Anda di halaman 1dari 6

Cloud computing

Perngertian Cloud Computing

Komputasi awan (Cloud Computing) adalah di mana informasi secara permanen


tersimpan di server di internet dan tersimpan secara sementara di komputer pengguna atau
client seperti desktop, komputer tablet, notebook, komputer tembok, handheld, sensor-sensor,
monitor dan lain-lain.

Cloud computing juga dapat diartikan sebagai sebuah mekanisme dimana kemampuan
teknologi informasi disediakan bukan sebagai produk, melainkan sebagai layanan berbasis
internet yang memungkinkan kita “menyewa” sumber daya teknologi informasi (software,
processing power, storage, dan lainnya) melalui internet dan memanfaatkan sesuai kebutuhan
kita dan membayar yang digunakan oleh kita saja. Cara kerja dari cloud computing bersifat
transparan, sehingga end-user tidak perlu pengetahuan, control akan, teknologi insfratuktur
dari cloud computing untuk dapat menggunakannya dalam menyelesaikan tugas-tugas
mereka. merka hanya perlu tahu bagaimana cara mengaksesnya.

Karakteristik Cloud Computing


Dengan semakin maraknya pembicaraan seputar cloud computing, semakin banyak
perusahaan yang mengumumkan bahwa mereka menyediakan layanan cloud computing.
Akan sangat membingungkan bagi kita para pengguna untuk memastikan bahwa layanan
yang akan kita dapatkan adalah cloud computing atau bukan.
Untuk mudahnya, dari semua definisi yang ada, dapat diintisarikan bahwa cloud
computing ideal adalah layanan yang memiliki 5 karakteristik berikut ini.

1. On-Demand Self-Services (swalayan)


Sebuah layanan cloud computing harus dapat dimanfaatkan oleh pengguna
melalui mekanisme swalayan dan langsung tersedia pada saat dibutuhkan. Campur tangan
penyedia layanan adalah sangat minim. Jadi, apabila kita saat ini membutuhkan layanan
aplikasi CRM (Customer Relationship Management), maka kita harus dapat mendaftar secara
swalayan dan layanan tersebut langsung tersedia saat itu juga.
2. Broad Network Access (akses pita lebar)
Sebuah layanan cloud computing harus dapat diakses dari mana saja, kapan saja, dengan
alat apa pun, asalkan kita terhubung ke jaringan layanan. Dalam contoh layanan aplikasi
CRM di atas, selama kita terhubung ke jaringan Internet, saya harus dapat mengakses layanan
tersebut, baik itu melalui laptop, desktop, warnet, handphone, tablet, dan perangkat lain.
3. Resource Pooling (sumber daya terkelompok)
Sebuah layanan cloud computing harus tersedia secara terpusat dan dapat membagi
sumber daya secara efisien. Karena cloud computing digunakan bersama-sama oleh berbagai
pelanggan, penyedia layanan harus dapat membagi beban secara efisien, sehingga sistem
dapat dimanfaatkan secara maksimal.
4. Rapid Elasticity (elastis)
Sebuah layanan cloud computing harus dapat menaikkan (atau menurunkan) kapasitas
sesuai kebutuhan. Misalnya, apabila pegawai di kantor bertambah, maka kita harus dapat
menambah user untuk aplikasi CRM tersebut dengan mudah. Begitu juga jika pegawai
berkurang. Atau, apabila kita menempatkan sebuah website berita dalam jaringan cloud
computing, maka apabila terjadi peningkatkan traffic karena ada berita penting, maka
kapasitas harus dapat dinaikkan dengan cepat.
5. Measured Service (layanan yang terukur)
Sebuah layanan cloud computing harus disediakan secara terukur, karena nantinya akan
digunakan dalam proses pembayaran. Harap diingat bahwa layanan cloud computing dibayar
sesuai penggunaan, sehingga harus terukur dengan baik.

Layanan yang Disediakan Cloud Computing


Secara umum, layanan Cloud Computing dibagi menjadi tiga tingkat, yaitu aplikasi /
perangkat lunak, platform, dan infrasturktur ( Software as a Service, Platform as a Service,
dan Infrastructure as a Service)

1. Infrastructure as Service
hal ini meliputi seluruh penyediaan infratruktur IT seperti fasilitas data center, storage,
server, grid untuk virtualized server, dan seluruh komponen networking yang ada didalam
sistem cloud yang dikelola pihak ketiga. Sebagai pengguna, Pelanggan hanya perlu login ke
sebuah interface yang disiapkan oleh provider dan memilih sendiri spesifikasi layanan yang
dibutuhkan lalu membayarnya sesuai kapasitas yang dipakai, pelanggan tidak perlu
menunggu lama untuk dapat menggunakan server sesuai kapasitas yang
dibutuhkannya. Sinonim lainnya adalah Hardware as a Service. Secara sederhana, kita
“menyewa” infrastruktur atau hardware provider Cloud Computing, seperti server space,
network equipment, memory, CPU cycle, dan storage space.

2. Platform-as-a-service
adalah development platform berbasis web, dimana Anda bisa menggunakannya untuk
membuat sebuah aplikasi web. PaaS akan membuka kesempatan bagi para developer dari
berbagai tingkat pengetahuan, untuk mengembangkan aplikasi secara cepat dan murah. Selain
itu, aplikasi yang dihasilkan bisa langsung dideploy dengan mudah, tanpa harus melibatkan
tenaga ahli untuk melakukannya,memungkinkan developer untuk menghilangkan
kekhawatirkan mengenai kebutuhan operating system,infrastructure scaling, load balancing
dan lainnya, sehingga mereka tetap fokus pada application developmentnya. Contohnya
adalah Google AppEngine, yang menyediakan berbagai tools untuk mengembangkan aplikasi
di atas platform Google, dengan menggunakan bahasa pemrograman Phyton dan Django.

3. Software-as-a-service
adalah software atau aplikasi web-based interface, yang dideploy di sisi pihak ketiga,
sehingga dapat diakses melalui jaringan oleh setiap pelanggan. Anda tidak perlu melakukan
deployment aplikasi dari awal, tidak perlu membayar lisensi software, maupun membeli
seperangkat server untuk menjalankan aplikasi yang Anda butuhkan. Anda cukup membayar
aplikasi sesuai dengan penggunaan per user yang dibayar secara rutin dengan mekanisme
OPEX. Karena aplikasi ini berbasis web, maka Anda hanya butuh koneksi internet dan
sebuah browser untuk menjalankannya. Contoh SaaS yaitu layanan CRM online
Salesforce.com, Zoho.com, dengan harga yang sangat terjangkau, menyediakan layanan SaaS
yang cukup beragam, mulai dari layanan word processor seperti Google Docs, project
management, hingga invoicing online. Layanan akunting online pun tersedia, seperti yang
diberikan oleh Xero.com dan masih banyak lagi. IBM dengan Lotuslive.com nya dapat
dijadikan contoh untuk layanan SaaS di area kolaborasi/unified communication. Sayangnya
untuk pasar dalam negeri sendiri, masih sangat sedikit yang mau ber investasi untuk
menyediakan layanan SaaS ini.

Contoh Perusahaan Pemberi Layanan Cloud Computing.


a. SaaS
Google, seperti Google Docs, Gmail, GoogleCalendar, dll.
Microsoft, seperti Microsoft Office Web Apps, Microsoft Office Communication Online,
Microsoft Dynamics CRM, dll.

b. PaaS
Google, seperti Google App Engine, Google Web Toolkit, dll.
Microsoft, seperti Microsoft Windows Live, Microsoft Windows Azure, dll.

c. IaaS
Amazon Web Service, seperti Amazon Elastic Compute Cloud (EC2)
Skytap, seperti Skytap Cloud(TM)
Hexagrid, seperti V3Cloud Reseller Program

Deployment Model Infrastruktur Cloud Computing. (Jangkauan layanan)

1. Public Cloud
Sesederhana namanya, jenis cloud ini diperuntukkan untuk umum oleh penyedia layanannya.

2. Private Cloud
Infrastruktur layanan cloud dioprasikan hanya untuk sebuah organisasi / perusahaan tertentu.
Biasanya organisasi / perusahaan ini berupa skala besar. Infrastrukturnya dapat dikelola
sendiri oleh organisasi atau oleh pihak ketiga. Begitu juga dengan lokasi bisa on-site atau off-
site. Dengan kata lain Di mana sebuah infrastruktur layanan cloud, dioperasikan hanya untuk
sebuah organisasi tertentu.

3. Community Cloud
Dalam model ini, sebuah infrastruktur cloud digunakan bersama-sama oleh beberapa
organisasi yang memiliki kesamaan kepentingan. Misalnya dari sisi misi organisasi atau
tingkat keamanan yang dibutuhkan. Jadi community cloud ini merupakan "pengembangan"
terbatas dari privete cloud. Dan sama juga dengan private cloud, infrastruktur cloud yang ada
bisa dimanage oleh salah satu dari organisasi itu, ataupun juga oleh pihak ketiga.

4. Hybrid Cloud
Merupakan komposisi dari dua atau lebih infrastruktur cloud (private, community, atau
public). Meskiun secara identitas mereka tetap berdiri sendiri, tapi dihubungkan oleh suatu
mekanisme yang memungkinkan protabilitas data dan aplikasi antar cloud itu, Misalnya
mekanisme load balancing yang antarcloud, sehingga alokasi sumberdaya bisa dipertahankan
pada level yang optimal. Menurut lembaga NIST bahwa definisi dan batasan dari Cloud
Computing sendiri masih mencari bentuk dan standarnya. Sehingga nanti pasarlah yang akan
menentukan model mana yang akan bertahan.

Cara Kerja Cloud Computing


Kita bayangkan seorang pengambil keputusan pada perusahaan yang sedang
berkembang, dengan rencana penambahan karyawan yang cukup besar. Pada saat itu
perusahaan harus memastikan setiap karyawan dapat mengakses atau bahkan memiliki
hardware yang tepat dan perangkat lunak yang mereka butuhkan untuk melakukan pekerjaan
mereka. Membeli komputer untuk setiap orang tidak sesederhana yang dibayangkan – kita
juga harus membeli lisensi perangkat lunak untuk memberikan karyawan alat yang mereka
butuhkan. Setiap kali perusahaan memiliki seorang karyawan baru, atau ada perangkat
yang out of date, kita harus membeli perangkat keras dan lisensi perangkat lunak yang
dibutuhkan. Ini sangat memnbebani keuangan perusahaan. Walaupun pada saat ini sudah
banyak ditawarkan perangkat lunak yang berbasis open source akan tetapi tetap saja akan
membutuhkan waktu dan biaya yang tidak murah untuk pengadaannya.

Sehingga adanya alternatif cloud computing sangat menjanjikan. Tanpa menginstal


sebuah paket perangkat lunak untuk setiap komputer, kita hanya melakukan
installasi operating system dan satu aplikasi. Aplikasi ini yang akan memungkinkan untuk
login ke layanan berbasis web yang telah disediakan oleh server host, dimana semua
kebutuhan akan aplikasi yang mendukung pekerjaannya akan disediakan. Server ini yang
akan menjalankan semuanya aplikasi mulai dari e-mail, pengolah kata, sampai program
analisis data yang kompleks. Ini disebut komputasi awan, dan bisa mengubah seluruh industri
komputer.

Dalam sistem komputasi awan, ada pergeseran beban kerja yang signifikan. Komputer
lokal tidak lagi harus menjalankan perkerjaan komputasi berat untuk menjalankan aplikasi
yang dibutuhkan. Jaringan komputer yang membentuk awan menangani mereka sebagai
gantinya. Spesifikasi Hardware dan software pada sisi pengguna akan menurun. Satu-
satunya kebutuhannya komputer pengguna harus mampu untuk menjalankan
adalah interface perangkat lunak sistem komputasi awan, yang dapat dibuat sesederhana
seperti web browser, dan server pada jaringan cloud computing mengurus sisanya.

Sebagian dari kita sudah berpengalaman menggunakan beberapa bentuk komputasi


awan sederhana. Jika kita memiliki account e-mail dengan layanan Web-based e-mail seperti
Hotmail, Yahoo! Mail atau Gmail, maka kita telah memiliki beberapa pengalaman dengan
komputasi awan. tanpa menjalankan program e-mail pada komputer kita, dengan mudah kita
login ke account e-mail Web. Perangkat lunak dan penyimpanan untuk account Anda tidak
ada pada komputer kita – semua itu diurus oleh layanan cloud computing.
Kelebihan dan Kekurangan Cloud Computing

A. Kelebihan Cloud Computing


Uraian mengenai keuntungan (sisi potensial) yang didapat dalam penggunaan Cloud
Computing. Namun, secara spesifik, merujuk kepada (Thia, 2008) keuntungan Cloud
Computing antara lain: (1) Keuntungan bagi para pelaku bisnis adalah minimalisasi biaya
investasi infrastruktur publik sehingga bisnis bisa lebih terfokus pada aspek
fungsionalitasnya, (2) Bagi application developer, layanan PaaS memungkinkan
pengembangan dan implementasi aplikasi dengan cepat sehingga meningkatkan
produktivitas, (3) Bagi para praktisi yang bergerak di industri TI, hal ini berarti terbukanya
pasar baru bagi industri jasa pengembangan teknologi informasi, (4) Bagi pebisnis di bidang
infrastruktur, hal ini merupakan peluang yang besar karena dengan meningkatnya
penggunaan layanan SaaS ini akan meningkatkan penggunaaan bandwidth internet, (5)
Integrasi aplikasi dengan berbagai perangkat. Keunggulan lainnya adalah :

1. Fewer Maintenance Issues


Cloud computing sangat mengurangi biaya hadware dan perawatn software-sftware
untuk organisasi dari semua ukuran.Pertama hadware,dengan lebih sedikit perangkat keras
(server yang lebih sedikit) yang diperlukan dalam organisasi,dengan demikian biaya
pemeliharaan menjadi lebih rendah.Sama halnya dengan perawatan pada perangkat
lunak.Dengan Cloud Computing,maka aplikasi yang dibuthkan cukup di isntal pada server
dengan demiikian biaya perawatan pada perangkat yang biasa nyadigunkan menjadi lebih
rendah.

2. Tanpa Investasi Awal


Dengan cloud computing, kita dapat menggunakan sebuah layanan tanpa investasi yang
signifikan di awal. Ini sangat penting bagi bisnis, terutama bisnis pemula (startup). Mungkin
di awal bisnis, kita hanya perlu layanan CRM untuk 2 pengguna. Kemudian meningkat
menjadi10pengguna.
Tanpa model cloud computing, maka sejak awal kita sudah harus membeli hardware yang
cukup untuk sekian tahun ke depan. Dengan cloud computing, kita cukup membayar sesuai
yang kita butuhkan.

3. Increased Storage
Sebuah Organisasi yang menggunakan Teknologi Cloud Computing dapat menyimpan data
lebih banyak dibandingkan pada private computer.

4. Fokus pada Bisnis, bukan TI


Dengan menggunakan Cloud Computing, kita dapat fokus pada bisnis utama
perusahaan, dan bukan berkecimpung di dalam pengelolaan TI. Hal ini dapat dilakukan
karena pengelolaan TI dilakukan oleh penyedia layanan, dan bukan oleh kita sendiri.
Misalnya, melakukan patching, security update, upgrade hardware, upgrade software,
maintenance, dan lain-lain.
B. Kekurangan Cloud Computing

1. Membutuhkan Koneksi internet


2. Tidak berjalan dengan baik jika koneksi lambat.
3. Privacy
data yang kita masukkan ke provider mungkin bisa terbaca oleh perusahaan lain tanpa
sepengetahuan kita.
4. Data Ownership
adanya kemungkinan hilangnya kepimilikan data yang kita masukkan ke provider.

Anda mungkin juga menyukai