Sosiologi Politik
Disusun Oleh:
Della MayangSari(21406030)
Sultan Agung
Pematangsiantar
RESENSI BUKU:
MENGULAS
PROBLEMATIKA
KESENJANGAN SOSIAL DI
INDONESIA
TENTANG BUKU
JUDUL BUKU : PENGANTAR SOSIOLOGI POLITIK
UKURAN : 13,5 x 20
ISBN : 979-421-020-x
TUJUAN RESENTATOR
Tujuan kami meresensi buku ini adalah yang pertama karena untuk memenuhi tugas mata kuliah
Sosiologi Politik, yang kedua untuk menambah wawasan pengetahuan saya mengenai konsep-
konsep yang ada pada sosiologi dan bagaimana hubungan sosiologi dengan kehidupan
masyarakat.
ISI RESENSI
Buku berjudul pengantar sosiologi politik ini memiliki 6 bab, yaitu pendahuluan, empat bab
materi inti dan kesimpulan. Buku ini berisi tentang bagaimana “politik” dalam sudut pandang
ilmu sosiologi. Buku ini cukup lengkap dalam menjelaskan dan memaparkan materi mengenai
sosiologi politik. Buku ini menjelaskan secara gamblang asal mula dan perkembangan sosiologi
politik, metode dan pendekatan yang digunakan.
2. Kesenjangan Sosial
Untuk melihat ketimpangan antara kelompok kaya dan miskin kita tidak perlu jauh-jauh
pergi ke pelesok desa. Di Ibu Kota Jakarta yang dipenuhi gedung-gedung megah
bertingkat, kita banyak jumpai orang-orang miskin yang tinggal di bangunan tidak
terawat dan kumuh. Pembangunan ekonomi yang tinggi cenderung hanya menjadikan
sekelompok orang menjadi lebih kaya dan sejahtera, sementara yang lain justru tidak
dapat menikmati kue pembangunan.
Hal ini terjadi karena banyak faktor, seperti tidak efektifnya program pengentasan
kemiskinan, tidak meratanya pembangunan infrastruktur antara satu daerah dengan
daerah lain, dan masih mengguritanya praktik korupsi dalam proyek pembangunan. Salah
satu penyebab melebarnya kesenjangan di Indonesia adalah masih banyaknya jumlah
orang miskin. Hal ini tidak dapat dimungkiri, karena kita hidup di dunia yang begitu luas.
Di satu sisi belahan dunia, terdapat banyak orang yang masih hidup dalam jerat
kemiskinan, tetapi di belahan dunia lain terdapat orang yang sangat kaya.
Meningkatnya jumlah kemiskinan tentu bukan faktor tunggal, karena masih banyak
faktor lain yang menyebabkan tingkat kesenjangan menjadi semakin melebar, antara lain
karena faktor politik, kegagalan institusi dan kebijakan publik, minimnya investasi pada
infrastruktur kebutuhan dasar, kurangnya penyediaan lapangan kerja dan terjadinya
kegagalan pasar.
Oleh karena itu, sasaran pembangunan tidak hanya berhenti sampai dengan laju
pertumbuhan ekonomi yang tinggi saja. Sasaran pembangunan harus membidik
pertumbuhan ekonomi yang berkualitas dengan memperhitungkan pemerataan
pendapatan serta pengentasan kemiskinan dan pengangguran.
Sejak Indonesia merdeka hingga saat ini, kesenjangan menjadi pekerjaan rumah yang
belum teratasi secara tuntas. Kesenjangan kaya-miskin dan antarwilayah sudah menjadi
pemandangan yang dapat kita saksikan di sekitar kita. Berbagai kebijakan dan program
yang direncanakan pemerintah belum mampu mengatasi persoalan kesenjangan.
Penulis mampu menawarkan seperangkat solusi yang dikupas secara detail dalam buku
ini. Analisis yang tajam ditambah dengan kekayaan literatur, menjadikan buku ini sangat
penting dibaca oleh siapa saja terutama para pengambil kebijakan.
3. Partai Politik
Pengambilan diksi ‘kuasa uang’ menggambarkan kesan awal sebuah karya yang jorok,
brutal, dan tabu. Karena kebanyakan kondisi pemilu di Indonesia menampilkan wajah
panggung depan dengan resonansi positif berbumbu bualan janji manis sang politisi
untuk meraih suara masyarakat sebanyak-banyaknya.
Namun di saat yang sama, masyarakat juga dihadapkan dengan praktik kotor
transaksional yang menukarkan semua harapan perbaikan dengan beberapa lembaran
uang di dalam sebuah amplop. Mengesankan kondisi operasi uang dalam politik di
Indonesia sama seperti udara, sangat bisa dirasakan tapi sangat sulit untuk dibuktikan.
Meskipun dari sejumlah negara di Asia Tenggara, Indonesia masih cukup vulgar untuk
mengakui adanya politik uang.
Tetapi justru berbanding terbalik saat kita tenggelam pada kerangka pikiran buku ini.
Joroknya judul yang terkesan di awal, justru berhasil disediakan dengan sangat elegan,
juga dengan khazanah referensi yang ketat, penyajian dan analisis data yang
menghidupkan, serta fakta penelitian yang sangat ilmiah. Menghancurkan gap antara
teori dan praktik yang terkadang sangat jauh perbedaanya, namun justru menjadi
kekuatan memikat pada buku ini.
Dalam membuat partai, tujuan mereka adalah masuk kedalam pemerintahan dan
mewujudkan tujuan utama dari negara: menyediakan perwakilan atas kepentingan yang
berbeda-beda, menawarkan sebuah forum untuk mendamaikan kepentingan-kepentingan
tersebut, membuat dan mempertahankan ruang publik untuk masyarakat, menyediakan
barang publik yang bermacam-macam dalam bentuk keamanan dan kesejahteraan,
mengatur pasar kedalam kepentingan publik dan meminimalisir monopoli yang dilakukan
oleh pasar, mempromosikan pengembangan sumberdaya manusia melalui sistem
pendidikan, menyokong sistem peradilan yang bersih dan efektif, melakukan intervensi
baik ekonomi makro maupun mikro, memperkuat aliansi regional dan nasional untuk
mewujudkan perdamaian dunia.
Hal-hal tersebut adalah cita-cita kelompok sosial demokrat yang dijelaskan oleh Giddens
dalam bukunya. Dan baginya, tujuan dan cita-cita itu dapat dimaknai dan diterapkan
dengan cara yang berbeda-beda, bagi Giddens, jika pelaksanaan suatu program negara
ialah demi kemaslahatan masyarakat, maka negara tersebut pasti menganut Welfare
State dengan jenis Social-Democrat.
KELEBIHAN
Menurut saya pada saat saya mulai membaca buku ini, saya tidak memiliki ketertarikan khusus.
Namun setelah membaca buku ini saya merasa menjadi penting untuk membaca buku ini hingga
selesai karna buku ini memiliki banyak hal hal menarik yang nantinya akan bermanfaat jika kita
terapkan di kehidupan sehari hari. Selain dari segi materinya yang bermanfaat, buku ini memiliki
tampilan berupa cover buku yang simpel namun menarik meskipun diawal merasa malas
membaca karena halaman buku yang banyak dan tebal. Selain cover yang menarik hal lain yang
membuat menarik yaitu dengan adanya banyak pendapat dari para ahli sosial politik yang dapat
memperkuat dan melengkapkan materi sehingga buku ini bisa dijadikan referensi yang baik
untuk mempelajari lebih tentang sosiologi politik.
KEKURANGAN
Dalam setiap penulisan baik buku ataupun karya tulis yang lain pasti tidaklah sepurna, setiap
buku pasti memiliki kekurangan tersendiri dibalik kelebihan yang ada. Dari sekian banyak
kelebihan yang terdapat dalam buku ini terdapat sedikit kesalahan yang menurut saya cukup fatal
karna dalam penulisan dibuku ini terdapat satu dua kesalahan dalam penggunaan tanda baca
yang menurut saya cukup mengganggu dalam saya membaca. Meskipun hal ini terasa sepele
namun alangkah lebih baik jika nantinya dalam proses penulisan buku buku berikutnya penulis
dapat lebih teliti dalam menggunakan tanda baca.
PENUTUP
Terlepas dari itu semua, menimbang banyak nya kelebihan dibandingkan kekurangan yang ada
dalam buku berjudul sosiologi politik karya Michael Rush dan Phillip Althoff ini termasuk buku
yang bagus dan layak untuk dibaca dan dijadikan referensi bagi mahasiswa sosiologi ataupun
pengamat sosial dan politik yang ada di indonesia.