Anda di halaman 1dari 3

TUGAS

PEMIKIRAN POLITIK ISLAM


Resume: Pemikiran Islam (Nurcholish Madjid)

Dosen Pengampu:
Didi Rahmadi, S.Sos, M.A

Oleh :
Wemby Minanda
1910831025
ILPOL A

JURUSAN ILMU POLITIK


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS ANDALAS
2019/2020
1. Pandangan Islam dan negara Islam menurut Cak Nur

Menurut Nurcholish Madjid, agama dan negara harus dibedakan. Agama


berdimensi spiritual sedangkan negara berdimensi kolektif dan rasional. Nurcholish
Madjid menolak pandangan Islam sebagai ideologi negara, karena dapat merendahkan
agama itu sendiri. Meskipun demikian, pandangan keduanya berangkat dari sumber yang
sama yakni al-Qur’an. Perbedaan yang tampak dari keduanya hanyalah perpedaan dalam
penafsiran yang didasarkan pada pemahaman masing-masing.

Menurut Cak Nur, apa yang disebut “Negara Islam” sebenarnya tidak dikenal
dalam sejarah. Dengan demikian masalah kenegaraan tidak menjadi bagian intergral dari
Islam. Mengenai munculnya gagasan Negara Islam atau Islam sebagai Negara tegak Cak
Nur, tidak lain merupakan bentuk kecenderungan apologetis. Apologi ini menurut
Nurcholish muncul dari dua kecenerungan. Pertama, karena apologi seperti demokrasi,
sosialisme, komunisme, dan lain sebagainya. Kedua, karena legalisme yaitu apresiasi
serba legalis dan kumpulan hokum. Jadi, konsep Negara Islam dalam pandangan Cak Nur
adalah suatu distorsi hubungan proporsional antara Negara dan agama. Negara
merupakan segi kehidupan duniawi yang dimensinya rasional dan kolektif. Sedangkan
agama merupakan segi lain yang dimensinya spiritual dan pribadi. Karena itu tidak heran
manakala ia menolak bila Islam dipandang sebagai ideologi.

2. Hubungan Islam dan Politik


Cak Nur tidak sepakat dengan formalisasi agama dalam negara, dan menafikan
eksistensi negara Islam. Jika kita mendapati bahwa politik adalah urusan duniawi yang
tidak semestinya disakralisasi, manusia bisa mengembangkan wilayah ini dengan lebih
leluasa.
Namun, Cak Nur tidak menganggap politik adalah sesuatu yang terpisah dengan
agama. Cak Nur tetap menganggap agama dan politik itu sesuatu yang tidak terpisah.
Kita harus paham bahwa menempatkan urusan politik dalam wilayah duniawi bukan
berarti menghilangkan elemen agama dari dalamnya. Sebab sejak awal Cak Nur sudah
menegaskan sekularisasi ini adalah "untuk lebih memantapkan tugas duniawi manusia
sebagai khalifah Allah di muka bumi".
Maksud tidak terpisahnya agama dari politik menurut Cak Nur bukanlah praktik
berpolitiknya, melainkan orientasi dari politik itu sendiri. Bagi Cak Nur, seorang muslim
dalam bernegara harus berniat dalam rangka mencapai ridha Allah dengan itikad baik
guna mencapai tindakan yang tepat.
Dalam hal ini, tujuan politik adalah untuk mengatur urusan publik demi
tercapainya keadilan. Oleh sebab itulah manusia perlu mengembangkan gagasannya di
wilayah politik guna mencari output yang bermanfaat bagi masyarakat luas dalam rangka
beribadah kepada Allah SWT.

3. Gagasan Islam menurut Cak Nur


Berislam ala Cak Nur yang menekankan pada berpikir rasional perlu kita
pertimbangkan dan kembangkan. Islam modern yang menekankan pikiran rasional adalah
Islam yang berorientasi pada masa depan dan kemajuan bersama, tidak saja untuk umat
Islam, melainkan juga untuk umat manusia lainnya. Model berislam inilah yang kelak
akan berkontribusi pada peradaban, bukan kebiadaban.
Berpikir rasional mengakui ketidaksempurnaan. Sebab tak sempurna, maka
muncul pengakuan ada kemungkinan kebenaran dari pihak lain. Karena sifatnya yang
relatif, perbedaan tidak bisa dihindari. Menghargai perbedaan, karenanya, adalah prinsip
dasar bagi mereka yang berpikir rasional.
Model pikiran ini mengejawantah dalam pandangan Mohammad Hatta, tokoh
Muslim sekaligus pendiri bangsa ini. Ia menyatakan bahwa penting memperjuangkan
islam, tetapi aspek Islam substansi, yakni misi Islam yang memperjuangkan keadilan
sosial bagi segenap bangsa Indonesia.
Memperjuangkan keadilan sosial hanya bisa diperjuangkan melalui pendekatan
nirkekerasan. Bagaimana keadilan bisa terwujud jika dilakukan dengan cara paksaan,
intimidasi, kekerasan apalagi teror.

Anda mungkin juga menyukai