Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Secara umum, TI (Teknologi Informasi) telah membawa perbaikan yang


signifikan dalam operasi bisnis dan dalam seluruh kehidupan manusia secara
keseluruhan. TI tidak hanya membawa dunia lebih dekat, tetapi telah
memungkinkan ekonomi dunia menjadi sistem saling tergantung. Ini berarti
bahwa kita tidak bisa hanya berbagi informasi dengan cepat dan efisien, tetapi kita
juga dapat menurunkan hambatan batas-batas linguistik dan geografis. Dunia telah
berkembang menjadi sebuah desa global karena bantuan teknologi informasi,
menyatukan seluruh negara yang dipisahkan oleh jarak, perbedaan bahasa dan
budaya.

TI juga telah membawa Efektivitas Biaya dengan membantu untuk


komputerisasi proses bisnis sehingga perusahaan dapat melakukan perampingan
biaya bisnis. Hal ini pada gilirannya akan meningkatkan produktivitas yang pada
akhirnya menimbulkan keuntungan yang berarti gaji yang lebih baik dan kondisi
kerja yang lebih ringan. TI juga telah memungkinkan bagi perusahaan untuk
bekerja 24 x7 di seluruh dunia. Ini berarti bahwa bisnis dapat terlaksana kapan
saja di mana saja, melakukan pembelian dari berbagai negara lebih mudah dan
lebih nyaman. Terakhir, TI telah membantu dalam penciptaan lapangan kerja baru
yang menarik seperti pemrograman komputer, Sistem analisis, pengembangan
Hardware dan Software dan Web desain.

Pesatnya perkembangan teknologi di negara-negara maju, membuat para


penelitinya semakin “haus” akan tenaga komputasi yang dapat menjawab
tantangan dan permasalahan yang mereka hadapi. Walaupun sudah memiliki
super komputer dengan kapasitas dan kecepatan kerja yang sangat tinggi, apa
yang sudah ada ini dirasa tetap kurang, karena mereka berusaha memecahkan
permasalahan yang lebih besar lagi, lalu munculah teknologi cloud computing.
Cloud computing tercipta karena timbulnya kendala seperti keterbatasan atau
pemborosan resource komputer yang menyebabkan terhambatnya beberapa
kegiatan perkomputasian. Agar terciptanya efisiensi, perusahaan-perusahaan besar
di bidang TI (Teknologi Informasi) pun sekarang beralih menggunakan teknologi
cloud computing.

1
1.2. Rumusan Masalah

1. Apa layanan cloud yang dimiliki Perusahaan Amazon?


2. Apa layanan cloud yang dimiliki Microsoft?
3. Apa saja layanan yang ditawarkan AWS?
4.

1.3. Tujuan

1. Memenuhi salah satu tugas terakhir mata kuliah Komputasi awan


2. Mengetahui pengertian, manfaat dan kerugian dari cloud computing.
3. Mengetahui layanan cloud dari Perusahaan Amazon dan Microsoft

1.4. Manfaat

1. Dengan hasil penulisan ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi


pembaca, yaitu dengan memberikan informasi sejauh mana efektivitas
cloud computing dalam dunia bisnis.
2. Makalah ini dapat digunakan sebagai bahan perbandingan dan informasi
dalam melakukan penelitian dengan objek ataupun masalah yang sama di
masa yang akan datang.
3. Dalam makalah ini, penulis mengharapkan dapat menambah informasi dan
pengetahuan serta dapat dijadikan sebagai pengembang ilmu pengetahuan
khususnya tentang cloud computing.

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pengertian Cloud Computing

Cloud computing adalah komputasi berbasis internet, dimana server yang


dibagi bersama menyediakan sumber daya, perangkat lunak, dan informasi untuk
komputer dan perangkat lain sesuai permintaan, seperti dengan jaringan listrik.
Menurut sebuah makalah tahun 2008 yang dipublikasi IEEE Internet Computing
“Cloud Computing adalah suatu paradigma di mana informasi secara permanen
tersimpan di server di internet dan tersimpan secara sementara di komputer
pengguna (client) termasuk di dalamnya adalah desktop, komputer tablet,
notebook, komputer tembok, handheld, sensor-sensor, monitor dan lain-lain.”

Cloud Computing merupakan layanan penyimpanan data secara Online di


Storage Server, atau dengan kata lain data kita akan disimpan pada database
(storage) milik server online. Dengan cloud computing penggunanya tidak perlu
lagi untuk membawa data digital dalam alat penyimpanan yang banyak melainkan
sewaktu-waktu dapat diunduh dan diambil lagi untuk digunakan melalaui jaringan
internet untuk mengakses data di server.

Seorang pengguna cloud membutuhkan perangkat klien seperti laptop atau


komputer desktop, komputer pad, ponsel pintar, atau sumber daya komputasi
lainnya dengan web browser (atau rute akses lain yang disetujui) untuk
mengakses sistem cloud melalui World Wide Web. Biasanya pengguna akan login
ke cloud pada penyedia layanan atau perusahaan swasta. Cloud computing bekerja
secara client-server, menggunakan protokol web browser. Cloud menyediakan
server berbasis aplikasi dan semua layanan data kepada pengguna, dengan output
ditampilkan pada perangkat klien. Jika pengguna ingin membuat dokumen
menggunakan pengolah kata, misalnya, cloud menyediakan aplikasi yang cocok
yang berjalan pada server yang menampilkan pekerjaan yang dilakukan oleh
pengguna pada layar web browser klien.

Memori yang dialokasikan untuk web browser sistem klien digunakan


untuk membuat data aplikasi muncul di layar sistem klien, tetapi semua
perhitungan dan perubahan dicatat oleh server, dan hasil akhir termasuk file yang
dibuat atau diubah secara permanen disimpan pada server cloud. Kinerja dari
aplikasi cloud tergantung pada kecepatan akses jaringan, dan kehandalan serta
kecepatan pemrosesan perangkat klien.

3
Sejak layanan cloud berbasis web, bekerja pada berbagai platform,
termasuk Linux, Macintosh, dan komputer Windows. Ponsel Smart dan perangkat
tablet dengan Internet dan mengakses World Wide Web juga menyediakan
layanan cloud untuk telecommuting dan pengguna ponsel. Sebuah penyedia
layanan mungkin mempunyai kekuatan pemrosesan dari beberapa komputer
remote dalam cloud untuk mencapai tugas-tugas rutin seperti back up sejumlah
besar data, pengolah kata, atau pekerjaan komputasi secara intensif. Tugas-tugas
ini biasanya mungkin sulit, memakan waktu, atau mahal untuk pengguna individu
atau perusahaan kecil untuk menyelesaikan, terutama dengan sumber daya
komputasi dan dana yang terbatas. Dengan cloud computing, klien hanya
memerlukan komputer sederhana, seperti netbook, atau bahkan smartphone ,
dengan koneksi ke Internet, atau jaringan perusahaan, dalam rangka untuk
membuat permintaan data dari cloud. Perhitungan dan penyimpanan dibagi antara
komputer remote untuk menangani volume besar dari kedua, sehingga klien tidak
perlu membeli perangkat keras mahal atau perangkat lunak untuk menangani
tugas. Hasil dari tugas pengolahan dikembalikan ke klien melalui jaringan,
tergantung pada kecepatan koneksi internet.

2.2. Jenis – Jenis Cloud Computing

Jenis Layanan Cloud Computing : Jenis Layanan Cloud Computing sendiri


dibagi menjadi tiga kategori yaitu Software as a Sevice(SaaS), Platform as a
Service(PaaS), dan Infrastructur as a Service(IaaS), levelnya mulai dari SaaS
ketika kita benar-benar bebas dalam mengelola sumber daya, PaaS ketika kita
masih harus membuat aplikasi, dan IaaS di mana kita juga masih harus mengelola
Operating.

a. Software as a Service(SaaS)
Layanan ini memberikan service berupa akses software kepada customer
tanpa harus membeli, software terinstall di server dan customer hanya
tinggal menggunakannya secara langsung. Kelebihan dari SaaS ini adalah
“Pay as You Use” jadi customer hanya membayar aplikasi sesuai jumlah
pemakaiannya.
Contoh dari beberapa SaaS :
 Google docs : Web-based office suite dan data storage service yang
disediakan oleh Google. Memungkinkan user untuk create dan edit
document secara online sehingga bisa digunakan secara bersama-
sama oleh beberapa user
 SalesForce.com : merupakan layanan Customer Relationship
Management (CRM) yang memungkinkan customer untuk lebih
mudah dalam melakukan bisnisnya.

4
b. Platform as a Service(PaaS)
Pengembangan aplikasi dan penyebaran/deployment platform yang
digunakan untuk memberikan layanan bagi pengembang yang
menggunakan platform tersebut untuk membangun, melakukan deploy
manajemen sebuah Saas. Penyedia jasa PaaS sendiri menyediakan layanan
berupa platform, mulai dari mengatur server-server mereka secara
virtualisasi sehingga sudah menjadi cluster sampai menyediakan sistem
operasi di atasnya.
Contoh dari PaaS:
 Amazon Web Service : adalah suatu layanan cloud server dimana
kelebihannya adalah mudah dalam mengembangkan performa
hardware (scalability), spesifikasi hardware yang cukup tinggi,
lebih murah dikarenakan kita hanya perlu membayar atas apa yang
kita gunakan saja (data transfer, penggunaan cpu, dll)
 Microsoft Amazon : Microsoft operating System untuk Cloud
Computing.

c. Infrastructure as a Service(IaaS)
Memungkinkan customer menggunakan aplikasi yang memerlukan
konfigurasi server yang unik dan tidak dapat dipenuhi penyedia layanan
PaaS. Penyedia layanan disini hanya menyediakan sumber daya komputer
seperi processor, memori, dan storage yang sudah tervirtualisasi. Akan
tetapi penyedia layanan tidak memasang sistem operasi maupun aplikasi di
atasnya. Pemilihan OS, aplikasi , maupun konfigurasi sepenuhnya berada
pada kendali kita. Jadi layanan IaaS dapat dilihat sebagai proses migrasi
server-server kita dari on-premise ke data center milik penyedia IaaS ini.
Para vendor cloud computing lokal rata-rata menyediakan layanan model
IaaS ini dalam bentuk Virtual Private Server. Contoh Penyedia layanan ini
antara lain adalah Google, IBM, dan Amazon EC2.

2.3. Kelebihan Cloud Computing

Beberapa kelebihan pada cloud computing, yaitu :

1. Kemudahan Akses
Ini merupakan kelebihan yang paling menonjol dari cloud computing,
yaitu kemudahan akses. Jadi kita tidak perlu berada pada suatu computer
yg sama untuk melakukan suatu pekerjaan, karena semua aplikasi dan data
kita berada pada server cloud.

5
2. Fleksibilitas
Hampir sama seperti contoh di atas, data yg kita perlukan tidak harus kita
simpan di dalam harddisk atau storage computer kita. Dimanapun kita
berada, asalkan terkoneksi internet, kita bisa mengakses data kita karena
berada pada server cloud.

3. Penghematan (Tanpa investasi awal)


Pastinya dengan adanya cloud computing, akan memungkinkan bagi
perusahaan untuk mengurangi infrastruktur IT yang pastinya memerlukan
investasi yang besar, baik berupa investasi hardware, software, maupun
human resources nya.

4. Mengubah CAPEX Menjadi OPEX


CAPEX = Capital Expenditure (pengeluaran modal), sedangkan OPEX =
Operational Expenditure (pengeluaran modal). Seperti kelebihan
sebelumnya, ini masih seputar masalah keuangan. Jadi dengan
menggunakan teknologi cloud computer ini, kita tidak harus melakukan
pengeluaran modal, sebaliknya kita hanya melakukan pengeluaran
operational.

5. Lentur dan Mudah Dikembangkan


Sesuai dengan salah 1 karakter cloud computing yaitu Rapid Elasticity,
maka ini juga merupakan salah 1 kelebihan cloud computing. Jadi
customer bisa dengan mudah menaikkan atau menurunkan resource yang
dipakai, dan ini akan mempengaruhi cost yang mereka keluarkan.

6. Fokus pada bisnis bukan pada TI


Dengan mempercayakan semua pengelolaan seputar IT pada cloud service
provider, maka kita akan lebih focus pada bisnis kita bukan pada
pengelolaan IT nya.

2.4. Kerugian Cloud Computing

Beberapa kerugian pada cloud computing, yaitu :

1. Satu Pusat Masalah. Cloud Computing bisa dianalogikan dengan


menempatkan semua telur didalam 1 keranjang. Ini artinya jika server
induk bermasalah, semua sistem virtual machine didalamnya tidak bisa
digunakan. Hal ini bisa diantisipasi dengan menyediakan fasilitas backup
secara otomatis dan periodik atau dengan menerapkan prinsip fail
over/clustering.

6
2. Spesifikasi Hardware. Cloud Computing membutuhkan spesifikasi server
yang lebih tinggi untuk menjalankan server induk dan mesin virtual
didalamnya.

3. Satu Pusat Serangan. Penempatan semua server dalam satu komputer akan
menjadikannya sebagai target serangan. Jika hacker mampu menerobos
masuk kedalam sistem induk, ada kemungkinan ia mampu menyusup
kedalam server- server virtual dengan cara menggunakan informasi yang
ada pada server induk.

4. Hal yang paling wajib dalam cloud computing adalah koneksi internet,
internet bisa dibilang jalan satu-satunya jalan menuju cloud computing,
ketika tidak ada koneksi internet ditempat kita berada maka jangan harap
bisa menggunakan sistem clud computing. Hal ini masih menjadi
hambatan khsusnya bagi Indonesia, karena belum semua wilayah di tanah
air terjangkau oleh akses internet, ditambah lagi sekalipun ada koneksinya
belum stabil dan kurang memadai.

5. Kerahasiaan dan keamanan adalah salah satu hal yang paling diragukan
pada cloud computing. Karena, dengan menggunakan sistem cloud
computing berarti kita mempercayakan sepenuhnya atas keamanan dan
kerahasiaan data-data kepada perusahaan penyedia server cloud
computing.

2.5. Sejarah Cloud Computing

Pada tahun 1800an sebelum adanya Cloud Computing, untuk


penyimpanan data menggunakan Punch Card sebagai pengganti memory card
komputer. Bentuk Punch Card ini mirip seperti kartu yang memiliki pola titik di
atasnya. Jika dimasukkan ke dalam sebuah mesin pembaca Punch Card, maka
komputer tersebut akan mengeksekusi proses yang terdapat dalam pola kartu
tersebut. Punch Card ini juga digunakan oleh Herman Hollerit untuk
menyelesaikan sensus penduduk pada tahun 1890. (
http://techtoll.in/841/evolution-of-digital-storage-infographics/ ).

History of digital storage

Cloud computing adalah hasil dari evolusi bertahap di mana sebelumnya


terjadi fenomena grid computing, virtualisasi, application service provision (ASP)
dan Software as a Service (SaaS). Konsep penyatuan computing resources melalui

7
jaringan global sendiri dimulai pada tahun ‘60-an. Saat itu muncul “Intergalactic
computer network” oleh J.C.R. Licklider, yang bertanggung jawab atas
pembangunan ARPANET (Advanced Research Projects Agency Network) di
tahun 1969. Beliau memiliki sebuah cita-cita di mana setiap manusia di dunia ini
dapat terhubung dan bisa mengakses program dan data dari situs manapun, di
manapun. Para pakar komputasi lainnya juga memberikan penambahan terhadap
konsep ini, di antaranya John McCarthy yang menawarkan ide mengenai jaringan
komputasi yang akan menjadi infrastruktur publik, sama seperti the service
bureaus yang sudah ada sejak tahun ‘60-an. Semenjak tahun ‘60-an, cloud
computing telah berkembang berdampingan dengan perkembangan Internet dan
Web.

Salah satu batu loncatan yang cukup drastis adalah dengan adanya Salesforce.com
di tahun 1999, yang merupakan pencetus pertama aplikasi perusahaan dijalankan
melalui Internet. Perkembangan berikutnya adalah adanya Amazon Web Services
di tahun 2006, di mana dengan teknologi Elastic Compute Cloud (EC2), terdapat
situs layanan web yang di komersialkan yang memungkinkan perusahaan kecil
dan individu untuk menyewa komputer atau server, agar dapat menjalankan
aplikasi komputer mereka.

Batu lompatan besar lainnya datang di tahun 2009 dengan Web 2.0 mencapai
puncaknya. Google dan lainnya memulai untuk menawarkan aplikasi browser-
based untuk perusahaan besar, seperti Google Apps. Kontribusi yang paling
penting dari komputasi cloud adalah munculnya “killer apps” dari penguasa
teknologi seperti Microsoft dan Google.

8
BAB III
PEMBAHASAN

3.1. Teknologi Cloud Computing Amazon Web Services (AWS)

Amazon Web Services adalah sekumpulan layanan-layanan berbasis Cloud


Computing yang di sediakan oleh Amazon sejak tahun 2002. Meskipun salah satu
perusahaan raksasa internet ini sering kita kenal untuk membeli buku dan lagu,
tetapi sekarang Amazon telah menambah layanannya dalam hal infrastrutktur cloud
computing. Amazon Web Services ini menyediakan layanan-layanan nya yang saling
terintegrasi dan mudah kustomisasi. Pada tahun 2006, amazon mengenalkan
Amazon’s Elastic Compute cloud (EC2) sebagai commercial web service yang
menyediakan akses cloud kepada perusahaan dan individu untuk menyewa
komputer storage yang bisa digunakan sebagai platform pengembangan aplikasi
secara online, inilah awal dari IaaS, yaitu perusahaan yang menyediakan infrastruktur
sebagai sebuah layanan

3.1.1 Layanan Amazon Web Services (AWS)

Cloud Computing

Layanan ini di khususkan untuk memberi infrastruktur untuk pengguna yang


ingin menggunakan Amazon untuk melakukan komputasi seperti server
atau clustered server. Di mana server-server tersebut disebut instance.

 Amazon Elastic Compute Cloud (EC2) adalah platform komputasi berupa


virtual computer yang dapat di kustomisasi maupun di kembangkan dengan
menggunakan prinsip cluster dan load balance.
 Amazon Elastic Map Reduce adalah layanan yang membantu dalam
analisis data seperti data penjualan, data stock, data server log dan lain-
lain. Yang kemudian data-data tersebut dapat di konversikan menjadi
sebuah hasil analisis yang dapat digunakan dalam sistem pengambil
keputusan.
 Elastic Load Balancing adalah layanan yang menjadi satu paket dengan
Amazon EC2, di mana layanan ini berfungsi untuk menyeimbangkan beban
antara instance-instance yang kita miliki dalam Amazon EC2.

Cloud Storage

Layanan yang memberi infrastruktur untuk pengguna yang ingin menggunakan


Amazon untuk melakukan penyimpanan. Layanan ini dapat digunakan oleh
user sebagai media backup maupun Content Delivery Network (CDN).

 Amazon Simple Storage Service (S3) adalah layanan media penyimpanan


media internet. Amazon S3 dapat menjadi shared folder maupun Network
Attached Storage.

9
 Amazon Elastic Block Store (EBS) adalah tempat penyimpanan di sitem
operasi Amazon EC2. EBS ini juga merupakan media yang disimpan diatas
Amazon S3
 AWS Storage Gateway adalah layanan penyimpanan yang disediakan
Amazon untuk perusahaan berskala besar.
 Amazon CloudFront adalah layanan untuk distribusi konten ke berbagai
lokasi server Amazon.

Database

Layanan ini di khususkan untuk basis data, di mana basis data kita tersebut
disimpan di cloud, dan dapat di akses dari mana saja secara aman, cepat
dan terpecaya.

 Amazon Relational Database Service (RDS) adalah layanan server basis


data di mana data dan server akan berada di cloud yang akan menjamin
kualitas koneksi, kecepatan, keamanan dan kehandalan. Kita dapat
memiliki aplikasi server yang kita mau seperti: MySQL, Oracle dan SQL
Server.
 Amazon DynamoDB adalah layanan server basis data yang NoSQL dengan
kualitas koneksi, kecepatan, keamanan dan juga mudah di setup dan
konfigurasi.
 Amazon SimpleDB adalah layanan server basis data yang NoSQL yang
mirip dengan Amazon DynamoDB namun dengan skala yang lebih kecil.
 Amazon ElastiCache adalah layanan memory cache di atas cloud.

Networking

Layanan ini di khususkan untuk mengatur jaringan antara layanan-layanan


yang di dalam cloud maupun di luar cloud.

 Amazon Route 53 adalah layanan untuk domain name server (DNS).


 Amazon Virtual Private Cloud (VPC) adalah layanan untuk membuat
private cloud dengan menggabungkan layanan-layanan yang ada dalam
Amazon Web Services.

Application

Layanan aplikasi ini desediakan oleh Amazon untuk melengkapi layanan-


layanan yang lainnya. Layanan-layanan ini seperti aplikasi pencarian,
aplikasi notifikasi, aplikasi email server, aplikasi workflow.

 Amazon CloudSearch adalah layanan untuk menggabungkan fungsi


pencarian dari Amazon Cloud Search dengan aplikasi yang kita miliki.
 Amazon Simple Workflow Service (SWF) adalah layanan alur kerja proses
bisnis atau mengelola infratruktur cloud di dalam Amazon Web Service.
 Amazon Simple Queue Service (SQS) adalah layanan yang menyediakan
sistem antrian pesan/intruksi dari satu aplikasi ke aplikasi lainnya.
 Amazon Simple Notification Service (SNS) adalah layanan yang
menyerupai mailing list, di mana kita dapat melakukan notifikasi kepada

10
klien, nasabah maupin pengguna-pengguna lainnya dengan mengirimkan
Email dan SMS.
 Amazon Simple Email Service (SES) adalah layanan Email yang
memperbolehkan menggunakan email server cloud untuk mengirimkan
email dengan aman dan cepat.

Cloud Website Hosting

Amazon Web Services menawarkan Website Cloud Hosting untuk bisnis, non-
profit, dan organisasi pemerintah dengan fleksibel, terukur dan murah.

3.2 Teknologi Cloud Computing Microsoft Azure

Microsoft Azure adalah rangkaian layanan Cloud Computing yang terus


berkembang untuk membantu organisasi menghadapi tantangan bisnis. Dalam
Microsoft Azure kita di bebasan untuk membangun, mengelola, dan
menyebarkan Perangkat Lunak pada jaringan global yang masif menggunakan
Tools Favorite dan Frameworks. Microsoft Azure menyediakan software as a
service (SaaS), Platform as a service (PaaS) dan Infrastructure as a Service
(IaaS) dan mendukung banyak bahasa pemrograman, tools, dan Framework
yang berbeda, termasuk perangkat lunak dan perangkat lunak pihak ketiga
khusus dan Microsoft.

Azure diumumkan pada Oktober 2008, dimulai dengan kode nama "Project
Red Dog" dan dirilis pada 1 Februari 2010, sebagai "Windows Azure" sebelum
berganti nama menjadi "Microsoft Azure" pada 25 Maret 2014.

3.3 Perbandingan AWS dan Azure

Amazon tidak pernah mempublikasikan skala Cloud Computing melalui


Amazon Web Services (AWS). Dalam studi baru menjelaskan, bahwa Amazon
pemimpin marketing dalam ruang Cloud Computing. Tahun 2010 Microsoft
membuat langkah besar dalam Cloud Computing dengan merilis Windows
Azure.

Sementara Amazon menjadi pimpinan market, Microsoft tidak akan bungkuk.


Apalagi mereka datang menawarkan solusi dan tampaknya Microsoft serius
mendorong market ini. Jadi, mana solusi yang tepat?

 Sulit Membandingkan Cloud Computing Power

Salah satu nilai jual utama dari banyaknya solusi Cloud Computing ialah
mereka menawarkan infrastruktur yang mahal. Membandingkan 1 jam
penggunaan dari setiap layanan akan sulit, ketika penawaran daya Computing
tidak setara, baik dari ukuran, biaya, dan jumlah tugas untuk proyek yang
dihabiskan per-dolarnya. Unit Computing terdiri dari tingkat yang bervariasi

11
dari daya CPU dan jumlah corenya per layanannya. Jika biaya menjadi faktor
utama dalam sebuah proyek, maka Computing harus menjadi solusi.

 AWS Menawarkan Infrastruktur dan Azure Sebagai Platform

Faktor lain yang sulit untuk dibandingkan, karena Windows Azure


menawarkan layanan yang berbeda dengan AWS. Ketika tahun 2010 rilis,
target utamanya adalah platform (Windows Azure dengan Visual Studio) agar
ada pengembangan ruang pada Visual Studio di Cloud. Platform ini sebagai
layanan model (PaaS). Berbeda dengan Amazon yang menawarkan contoh
mesin virtual sederhana yang bisa diisi dengan platform apa saja sesuai dengan
kebutuhan.

Sejak awal Azure dan Microsoft menanggapi fleksibilitas yang ditawarkan


AWS yang menawarkan mesin virtual mandiri. Sebagian korbannya tetap
PaaS, yang di mana Amazon menawarkan infrastruktur sebagai layanan (laaS).

 Azure Memiliki Fitur Untuk Enterprise

Microsoft telah berupayan memposisikan Windows Azure sebagai platform


perusahaan Cloud yang bermitra dengan Oracle sejak tahun 2013, Windows
Azure memiliki alat Oracle andalan: Java, Oracle Database, dan Oracle
Weblogic Server. Umumnya, alat-alat ini membuat argument Azure, terutama
memberikan solusi ke perusahaan yang mungkin beroperasi dengan perangkat
lunak di atas plat platform ini.

 Keduanya Bersaing Pada Harga

Microsoft tampaknya telah mengakui pembiayaan yang pindah ke Cloud


Computing. Sejak pembentukannya, layanan Azure dikenakan potongan harga
dari Microsoft dan Amazon pun menanggapinya. Siapa pun yang akan
memberikan layanan yang baik dengan harga murah, akan mempengaruhi
pengukuran berbeda dari unit Computing dan daya Computing.

 Fitur Starup dan Autoscaling dengan AWS

Sebenarnya Amazon merupakan veteran dalam ruang Cloud Computing, sama


seperti Microsoft yang masih pendatang baru. Amazon telah membangun
kepercayaan enterprise dengan proyek di perusahaan besar, yang memiliki
persyaratan , seperti CIA. Amazon juga menawarkan fitur autoscalling pada
kasus perusahaan kecil dan menengah.

Sebetulnya, kedua layanan menawarkan masa percobaan secara gratis, yang


memungkinkan pelanggan untuk menguji solusi pada layanan masing-masing.
Selain itu, ini juga memungkinkan untuk menguji proyek setiap layanan, jika
biaya menjadi pertimbangan yang penting.

12
BAB IV
PENUTUP

4.1. Kesimpulan

Sistem teknologi informasi yang ada sekarang ini sangat terbatasi oleh
ruang. Ruang untuk server yang dibutuhkan untuk penyimpanan data dan
peningkatan kemampuan perangkat keras dalam rangka peningkatan proses
komputasi sangat terbatas dan memerlukan biaya yang tidak murah untuk
menambah perangkat yang baru. Seiring dengan waktu proses komputasi tidak
akan cukup dengan hanya mengandalkan teknologi yang sudah usang, sehingga
para CIO (Chief Information Officer) harus mengikuti perkembangan perangkat
keras yang ada. Menurut perusahaan IBM (2010), “Sebuah kemunculan model TI
yang baru –cloud computing– dapat secara signifikan mengurangi biaya TI dan
kompleksitas sambil meningkatkan pengoptimalan beban kerja dan pelayanan.
Cloud computing dapat dikembangkan dengan skala besar, memberikan
pengalaman pengguna yang superior, dan ditandai oleh sesuatu yang baru, yaitu
ekonomi berbasis internet.”

Secara umum teknologi cloud computing bukan merupakan sebuah


teknologi yang mahal dan tidak terjangkau. Dengan menggunakan fasilitas
pencarian google, kita akan bisa mewujudkan system yang mendukung cloud
computing dalam skala besar secara mudah. Komunitas open source juga
mendukung model komputasi ini dengan menyediakan banyak sekali software-
software berkualitas yang bisa didownload secara gratis dengan dukungan
dokumentasi dan studi kasus yang lengkap.

Hanya saja ada beberapa hal yang perlu kita perhatikan, yaitu:

1. Tujuan akhir dari pembuatan system cloud computing itu sendiri adalah
efisiensi sumber daya. Sehingga perbandingan biaya yang harus dihitung
adalah biaya secara keseluruhan versus tingkat kesulitan dalam
mewujudkannya.
2. Memperhitungkan seberapa besar data yang akan di transfer menggunakan
jaringan, sehingga tidak terjadi bottle neck pada proses komunikasi data.
Sehingga kelemahan besar user dalam mengakses aplikasi yang kita
sediakan melalui internet bisa kita atasi. Untuk itu kita perlu memikirkan
beberapa alternativ yang memungkinkan proses transfer data tetap bisa
berjalan dengan lancar.

13
3. Ketersediaan sumber daya manusia untuk merawat sistem yang ada. Cloud
computing bukan merupakan sebuah sistem yang sederhana pada sisi
server bahkan boleh dikatakan sangat rumit, sehingga perlu sumber daya
manusia dengan kemampuan tinggi untuk merawatnya.
4. Melakukan penelitian yang intensif (memerlukan waktu yang cukup lama)
untuk mencari konfigurasi yang tepat, sehingga penggabungan beberapa
software open source tersebut menghasilkan kinerja yang optimal.

14
DAFTAR PUSTAKA

Yefim V. Natis, Nicholas Gall, David W. Cearley, Lydia Leong, Robert P.


Desisto, Benoit J. Lhereux, David Mitchell Smith.
Cloud, SaaS, Hosting and Other Off-Premises Computing Models.
Gartner, 2008.

Daryl C. Plummer, Thomas J. Bittman, Tom Austin, David W. Cearly, David


Mitchell Smith. Cloud Computing: Defining and Desrcibing an Emerging
Phenomenon Stanford. Gartner, 2008.

Michal Miller. Cloud Computing: Web-Based Applications That Change the Way
You Work and Collaborate Online. Que Books, 2008.

Evolution of digital storage. http://techtoll.in/841/evolution-of-digital-storage-


infographics/ , diakses pada Rabu, 24 Desember 2014.

Liu, Wentao. 2012. Research on Cloud Computing Security Problem and


Strategy. IEEE.http://ieeexplore.ieee.org/

Sabahi, Farzad. 2011. Cloud Computing Security Theats and Responses.


IEEE.http://ieeexplore.ieee.org/
https://domainmurah.wordpress.com/2016/01/13/amazon-aws-vs-azure-
bandingkan-mana-yang-terbaik/
https://bangpahmi.com/review-amazon-web-services-aws/
https://aws.amazon.com/id/what-is-cloud-computing/
https://id.wikipedia.org/wiki/Amazon_Web_Services

15

Anda mungkin juga menyukai