Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

MOBILITAS SOSIAL

Kelompok :
1. Anggi Saputri
2. Apriyanto Erik R. S
3. Deni Saputra
4. Bagas Prasetiyo
5. Melina Lamdani
6. Miya Aulia D. A. S
7. Regita Nurcahyani

SMA NEGERI 1 PARANG


SEMESTER GANJIL
TAHUN PELAJARAN 2017/2018

1
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Kami
juga berterima kasih kepada :
1. Ibu Wahyu Setyorini, S.Pd, selaku guru pembimbing yang memberi arahan
kepada kami
2. Orang tua, yang selalu memberi dukungan baik moril maupun materi
3. Teman teman serta berbagai pihak yang telah membantu menyelesaikan
penyusunan makalah ini
Kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan
kesalahan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan
agar makalah ini dapat diperbaiki dan dikembangkan lagi dikemudian hari.
Penulis berharap agar makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Penyusun

2
DAFTAR ISI

Halaman Judul.................................................................................................. i
Kata Pengantar.................................................................................................. ii
Daftar Isi........................................................................................................... iii
BAB I Pendahuluan
1. Latar Belakang........................................................................ 1
2. Rumusan Masalah .................................................................. 1
3. Tujuan..................................................................................... 1
BAB II Pembahasan
1. Pengertian Mobilitas Sosial.................................................... 2
2. Ciri Ciri Mobilitas Sosial..................................................... 2
3. Jenis Jenis Mobilitas Sosial................................................. 2
4. Faktor Faktor Mobilitas Sosial............................................ 5
5. Saluran Mobilitas Sosial......................................................... 6
6. Dampak Mobilitas Sosial........................................................ 7
7. Hubungan antara Struktur Sosial dengan Mobilitas Sosial.... 9
BAB III Penutup
1. Kesimpulan ............................................................................ 12
2. Saran....................................................................................... 12
Daftar Pustaka ................................................................................................ 13

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Mobilitas sosial adalahperpindahan posisi seseorang atau kelompok
dari lapisan (strata sosial) yang satu ke lapisan yang lain. Mobilitas berasal
dari bahasa Latin, yaitu mobilis yang berarti mudah dipindahkan dari satu ke
tempat ke tempat lain. Dalam bahasa Indonesia dapat diartikan dengan
gerak atau perpindahan. Mobilitas sosial merupakan suatu konsep
dinamika sosial yang secara harfiah seringkali diartikan sebagai suatu
gerakan yang terjadi akibat berpindah atau berubah posisi sosial seseorang
atau sekelompok orang pada saat yang berbeda.

B. Rumusan Masalah
1. Jelaskan pengertian mobilitas sosial!
2. Sebutkan ciri-ciri mobilitas sosial!
3. Sebutkan jenis - jenis mobilitas sosial!
4. Sebutkan faktor faktor mobilitas sosial!
5. Sebutkan saluran mobilitas sosial!
6. Sebutkan dampak mobilitas sosial!
7. Sebutkan hubungan antara struktur sosial dengan mobilitas sosial!

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian mobilitas sosial.
2. Untuk mengetahui ciri-ciri mobilitas sosial.
3. Untuk mengetahui jenis - jenis mobilitas sosial.
4. Untuk mengetahui faktor faktor mobilitas sosial.
5. Untuk mengetahui saluran mobilitas sosial.
6. Untuk mengetahui dampak mobilitas sosial.
7. Untuk mengetahui hubungan antara struktur sosial dengan mobilitas
sosial.

1
BAB II
PEMBAHASAN

1. Pengertian Mobilitas Sosial


Berasal dari bahasa Latin mobilis yang artinya mudah dipindahkan,
banyak gerak, atau bergerak. Jadi, mobilitas sosial adalah gerak yang
menghasilkan perpindahan yaitu perpindahan dari lapisan satu ke lapisan
yang lain atau dari satu dimensi ke dimensi yang lain. Istilah mobilitas
sosial diartikan pada perpindahan sosial, istilah gerak sosial atau gerakan
sosial.

2. Ciri Ciri Mobilitas Sosial


Mobilitas sosial memiliki sejumlah karakteristik yaitu di antaranya:
1. Mobilitas sosial dapat melibatkan individu atau sekelompok individu
dalam masyarakat.
2. Mobilitas sosial dapat berlangsung secara vertikal (ke atas dan bawah)
maupun horizontal.
3. Mudah-tidaknya individu atau sekelompok individu melakukan mobilitas
sosial tergantung pada struktur sosial masyarakatnya.
4. Perubahan dalam mobilitas sosial ditandai oleh perubahan struktur sosial
yang meliputi hubungan antar individu dalam kelompok dan antara
individu dengan kelompok.

3. Jenis-Jenis Mobilitas
3.1 Mobilitas vertikal
Mobilitas vertikal adalah perpindahan individu atau objek sosial
dari satu kedudukan sosial ke kedudukan sosial lainnya yang tidak
sederajat. Dibagi menjadi dua, yaitu
a. Mobilitas Vertikal Naik
Dibagi ke dalam dua bentuk:
1. Masuknya individu yang mempunyai kedudukan rendah ke
dalam kedudukan lebih tinggi yang telah tersedia (ex: seorang

2
bpati terpilih menjadi gubernur, seorang manager diangkat
menjadi direksi)
2. Pembentukan kelompok baru yang ditempatkan pada derajat
lebih tinggi dari kedudukan pembentuk kelompok tersebut(ex:
dewan pengurus suatu organisasi yang dibentuk melalui rapat
anggota.
Faktor yang menyebabkan adalah kemajuan industri, banyaknya
peserta didik, komunikasi massa, urbanisasi, dan mobilitas
geografis.
b. Mobilitas sosial vertical turun
Dibagi ke dalam dua bentuk:
1. Perpindahan kedudukan individu ke kedudukan yang lebih
rendah derajatnya (ex: seorang hakim menjadi narapidana
karena kasus penyuapan, DPR yang dipecat karena korupsi)
2. Turunnya derajat sekelompok individu berupa disintegrasi
kelompok sebagai kesatuan.
Faktor penyebab : pendidikan yang tidak memadai, menikah terlalu
muda, meningkatnya jumlah keluarga besar, dan dilahirkan dalam
suatu keluarga yang sangat besar.

3.2 Mobilitas Horizontal


Mobilitas horizontal adalah peralihan individu atau objek-objek
sosial dari satu kelompok ke kelompok lain yang sederajat. (ex : guru
SMK menjadi guru SMA, petani neralih profesi menjadi pedagang hasil
pertanian).

3.3 Mobilitas intragenerasi dan antargenerasi


Mobilitas intragenerasi adalah perpindahan dari satu lapisan atau
kelompok sosial ke lapisan atau kelompok sosial lainnya yang dialami
seseorang dalam masa hidupnya (ex: guru biasa jadi kepsek, karyawan
biasa menjadi manager perusahaan).

2.4 Mobilitas Geografis

3
Mobilitas geografis adalah perpindahan individu/ kelompok dari
suatu daerah ke daerah lain. Mobilitas geografis sering disebut juga
perpindahan penduduk. Mobilitas penduduk dibedakan menjadi dua
yaitu mobilitas penduduk permanen dan mobilitas penduduk
nonpermanen.
A. Mobilitas Penduduk Permanen
Mobilitas penduduk permanen disebut juga migrasi.Migrasi
adalah perpindahan penduduk dari satu tempat ke tempat yang lain
dengan tujuan menetap. Macam-macam migrasi internal(nasional)
antara lain urbanisasi,ruralisasi, dan transmigrasi.
1) Urbanisasi adalah perpindahan penduduk dari desa ke kota dengan
tujuan untuk mencari kerja dan menetap di kota, serta untuk
mendapat pendidikan yang tinggi. Sebagai contoh: banyak pemuda-
pemuda di Sumatera yang pindah ke Jakarta dan kota-kota besar
untuk mencari pekerjaan atau meneruskan pendidikan
2) Ruralisasi adalah perpindahan penduduk dari kota kembali ke
desa. Sebagai contoh, penduduk kota yang tadinya berasal dari desa
kembali ke desa setelah masa pensiun.
3) Transmigrasi adalah perpindahan penduduk dari satu daerah/
pulau yang padat penduduknya kedaerah/ pulau lain yang masih
jarang penduduknya. Sebagai contoh: penduduk pulau Jawa dan
Bali yang sudah padat ke pulau Sumatera dan Kalimantan.
Macam-macam migrasi internasional antara lain: imigrasi, emigrasi,
remigrasi, dan evakuasi internasional.
1. Imigrasi adalah perpindahan penduduk dari negara lain ke negara
tertentu untuk menetap, contoh tenaga ahli dari negara asing yang
bekerja di Indonesia.
2. Emigrasi adalah perpindahan penduduk dari negaranya sendiri ke
negara lain untuk tinggal dan menetap di sana, contoh TKI yang
bekerja di perusahaan elektronik di Jepang.

4
3. Remigrasi adalah perpindahan penduduk dari suatu negara
kembali ke negara asal nya, contoh TKI illegal yang dipulangkan
ketanah air.
4. Evakuasi Internasional adalah pengungsian atau pemindahan
penduduk dari daerah-daerah berbahaya, contoh: perang atau
bencana alam.
B. Mobilitas non permanen
Mobilitas penduduk non permanen dibedakan menjadi ulang-alik
dan sirkuler.
1. Mobilitas ulang-alik merupakan perpindahan penduduk yang
dilakukan dalam satu hari. Contoh: orang yang bekerja di luar kota
2. Mobilitas sirkuler merupakan perpindahan penduduk yang
dilakukan secara musiman. Contoh: petani yang merantau kekota
menjadi kuli.
3. Proses Terjadinya Mobilitas Sosial
Mobilitas sosial terjadi ketika ada perpindahan posisi seseorang/
suatu kelompok dari status sosial yang satu ke status sosial
lainnya/ ketika terjadi perpindahan penduduk.Hal-hal yang
mempengaruhi proses terjadinya mobilitas sosial:

4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Mobilitas Sosial


1. Perubahan kondisi sosial
Dalam hal ini terjadi perubahan di dalam/ di luar masyarakat itu sendiri,
sehingga struktur kelas dan kasta dalam masyarakat dapat berubah.
Sebagai contoh, kemajuan dalam bidang teknologi yang digunakan
dalam perindustrian dapat membuka kemungkinan terjadinya mobilitas
ke atas.
2. Ekspansi teritorial dan gerak penduduk
Pada ekspansi teritorial dan gerak penduduk terjadi tiga mobilitas
sosial, yaitu mobilitas geografis(dari desa ke kota),mobilitas
horizontal(dari profesi petani menjadi pedagang), dan mobilitas vertikal
naik(dari orang miskin menjadi orang kaya).
3. Pembatasan komunikasi

5
Situasi-situasi yang membatasi komunikasi di antara anggota strata
sosial yang berbeda akan menghalangi pertukaran pengetahuan dan
pengalaman diantara mereka, sehingga itu dapat menjadi penghalang
terjadinya mobilitas sosial.
4. Pembagian kerja
Jika dalam masyarakat terjadi spesialisasi kerja ketat,tingkat mobilitas
sosial akan menjadi lemah, sehingga akan menyulitkan seseorang
berpindah dari profesi yang satu ke profesi yang lain dan juga dapat
memperlemah perpindahan strata yang satu ke strata yang lain.
5. Tingkat natalitas (kelahiran)
Tingkat kelahiran yang tinggi dari kelas yang lebih rendah akan
membatasi anggota-anggota keluarga meningkat secara sosial, karena
rendahnya tingkat ekonomi mereka, sehingga mereka sulit untuk
memenuhi kebutuhan anggota keluarganya.

5. Saluran Mobilitas Sosial Vertikal


1. Angkatan bersenjata
Seorang prajurit (militer) yang berpangkat rendah, tidak menutup
kemungkinan untuk menaikkan pangkatnya ke jenjang yang lebih
tinggi, karena mereka dianggap telah berjasa kepada negara yang
dibelanya.
2. Lembaga keagamaan
Dalam lembaga keagamaan, para pemuka agama biasanya menempati
kedudukan sosial tinggi dalam masyarakat, tetapi belum tentu mereka
berasal dari keluarga yang berkedudukan sosial tinggi. Mereja masuk
dalam status sosial yang tinggi karena peranannya dalam kelompok
agama.
3. Lembaga pendidikan
Karena pendidikan, kedudukan sosial seseorang dapat bergerak dari
kedudukan yang paling rendah ke kedudukan yang paling tinggi.
Misalnya, anak buruh dapat melanjutkan pendidikan tinggi karena

6
mendapat beasiswa, sehingga setelah ia lulus ia dapat mencari
pekerjaan yang bisa mengangkatnya pada kedudukan sosial lebih tinggi.
4. Organisasi politik
Partai politik (Parpol) dapat memberi peluang besar bagi para
anggotanya untuk menempati kedudukan sosial yang tinggi. Sebagai
contoh, seorang anggota partai politik yang menonjol, karier politiknya
dapat naik dengan cepat.
5. Organisasi ekonomi
Orang-orang kaya akan menduduki lapisan sosial atas, sebaliknya
orang-orang miskin akan menduduki lapisan sosial bawah. Oleh karena
itu, organisasi ekonomi seperti BUMN, Persero, dan PT dapat menjadi
saluran untuk mobilitas vertikal naik.
6. Organisasi keahlian
Banyak sarjana membentuk wadah/ perhimpunan untuk menampung
mereka yang memiliki keahlian tertentu, misalnya PII (Persatuan
Insinyur Indonesia), IDI (Ikatan Dokter Indonesia), ISEI (Ikatan
Sarjana Ekonomi Indonesia), dll.
7. Saluran lainnya
Masih banyak lagi saluran yang dapat menjadi saluran untuk mobilitas
vertikal naik, misalnya perkawinan.

6. Dampak Mobilitas Sosial


6.1 Dampak Mobilitas Vertikal
Menurut David Papence (1983), mobilitas vertical menurun dapat
menyebabkan stres dan gangguan mental yang serius.Hasil penelitian
warren breed mencatat bahwa tingkat bunuh diri yang dilalukan oleh
orang yang mengalami mobilitas vertikal turun dibandingkan mereka
yang mengalami mobilitas vertikal naik. Mobilitas vertikal naik
menyebabkan stres dan gangguan mental, serta efek-efek yang tidak
diinginkan lainnya. Menurut Kessin (1971), orang yang sangat mobil,
yaitu mereka yang mengalami mobilitas vertikal naik melewati dua

7
level strata/ lebih,menunjukan tingkat kecemasan lebih tinggi daripada
mereka yang meningkat secara perlahan.
Peter blau (1967) menyimpulkan bahwa orang-orang yang
mengalami mobilitas vertikal naik/ turun menghadapi masalah dalam
berelasi dengan orang lain masyarakat tertutup ternyata mempunyai
masalah sosial yang lebih berat. Status sosial dalam masyakarat sosial
tertutup biasanya diperoleh dari keturunan. Ayah dan ibu dengan bakat
yang luar biasa mungkin memiliki keturunan dengan bakat yang biasa-
biasa saja/ tidak memiliki bakat sama sekali, sebagai contoh raja dengan
kemampuan yang luar biasa bisa membawa kerajaan ke masa kejayaan,
tetapi keturunannya yang menggantikan posisinya belum tentu memliki
kemampuan yang sama, akibatnya kerajaan itu mengalami kemunduran
lalu hilang digantikan oleh kerajaan lain.
Karena itu, pada masyarakat maju selalu terbuka jalan untuk
pengambilalihan posisi penting dari mereka yang lahir dalam kelas
sosial atas, namun tanpa kemampuan memadai, lalu diambil alih oleh
individu-individu yang cakap dari kelas sosial yang lebih rendah.
Masyarakat tertutup tidak memiliki kesempatan seperti ini, mereka
lebih cenderung sewenang-wenang memperlakukan sumber daya
manusia.
6.2 Dampak mobilitas geografis
Mobilitas penduduk/ geografis membawa dampak bagi daerah
baru tempat penduduk tersebut bermukim dan bagi daerah asalnya.
Urbanisasi besar-besaran, terutama ke kota-kota besar, dapat
menimbulkan beragam masalah sosial. Tingkat urbanisasi yang tinggi
membawa masalah kependudukan, baik bagi daerah asal/ daerah tujuan.
Di kota-kota yang menjadi tujuan urbanisasi terjadi ledakan jumlah
penduduk, yang dapat menimbulkan masalah kemiskinan, permukiman
kumuh, kesehatan, keamanan, tata kota yang semrawut, kebersihan, dan
lain-lain. Sementara itu, daerah asal bisa saja kekurangan sumber daya
manusia untuk mengelola sumber daya alamnya. Proses transmigrasi
dalam banyak hal memang telah berjasil mengatasi masalah konsentrasi

8
kepadatan penduduk, masalah pengangguran, dan perbaikan
kesejaheraan, namun di beberapa tempat timbul masalah yang berkaitan
dengan hubungan antara pendatang dan penduduk setempat yang akan
menimbulkan konflik antara penduduk pendatang dan penduduk
setempat.
Orang kaya,misalnya. Mereka termasuk lapisan sosial atas,
namun tiba-tiba bangkrut dan jatuh miskin, sehingga mereka takut
dengan status sosialnya yang baruyaitu sebagai anggota kelas sosial
bawah,karena merekaharus beradaptasi dengan gaya hidup kelas sosial
bawah. Setelah terbiasa dengan gaya hidup kelas sosial yang baru,
orang-orang yang beralih kelas sosial (mengalami mobilitas sosial)
mulai merasa aman dan berakhir konflik bantinnya. Bersamaan dengan
pembiasaan itu ia mulai membangun pola-pola relasi baru untuk
mengakhiri beragam konflik dengan pihak lain akibat mobilitas yang
dialami.
Konflik-konflik dengan pihak-pihak lain, baik itu konflik antar
indivdu, konflik antar kelompok, konflik antarkelas, maupun konflik
antargenerasi bisa mereda bila pihak-pihak yang berkonflik
menyesuaikan diri pada suatu keadaan yang memungkinkannya bekerja
sama. Penyesuaian ini dinamakan akomodasi. Akomodasi adalah usaha
manusia untuk meredakan suatu pertikian atau konflik dalam rangka
mencapai kestabilan. Pihak yang berkonflik saling menyesuaikan diri,
sehingga tercipta kerja sama.

7. Hubungan struktur sosial dengan mobilitas sosial


Struktur sosial merupakan fakta sosial, yaitu cara bertindak, berfikir,
dan berperasaan yang berada diluar individu tetapi mengikat. Sehingga,
kelas sosial tertentu identik dengan cara hidup tertentu. Kelas sosial
bukanlah sekedar kumpulan dari orang-orang yang pendidikan atau
penghasilannya relative sama, tetapi lebih merupakan kumpulan orang-
orang yang memiliki cara atau gaya hidup yang relative sama.

9
Struktur sosial berkaitan dengan posisi-posisi individu atau kelompok
dalam masyarakat. Posisi seseorang dalam masyarakat sering disebut
dengan status atau kedudukan sosial. Kedudukan seseorang dalam
masyarakat atau kelompok sosial ditentukan berdasarkan kepemilikan harta,
pendidikan (ilmu pengetahuan), kekuasaan dan wewenang, serta keturunan.
Dalam struktur sosial kedudukan seseorang dalam kelompok sosial di
masyarakat terbagi dalam stratifikasi sosial. Startifikasi sosial merupakan
pelapisan sosial dalam masyarakat secara vertikal. Seseorang yang memiliki
kedudukan sosial tinggi atau berada pada lapisan atas dalam masyarakat
akan lebih disegani oleh masyarakat. Kedudukan masyarakat ditunjukkan
dengan kekuasaan dan identitas sosialnya.
Kedudukan seseorang dalam lapisan sosial di masyarakat tidak
selamanya statis. Sistem pelapisan di masyarakat kita bersifat terbuka
dimana dalam sistem pelapisan ini setiap orang meiliki kesempatan yang
sama untuk melakukan perpindahan kedudukan atau status sosialnya.
Seseorang yang pada awalnya memiliki status sosial rendah karena dia
adalah anak dari petani ketika ia mampu menyenyam pendidikan hingga ke
jenjang perguruan tinggi dan ia memperoleh pekerjaan yang layak maka
status atau kedudukan sosialnya di masyarakat akan meningkat.
Jadi, di dalam struktur sosial yang di dalamnya terdapat unsur-unsur
kedudukan atau status sosial, kelompok sosial, dan startifikasi sosial
memiliki hubungan erat dengan mobilitas sosial seperti yang telah
dicontohkan di atas.

10
BAB III
PENUTUP

1 Kesimpulan
Menurut Paul B. Horton, mobilitas sosial adalah suatu gerak
perpindahan dari satu kelas sosial ke kelas sosial lainnya atau gerak pindah
dari strata yang satu ke strata yang lainnya. Sementara menurut Kimball
Young dan Raymond W. Mack, mobilitas sosial adalah suatu gerak
dalam struktur sosial yaitu pola-pola tertentu yang mengatur organisasi
suatukelompok sosial. Tipe-tipe mobilitas sosial yang prinsipil ada dua,
yaitu:
1. Horizontal, yaitu apa bila individu atau objek sosial lainnya berpindah
dari satu kelompok sosial ke kelompok sosial lainnya yang sederajat.
2. Vertikal, yaitu apabila individu atau objek sosial lainnya berpindah dari
suatu kedudukan sosial ke kedudukan sosial lainnya yang tidak
sederajat. Sesuai dengan arahnya maka terdapat dua jenis gerak
vertikal, yaitu yang naik (social climbing) dan yang turun (social
sinking)
Masyarakat yang berkelas sosial terbuka adalah masyarakat yang
memiliki tingkat mobilitas yang tinggi sedangkan masyarakat yang berkelas
sosial tertutup adalah masyarakat yang memiliki tingkat mobilitas yang
rendah.

2 Saran
Sebagai manusia kita pasti akan menuntut untuk status dan peran
sosial, namun sebagai manusia sosial seharusnya kita dapat mengerti dan
menyadari mobilitas sosial atau gerakan sosial ini tidak terjadi begitu saja
dengan sendirinya. Karena mobilitas sosial terjadi tergantung bagaimana
diri kita sendiri menyingkapi status serta peran sosial diri dan menurut
prestasi kita masing-masing sebagai anggota masyarakat. Oleh karena itu
sebaiknya jika memang menginginkan mobilitas naik kita juga tidak boleh

11
duduk diam dalam struktur sosial tetapi kita harus terbuka dan positif
terhadap perubahan positif yang ada di masyarakat.
Penulis sadar bahwa makalah kami ini jauh dari kesempurnaan
sehingga kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan untuk
perbaikan makalah ini.

12
DAFTAR PUSTAKA

https://www.google.co.id/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&cad=rja&uact=8&ved=0ahUKEwj
W5uPe5OfVAhWI6Y8KHVBrDmkQFggmMAA&url=https%3A%2F
%2Fwww.scribd.com%2Fdoc%2F111267109%2FMakalah-Mobilitas-
Sosial&usg=AFQjCNFdZ1_v907RnyVxzXLZhFM6h5b5mQ
http://artikeltop.xyz/ciri-dan-jenis-mobilitas-sosial.html
https://alvazghany.wordpress.com/2012/11/18/hubungan-struktur-sosial-dengan-
mobilitas-sosial/
http://presbaglogmandiri.blogspot.co.id/2016/08/makalah-mobilitas-sosial.html

13

Anda mungkin juga menyukai