NIFAQ
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 3
Alhamdulillah, puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah Ta’ala. Karena atas
rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah yang berjudul, “Nifaq” dapat kami selesaikan
dengan baik. Kami berharap makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
pembaca tentang fungsi dasar dan jenis kelenjar pada sistem endokrinologi dalam persalinan
serta perubahan hormonal pada tubuh saat persalinan. Begitu pula atas limpahan kesehatan
dan kesempatan yang Allah SWT karuniai kepada kami susun melalui beberapa sumber yakni
melalui text book maupun jurnal.
Pada kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan kami semangat dan motivasi dalam pembuatan tugas makalah ini. Kepada kedua
orang tua kami yang telah memberikan banyak kontribusi bagi kami, dosen pembimbing
kami, Ibu Anis Farihah dan juga kepada teman-teman seperjuangan yang membantu kami
dalam berbagai hal. Harapan kami, informasi dan materi yang terdapat dalam makalah ini
dapat bermanfaat bagi pembaca. Tiada yang sempurna, karena itu kami memohon kritik dan
saran yang membangun bagi perbaikan makalah kami selanjutnya.
Demikian makalah ini buat, apabila terdapat kesalahan dalam penulisan, atau pun
adanya ketidaksesuaian materi yang kami angkat pada makalah ini, kami mohon maaf tim
penulis menerima kritik dan saran seluas-luasnya dari pembaca agar bisa membuat karya
makalah yang lebih baik pada kesempatan berikutnya.
Penulis
23 November 2022
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................................................ii
DAFTAR ISI.......................................................................................................................................iii
BAB I....................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN................................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang....................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...............................................................................................................3
1.3 Tujuan..................................................................................................................................3
BAB II..................................................................................................................................................4
PEMBAHASAN...................................................................................................................................4
2.1 Makna Nifaq (Munafik)......................................................................................................4
2.1.1 Pengertian Nifaq Secara Bahasa.................................................................................4
2.1.2 Pengertian Nifaq Secara Istilah..................................................................................4
2.2 Jenis-jenis Nifaq...................................................................................................................5
2.2.1 Nifaq I’tiqadi (Keyakinan)..........................................................................................5
2.2.2 Nifaq Amali (Perbuatan).............................................................................................6
2.3 Karakteristik Munafik dan Ancaman Allah Terhadap Mereka di Akhirat...................7
2.3.1 Bersumpah Palsu.........................................................................................................7
2.3.2 Mengaku Beriman.......................................................................................................8
2.3.3 Melakukan Tipu Daya.................................................................................................8
2.3.4 Tidak menepati janji....................................................................................................9
2.3.5 Bermuka Dua...............................................................................................................9
2.4 Dampak dan Bahaya Prilaku Munafiq/ Nifaq pada Kehidupan....................................10
2.4.1 Aspek Sosial-Kemasyarakatan..................................................................................11
2.4.2 Aspek Sosial-Politik...................................................................................................12
2.4.3 Aspek Dakwah............................................................................................................12
BAB III..................................................................................................................................................14
PENUTUP..........................................................................................................................................14
3.1 KESIMPULAN..................................................................................................................14
3.2 SARAN.....................................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................16
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Kebimbangan merupakan ciri yang paling mendasar dari orang munafik. sebab
ia tidak bisa menentukan sikap antara keimanan dan kekafiran. Hal ini disebabkan
karena ia kurang percaya diri. Sehingga mereka hanya mengikuti arus dalam bersikap
tanpa memilah manakah yang benar dan yang salah. Mereka akan senantiasa berada
dalam kepura-puraan. Perilaku dan hatinya sangat bertolak belakang, sehingga
hidupnya jauh dari ketenangan. (Nashr, 2006)
Menurut Ibnu Al-Qayyim Al-Jauzi, pada dasarnya nifaq sudah muncul ketika
Rasulullah masih berada di Mekah. Fenomena murtad pada sebagian kaum muslimin
akibat dari penindasan dan penganiayaan yang dilakukan oleh kafir quraisy
menunjukkan bahwa murtad merupakan bagian dari kemunafikan. Hal ini disebabkan
oleh lemahnya iman orang-orang yang menyatakan masuk islam saat itu. Meskipun
1
sudah ada gejala nifaq di Mekah, namun belum begitu kuat dan nyata, sebab jumlah
umat islam saat itu masih sedikit, demikian juga dakwah islam yang masih dalam
kondisi lemah dan terbatas.
Berawal dari latar belakang diatas, akan menarik bagi penulis untuk
mengungkap lebih lanjut tentang penjelasan yang dijelaskan secara rinci didalam
ayat-ayat suci Al-Qur’an mengenai makna, karakteristik, dampak atau bahaya nifaq,
dan jenis-jenis sifat nifaq, serta ancaman Allah terhadap pelaku nifaq yang telah Allah
tegaskan dalam firmannya. Diharapkan dengan adanya makalah ini, mampu
membawa dampak baik atau bahkan mampu mengubah perilaku pembaca menjadi
lebih baik sesuai aturan islam.
2
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
3
BAB II
PEMBAHASAN
Kata An-Nifaq dalam bahasa arab berasal dari akar kata nȃfaqa-yunȃfiqu-
nifȃqan. yang berarti memasukkan sesuatu dengan mengeluarkan yang lain.
Muhammad Musa Nasr mengatakan, sejumlah Ulama berpendapat: “AnNifaq”
berasal dari “An-Nafaq”, yakni sebuah jalanan di dalam bumi menuju tempat
lain, sedang kata nafaqah dan nȃfiqȃ berarti lubang biawak dan tikus. Jika
didatangi dari mulut lubang, ia akan menyerang dengan kepalanya. makna
nifaq secara terminologi adalah menampakkan Islam dengan
menyembunyikan kekufuran. Kata nifaq merupakan suatu term baru yang
diperkenalkan oleh Al-Qur’an. Oleh karena itu masyarakat Arab tidak
mengetahui makna lain selain makna yang dimaksud oleh Al-Qur’an itu
sendiri. secara bahasa berarti ketidaksamaan antara lahir dan batin. Jika
ketidaksamaan itu dalam hal keyakinan, hatinya kafir tetapi mulutnya
mengatakan beriman.
4
Dinamakan demikian karena dia masuk pada syara‟ dari satu pintu dan keluar
dari pintu yang lain.
Ada dua jenis nifaq (kemunafikan), yakni nifaq Akbar yang disebut juga Nifaq
I’tiqadi (keyakinan) dan Nifaq Amali (perbuatan).
5
agama dan pelakunya berada di dalam kerak Neraka. Allah menyifati para
pelaku nifaq ini dengan berbagai kejahatan seperti kekufuran ketiadaan iman,
mengolok-olok Agama dan pemeluknya serta kecenderungan kepada musuh-
musuh untuk bergabung dengan mereka untuk bergabung dengan mereka
dalam memusuhi Islam. Orang-orang munafik jenis ini senantiasa ada pada
setiap zaman. Lebih lebih ketika tampak kekuatan Islam dan mereka tidak
mampu membendung secara lahiriyah.
Dalam keadaan seperti itu, mereka masuk dalam agama Islam untuk
melakukan tipu daya terhadap Agama dan pemeluknya secara sembunyi-
sembunyi juga agar mereka bisa hidup bersama umat Islam dan merasa tenang
dalam hal jiwa dan harta benda mereka. Karena itu, seorang munafik
menampakan keimanannya kepada Allah Swt, Malaikat-Nya, Kitab-Nya dan
hari Akhir, tetapi dalam hatinya mereka berpura-pura dari semua itu dan
mendustakannya. Nifaq jenis ini ada empat macam:
a. Mendustakan Rasulullah Saw. atau mendustakan sebagian dari pada apa
yang Beliau bawa.
b. Membenci Rasulullah Saw. Atau membenci sebagian apa yang Beliau
bawa.
c. Merasa gembira dengan kemunduran agama Islam.
d. Tidak senang dengan kemenangan Islam.
ْ َو َم ْن َكان، َأرْ بَ ٌع َم ْن ُك َّن فِ ْي ِه َكانَ ُمنَافِقا ً خَالِصًا: عن عبد هللا بن عمرو ان النبي صلي هللا عليه وسلم قال
ٌَت فِ ْي ِه خَ صْ لَة
َ َوِإ َذا خ، َوِإ َذا عَاهَ َد َغ َد َر،ب
َاص َم فَ َج َر َ ث َك َذ ِ ََت فِ ْي ِه خَ صْ لَةٌ ِمنَ النِّف
َ َوِإ َذا َح َّد، َ ِإ َذا اْؤ تُ ِمنَ خَ ان،اق َحتَّى يَ َد َعهَا ْ ِم ْنه َُّن َكان
6
Artinya: “Dari Abdullah ibn „Amr bahwa Nabi Saw bersabda:
“Empat sifat yang barang siapa mengerjakannya, maka ia menjadi munafik
tulen, dan barang siapa yang melakukan salah satu dari empat sifat itu, maka
di dalam dirinya terdapat sifat nifaq sehingga ia meninggalkannya, yaitu: (1)
apabila dipercaya, ia berkhianat, (2) apabila berbicara, ia dusta, (3) apabila
berjanji, ia tidak menepati, dan (4) apabila bertengkar, ia curang (mau
menang sendiri). (H.R. Bukhari, Muslim)
Seperti yang kita tahu, nifaq merupakan suatu penyakit rohani yang bersifat
abstrak dan tidak mudah untuk diketahui. Selain itu, munafiq adalah musuh Islam dari
dalam yang memiliki karakter ganda. Munafik ini bersikap sebagaimana kita beriman,
namun di belakang, mereka menebarkan fitnah, kebencian dan permusuhan terhadap
kaum muslimin. Baik al-Qur’an maupun hadis menjelaskan kriteria atau tanda-tanda
orang munafik yang dapat diketahui kaum muslimin. Dalam hadis sahih riwayat
Bukhari melalui Abu Hurairah, Nabi SAW mengatakan “Tanda-tanda orang munafik
ada tiga; jika berbicara ia berbohong, kapan berjanji ia melanggar, dan bila dipercaya
ia berkhianat. (HR. Bukhari). Di samping tanda-tanda munafiq dalam hadis di atas,
ayat-ayat Al-Qur’an juga menjelaskan mental, sikap dan tanda-tanda orang munafiq.
Berikut di antara tanda munafik yang dikemukakan berbagai dalam al-Qur’an.
7
Sikap ini dijelaskan dalam surat An-Nisa’ ayat 62-63 sebagai berikut :
Dalam surat An-Nisa’ ayat 142 menjelaskan salah satu sifat buruk dari
kehidupan orang munafik, yaitu:
8
Artinya: Sesungguhnya orang-orang munafik itu menipu Allah, dan Allah
akan membalas tipuan mereka. Dan apabila mereka berdiri untuk shalat
mereka berdiri dengan malas.Mereka bermaksud riya (dengan shalat) di
hadapan manusia.dan tidaklah mereka menyebut Allah kecuali sedikit sekali.
(An-Nisa’: 142)
Dalam surat At-Taubah ayat 75-78 Allah menegaskan hal ini sebagai berikut :
Artinya: Dan diantara mereka ada orang yang telah berikrar kepada
Allah: "Sesungguhnya jika Allah memberikan sebahagian karunia-Nya kepada
kami, pastilah kami akan bersedekah dan pastilah kami termasuk orang-orang
yang saleh. Maka setelah Allah memberikan kepada mereka sebahagian dari
karunia-Nya, mereka kikir dengan karunia itu, dan berpaling, dan mereka
memanglah orang-orang yang selalu membelakangi (kebenaran). Maka Allah
menimbulkan kemunafikan pada hati mereka sampai kepada waktu mereka
menemui Allah, karena mereka telah memungkiri terhadap Allah apa yang
telah mereka ikrarkan kepada-Nya dan juga karena mereka selalu berdusta.
Tidaklah mereka tahu bahwasanya Allah mengetahui rahasia dan bisikan
mereka, dan bahwasanya Allah amat mengetahui segala yang ghaib. (At-
Taubah: 75-78)
9
2.3.5 Bermuka Dua
Sifat atau karakter ini dijelaskan Allah dalam al-Qur’an, di antaranya surat
An-Nisa’ ayat 143 sebagai berikut:
sebagai berikut :
Artinya: Allah mengancam orang-orang munafik laki-laki dan perempuan
dan orang-orang kafir dengan neraka Jahannam, mereka kekal di dalamnya.
cukuplah neraka itu bagi mereka, dan Allah mela'nati mereka, dan bagi
mereka azab yang kekal. (At-Taubah: 68)
Termasuk penyakit dalam diri manusia seperti dijelaskan Allah pada surat Al-
Baqarah ayat 10.
ۢ
َضٌ فَزَ ا َدهُ ُم هّٰللا ُ َم َرضًاۚ َّولَهُمۡ َع َذابٌ اَلِ ۡي ۙ ٌم بِ َما َكانُ ۡوا يَ ۡك ِذب ُۡون
ۙ فِ ۡى قُلُ ۡوبِ ِهمۡ َّم َر
Artinya: Dalam hati mereka ada penyakit, lalu Allah menambah penyakitnya itu ; dan
mereka mendapat azab yang pedih, karena mereka berdusta. (QS. Al-Baqarah [2];
10)
10
Tafsiran ayat ini menyatakan, “Allah mengumpamakan hati orang munafik
dengan penyakit. Seakan-akan hati mereka tidak memiliki kesehatan iman yang
menghidupkan hati dan menjadikannya memiliki stamina dan kekuatan. Mental
mereka sakit, dalam hati mereka ada penyakit, dan ini lah yang memalingkan mereka
dari jalan yang terang dan lurus, serta menjadikan mereka pantas mendapatkan
tambahan penyakit dari Allah.
)١٢( َ) آَاَل اِنَّهُ ْم هُ ُم ْال ُم ْف ِس ُدوْ نَ َو ٰل ِك ْن اَّل يَ ْش ُعرُوْ ن١١( َض قَالُ ْٓوا اِنَّ َما نَحْ نُ ُمصْ لِحُوْ ن
ِ ۙ َْواِ َذا قِ ْي َل لَهُ ْم اَل تُ ْف ِس ُدوْ ا فِى ااْل َر
11
menyuruh membuat yang munkar dan melarang berbuat yang baik (ma'ruf).
Jika ini terjadi, maka jelas dalam kehidupan masyarakat, berbangsa dan
bernegara akan lahir kegaduhan, kekecauan. Oleh karenanya, umat Islam
wajib menjauhi perilaku munafiq ini agar terwujud tatanan masyarakat yang
harmonis dan damai.
12
yang paling menonjol dan dominan. Dengan adanya kemunafikan dalam
perjalanan dakwah Islam pasti mengandung hikmah dapat di jangkau pikiran
maupun tidak. Hikmanya antara lain :
a. Keberadaan orang-orang munafik dalam dakwah Islam akan menambah
keyakinan dan kesabaran hati orang-orang yang berdakwah, karena mereka
meyakini janji Allah pasti benar.
b. Kemunafikan akan menimbulkan sifat mawas diri dikalangan orang yang
berdakwah, karena orang munafik adalah musuh dari dalam yang jauh lebih
sulit dibandingkan musuh yang nyata.
وή˸
˱ϴμ˶ ˴ϧ Ϣ˵˴ϟ˴ΪΠ
˸Ϭ ˸ ˴ϟϭ˴ έΎ
˶˴ΗϦ ˸ ϙ˶ έ͉
˶ Ϟ˶ ˴ϔγ˸ ˴ϻ
˶͉ىϨϟ˴Ϧϣ ˸ Ϊϟϰ ϓ
˶ Ϧ˸
˴ ϴϘ
˶ϔ ˵ϟ˸ϥ˶
˶ϨԻ
Ϥ ͉
13
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Dari materi penulis diatas dapat disimpulkan bahwa nifaq yang berarti
munafik adalah mereka yang berpura-pura mengikuti ajaran agama namun sebenarnya
tidak mengakui dalam hatinya. Dengan kata lain, orang munafik itu ucapannya
berbeda dengan perbuatannya, lahirnya tidak sama dengan batinnya, yang nampak
darinya bertentangan dengan apa yang disembunyikannya dalam hati (QS. At-Taubah
[9]: 67). Ada dua jenis nifaq (kemunafikan), yakni nifaq Akbar yang disebut juga
Nifaq I’tiqadi (keyakinan) seperti mendustakan dan membenci Rasulullah SAW,
gembira dengan kemunduran agama Islam, tidak senang dengan kemenangan Islam
dan Nifaq Amali (perbuatan) seperti malas dalam melakukan shalat berjamaah di
masjid.
Nifaq merupakan suatu penyakit rohani yang bersifat abstrak dan tidak mudah
untuk diketahui, munafiq juga adalah musuh Islam. Munafik bersikap sebagaimana
kita beriman, namun di belakang, mereka menebarkan fitnah, kebencian dan
permusuhan terhadap kaum muslimin. al-Qur’an dan hadis menjelaskan ciri-ciri orang
munafik yang dapat diketahui kaum muslimin. Tanda munafik yang dikemukakan
dalam al-Qur’an seperti Bersumpah Palsu (Qs. An-Nisa’ 62-63) ; Mengaku Beriman
(Qs. al-Baqarah 8) ; Melakukan Tipu Daya (Qs. An-Nisa’ 142) ; Tidak menepati janji
(Qs. At-Taubah 75-78) ; Bermuka Dua (Qs. An-Nisa’ 143)
Dampak dan Bahaya Perilaku Munafiq/ Nifaq pada Kehidupan dijelaskan Allah pada
surat Al-Baqarah ayat 10. Allah mengumpamakan hati orang munafik dengan
penyakit. Seakan hati mereka tidak memiliki kesehatan iman. Mental mereka sakit.
Penyakit yang bersemayam dalam hati orang-orang munafik berdampak dalam
kehidupan mereka dengan senantiasa membuat kerusakan di pentas bumi ini.
3.2 SARAN
Pada dasarnya makalah ini merupakan bentuk ikhtiar dari kami penulis untuk
mengungkapkan makna dari term munafik dalam al-Qur’an. Penjelasan tentang Nifaq
belumlah sempurna bagi kita yang fakir ilmu. Maka di sini ada beberapa saran yang
14
menurut penulis penting untuk melengkapi kajian-kajian berikutnya. Penelitian ini
masih terdapat kekurangan-kekurangan. Masih banyak ayat-ayat yang berkaitan
dengan munafik; serta penafsiran-penfsiran para ahli yang belum sempat penulis teliti
lebih jauh lagi. Oleh karenanya, diharapkan kepada tulisan selanjutnya agar lebih
menggali kajian yang lebih mendalam lagi, terutama penafsiran-penafsiran yang
mutakhir dari para ahlinya sehingga nantinya diharapkan bisa menjadi sebuah kajian
yang luas dan lengkap. Dalam mengimplikasikan munafik terhadap kehidupan sosial,
masih banyak masalah-masalah social yang belum sempat ditulis lebih signifikan.
Dan itu nantinya menjadi PR besar bagi penulis selanjutnya, supaya lebih sempurna
dalam tulisan selanjutnya.
15
DAFTAR PUSTAKA
16