Anda di halaman 1dari 7

Komputasi Awan atau Cloud Computing

 Pengertian Cloud Computing


cloud computing (komputasi awan) adalah metode penyampaian berbagai layanan melalui
internet. Sumber daya yang dimaksud contohnya adalah aplikasi seperti penyimpanan
data, server, database, jaringan, dan perangkat lunak.

Daripada menyimpan banyak file di hard drive atau penyimpanan lokal di komputer


atau handphone, penyimpanan berbasis cloud memungkinkan Anda menyimpan file selama
Anda memiliki akses ke internet.

Cloud computing merupakan opsi yang populer karena memiliki banyak keuntungan, seperti
irit biaya, meningkatkan produktivitas, kecepatan, efisiensi, performa, dan keamanan. Maka
itu, tak heran banyak perusahaan atau orang-orang yang menggunakan cloud untuk
menyimpan data.

 Penjelasan Tentang Cloud Computing

Dinamakan cloud computing karena informasi yang diakses secara remote di “awan” atau


ruangan virtual. Perusahaan-perusahaan yang menyediakan layanan cloud, memungkinkan
para penggunanya menyimpan file dan aplikasi dari server jarak jauh. Mereka juga bisa
mengaksesnya asalkan ada sambungan internet. Ini berarti, seorang pengguna tidak perlu
berada di tempat tertentu untuk mendapatkan akses file-nya.

Cloud computing bisa bersifat public atau private. Public cloud menyediakan layanannya


secara publik di internet. Sementara di lain sisi, private cloud hanya menyediakan
layanannya ke orang-orang tertentu. Juga ada opsi hybrid, yang mengombinasikan
baik public cloud maupun private cloud.

 Contoh Pemanfaatan Cloud Computing

Terlepas dari bermacam layanannya, cloud computing memberikan penggunanya


serangkaian fungsi, seperti:
 Email
 Penyimpanan, backup, pengambilan data
 Membuat dan mengetes aplikasi
 Menganalisis data
 Streaming video dan audio

 Cara Kerja Cloud Computing

Setiap varian cloud computing memiliki dua faktor yang sama secara umum, yakni data
center yang berada di luar dan harus memiliki internet untuk mengaksesnya. Sumber daya
server dalam data center ini dikumpulkan untuk membuat platform yang sangat besar agar
siap menampung layanan virtual.

Sumber daya yang dikumpulkan ini diatur agar bisa fleksibel, sehingga para penggunanya
bisa mengakses lebih banyak ruang penyimpanan jika diperlukan. Demikian pula dengan
sumber daya yang sedang tidak digunakan, ini akan dilepas kembali ke cloud jika memang
sudah tidak lagi dibutuhkan.

Penggunaan sumber daya berbasis on-demand ini menawarkan skalabilitas dan fleksibilitas


yang hampir tidak terbatas. Pasalnya, kebutuhan Anda akan cloud computing senantiasa
berubah atau dinamis.

 Keuntungan Dalam Penggunaan Cloud Computing

Cloud computing bukan sekadar bisa mengakses file secara remote. Berkat cloud computing,


penggunanya dapat mengecek email di komputer mana pun, atau bahkan menyimpan serta
mengakses file dari mana pun seperti Dropbox atau Google Drive.

Maka itu, perusahaan-perusahaan yang menggunakan cloud dapat memangkas biaya secara


signifikan. Sebelum adanya cloud, perusahaan harus membeli, memiliki, membangun
manajemen informasi teknologi (IT) mereka sendiri. Sebaliknya, dengan adanya cloud,
perusahaan hanya membutuhkan pusat server dan divisi IT agar memastikan internet yang
dimiliki cepat dan stabil, agar karyawannya bisa berinteraksi dengan cloud secara online.
Cloud membuat para karyawan bisa menghemat ruang penyimpanan di laptop atau
komputer. Saat ada perangkat lunak atau program yang membutuhkan update,
tinggal download saja tanpa menggunakan cara tradisional seperti
menggunakan disc atau flash drive. 

Contohnya Adobe, penggunanya bisa mengakses aplikasi melalui Cretive Cloud dengan
model subscription. Ini memungkinkan penggunanya mengunduh versi terbaru dan
memperbaiki program lebih mudah.

 Perbedaan Grid Computing dan Cloud Computing

1. Arsitektur Yang Digunakan

Grid Computing menggunakan jenis arsitektur peer to peer dalam proses


komputasinya. Komputer yang terhubung dalam grid computing dapat saling
bekerjasama dan menggunakan resource satu sama lain berdasarkan konsep peer to
peer. Cloud computing menggunakan pendekatan arsitektur client-server, dimana
untuk menerapkan penggunaan cloud, sebuah server utama bertindak
mengalokasikan resource cloud untuk pengguna dengan mempertimbangkan beban
setiap komputer yang ada dalam cloud.

2. Penggunaan Resource

Dalam teknologi grid computing setiap komputer dapat memberikan atau


menyediakan resource bagi komputer lain. Seperti halnya mekanisme penyediaan
layanan torrent, setiap komputer yang online dapat saling berbagi resource dengan
komputer lain yang sedang terhubung dalam jaringan.

Teknologi cloud computing menggunakan pengaturan resource terpusat, konfigurasi


secara terpusat menjadi tanggung jawab server utama. Server inilah yang akan
menentukan manakah server yang akan mengambil alih tanggung jawab jika terjadi
kegagalan pada salah satu server.
3. Kebutuhan Pembayaran

Meskipun beberapa layanan cloud computing gratis namun untuk mendapatkan


layanan paripurna kita akan diminta melakukan pembayaran, misalnya pada aplikasi
Google One, Google Suite, Microsoft 365, Microsoft Azure, AWS dan lain sebagainya.
Pada dasarnya layanan gratis cloud computing ditujukan agar pengguna tertarik
untuk beralih ke versi berbayar. Itulah mengapa saat ini batasan sebuah akun Gmail
hanya 17Gb, selebihnya pengguna harus membayar biaya bulanan pada Google.

Hal ini karena cloud computing memang ditujukan sebagai layanan, ada tiga layanan
dalam cloud computing yaitu :

 Softwares as services
 Platforms as services
 Infrastuctures as services

Grid computing bertindak sebaliknya, tidak ada biaya yang perlu digunakan
pengguna untuk mengakses grid computing, namun untuk dapat melakukan grid
computing pengguna harus melakukan setup terlebih dahulu dengan bantuan kernel
linux.

4. Aksesibilitas

Cloud computing diciptakan untuk memastikan aksesibilitas terhadap layanan dapat


diakses selama 24/7, reliabilitas dan availabilitas merupakan kunci layanan cloud
computing. Penggunaan cloud computing adalah untuk mengurangi down time yang
dapat menghalangi pengguna mengakses layanan. Saat terjadi gangguan cloud
computing biasanya akan segera viral di dunia maya, misal saat warganet heboh
karena tidak bisa mengakses layanan whatsapp, IG dan facebook secara bersamaan.
Grid computing, aksesibilitas bukan menjadi tujuan utama, grid computing tidak
mengharuskan sebuah komputer anggotanya untuk menyala selama 24/7.
Pengaksesan sumber daya hanya terjadi saat sebuah komputer menyala dan online.
5. Perbedaan Orientasi Tujuan

Fokus Grid computing pada application oriented, bagaimana bisa mencapai goal
dengan cepat dan mudah, sedangkan cloud computing merupakan layanan service
oriented. Grid computing bertujuan mempercepat pencapaian sebuah pekerjaan
dengan memanfaatkan sumber daya yang ada sementara cloud computing bertujuan
agar pengunjung tetap dapat mengakses layanan.

6. Network Operasional

Perbedaan grid dan cloud computing berikutnya adalah dari sisi operasional, scope
operasional grid computing umumnya menggunakan jaringan privat, VPN, dibuat oleh
suatu instansi, organisasi atau lembaga ilmiah dan ditujukan untuk tujuan internal
organisasi tersebut. Cloud computing menggunakan layanan publik internet,
meskipun beberapa juga menggunakan VPN, namun basisnya cloud computing
adalah melayani publik maka layanan ini bersifat public oriented.
Referensi

indonesiancloud.com. Mengenal Cloud Computing: Pengertian, Tipe, dan Fungsinya. Diakses


pada 21 Februari 2023, https://indonesiancloud.com/mengenal-cloud-computing/

perbedaan.net. (2022, April 16). Perbedaan Grid dan Cloud Computing. Diakses pada 21
Februari 2023, https://perbedaan.net/perbedaan-grid-dan-cloud-computing/

Anda mungkin juga menyukai