PENDAHULUAN
1
1.2. Rumusan Masalah
1.3. Tujuan
1.4. Manfaat
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3
Sejak layanan cloud berbasis web, bekerja pada berbagai platform,
termasuk Linux, Macintosh, dan komputer Windows. Ponsel Smart dan perangkat
tablet dengan Internet dan mengakses World Wide Web juga menyediakan
layanan cloud untuk telecommuting dan pengguna ponsel. Sebuah penyedia
layanan mungkin mempunyai kekuatan pemrosesan dari beberapa komputer
remote dalam cloud untuk mencapai tugas-tugas rutin seperti back up sejumlah
besar data, pengolah kata, atau pekerjaan komputasi secara intensif. Tugas-tugas
ini biasanya mungkin sulit, memakan waktu, atau mahal untuk pengguna individu
atau perusahaan kecil untuk menyelesaikan, terutama dengan sumber daya
komputasi dan dana yang terbatas. Dengan cloud computing, klien hanya
memerlukan komputer sederhana, seperti netbook, atau bahkan smartphone ,
dengan koneksi ke Internet, atau jaringan perusahaan, dalam rangka untuk
membuat permintaan data dari cloud. Perhitungan dan penyimpanan dibagi antara
komputer remote untuk menangani volume besar dari kedua, sehingga klien tidak
perlu membeli perangkat keras mahal atau perangkat lunak untuk menangani
tugas. Hasil dari tugas pengolahan dikembalikan ke klien melalui jaringan,
tergantung pada kecepatan koneksi internet.
a. Software as a Service(SaaS)
Layanan ini memberikan service berupa akses software kepada customer
tanpa harus membeli, software terinstall di server dan customer hanya
tinggal menggunakannya secara langsung. Kelebihan dari SaaS ini adalah
“Pay as You Use” jadi customer hanya membayar aplikasi sesuai jumlah
pemakaiannya.
Contoh dari beberapa SaaS :
Google docs : Web-based office suite dan data storage service yang
disediakan oleh Google. Memungkinkan user untuk create dan edit
document secara online sehingga bisa digunakan secara bersama-
sama oleh beberapa user
SalesForce.com : merupakan layanan Customer Relationship
Management (CRM) yang memungkinkan customer untuk lebih
mudah dalam melakukan bisnisnya.
4
b. Platform as a Service(PaaS)
Pengembangan aplikasi dan penyebaran/deployment platform yang
digunakan untuk memberikan layanan bagi pengembang yang
menggunakan platform tersebut untuk membangun, melakukan deploy
manajemen sebuah Saas. Penyedia jasa PaaS sendiri menyediakan layanan
berupa platform, mulai dari mengatur server-server mereka secara
virtualisasi sehingga sudah menjadi cluster sampai menyediakan sistem
operasi di atasnya.
Contoh dari PaaS:
Amazon Web Service : adalah suatu layanan cloud server dimana
kelebihannya adalah mudah dalam mengembangkan performa
hardware (scalability), spesifikasi hardware yang cukup tinggi,
lebih murah dikarenakan kita hanya perlu membayar atas apa yang
kita gunakan saja (data transfer, penggunaan cpu, dll)
Microsoft Amazon : Microsoft operating System untuk Cloud
Computing.
c. Infrastructure as a Service(IaaS)
Memungkinkan customer menggunakan aplikasi yang memerlukan
konfigurasi server yang unik dan tidak dapat dipenuhi penyedia layanan
PaaS. Penyedia layanan disini hanya menyediakan sumber daya komputer
seperi processor, memori, dan storage yang sudah tervirtualisasi. Akan
tetapi penyedia layanan tidak memasang sistem operasi maupun aplikasi di
atasnya. Pemilihan OS, aplikasi , maupun konfigurasi sepenuhnya berada
pada kendali kita. Jadi layanan IaaS dapat dilihat sebagai proses migrasi
server-server kita dari on-premise ke data center milik penyedia IaaS ini.
Para vendor cloud computing lokal rata-rata menyediakan layanan model
IaaS ini dalam bentuk Virtual Private Server. Contoh Penyedia layanan ini
antara lain adalah Google, IBM, dan Amazon EC2.
1. Kemudahan Akses
Ini merupakan kelebihan yang paling menonjol dari cloud computing,
yaitu kemudahan akses. Jadi kita tidak perlu berada pada suatu computer
yg sama untuk melakukan suatu pekerjaan, karena semua aplikasi dan data
kita berada pada server cloud.
5
2. Fleksibilitas
Hampir sama seperti contoh di atas, data yg kita perlukan tidak harus kita
simpan di dalam harddisk atau storage computer kita. Dimanapun kita
berada, asalkan terkoneksi internet, kita bisa mengakses data kita karena
berada pada server cloud.
6
2. Spesifikasi Hardware. Cloud Computing membutuhkan spesifikasi server
yang lebih tinggi untuk menjalankan server induk dan mesin virtual
didalamnya.
3. Satu Pusat Serangan. Penempatan semua server dalam satu komputer akan
menjadikannya sebagai target serangan. Jika hacker mampu menerobos
masuk kedalam sistem induk, ada kemungkinan ia mampu menyusup
kedalam server- server virtual dengan cara menggunakan informasi yang
ada pada server induk.
4. Hal yang paling wajib dalam cloud computing adalah koneksi internet,
internet bisa dibilang jalan satu-satunya jalan menuju cloud computing,
ketika tidak ada koneksi internet ditempat kita berada maka jangan harap
bisa menggunakan sistem clud computing. Hal ini masih menjadi
hambatan khsusnya bagi Indonesia, karena belum semua wilayah di tanah
air terjangkau oleh akses internet, ditambah lagi sekalipun ada koneksinya
belum stabil dan kurang memadai.
5. Kerahasiaan dan keamanan adalah salah satu hal yang paling diragukan
pada cloud computing. Karena, dengan menggunakan sistem cloud
computing berarti kita mempercayakan sepenuhnya atas keamanan dan
kerahasiaan data-data kepada perusahaan penyedia server cloud
computing.
7
jaringan global sendiri dimulai pada tahun ‘60-an. Saat itu muncul “Intergalactic
computer network” oleh J.C.R. Licklider, yang bertanggung jawab atas
pembangunan ARPANET (Advanced Research Projects Agency Network) di
tahun 1969. Beliau memiliki sebuah cita-cita di mana setiap manusia di dunia ini
dapat terhubung dan bisa mengakses program dan data dari situs manapun, di
manapun. Para pakar komputasi lainnya juga memberikan penambahan terhadap
konsep ini, di antaranya John McCarthy yang menawarkan ide mengenai jaringan
komputasi yang akan menjadi infrastruktur publik, sama seperti the service
bureaus yang sudah ada sejak tahun ‘60-an. Semenjak tahun ‘60-an, cloud
computing telah berkembang berdampingan dengan perkembangan Internet dan
Web.
Salah satu batu loncatan yang cukup drastis adalah dengan adanya Salesforce.com
di tahun 1999, yang merupakan pencetus pertama aplikasi perusahaan dijalankan
melalui Internet. Perkembangan berikutnya adalah adanya Amazon Web Services
di tahun 2006, di mana dengan teknologi Elastic Compute Cloud (EC2), terdapat
situs layanan web yang di komersialkan yang memungkinkan perusahaan kecil
dan individu untuk menyewa komputer atau server, agar dapat menjalankan
aplikasi komputer mereka.
Batu lompatan besar lainnya datang di tahun 2009 dengan Web 2.0 mencapai
puncaknya. Google dan lainnya memulai untuk menawarkan aplikasi browser-
based untuk perusahaan besar, seperti Google Apps. Kontribusi yang paling
penting dari komputasi cloud adalah munculnya “killer apps” dari penguasa
teknologi seperti Microsoft dan Google.
8
BAB III
PEMBAHASAN
Cloud Computing
Cloud Storage
9
Amazon Elastic Block Store (EBS) adalah tempat penyimpanan di sitem
operasi Amazon EC2. EBS ini juga merupakan media yang disimpan diatas
Amazon S3
AWS Storage Gateway adalah layanan penyimpanan yang disediakan
Amazon untuk perusahaan berskala besar.
Amazon CloudFront adalah layanan untuk distribusi konten ke berbagai
lokasi server Amazon.
Database
Layanan ini di khususkan untuk basis data, di mana basis data kita tersebut
disimpan di cloud, dan dapat di akses dari mana saja secara aman, cepat
dan terpecaya.
Networking
Application
10
klien, nasabah maupin pengguna-pengguna lainnya dengan mengirimkan
Email dan SMS.
Amazon Simple Email Service (SES) adalah layanan Email yang
memperbolehkan menggunakan email server cloud untuk mengirimkan
email dengan aman dan cepat.
Amazon Web Services menawarkan Website Cloud Hosting untuk bisnis, non-
profit, dan organisasi pemerintah dengan fleksibel, terukur dan murah.
Azure diumumkan pada Oktober 2008, dimulai dengan kode nama "Project
Red Dog" dan dirilis pada 1 Februari 2010, sebagai "Windows Azure" sebelum
berganti nama menjadi "Microsoft Azure" pada 25 Maret 2014.
Salah satu nilai jual utama dari banyaknya solusi Cloud Computing ialah
mereka menawarkan infrastruktur yang mahal. Membandingkan 1 jam
penggunaan dari setiap layanan akan sulit, ketika penawaran daya Computing
tidak setara, baik dari ukuran, biaya, dan jumlah tugas untuk proyek yang
dihabiskan per-dolarnya. Unit Computing terdiri dari tingkat yang bervariasi
11
dari daya CPU dan jumlah corenya per layanannya. Jika biaya menjadi faktor
utama dalam sebuah proyek, maka Computing harus menjadi solusi.
12
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Sistem teknologi informasi yang ada sekarang ini sangat terbatasi oleh
ruang. Ruang untuk server yang dibutuhkan untuk penyimpanan data dan
peningkatan kemampuan perangkat keras dalam rangka peningkatan proses
komputasi sangat terbatas dan memerlukan biaya yang tidak murah untuk
menambah perangkat yang baru. Seiring dengan waktu proses komputasi tidak
akan cukup dengan hanya mengandalkan teknologi yang sudah usang, sehingga
para CIO (Chief Information Officer) harus mengikuti perkembangan perangkat
keras yang ada. Menurut perusahaan IBM (2010), “Sebuah kemunculan model TI
yang baru –cloud computing– dapat secara signifikan mengurangi biaya TI dan
kompleksitas sambil meningkatkan pengoptimalan beban kerja dan pelayanan.
Cloud computing dapat dikembangkan dengan skala besar, memberikan
pengalaman pengguna yang superior, dan ditandai oleh sesuatu yang baru, yaitu
ekonomi berbasis internet.”
Hanya saja ada beberapa hal yang perlu kita perhatikan, yaitu:
1. Tujuan akhir dari pembuatan system cloud computing itu sendiri adalah
efisiensi sumber daya. Sehingga perbandingan biaya yang harus dihitung
adalah biaya secara keseluruhan versus tingkat kesulitan dalam
mewujudkannya.
2. Memperhitungkan seberapa besar data yang akan di transfer menggunakan
jaringan, sehingga tidak terjadi bottle neck pada proses komunikasi data.
Sehingga kelemahan besar user dalam mengakses aplikasi yang kita
sediakan melalui internet bisa kita atasi. Untuk itu kita perlu memikirkan
beberapa alternativ yang memungkinkan proses transfer data tetap bisa
berjalan dengan lancar.
13
3. Ketersediaan sumber daya manusia untuk merawat sistem yang ada. Cloud
computing bukan merupakan sebuah sistem yang sederhana pada sisi
server bahkan boleh dikatakan sangat rumit, sehingga perlu sumber daya
manusia dengan kemampuan tinggi untuk merawatnya.
4. Melakukan penelitian yang intensif (memerlukan waktu yang cukup lama)
untuk mencari konfigurasi yang tepat, sehingga penggabungan beberapa
software open source tersebut menghasilkan kinerja yang optimal.
14
DAFTAR PUSTAKA
Michal Miller. Cloud Computing: Web-Based Applications That Change the Way
You Work and Collaborate Online. Que Books, 2008.
15