Disusun Oleh:
Kelas 3-A
CIREBON 2020/2021
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-
Adapun tujuan penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi Nilai Ujian
Tengah Semester mata kuliah Budaya Organisasi. Selain itu, makalah ini juga bertujuan
Selaku dosen mata kuliah Budaya Organisasi yang telah memberikan tugas ini sehingga
saya dapat menambah wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni.
Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan
makalah ini.
I
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................I
DAFTAR ISI.....................................................................................................................II
BAB I.................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.............................................................................................................1
BAB II...............................................................................................................................3
PEMBAHASAN................................................................................................................3
BAB III............................................................................................................................11
PENUTUP.......................................................................................................................11
3.1. Kesimpulan........................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA
II
BAB I
PENDAHULUAN
Sebagaimana kita lihat berapa banyak budaya di Indonesia yang menghiasi tanah
air ini, budaya budaya ini adalah di bentuk oleh organisasi organisasi daerah.
kekayaan bukan kemiskinan. Bahwa Indonesia tidak memiliki identitas budaya yang
tunggal bukan berarti tidak memiliki jati diri, namun dengan keanekaragaman
budaya yang ada membuktikan bahwa masyarakat kita memiliki kualitas produksi
budaya yang luar biasa, jika mengacu pada pengertian bahwa kebudayaan adalah
keseluruhan sistem gagasan, tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka
kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan belajar. Pengertian
tiga wujud, yakni kebudayaan dalam wujud ide, pola tindakan dan artefak atau
benda-benda.
Budaya organisasi merupakan suatu kekuatan social yang tidak tampak, yang
kerja. Apalagi bila ia merupakan orang baru, maka dia akan berusaha mempelajari
apa yang dilarang dan apa yang diwajibkan, apa yang baik dan apa yang buruk, apa
yang harus dia lakukan dan apa yang tidak boleh dia lakukan dalam organisasi.
1
2
PEMBAHASAN
sistem nilai, kepercayaan dan kebiasaan dalam suatu organisasi yang saling
perilaku organisasi.
oleh suatu kelompok tertentu, dengan maksud agar organisasi belajar mengatasi
dan integrasi internal yang sudah berjalan dengan cukup baik, sehingga perlu
tersebut.
peran yang sangat strategis untuk mendorong dan meningkatkan efektivitas kinerja
organisasi, khususnya kinerja manajemen dan ekonomi, baik dalam jangka pendek
3
4
Dari semua pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa budaya
organisasi adalah nilai-nilai dan norma-norma perilaku yang diterima dan dipahami
bersama oleh anggota oragnisasi sebagai dasar aturam perilaku di dalam organisasi.
Berikut ini adalah Proses pembentukan Budaya Organisasi menurut para ahli :
dipisahkan dari peran para pendiri organisasi. Prosesnya mengikuti alur berikut :
1) Para pendiri dan pimpinan lainnya membawa serta satu set asumsi dasar,
2) Budaya muncul ketika para anggota berinteraksi satu sama lain untuk
generasi penerus.
tiga cara :
1) Pendiri hanya merekrut dan menjaga pekerja yang berfikir dan merasa
merasakan sesuatu
keyakinan, nilai dan asumsi. Ketika organisasi berhasil, visi pendiri menjadi
Dapat dipahami bahwa pendiri atau pemimpin pada tahap awal organisasi
berdasar pada filosofi dan pola piker yang dipandangnya benar berdasarkan
pengamalannya.
yang penting dalam membentuk budaya organisasi awal. Dan setiap anggota
organisasi, menyediakan segala sumber sarana dan prasarana yang dibutuhkan, juga
perubahan baru dari budaya organisasi awal menuju budaya organisasi yang
pengalaman yang serupa. Robbins menyatakan bahwa terdapat tiga kekuatan yang
yaitu:
a. Praktik Seleksi
mengenai organisasi itu. Para calon belajar mengenai organisasi yang akan
dimasuki, dan jika mereka merasakan suatu konflik antara nilai mereka
dengan nilai organisasi, maka mereka dapat menyeleksi diri keluar dari
kumpulan pelamar. Oleh karena itu, seleksi menjadi jalan dua-arah, dengan
mereka jika tampaknya terdapat kecocokan. Dengan cara ini, proses seleksi
b. Manajemen Puncak
bawahan mereka, pakaian apakah yang pantas dan tindakan apakah akan
c. Sosialisasi
Tidak peduli betapa baik yang telah dilakukan suatu organisasi dalam
budaya organisasi itu. Yang paling penting, karena para karyawan baru
tersebut tidak mengenal baik budaya organisasi yang ada. Oleh karena itu,
organisasi.
dan organisasi.
8
Merubah budaya organisasi luar biasa sulitnya, tetapi budaya-budaya itu dapat
diubah. Misalnya, Lee Iacocca masuk Chrysler Corp. Dalam tahun 1978, ketika
perusahaan itu tampak tertinggal beberapa pekan lagi akan bangkrut. Diperlukan
waktu lima tahun tetapi ia menerima budaya Chrysler yang konservatif, melihat ke
dalam, dan berorientasi rekayasa dan mengubahnya menjadi budaya yang berorientasi
Ada tiga langkah yang dilakukan dalam perubahan budaya organisasi yakni:
1. Stephen P. Robbins
pertanyaan mengenai relevansi budaya yang ada. Contoh dari krisis ini
9
mereka. Misalnya saja, baru ketika eksekutif dari General Motors dan
menyesuaikan.
b. Pergantian kepemimpinan
lebih mampu dalam menanggapi krisis itu. Yang pasti disini adalah
eksekutif kepala dari organisasi itu tetapi itu juga mungkin perlu
pada IBM (Louis Gerstner) dan General Motor (Jack Smith) melukiskan
Makin muda organisasi itu, akan makin kurang berakar budayanya. Sama
nilainya yang baru bila organisasi itu kecil. Sekali lagi ini membantu
mengubah budayanya.
10
d. Budaya lemah
Makin luas suatu budaya dianut dan makin tinggi kesepakatan di kalangan
tingkatan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
dan dipahami bersama oleh anggota oragnisasi sebagai dasar aturam perilaku di
dalam organisasi.
1. Para pendiri dan pimpinan lainnya membawa serta satu set asumsi dasar,
2. Budaya muncul ketika para anggota berinteraksi satu sama lain untuk
identitas diri, control, dan pemenuhan kebutuhan serta bagaimana agar bisa
11
12
Menurut Robbins :
Suatu krisis daramatis, pergantian kepemimpinan, organisasi yang muda & kecil
yang fleksibel dan cair yang melepaskan energy orang, Menantang asumsi,
kebijakan dan prosedur dan hanya menjaga yang mencerminkan masa depan
MOELJONO,2003,”budaya,organisasi”http://anahuraki.lecture.ub.ac.id/files/2012/05/
bab-13.-budaya-org.pdf
FURQON.CHAIRUL,”budaya,organisasi”http://file.upi.edu/Direktori/FPEB/
PRODI._MANAJEMEN_FPEB/197207152003121-CHAIRUL_FURQON/Artikel-
Organizational_Culture.pdf
SUMARWANTO,ANTONIUS.2010”budaya,organisasi”http://lib.ui.ac.id/file?
file=digital/135958-T%2028091-Analisis%20pengembangan-Literatur.pdf
sebagai sarana pembentukan budaya organisasi ala kh ahmad dahlan di amal usaha
muhammadiyah Yogyakarta”https://www.google.com/url?sa=
t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=6&cad=rja&uact=8&ved=0ahUKEwiGrNjM4uL
MAhVKrI8KHTHZBywQFghFMAU&url=http%3A%2F%2Fjournal.uny.ac.id
%2Findex.php%2Fhumanika%2Farticle%2Fdownload
%2F3327%2F2948&usg=AFQjCNFirSTprN-GQaVj5wfVCbE8bcq-lw