Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

HERBERT SPENCER

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Terstruktur Mata Kuliah Teori Sosiologi Klasik

Dosen Pengampu : Sri Damayanti M.Si

Disusun oleh :

Davina Apriza (1198030053)

Dinar Rania Salsabila (1198030065)

Firyal Amalia (1198030082)

Hana Kamila (1198030093)

PROGRAM STUDI SOSIOLOGI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG

1
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa
pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah
ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda
tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan syafa’atnya di
akhirat nanti.

Kami mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-
Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga kami mampu untuk
menyelesaikan pembuatan makalah sebagai pemenuhan nilai tugas terstruktur dari
mata kuliah Teori Sosiologi Klasik dengan judul “Herbert Spencer”.

Kami tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan
masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu,
penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya
makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Kemudian
apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini kami mohon maaf yang
sebesar-besarnya.

Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.

Bandung, 15 Maret 2020

Penyusun

2
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ....................................................................................................... ii

Daftar Isi ............................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1

A. Latar Belakang ..................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ................................................................................. 1

C. Tujuan Pembahasan ............................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN ...................................................................................... 2

A. Biografi Herbert Spencer ..................................................................... 2

B. Asumsi Pemikiran................................................................................. 3

C. Karya……………................................................................................ 8

D. Sumbangan Terhadap Perkembangan Sosiologi……………………....8

BAB III PENUTUP ........................................................................................... 9

A. Kesimpulan ............................................................................................ 9

B.Saran …………………………………………………………………. 10

Daftar Pustaka ........................................................................................... iv

3
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG

Dalam perkembangan dunia sosial saat ini, banyak hal yang bisa dilihat
dandiamati dari berbagai peristiwa dimasa lalu yang dianggap penting dan
berpengaruh pada kehidupan sosial saat ini. Kehidupan sosial manusia selalu
mengalami perubahan seiring berjalannya waktu dan sampai pada kehidupan
sosial yangkompleks pada saat ini. Bahkan kehidupan sosial manusia selalu
mengalami perubahan yang signifikan, dimana manusia dapat menyebabkan
berbagai macamgejala sosial yang ada. Hal ini menunjukan bahwa, manusia
sebagai makhluk sosialdapat memberikan pengaruh besar bagai keadaan sosial
yang berkembang atau bahkan berputar seperti siklus.

Kehidupan sosial saat ini, adalah sebagai hasil dari kehidupan sosial
dimasa lalu,yang memberikan pengaruh penting dalam pemikiran manusia atau
sebuah instansi.Hal ini ditunjukan oleh adanya banyak tokoh serta teorinya yang
menggambarkansecara jelas bagaimana kehidupan masyarakat dimasa lalu yang
menunjukan praktik-praktik masyarakat dalam beperilaku. Tidak diherankan
banyak tokoh danteori khsusnya dalam Sosiologi, yang menjadi sebuah tolak ukur
dilihatnya kondisiatau gejala sosial saat ini. Banyak tokoh Sosiologi mulai dari
klasik sampai modernyang menyajikan berbagai teori tentang masyarakat beserta
pengaruh-pengaruh besar yang muncul karena adanya sebuah pemikiran atau
asumsi yang berdampak besar.

Dari berbagai teori yang dikemukakan oleh tokoh-tokoh Sosiologi, dilihat


darisudut pandang masa lalu, berdampak sangat besar terhadap perubahan sosial.
Mulaidari pengaruh terhadap suatu kalangan, pemikiran masyarakat, gerakan
dimasyarakatdan lain sebagainya. Dimana ada beberapa pemikiran tokoh yang
berdampak besar namun setelah itu asumsinya dilupakan begitu saja. Salah satu
tokoh tersebut adalahHerbert Spencer dengan Teori Evolusionernya.

4
Dengan latar belakang tersebut, makaakan dibahas lebih dalam dalam
makalah ini mengenai biografi, asumsi/pemikiran,karya dan pengaruhnya
terhadap Sosiologi.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana Biografi seorang Herbert Spencer?

2. Apa dan bagaimana asumsi pemikiran dari Herbert Spencer?

3. Apa saja karya yang sudah Herbert Spencer keluarkan?

4. Bagaimana pengaruh pemikiran Herbert Spencer dalam


perkembanganSosiologi?

C. TUJUAN PEMBAHASAN

1. Mengenal seorang Herbert Spencer dari Biografinya.

2. Mengetahu apa dan bagaimana asumsi pemikiran Herbert Spencer.

3. Mengenal apa saja karya dari Herbert Spencer.

4. Mengetahui dan memahami bagaimana pengaruh pemikiran Herbert


Spencer terhadap Sosiologi.

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. Biografi Herbert Spencer


Herbert Spencer lahir di Derby, Inggris, pada 27 April 1820 atau
pada masa Victorian. Dia tidak dididik dibidang seni dan humaniora, tetapi
lebih dididik dibidang teknis dan praktis. Pada 1837, dia mulai bekerja
sebagai insinyur sipil untuk kereta api di London dan Birmingham
Railway, jabatannya yang terus diembannyahingga 1846. Selama periode
tersebut, Spencer mulai melanjutkan studinya sendiridan mulai
menerbitkan karya-karya ilmiah dan politis.1
Tahun 1848 spencer ditunjuk sebagai redaktur the Economist dan
gagasan intelektualnya mulai mantap.
Tahun 1850 ia menyelesaikan karya besar pertamanya, social statistics.
Selama menulis karya ini spencer untuk pertama kali mulai mengalami
insomnia (tidak bisa tidur) dan dalam beberapa tahun berikutnya masalah
mental dan faktanya ini terus meningkat. Ia menderita ganguan syaraf
sepanjang hidupnya.
Tahun 1853 spencer menerima harta warisan yang memungkinnya
berhenti bekerja dan menjalani sisa hidupnya sebagai sarjana bebas. Ia
tidak pernah memperoleh gelar kesarjanaan universitas atau memangku
jabatan akademis. Karena ia makin menutup diri, dan penyakit fisik dan
mentalnya maki parah, produktifitasya selaku sarjana makin menurun.
Akhirnya spencer mulai mencapai kemasyhuran tidak hanya di inggris
tetapi juga reputasi internasional2
Seperti dinyatakan oleh Richard Hofstadter: “Dalam tiga
dasawarsa setelahPerang Sipil mustahil untuk aktif dalam setiap bidang
karya intelektual tanpamenguasai Spencer”. Diantara pendukungnya,
1
George Ritzer, Teori Sosiologi Dari Sosiologi Klasik Sampai Perkembangan Terakhir Postmodern
 (Yogyakarta:Pustaka Pelajar, 2012), h. 62.

2
http://pmiuinjkt.blogspot.com/2013/12/biografis-herbert-spencer-dan.html (diakses 15 maret
2020)

6
terdapat seorang industrialis yang penting, Andrew Cornagi, yang menulis
kepada Spencer surat berikut ini selamamasa sakitnya yang fatal pada
1903:
“Kepada Maha Guru yang terhormat, setiap hari anda mendatangi
pikiranku, dan muncul pertanyaan”mengapa” yang tidak habis-habisnya
mengganggukumengapa dia terbaring? Mengapa dia harus pergi? Dunia
bergerak lambattanpa menyadari pikiran terbesarnya. Tetapi, suatu hari
nanti dunia akanmenyadari ajaran-ajarannya dan memaklumatkan tempat
tertinggi untuk Spencer”.
Salah satu sifat Spencer yang paling menarik adalah, sifat yang
akhirnya menyebabkan berakhir karir intelektualnya, adalah
ketidaksediaannya membacakarya orang lain. Dan hal tersebut, membuat
ia dikatakan mirip dengan raksasa Sosiologi awal lainnya, Auguste Comte,
yang memperaktikan “kebersihan otak”.Megenai kebutuhan membaca
karya-karya orang lain, Spencer berkata: “sepanjanghidupku, aku adalah
seorang pemikir dan bukan seorang pembaca, sehingga dapat berkata
bersama Hobbes bahwa’seandainya aku membaca sebanyak orang lain
akuakan mengetahui sedikit saja’”. Seorang teman juga menyatakan
pendapat Spencer mengenai sebuah buku, dan “jawabannya ialah setelah
memeriksa buku itu, diamelihat bahwa asumsi fundamentalnya keliru,
sehingga dia tidak inginmembacanya.”3
Seorang pengarang menulis mengenai “cara Spencer yang tidak
terpahamimenyerap pengetahuan melalui kekuatan kulitnya, dia tidak
pernah terlihat membaca buku-buku”4 Menurut Spencer, ide-ide dan
wawasan itu datang tanpa sengaja danintuitif dari pikirannya. Dia
mengatakan bahwa ide-ide itu muncul “sedikit demisedikit dengan cara-
cara yang tidak mencolok, tanpa maksud yang disengaja atauusaha yang
cukup besar”. Intuisi demikian dianggap Spencer jauh lebih efektif
dari pada studi dan pemikiran yang cermat: “suatu solusi yang dicapai
3
George Raitzer, op. cit , h. 63.
4
Ibid ., h. 64.

7
dengan cara yangdilukiskan itu lebih mungkin benar daripada solusi yang
dicapai dengan melakukan usaha yang gigih, yang menyebabkan pemutar
balikan pemikiran.”
Spencer menderita karena ketidaksediannya membaca dengan
serius karya-karya orang lain, jika dia sering membaca karya-karya lain,
maka akan sering ditemukan pengukuhan ide-idenya sendiri, yang tercipta
secara independen. Dia mengabaikanide-ide yang tidak sesuai dengan ide-
idenya. Oleh karena itu, rekan sezamannya mengatakan : “Seandainya ia
melatih dirinya mengamati lebih banyak, meskipundengan resiko
kehilangan sedikit kekuatan berpikir, dia akan menjadi seorang priayang
luar bisanya. Pengabaian Spencer atas aturan-aturan ilmiah membuat
iamenghasilkan ide-ide yang kasar dengan penegasan-penegasan yang
belumdibuktikan kebenarannya tentang evolusi dunia. Karena alasan-
alasan itu, paraSosiolog pada abad- 20 akhirnya menolak Spencer dan
menggantikan dengankeilmiahan yang cermat dan riset empiris. Dia
meninggal pada tahun 1903, dan dimakamkan di Highgate Cemetery
didekat George Eliot (asistennya) dan Karl Marx.
B. Asumsi Pemikiran Herbert Spencer
Hal ini bermula dari hasil pemikiran dan pengamatan fosil terkait
dengan pemotongan jalan kereta api yang dilakukan Spencer. Kemudian
tertarik pada biologi dan evolusi.
Pertama, masyarakat manusia dapat dipelajari secara ilmiah dan
dapat pula dipelajari dari pandangan evolusioner. Dia juga
mendeskripsikan evolusi dan menerapkan konsep evolusi secara
sistematik, alam semesta pada umumnya dan masyarakat manusia pada
khususnya. Baginya, alam semesta ini terdiri dari dasarnya materi dan
energi. Dia menjelaskan bahwa perubahan dari keadaan yang relatif
terbatas, tidak pasti, homogenitas, ke keadaan yang relatif pasti, masuk
akal dan heterogenitas. Bagi Spencer, evolusi itu dimulai dari hal yang
sederhana sampai menuju hal yang kompleks dan dipengaruhi oleh

8
berbagai faktor, seperti adanya seleksi alam. Dilihat pula dari proses sebab
dan akibatnya.
Kedua, di bidang sosiologi. Dia berpendapat bahwa, kemajuan
organisme dari jenis rendah ke tinggi adalah jenis kemajuan dari
keseragaman struktur. Ia juga mempertahankan pola sebab akibat dalam
memandang suatu masalah, misalnya dalam kaitannya dengan perilaku
masyarakat manusia maupun semua hal yang berasal dari alam. Spencer
juga berpendapat, bahwa ada kesejajaran antara organisme biologis dan
masyarakat manusia. Hal ini dilihat dari bentukannya, tiap individu dilihat
dari masyarakat pembentuknya. Cara melihatnya pun dengan metode-
metode, sistem-sistem dan pengaturan yang sistematis.
Prinsip sosiologi dikhususkan untuk menulusuri pengkhususan fungsi dan
menyertai pengkhususan yang lebih detail dan spesifikasi struktur menjadi
suatu yang baru, hal inilah yang menjadi ciri evolusi budaya. Di bidang
sosiologi, Ia juga mengutarakan bahwa fenomena sosial tergantung dari
sebagian sifat individual dan sebagian pada kekuatan individu mengikut
dengan apa yang ada disekitarnya. Kemungkinan bertahan hidup terletak
pada akar dari solidaritas manusia. Hidup bersama-sama, cara hidup itu
muncul karena dirasa lebih menguntungkan daripada hidup terpisah.
Baginya, kebenaran terdalam bisa tercapai hanya melalui pernyataan dari
keseragaman terluas atau terbanyak dalam hubungan manusia.
Energi dibutuhkan dalam evolusi budaya. Dan Dia salah satunya ilmuwan
yang pertama kali menyebutkan bahwa perubahan budaya lebih baik
dijelaskan dalam hal kekuatan sosial budaya daripada akibat tindakan-
tindakan manusia yang penting.
Ketiga, pandangan politik. Dia berpandangan bahwa sistem politik
pada suatu negara hendaknya disesuaikan dengan kondisi masyarakat yang
ada dan tidak memaksakan sebuah sistem. Karena, masyarakat tumbuh
bukan karena sebuah pembentukan tapi karena pertumbuhan. Spencer juga
menghargai adanya perkembangan ekonomi dalam sebuah negara dalam
mempengaruhi perkembangan adat istiadat dan lembaga pemerintahan.

9
Hal ini tidak hanya merujuk pada politik tetapi juga sosiologi. Baginya,
peran penting ada dalam perekonomian, khususnya dibidang perdagangan
dan industri. Hal ini mampu merubah tatanan masyarakat maupun lembaga
pemerintahan.
Keempat, pandangan Spencer mengenai pernikahan antar manusia.
Dalam karyanya, The Principles of Sociology, Ia juga membahas mengenai
perkembangan perkawinan, bentuk keluarga, konsep-konsep harta milik
dan sejenisnya. Misalnya saja, Dia tidak percaya bahwa hubungan seks
antar saudara yang tabu dikarenakan oleh faktor bawaan, Dia juga tidak
percaya bahwa hubungan seksual adalah tahap awal perkawinan manusia,
Ayah merupakan faktor penentu dari garis keturunan dan kekerabatan. Ia
juga memiliki pandangan, bahkan dalam masyarakat primitif yang
menganut asas matrilineal atau garis keturunan ibu sebagai pusatnya masih
menganggap keberadaan ayah untuk menerima garis keturunan dan
kekerabatan laki-laki.
Kelima, pandangan Spencer mengenai agama. Menurut pandangan
ini, konsep jiwa yang mendiami tubuh manusia adalah keyakinan
supranatural manusia, yang selanjutnya diperluas lagi untuk hewan,
tumbuhan dan benda mati. Melalui suatu keberadaan dan pengkhususan
menjadi lebih spesifik, konsep jiwa berubah menjadi berbagai bentuk dan
kekuatan, ini yang menghasilkan kepercayaan individu yang berbeda,
karena konsep Tuhan menjadi semakin banyak. Seperti halnya
kepercayaan menganut Dewa, bagi Spencer hal ini tidak lepas
pengaruhnya dari sosiologi.
Dia melihat proses perkembangan manusia itu ditimbulkan dari proses
lingkungan budaya dan alam bukan gerakan melalui serangkaian tahapan-
tahapan. Spencer juga menyatakan bahwa sistem ekonomi bekerja baik
jika setiap individu diperbolehkan untuk mencari kepentingannya sendiri
atau swasta. Sedangkan negara tidak boleh ikut campur kecuali dalam
urusan peraturan mengenai hak-hak orang lain dan kecuali negara
melakukan kontrak secara pribadi.

10
C. Karya dan Sumbangan Herbert Spencer terhadap perkembangan
Sosiologi
Herbert Spencer membuat beberapa karya, yaitu sebagai berikut5 :
1. Buku pertama Spencer yaitu Statika Sosial (Social Statics) pada
tahun 1850. Dimana sebagaian besar dalam buku ini membahas mengenai
filsafat politik, meski juga terkadang menyinggung persoalan evolusi.
2. Tahun 1852, ia menerbitkan sebuah artikel The Development of
Hypothesis, Essays: Scientific, Political, and Speculative. Volume pertama
terdiri dari esai di mana gagasan evolusi, umum atau khusus, adalah
dominan. Dalam esai jilid kedua berurusan dengan pertanyaan filosofis,
dengan ilmu pengetahuan abstrak dan konkret, dan dengan estetika,
dibawa bersama-sama, meskipun semuanya diam-diam evolusi,
evolusionisme mereka adalah insidental daripada sifat yang diperlukan.
Esai etika, politik, dan sosial menyusun volume ketiga, meskipun sebagian
besar ditulis dari sudut evolusi pandang, memiliki tujuan yang lebih
langsung mereka lafal dari doktrin yang langsung praktis dalam bantalan
mereka. Sementara itu, dalam setiap volume esai disusun dalam urutan
waktu.
3. Tahun 1854-1859, Education: Intellectual, Moral, and Physical.
4. Tahun 1855, ia bergerak di bidang psikologi dan
evolusi,kemudian pikiran-pikirannya tertuang dalam The Principle of
Psychology edisi pertama, digunakan oleh William James sebagai buku
untuk dua mata kuliah.
5. Tahun 1860, Herbert Spencer’s Sociology: A Study in the
History of Social Theory.
6. Kemudian di tahun 1862 dia menulis bagian pertama dari
Synthetic Philosophy atau disebut dengan filsafat sintetik yaitu First

5
Lailatur R., Lusi A., Marta V., Muhammad Banyu, “Herbert Spencer” (Diajukan Untuk
Memenuhi Tugas Terstruktur Mata Kuliah Teori Sosiologi Klasik, Bandung, 2017), hal. 10.

11
Principles, membahas banyak tentang prinsip evolusi. Dimana Spencer
menggagas dan memperkenalkan pendekatan baru mengenai sosiologi
yaitu merekonsiliasi antara ilmu pengetahuan dengan agama.
7. Tahun 1864-1867 The Principles of Biology, yang telah diadopsi
sebagai buku panduan biologi di Oxford.
8. Tahun 1873 dan 1881 The Descriptive Sociology. Edisi
selanjutnya tidak diterbitkan karena alasan finansial, dan diterbitkan
setelah kematian Spencer.
9. Tahun 1873 Spencer menulis The Study of Sociology. Dalam
karya ini, dia menjelaskan mengenai tatanan sosial. Selanjutnya buku ini
disajikan sebagai buku rujukan (text book) di Yale. Buku ini pun memiliki
dampak yang kuat di Amerika. Sebelum penerbitan jilid terrakhir The
Study of Sociology, pada 1896, Spencer telah dinobatkan sebagai seorang
filsuf dan ilmuan yang terhormat.
10. Tahun 1876-1896, The Principles of Sociology.
11. Tahun 1884, buku The Man Versus The State.
Ide-ide Herbert Spencer begitu berpengaruh pada tahun-tahun awal
sosiologi Amerika dibanding dengan ide-ide Comte, Durkheim, Marx dan
Waber. Penjelasan mudah yang pertama adalah karena Spencer menulis
dengan bahasa Inggris, sedangkan yang lainnya tidak. Selain itu, karya-
karya Spencer dijelaskan dalam bahasa nonteknis, sehingga mudah
dipahami siapa dan kalangan apa saja19. Meskipun dalam penggunaan
bahasa nonteknis ini, Herbert dianggap sebagai orang yang kurang sifat
teknisnya, dimana diiringi fakta bahwa Spencer bukanlah seorang sarjana
yang begitu canggih.
Akan tetapi pada 1930-an, Spencer sedang mengalami kemunduran
umum didunia intelektualnya, begitu pula dibidang sosiologi. Darwinis
Sosial, ide-ide laissez-faire-nya tampak menggelikan ditengah-tengah
masalah sosial yang menggunug, perang dunia dan depresi ekonomi yang
besar. Pada 1937, Talcot Parson mengumumkan kematian intelektual
Spencer untuk sosiologi ketika dia menggemakan kata-kata sejarawan

12
Crane Brinton beberapa tahun sebelumnya, “sekarang siapa yang
membaca Spencer?”. Saat ini Spencer tidak lebih dari minat historis, tetapi
ide-idenya penting dalam membentuk teori sosiologi Amerika awal. Hal
inipun sama dialami oleh muridnya William Graham Sumner. Juga
implikasi politik laissez-faire dari Darwinisme Sosial tidak sepenuhnya
diterima oleh para ahli sosiologi masa kini. Banyak dari mereka yang
mengakui perlunya keterlibatan pemerintah dalam mengatur suatu sistem
ekonomi yang kompleks dan banyak juga yang memiliki komitmen
terhadap suatu kebijaksanaan negara yang mementingkan kesejahteraan
sosial. Perubahan-perubahan nilai dan orientasi intelektual yang mendasar
dari para ahli sosiologi ini menghasilkan suatu keretakan yang tajam
antara teori sosial di Amerika masa kini dan periode Darwinisme Sosial
pada mulanya. Para ahli teori masa kini cenderung untuk menerima model
Darwinisme Sosial sebagai suatu kekeliruan yang menyedihkan dan
memalukan dan mereka sangat curiga akan model teori apa saja yang
sangat percaya akan sifat-sifat biologis yang diwariskan. Hal ini sejalan
dengan etos persamaan dalam masyarakat modern6.

William Graham Sumner (1840-1910)

Herbert Spencer juga memiliki seorang murid atau siswa Amerika yang
cukup terkenal, yaitu William Graham Sumner, yang menerima dan memperluas
ide-ide Darwinis Sosial yang dikemukakan Spencer. Spencer juga memengaruhi
para Sosiolog Amerika awal lainnya, antara lain Lester Ward, Charles Horton
Cooley, E.A Ross, dan Robert Park. William Graham Sumner, juga merupakan
orang pertama yang mengajarkan mata kuliah pertama di Amerika Serikat yang
dapat disebut Sosiologi. Sumner merupakan pendukung utama Darwinisme Sosial
di Amerika Serikat, meskipun dia tampak merubah pandangan hidupnya
dikemudia hari. Seperti Spencer dia melihat manusia berjuang melwan
lingkungannya, dan yang terkuatlah yang akan berhasil. Dengan demikian Sumner

6
Ibid., h. 11.

13
adalah pendukung keagresifan dan persaingan manusia. Orang yang berhasil
pantas mendapatkannya dan orang yang tidak mendapatkannya, panta untuk
gagal. Sumner juga menentang usaha-usaha pemerintah, dan membantu orang-
orang yang telah gagal. Sistem tersebut cocok sekali dengan perkembangan
kapitalisme, karena memberikan legitimasi teoritis untuk keberaadaan perbedaan
besar dibidang kekayaan dan kekuasaan. Sama seperti Herbert, Sumnerpun hanya
dianggap sebagai minat historis, meskipun ia sukses di zamannya, hanya sedikit
saat ini yang mengingat Sumner, karena dia gagal dalam membangun suatu dasar
yang cukup kuat di Yele untuk membangun suatu aliran sosiologis dengan banyak
siswa.

Lester F. Ward (1841-1913)

Lester F.Ward seperti Sumner, menerima ide bahwa manusia telah


berevolusi dari bentuk-bentuk yang lebih rendah (kesederhanannya dan
kemiskinan moralnya) hingg status mereka yang sekarang (modern), dimana
mereka lebih rumit, bahagia dan memberikan kebebaskan yang lebih besar. Suatu
tugas sosiologi, sosiologi murni, ialah mempelajari hukum-hukum dasar
perubahan dan struktur sosial. Akan tetapi, Ward tidak puas apabila sosiologi
hanya memeplajari kehidupan sosial, dia percaya bahwa sosiologi harus
mempelajari sisi praktis dan harus ada juga suatu sosiologi terapan, dimana
meliputi penggunaan ilmu pengetahuan ilmiah secara sadar untuk mencapai
masyarakat yang lebih baik. Oleh karena itu Ward bukanlah seorang Darwinisme
Sosial yang ekstrem, dia percaya bahwa perlu dan pentingnya pembaharuan
sosial. Meskipun mempunyai arti historis, Sumner dan Ward tidak memiliki
signifikansi berjangka panjang bagi teori sosiologis. Begitu banyak kontribusi
yang diberikan oleh Spencer kepada perkembangan ilmu
kemasyarakatan/sosiologi. Spencer telah banyak menawarkan rangkaian gagasan
yang begitu kaya dan rumit tentang evolusi masyarakat. Semula memang gagasan-
gagasannya menuai sukses, tapi setelah itu diabaikan selama bertahun-tahun, dan
di era akhir-akhir ini gagasan-gagasannya kembali bangkit seiring dengan lahirnya
teori-teori sosiologi neoevolusioner.

14
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Herbert Spencer lahir di Derby, Inggris, pada 27 April 1820 atau pada
masa Victorian. Dia tidak dididik dibidang seni dan humaniora, tetapi
lebih dididik dibidang teknis dan praktis. Pada 1837, dia mulai bekerja
sebagai insinyur sipil untuk kereta api di London dan Birmingham
Railway, jabatannya yang terus diembannyahingga 1846. Selama periode
tersebut, Spencer mulai melanjutkan studinya sendiridan mulai
menerbitkan karya-karya ilmiah dan politis.
Asumsi pemikirannya yaitu, yang pertama adalah masyarakat manusia
dapat dipelajari secara ilmiah dan dapat pula dipelajari dari pandangan
evolusioner. Kedua, dibidang sosiologi dia berpendapat bahwa kemajuan
organisme dari jenis rendah ke tinggi adalah jenis kemajuan dari
keseragaman sturktur. Ketiga, dari pandangan politik ia berpendapat
bahwa sistem politik suatu negara hendaknya disesuaikan dengan kondisi
masyarakat yang ada dan tidak memaksakan sebuah sistem. Keempat, ia
juga membahas perkembangan perkawinan, bentuk keluarga, konsep-
konsep harta dan sejenisnya. Kelima, padangan Spencer mengenai agama.
Menurutnya, konsep jiwa yang mendiami tubuh manusia adalah keyakinan
supranatural manusia, yang selanjutnya diperluas lagi untuk hewan,
tumbuhan dan benda mati.
Spencer tidak hanya menyumbangkan karyanya dalam bentuk tulisan,
tetapi ia juga mempunyai murid. Ide-ide Herbert Spencer begitu pengaruh
pada tahun-tahun awal sosiologi Amerika dibanding dengan ide-ide
Comte, Durkheim, Marx dan Webber.

B. SARAN

15
DAFTAR PUSTAKA

Ritzer, George. 2012. Teori Sosiologi Dari Sosiologi Klasik Sampai


Perkembangan Terakhir Postmodern. Yogyakarta:Pustaka Pelajar.

http://pmiuinjkt.blogspot.com/2013/12/biografis-herbert-spencer-dan.html
(diakses 15 maret 2020)

Lailatur R., Lusi A., Marta V., Muhammad Banyu, “Herbert Spencer” (Diajukan
Untuk Memenuhi Tugas Terstruktur Mata Kuliah Teori Sosiologi Klasik,
Bandung, 2017).

16

Anda mungkin juga menyukai