PENDAHULUAN
Istilah sastra lisan memiliki kaitan tertentu dengan tradisi lisan. Ditinjau
dari makna katanya, sastra lisan berarti bentuk-bentuk kesusastraan atau seni
sastra yang diapresiasikan secara lisan, sedangkan tradisi lisan berarti berbagai
bentuk tradisi suatu kebudayaan yang disebabkan dengan tuturan dan tindakan,
(Hutomo, 1991: 4-14). Sastra lisan adalah bagian dari tradisi lisan yang
Sastra lisan merupakan warisan dari nenek moyang kita yang sampai
saat ini masih digunakan masyarakat pada umumnya, begitu juga masyarakat
suku Meto yang berada di wilayah Kabupaten Timor Tengah Utara. Mereka
disebarkan dan diwariskan turun temurun secara lisan serta memiliki nilai dan
dari generasi ke generasi dalam suatu jangka panjang. Di dalam sastra lisan,
1
Manusia disebut sebagai makluk pemiliknya merupakan makluk yang
dirinya. Di sini menandakan dua sisi manusia yang sangat melekat erat dalam
diri manusia yakni bersatu sekaligus yang berjarak dengan dirinya sendiri dan
realitas lain atau alam. Inilah sesungguhnya yang membedakan kodrat manusia
inilah yang disebut sebagai evolusi kebudayaan dimana bukan sekedar berpikir
dan belajar, tetapi lebih dari itu selalu hidup dan mengolah dirinya dalam arus
Keterbukaan akal budi manusia terhadap realitas diri, dunia atau alam
telah membuka daya pikir manusia untuk memahami hidup bersama atau
lebih nampak dalam hubungan manusia dengan yang Ilahi, manusia dengan
2
seperti Tonis (tuturan adat) pada masyarakat Desa Haumeni di Kabupaten
mengungkap kekayaan budaya yang dimiliki oleh Suku Atoni Pah Meto, juga
yang menyebabkan Suku ini kurang dikenal di kalangan yang lebih luas. Oleh
masyarakat suku Atoni Pah Meto (terutama dari generasi mudah Atoni Pah
Meto).
Keadaan ini tidak saja menjadi tantangan, tetapi lebih dari itu menggugah para
besar masyarakat Suku Atoni Pah Meto sudah tidak mahir lagi untuk
menggunakan Bahasa Meto yang bernilai sastra dan tinggi nilainya, (Taninas,
2016: 2).
Istilah tonis dalam bahasa Meto secara harafiah berarti tuturan, dan
adat yang berlansung sesuai kegiatannya (natoni). Tonis merupakan salah satu
khazanah sastra lisan masyarakat Meto di NTT yang masih tetap dilakukan dan
dihayati sebagai salah satu bentuk sastra lisan yang sangat merakyat. Khusus
masyarakat Meto di Kabupaten TTU, jenis sastra lisan ini hanya dikenal di
3
kalangan orang tua, sebab penutur tonis tidak sering dilakukan oleh generasi
muda sehingga mereka tidak mengetahui tuturan tonis ini. Menurut masyarakat
Desa Haumeni, tonis memiliki kekuatan alam dari Tuhan (Usi Neno), karena
merupakan sebuah pesan dari leluhur. Tuturan Tonis bukan hanya dilakukan
pada saat upacara adat Hot Ninik tetapi juga dilakukan dalam upacara
ketika mencapai suatu keberhasilan, ketika sakit, dalam upacara panen, minta
hujan, dan penguburan orang mati atau hari arwah, (Liubana, 2014: 4).
yang bersumber dari para leluhur dan Ilahi, karena Tonis yang dilakukan
bersifat sakral. Pengamatan yang dilakukan saat ini, Tonis kurang diminati oleh
kaum muda. Tonis dipandang hanya sebagai suatu bentuk pertunjukkan yang
bersifat lucu atau tidak penting. Hal ini disebabkan adanya perkembangan
Tonis adalah sastra lisan Meto yang lahir dan berkembang di tengah
Kecamatan Bikomi Utara Desa Haumeni yang telah diatur oleh tata kehidupan
4
Berdasarkan hasil observasi yang didapat oleh Penulis, Tonis berbentuk
puisi yang dituturkan secara lisan melalui tindakan. Tuturan ini hanya bisa
dituturkan oleh tua-tua adat atau orang yang sudah biasa menuturkan tuturan
struktur dan fungsi kearifan lokal sastra lisan Meto tonis dapat menjadi suatu
Bikomi Utara.
melakukan penelitian tentang Tonis dalam acara adat Hot Ninik, yakni pesan
leluhur lewat organ tubuh tertentu dari hewan yang dikurbankan, karena sejauh
ini belum ada yang meneliti tentang Tonis Sastra Lisan Meto. Sastra lisan
tersebut akan diteliti dan dikaji dengan judul: STRUKTUR DAN FUNGSI
5
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah struktur Tonis dalam sastra lisan Meto pada upacara adat Hot
2. Bagaimanakah fungsi kearifan lokal Tonis pada upacara adat Hot Ninik pada
Tengah Utara?
secara menyeluruh tentang struktur dan fungsi kearifan lokal Tonis yang
digunakan dalam Upacara Adat Hot Ninik pada Masyarakat Desa Haumeni
lisan meto pada upacara adat Hot Ninik pada Masyarakat Desa
6
b. Untuk mengetahui dan mendeskripsikan fungsi kearifan lokal dalam
Utara.
1. Manfaat Teoretis
a. Sebagai salah satu usaha untuk melestarikan budaya sastra lisan yang
2. Manfaat Praktis
untuk mengetahui dan memahami struktur dan fungsi kearifan lokal bagi
7
kekayaan budaya yang dimiliki dan menjadi sumbangan kepada Dinas
Pariwisata.
Cakupan utama penulisan ini adalah menganalisis Struktur dan fungsi kearifan
lokal Tonis.
8
BAB II
dalam upaya menemukan teori. Kajian pustaka merupakan prinsip dasar yang
terwujud dalam bentuk dan berlaku secara umum yang akan mempermudah
Dawan.
Dawan.
lisan Dawan.
9
c) Teori yang digunakan dalam penulisanya adalah teori struktural, teori
puisi yang meliputi pilihan kata, baris, bait, bunyi, dan gaya Bahasa.
b. Tujuan penulisannya adalah untuk mengetahui arti, isi, dan nilai Tonis.
10
e. Hasil penulisannya yakni: Sastra lisan ini mengutamakan unsur lahir
puisi yang meliputi pilihan kata, baris, bait, bunyi, dan gaya bahasa.
2.2 Konsep
terdapat dalam judul penelitian, sehingga menjadi lebih jelas dan lebih
2.2.1 Struktur
2.2.2 Fungsi
golongan, yaitu: fungsi religius, fungsi sosial, fungsi edukatif, dan fungsi
kultural, (Semi, 1998: 17). Selain itu, fungsi sastra lisan Meto dapat
11
bernilai apabila sastra lisan itu diterima oleh masyarakatnya. Tonis
ada,
3. Karya sastra adalah karya seni yang indah dan memenuhi kebutuhan
terminologi perpaduan antara dua kata yaitu arif artinya bijak, cerdik,
tradisi lisan. Ditinjau dari makna katanya, satra lisan berarti bentuk-bentuk
12
mengacu pada teks-teks sastra lisan, teknologi tradisional, hukum adat,
tarian rakyat dan makanan khas, (Bdk. Hutomo, 1991: 4-4; Danandjaya,
1991: 2-5).
2.2.5 Tonis
Istilah Hot Ninik secara harafiah berasal dari 2 kata, yakni hot
yang berarti bakar dan ninik yang berarti lilin. Hot ninik memiliki arti
bakar lilin. Jadi, Hot Ninik adalah tuturan adat sebagai upaya komunikasi
antara anak cucu dengan roh-roh orang tua dan para leluhur yang sudah
berkat. Jawaban atas permohonan ini biasanya di buat pada usus dan hati
hewan persembahan.
2.2.7 Meto
sebutan terhadap suku yang mendiami Pulau Timor bagian Barat yang
13
artinya orang Dawan yang mendiami daratan pedalaman dengan mata
Kata Haumeni berasal dari 2 kata, yakni hau yang berarti kayu dan
Tengah Utara, pada tahun 2008. Kecamatan Bikomi Utara terdapat 9 desa,
Desa Haumeni, Desa Baas, Desa Napan, Desa Sainoni, dan Desa Tes.
14
2.3 Acuan Teori
Teori yang digunakan dalam mengkaji masalah penelitian ini adalah teori
dengan tradisi lisan. Ditinjau dari makna katanya, satra lisan berarti
lisan dalam arti tertentu merupakan bagian dari tradisi lisan. Namun
15
diwariskan secara lisan dari mulut ke mulut sehingga dikenal dengan
Hal ini, berarti bahwa teks-teks sastra lisan dapat dialihkan ke dalam
bagian dari tradisi lisan yang disusun berdasarkan tujuan estetis yang
setiap penelitian sastra, analisis struktur karya sastra yang ingin diteliti
makna intrinsik yang dapat kita gali dari karya sastra itu sendiri.
Dalam artian bahwa kata tergantung pada kata dan makna unsur-unsur
itu hanya dapat kita pahami dan nilai sepenuhnya atas dasar
16
pemahaman tempat dan fungsi unsur itu dalam keseluruhan karya
sastra.
pengertian yang optimal sama atau persis dalam ilmu bahasa dimana
dan lain-lain.
17
strukturalisme dapat disamakan dengan pendekatan obyektif sebagai
bangun struktur puisi meliputi diksi atau pilihan kata, larik atau baris,
kata yang tepat, padat dan kaya akan nuansa makna dan suasana,
b. Larik/ Baris
c. Bait
18
d. Bunyi
a. Rima
b. Irama
a) Bunyi Euphony
b) Bunyi Cacophony
19
e. Gaya Bahasa
karena perasaan yang timbul atau hidup dalam hati penulis, yang
cara melihat organ tubuh hewan yang ingin kita kurbankan kepada
20
mengandung nilai-nilai kehidupan pada masyarakat pemiliknya.
21
BAB III
METODE PENELITIAN
data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang yang dapat
diamati, (Moleong, 1990: 3). Selanjutnya, Nasir (1986: 63) mengatakan bahwa
membuat deskripsi yaitu gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan
budaya. Etnografi merupakan bidang yang sangat luas dengan variasi yang
22
3.2 Data dan Sumber Data
3.2.1 Data
Data dalam penelitian Tonis ini merupakan data yang diperoleh secara
informan.
samping itu juga, tidak menutup kemungkinan bagi Penulis untuk memilih
3. Orang tua, istri, atau suami informan lahir dan dibesarkan di desa itu
5. Menguasai Tonis
23
9. Jumlah informan yang berjumlah 4 orang dengan informan utama 2
dan tidak asal memilih informan. Menurut Samarin seorang informan yang
baik adalah penutur yang dianggap mewakili aturan yang diperlukan secara
tetap dan selalu mengadakan interaksi dengan anggota lain dari masyarakat.
kejadian (tari, nyanyian, tuturan, dan lain-lain) dari gejala awal hingga
Tonis.
24
3.4.2 Teknik Rekam
Penulis pada saat menganalisis hasil rekaman tersebut. Catatan yang harus
Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (orang yang
25
3.5 Teknik Analisis Data
Data-data yang telah diperoleh dari hasil penelitian akan dianalisis dengan
3.5.1 Transkripsi
fungsi kearifan lokal dari tonis yang dituangkan dalam terjemahan dan
mungkin tentang struktur dan fungsi kearifan lokal dari tonis yang
3.5.2 Terjemahan
3.5.3 Analisis
(1991: 76) yang dianut oleh Aminuddin (2000: 130) untuk memperoleh
kebutuhan lapangan;
26
3. Penafsiran. Menjelaskan arti atau kata-kata yang kurang jelas;
terperinci; dan
145). Jadi, hasil penelitian ini disajikan dalam bentuk kata-kata bukan
27
BAB IV
maka akan dianalisis hasil penelitian tentang Tonis pada upacara adat Hot Ninik
yaitu unsur pembentuk Tonis dan fungsi kearifan lokal. Khusus unsur
pembentukan Tonis meliputi bangun struktur, yakni: diksi atau pilihan kata
terdiri dari makna konotasi dan makna denotasi, baris atau larik, bait atau
kuplet, bunyi terdiri dari unsur bunyi yang meliputi: rima dan irama dan unsur
bunyi lainnya, yakni: euphony dan cacophony, dan gaya bahasa atau majas
terdiri dari majas alegori, majas repetisi, dan majas antanaklasis. Sedangkan
fungsi kearifan lokal meliputi fungsi religius, fungsi sosial, fungsi edukatif, dan
fungsi kultural.
28
Mana mnes neu an feto an mone
Neu pilu nakia soit nakia
Natuin on i neu an feto an mone
Malomen ma sinmakan
Tatam sinen neu nije nopon, bakse nopon
Hukut nahel naat nahel
Neu lele tofan tuae helen
Lele tofan he namak, tua helen he naoe
Hen oinsok tiulsok
Neu ume nuban
Ala manikin ma oe tene
Neu tukan ala manikin oe tene
29
4.1.2 Terbitan Teks dan Terjemahan Harafiah Teks Tonis Dalam Bentuk
Puisi
30
Hukut nahel naat nahel
pegang kuat pegang erat
Neu lele tofan tuae helen
untuk kebun siangan arak irisan
Lele tofan he namak, tua helen he naoe
kebun siangan supaya bernasi, arak irisan supaya berair
Hen oinsok tiulsok
supaya mondar-mandir perkumpulan
Neu ume nuban
pada rumah dua
Ala manikin ma oe tene
hanya dingin dan air dingin
Neu tukan ala manikin oe tene
untuk hanya dingin air dingin
31
Mana mnes netsen neu apinat aklahat
terima beras persembahan kepada yang bernyala yang membara
Afi nabela naen toni lasi, neu matob feto mone
kemarin simpan telah tutur masalah, kepada masy perempuan laki-laki
Na in naket matobtaenkuk neuba feto mone
itu dia hubung masyarakat karena perempuan laki-laki
Natuin afi manatan mahuktan
karena kemarin perjanjian peneguhan
Abnon melu ainluik none
benang gulung bersisir perak
32
/He kaisa nmui atuas, naika nmui eka/
/supaya jangan ada hambatan, jangan ada penghalang/
Artinya Hindarkan kami dari segala marabahaya
33
/Natuin on i neu an feto an mone/
/karena begini untuk anak perempuan anak laki-laki/
Artinya Bagi kami anak-cucu laki-laki dan perempuan
Malomen ma sinmakan/
/saling suka dan saling senang/
Artinya Demi kebahagiaan dan masa depan anak-cucu
/Tatam sinen neu nije nopon, bakse nopon/
/masukkan mereka di tiang lubang, akar lubang/
Artinya Melalui dunia pendidikan
/Hukut nahel naat nahel/
/pegang kuat pegang erat/
Artinya Bekal ilmu pengetahuan yang memadai
/Neu lele tofan tuae helen/
/untuk kebun siangan arak irisan/
Artinya Mampu mengamalkan ilmu dalam hidup bermasyarakat
/Lele tofan he namak, tua helen he naoe/
/kebun siangan supaya bernasi, arak irisan supaya berair/
Artinya Ketika mengenyam pendidikan
/Hen oinsok tiulsok
/supaya mondar-mandir perkumpulan/
Artinya Ketika menyelesaikan tugas ini di sini dan di kampus
/Neu ume nuban /
/pada rumah dua/
Artinya Dua tugas
/Ala manikin ma oe tene/
/hanya dingin dan air dingin/
Artinya Hanyalah berkat kesehatan jiwa dan raga yang menyertai
/Neu tukan ala manikin oe tene/
/untuk hanya dingin air dingin/
Artinya Dan pada akhirnya mencapai cita cita
34
/Neu ena ama, neu apinat aklahat/
/kepada ibu bapak, kepada yang bernyala yang membara/
Artinya Dengan perantaraan para leluhur kepada Tuhan Maha Kuasa
/Ka ekfa non saan tau saan/
/tidak bawa tali apa-apa batang apa-apa/
Artinya Tidak mempersembahkan yang lainnya
/Neuba ha sulat noba tian atu noba tian/
/karena hanya surat dari batas arang dengan batas/
Artinya Hanyalah permohonan pengambilan data
/Neu an feto an mone/
/untuk anak perempuan anak laki-laki/
Artinya Oleh anak-cucu laki laki dan perempuan
/Hena sulat nahel naman/
/supaya surat kuat teguh/
Artinya Agar datanya valid datanya sahih
/Hena nek hit humak, nek hit masak/
/supaya bawa kita muka, bawa kita wajah/
Artinya Agar kita dikenal dan dipercaya
/Neu an feto an mone/
/untuk anak perempuan anak laki-laki/
Artinya Melalui anak cucu
/Hen senan haen he nat te pen hitu, te pen fanu/
/supaya tanam kaki supaya nanti sampai lapis tujuh, sampai lapis delapan/
Artinya Turun temurun
/Nokan ten toni ma lasi i/
/bersama lagi tutur dan perkara ini/
Artinya Juga permohonan ini
/Ateb toni ateb lasi, ala ahointini askautini/
/penyampai tutur penyempurna, hanya yang melahirkan yang
menggendong/
Artinya Para penyampai doa dan perantara doa
/Amnaistini, es ena es ama/
/orang tua, yakni ibu, yakni bapak/
Artinya Para Tetua, yakni ibu bapak
35
/Hi namiteb toni lasi, neu ahuntini afintini/
/kamu menyampaikan tutur masalah, kepada para pendahulu para petinggi/
Artinya Sampaikanlah permohonan kami, kepada para Leluhur
/Neu apinat neu aklahat/
/kepada yang bernyala kepada yang membara/
Artinya Kepada Yang Maha Kuasa
36
4.2 Pembahasan
Tonis merupakan salah satu jenis sastra lisan yang hanya dapat
dalam melakukan setiap ritual adat. Tonis adalah tuturan adat sastra lisan
pilihan kata, larik, bait, rima, irama, gaya bahasa dan fungsi kearifan lokal.
Tonis terlebih dahulu dikaji Tonis sebagai struktur yang bermakna dan
bernilai estetis.
suatu gagasan. Pilihan kata yang dimaksud di sini adalah pilihan serta
waktu, falsafah, amanat, efek dan nada suatu Tonis dengan tepat
(Tarigan, 1993: 28). Diksi atau pilihan kata juga merupakan kata-kata
37
yang dipilih atau disusun dengan cara yang sedemikian rupa sehingga
Mana mnes
Apinat aklahat
(Korpus data, 1: 1, 2)
Sesuai dengan kata-kata di atas, pilihan kata yang mendasar
dalam tuturan ini ada dua, yakni kata mana mnes dan kata apinat
Kata pencipta langit dan bumi yang dimaksud oleh penutur adalah
Hot Ninik yang merupakan alat ekspresi utama yang memiliki fungsi
dan makna. Oleh karena itu, pilihan kata-kata yang dimaksud untuk
38
Diksi atau pilihan kata meliputi makna denotasi dan makna
1. Makna Denotasi
2002: 140).
adalah Mana mnes net sen neu apinat aklahat afi nabela naen toni
nok lasi neu matob feto mone na in naket matob taen kuk neuba
feto mone natuin afi manatan mahuktan abnon melu ainluik none.
menciptakan kita baik dari suku, agama, ras, dan adat istiadat yang
berbeda dalam hal apa saja tapi kita harus saling mengikat tali
39
2. Makna Konotasi
yakni:
(Korpus data, 2: a)
alam. Seperti dalam larik Tonis berikut: Ulan fua fan (hujan
40
nahel naat nahel (pegang kuat pegang erat). Penulis
(Korpus data, 2: c)
fuaf yang tepat dan padat, sehingga kaya akan nuansa makna
penikmat.
Baris adalah satuan yang lebih besar dari pada kata sebagai suatu
41
Mfe kai manikin ma oe tene
Berilah kesehatan jiwa dan raga
Mfe kai mepu naleok
Berilah kami pekerjaan yang layak
He kaisa nmui atuas, naika nmui eka
Hindarkan kami dari segala marabahaya (Korpus data, 2)
mnanu funan mnanu yang terdiri atas kata-kata Neno (hari), mnanu
Kata-kata baris keempat adalah Hai mtoet kit mfe kai lalan Hai
(kami), mtoet (minta), kit (kamu), mfe (beri), kai (kami), lalan (jalan).
Kata-kata baris kelima adalah Mfe kai manikin ma oe tene Mfe (beri),
kata baris keenam adalah Mfe kai mepu naleok. Mfe (beri), kai
kaisa nmui atuas naika nmui eka. He (supaya), kaisa (jangan), nmui
42
Kata-kata tersebut terangkai dalam satu larik dan
utuh, yaitu:
Seraya memohon
Berilah petunjukMu
yang Ia kehendaki.
Jumlah dan panjang baris dalam puisi Tonis pada umumnya berjalan
tidak tetap, yaitu terdiri atas bait pertama 7 baris bait kedua 8 baris, bait
ketiga 12 baris, bait keempat 14 baris, bait kelima 5 baris, bait enam 4
baris. Akan tetapi, jumlah suku kata tidak sama. Berikut ini akan
dipaparkan pola-pola suku kata setiap baris tuturan Tonis. Tertuang pada
43
/Neno i ho to tafa kai mtola mbi matam, ma ho humam/
/hari ini engkau rakyat jelata kami berkumpul dimata, dan engkau muka/
Artinya Hari ini kami umatmu datang ke hadapanMu
/Mtoet neuba amoet apakaet ma bei nai/
/minta untuk pencipta pengukir dan leluhur perempuan lelaki/
Artinya Seraya memohon
/Hai mtoet kit mfe kai lalan/
/Kami minta kamu beri kami jalan/
Artinya Berilah petunjukMu
/Mfe kai manikin ma oe tene/
/beri kami dingin dan air dingin/
Artinya Berilah kesehatan jiwa dan raga
/Mfe kai mepu naleok/
/beri kami kerja baik/
Artinya Berilah kami pekerjaan yang layak
/He kaisa nmui atuas, naika nmui eka/
/supaya jangan ada hambatan, jangan ada penghalang/
Artinya Hindarkan kami dari segala marabahaya
44
/Ulan fua fan/
/hujan butir delapan/
Artinya Hendak memohon berkat yang melimpah
/He nasaonton nanebton/
/supaya menurunkan merendahkan/
Artinya Hujan secukupnya
/Neu batan neu ainuan/
/untuk teras untuk api terjun/
Artinya Pada dataran pada lembah
45
/Hen oinsok tiulsok
/supaya mondar-mandir perkumpulan/
Artinya Ketika menyelesaikan tugas ini di sini dan di kampus
/Neu ume nuban /
/pada rumah dua/
Artinya Dua tugas
/Ala manikin ma oe tene/
/hanya dingin dan air dingin/
Artinya Hanyalah berkat kesehatan jiwa dan raga yang menyertai
/Neu tukan ala manikin oe tene/
/untuk hanya dingin air dingin/
Artinya Dan pada akhirnya mencapai cita cita
46
/Neu an feto an mone/
/untuk anak perempuan anak laki-laki/
Artinya Melalui anak cucu
/Hen senan haen he nat te pen hitu, te pen fanu/
/supaya tanam kaki supaya sampai lapis tujuh, sampai lapis delapan/
Artinya Turun temurun
/Nokan ten toni ma lasi i/
/bersama lagi tutur dan perkara ini/
Artinya Juga permohonan ini
/Ateb toni ateb lasi, ala ahointini askautini/
/penyampai tutur penyempurna, yang melahirkan yang menggendong/
Artinya Para penyampai doa dan perantara doa
/Amnaistini, es ena es ama/
/orang tua, yakni ibu, yakni bapak/
Artinya Para Tetua, yakni ibu bapak
/Hi namiteb toni lasi, neu ahuntini afintini/
/kamu menyampaikan masalah, untuk para pendahulu para petinggi/
Artinya Sampaikanlah permohonan kami, kepada para Leluhur
/Neu apinat neu aklahat/
/kepada yang bernyala kepada yang membara/
Artinya Kepada Yang Maha Kuasa
47
/Abnon melu ainluik none/
/benang gulung bersisir perak/
Artinya Ilmu dan gelar pendidikan
Dari data Tonis pada Hot Ninik di atas, terdapat baris atau larik
dengan suku kata yang berbeda mulai dari baris pertama hingga akhir pada
baris tersebut. Analisis ini, Penulis tidak membahas suku kata pada setiap
baris, akan tetapi membahas suku kata pada semua baris yang berada dalam
bait.
Untuk lebih jelasnya, kita melihat pola suku kata tiap larik Tonis
sebagai berikut:
48
2. Berpola 7 suku kata
49
5. Berpola 10 suku kata
50
10. Berpola 16 suku kata
Selain panjang baris, yakni jumlah suku kata dalam setiap bait Tonis,
baris. Hubungan itu juga terjadi berupa hubungan bunyi tetapi dapat
1. Hubungan Bunyi
bahwa adanya hubungan bunyi antar kata dalam satu larik maupun
hubungan bunyi antar larik. Hal ini dapat kita lihat pada larik
51
pertama terdapat pertentangan bunyi-bunyi vokal. Pada kata funan
terjadi pertentangan vokal /u/ dengan vokal /a/. pada kata to tafa
terjadi pertentangan vokal /o/ dengan /a/. Pada kata humam terjadi
2. Hubungan Makna
hubungan.
52
4.2.2.3 Bait atau Kuplet
Bait adalah kesatuan baris yang berada dalam satu kelompok dalam
kelompok larik (bait) lainnya. Dapat dilihat pada data berikut ini:
53
Het toet sensene fua fan
Ulan fua fan
He nasaonton nanebton
Neu batan neu ainuan
54
Dari data-data Tonis Hot Ninik di atas, terdiri dari 6 bait,
yakni: bait pertama 7 baris, bait kedua 8 baris, bait ketiga 12 baris,
bait keempat 14 baris, bait kelima 5 baris, dan bait enam 4 baris.
kesatuan yang utuh dan tak terpisahkan. Agar lebih jelas pada
55
/Mana mnes neu apinat aklahat/
/terima beras untuk bernyala membara/
Artinya Terimalah persembahan kami Yang Maha Kuasa
/Neu askaut amnaifat/
/untuk penggendong pemangku/
Artinya Para Leluhur
/Neno i mantonan masine/
/hari ini memberitahu mengundang/
Artinya Hari ini kami memberitahu dan mengundangmu sekalian
/Humaf tenon/
/macam tiga/
Artinya Tiga permohonan
/He toet sensene fua fan/
/untuk minta hujan es butir delapan/
Artinya Memohon berkat hujan secukupnya
/Ulan fua fan/
/hujan butir delapan/
Artinya Hendak memohon berkat yang melimpah
/He nasaonton nanebton/
/supaya menurunkan merendahkan/
Artinya Hujan secukupnya
/Neu batan neu ainuan/
/untuk teras untuk api terjun/
Artinya Pada dataran pada lembah
56
/saling suka dan saling senang/
Artinya Demi kebahagiaan dan masa depan anak-cucu
/Tatam sinen neu nije nopon, bakse nopon/
/masukkan mereka di tiang lubang, akar lubang/
Artinya Melalui dunia pendidikan
/Hukut nahel naat nahel/
/pegang kuat pegang erat/
Artinya Bekal ilmu pengetahuan yang memadai
/Neu lele tofan tuae helen/
/untuk kebun siangan arak irisan/
Artinya Mampu mengamalkan ilmu dalam hidup bermasyarakat
/Lele tofan he namak, tua helen he naoe/
/kebun siangan supaya bernasi, arak irisan supaya berair/
Artinya Ketika mengenyam pendidikan
/Hen oinsok tiulsok
/supaya mondar-mandir perkumpulan/
Artinya Ketika menyelesaikan tugas ini di sini dan di kampus
/Neu ume nuban /
/pada rumah dua/
Artinya Dua tugas
/Ala manikin ma oe tene/
/hanya dingin dan air dingin/
Artinya Hanyalah berkat kesehatan jiwa dan raga yang menyertai
/Neu tukan ala manikin oe tene/
/untuk hanya dingin air dingin/
Artinya Dan pada akhirnya mencapai cita cita
57
/Ka ekfa non saan tau saan/
/tidak bawa tali apa-apa batang apa-apa/
Artinya Tidak mempersembahkan yang lainnya
/Neu baha sulat noba tian atu noba tian/
/karena hanya surat dari batas arang dengan batas/
Artinya Hanyalah permohonan pengambilan data
/Neu an feto an mone/
/untuk anak perempuan anak laki-laki/
Artinya Oleh anak-cucu laki laki dan perempuan
/Hena sulat nahel naman/
/supaya surat kuat teguh/
Artinya Agar datanya valid datanya sahih
/Hena nek hit humak, nek hit masak/
/supaya bawa kita muka, bawa kita wajah/
Artinya Agar kita dikenal dan dipercaya
/Neu an feto an mone/
/untuk anak perempuan anak laki-laki/
Artinya Melalui anak cucu
/Hen senan haen he nat te pen hitu, te pen fanu/
/supaya tanam kaki supaya sampai lapis tujuh, sampai lapis delapan/
Artinya Turun temurun
/Nokan ten toni ma lasi i/
/bersama lagi tutur dan perkara ini/
Artinya Juga permohonan ini
/Ateb toni ateb lasi, ala ahointini askautini/
/penyampai tutur penyempurna, yang melahirkan yang menggendong/
Artinya Para penyampai doa dan perantara doa
/Amnaistini, es ena es ama/
/orang tua, yakni ibu, yakni bapak/
Artinya Para Tetua, yakni ibu bapak
/Hi namiteb toni lasi, neu ahuntini afintini/
/kamu menyampaikan masalah, kepada para pendahulu para petinggi/
Artinya Sampaikanlah permohonan kami, kepada para Leluhur
58
/Neu apinat neu aklahat/
/kepada yang bernyala kepada yang membara/
Artinya Kepada Yang Maha Kuasa
59
Dari kutipan di atas, terdiri dari 6 bait dengan jumlah larik
yang berbeda. Bait 1 terdiri dari 7 larik, bait 2 terdiri dari 8 larik, bait 3
terdiri dari 12 larik, bait 4 terdiri dari 14 larik, bait 5 terdiri dari 5 larik,
dan bait 6 terdiri dari 4 larik. Oleh karena itu, dari keenam bait ini
keenam bait di atas saling berkaitan antara bait yang satu dengan bait
yang lain.
4.2.2.4 Bunyi
meliputi:
a. Rima
60
Misalnya: neno mnanu funan mnanu, nije nopon bakse nopon, tonje
Neno mnanu
Funan mnanu
Nije nopon
Bakse nopon
Tonje ona le i
Lasi ona le i
Ateb toni ki
Ateb lasi ki
(Korpus data, 4: a)
2. Rima tak sempurna, yaitu suku kata akhir kata yang terletak
Askautini
Amnaistini
Neu ahuntini
Neu afintini
Afi manatan
Afi mahuktan (Korpus data, 4: b)
61
Suku kata yang berirama tak sempurna adalah kautini,
akhir kata.
yang awal kata, baik pada satu baris maupun pada baris yang
62
Tonje ona le i, lasi ona le i
(Korpus data, 4: d)
Pertentangan vokal di atas, adalah /a/, /e/, /o/, dan /i/. Suku
baris kedua adalah vokal /a/ dan vokal /u/ pada kata kaisa
bawah ini:
63
dan awal kalimat kedua dan kalimat ketiga juga di
Afi nabela naen toni nok lasi, neu matob feto mone
Na in naket matobtaenkuk neu ba feto mone
yaitu pada kata naen pada larik pertama dan kata pada
keempat.
64
b. Irama
103).
dikemukakan oleh Lubis dan Armin Pane (dalam Ukat 2010: 49),
yang meliputi:
mengambil salah satu bait saja dengan alasan bahwa setiap syair
65
tekanan keras, lembut, dan kemudian kembali ke tekanan keras.
66
/Hen oinsok tiulsok
/supaya mondar-mandir perkumpulan/
Artinya Ketika menyelesaikan tugas ini di sini dan di kampus
/Neu ume nuban /
/pada rumah dua/
Artinya Dua tugas
/Ala manikin ma oe tene/
/hanya dingin dan air dingin/
Artinya Hanyalah berkat kesehatan jiwa dan raga yang
menyertai
/Neu tukan ala manikin oe tene/
/untuk hanya dingin air dingin/
Artinya Dan pada akhirnya mencapai cita cita
(Korpus data, 2:a)
kutipan di atas adalah konsonan: /f/, /k/, /t/, /n/, dan /m/. seperti
67
neno, mnanu, funan yang bernuansakan penuh harap. Bunyi
konsonan /k/ pada kata-kata: kai, kit, kaisa, naika, eka yang
bernuansakan kesepian
perasaan dalam bentuk tulis maupun lisan, (Haryanta, 2012: 78). Gaya
hidup dan timbul atau hidup dalam hati menimbulkan satu perasaan
dalam hati, (Tarigan, 1989: 114). Dalam kaitan dengan gaya bahasa
dibawah ini:
68
(Korpus data, 5: a)
Majas alegori pada kutipan Tonis di atas memiliki arti Tuhan Yang
69
Ala manikin ma oe tene
Hanyalah berkat kesehatan jiwa dan raga yang menyertai
Neu tukan ala manikin oe tene
Dan pada akhirnya mencapai cita cita
(Korpus, 5: c)
bersifat otonom atau sebagai kesatuan yang utuh. Pada umumnya sastra
lisan Tonis memiliki fungsi kearifan lokal yang secara tidak langsung
kearifan lokal Tonis Sastra Lisan Meto pada upacara adat Hot Ninik,
Liubana, 2014: 33-35). Adupun fungsi kearifan lokal, yang akan dikaji
Kata neno mnanu funan mnanu secara leksikal memiliki arti Tuhan
70
arti dari kata ini sudah bersifat umum dan sebagai sebutan untuk
b. Bei nai
leluhur perempuan leluhur laki-laki
/Artinya Leluhur/
Kata bei nai mengandung arti leluhur perempuan dan leluhur laki-
pertama) .
c. Apinat aklahat
yang menyala yang membara
/Artinya Yang Maha Kuasa/
yakni Pencipta langit dan bumi. Kata ini digunakan oleh penutur
karena segala hal yang kita perbuat, dan yang kita lakukan di dunia
71
sekaligus perantara doa-doa kita kepada Yang Maha Kuasa.
(Korpus data, 1)
4.2.3.2 Sebagai Ruang untuk Melunturkan Kepercayaan. Hal ini terbukti pada
neuba amoet apakaet ma bei nai. Kata ini sudah jelas mengandung
72
harus dijalani bersamaan, yakni kepercayaan kepada Tuhan dan
doa lebih dekat pada Tuhan Sang Pencipta dan penguasa alam semesta
dan juga lebih dekat pada anak-cucu-cece dan semua keturunan yang
masih hidup di dunia ini sehingga segala masalah dan bencana yang
73
dan rasa syukur anak-cucu-cece dapat dilihat pada bagian dalam tubuh
74
/Neu an feto an mone/
/untuk anak perempuan anak laki-laki/
Artinya Melalui anak cucu
/Hen senan haen he nat te pen hitu, te pen fanu/
/supaya tanam kaki supaya sampai lapis tujuh, sampai lapis delapan/
Artinya Turun temurun
/Nokan ten toni ma lasi i/
/bersama lagi tutur dan perkara ini/
Artinya Juga permohonan ini
/Ateb toni ateb lasi, ala ahointini askautini/
/penyampai tutur penyempurna, melahirkan yang menggendong/
Artinya Para penyampai doa dan perantara doa
/Amnaistini, es ena es ama/
/orang tua, yakni ibu, yakni bapak/
Artinya Para Tetua, yakni ibu bapak
/Hi namiteb toni lasi, neu ahuntini afintini/
/kamu tutur masalah, kepada para pendahulu para petinggi/
Artinya Sampaikanlah permohonan kami, kepada para Leluhur
/Neu apinat neu aklahat/
/kepada yang bernyala kepada yang membara/
Artinya Kepada Yang Maha Kuasa
(Korpus data, 4)
dalam sebuah komunitas dalam hal ini marga Lake dalam rangka Hot
ateb lasi perantara doa kepada apinat aklahat (Tuhan) dan dekat
75
ritual Hot Ninik khususnya marga Lake di Desa Haumeni. Hal ini
4.2.3.5 Mengubah Pola Pikir dan Hubungan Timbal Balik Individu dan
76
/Hen oinsok tiulsok
/supaya mondar-mandir perkumpulan/
Artinya Ketika menyelesaikan tugas ini di sini dan di kampus
/Neu ume nuban /
/pada rumah dua/
Artinya Dua tugas
/Ala manikin ma oe tene/
/hanya dingin dan air dingin/
Artinya Hanyalah berkat kesehatan jiwa dan raga yang menyertai
/Neu tukan ala manikin oe tene/
/untuk hanya dingin air dingin/
Artinya Dan pada akhirnya mencapai cita cita
(Korpus data, 5)
mulai terbentuk. Para orang tua mengubah pola pikir mereka tentang
77
/Na in naket matobtaenkuk neuba feto mone/
/itu dia hubung masyarakat karena perempuan laki-laki/
Artinya Tentang garis keturunan
/Natuin afi manatan mahuktan/
/karena kemarin perjanjian peneguhan/
Artinya Demi cita cita
/Abnon melu ainluik none/
/benang gulung bersisir perak/
Artinya Ilmu dan gelar pendidikan
(Korpus data, 6)
orang lain sangat dibutuhkan, agar tercipta suasana yang baik. Terbukti
sesama marga Lake akan terbina, jika di antara sesama marga Lake
78
BAB V
5.1 Simpulan
menyimpulkan bahwa sastra lisan Tonis merupakan salah satu tuturan lisan
Meto yang ada di Desa Haumeni Kecamatan Bikomi Utara Kabupaten Timor
Tengah Utara. Dalam sastra lisan Tonis ini, Penulis menerjemahkan dan
berikut:
I. Struktur
suatu gagasan. Pilihan kata yang dimaksud di sini adalah pilihan serta
waktu, falsafah, amanat, efek dan nada suatu Tonis dengan tepat
(Tarigan, 1993: 28). Diksi atau pilihan kata juga merupakan kata-kata
yang dipilih atau disusun dengan cara yang sedemikian rupa sehingga
79
1. Makna Denotasi
2002: 140).
2. Makna Konotasi
yakni:
bersifat umum.
alam.
atau penuturnya.
Baris adalah satuan yang lebih besar dari pada kata sebagai suatu
80
Bait adalah kesatuan baris yang berada dalam satu kelompok dalam
d. Bunyi
1) Rima
asonansi.
persis.
yang awal kata, baik pada satu baris maupun pada baris
yang berlainan.
81
e. Rima Asonansi, adalah persamaan bunyi-bunyi vokal
1) Rima awal, yaitu persamaan bunyi yang berada pada kata-kata di awal
kalimat.
2) Rima Tengah, yaitu persamaan bunyi yang terjadi pada kata-kata di tengah
3) Rima akhir, yaitu persamaan bunyi yang terjadi pada kata-kata yang
2) Irama
cacophony.
dengar.
ataupun kesedihan.
82
e. Gaya Bahasa
Gaya bahasa adalah cara khas dalam menyatakan pikiran dan perasaan
dalam bentuk tulis maupun lisan, (Haryanta, 2012: 78). Gaya bahasa
adalah susunan perkataan yang terjadi karena perasaan yang hidup dan
timbul atau hidup dalam hati menimbulkan satu perasaan dalam hati,
(Tarigan, 1989: 114). Dalam kaitan dengan gaya bahasa Tonis Hot Ninik
bersifat otonom atau sebagai kesatuan yang utuh. Pada umumnya sastra
Tonis ada enam yang dianut oleh Haba (dalam Liubana, 2014: 33-35),
yakni:
83
b. Sebagai Ruang untuk Melunturkan Kepercayaan.
Dalam Diri.
Dimilikinya.
5.2 Saran
Berkaitan dengan penelitian ini, Penulis menyarankan agar tradisi sastra lisan
Meto Tonis ini tetap dikaji, khususnya dari generasi muda suku Atoni Pah Meto,
84
DAFTAR PUSTAKA
Hutomo, Sadi Suripan. 1991. Pengantar Studi Sastra Lisan. Surabaya: Jawa Timur.
Liubana, Metropoly. 2014. Tesis: Struktur, Fungsi Dan Simbol Dalam Tonis
Puisi Lisan Masyarakat Dawan Kecamatan Amanuban Timur Kabupaten
Timor Tengah Selatan. Surabaya: Universitas Negeri Surabaya.
Liubana, Metropoly. 2014. Tesis: Kearifan Lokal Dalam Cerita Rakyat Suku
Dawan Di Kabupaten Timor Tengah Selatan Nusa Tenggara Timur.
Surabaya: Universitas Negeri Surabaya.
85
Nurjamin, 1998. Teori Sastra: Kajian Teori dan Praktik. Bandung: Refika
Aditama.
Oematan, Kristoforus. 2004. Skripsi: Analisis Mean, Konten Dan Nilai Tonis Yang
Dilakukan Oleh Karakter Tradisional Dialek Kupang Bahasa Dawan (Uab
Meto). Kupang: Gita Kasih.
Rafiek, Muhammad. 2010. Teori Sastra: Kajian Teori dan Praktik. Bandung:
Refika Aditama.
Salu, L. Martinus, dkk. 2007. Ungkapan Tradisional Bahasa Meto Suku Atoni Pah
Meto. Kupang: Gita Kasih.
Sudaryanto. 1993. Metode dan Aneka Teknis Analisis Bahasa. Yogyakarta. Duta
Wacana Nusantara.
Sudikan, Setya Yuwana. 2001. Metode Penelitian Sastra Lisan. Surabaya: Citra
Wacana.
Taninas, Ubaldus. 2016. Skripsi: Struktur, Fungsi, Dan Makna Oebani Sastra
Lisan Meto Pada Masyarakat Meto Di Desa Naekake A Kecamatan
Mutis Kabupaten Timor Tengah Utara. Kefamenanu: Universitas Timor.
Taum, Yosep Yapi. 2011. Studi Sastra Lisan Sejarah, Teori, Metode, Pendekatan
Disertai Contoh Penerapannya.Yogyakarta: Lamalera.
Tarno, dkk. 1993. Sastra Lisan Dawan. Jakarta: Pusat Pembinaan dan
Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Teeuw, A. 1978. Sastra dan Ilmu Sastra (Pengantar Teori Sastra). Bandung:
Pustaka Jaya Girimukti Pustaka.
86
Teeuw, A. 1991. Membaca dan Menilai Sastra: Kumpulan Karangan. Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama.
Ukat, Yohana. 2010. Analisis Struktur, Fungsi dan Makna Sastra Lisan Takanab
Hanik Uem Fam. Universitas Timor
Waluyo, Herman J. 2003. Apresiasi Puisi. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama
87
Lampiran 01
A. Informan Utama
1. Nama : Petrus Bait Lake
Tempat dan Tanggal Lahir : Haumeni, 12 Juli 1950
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Umur : 67 Tahun
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Petani
Alamat : Desa Haumeni
Bahasa yang dikuasai : Meto dan Indonesia
88
B. Informan Pendamping
1. Nama : Alfridus Nusin Nule
Tempat dan Tanggal Lahir : Haumeni, 16 Oktober 1946
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Umur : 70 Tahun
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Petani
Alamat : Desa Haumeni
Bahasa yang dikuasai : Meto dan Indonesia
89
Lampiran 02
DAFTAR WAWANCARA
A. Petunjuk Umum
Kuisioner ini digunakan untuk menjaring data yang berkaitan dengan Struktur
dan Fungsi kearifan Lokal Tonis Sastra Lisan Meto Pada Upacara Adat Hot
Ninik Di Desa Haumeni Kecamatan Bikomi Utara Kabupaten Timor Tengah
Utara. Untuk mendapatkan data yang akurat, para informan dimohon untuk
menjawab semua pertanyaan sesuai dengan kenyataan yang ada.
B. Petunjuk Khusus
Mohon para informan memilih salah satu jawaban yang telah disediakan dengan
melingkari nomor jawaban yang dipilih, dan apabila pilihan tidak sesuai dengan
jawaban yang sebenarnya, silahkan diisi sendiri!
Lingkari jawaban (O) sesuai dengan pilihan anda (bisa memilih/melingkari lebih
dari satu)
90
5. Apakah anda penutur asli bahasa Meto sub dialeg Bikomi?
a. Ya
b. Tidak
6. Apakah kegiatan Tonis masih dipertahankan sampai saat ini?
a. Ya
b. Tidak
7. Menurut pengetahuan anda, apakah Tonis pada saat upacara Hot Ninik
memiliki fungsi bagi masyarakat Bikomi?
a. Ya
b. Tidak
8. Menurut anda, apakah istilah Tonis dalam upacara adat Hot Ninik dikenal
masyarakat Bikomi khususnya Desa Haumeni?
a. Ya
b. Tidak
9. Kapan saja Tonis pada upacara Hot Ninik dilaksanakan?
a. Setiap hari
b. Kadang-kadang
c. Kepentingan khusus
10. Menurut anda, apakah Tonis Hot Ninik sudah ada peneliti terdahulu?
a. Ya
b. Tidak
11. Bagaimana tanggapan anda terhadap Tonis bila diajarkan pada murid-
murid?
a. Setuju, karena mereka merupakan generassi penerus yang diharapkan
dapat mewariskan nilai-nilai budaya yang terkandung dalam Tonis.
b. Tidak Setuju.
12. Bagaimana cara anda mengetahui tuturan Tonis?
a. Belajar secara khusus dari orang tua yang mengetahui
b. Mendengar saja
c. Lansung menuturkan
13. Fungsi kearifan lokal apa saja yang ada dalam tuturan Tonis?
a. Fungsi religius, fungsi edukatif, fungsi sosial, dan fungsi budaya
b. Fungsi moral dan fungsi keindahan
c. Fungsi budaya dan fungsi politik
91
Lampiran 03
Terbitan Teks
92
Hina miteb toni lasi, neu ahuntini afintini
Neu apinat neu aklahat
93
Lampiran 04
94
Hukut nahel naat nahel
pegang kuat pegang erat
Neu lele tofan tuae helen
untuk kebun siangan arak irisan
Lele tofan he namak, tua helen he naoe
kebun siangan supaya bernasi, arak irisan supaya berair
Hen oinsok tiulsok
supaya mondar-mandir perkumpulan
Neu ume nuban
pada rumah dua
Ala manikin ma oe tene
hanya dingin dan air dingin
Neu tukan ala manikin oe tene
untuk hanya dingin air dingin
95
Mana mnes netsen neu apinat aklahat
terima beras persembahan kepada yang bernyala yang membara
Afi nabela naen toni lasi, neu matob feto mone
kemarin simpan telah tutur masalah, kepada masyarakat perempuan laki-laki
Na in naket matobtaenkuk neuba feto mone
itu dia hubung masyarakat karena perempuan laki-laki
Natuin afi manatan mahuktan
karena kemarin perjanjian peneguhan
Abnon melu ainluik none
benang gulung bersisir perak
96
Lampiran 05
97
Neu batan neu ainuan
Pada dataran pada lembah
98
Ka ekfa non saan tau saan
Tidak mempersembahkan yang lainnya
Neu baha sulat noba tian atu noba tian
Hanyalah permohonan pengambilan data
Neu an feto an mone
oleh anak-cucu laki laki dan perempuan
He na sulat nahel naman
agar datanya valid datanya sahih
Hena nek hit humak, nek hit masak
agar kita dikenal dan dipercaya
Neu an feto an mone
melalui anak cucu
Hen senan haen he naat te pen hitu, te pen fanu
turun temurun
Nokaten toni ma lasi i,
Juga permohonan ini
Ateb toni ateb lasi, ala a hoin tini as kautini
Para penyampai doa dan perantara doa
Amnaistini, es ena es ama
para Tetua, yakni ibu bapak
Hina miteb toni lasi, neu ahuntini afintini
Sampaikanlah permohonan kami, kepada para Leluhur
Neu apinat neu aklahat
Kepada Yang Maha Kuasa
99
Natuin afi manatan mahuktan
Demi cita cita
Abnon melu ainluik none
Ilmu dan gelar pendidikan
100
Lampiran 06
101
/Neno mnanu funan mnanu/
/hari panjang bulan panjang/
Artinya Tuhan yang dimuliakan
/Neno i ho t tafa kai mtola mbi matam, ma ho
humam/
/hari ini engkau rakyat jelata kami berkumpul di mata, dan
engkau muka/
Artinya Hari ini kami umatmu datang ke hadapanMu
/Mtoet neuba amoet apakaet ma bei nai/
/minta untuk pencipta pengukir dan leluhur perempuan lelaki/
Artinya Seraya memohon
/Hai mtoet kit mfe kai lalan/
/Kami minta kamu beri kami jalan/
Artinya Berilah petunjukMu
/Mfe kai manikin ma oe tene/
/beri kami dingin dan air dingin/
Artinya Berilah kesehatan jiwa dan raga
/Mfe kai mepu naleok/
/beri kami kerja baik/
Artinya Berilah kami pekerjaan yang layak
/He kaisa nmui atuas, naika nmui eka/
/supaya jangan ada hambatan, jangan ada penghalang/
Artinya Hindarkan kami dari segala marabahaya
102
/macam tiga/
Artinya Tiga permohonan
/He toet sensene fua fan/
/untuk minta hujan es butir delapan/
Artinya Memohon berkat hujan secukupnya
/Ulan fua fan/
/hujan butir delapan/
Artinya Hendak memohon berkat yang melimpah
/He nasaonton nanebton/
/supaya menurunkan merendahkan/
Artinya Hujan secukupnya
/Neu batan neu ainuan/
/untuk teras untuk api terjun/
Artinya Pada dataran pada lembah
103
/untuk kebun siangan arak irisan/
Artinya Mampu mengamalkan ilmu dalam hidup bermasyarakat
/Lele tofan he namak, tua helen he naoe/
/kebun siangan supaya bernasi, arak irisan supaya berair/
Artinya Ketika mengenyam pendidikan
/Hen oinsok tiulsok
/supaya mondar-mandir perkumpulan/
Artinya Ketika menyelesaikan tugas ini di sini dan di kampus
/Neu ume nuban /
/pada rumah dua/
Artinya Dua tugas
/Ala manikin ma oe tene/
/hanya dingin dan air dingin/
Artinya Hanyalah berkat kesehatan jiwa dan raganya menyertai
/Neu tukan ala manikin oe tene/
/untuk hanya dingin air dingin/
Artinya Dan pada akhirnya mencapai cita cita
104
/supaya surat kuat teguh/
Artinya Agar datanya valid datanya sahih
/Hena nek hit humak, nek hit masak/
/supaya bawa kita muka, bawa kita wajah/
Artinya Agar kita dikenal dan dipercaya
/Neu an feto an mone/
/untuk anak perempuan anak laki-laki/
Artinya Melalui anak cucu
/Hen senan haen he nat te pen hitu, te pen fanu/
/supaya tanam kaki supaya nanti sampai lapis tujuh, sampai lapis
delapan/
Artinya Turun temurun
/Nokan ten toni ma lasi i/
/bersama lagi tutur dan perkara ini/
Artinya Juga permohonan ini
/Ateb toni ateb lasi, ala ahointini askautini/
/penyampai tutur penyempurna, hanya yang melahirkan yang
menggendong/
Artinya Para penyampai doa dan perantara doa
/Amnaistini, es ena es ama/
/orang tua, yakni ibu, yakni bapak/
Artinya Para Tetua, yakni ibu bapak
/Hi namiteb toni lasi, neu ahuntini afintini/
/kamu menyampaikan tutur masalah, kepada para pendahulu para
petinggi/
Artinya Sampaikanlah permohonan kami, kepada para Leluhur
/Neu apinat neu aklahat/
/kepada yang bernyala kepada yang membara/
Artinya Kepada Yang Maha Kuasa
105
/Afi nabela naen toni lasi, neu matob feto mone/
kemarin simpan telah tutur masalah, kepada masy. perempuan laki-
laki/
Artinya Awal mulanya adalah sabda, tentang beranak-cucu
/Na in naket matobtaenkuk neuba feto mone/
/itu dia hubung masyarakat karena perempuan laki-laki/
Artinya Tentang garis keturunan
/Natuin afi manatan mahuktan/
/karena kemarin perjanjian peneguhan/
Artinya Demi cita cita
/Abnon melu ainluik none/
/benang gulung bersisir perak/
Artinya Ilmu dan gelar pendidikan
106
/beri untuk pembuat pekerja dan leluhur/
3. Bait atau Kuplet
a. Jumlah Bait dalam Tonis
Neno mnanu funan mnanu
Neno i ho to tafa kai mtola mbi matam, ma ho humam
Mtoet neuba amoet apakaet ma bei nai
Haim toet kit mfe kai lalan
Mfe kai manikin ma oe tene
Mfe kai mepu naleok
He kaisa nmui atuas, naika nmui eka
107
Hina miteb toni lasi, neu ahuntini afintini
Neu apinat neu aklahat
108
/Mana mnes neu apinat aklahat/
/terima beras untuk bernyala membara/
Artinya Terimalah persembahan kami Yang Maha Kuasa
/Neu askaut amnaifat/
/untuk penggendong pemangku/
Artinya Para Leluhur
109
Artinya Bagi kami anak-cucu laki-laki dan perempuan
/Malomen ma sinmakan/
/saling suka dan saling senang/
Artinya Demi kebahagiaan dan masa depan anak-cucu
110
Artinya Dengan perantaraan para leluhur kepada Tuhan Maha
Kuasa
/Ka ekfa non saan tau saan/
/tidak bawa tali apa-apa batang apa-apa/
Artinya Tidak mempersembahkan yang lainnya
/Neu baha sulat noba tian atu noba tian/
/karena hanya surat dari batas arang dengan batas/
Artinya Hanyalah permohonan pengambilan data
/Neu an feto an mone/
/untuk anak perempuan anak laki-laki/
Artinya Oleh anak-cucu laki laki dan perempuan
/Hena sulat nahel naman/
/supaya surat kuat teguh/
Artinya Agar datanya valid datanya sahih
/Hena nek hit humak, nek hit masak/
/supaya bawa kita muka, bawa kita wajah/
Artinya Agar kita dikenal dan dipercaya
/Neu an feto an mone/
/untuk anak perempuan anak laki-laki/
Artinya Melalui anak cucu
/Hen senan haen he nat te pen hitu, te pen
fanu/
/supaya tanam kaki supaya nanti sampai lapis tujuh, sampai lapis
delapan/
Artinya Turun temurun
/Nokan ten toni ma lasi i/
/bersama lagi tutur dan perkara ini/
Artinya Juga permohonan ini
/Ateb toni ateb lasi, ala ahointini askautini/
/penyampai tutur penyempurna, hanya yang melahirkan yang
menggendong/
Artinya Para penyampai doa dan perantara doa
/Amnaistini, es ena es ama/
/orang tua, yakni ibu, yakni bapak/
111
Artinya Para Tetua, yakni ibu bapak
/Hi namiteb toni lasi, neu ahuntini afintini/
/kamu menyampaikan tutur masalah, kepada para pendahulu para
petinggi/
Artinya Sampaikanlah permohonan kami, kepada para Leluhur
/Neu apinat neu aklahat/
/kepada yang bernyala kepada yang membara/
Artinya Kepada Yang Maha Kuasa
112
/Neu apinat neu aklahat/
/kepada yang bernyala kepada yang membara/
Artinya Kepada Yang Maha Kuasa
4. Bunyi
1) Rima
Neno mnanu funan mnanu
Nije nopon bakse nopon
Tonje ona le i lasi ona le i
Ateb toni ki ateb lasi ki
Perulangan bunyi dikategorikan menjadi 5, yakni:
a. Rima sempurna
Neno mnanu
Funan mnanu
Nije nopon
Bakse nopon
Tonje ona le i
Lasi ona le i
Ateb toni ki
Ateb lasi ki
b. Rima tak sempurna
Askautini
Amnaistini
Neu ahuntini
Neu afintini
Afi manatan
Afi mahuktan
c. Rima aliterasi
Mana mnes neu apinat aklahat
Neu askaut amnaifat
Neno i mantonan, masine
Humaf tenon
Het toet sensene fua fan
He nasaonton nanebton
Neu batan neu ainuan
d. Rima disonansi
Hukut nahel naat nahel
Neu lele tofan tuae helen
Lele tofan he namak, tuae helen he naoe
Ka effa non saan tau saan
113
Tonje ona le i, lasi ona le i
e. Rima asonansi
Kaisa nmui atuas
Naika nmui eka
2) Irama
Neno . . . . . . [mnanu] [funan] . . . . . [mnanu]
Neno i . . . . . . [ho to tafa kai]
Mtola mbi [matam ma] [ho humam]
Tonje. . . . . . [ona le i] [lasi ona le i]
Unsur bunyi Tonis lainnya berupa: euphony dan cacophony.
a. Bunyi euphony
114
Artinya sehingga tetap menjunjung tinggi nama dan
keabadianmu
/Hen senan haen he nat tepen hitu, tepen fanu/
/Supaya tanam kaki untuk sampai lapis tujuh,
sampai lapis delapan/
Artinya tetap memperoleh berkat sampai selamanya
b. Bunyi cacophony
115
Mana mnes neu apinat aklahat
Berilah persembahan kami Yang Maha Kuasa
Mana mnes neu an feto an mone
Dengarlah permohonan kami
Mana mnes net sen
Terimalah permohonan kami
Mana mnes net sen neu apinat aklahat
Sampaikanlah permohonan kami kepada Yang Maha Kuasa
Ala manikin ma oe tene
Hanya berkat kesehatan jiwa dan raga yang menyertai
Neu tukan ala manikin ma oe tene
Dan pada akhirnya mencapai cita-cita
2 Fungsi 1. Sebagai penanda identitas sebuah komunitas. Identitas tersebut
116
/minta untuk pencipta pengukir dan leluhur perempuan lelaki/
Artinya Seraya memohon
/Hai mtoet kit mfe kai lalan/
/Kami minta kamu beri kami jalan/
Artinya Berilah petunjukMu/
/Mfe kai manikin ma oe tene/
/beri kami dingin dan air dingin/
Artinya Berilah kesehatan jiwa dan raga
/Mfe kai mepu naleok/
/beri kami kerja baik/
Artinya Berilah kami pekerjaan yang layak
/He kaisa nmui atuas, naika nmui eka/
/supaya jangan ada hambatan, jangan ada penghalang/
Artinya Hindarkan kami dari segala marabahaya
3. Tidak bersifat memaksa tetapi lebih merupakan kesadaran dari
117
Artinya Tidak mempersembahkan yang lainnya
/Neu baha sulat noba tian atu noba tian/
/karena hanya surat dari batas arang dengan batas/
Artinya Hanyalah permohonan pengambilan data
/Neu an feto an mone/
/untuk anak perempuan anak laki-laki/
Artinya Oleh anak-cucu laki laki dan perempuan
/Hena sulat nahel naman/
/supaya surat kuat teguh/
Artinya Agar datanya valid datanya sahih
/Hena nek hit humak, nek hit masak/
/supaya bawa kita muka, bawa kita wajah/
Artinya Agar kita dikenal dan dipercaya
/Neu an feto an mone/
/untuk anak perempuan anak laki-laki/
Artinya Melalui anak cucu
/Hen senan haen he nat te pen hitu, te pen
fanu/
/supaya tanam kaki supaya sampai lapis tujuh, sampai lapis
delapan/
Artinya Turun temurun
/Nokan ten toni ma lasi i/
/bersama lagi tutur dan perkara ini/
Artinya Juga permohonan ini
/Ateb toni ateb lasi, ala ahointini askautini/
/penyampai tutur penyempurna, hanya melahirkan yang
menggendong/
Artinya Para penyampai doa dan perantara doa
/Amnaistini, es ena es ama/
/orang tua, yakni ibu, yakni bapak/
Artinya Para Tetua, yakni ibu bapak
/Hi namiteb toni lasi, neu ahuntini
afintini/
/kamu tutur masalah, kepada para pendahulu para
petinggi/
118
Artinya Sampaikanlah permohonan kami, kepada para Leluhur
/Neu apinat neu aklahat/
/kepada yang bernyala kepada yang membara/
Artinya Kepada Yang Maha Kuasa
5. Mengubah pola fikir dan hubungan timbal balik individu dan
119
Artinya Ketika menyelesaikan tugas ini di sini dan di kampus
/Neu ume nuban /
/pada rumah dua/
Artinya Dua tugas
/Ala manikin ma oe tene/
/hanya dingin dan air dingin/
Artinya Hanyalah berkat kesehatan jiwa dan raga yang menyertai
/Neu tukan ala manikin oe tene/
/untuk hanya dingin air dingin/
Artinya Dan pada akhirnya mencapai cita cita
6. Dapat mendorong proses apresiasi, partisipasi sekaligus
120
Lampiran 07
FOTO PENELITIAN
121
122
123
124