A. Pendahuluan
”It has become apperent that Islam as a
rule of life and a system of thought is
more populer than ever......(the new
avtivism) shares the sane vision of a
return to pure, pristine Islam and the
same desire that all aspects of life be
ruled Islamic norms”.58
58
Elie Kedourie, “Islam Resurgent”, Britanica Book of
the Year 1980 (t.t: Encyclopedia Britanica. 1980), p.
61-62
2 Landasan Filosofis Ekonomi Syari’ah
62
Muhammad Akram khan, An Introduction to Islamic
Economics (Islamabad: International Institute of
Islamic Thought and Institutes of Policy Studies, IIIT,
1994), hlm. 33-34
5
Tabel 1
Konsep, Makna, dan Implikasinya pada
Mikro dan Makro Ekonomi
Konse Makna Implikasi Implikasi Makro
p Mikro
63
QS. 2:201
64
Khan , An Introduction, hlm. 34.
6 Landasan Filosofis Ekonomi Syari’ah
68
QS. 24- 31; 28: 67
69
QS. 87: 14; 91: 9.
70
QS. 2: 3, 25, 219; 64; 23:4
10 Landasan Filosofis Ekonomi Syari’ah
73
QS. 2: 30; 38: 26 yang menyatakan bahwa manusia
adalah khalifah Tuhan di muka bumi ini yang bertugas
meneggakan hukum dengan adil, membudidayakan
alam, dan berkarya dengan sebaik mungkin.
14 Landasan Filosofis Ekonomi Syari’ah
Gambar 1
Skema: Hubungan sistem keimanan dengan sub
sistem
dan hubungan berbagai subsistem dengan sub sistem
ekonomi
Sub-sistem
sosial
Sub-sistem Ihsan
kultural adl
iqtishad
Sub-sistem
Sub-sistem ekonomi
Islam:
Keimanan
Sub-sistem Sub-sistem
Hukum
Pendidikan Sub-sistem Sub-sistem
Politik Etika
17
75
Kitab, I’dah al-Qawa’id al-Fiqhiyyah.
76
Ibn Taimiyyah dan Ibn Qayyim al-Jawziyyah, al-Qiyas
fi al-Syar’i al-Islami.
77
Sutan Remy Syahdeini, Perbankan Islam dan
Kedudukannya dalam Tata Hukum Perbankan
Indonesia (Jakarta: Grafiti. 1999) hlm. 4-5 dengan
mengutip berbagai sumber.
23
penulis
26 Landasan Filosofis Ekonomi Syari’ah
Gambar 2
Grafik Aktivitas Ilmu Ekonomi Syari’ah
dan Ilmu Ekonomi Modern
A B
Ilmu Ekonomi Islam Ilmu Ekonomi
Modern
(1) Manusia: sosial (1) Manusia: sosial
namun religius (2) Kebutuhan
(2) Kebutuhan tidak terbatas
tidak terbatas (3) Kekurangan
(3) Kekurangan sarana
sarana Masalah-masalah
Masalah-masalah ekonomi (E)
ekonomi (E) (4) Pilihan diantara
(4) Pilihan di antara alternatif
alternatif dituntun ditentukan oleh
oleh nilai Islam kepentingan
(5) Pertukaran individu
terpadu dan (5) Pertukaran
transfer satu arah ditentukan oleh
dituntut etika kekuatan pasar
Islam, kekuatan
pasar dan
kekuatan bukan
27
pasar
Kapitalisme Islam
Manusia adalah Manusia dalam waktu
anniyah atau selfish yang sama adalah
selfish dan altruistic
Supremasi nilai ada Materialisme harus
pada materialisme dikendalikan
Kepemilikkan pribadi Kepemilikkan pribadi
bersifat mutlak dalam kerangka
moral
Konteksnya nation- Konteksnya ekonomi
state global
Kekuatan ekonomi Kekuatan ekonomi
bagi minoritas didefinisikan
melalui: Bunga, ownership, law and
limited liability, gaji inheritance, free
buruh, primogeniture, market flows.
market imperfections
Menciptakan Menciptakan
kebutuhan melalui kebutuhan melalui
iklan infaq, equitable laws,
dan kewarisan
Uang sebagai Uang sebagai alat
komoditas disamping tukar dan penyimpan
sebagai alat tukar nilai, tetapi bukan
dan penyimpan nilai komoditas
Konsumerisme suatu Hidup sederhana
nilai suatu nilai
Pertumbuhan Pertumbuhan
ekonomi berdasarkan ekonomi berdasarkan
pertumbuhan pisikal pertumbuhan jiwa
dan material dan raga manusia
Urbanisasi Keseimbangan antara
rural-urban
Teknologi tak Teknologi terencana
terencana
Sistem jaminan Sistem jaminan
keamanan soail keamanan sosial
melalui perpajakan melalui: keluarga,
sekuler komunitas (jamaah)
dan negara
Deficit-suatu Balance budget suatu
pandangan hidup pandangan hidup
Mistifikasi dan Difusi dan sharing of
proteksi pengetahuan knowledge
Gambar 4
Proses Penyusunan Teori Ekonomi
Syari’ah
Hipotesis
untuk
Perubahan
Masyarakat
Islam
Masyarakat
Islam
31
Keterangan:
Tanda panah menunjukkan hubungan kausalitas
I. Penutup
Uraian-uraian di atas mengantarkan kita
kepada beberapa kesimpulan sebagai
berikut: Pertama, ilmu ekonomi syari’ah
32 Landasan Filosofis Ekonomi Syari’ah