Anda di halaman 1dari 22

Cloud computing

Tugas Kelompok

Makalah Mata Kuliah Sistem ERP

Disusun Oleh :

Damianus Tommi : C1957201037


Didit Gustriadi : C1957201004
Satria Fazri : C1957201049

PROGRAM STUDI S1 SISTEM INFORMASI


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER
STMIK PALANGKARAYA 2021

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur penulis haturkan kehadirat Allah SWT. Atas rahmat-Nya lah
Penulis dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.Tak lupa Penulis juga
menghaturkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepadasemua pihak yang telah mendukung dan
membantu Penulis dalam menyelesaikan makalah yang berjudul “MAKALAH CLOUD
COMPUTING” ini.

Penulis menyadari bahwa makalah tersebut masih banyak adanya kekurangan dan masih
jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu penulis berharap akan kritik dan sarannya dari segenap
pembaca. Demikianlah semoga makalah yang telah dibuat tersebut dapat bermanfaat bagi
semuanya. Terimakasih
                                                                                               

BAB I
PENDAHULUAN

1.             Latar Belakang Masalah

Dalam kehidupan sehari-hari, kebutuhan akan data merupakan hal yang tak bisa
terhindarkan lagi. Semua dari hasil kerja kita pasti berupa data baik yang berupa nyata
ataupun data digital. Data digital merupakan suatu kumpulan kode yang
merepresenasikan hasil kerja kita agar bisa dibaca oleh komputer atau alat olah data
kita. Untuk data digital, pastilah memeliki suatu ukuran besar (size) yang menjadi
batasannya. Dengan size tersebut maka data digital dapat diartikan sebagai sesuatu
yang spesifik dan dapat didefinisikan bentuknya.
Data digital, memiliki kelebihan jika dibanding dengan data nyata yaitu dapat
dipakai terus menerus tanpa mengalami perusakan atau dapat disebut memiliki kualitas
yang sama.Data digital dapat digunakan terus menerus karena dapat disimpan untuk
bisa digunakan terus menerus jika disimpan di dalam alat penyimpanan (storage).
Dengan semua kemudahan dari data digital tersebut, data digital juga memiliki suatu
kekurangan yaitu dengan adanya  ukuran size, maka storage(alat simpan) dari data
tersebut harus memiliki ukuran (Space Storage) yang sejumlah dengan data yang akan
disimpan. Untuk beberapa data memang masalah ini belum begitu terlihat, tapi jika data
digital yang akan disimpan terus menumpuk akibat dari pentingya danbanyaknya tugas.
Maka solusi yang biasanya diambil adalah penghapusan data yang lama atau dengan
penambahan storage baru. Memang untuk penambahan storage baru bisa
menyelamatkan data yang sudah tidak muat, tetapi dengan begitu akan menambah
jumlah limbah dan biaya yang besar.
Sebetulnya jawaban dari masalah ini sudah mulai tercetus oleh John McCarthy
pada tahun 1960-an akan tetapi pada waktu itu masih dirasakan suatu kesuliatan untuk
mewujudkan pemecahan masalah ini. Dengan perkembangan dunia maya yang cepat
seiring dengan diluncurkannya Web 2.0 maka jawaban dari masalah storage yang
selama  belum bisa diatasi dapat dipecahkan yaitu dengan Cloud Computer (Cloud
Storage). Cloud Storage merupakan layanan penyimpanan data secara Online di
Storage Server, atau dengan kata lain data kita akan disimpan pada database(storage)
milik server online. Dengan cloud storage penggunanya tidak perlu lagi untuk
membawa data digital dalam alat penyimpanan yang banyak melainkan sewaktu-waktu
dapat diunduh dan diambil lagi untuk digunakan melalaui jaringan internet untuk
mengakses data di server.

2.      Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah di uraikan di atas, pokok permasalahan yang
dapat di angkat adalah:

1.      Apa yang dimaksud dengan Cloud Computing?


2.      Apa saja karakteristik yang dimiliki Cloud Computing?
3.      Bagaimana mengenai sejarah Cloud Computing?
4.      Apa saja kelebihan Cloud Computing ?
5.      Apa saja kekurangan yang dimiliki Cloud Computing?
6.       Apa saja layanan yang di berikan Cloud Computing?
7.       System operasi apa yang di gunakan dalam Cloud Computing?
8.      Bagaimana spesifikasi computer server maupun computer client untuk mendukung layanan
Cloud Computing?
9.      Bagaimana infrastruktur Cloud Computing?
10.  Perusahaan apa yang menyediakan Cloud Computing serta biaya/tariff yang di gunakan?

3.             Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dalam penulisan makalah ini antara lain :
1)      Untuk memenuhi tugas dari dosen mata kuliah Teknologi Informasi dan Komunikasi.
2)      Untuk menambah wawasan ilmu pengetahuan bagi semua pembaca termasuk penulis yang telah
mencari infomasi perkembangan teknologi dan referensi mengenai teknologi mengenai
jaringan Cloud Computing
3)      Mempermudah memahami dan menggunakan Cloud Computing
4)      Untuk mengetahui spesifikasi computer yang mendukung layanan Cloud Computing.
BAB II
PEMBAHASAN

1.             Pengertian Cloud Computing
 Komputasi awan (Cloud Computing) adalah di mana informasi secara permanen tersimpan
di server di internet dan tersimpan secara sementara di komputer pengguna atau client seperti
desktop, komputer tablet, notebook, komputer tembok, handheld, sensor-sensor, monitor dan
lain-lain.
Cloud Computing (Komputasi awan) adalah gabungan pemanfaatan teknologi komputer
(komputasi) dan pengembangan berbasis Internet (awan). Awan (cloud) adalah metefora dari
internet, sebagaimana awan yang sering digambarkan di diagram jaringan komputer.
Komputasi awan (Cloud Computing) adalah suatu konsep umum tren teknologi terbaru lain
yang dikenal luas mencakup SaaS, Web 2.0 dengan tema umum berupa ketergantungan terhadap
Internet untuk memberikan kebutuhan komputasi pengguna. Sebagai contoh, Google Apps
menyediakan aplikasi bisnis umum secara daring yang diakses melalui suatu penjelajah web
dengan perangkat lunak dan data yang tersimpan di server.
Sebagaimana awan dalam diagram jaringan komputer tersebut, awan (cloud) dalam Cloud
Computing juga merupakan abstraksi dari infrastruktur kompleks yang disembunyikannya. Ia
adalah suatu metoda komputasi di mana kapabilitas terkait teknologi informasi disajikan sebagai
suatu layanan (as a service),  sehingga pengguna dapat mengaksesnya lewat Internet  (di dalam
awan) tanpa mengetahui apa yang ada didalamnya, ahli dengannya, atau memiliki kendali
terhadap infrastruktur teknologi yang membantunya.

2.              Sejarah Cloud Computing

Konsep awal Cloud Computing muncul pertama kali pada tahun 1960 oleh John
McCarthy yang berkata “komputasi suatu hari nanti akan menjadi sebuah utilitas umum” ide dari
cloud computing sendiri bermula dari kebutuhan untuk membagikan data untuk semua orang di
seluruh dunia. Mohamed J.C.R Licklider, pencetus ide ini, menginginkan semua orang untuk
dapat mengakses apa saja di mana saja. Dengan munculnya grid computing, cloud computing
melalui internet menjadi realitas.
Cloud computing adalah sebuah mekanisme dimana kemampuan teknologi informasi
disediakan bukan sebagai produk, melainkan sebagai layanan berbasis internet yang
memungkinkan kita “meenyewa” sumber daya teknologi informasi (software, processing power,
storage, dan lainnya) melalui internet dan memanfaatkan sesuai kebutuhan kita dan membayar
yang digunakan oleh kita saja.
Cloud computing merupakan evolusi dari vrtualization,service oriented architecture,
autonomic dan utily computing. Cara kerja dari cloud computing bersifat transparan, sehingga
end-user tidak perlu pengetahuan, control akan, teknologi insfratuktur dari cloud computing
untuk dapat menggunakannya dalam menyelesaikan tugas-tugas mereka .merka hanya perlu tahu
bagaimana cara mengaksesnya.
Cloud computing adalah hasil dari evolusi bertahap di mana sebelumnya terjadi
fenomena grid computing, virtualisasi, application service provision (ASP) dan Software as a
Service (SaaS). Konsep penyatuan computing resources melalui jaringan global sendiri dimulai
pada tahun ‘60-an. Saat itu muncul “Intergalactic computer network” oleh J.C.R. Licklider, yang
bertanggung jawab atas pembangunan ARPANET (Advanced Research Projects Agency
Network) di tahun 1969. Beliau memiliki sebuah cita-cita di mana setiap manusia di dunia ini
dapat terhubung dan bisa mengakses program dan data dari situs manapun, di manapun. Menurut
Margaret Lewis, Direktur Marketing Produk AMD. “Cita-cita itu terdengar mirip dengan apa
yang kini kita disebut dengan cloud computing”. Para pakar komputasi lainnya juga memberikan
penambahan terhadap konsep ini, di antaranya John McCarthy yang menawarkan ide mengenai
jaringan komputasi yang akan menjadi infrastruktur publik, sama seperti the service bureaus
yang sudah ada sejak tahun ‘60-an.

Semenjak tahun ‘60-an, cloud computing telah berkembang berdampingan


dengan perkembangan Internet dan Web. Namun karena terjadi perubahan teknologi
bandwidth yang cukup besar pada tahun 1990-an, maka Internet lebih dulu
berkembang dibanding cloud computing. Dan kini teryata terlihat bahwa pendorong
utama cloud computing adalah karena adanya revolusi Internet. Salah satu batu
loncatan yang cukup drastis adalah dengan adanya Salesforce.com di tahun 1999,
yang merupakan pencetus pertama aplikasi perusahaan dijalankan melalui Internet.
Perkembangan berikutnya adalah adanya Amazon Web Services di tahun 2006, di
mana dengan teknologi Elastic Compute Cloud (EC2), terdapat situs layanan web yang
di komersialkan yang memungkinkan perusahaan kecil dan individu untuk menyewa
komputer atau server, agar dapat menjalankan aplikasi komputer mereka.

Batu lompatan besar lainnya datang di tahun 2009 dengan Web 2.0 mencapai puncaknya.
Google dan lainnya memulai untuk menawarkan aplikasi browser-based untuk perusahaan besar,
seperti Google Apps. “Kontribusi yang paling penting dari komputasi cloud adalah munculnya
“killer apps” dari penguasa teknologi seperti Microsoft dan Google. Ketika perusahaan tersebut
mengirimkan layanan dalam bentuk yang mudah untuk di konsumsi, efek penerimaannya
menjadi sangat luas”, menurut Dan Germain, Chief Technology IT provider Cobweb Solution.
“Faktor utama lainnya yang mempengaruhi berkembangnya komputasi cloud antara lain
matangnya teknologi visual, perkembangan universal banwidth berkecepatan tinggi, dan
perangkat lunak universal”, menurut Jamie Turner sang pelopor komputasi cloud. Turner
menambahkan, “cloud computing sudah menyebar luas hingga kepada para pengguna Google
Doc. Kita hanya dapat membayangkan betapa besarnya ruang lingkup yang sudah di capai. Apa
saja dapat di lakukan dan dikirimkan melalui cloud”.

3.             Manfaat Menggunakan Cloud Computing


Dengan adanya cloud computing akan mengubah paradigma perusahaan ataupun
organisasi IT dalam  memandang  investasi  teknologi  komunikasi  informasi.  "Investasi  untuk 
modal  kapital berubah menjadi  biaya  operasional  dengan  besaran  yang  lebih  efisien  akibat 
adanya  cloud computing,dan  Ini  membuat  para  pengguna  (user)  bebas  berkreasi  dan  tidak 
perlu menyediakan infrastruktur (data center, processing power, storage, sampai ke aplikasi
desktop) untuk dapat memiliki sebuah sistem, karena semuanya sudah disediakan secara virtual

Disaat  ini kebutuhan akan pemakaian  , pemeliharaan dan keamanan sistem  informasi
semakin  meningkat,  mendorong  perusahaan  ataupun  organisasi  untuk  meningkatkan  dan
mengamankan  sistem mereka,  namun Karena  perusahaan  ataupun  organisasi  tidak memiliki
sumber  daya  yang  besar  untuk membeli  sistem  untuk  keperluan mereka    dan  bahkan  untuk
memelihara sistem  informasi mereka  ,terlebih  lagi untuk mengamankan sistem  tersebut
maka  kemungkinan  besar Cloud Computing  akan menjadi  pilihan  pertama  dan 
kemungkinan  besar akan berkembang, khusunya di Indonesia.

Bahkan dengan Cloud Computing, mereka (perusahaan / organisasi) hanya menyewa


layanan atau jasa dari penyedia Cloud Computing.  Seperti sudah dijelaskan sebelumnya dengan
Cloud Compuitng ini dapat mengurangi investasi awal dari sebuah perusahaan atau organisasi
yang membutuhkan pememakaian, pemeliharaan dan keamanan sistem informasi yang lebih
baik.

Dalam  hal  ini  investasi  yang  besar  bagi  sebuah  perusahaan  atau  organisasi  akan 
berubah menjadi suatu sistem operasional yang mudah dikelola, bahkan penyedia jasa seperti
Software as a Service  (SaaS) yand ada di Cloud dapat menawarkan harga yang sangat rendah
karena faktor ekonomi.
Dengan Cloud Computing kita  tidak perlu  lagi dikuatirkan dengan adanya kompleksitas
Teknologi saat  ini. Perusahaan dan organisasi yang dalam usahanya menggunakan Teknologi
Informasi tidak perlu takut dengan hal-hal yang dapat mengancam keamanan sistem  informasi
mereka  dan  bahkan  dalam  hal  peng-updatetan  suatu  Teknologi  atau  aplikasi  yang  dipakai,
karena semuanya itu bisa diserahkan kepada penyedia layanan di Cloud Computing.

Cloud  Computing  jangan  dijadikan  sebagai  ―Core  Business‖  bagi  sebuah 


perusahaan  tapi sebaliknya jadikan-lah Cloud Computing  ini sebagai ―Support Business‖,
prinsip ini yang benar karena  Cloud  Computing  sebagai  penunjang  suatu  perusahaan  dalam 
mengelola  sistem informasi  yang  ada  di  perusahaan  tersebut  dengan maksud  dan  tujuan 
untuk  kelangsungan bisnis dari perusahaan tersebut, karena Cloud Computing memberikan
solusi bagi perusahaan untuk meringankan operasional perusahaan tersebut dalam hal
pengolahan data.

1.       Skalabilitas  - Mudah meningkatkan  kapasitas,  sebagai  kebutuhan  komputasi  berubah,


tanpa membeli peralatan tambahan.
2.       Accessibility - Akses data dan aplikasi melalui internet dari mana saja.  Mengurangi Biaya  
3.        Shift  Beban  -  Free  staf  TI  internal  dari  pembaruan  dan  isu-isu  konstan.
Keprihatinan  utama  mengenai  cloud  computing  adalah  keamanan  dan 
kehandalan. Banyak organisasi mengalami  kesulitan mempercayai  informasi mereka  dengan 
vendor  pihak  ketiga, dan  juga  penyedia  dipublikasikan  padam  telah meningkatkan 
keprihatinan  mereka mengevaluasi kebutuhan  komputasi Anda, penting untuk
mempertimbangkan baik manfaat dan risiko dari Cloud Computing.
Sebagai contoh, data-kerugian yang mungkin baik itu dalam Cloud Computing  dan 
sistem  perusahaan  tradisional,  tetapi  dalam  banyak  kasus  vendor  Cloud Computing  akan
memiliki  lebih  banyak  sumber daya  yang  tersedia  dengan  cepat  dan  akurat memperbaiki
kegagalan ini.
Selain  itu  dengan  teknologi  Cloud  Computing  (komputasi  awan)  akan  memberikan
dampak  lebih ekonomis dan sumber daya  IT yang digunakan  lebih efisien, saat aplikasi bisnis
dioperasikan dalam suatu lingkungan. Jasa  Cloud  adalah  bisnis  yang  paling  cepat  tumbuh 
dan  berkembang  pendekatannya  untuk memberikan  aplikasi  dan  layanan  dari mana  saja  ke 
pelanggan  apapun,  pada  perangkat apapun. Sebuah pergeseran yang terjadi dengan komputasi
awan yang membentang di alam teknologi dan bisnis, sebuah pergeseran yang dramatis akan
mengubah bisnis dan bagaimana menggunakan teknologi untuk memenuhi persyaratan. 
Dengan  Cloud  Kemampuan  untuk  menangani  tugas-tugas  penting,  dapat  dilakukan
lebih  efisien  oleh  karena  dilakukan  oleh    pihak  ketiga,  apakah mereka merupakan  inti  atau
bukan  inti  dengan  bisnis  anda,  adalah  sebuah  model  bisnis  yang  umum  dan  merupakan
layanan yang bisa menguntungkan anda.

4.             Karakteristik Cloud Computing


Dengan semakin maraknya pembicaraan seputar cloud computing, semakin banyak
perusahaan yang mengumumkan bahwa mereka menyediakan layanan cloud computing. Akan
sangat membingungkan bagi kita para pengguna untuk memastikan bahwa layanan yang akan
kita dapatkan adalah cloud computing atau bukan. Untuk mudahnya, dari semua definisi yang
ada, dapat diintisarikan bahwa cloud computing ideal adalah layanan yang memiliki 5
karakteristik berikut ini.

1)   On-Demand Self-Services
Sebuah layanan cloud computing harus dapat dimanfaatkan oleh pengguna melalui 
mekanisme swalayan dan langsung tersedia pada saat dibutuhkan. Campur tangan penyedia
layanan adalah sangat minim. Jadi, apabila kita saat ini membutuhkan layanan aplikasi CRM
(sesuai contoh di awal), maka kita harus dapat mendaftar secara swalayan dan layanan tersebut
langsung tersedia saat itu juga.

2)   Broad Network Access


Sebuah layanan cloud computing harus dapat diakses dari mana saja, kapan saja, dengan
alat apa pun, asalkan kita terhubung ke jaringan layanan. Dalam contoh layanan aplikasi CRM di
atas, selama kita terhubung ke jaringan Internet, saya harus dapat mengakses layanan tersebut,
baik itu melalui laptop, desktop, warnet, handphone, tablet, dan perangkat lain.

3)   Resource Pooling
Sebuah layanan cloud computing harus tersedia secara terpusat dan dapat membagi sumber
daya secara efisien. Karena cloud computing digunakan bersama-sama oleh berbagai pelanggan,
penyedia layanan harus dapat membagi beban secara efisien, sehingga sistem dapat
dimanfaatkan secara maksimal.

4)   Rapid Elasticity
   Sebuah layanan cloud computing harus dapat menaikkan (atau menurunkan) kapasitas
sesuai kebutuhan. Misalnya, apabila pegawai di kantor bertambah, maka kita harus dapat
menambah user untuk aplikasi CRM tersebut dengan mudah. Begitu juga jika pegawai
berkurang. Atau, apabila kita menempatkan sebuah website berita dalam jaringan cloud
computing, maka apabila terjadi peningkatkan traffic karena ada berita penting, maka kapasitas
harus dapat dinaikkan dengan cepat.

5)  Measured Service
   Sebuah layanan cloud computing harus disediakan secara terukur, karena nantinya akan
digunakan dalam proses pembayaran. Harap diingat bahwa layanan  cloud computing dibayar
sesuai penggunaan, sehingga harus terukur dengan baik.

5. Sistem Kerja Cloud Computing


Ketika berbicara tentang sistem cloud computing, sistem ini terbagi menjadi dua
bagian: ujung depan dan ujung belakang. Mereka terhubung satu sama lain melalui
jaringan, biasanya adalah Internet. Ujung depan adalah sisi pengguna komputer (user),
atau klien (client), melihat. Bagian belakang adalah “cloud” bagian dari sistem.
Ujung depan termasuk komputer klien (atau jaringan komputer) dan aplikasi yang
diperlukan untuk mengakses sistem komputasi awan. Tidak sistem komputasi awan
semua memiliki antarmuka pengguna yang sama. Layanan seperti Web-based e-mail
program memanfaatkan browser Web yang ada seperti Internet Explorer atau Firefox.
Sistem lain memiliki aplikasi unik yang menyediakan akses jaringan untuk klien.
Di ujung belakang sistem adalah berbagai komputer, server dan sistem
penyimpanan data yang menciptakan “cloud” dari layanan komputasi. Secara teori,
sebuah cloud computer system dapat mencakup hampir semua program komputer
yang dapat anda bayangkan, dari data pengolahan hingga video game. Biasanya,
setiap aplikasi akan memiliki server khusus nya sendiri.
Sebuah server pusat mengelola sistem, memantau lalu lintas dan permintaan
client untuk memastikan semuanya berjalan lancar. Sistem ini mengikuti seperangkat
aturan yang disebut protokol dan menggunakan jenis khusus dari perangkat lunak yang
disebut middleware. Middleware network memungkinkan komputer untuk
berkomunikasi satu sama lain. Sebagian besar, server tidak berjalan pada kapasitas
penuh. Itu berarti ada kekuatan pemrosesan yang hasil buangannya tidak terpakai.
Maka akan memerlukan sebuah cara. Teknik ini disebut virtualisasi server. Dengan
memaksimalkan output dari setiap server, virtualisasi server mengurangi kebutuhan
pada mesin dalam bekerja.

6. Jenis layanan yang Disediakan Cloud Computing


Secara umum, layanan Cloud Computing dibagi menjadi tiga tingkat, yaitu aplikasi
/ perangkat lunak, platform, dan infrasturktur ( Software as a Service, Platform as a
Service, dan Infrastructure as a Service)

1. Infrastructure as Service
       Hal ini meliputi seluruh penyediaan infratruktur IT seperti fasilitas data center, storage,
server, grid untuk virtualized server, dan seluruh komponen networking yang ada didalam sistem
cloud yang dikelola pihak ketiga. Sebagai pengguna, Pelanggan hanya perlu login ke sebuah
interface yang disiapkan oleh provider dan memilih sendiri spesifikasi layanan yang dibutuhkan
lalu membayarnya sesuai kapasitas yang dipakai, pelanggan tidak perlu menunggu lama untuk
dapat menggunakan server sesuai kapasitas yang dibutuhkannya. Sinonim lainnya adalah
Hardware as a Service. Secara sederhana, kita “menyewa” infrastruktur atau hardware provider
Cloud Computing, seperti server space, network equipment, memory, CPU cycle, dan storage.
Ada kasus ketika konfigurasi yang disediakan oleh penyedia PaaS tidak sesuai dengan
keinginan kita. Kita berniat menggunakan aplikasi yang memerlukan konfigurasi server yang
unik dan tidak dapat dipenuhi oleh penyedia PaaS. Untuk keperluan seperti ini, kita dapat
menggunakan layanan cloud computing tipe Infrastructure as a Service (IaaS).
Pada IaaS, penyedia layanan hanya menyediakan sumber daya komputasi seperti
prosesor, memori, dan storage yang sudah tervirtualisasi. Akan tetapi, penyedia layanan tidak
memasang sistem operasi maupun aplikasi di atasnya. Pemilihan OS, aplikasi, maupun
konfigurasi lainnya sepenuhnya berada pada kendali kita.
Jadi, layanan IaaS dapat dilihat sebagai proses migrasi server-server kita dari on-premise
ke data center millik penyedia IaaS ini. Para vendor cloud computing lokal rata-rata
menyediakan layanan model IaaS ini, dalam bentuk Virtual Private Server.

2.      Platform-as-a-service
 Adalah development platform berbasis web, dimana Anda bisa menggunakannya untuk
membuat sebuah aplikasi web. PaaS akan membuka kesempatan bagi para developer dari
berbagai tingkat pengetahuan, untuk mengembangkan aplikasi secara cepat dan murah.

Selain itu, aplikasi yang dihasilkan bisa langsung dideploy dengan mudah, tanpa harus
melibatkan tenaga ahli untuk melakukannya,memungkinkan developer untuk menghilangkan
kekhawatirkan mengenai kebutuhan operating system,infrastructure scaling, load balancing dan
lainnya, sehingga mereka tetap fokus pada application developmentnya. Contohnya adalah
Google AppEngine, yang menyediakan berbagai tools untuk mengembangkan aplikasi di atas
platform Google, dengan menggunakan bahasa pemrograman Phyton dan Django. 
Sering terjadi, suatu aplikasi software yang sifatnya package tidak dapat memenuhi
kebutuhan proses bisnis kita. Demikian pula dengan SaaS, di mana aplikasi yang ditawarkan
sebagai layanan tidak sesuai dengan proses bisnis kita. Nah, pada skenario ini, kita dapat
menggunakan jenis layanan yang disebut Platform as a Service (PaaS).
Pada PaaS, kita membuat sendiri aplikasi software yang kita inginkan, termasuk skema
database yang diperlukan. Skema itu kemudian kita pasang (deploy) di server-server milik
penyedia jada PaaS. Penyedia jasa PaaS sendiri menyediakan layanan berupa platform, mulai
dari mengatur server-server mereka secara virtualisasi sehingga sudah menjadi cluster sampai
menyediakan sistem operasi di atasnya. Alhasil, kita sebagai pengguna hanya perlu memasang
aplikasi yang kita buat di atasnya.
Jika kita adalah perusahaan pembuat software, PaaS juga memberi alternatif lain. Alih-
alih memasang software di server konsumen, kita bisa memasang software tersebut di server
milik penyedia layanan PaaS, lalu menjualnya ke konsumen dalam bentuk langganan. Dengan
kata lain, kita membuat sebuah SaaS.
Singkatnya, dengan PaaS, kita membangun aplikasi kita sendiri di atas layanan PaaS
tersebut. Adapun contoh vendor penyedia layanan Paas adalah Microsoft Azure dan Amazon
Web Services

3.      Software-as-a-service
Adalah software atau aplikasi web-based interface, yang dideploy di sisi pihak ketiga,
sehingga dapat diakses melalui jaringan oleh setiap pelanggan. Anda tidak perlu melakukan
deployment aplikasi dari awal, tidak perlu membayar lisensi software, maupun membeli
seperangkat server untuk menjalankan aplikasi yang Anda butuhkan. Anda cukup membayar
aplikasi sesuai dengan penggunaan per user yang dibayar secara rutin dengan mekanisme OPEX.
Karena aplikasi ini berbasis web, maka Anda hanya butuh koneksi internet dan sebuah browser
untuk menjalankannya. Contoh SaaS yaitu layanan CRM online Salesforce.com, Zoho.com,
dengan harga yang sangat terjangkau, menyediakan layanan SaaS yang cukup beragam, mulai
dari layanan word processor seperti Google Docs, project management, hingga invoicing online.
Layanan akunting online pun tersedia, seperti yang diberikan oleh Xero.com dan masih banyak
lagi. IBM dengan Lotuslive.com nya dapat dijadikan contoh untuk layanan SaaS di area
kolaborasi/unified communication. Sayangnya untuk pasar dalam negeri sendiri, masih sangat
sedikit yang mau ber investasi untuk menyediakan layanan saat ini.

Sebenarnya kita sudah akrab dengan layanan cloud computing melalui Yahoo Mail,
Hotmail, Google Search, Bing, atau MSN Messenger. Contoh lain yang cukup populer adalah
Google Docs ataupun Microsoft Office Web Applications yang merupakan aplikasi pengolah
dokumen berbasis internet.
Di dunia bisnis, kita mungkin familiar dengan SalesForce.com atau Microsoft CRM yang
merupakan layanan aplikasi CRM. Di sini, perusahaan tidak perlu setup hardware dan software
CRM di server sendiri. Cukup berlangganan SalesForce.com maupun Microsoft CRM, kita bisa
menggunakan aplikasi CRM  kapan dan dari mana saja melalui internet. Kita tidak perlu
melakukan investasi server maupun aplikasi. Kita juga akan selalu mendapat aplikasi terbaru jika
terjadi upgrade. Intinya, kita benar-benar hanya tinggal menggunakan aplikasi tersebut.
Pembayaran biasanya dilakukan bulanan, dan sesuai jumlah pemakai aplikasi tersebut. Dengan
kata lain,  pay as you go, pay per use, per seat.
Nah, semua layanan ini, dimana suatu aplikasi software tersedia dan bisa langsung dipakai
oleh seorang pengguna,  termasuk ke dalam kategori Software as a Services (SaaS). Secara
sederhana, kita langsung mengkonsumsi layanan aplikasi yang ditawarkan.

  Contoh Perusahaan Pemberi Layanan Cloud Computing

         SaaS
Google, seperti Google Docs, Gmail, GoogleCalendar, dll. Microsoft, seperti Microsoft Office
Web Apps, Microsoft Office Communication Online, Microsoft Dynamics CRM, dll.

         PaaS

Google, seperti Google App Engine, Google Web Toolkit, dll. Microsoft, seperti Microsoft
Windows Live, Microsoft Windows Azure, dll.

         IaaS

Amazon Web Service, seperti Amazon Elastic Compute Cloud (EC2).

Skytap, seperti Skytap Cloud(TM)

Hexagrid, seperti V3Cloud Reseller Program

7. Tipe-Tipe Cloud Computing


Merujuk ke kata “Private”, Private Cloud sebenarnya menunjukkan suatu layanan cloud
yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan suatu enterprise atau perusahaan, dan bisa jadi
layanan cloud ini di-hosting pada Datacenter milik Cloud Provider seperti pada Amazon’s
Elastic Compute Cloud (EC2) atau Simple Storage Service (S3) maupun Datacenter milik
enterprise itu sendiri, yang jelas layanan cloud ini tidak bisa diakses secara umum atau bukan
layanan yang terbuka buat publik dan hanya bisa diakses oleh enterprise itu sendiri. Dan setiap
enterprise mempunyai kontrol langsung atas setiap aspek pelaksanaan Cloud: perangkat keras,
jaringan, sistem operasi dan perangkat lunak lain yang digunakan untuk menciptakan Cloud itu
sendiri; cara penerapan keamanan, bahkan API yang digunakan (yaitu jika menggunakan sistem
open source). Jadi kesimpulannya Private Cloud adalah infrastruktur layanan cloud yang
dioperasikan hanya untuk sebuah enterprise/organisasi/perusahaaan tertentu, pelanggannya
biasanya perusahaan dengan skala besar, infrastruktur dapat dikelola oleh perusahaan itu sendiri
atau oleh pihak ketiga dan lokasi bisa on-site atau off-site.
Sebuah public cloud, atau external cloud, adalah bentuk paling umum dari Cloud
Computing, di mana layanan yang dibuat tersedia untuk masyarakat umum dengan cara pay-as-
you-go. Pelanggan, baik itu merupakan pengguna individu maupun perusahaan mengakses
layanan yang disediakan oleh penyedia pihak ketiga melalui internet, dimana sumber daya
komputasi seperti aplikasi, sistem penyimpanan, dan jaringan yang diakses berbagi dengan
banyak pelanggan yang berbeda.
Model public cloud secara luas diterima dan diadopsi oleh banyak perusahaan karena
vendor public cloud terkemuka seperti Amazon, Microsoft dan Google, memiliki infrastruktur
yang telah dilengkapi dengan sejumlah besar data center, memungkinkan pengguna untuk secara
bebas menentukan seberapa besar sumber daya komputasi yang mereka sewa dan membayar
sesuai dengan apa yang mereka pergunakan.
Public cloud sangat memperhatikan efisiensi, fleksibilitas dan keamanan. Yang paling
utama adalah keamanan, walaupun berada dalam lingkungan cloud yang sama, antara satu
pelanggan dengan pelanggan lain tidak bisa saling melihat data satu sama lain. Hybrid cloud,
merupakan komposisi dari dua atau lebih infrastruktur cloud (private, community, atau public).
Meskipun secara entitas mereka tetap berdiri sendiri-sendiri, tapi dihubungkan oleh suatu
teknologi/mekanisme yang memungkinkan portabilitas data dan aplikasi antar cloud itu.
Misalnya, mekanisme load balancing yang antarcloud, sehingga alokasi sumberdaya bisa
dipertahankan pada level yang optimal.
Menurut lembaga NIST bahwa definisi dan batasan dari Cloud Computing sendiri masih
mencari bentuk dan standarnya. Sehingga nanti pasarlah yang akan menentukan model mana
yang akan bertahan.
Namun semua sepakat bahwa cloud computing akan menjadi masa depan dari dunia
komputasi. Bahkan lembaga riset bergengsi Gartner Group juga telah menyatakan bahwa Cloud
Computing adalah wacana yang tidak boleh dilewatkan oleh seluruh pemangku kepentingan di
dunia TI.

8.             Aspek Keamanan dan Privasi Cloud Computing


Sebelum suatu perusahaan/organisasi mendapatkan keuntungan dari komputasi awan, ada
beberapa aspek yang berkaitan dengan Keamanan dan Privasi di bawah ini yang harus
diperhatikan :
1.      Manajemen Resiko dan Ketaatan, organisasi yang mulai mengadopsi awan tetap harus
bertanggung jawab untuk aspek manajemen keamanan, resiko, dan ketaatan terhadap aturan yang
berlaku di industri terkait. Manajemen resiko dan ketaatan ini membutuhkan tim internal yang
kuat dan transparansi proses dari penyedia jasa awan.

Rekomendasi : penyedia jasa awan harus menggunakan beberapa framework atau best practice
seperti MOF, atau ITIL, dan memiliki sertifikasi seperti ISO/IEC 27001:2005, dan
mempublikasikan laporan audit ke SAS 70 type II. Selain itu juga, disesuaikan dengan ketentuan
suatu negara, mungkin juga harus taat terhadap PCI atau FISMA.

2.      Manajemen Akses dan Identitas, identitas bisa didapat melalui beberapa penyedia jasa awan, dan
harus bersifat interoperabel antar organisasi yang berbeda, penyedia awan yang berbeda, dan
berlandaskan proses yang kuat.

Rekomendasi : Autentikasi yang disarankan adalah menggunakan beberapa faktor sekaligus,


seperti biometric, one time password token (seperti token BCA), kartu ID dengan chip, dan
password.

3.      Integritas Layanan, layanan berbasis awan harus dibangun dengan landasan keamanan yang
kuat, dan proses-proses operasionalnya juga harus diintegrasikan dengan manajemen keamanan
di organisasi tersebut. Penyedia layanan awan harus mengikuti proses yang bisa dibuktikan,
terdefinisi, dan jelas dalam mengintegrasikan keamanan dan privasi ke dalam layanannya mulai
dari titik paling awal, di setiap titik di dalam siklus, sampai paling penghabisan. Selain itu
manajemen keamanan dan auditing harus selaras antara penyedia awan dan pelanggan.

Rekomendasi : Gunakan sertifikasi semacam EAL4+ (untuk evaluasi keamanan), SDL (untuk
pengembangan aplikasi), ISO/IEC 18044 (untuk incident response).

4.      Integritas Klien, layanan awan yang digunakan di sisi klien harus memperhatikan aspek
keamanan, ketaatan, dan integritas di sisi klien. Integritas klien bisa ditingkatkan dengan
menggunakan paduan praktek terbaik.

Rekomendasi : Perkuat sistem desktop, pastikan kesehatan sistem desktop, terapkan IT policy
yang tepat, federasi identitas, Network Access Protection dan sebagainya.

5.      Proteksi Informasi, layanan awan membutuhkan proses yang andal untuk melindungi informasi
sebelum, selama, dan setelah transaksi. Manfaatkan Klasifikasi Data untuk meningkatkan kontrol
terhadap data yang siap dilepas ke awan.

Rekomendasi : Gunakan teknologi enkripsi dan manajemen hak informasi (IRM) sebelum data
dilepas ke awan

9.             Kelebihan Dan Kelemahan Cloud Computing


  Kelebihan : 
Sebagai suatu teknologi baru pasti mengundang pro dan kontra, begitu juga
dengancloud computing. Pro dan kontra tersebut terjadi karena tidak lepas dari
kelebihan dan kekurangan yang ada dari system teknologi baru tersebut, berikut
kelebihan dari Cloud Computing:

a.      Kemudahan Akses
Ini merupakan kelebihan yang paling menonjol dari cloud computing, yaitu
kemudahan akses. Jadi kita tidak perlu berada pada suatu computer yg sama untuk
melakukan suatu pekerjaan, karena semua aplikasi dan data kita berada pada server
cloud.

b.      Fleksibilitas
Hampir sama seperti contoh di atas, data yg kita perlukan tidak harus kita simpan
di dalam harddisk atau storage computer kita. Dimanapun kita berada, asalkan
terkoneksi internet, kita bisa mengakses data kita karena berada pada server cloud.

c.       Penghematan (Tanpa investasi awal)


Pastinya dengan adanya cloud computing, akan memungkinkan bagi perusahaan
untuk mengurangi infrastruktur IT yang pastinya memerlukan investasi yang besar, baik
berupa investasi hardware, software, maupun human resources nya.

d.      Mengubah CAPEX Menjadi OPEX


CAPEX = Capital Expenditure (pengeluaran modal), sedangkan OPEX =
Operational Expenditure (pengeluaran modal). Seperti kelebihan sebelumnya, ini masih
seputar masalah keuangan. Jadi dengan menggunakan teknologi cloud computer ini,
kita tidak harus melakukan pengeluaran modal, sebaliknya kita hanya melakukan
pengeluaran operational.

e.       Lentur dan Mudah Dikembangkan


Sesuai dengan salah 1 karakter cloud computing yaitu Rapid Elasticity, maka ini
juga merupakan salah 1 kelebihan cloud computing. Jadi customer bisa dengan mudah
menaikkan atau menurunkan resource yang dipakai, dan ini akan mempengaruhi cost
yang mereka keluarkan.

f.       Fokus pada bisnis bukan pada TI


Dengan mempercayakan semua pengelolaan seputar IT pada cloud service
provider, maka kita akan lebih focus pada bisnis kita bukan pada pengelolaan IT nya.
Dengan banyaknya kelebihan di atas Cloud Computing juga memeiliki kekurangan
yaitu ketergantungan akan koneksi Internet. Sehingga membutuhkan koneksi dengan
kecepatan yang tinggi agar dapat memanfaatkan(mengambil) file yang berukuran
besar.         
Selain itu kelebihan yang lain adalah;
a.       Menghemat biaya investasi awal untuk pembelian sumber daya.
b.      Bisa menghemat waktu sehingga perusahaan bisa langsung fokus ke profit dan berkembang
dengan cepat.
c.       Membuat operasional dan manajemen lebih mudah karena sistem pribadi/perusahaan yang
tersambung dalam satu cloud dapat dimonitor dan diatur dengan mudah.
d.      Menjadikan kolaborasi yang terpercaya dan lebih ramping.
e.       Mengehemat biaya operasional pada saat realibilitas ingin ditingkatkan dan kritikal sistem
informasi yang dibangun. 
f.       Integrasi aplikasi dengan berbagai perangkat
 Kelemahan

Komputer akan menjadi lambat atau tidak bisa dipakai sama sekali jika internet bermasalah
atau kelebihan beban. Dan juga perusahaan yang menyewa layanan dari cloud computing tidak
punya akses langsung ke sumber daya. Jadi, semua tergantung dari kondisi vendor/penyedia
layanan cloud computing. Jika server vendor rusak atau punya layanan backup yang buruk, maka
perusahaan akan mengalami kerugian besar.

10.         Cloud Computing yang sering digunakan di Internet


1. Sharing Dokumen dan Presentasi

Internet telah merevolusi bagaimana kita dapat bekerja sama dan berbagi hal-hal satu sama
lain. Dengan klik tombol kita dapat berbagi presentasi, dokumen dan file dengan teman, keluarga
dan rekan apakah mereka duduk di sebelah Anda atau di sisi lain dunia. Jika anda telah
menggunakan layanan sharing dokumen, seperti Google Docs, atau layanan file hosting, seperti
SkyDrive untuk berbagi file dan dokumen dengan orang yang anda kenal maka anda telah
menggunakan Cloud.

Layanan seperti Google Docs dan SkyDrive menyimpan file dan dokumen di cloud
sehingga dapat diakses dari mana saja dan sehingga anda dapat mengizinkan pengguna lain
untuk melihat dan membuat perubahan.

Cloud juga dapat sangat berguna untuk mengakses file sendiri ketika bepergian atau pada
komputer yang berbeda. Anda juga dapat memanfaatkan cloud untuk mengakses bookmark dan
preferensi. Situs bookmark seperti Delicious atau Google Bookmarks akan menyimpan situs web
favorit Anda di awan dan membiarkan anda login untuk melihat dan mengedit dari mana pun.

2. Penyimpanan / Drive
Salah satu kegunaan penting dari cloud adalah untuk penyimpanan. Situs seperti Dropbox,
Google Drive dan MediaFire memungkinkan anda untuk menyimpan file dan mengaksesnya dari
mana saja melalui awan.

Banyak pilihan yang memungkinkan untuk menyimpan sejumlah gigabyte data secara
gratis. Memanfaatkan penyimpanan awan dapat menjadi cara yang bagus untuk menyimpan
file  dan untuk membebaskan ruang pada komputer. File, terutama musik dan video, dapat
mengambil sejumlah besar ruang pada hard drive dan flashdisk. Menyimpan file di cloud
berarti  anda dapat melihat dan menggunakannya kapan pun dan dimana pun anda suka. Banyak
orang juga menggunakan awan sebagai jasa penyimpanan data untuk menjaga agar data tetap
aman.

3. Hiburan

Mungkin seseorang tidak menyadari berapa banyak bentuk hiburan sekarang menggunakan
cloud untuk menjangkau audiens. Sebagian besar pengguna internet akan menghabiskan waktu
dengan TV favorit mereka secara online. Layanan yang menawarkan program TV dan film untuk
menonton melalui internet, seperti Netflix, iPlayer atau 4oD memanfaatkan cloud untuk
membawa layanan ini ke khalayak umum. Musik Spotify atau website seperti stasiun radio
internet seperti Pandora juga layanan berbasis cloud.

Industri game juga membuat langkah bersama menuju cloud. Banyak game online yang
sudah hosting di cloud dan diputar melalui internet. Sejumlah layanan cloud gaming telah
didirikan dalam beberapa tahun terakhir dan mungkin terlibat erat dalam mengubah industri
game. Dengan cloud gaming Anda bisa mendapatkan keuntungan dari kecepatan pemrosesan
lebih kuat dan rendering grafis yang lebih baik tanpa perlu komputer Anda memiliki spesifikasi
tinggi. 

4. Komunikasi

Salah satu cara paling sederhana dengan menggunakan cloud yang mungkin tidak disadari
adalah email. Kebanyakan program email berbasis web seperti Hotmail (sekarang Outlook),
Gmail dan Yahoo Mail, secara efektif merupakan bentuk komputasi awan. Email Anda dan
kontak tidak disimpan pada komputer lokal dan disimpan di awan, yang memungkinkan untuk
memeriksa email dari mana saja.

Cloud adalah bagian penting dari berbagai bentuk komunikasi internet. Skype, video-chat
dan  layanan pesan instant  populer, memanfaatkan cloud sehingga jutaan pengguna dapat yang
memungkinkan semua terhubung satu sama lain. Platform komunikasi terpadu lain juga
memanfaatkan awan untuk memberikan layanan, misalnya Hosted Lync adalah platform
komunikasi yang terpadu Microsoft host di cloud.

5. Jaringan Sosial

Banyak situs jejaring sosial yang mencapai jutaan pengguna dan memanfaatkan awan
adalah cara yang masuk akal untuk menjaga layanan mereka tersedia dan dapat diandalkan. Jadi
setiap kali anda posting di Facebook atau menulis tweet otomatis anda menggunakan cloud.

Hal tersebut seperti data hasil postingan dalam account facebook, twitter dan lain-lain
dapat diakses dimanapun baik menggunakan komputer dan smartphone atau media yang serupa.
Hal serupa seperti Instagram dan Flickr juga layanan berbasis cloud. Anda mungkin tidak
berpikir telah menggunakan cloud dalam aktivitas sehari-hari, tetapi sangat mungkin jika anda
tidak menyadarinya.

BAB III
PENUTUPAN

   KESIMPULAN
1. Inti Gagasan

            Gagasan penggunaan Cloud Computing ini pada dasarnya meliputi sejarah


awal penggunaan sistem cloud computing, sistem kerja yang ada pada cloud
computing, serta kelebihan yang terdapat pada cloud computing. Cloud computing
menjadi jawaban dari masalah ketidak praktisannya membawa storage devices
kemanapun anda pergi. Dengan adanya sistem Cloud Storage yang berbasis storage
online anda dapat membawa pekerjaan anda dengan mudah kemanapun anda
inginkan, asalkan terdapat jaringan internet maka kita dapat mengakses data tersebut
kapan saja, karena telah data kita telah tersimpan secara digital pada Cloud
Storage.Sistem ini dapat menunjang mobilitas kita dalam membawa data.

2. Prediksi Keberhasian Gagasan

            Gagasan cloud computing pada masa yang seperti ini, merupakan suatu solusi
cerdas dimana saat ini kebutuhan manusia akan data dalam bentuk digital semakin
banyak. Cloud computing memberikan kemudahan bagi masyarakat umum untuk
menyimpan data-data pekerjaan mereka dengan mudah tanpa harus mengeluarkan
biaya untuk membeli sebuah device storage, karena data mereka akan disimpan secara
online dalam cloud storage, dimana data akan disimpan dalam satu server online.
Dengan begini, pekerjaan manusia akan menjadi semakin mudah, dengan kita
menyimpan data pekerjaan di salah satu server cloud storage, maka kita tidak perlu
khawatir lagi ketika kita lupa untuk membawa storage device kita, karena
data  pekerjaan tidak hanya akan disimpan pada storage devices yang kita miliki,
namun kita dapat menyimpan data pekerjaan dalam cloud storage yang akan
memudahkan kita ketika membawa data tersebut, dan data tersebut akan aman.
Cloud storage akan diminati oleh banyak masyarakat dunia karena kebutuhan
manusia akan data semakin meningkat, dan manusia butuh sesuatu yang lebih praktis,
maka dengan adanya cloud storage terjawab sudah permasalahan tersebut

DAFTAR PUSTAKA
Anonim. (2012). Kelebihan dari Cloud
Computing. http://blog.binadarma.ac.id/nayel/2012/11/22/kelebihan-dari-cloud-computing-
komputasi-awan.html
http://teknojakarta1207.blogspot.com/p/manfaat-dan-tujuan-cloud-computing.html
Anonim. (2011). Mekanisme Akses Cloud
Computing. http://opensource.telkomspeedy.com/wiki/index.php/Cloud_Computing#Mekanisme
_Akses_Cloud_Computing
Anonim. (2011). Mengenal apa dan cara kerja dari Cloud
Computing. http://iklansurya.net/cloud-computing-mengenal-cloud-computing-dan-cara-
kerjanya
Anonim. (2011). Mengenal Cloud Computing. http://www.locus.co.id/?pg=1
Anonim. (2011). Sejarah Cloud Computing. http://www.iqbalnurhadi.com/2011/03/sejarah-
cloud-computing/
http://www.wowrack.co.id/blog/mengenal-3-jenis-layanan-yang-ditawarkan-cloud-
computing/
http://candra.unsri.ac.id/?p=499
http://sharingitkomputer.blogspot.com/2013/01/tutorial-membuat-cloud-computing.html
http://faizalnizbah.blogspot.com/2013/04/5-cara-menggunakan-cloud-computing-yg.html

Anda mungkin juga menyukai