Komputasi awan atau yang biasa disebut dengan Cloud Computing adalah teknologi yang dapat
digunakan atau diakses melalui internet (awan) untuk memberikan kebutuhan informasi para
penggunanya melalui sebuah perangkat komputer, smartphone dan sebagainya (komputasi). Pada
istilah ini kata internet disebut dengan awan, yang menggambarkan seakan - akan internet itu ada di
awan.
Pada dasarnya, informasi tersebut secara permanen tersimpan pada web hosting dan disimpan
sementara di perangkat pengguna (client). Dengan demikian Cloud Computing adalah
menggunakan kemampuan teknologi informasi yang disediakan sebagai layanan berbasis internet.
Sebetulnya, istilah Cloud Computing sudah kita kenal bahkan telah kita gunakan sejak dulu. Ketika
menggunakan webmail seperti Yahoo, Gmail dan juga mengakses Facebook, Twitter, 4Shared dan
sebagainya.
1. Keamanan : Data yang tersimpan dapat terjamin keamanannya oleh penyedia layanan
Cloud Computing.
2. Skalabilitas : Kita dapat menambah kapasitas penyimpanan data tanpa harus membeli
peralatan tambahan. Melainkan kita bisa menambah kapasitas melalui layanan dari
penyedia layanan Cloud Computing tersebut.
3. Aksesibilitas : Selama terkoneksi dengan internet, kita bisa mengakses data kapanpun dan
dimanapun kita berada, sehingga memudahkan kita mengakses data pada saat - saat yang
penting atau dibutuhkan.
4. Kreasi : User dapat mengembangkan kreasi atau project mereka tanpa harus
mengirimkannya secara langsung ke sebuah perusahaan, melainkan user dapat
mengirimkannya melalui fitur pada penyedia layanan cloud computing.
5. Kecemasan : Adapun ketika terjadi bencana alam dan sebagainya yang menyebabkan
gadget atau perangkat client menjadi rusak, data kita masih tetap tersimpan dengan aman.
Layanan yang menyediakan aplikasi siap pakai kepada pengguna (end-user). Adapun ciri
dari layanan ini adalah pengguna tidak perlu membuat aplikasi, menyiapkan tempat dan
infrastruktur. Contoh Gmail, Facebook, Twitter dan masih banyak lagi yang lain.
Layanan yang menyewakan infrastruktur IT berupa Bandwidth, CPU, RAM, storage dan lain
lain. Komponen – komponen tersebut digunakan untuk membangun komputer virtual,
sehingga kita bisa menentukan dalam pemilihan OS, aplikasi dan konfigurasinya sendiri
dalam bentuk Virtual Private Server. Ciri – ciri dari layanan ini adalah jika user ingin meng-
upgrade memory atau menambah server, user tinggal menghubungi provider, dan provider
akan menyesuaikan dengan permintaan. Contoh Amazon EC2, TelkomCloud, BizNetCloud
dan sebagainya.
Layanan yang menyediakan computing platform. Biasanya sudah terdapat sistem operasi,
database, web server dan framework aplikasi agar dapat menjalankan aplikasi yang telah
dibuat. Keuntungan dari layanan ini kita bisa fokus pada aplikasi yang dibuat tanpa
memikirkan tentang pemeliharaan dari computing platform. Contoh Amazon Web Service,
Windows Azure dan sebagainya.
Apa sih Cloud Computing itu? Apa hubungannya dengan sistem ERP? Mungkin ini pertanyaan yang
anda pernah temui. Di era digital ini sering muncul istilah - istilah baru yang terkadang membuat kita
bertanya-tanya. Artikel ini akan menjelaskan tentang apa teknologi cloud computing itu dan bagaimana
teknologi ini dapat menunjang sistem ERP.
1. Manufacturing
Pada modul Manufacturing, cakupannya meliputi Material Manajemen (Production Planning and
Control) sampai pembuatan Finished Goods
2. Supply Chain Management
Pada modul Supply Chain Management, cakupannya meliputi Logistic/Warehouse Management
(pembelian barang sampai dengan sales distribution)
3. Finance
Setiap proses akan berujung pada laporan keuangan, maka modul Finance merupakan ujung dari setiap
modul, artinya semua proses yang berhubungan dengan keuangan akan terbentuk jurnal otomatis pada
modul finance
Di dalam dunia IT kita mengenal database, yaitu kumpulan data yang tersimpan secara sistematis di
dalam perangkat komputer dan dapat diolah menggunakan program aplikasi untuk menghasilkan
informasi. ERP pada umumnya menggunakan single database agar lebih mudah melihat informasi
secara real time dan terupdate.
Pada awal tahun 2000, ERP dianggap sebagai aplikasi yang sudah sempurna dan besar. Saat ini aplikasi
ERP dilengkapi dengan Customer Relationship Management (CRM), Project Management dan Aplikasi
HRD. Sehingga bisa dibilang, perkembangan dunia IT sangat cepat.
Cloud Computing
Cloud Computing adalah suatu mekanisme untuk merampingkan pengiriman layanan IT melalui compute,
storage, network dan sumber daya komputer mendasar lainnya sehingga pengguna dapat menyebarkan,
mengontrol, dan menjalankan software, sistem operasi dan aplikasi dengan menggunakan internet.
Cloud computing dapat bersifat public maupun private, perbedaan public dan privateyaitu :
– public cloud dapat di akses kapanpun dan dimanapun selama ada koneksi internet
– Sedangkan private cloud umumnya milik kalangan tertentu, dan aksesnya pun dibatasi
Masyarakat Indonesia, kerapkali tidak percaya terhadap keamanan Public clouddikarenakan data mereka
tidak ada di tempat mereka dan dapat diakses dari mana saja.
Keamanan Public cloud sudah teruji, contoh penggunaan cloud yang paling sederhana, dalam keseharian
kita adalah cloud gratis seperti : Gmail, Yahoo, Social media (Facebook, Twitter, Linkedin, dll)
Dropbox, dan lain sebagainya. Data yang ada di layanan cloud gratis tersebut tidak akan hilang.
Bagi beberapa orang yang tidak percaya dengan cloud tetapi ingin menggunakan teknologi cloud, maka
dapat menggunakan private cloud
sekarang kita akan membahas hubungan ERP dan Cloud computing. Cloud Computing merupakan
sebuah evolusi dari virtualization berupa arsitektur yang berorientasi layanan menggunakan komputasi
utility. Cara kerja cloud computing bersifat transparan, mudah diakses sehingga pengguna tidak perlu
pengetahuan lanjutan dan hanya perlu tahu bagaimana untuk mengaksesnya. Cloud computing adalah
gabungan pemanfaatan teknologi komputasi dan Internet di mana informasi secara permanen tersimpan
pada web hosting dan disimpan sementara di perangkat pengguna yang digunakan.
Dalam pengertian lain, Cloud computing memiliki arti teknologi informasi layanan yang dapat digunakan
atau diakses melalui Internet untuk memberikan kebutuhan informasi penggunanya. Contoh dari
hubungan antara ERP dan Cloud Computing misalnya, layanan Google Apps yang banyak menyediakan
berbagai aplikasi bisnis dan hiburan berupa data yang tersimpan di dedicated server atau web hosting
yang dapat diakses melalui web browser client seperti desktop, tablet, notebook, komputer, smartphone
dan lain-lain. Dengan demikian cloud computing adalah mekanisme menggunakan kemampuan teknologi
informasi yang disediakan sebagai layanan berbasis internet.
Implementasi Sistem Cloud ERP
JUNE 27, 2014 ARTHA NUGRAHA JONAR ABOUT LIFE
Implementasi Sistem Cloud ERP. Bagaimana penerapannya di industri Supply Chain Management
( SCM ) Indonesia.
Tidak dipungkiri perkembangan teknologi cloud computing saat ini sudah merambah ke berbagai service
teknologi Informasi. Salah satu bagian dari service yang ditawarkan dari cloud computing adalah
Software as Service atau yang dikenal dengan SaaS.
Apa itu SaaS? dan bagaimana juga SaaS telah berkembang dalam bagian bisnis pengembangan aplikasi
ERP? Bagaimana implementasi Sistem Cloud ERP? Apa keuntungan dan hambatan dalam
implementasinya. Tulisan ini akan membahas mengenai bagaimana implementasi sistem cloud ERP, juga
akan membahas implementasi dan penerapannya di industri supply chain management (SCM) Indonesia.
Seperti dalam arti harfiahnya, awan artinya adalah sesuatu yang berada di atas kita. letaknya ada di langit.
Karena letaknya yang jauh, awan bisa kita lihat, tetapi hampir tidak pernah kita dapat pegang, kecuali kita
berada di atas gunung ataupun menaiki pesawat.
Begitulah cloud computing. Dengan terminologi serupa, cloud computing juga adalah suatu bentuk
abstrak dari sistem komputerisasi yang ada. Bentuk service yang diberikan juga beragam. Misalnya ada
yang menawarkan Infrastructure as Service (IAS), service yang ditawarkan adalah dalam bentuk
hardware ataupun infrastruktur lainnya, misalkan saja processor, memory, storage. Jenis layanan cloud
yang lain adalah Platform as Service (Paas), artinya service yang ditawarkan adalah sebuah platform atau
sebuah dasar dari aplikasi yang kita jalankan. Misalkan saja sistem operasi windows server, web server.
Dan yang ketiga adalah Software as Service (Saas).
Enterprise Resource Planning (ERP) adalah sebuah sistem aplikasi yang berjalan di sebuah platform
tertentu. biasanya, aplikasi akan dijalankan dengan data terpusat atau yang dikenal dengan client -server
baik berjalan di atas desktop environment ataupun melalui perantaraan sebuah browser.
Akan tetapi, dengan trend cloud computing ini, ada paradigma yang merubah mindset tentang
pengelolaan aplikasi ERP.
Sistem ERP biasanya akan diinstalkan ke sebuah server dengan sistem operasi tertentu. Karena ERP
tersebut diinstalkan di server milik sendiri, maka ada beban biaya lisensi untuk termin ataupun jumlah
user tertentu yang memakai dan dedicated bagi perusahaan itu saja. istilah ini dikenal dengan on-premise
ERP.
Mengelola on-premise ERP bukan hal yang mudah
Yes, that’s right. Pengalaman saya dalam mengelola sebuah infrastruktur IT yang mendukung jalannya
proses bisnis dalam hal ini ERP bukan hal yang mudah. Benar dalam pengelolaan tersebut, kita bisa
merancang sebuah strategi untuk sistem informasi  / IT kita. Kita bisa dengan mudah merujuk pada
COBIT dari ISACA, dan framework ini akan sangat banyak membantu dalam melakukan perancangan
sebuah environment berskala enterprise.
Akan tetapi semuanya tidak berjalan seperti semudah perencanaan yang dibuat. Kendala yang paling saya
rasakan adalah investasi kepada asset baik infrastruktur dan manusianya menjadi besar. Mengapa menjadi
besar?
Perkembangan tren teknologi, semisal saja kecepatan akses internet membuat sesuatu yang diinvestasikan
pada satu-dua tahun menjadi kuno. Ada kesulitan besar pada hardware yang harus selalu dituntut extend.
Selain itu, infratruktur networking membuat saya harus memiliki tenaga ahli dalam networking. Belum
lagi untuk server administrator. Di saat ERP diimplementasikan, harus ada lagi pemikiran untuk
manajemen ERPnya. di saat lain, saya harus memikirkan firewall, anti virus dan Data Recovery Plannya,
yupsss, saya harus mencari backup data center lagi.
Ternyata, jalan implementasi cloud computing tidak semulus dan sehalus awan di langit. Ketakutan akan
pencurian data lebih besar dari kemudahannya. Bayangkan, saya tinggal memakai layanan IAAS, maka
saya sudah tidak perlu server dan ahli jaringan lagi, pakai layanan PAAS, maka saya tidak perlu sistem
operasi sendiri dan sudah ada pengelolanya. Nah yang terakhir tinggal pakai SAAS untuk ERPnya.
Yups ketakutannya akan terjadinya bencana pencurian dan kehilangan data menjadi isu terbesar dalam
implementasi cloud. Sayangnya sampai saat ini, belum ada standard baku untuk layanan cloud computing.
Meskipun kita masih bisa mengacu pada standarisasi yang telah ada saat ini, ISO misalnya.
ERP sebagai tulang punggung pada bisnis level enterprise juga tidak mau ketinggalan dengan trend ini.
nama-nama besar seperti SAP, Microsoft, Oracle sudah bermain diceruk ini. Tentu bukan sekedar hanya
ikut meramaikan pertandingan di liga ERP saja. akan tetapi jelas ada potensi pasar yang besar di sana.
Pemain-pemain ERP yang bermain di dunia cloud dapat anda lihat di sini.
Implementasinya cukup mudah, kita tinggal bayar service yang disediakan sesuai kebutuhan kita. setelah
itu akan ada training dari penyedia jasanya. Yups cukup mudah, terutama untuk perusahaan yang belum
pernah menerapkan ERP.
yups, di sinilah kendala terbesar muncul. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum mengambil
keputusan untuk melakukan transisi ke Cloud ERP ataupun dalam merencanakan transisi ke implementasi
sistem cloud ERP:
1. Terjadinya perubahan pada organisasi, bisa dalam struktur ataupun pola manajemennya. Bahkan jika
kita memakai ERP dari vendor yang sama sekalipun, resiko ini tidak akan mungkin hilang dan harus
menjadi catatan penting jika akan melakukan transisi ke cloud ERP.
2. Implementasi ERP bukanlah perkara yang mudah, ini terjadi di implementasi on-premise ERP
maupun juga di cloud ERP. sangat mungkin terjadi jika pada saat transisi ke Cloud ERP, maka akan
terjadi re-design, re-strukturisasi dan kesemuanya tersebut memiliki resiko yang tinggi, biaya yang
tidak murah juga kemungkinan terjadi kegagalan implementasi. Hal ini harus dijadikan penekanan
pada saat transisi.
3. hati-hati dengan terjadinya isu resiko hilangnya integrasi data. Pada perusahaan berskala besar, ERP
terkadang memiliki integrasi dengan aplikasi lain yang menunjang jalannya bisnis. Harus dilakukan
pengecekan kembali terhadap semua keterkaitan dengan aplikasi lain sebelum dilakukan transisi.
Inilah yang akan menjadi akhir tulisan ini. Dengan segala kemudahannya, maka implementasi sistem
Cloud ERP jelas merupakan pilihan yang sangat bagus baik bagi perusahaan start up maupun yang
berskala enterprise. Kendala terbesar pada implementasi sistem Cloud ERP di Indonesia adalah
infrastruktur internet yang belum baik, dalam artian bandwith yang terbatas yang menyebabkan harga
sewa bandwith menjadi tinggi. Jaringan internet pun belum menyebar secara luas di seluruh wilayah
Indonesia. Maka pilihannya jelas, jika belum punya ERP, seluruh site terkoneksi dengan internet yang
baik dan harga sewa bandwith tidak menjadi isu, maka berinvestasilah ke Coud ERP.
Pemanfaatan Cloud Computing untuk
Enterprise Resources Planning di
Indonesia
Article Sidebar
View PDF
Published May 10, 2015
DOI:https://doi.org/10.20895/infotel.v7i1.33
Abstract
Cloud Computing adalah sebuah topik yang telah mendapatkan momentum dalam beberapa tahun
terakhir. ERP (Enterprise Resource Planning) adalah struktur sistem informasi yang digunakan untuk
mengintegrasikan proses bisnis dalam perusahaan manufaktur/jasa yang meliputi operasional dan
distribusi produk yang dihasilkan. Selama ini, aplikasi ERP dan cloud computing berjalan sendiri-
sendiri, belum pernah ada yang menyatukannya untuk kepentingan bisnis perusahaan. Aplikasi ERP
untuk Cloud Computing (ERP Cloud) akan menguntungkan perusahaan kecil karena dapat
menurunkan hambatan umum terutama berkaitan dengan biaya investasi yang besar untuk
penggunaan Sistem ERP pada umumnya. Usaha Kecil Menengah (UKM) dapat memiliki akses penuh
atas sistem ERP yang sesuai dengan proses bisnis perusahaan tanpa perlu membeli keseluruhan
aplikasi ERP atau menyewa konsultan TI yang mahal. Dengan kondisi Indonesia yang masih
didominasi oleh perusahaan dengan skala kecil menengah maka di Indonesia sangat diperlukan
pemanfaatan jasa could computing untuk ERP perusahaan sehingga semakin banyak perusahaan
yang memanfaatkan aplikasi ERP dengan biaya yang lebih ringan.
Downloads