereka.
Batu lompatan besar lainnya datang di tahun 2009 dengan Web 2.0 mencapai puncaknya. Google
dan lainnya memulai untuk menawarkan aplikasi browser-based untuk perusahaan besar, seperti
Google Apps. “Kontribusi yang paling penting dari komputasi cloud adalah munculnya “killer apps”
dari penguasa teknologi seperti Microsoft dan Google. Ketika perusahaan tersebut mengirimkan
layanan dalam bentuk yang mudah untuk di konsumsi, efek penerimaannya menjadi sangat luas”,
menurut Dan Germain, Chief Technology IT provider Cobweb Solution. “Faktor utama lainnya yang
mempengaruhi berkembangnya komputasi cloud antara lain matangnya teknologi visual,
perkembangan universal banwidth berkecepatan tinggi, dan perangkat lunak universal”, menurut
Jamie Turner sang pelopor komputasi cloud. Turner menambahkan, “cloud computing sudah
menyebar luas hingga kepada para pengguna Google Doc. Kita hanya dapat membayangkan betapa
besarnya ruang lingkup yang sudah di capai. Apa saja dapat di lakukan dan dikirimkan melalui cloud”.

2. Syarat Cloud Computing


Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi layanan internet untuk dapat dikategorikan sebagai Cloud
Computing, diantaranya:
 Layanan bersifat On Demand
Pengguna hanya membayar apa yang digunakannya saja. Misal layanan menyediakan 15 fitur,
pengguna dapat berlangganan 7 fitur saja dan hanya membayar untuk 7 fitur tersebut.
 Layanan sepenuhnya dikelola oleh provider
Pengguna hanya membutuhkan PC atau notebook dan juga koneksi internet.
 Layanan bersifat elastic atau scalable

3. Manfaat Menggunakan Cloud Computing


Dengan adanya cloud computing akan mengubah paradigma perusahaan ataupun organisasi IT
dalam memandang investasi teknologi komunikasi informasi. "Investasi untuk modal kapital
berubah menjadi biaya operasional dengan besaran yang lebih efisien akibat adanya cloud
computing,dan Ini membuat para pengguna (user) bebas berkreasi dan tidak perlu menyediakan
infrastruktur (data center, processing power, storage, sampai ke aplikasi desktop) untuk dapat memiliki
sebuah sistem, karena semuanya sudah disediakan secara virtual. Disaat ini kebutuhan akan
pemakaian, pemeliharaan dan keamanan system informasi semakin meningkat, mendorong perusahaan
ataupun organisasi untuk meningkatkan dan mengamankan Sistem mereka, namun Karena perusahaan
ataupun organisasi tidak memiliki sumber daya yang besar untuk membeli sistem untuk keperluan
mereka dan bahkan untuk memelihara sistem informasi mereka, terlebih lagi untuk mengamankan
sistem tersebut maka kemungkinan besar Cloud Computing akan menjadi pilihan pertama dan
kemungkinan besar akan berkembang, khusunya di Indonesia.
Bahkan dengan Cloud Computing, mereka (perusahaan / organisasi) hanya menyewa layanan atau
jasa dari penyedia Cloud Computing. Seperti sudah dijelaskan sebelumnya dengan Cloud Compuitng
ini dapat mengurangi investasi awal dari sebuah perusahaan atau organisasi yang membutuhkan
pememakaian, pemeliharaan dan keamanan sistem informasi yang lebih baik.
Dalam hal ini investasi yang besar bagi sebuah perusahaan atau organisasi akan berubah
menjadi suatu sistem operasional yang mudah dikelola, bahkan penyedia jasa seperti Software as a
Service (SaaS) yand ada di Cloud dapat menawarkan harga yang sangat rendah karena faktor
ekonomi.
Dengan Cloud Computing kita tidak perlu lagi dikuatirkan dengan adanya kompleksitas
Teknologi saat ini. Perusahaan dan organisasi yang dalam usahanya menggunakan Teknologi
Informasi tidak perlu takut dengan hal-hal yang dapat mengancam keamanan sistem informasi
mereka dan bahkan dalam hal peng-updatetan suatu Teknologi atau aplikasi yang dipakai,
karena semuanya itu bisa diserahkan kepada penyedia layanan di Cloud Computing.
“Cloud Computing jangan dijadikan sebagai Core Business bagi sebuah perusahaan tapi
sebaliknya. Jadikanlah Cloud Computing ini sebagai Support Business”, Prinsip ini yang benar
karena Cloud Computing sebagai penunjang suatu perusahaan dalam mengelola sistem
informasi yang ada di perusahaan tersebut dengan maksud dan tujuan untuk kelangsungan bisnis
dari perusahaan tersebut, karena Cloud Computing memberikan solusi bagi perusahaan untuk
meringankan operasional perusahaan tersebut dalam hal pengolahan data.

4. Karakteristik cloud computing


Untuk mudahnya, dari semua definisi yang ada, dapat diintisarikan bahwa cloud computing ideal
adalah layanan yang memiliki 5 karakteristik berikut ini.
 On-Demand Self-Services
Sebuah layanan cloud computing harus dapat dimanfaatkan oleh pengguna melalui mekanisme
swalayan dan langsung tersedia pada saat dibutuhkan. Campur tangan penyedia layanan adalah
sangat minim. Jadi, apabila kita saat ini membutuhkan layanan aplikasi CRM (sesuai contoh di
awal), maka kita harus dapat mendaftar secara swalayan dan layanan tersebut langsung tersedia saat
itu juga.
 Broad Network Access
Sebuah layanan cloud computing harus dapat diakses dari mana saja, kapan saja, dengan alat apa
pun, asalkan kita terhubung ke jaringan layanan. Dalam contoh layanan aplikasi CRM di atas, selama
kita terhubung ke jaringan Internet, saya harus dapat mengakses layanan tersebut, baik itu melalui
laptop, desktop, warnet, handphone, tablet, dan perangkat lain.
 Resource Pooling
Sebuah layanan cloud computing harus tersedia secara terpusat dan dapat membagi sumber daya
secara efisien. Karena cloud computing digunakan bersama-sama oleh berbagai pelanggan, penyedia
layanan harus dapat membagi beban secara efisien, sehingga sistem dapat dimanfaatkan secara
maksimal.

 Rapid Elasticity
Sebuah layanan cloud computing harus dapat menaikkan (atau menurunkan) kapasitas sesuai
kebutuhan. Misalnya, apabila pegawai di kantor bertambah, maka kita harus dapat menambah user
untuk aplikasi CRM tersebut dengan mudah. Begitu juga jika pegawai berkurang. Atau, apabila kita
menempatkan sebuah website berita dalam jaringan cloud computing, maka apabila terjadi
peningkatkan traffic karena ada berita penting, maka kapasitas harus dapat dinaikkan dengan cepat.
 Measured Service
Sebuah layanan cloud computing harus disediakan secara terukur, karena nantinya akan
digunakan dalam proses pembayaran. Harap diingat bahwa layanan cloud computing dibayar sesuai
penggunaan, sehingga harus terukur dengan baik.

5. System Kerja Cloud Computing


Seorang pengguna cloud membutuhkan perangkat client seperti laptop atau komputer dekstop,
komputer pad, ponsel pintar (smarthphones) atau sumber daya komputasi lainnya dengan web browser
(atau rute akases lain yang disetujui) untuk mengakses sistem cloud pada penyedia layanan atau
perusahaan swasta. Cloud computing bekerja secara client-server, menggunakan protokol web
browser. Cloud menyediakan server berbasis aplikasi dan semua layanan data kepada pengguna,
dengan outputditampilkan pada perangkat client. Jika pengguna ingin membuat membuat dokumen
menggunakan pengolah kata. Misalnya, cloud menyediakan aplikasi yang cocok yang bekerja pada
server yang menampilkan pekerjaan yang dilakukan oleh pengguna pada layar web browser client.
Memory yang dialokasikan untuk web browser sistem client digunakan untuk membuat data
aplikasi muncul dilayar sistem cient, tetapi semua perhitungan dan perubahan dicatat oleh server, dan
hasil akhir termasuk file yang dibuat atau diubah secara permanen disimpan pada server cloud. Kinerja
dari aplikasi cloud tergantung pada kecepatan akses jaringan, dan kehandalan serta kecepatan
pemrosesan perangkat client.
Sejak layanan cloud berbasis web, bekerja pada berbagai platform, termasuk Linux, Machintosh,
dan Komputer Windows. Ponsel smart perangkat tablet dengan internet dan mengakses World Wide
Web juga menyediakan layanan cloud computing untuk telecommuting dan pengguna ponsel. Sebuah
penyedia layanan mungkin mempunyai kekuatan pemrosesan dari beberapa komputer remote dalam
cloud untuk mencapai tugas-tugas rutin seperti back up sejumlah besar data, pengolah kata, atau
pekerjaan komputasi secara intensif. Tugas-tugas ini biasanyamungkin sulit, memakan waktu, atau
mahal untuk pengguna individu atau perusahaan kecil untuk menyelesaikan, terutama dengan sumber
daya komputasi yang terbatas dan dana.
Dengan komputasi cloud, client hanya memerlukan komputer sederhana, seperti netbook,
dirancang dengan komputasi cloud dalam pikiran, atau bahkan smarthphone, dengan koneksi ke
internet, atau jaringan perusahaan, dalam rangka untuk membuat permintaan data dari cloud, maka
istilah “Perangkat lunak sebagai layanan (SaaS)”. Perhitungan dan penyimpanan dibagi antara
computer remote untuk menangani volume besar dari kedua, sehingga client tidak perlu membeli
perangkat keras mahal atau perangkat lunak untuk menagani tugas. Hasil dari tugas pengolahan
dikembalikan ke client melalui jaringan, tergantung pada kecepatan koneksi internet.

6. Kelebihan dan kelemahan cloud computing


 Kelebihan :
Sebagai suatu teknologi baru pasti mengundang pro dan kontra, begitu juga dengancloud
computing. Pro dan kontra tersebut terjadi karena tidak lepas dari kelebihan dan kekurangan yang
ada dari system teknologi baru tersebut, berikut kelebihan dari Cloud Computing:
a. Kemudahan Akses
Ini merupakan kelebihan yang paling menonjol dari cloud computing, yaitu kemudahan akses. Jadi
kita tidak perlu berada pada suatu computer yg sama untuk melakukan suatu pekerjaan, karena
semua aplikasi dan data kita berada pada server cloud.
b. Fleksibilitas
Hampir sama seperti contoh di atas, data yg kita perlukan tidak harus kita simpan di dalam
harddisk atau storage computer kita. Dimanapun kita berada, asalkan terkoneksi internet, kita bisa
mengakses data kita karena berada pada server cloud.
c. Penghematan (Tanpa investasi awal)
Pastinya dengan adanya cloud computing, akan memungkinkan bagi perusahaan untuk mengurangi
infrastruktur IT yang pastinya memerlukan investasi yang besar, baik berupa investasi hardware,
software, maupun human resourcesnya.
d. Mengubah CAPEX Menjadi OPEX
CAPEX = Capital Expenditure (pengeluaran modal), sedangkan OPEX = Operational Expenditure
(pengeluaran modal). Seperti kelebihan sebelumnya, ini masih seputar masalah keuangan. Jadi
dengan menggunakan teknologi cloud computer ini, kita tidak harus melakukan pengeluaran
modal, sebaliknya kita hanya melakukan pengeluaran operational
e. Lentur dan Mudah Dikembangkan
Sesuai dengan salah 1 karakter cloud computing yaitu Rapid Elasticity, maka ini juga merupakan
salah 1 kelebihan cloud computing. Jadi customer bisa dengan mudah menaikkan atau menurunkan
resource yang dipakai, dan ini akan mempengaruhi cost yang mereka keluarkan
f. Fokus pada bisnis bukan pada TI
Dengan mempercayakan semua pengelolaan seputar IT pada cloud service provider, maka kita
akan lebih focus pada bisnis kita bukan pada pengelolaan IT nya. Dengan banyaknya kelebihan di
atas Cloud Computing juga memeiliki kekurangan yaitu ketergantungan akan koneksi Internet.
Sehingga membutuhkan koneksi dengan kecepatan yang tinggi agar dapat
memanfaatkan(mengambil) file yang berukuran besar.
Selain itu kelebihan yang lain adalah;
 Menghemat biaya investasi awal untuk pembelian sumber daya.
 Bisa menghemat waktu sehingga perusahaan bisa langsung fokus ke profit dan berkembang
dengan cepat.
 Membuat operasional dan manajemen lebih mudah karena sistem pribadi/perusahaan yang
tersambung dalam satu cloud dapat dimonitor dan diatur dengan mudah.
 Menjadikan kolaborasi yang terpercaya dan lebih ramping.
 Mengehemat biaya operasional pada saat realibilitas ingin ditingkatkan dan kritikal sistem
informasi yang dibangun.
 Integrasi aplikasi dengan berbagai perangkat
 Kelemahan
Komputer akan menjadi lambat atau tidak bisa dipakai sama sekali jika internet bermasalah atau
kelebihan beban. Dan juga perusahaan yang menyewa layanan dari cloud computing tidak punya
akses langsung ke sumber daya. Jadi, semua tergantung dari kondisi vendor/penyedia layanan cloud
computing. Jika server vendor rusak atau punya layanan backup yang buruk, maka perusahaan akan
mengalami kerugian besar.

Anda mungkin juga menyukai