Anda di halaman 1dari 10

CLOUD COMPUTING

By : Khairul Hawani Rambe


Apa sebenarnya cloud computing
 
Cloud computing adalah sebuah teknologi yang mengacu pada penggunaan media internet sebagai sumber daya
komputasi. Pengertian cloud computing secara teknis adalah banyak server yang saling terhubung yang digunakan
untuk menyediakan sumber daya (source) oleh setiap penggunanya bersama. Sumber daya ini dapat berupa aplikasi
(software), penyimpanan (storage), data, dan lain-lain.
Jargon komputasi awan (cloud computing) ini sudah mulai hangat dibicarakan sejak akhir tahun 2007. Cloud
computing digunakan untuk memindahkan setiap layanan yang digunakan sehari-hari menjadi media internet dan
bukan lagi disimpan dalam penyimpanan lokal (personal computer). Sebenarnya, sebagian dari teknologi ini telah
diterapkan sejak lama, seperti layanan email. hotmail, one drive, office web app, serta product cloud lainnya.
Berbagai perangkat yang terhubung ke jaringan cloud computing seperti PC, laptop, smartphone, dan sebagainya,
akan memiliki semua data beserta program pada hosting dan terhubung setiap saat serta dapat digunakan
dimanapin selama memiliki koneksi internet. Layaknya menginstal program sendiri di PC, program yang sama dapat
di akses sebagai aplikasi layanan web yang dapat di akses melalui web browser.
Layanan teknologi cloud computing ini dapat dibeli pelanggan atau berlangganan layanan sesuai dengan pemakaian
data yang dibutuhkan pada saat itu. Hal ini berarti jika suatu waktu user membutuhkan peningkatan penggunaan,
paket dapat ditambahkan. Begitu juga jika kebutuhan berkurang maka paket layanannya dapat diturunkan, sehingga
user dapat mengatur keuangan yang lebih hemat sesuai dengan kebutuhan.
Menurut NIST (National Institute of Standart Technology) yaitu Badan Nasional Standar dan
Teknologi Amerika Serikat, ada 5 Karakteristik Cloud Computing agar sebuah sistem dapat disebut
sebagai Cloud Computing, yaitu:
1. Broad Network Access : Akses jaringan yang luas dan bisa diakses oleh berbagai jenis perangkat,
seperti smartphone, tablet, laptop, dsb. Contohnya facebook mobile, memungkinkan kita untuk
mengakses layanan facebook melalui  handphone, smartphone ataupun tablet dimanapun kita
berada.
2. Resource Pooling : sumber daya komputasi dari penyedia cloud harus memenuhi banyak pelanggan
dan bersifat dinamis tergantung kebutuhan pelanggannya. Contohnya google, menyediakan
ratusan ribu server yang tersebar di penjuru dunia sehingga dapat melayani jutaan penggunanya.

3. On-demand Self Service : pengguna cloud dapat mengatur sendiri layanan yang dipakai  sesuai
dengan kebutuhannya tanpa interaksi dari pihak penyedia layanan. Contohnya menggunakan gmail,
kita bisa menyimpan, memindahkan, menghapus email, dsb tanpa campur tangan dari penyedia
cloud.
4. Measured Service : Sistem cloud menyediakan layanan yang dapat memonitor dan
mengoptimalkan penggunaan sumber daya terhadap layanan yang dipakai (misalnya tempat
penyimpanan, pemrosesan, bandwidth, dan akun pengguna yang aktif). Sehingga pelanggan dapat
memonitor sumber daya komputasi yang dipakai secara transparan antara penyedia layanan dan
pelanggan. Misalnya dropbox, kita bisa memantau space yang terpakai ataupun space yang masih
kosong, mengetahui masa aktif akun, dan lain sebagainya.
5. Rapid Elasticity : kapasitas layanan bersifat fleksibel tergantung kebutuhan pengguna. Sehingga
pengguna cloud dapat dengan mudah meminta menaikkan atau menurunkan kapasitas layanan
sesuai kebutuhannya. Jadi, kapasitas layanan ini seolah tak terbatas dan pengguna cloud dapat
memilih sesuai dengan kebutuhannya setiap saat. Misalnya office 365, kita bisa dengan cepat
mengubah layanan yang diinginkan dari small ke bussiness atau sebaliknya sesuai denngan
kebutuhan.
Model layanan cloud computing
1. Software as a Service (SaaS)
Layanan Cloud Computing jenis ini seperti namanya, tersedia dalam bentuk
perangkat lunak (software). Contoh dari layanan SaaS adalah google docs,
spreadsheet, dan adobe creative cloud. Pada dasarnya kita tidak perlu
memikirkan dimana (secara fisik) data disimpan atau bagaimana aplikasi
dikelola. Hal-hal tersebut sudah termasuk dalam layanan yang diberikan oleh
penyedia Software as a Service.
Melalui SaaS, Kita dapat mengakses software (aplikasi) dengan mudah tanpa
perlu menyediakan storage fisik. Penyedia layanan juga menjamin
ketersediaan dan reliabilitas aplikasi pada pemiliknya. Jadi, Kita bisa fokus
dalam memaksimalkan penggunaan aplikasi tersebut.
2. Platform as a Service (PaaS)
Layanan cloud PaaS tersedia dalam bentuk platform yang dapat Kita gunakan untuk
membuat aplikasi. Kita analogikan saja seperti ini, PaaS memungkinkan Kita untuk
menyewa “rumah” dan berbagai “lingkungan”-nya (network, database engine, sistem
operasi, framework aplikasi, dan sebagainya) untuk membantu berjalannya aplikasi
yang akan kita buat. Sebagai penyewa, Kita tidak perlu lagi memikirkan pemeliharaan
rumah tersebut karena penyedia layanan Platform as a Service -lah yang akan
melakukannya, sehingga Kita dapat fokus mengembangkan aplikasi yang Anda buat
di “rumah” tersebut.
Contoh penyedia layanan PaaS ini adalah IBM Bluemix. Pada layanan tersebut, Kita
dapat membuat aplikasi sendiri dengan berbagai fitur yang telah tersedia. Biasanya,
fitur utama dari PaaS adalah skalabilitas tingkat tinggi. Jadi, jika terjadi peningkatan
aplikasi milik Kita, penyedia PaaS secara otomatis akan menyesuaikan aplikasi Kita
untuk dapat tetap berjalan secara optimal.
3. Infrastructure as a Service (IaaS)
Pada IaaS, penyedia layanan akan memberikan sumber daya infrastruktur
komputasi (cloud computing) secara lengkap. Mulai dari server, storage, jaringan,
hingga data center. Secara sederhana, Kita sebenarnya sedang menyewa
komputer virtual yang masih kosong. Setelah disewa, kita bisa menambahkan
komponen komputasi seperti CPU, RAM, Storage, Public IP, dll untuk membangun
komputer virtual yang sesuai dengan kebutuhan Anda.
Dengan menggunakan layanan IaaS, Kita tak perlu membeli perangkat komputer
fisik dan juga memikirkan pengelolaannya. Kabar baiknya lagi, IaaS
memungkinkan kita untuk melakukan konfigurasi komputer virtual tersebut secara
mudah, cepat dan praktis. Misalnya, jika komputer virtual menampung data lebih
dari kapasitas yang tersedia, kita bisa menambahkan RAM atau storage dengan
cepat.
Menurut NIST, cloud computing dibagi menjadi empat macam berdasarkan jenis penyebarannya, yaitu:
1. Private Cloud: Infrastruktur Cloud yang disediakan khusus untuk memenuhi kebutuhan internal
suatu perusahaan. Private cloud ini dimiliki, dioperasikan, dan diatur oleh organisasi atau
departemen IT pada suatu perusahaan sementara departemen lain sebagai konsumennya.
2. Public Cloud: Layanan cloud computing yang terbuka untuk umum yang bersifat gratis maupun
berbayar. Pengguna dapat langsung menggunakan layanan dengan mengikuti ketentuan yang
berlaku dari pihak provider.
3. Community Cloud: Layanan cloud computing yang eksklusif dibangun untuk komunitas tertentu
yang memiliki konsentrasi pada bidang yang sama.
4. Hybrid Cloud: Merupakan gabungan dua atau lebih dari jenis cloud computing (private, public,
atau community). Dalam hybrid cloud, perusahaan dapat memilih proses bisnis mana yang bisa
dipindahkan ke public cloud dan proses bisnis yang harus tetap berjalan pada private cloud.
Beberapa contoh aplikasi yang menggunakan cloud computing, yaitu:

Dropbox
Aplikasi ini dapat berjalan di computer dan mobile anda. Sangat mudah di gunakan, setelah anda register di situsnya,
anda hanya perlu melakukan instalasi di komputer dan mobile anda. Setelah itu anda hanya perlu menyalin semua file-
file anda ke folder Dropbox dan akan otomatis tersinkronisasi dengan mobile anda. Anda dapat menikmati layanan ini
gratis untuk 2GB.
Google Drive
Jika anda memiliki Google Account maka anda dapat menikmati layanan ini secara langsung. Cukup dengan melakukan
instalasi aplikasi nya makan komputer, mobile dan account Google anda akan tersinkronisasi. Aplikasi ini sangat cocok
bagi anda pengguna mobile yang berbasi Android. Anda dapat menikmasi layanan ini secara gratis untuk 5GB.
Microsoft Skydrive
Aplikasi ini dibuat oleh Microsoft, cara kerja nya sama dengan Dropbox dan Google Drive, namun Skydrive ini
memberikan keuntungan untuk dapat membaca file-file Microsoft Office anda secara online dan dapat melakukan
perubahan menggunakan Office Online. Anda dapat menikmati layanan ini secara gratis untuk 7GB.
Cara Kerja Sistem Cloud Computing

Sistem Cloud bekerja menggunakan internet sebagai server dalam mengolah data. Sistem ini memungkinkan pengguna
untuk login ke internet yang tersambung ke program untuk menjalankan aplikasi yang dibutuhkan tanpa melakukan
instalasi. Infrastruktur seperti media penyimpanan data dan juga instruksi/perintah dari pengguna disimpan secara
virtual melalui jaringan internet kemudian perintah – perintah tersebut dilanjutkan ke server aplikasi. Setelah perintah
diterima di server aplikasi kemudian data diproses dan pada proses final pengguna akan disajikan dengan halaman yang
telah diperbaharui sesuai dengan instruksi yang diterima sebelumnya sehingga konsumen dapat merasakan manfaatnya.
 
Contohnya lewat penggunaan email seperti Yahoo ataupun Gmail. Data di beberapa server diintegrasikan secara global
tanpa harus mendownload software untuk menggunakannya. Pengguna hanya memerlukan koneksi internet dan semua
data dikelola langsung oleh Yahoo dan juga Google. Software dan juga memori atas data pengguna tidak berada di
komputer tetapi terintegrasi secara langsung melalui sistem Cloud menggunakan komputer yang terhubung ke internet.

Anda mungkin juga menyukai