Anda di halaman 1dari 11

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................................................3
DAFTAR ISI...................................................................................................................................4
BAB I...............................................................................................................................................5
PENDAHULUAN...........................................................................................................................5
A. Latar Belakang......................................................................................................................5
B. Rumusan Masalah.................................................................................................................5
C. Tujuan...................................................................................................................................5
BAB II.............................................................................................................................................6
PEMBAHASAN..............................................................................................................................6
D. Sejarah Kehadiran Cloud Computing...................................................................................6
E. Komponen Infrastuktur Cloud Computing...........................................................................6
F. Model Layanan Cloud Computing yang Tersedia................................................................6
G. Karakteristik Cloud Computing............................................................................................6
H. Integrasi Teknologi Cloud Computing Dalam Jaringan.......................................................6
I. Keuntungan Komputasi Cloud.............................................................................................6
BAB III............................................................................................................................................7
PENUTUP.......................................................................................................................................7
Daftar Pustaka..................................................................................................................................8
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
gfdgjd

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana sejarah kehadiran cloud computing?
2. Apa saja komponen infrastuktur cloud computing?
3. Apa saja model layanan cloud computing yang tersedia?
4. Apa saja karakteristik cloud computing?
5. Bagaimana integrasi teknologi cloud computing dalam jaringan?
6. Apa saja keuntungan komputasi cloud?

C. Tujuan
7. Untuk mengathui bagaimana sejarah kehadiran cloud computing.
8. Untuk mengathui apa saja komponen infrastuktur cloud computing.
9. Untuk mengathui apa saja model layanan cloud computing yang tersedia.
10. Untuk mengathui apa saja karakteristik cloud computing.
11. Untuk mengathui bagaimana Integrasi teknologi cloud computing dalam jaringan.
12. Untuk mengathui keuntungan komputasi cloud.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Sejarah Kehadiran Cloud Computing


Cloud computing adalah teknologi yang menggunakan internet dan server pusat
yang jauh untuk menjaga/mengelola data dan aplikasi. Cloud Computing secara
sederhana dapat didefinisikan adalah "layanan teknologi informasi yang bisa
dimanfaatkan atau diakses oleh pelanggannya melalui jaringan internet". Kata-kata
"Cloud" sendiri merujuk kepada simbol awan yang di dunia TI digunakan untuk
menggambarkan jaringan internet (internet cloud). Cloud Computing bisa diartikan
sebagai suatu model yang memungkinkan jaringan dapat diakses dengan mudah sesuai
kebutuhan di berbagai lokasi.dimana model ini memungkinkan untuk mengumpulkan
sumber daya komputasi seperti network, server, storage, aplikasi dan services dalam satu
wadah.
Cloud computing, mengacu pada teknologi penggunaan internet dan infrastruktur
server pusat yang jauh untuk mengelola data dan aplikasi, mengambil inspirasi dari
sejarah komunikasi jaringan dan perkembangan teknologi. Sebelum era cloud computing,
koneksi jaringan terutama menggunakan sirkuit data berkabel keras untuk
menghubungkan berbagai tujuan. Pada tahun 1990-an, perusahaan telepon long-haul
mulai menawarkan layanan Virtual Private Network (VPN) atau Jaringan Maya Privat
untuk komunikasi data. Ini memungkinkan perusahaan telepon untuk menyediakan
layanan VPN dengan jaminan bandwidth sebagai alternatif yang lebih ekonomis daripada
sirkuit data kabel. Kemampuan untuk mengalokasikan lalu lintas dengan fleksibilitas
lebih tinggi membantu membuat penggunaan jaringan secara keseluruhan lebih efisien.
Konsep cloud computing juga melibatkan simbol "cloud" yang diadopsi dari
dunia telekomunikasi. Simbol awan digunakan untuk mewakili tanggung jawab penyedia
layanan, dan cloud computing memperluas konsep ini untuk mencakup perlindungan
server dan infrastruktur jaringan.
Pengembangan konsep cloud computing dimulai pada tahun 1960-an ketika John
McCarthy, seorang pakar komputasi dari MIT, menggambarkan visi bahwa suatu hari
komputasi akan menjadi infrastruktur publik yang mirip dengan layanan listrik dan
telepon yang tersedia bagi semua orang. Namun, baru pada tahun 1995, Larry Ellison,
pendiri Oracle, memunculkan ide "Network Computing" sebagai upaya untuk menantang
dominasi Microsoft dalam dunia desktop computing yang saat itu didominasi oleh
Windows 95. Ide ini mencakup konsep bahwa pengguna tidak perlu lagi menginstal
berbagai perangkat lunak pada PC mereka. Sebaliknya, PC desktop dapat digantikan oleh
terminal yang terhubung ke server yang menyediakan berbagai aplikasi yang dapat
diakses oleh pengguna. Ide ini mendapat perhatian, tetapi tidak berhasil karena kualitas
jaringan komputer saat itu masih buruk, sehingga akses ke aplikasi melalui jaringan
menjadi lambat.
Munculnya program-program berbasis web yang dianggap tidak praktis menjadi
latar belakang bagi munculnya cloud computing. Aplikasi yang ada di cloud computing
tidak tergantung pada sistem operasi pengguna, sehingga pengguna dapat mengaksesnya
melalui internet tanpa memandang sistem operasi yang mereka gunakan, seperti Linux,
Mac OS, MS Windows, bahkan sistem operasi ponsel atau PDA. Contoh yang terkenal
adalah suite aplikasi Google yang meliputi email, kalender, pengolah kata, pengolah
angka, dan program presentasi. Aplikasi ini selain gratis, juga terus diperbarui oleh
penyedia layanan, sehingga pengguna tidak perlu membayar kecuali jika mereka
memerlukan fitur tambahan.
Selanjutnya, konsep Application Service Provider (ASP) muncul pada akhir tahun
1990-an. Dengan peningkatan kualitas jaringan komputer, pemilik pusat data melihat
peluang untuk menawarkan layanan hosting aplikasi yang dapat diakses oleh pelanggan
melalui jaringan komputer. Ini menghilangkan kebutuhan bagi pelanggan untuk
menginvestasikan dalam perangkat data center mereka sendiri. Meskipun ini merupakan
langkah awal menuju cloud computing, ASP masih bersifat "private" dan seringkali
hanya disesuaikan untuk satu pelanggan tertentu. Aplikasi yang tersedia pada saat itu
juga cenderung bersifat client-server.
Dengan peningkatan teknik pengembangan perangkat lunak berbasis web pada
awal abad ke-21 dan kapasitas jaringan internet yang semakin tinggi, situs web tidak lagi
hanya berisi informasi statis. Mereka mulai menyediakan aplikasi bisnis yang lebih
kompleks. Cloud computing semakin populer pada awal 2000-an, terutama setelah Marc
Benioff, mantan Wakil Presiden di Oracle, meluncurkan layanan aplikasi CRM dalam
bentuk Software as a Service (SaaS) dengan Salesforce.com. Dengan misi "The End of
Software," Benioff berhasil mewujudkan visi tentang komputasi jaringan yang dulu
diusulkan oleh Larry Ellison.
Pada tahun 2005, inisiatif besar-besaran dalam cloud computing muncul,
termasuk Amazon EC2 (Elastic Compute Cloud) dari Amazon.com, Google App Engine
dari Google, serta Blue Cloud Initiative dari IBM. Semua ini adalah langkah awal dalam
mengembangkan konsep cloud computing, yang terus bergerak maju baik dari segi
praktis maupun akademis. Bahkan di sisi akademis, penelitian tentang cloud computing
baru mulai muncul dalam beberapa tahun terakhir.
Selama beberapa tahun terakhir, cloud computing telah menjadi fenomena global
yang melibatkan perusahaan-perusahaan teknologi terbesar di dunia. Namun, di
Indonesia, adopsi cloud computing masih terbatas karena sejumlah faktor, termasuk
penetrasi infrastruktur internet yang terbatas, tingkat kematangan pengguna internet yang
masih rendah, dan tingginya biaya investasi yang diperlukan untuk menyediakan layanan
cloud. Meskipun demikian, sebagai negara dengan jumlah penduduk terbesar kelima di
dunia, Indonesia memiliki potensi besar sebagai pasar untuk layanan cloud computing,
dan pelaku teknologi informasi dalam negeri perlu mempersiapkan diri dengan
mengembangkan layanan yang dapat diadopsi ke dalam cloud. Peran pemerintah sebagai
fasilitator dan regulator sangat penting dalam mendorong pertumbuhan ekosistem cloud
computing di Indonesia.
Hingga saat ini, pandangan dan paradigma tentang cloud computing terus
berkembang dan menjadi subjek perdebatan yang melibatkan berbagai pihak, termasuk
akademisi, vendor teknologi informasi, badan pemerintah, dan berbagai pemangku
kepentingan lainnya. Pemerintah Amerika Serikat melalui National Institute of Standards
and Technology (NIST) telah menciptakan rekomendasi standar untuk berbagai aspek
cloud computing sebagai panduan yang digunakan secara luas. Dengan demikian, cloud
computing terus menjadi bagian integral dari dunia teknologi informasi dan terus
berkembang dalam berbagai aspeknya.
Beberapa contoh dari sejarah membuktikan bahwa telah berkembang konsep
pembuatan kerangka kerja komputasi secara online tersebut - sebagai berikut :
 Sebuah portal internet yang memiliki berbagai fasilitas layanan umum mulai
dari surat elektronik (e-mail), forum diskusi sampai dengan penyimpanan dokumen
dengan media penyimpanan yang sangat luas (bahkan ada beberapa yang menyediakan
dalam kapasitas tanpa batas/unlimited storage space) - sampai pada mekanisme berbagi
dokumen, layanan blog dsb. Kesemuanya disediakan dalam sebuah tempat.
 Layanan Software as a Service atau SaaS dari berbagai vendor teknologi
informasi terkemuka - mulai dari layanan pemindaian virus secara online hingga layanan
pemindaian spam, dsb.
 Layanan SpeedyWiki ini secara sederhana dapat dirujuk sebagai dasar-dasar
Cloud computing dalam artian fasilitas SpeedyWiki ini dapat diakses dan dipergunakan
secara bersamaan untuk berkolaborasi dalam menyusun dokumentasi yang sangat
kompleks.
 Aplikasi Point of Sale atau POS pada kasir pasar swalayan dengan metode
Terminal Service juga dapat dikategorikan dasar-dasar Cloud Computing.

B. Komponen Infrastuktur Cloud Computing


Infrastruktur dari cloud computing terdiri dari beberapa komponen penting yang
bekerja bersama untuk menyediakan layanan cloud. Berikut ini adalah komponen utama
dari infrastruktur cloud computing:
1. Data Centers: Ini adalah fasilitas fisik yang menyimpan server, perangkat
penyimpanan data, dan perangkat jaringan yang digunakan untuk menjalankan
layanan cloud. Data center dapat berlokasi di berbagai lokasi di seluruh dunia
dan biasanya memiliki sistem keamanan yang ketat untuk melindungi data dan
perangkat keras.
2. Server: Server adalah komputer yang digunakan untuk menjalankan aplikasi
dan menyimpan data di dalam data center. Server dalam cloud computing
sering kali sangat kuat dan dapat mengelola banyak permintaan dari pengguna
secara bersamaan.
3. Storage (Penyimpanan): Ini mencakup perangkat penyimpanan fisik seperti
hard disk dan solid-state drive (SSD) yang digunakan untuk menyimpan data.
Di dalam infrastruktur cloud, penyimpanan sering kali sangat skalabel, artinya
dapat dengan mudah menambah atau mengurangi kapasitas penyimpanan
sesuai kebutuhan.
4. Jaringan: Jaringan adalah infrastruktur yang menghubungkan semua
komponen cloud computing. Ini termasuk kabel, router, switch, dan perangkat
jaringan lainnya yang memungkinkan pengiriman data antara server,
penyimpanan, dan pengguna akhir.
5. Hypervisor: Hypervisor adalah perangkat lunak yang memungkinkan
virtualisasi di lingkungan cloud. Dengan menggunakan hypervisor, server
fisik dapat dibagi menjadi beberapa mesin virtual yang berjalan secara
independen. Ini memungkinkan penggunaan sumber daya yang lebih efisien
dalam lingkungan cloud.
6. Sistem Operasi: Setiap server dalam infrastruktur cloud memiliki sistem
operasi yang menjalankannya. Sistem operasi ini dapat bervariasi, termasuk
Linux, Windows, dan lain-lain, tergantung pada kebutuhan penyedia layanan
cloud.
7. Load Balancer: Load balancer adalah perangkat keras atau perangkat lunak
yang digunakan untuk mendistribusikan lalu lintas dan permintaan dari
pengguna secara merata ke berbagai server dalam lingkungan cloud. Ini
membantu menjaga ketersediaan dan kinerja aplikasi.
8. Firewall dan Keamanan: Keamanan adalah komponen kunci dalam
infrastruktur cloud. Ini mencakup firewall, sistem deteksi intrusi, enkripsi
data, dan tindakan keamanan lainnya yang dirancang untuk melindungi data
dan aplikasi dari ancaman yang mungkin.
9. Manajemen dan Orkestrasi: Ini adalah perangkat lunak yang digunakan untuk
mengelola dan mengotomatisasi lingkungan cloud. Ini termasuk manajemen
sumber daya, penjadwalan, pemantauan kinerja, dan otomatisasi tugas-tugas
administratif.
10. Pengelolaan Identitas: Untuk mengatur akses pengguna ke layanan cloud,
infrastruktur cloud memiliki komponen manajemen identitas. Ini mencakup
otentikasi, otorisasi, dan manajemen kredensial pengguna.

C. Model Layanan Cloud Computing yang Tersedia


NIST National Institute of Standards and Technology), membagi jenis layanan Cloud
Computing menjadi tiga sebagai berikut:
1. Software as a Service (SaaS)
SaaS adalah layanan dari Cloud Computing dimana pelanggan dapat
menggunakan software (perangkat lunak) yang telah disediakan oleh cloud provider.
Pelanggan cukup tahu bahwa perangkat lunak bisa berjalan dan bisa digunakan
dengan baik. Contoh dari layanan SaaS ini antara lain adalah:
o Layanan produktivitas: Office365, GoogleDocs, Adobe Creative Cloud, dsb.
o Layanan email: Gmail, YahooMail, LiveMail, dsb.
o Layanan social network: Facebook, Twitter, Tagged, dsb.
o Layanan instant messaging: YahooMessenger, Skype, GTalk, dsb.

Dalam perkembangannya, banyak perangkat lunak yang dulu hanya bisa


dinikmati dengan menginstal aplikasi tersebut di komputer kita (on-premise) mulai
bisa dinikmatidengan layanan Cloud Computing. Keuntungan dari SaaS ini adalah
kita tidak perlu membeli lisensi software lagi. Kita tinggal berlangganan ke cloud
provider dan tinggal membayar berdasarkan pemakaian.

2. Platform as a Service (PaaS)


PaaS adalah layanan dari Cloud Computing kita bisa menyewa rumah berikut
lingkungannya, untuk menjalankan aplikasi yang telah dibuat. Pelanggan tidak perlu
pusing untuk menyiapkan “rumah” dan memelihara “rumah”tersebut. Yang penting
aplikasi yang dibuat dapat berjalan dengan baik. Pemeliharaan “rumah” ini (sistem
operasi, network, database engine, framework aplikasi, dll) menjadi tanggung jawab
dari penyedia layanan.
Contoh penyedia layanan PaaS: Amazon Web Service, Windows Azure, dan
GoogleApp Engine.
Keuntungan dari PaaS bagi pengembang dapat fokus pada aplikasi yang sedang
dikembangkan tanpa harus memikirkan “rumah” untuk aplikasi, dikarenakan hal
tersebut sudah menjadi tanggung jawab cloud provider.
3. Infrastructure as a Service (IaaS)
IaaS adalah layanan dari Cloud Computing sewaktu kita bisa menyewa
infrastruktur IT (unit komputasi, storage, memory, network, dsb). Dapat didefinisikan
berapa besar unit komputasi (CPU), penyimpanan data (storage), memory (RAM),
bandwidth , dan konfigurasi lainnya yang akan disewa. Untuk lebih mudahnya,
layanan IaaS ini adalah seperti menyewa komputer yang masih kosong. Kita sendiri
yang mengkonfigurasi komputer ini untuk digunakan sesuai dengan kebutuhan kita
dan bisa kita install sistem operasi dan aplikasi apapun diatasnya.
Contoh penyedia layanan IaaS : Amazon EC2, Rackspace Cloud, Windows
Azure, dsb.
Keuntungan dari IaaS ini adalah kita tidak perlu membeli komputer fisik, dan
konfigurasi komputer virtual tersebut dapat diubah (scale up/scale down) dengan
mudah. Sebagai contoh, saat komputer virtual tersebut sudah kelebihan beban, kita
bisa tambahkan CPU, RAM, Storage, dsb. dengan segera.
D. Karakteristik Cloud Computing
Menurut NIST (National Institute of Standards and Technology), terdapat 5 karakteristik
sehingga sistem tersebut disebut Cloud Computing, yaitu:
1. Resource Pooling
Sumber daya komputasi (storage, CPU, memory, network bandwidth, dsb.) yang
dikumpulkan oleh penyedia layanan (service provider) untuk memenuhi kebutuhan
banyak pelanggan (service consumers) dengan model multi-tenant. Sumber daya
komputasi ini bisa berupa sumber daya fisik ataupun virtual dan juga bisa dipakai
secara dinamis oleh para pelanggan untuk mencukupi kebutuhannya.
2. Broad Network Access
Kapabilitas layanan dari cloud provider tersedia lewat jaringan dan bisa diakses
oleh berbagai jenis perangkat, seperti smartphone, tablet, laptop, workstation, dsb.
3. Measured Service
Tersedia layanan untuk mengoptimasi dan memonitor layanan yang dipakai
secara otomatis. Dengan monitoring sistem ini, kita bisa melihat berapa resources
komputasi yang telah dipakai, seperti: bandwidth , storage, processing, jumlah
pengguna aktif, dsb. Layanan monitoring ini sebagai bentuk transparansi antara cloud
provider dan cloud consumer.
4. Rapid Elasticity
Kapabilitas dari layanan cloud provider bisa dipakai oleh cloud consumer secara
dinamis berdasarkan kebutuhan. Cloud consumer bisa menaikkan atau menurunkan
kapasitas layanan. Kapasitas layanan yang disediakan ini biasanya tidak terbatas, dan
service consumer bisa dengan bebas dan mudah memilih kapasitas yang diinginkan
setiap saat.
5. Self Service
Cloud Consumer bisa mengkonfigurasikan secara mandiri layanan yang ingin
dipakai melalui sebuah sistem, tanpa perlu interaksi manusia dengan pihak cloud
provider. Konfigurasi layanan yang dipilih ini harus tersedia segera dan saat itu juga
secara otomatis.

E. Integrasi Teknologi Cloud Computing Dalam Jaringan


sdajgha

F. Keuntungan Komputasi Cloud


Kelebihan-kelebihan yang bisa kita temukan dalam sistem Cloud Computing
diantaranya:

1. Reduce Cost
Teknologi Cloud Computing memudahkan pengguna untuk menghemat
biaya dah efisiensi lebih baik karena menggunakan anggaran yang rendah
untuk sumber daya dari sebuah organisasi atau perusahaan dan lebih
menekankan biaya operasi yang di anggarkan oleh sebuah organisasi untuk
meningkatkan Realibility dan kritikan sistem yang dibangun.
2. Increase Storage
Perusahaan atau organisasi yang menggunakan teknologi Cloud
Computing dapat digunakan sebagai pusat data, dimana data-data tersimpan
terpusat dan dapat diakses kesemua pengguna atau cabang-cabang dari sebuah
perusahaan atau organisasi dan dapat menyimpan data lebih banyak
ketimbang dengan menggunakan komputer pribadi.
3. Highly Automated
Istilah ini dapat diartikan bahwa seorang pengguna tidak perlu khawatir
akan harus mengganti atau memperbaharui versi dari program yang mereka
gunakan, karena sistem ini dapat melakukan sistem otomatis pembaharuan
atau penggantian versi dari program tanpa harus diberikan masukkan dari
seorang pengguna.
4. Flexibility
Teknologi Cloud Computing memberikan banyak sistem flexsibilitas dari
metode komputansi yang lama dan dengan mudah dapat berorientasi pada
profit dan perkembangan yang cepat dan berubah-ubah.
5. More Mobility
Suatu perusahaan yang memiliki pegawai atau pengguna dapat melakukan
akses data atau informasi dari tempat yang berbeda-beda, Cloud Computing
dapat membentuk manajemen serta operasional yang lebih mudah diakses
dikarenakan sistem perusahaan tergabung dalam satu Cloud sehingga dengan
mudah dapat mengakses, memantau dan mengaturnya.
6. Allow IT to Shift Focus
Dalam sebuah perusahaan yang menggunakan teknologi Cloud Computing
tidak perlu mengkhawatirkan server yang harus diperbaharui dan isu-isu
komputansi
BAB III

PENUTUP
Daftar Pustaka

Budiyanto, Alex. "Pengantar Cloud Computing." Komunitas Cloud Computing


Indonesia. 2012. Tersedia di: http://alexbudiyanto.web.id/
Anggeriana, Herwin, S.Kom, M.Kom. "Cloud Computing." 2011. Tersedia di:
http://www.facebook.com/ITlinks.co.id

Anda mungkin juga menyukai