BUDAYA ORGANISASI
DISUSUN OLEH:
0
Kata Pengantar
Alhamdulillah, puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah Ta’ala. Atas limpahan
rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah yang bertemakan Biaya Produksi kami selesaikan
dengan baik.Kami berharap makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
pembaca.Begitu pula atas limpahan kesehatan dan kesempatan yang Allah SWT karuniai
kepada kami sehingga makalah ini dapat kami susun melalui beberapa sumber yakni melalui
kajian pustaka maupun melalui media internet.
Pada kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan kami semangat dan motivasi dalam pembuatan tugas makalah ini.Harapan kami,
informasi dan materi yang terdapat dalam makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Tiada
yang sempurna di dunia, melainkan Allah SWT. Tuhan Yang Maha Sempurna, karena itu
kami memohon kritik dan saran yang membangun bagi perbaikan makalah kami selanjutnya.
Demikian makalah ini kami buat, mohon maaf apabila terdapat kesalahan dalam
penulisan. Kami menerima kritik dan saran seluas-luasnya dari pembaca agar bisa membuat
karya makalah yang lebih baik pada kesempatan berikutnya.
Penyusun
1
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL…………………………………………………………..……………….0
KATA PENGANTAR………………………………………………………….……………...1
DAFTAR ISI…………………………………………………………………….……………..2
BAB 1………………………………………………………………………………………….3
A. LATAR BELAKANG…………………………………………………………………3
B. RUMUSAN MASALAH………………………………………………………………3
C. TUJUAN PENULISAN………………………………………………………………..3
BAB II………………………………………………………………………………………….4
A. PENGERTIAN BUDAYA ORGANISASI……………………………………………4
B. KARAKTERISTIK BUDAYA ORGANISASI……………………………………….5
C. FUNGSI BUDAYA ORGANISASI…………………………………………………...5
D. JENIS-JENIS BUDAYA ORGANISASI……………………………………………...6
E. MENCIPTAKAN BUDAYA ORGANISASI YANG ETIS…………………………..7
F. PERAN BUDAYA ORGANISASI……………………………………………………8
BAB III ………………………………………………………………………………………..9
KESIMPULAN………………………………………………………………………...9
DAFTAR PUSAKA…………………………………………………………………………..10
2
BAB I
A. LATAR BELAKANG
Budaya organisasi adalah karakteristik dan pedoman yang dianut oleh para anggota
organisasi atau kelompok usaha tertentu. Perlu dipahami bahwa budaya ini berperan penting
untuk mendorong dan meningkatkan efektivitas kerja organisasi baik dalam jangka pendek
maupun jangka panjang. Selain itu, budaya organisasi juga berguna sebagai alat untuk
menentukan arah organisasi dan mengarahkan apa yang boleh dilakukan dan yang tidak.
Tanpa budaya organisasi yang kokoh, kinerja para anggotanya tidak dapat berjalan secara
optimal. Itu sebabnya, budaya organisasi menjadi hal yang krusial untuk dimiliki setiap
organisasi atau perusahaan.
Dalam hal ini banyak perusahaan yang mengubah budayanya agar dapat menunjang
kemajuan perusahaan tersebut. Hal ini akan semakin membuktikan bahwa budaya suatu
organisasi dapat mempengaruhi sebuah organisasi.
Namun, hal menciptakan serta menumbuhkan sebuah budaya organisasi tidak hanya
bertitik tumpu pada kenyamanan anggota saja. Ada banyak faktor-faktor lainnya yang harus
diperhatikan. Diperlukan pemikiran yang matang untuk menciptakan, menumbuhkan dan
mengembangkan budaya yang dapat berdampak baik bagi perusahaan.
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN PENULISAN
3
3. Mengetahui Fungsi dan Jenis-jenis Budaya Organisasi
BAB II
2. Robbins
Menurut Robbins pengertian budaya organisasi adalah sebuah sistem makna bersama yang
dianut oleh masing-masing anggota yang membedakan sebuah organisasi dengan organisasi
yang lain.
3. Gareth R. Jones
Menurut Gareth R. Jones pengertian budaya organisasi adalah sebuah persepsi bersama yang
dianut oleh masing-masing anggota organisasi, suatu sistem dari makna bersama.
4
4. Walter R. Freytag
Menurut Walter R. Freytag pengertian budaya organisasi adalah berbagai asumsi dan nilai
yang disadari atau tidak disadari yang mampu mengikat kepaduan sebuah organisasi. Asumsi
dan nilai tersebut menjadi penentu pola perilaku para anggota di dalam organisasi.
5. Larissa A. Grunig
Menurut Larissa A. Grunig arti budaya organisasi adalah totalitas nilai, simbol, makna,
asumsi, dan harapan yang mampu mengorganisasikan sebuah kelompok yang bekerja secara
bersama-sama.
Penelitian menunjukkan bahwa ada tujuh karakteristik utama yang, secara keseluruhan,
merupakan hakikat budaya organisasi.
Inovasi dan keberanian mengambil risiko. Sejauh mana karyawan didorong untuk bersikap
inovatif dan berani mengambil risiko.
Perhatian pada hal-hal rinci. Sejauh mana karyawan diharapkan menjalankan presisi,
analisis, dan perhatian pada hal-hal detail.
Orientasi hasil. Sejauh mana manajemen berfokus lebih pada hasil ketimbang pada teknik
dan proses yang digunakan untuk mencapai hasil tersebut.
Orientasi orang. Sejauh mana keputusan-keputusan manajemen mempertimbangkan efek
dari hasil tersebut atas orang yang ada di dalam organisasi.
Orientasi tim. Sejauh mana kegiatan-kegiatan kerja di organisasi pada tim ketimbang pada
indvidu-individu.
Keagresifan. Sejauh mana orang bersikap agresif dan kompetitif ketimbang santai.
Stabilitas dalam budaya kinerja yang konsisten dan berkomitmen untuk
mengembangkan kemajuan perusahaan.
5
C. FUNGSI BUDAYA ORGANISASI
1.Membatasi
Budaya bertindak sebagai penentu batas; artinya, budaya menciptakan perbedaan atau yang
membuat organisasi unik dan membedakannya dari organisasi lain. Misalnya, budaya
organisasi terhadap kinerja karyawan di organisasi A harus mencapai 100% secara minimum.
Mungkin organisasi C belum tentu memiliki target yang sama, sehingga hal inilah yang
membedakan organisasi A dan organisasi C.
2.Identitas
budaya organisasi akan membantu kita dalam menciptakan rasa identitas bagi seluruh anggota
organisasi. Sebagai contoh, dikarenakan budaya dalam organisasi A sangat menekankan
kedisiplinan dan itu benar-benar diterapkan oleh para anggotanya, maka anggota dari
organisasi A akan memiliki rasa identitas bahwa mereka adalah orang-orang yang disiplin.
3.Komitmen
Budaya memfasilitasi lahirnya komitmen untuk sesuatu yang lebih besar daripada
kepentingan individu, maksudnya budaya organisasi juga akan mendorong para anggota agar
lebih mengedepankan kepentingan organisasi dibandingkan kepentingan pribadi mereka.
Mereka sadar bahwa kepentingan bersama dalam organisasi adalah hal yang harus
diprioritaskan daripada kepentingan perseorangan.
4.Stabilitas
Budaya meningkatkan stabilitas sistem sosial karena budaya adalah perekat sosial yang
membantu menyatukan organisasi dengan memberikan standar tentang apa yang seharusnya
dikatakan dan dilakukan karyawan.
Menurut Management Study Guide (MSG) ada Sembilan jenis budaya organisasi yaitu
sebagai berikut.
1. Budaya Normatif
Norma dan prosedur organisasi sudah ditentukan sebelumnya dan aturan serta
peraturan ditetapkan sesuai dengan pedoman yang ada. Karyawan berperilaku dengan
cara yang ideal dan secara ketat mematuhi kebijakan organisasi. Tidak ada karyawan
yang berani melanggar peraturan dan berpegang teguh pada kebijakan yang telah
ditetapkan.
2. Budaya Pragmatis
Lebih banyak penekanan diberikan pada klien dan pihak eksternal. Kepuasan
pelanggan adalah motif utama karyawan dalam budaya pragmatif. Organisasi
semacam itu memperlakukan klien mereka sebagai Dewa dan tidak mengikuti aturan
yang ditetapkan. Setiap karyawan berusaha keras untuk memuaskan kliennya untuk
mengharapkan bisnis yang maksimal dari pihak mereka.
6
3. Budaya Akamedi
Budaya ini menggangap karyawan sebagai milik organisasi yang paling berharga.
Karyawan adalah aset sebenarnya dari organisasi yang memiliki peran besar dalam
keberasilan fungsinya. Dalam budaya seperti itu, individu selalu perduli dengan
organisasi mereka. Agen periklanan, Perusahaan Manajemen Acara, Lembaga
Keuangan biasanya mengikuti budaya semacam itu.
5. Budaya Klub
Organisasi mengikut budaya klub sangat khusus tentang karyawan yang mereka
rekrut. Individu dipekerjakan sesuai spesisialisasi, kualifikasi pendidikan dan minat
mereka. Masing-masing melakukan apa yang terbaik untuknya. Karyawan berpotensi
besar dipromosikan dengan tepat dan penilaian adalah fitur regular dari budaya
semacam itu.
6. Budaya Benteng
Ada organisasi tertentu di mana karyawan tidak begitu yakin tentang karier dan umur
panjang mereka. Organisasi semacam itu mengikuti budaya banteng. Karyawan
diberhentikan jika organisasi tidak berkinerja baik. Individu paling menderita ketika
organisasi menglami kerugian. Industri Pialang Saham mengikuti budaya semacam
itu.
Dalam budaya pria tangguh, umpan balik sangat penting. Kinerja karyawan ditinjau
dari waktu ke waktu dan pekerjaan mereka dimonitor secara menyeluruh. Manajer tim
ditunjuk untuk membahas pertanyaan dengan anggota tim dan membimbing mereka
kapan pun diperlukan. Karyawan selalu diawasi dalam budaya seperti itu.
9. Budaya Proses
Seperti namanya, karyawan dalam budaya seperti itu mematuhi proses dan prosedur
organisasi. Masukan dan ulasan kinerja tidak terlalu penting di organisasi semacam
7
itu. Karyawan mematuhi aturan dan peraturan dan bekerja sesuai dengan ideologi
tempat kerja. Semua organisasi pemerintah mengikuti budaya semacam itu.
8
4. Sebagai alat untuk menghadapi masalah dan peluang dari lingkungan internal dan
eksternal.
BAB III
KESIMPULAN
Budaya organisasi adalah sebuah sistem makna bersama yang dianut oleh para
anggota yang membedakan suatu organisasi dari organisasi-organisasi lainnya. Sistem
makna bersama ini adalah sekumpulan karakteristik kunci yang dijunjung tinggi oleh
organisasi. Teori Budaya Organisasi ini, dicetuskan oleh Pacanowsky dan O'Donnell
Trujillo. Maka dari pembahasan ini dapat kita disimpulkan bahwa teori budaya
organisasi ini merupakan teori yang memiliki pengaruh penting dalam teori dan
penelitian di bidang komunikasi organisasi. Dengan kata lain, budaya organisasi
adalah esensi dari kehidupan organisasi. Orang-orang memegang peranan penting
dalam organisasi dan karena itu, sangat penting untuk mempelajari perilaku dalam
organisasi. Pacanowsky dan O’donnel Trujillo menyatakan bahwa anggota-anggota
dari organisasi terlibat didalam banyak perilaku komunikasi yang memberikan
kontribusi bagi budaya organisasi tersebut, budaya organisasi ini dapat diuraikan
dalam berbagai cara salah satunya melalui metode yang digunakan Clifford Geertz
yaitu pemahaman etnografi. Oleh karena itu, budaya organisasi disimpulkan pula
sebagai “ruh” organisasi karena bersemayam filosofi, misi dan visi organisasi yang
akan menjadi kekuatan penting untuk berkompetisi didalam organisasi itu sendiri.
9
DAFTAR PUSTAKA
10