Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

SEJARAH PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN PENDIDIKAN ISLAM


OLEH PENGARUH BANGSA YUNANI

Dosen pengampu : M. Mahbubi, M. Pd.

Disusun oleh:

NURFADILATUN NISA’ (2111000009)

ALBARRATUT TAQIYAH (2111000019)

PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS NURUL JADID

PAITON PROBOLINGGO

2022-2023

i
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi allah yang telah melimpahkan nikmat dan karunianya kepada
hambanya, sehingga dapat menyelesaikan makalah ini sesuai dengan kemampuan. Sholawat
serta salam semoga tetap tercurah limpahkan kepada junjungan, sang revolusioner dunia,
penumpas kebathilan yakni baginda Nabi Muhammad Saw. Atas selesainya makalah ini
dengan tema mengenal “SEJARAH PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN
PENDIDIKAN ISLAM DALAM PENGARUH BANGSA YUNANI”, dan rasa terima kasih
kami sampaikan kepada pihak yang telah membantu kami dalam menyelesaikan makalah ini,
baik secara langsung atau tidak langsung terutama kepada:

1. KH. Moh. Zuhri Zaini Ba. Selaku pengasuh pondok pesantren Nurul Jadid
2. KH. Abd. Hamid Wahid, M. Ag, selaku rektor Universitas Nurul Jadid
3. Ibu Zakiyah BZ. M. Pd. selaku dosen pengampu mata kuliah “sejarah Pendidikan
Islam”.

Akhirnya kami mampu menyelesaikan makalah ini dan kami sadar bahwa makalah ini
jauh dari kesempurnaan. Apabila ada dalam makalah ini terdapat kelebihan, maka semua itu
berasal dari maunah Allah. Dan apabila terdapat banyak kekurangan, maka semua itu berasal
dari kesalahan kami. Oleh karena itu, kami membutuhkan saran dan kritik pembaca sehingga
kami bisa mengubah kesalahan kami menjadi lebih baik kedepannya, serta permintaan maaf
kami sampaikan, atas kekurangan yang terdapat dalam makalah ini.

Paiton, 15 oktober 2022

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................i

DAFTAR ISI ..........................................................................................................ii

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar belakang Masalah.. ...........................................................................1


B. Rumusan Masalah.......................................................................................1

BAB 2 PEMBAHASAN

A. Asal usul dan penyebab munculnya pendidikan islam oleh bangsa


Yunani.........................................................................................................2
B. Pengertian metodogi dan pembagiannya....................................................4
C. Materi Pendidikan Agama Islam................................................................4
D. Dampak Pendidikan Islam dalam segi politik,sosial,dan budaya..............5

BAB 3 PENUTUP

A. Kesimpulan.................................................................................................7

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................9

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang masalah


Penaklukan daerah-daerah dalam pemarintahan Islam, sejak masa Khulafaur
Rasyidin Umar bin Khattab sampai pada masa Daulah Bani Umayyah dan Bani
Abbasiyah, banyak berpengaruh pada peradaban dan pendidikan Islam. Dan yang
paling baerharga dari penaklukan negara-negara tersebut adalah pengetahuan dari
filsafat Yunani. Sejak itu dasar-dasar filsafat Yunani ikut memberikan pengaruh pada
kemajuan pendidikan Islam.
Pendidikan adalah suatu hal yang sangat penting bagi bangsa (umat) yang ingin
maju. Tanpa pendidikan, umat itu akan tertinggal dari bangsa (umat) yang lain.
Tarbiyah al-Islam telah berlangsung sejak masa Nabi Muhammad Saw. Sampai
sekarang.
Setelah pemerintaha Islam dikuasai oleh Bani Umayyah dan selanjutnya oleh
pemerintahan Bani Abbasiyah, perhatian bukan hanya tertuju pada perluasan wilayah
Islam, tetapi tertuju pula terhadap pengembangan ilmu pengetahuan, terutama setelah
ada persinggungan kebudayaan dengan peradaban dan filsafat Yunani.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana asal usul munculnya pendidikan islam oleh bangsa Yunani.
2. Apa pengertian Metodogi dan Materi Pendidikan Agama Islam?
3. Apa saja dampak Pendidikan Islam dalam segi politik, sosial, dan budaya?

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Munculnya Pendidikan Islam oleh pengaruh Yunani


Sejarah pemikiran filosofis masuk ke dalam dunia Islam melalui falsafat
Yunani yang dijumpai ahli-ahli fikir Islam di Surya, Mesopotamia, Persia dan Mesir.
Kebudayaan dan falsafat Yunani datang ke daerah-daerah itu dengan ekspansi
Alexander Yang Agung ke Timur di abad ke-empat sebelum Kristus. Politik
Alexander  untuk mneyatukan kebudayaan Yunani dan kebudayaan Persia
meninggalkan bekas besar di daerah-daerah yang pernah dikuasainya dan kemudian
timbullah pusat-pusat kebudayaan Yunani di Timur, seperti Alexandria di Mesir,
Antioch di Surya, Jundisyapur di Mesopotamia dan Bactra di Persia.
Di zaman Bani Umayyah, karena perhatian lebih banyak tertuju kepada
kebudayaan Arab, pengaruh kebudayaan Yunani  terhadap Islam belum begitu
kelihatan. Pengaruh baru nyata kelihatan di masa Bani Abbas, karena yang
berpengaruh di pusat pemerintahan bukan lagi orang-orang Arab, tetapi orang-orang
Persia, seperti keluarga Baramikah, yang telah lama bergelut dan berkecimpung
dalam budaya dan peradaban Yunani.
Filsafat Yunani mulai berpengaruh dikalangan ilmuan muslim pada masa
pemerintahan Bani Umayyah, yang mana metode-metode berpikir yang digunakan
oleh filosof yunani memberikan motifasi bagi ilmuwan muslim untuk lebih banyak
berkarya dalam kemajuan pendidikan islam  sehingga muncul ilmuan seperti jabir
ibbnu hayyan, Al-khindi, Al- razi, Al-khawarizmi, Al-farobi, ibnu umar khayyan,
ibnu rusydi dan sebagainya,melalui merekalah pengetahuan islam telah melakukan
infestigasi dalam ilmu ke dokteran, teknologi, matematika, geografi dan bahkan
sejarah.
Hal ini dilakukan dengan adanya penerjemahan berbagai buku peninggalan
Yunani ke dalam bahasa Arab,terutama dalam bidang kedokteran dan filsafat,yang
mana periode ini terdapat dalam tiga bagian:
1. Periode pertama
Masa kehalifahan al-Manshur sampai akhir masa Harun al-Rasyid  Pada masa
inilah mulai diterjemahkannya berbagai buku seperti Kalila wa Dimnah dari
mitologi Persia, Sinbad dari India dan buku-buku logika (manthiq) Aristoteles. Di
antara para penerjemah yang sangat terkenal saat itu adalah Ibn al-Muqaffa’,

2
Jorjias bin Jibril dan Yohana.Pada periode inilah aliran Islam yang sangat rasional
(Mu’tazilah) mulai bersentuhan langsung dengan buku-buku filsafat Yunani.
2. Periode kedua
Periode al-Ma’mun, yaitu dari tahun 198 sampai 300 H. Al-ma’mun kholifah
yang banyak berjasa dalam menerjemahkan karya-karya yunani, yang dibaca oleh
karya ilmuan muslim ini memberikan motifasi untuk menggunakan logika dalam
membahas ajaran islam dan mengembangkan serta menemukan berbagai macam
ilmu pengetahuan yang baru, Di antara para penerjemah periode ini adalah Yahya
al-Bithriq, Hajjaj bin Yusuf, Qastha bin Luqa, Abdul Masih bin Na’imah, Hunain
ibn Ishhak, Ishaq bin Hunain Tsabit ibn al-Qurrah serta Hubaisy al-A’syam. Pada
periode ini, penerjemahan buku-buku filsafat mulai mendapatkan porsi yang lebih
besar daripada kedokteran.
3. Periode ketiga
Periode ketiga adalah periode paska al-Makmun yang memunculkan beberapa
penerjemah handal seperti Mata bin Yunus, Sannan bin Tsabit, Yahya bin Adi, Ibn
Zur’ah. Pada periode inipun, yang mendapatkan porsi terbesar adalah
penerjemahan buku-buku filsafat, terutama karya-karya Aristoteles.
Pengaruh Fisafat Yunani Terhadap Filsafat Islam
Helenisme (atau pertemuan antara budaya Yunani-Roma dengan Arab-Islam),
menurut Watt terjadi dalam dua gelombang. Pertama, pertemuan dalam bentuk
pemikiran, yakni pemikiran filsafat Yunani masuk dan berpengaruh pada pemikiran
Arab-Islam yang dimulai lewat penerjemahan (750-950 M). Kedua, pertemuan dalam
bentuk kontak senjata, yakni dalam perang Salib yang disusul dengan serangan tentara
Hulagu Khan ke Baghdad yang menutup sejarah panjang Bani Abbas (1095-1258 M).
Dalam helenisme gelombang pertama ini, banyak hal baru yang diperoleh dan
mengubah pemikiran Arab-Islam. Hal itu bukan berarti pemikiran rasional Arab-Islam
bersumber pada filsafat Yunani. Menurut beberapa penulis, seperti Leaman, Gardet,
Qadir dan al-Jabiri, bahwa pemikiran rasional Arab-Islam tidak bersumber atau
diimport dari -filsafat- Yunani, tetapi benar-benar berdasarkan pada ajaran pokok
Islam sendiri, yaitu al-Qur’an dan hadis. Meski demikian diakui, bahwa rasionalisme
itu lebih berkembang pesat setelah bertemu dengan logika Yunani
lewat penerjemahan.

3
B. Pengertian Metodogi
Istilah metodologi berasal dari bahasa Yunani “metodos” dan “logos”. Kata
“metodos” sendiri terdiri atas 2 suku kata yakni “metha” yang artinya melewati atau
melalui, dan “hodos” yang artinya cara atau jalan.
Metodologi merupakan analisis teoritis sistematis dari metode yang diterapkan
pada bidang studi. Ini terdiri dari analisis teoritis dari tubuh metode dan prinsip-
prinsip yang terkait dengan cabang pengetahuan. Biasanya, ini mencakup konsep
seperti paradigma, model teoritis, fase dan teknik kuantitatif atau kualitatif.
Metodologi juga merupakan studi tentang metode, pertimbangan filosofis dan analitis
dasar untuk, kesesuaian dan batas logis dari berbagai pendekatan dan perspektif pada
penelitian itu sendiri.
Sementara itu, metodologi adalah sesuatu yang bersifat umum. Metodologi
merupakan sistem panduan untuk memecahkan persoalan, dengan komponen
spesifiknya adalah bentuk, tugas, metode, teknik dan alat. Metode adalah hal yang
bersifat khusus. Metode lebih berkaitan dengan teknis saja dari keseluruhan yang
dibahas dalam metodologi.

C. Materi Pendidikan Agama Islam


Pendidikan Agama Islam (PAI) adalah pendidikan yang terencana untuk
menyiapkan peserta didik dalam meyakini, memahami, manghayati, dan
mengamalkan ajaran Islam melalui kegiatan bimbingan, pengajaran dan atau latihan.
Bidang studi Pendidikan Agama Islam (PAI) meliputi: Akidah-Akhlaq, Qur’an-Hadis,
Fiqh, dan Sejarah Kebudayaan Islam (SKI). Materi Aqidah adalah bagian dari mata
pelajaran PAI yang memberikan penekanan pada pembinaan keyakinan bahwa Tuhan
adalah asal-usul dan tujuan hidup manusia. Materi Aqidah menekankan pada
kemampuan memahami dan mempertahankan keyakinan/keimanan yang benar serta
menghayati dan mengamalkan nilai-nilai yang terkandung dalam nama-nama Allah
Swt. (al-asma’ al Sementara itu materi Qur’an-Hadis menekankan pada kemampuan
baca tulis yang baik dan benar, memahami makna secara tekstual dan kontekstual,
serta mengamalkan kandungannya dalam kehidupan sehari-hari. Al-Qur'an
merupakan wahyu Tuhan yang kebenarannya bersifat absolut. Jika dilihat dari aspek
psikologis (dalam konteks mempelajari al-Qur’an) belajar membaca dengan benar dan
baik, serta menghafal ayat-ayat al-Qur’an (terutama surat-surat pendek)  akan lebih
melekat dan bertahan lama jika dimulai pada usia SD/MI (6-12 tahun). Belajar

4
membaca dan menulis serta menghafal al-Qur’an tersebut perlu dilakukan secara terus
menerus dan berkesinambungan dari waktu ke waktu atau hari ke hari (sustainable).
Jika dilakukan pada hari tertentu (hari senin jam pertama dan kedua misalnya, karena
PAI hanya 2 jam pelajaran) kemudian disusul pada hari senin berikutnya dan
seterusnya sampai beberapa semester, maka kecil kemungkinannya untuk dapat
melekat dan tahan lama dalam ingatannya, terutama jika tidak didukung oleh
pendidikan agama dalam keluarga dan masyarakat (seperti pendidikan agama pada
TPQ/TPA/TKA dan sebagainya). Dilihat dari aspek psikologi agama, bahwa siswa
MI/SD yang sudah aqil baligh, berkewajiban untuk menjalankan ibadah shalat
(mukallaf). Pada periode ini mereka membutuhkan pemahaman al-Qur’an baik dari
segi arti lafdhiyah (tekstual) maupun kandungan makna dan mengaitkannya dengan
fenomena alam, sosial, budaya, politik, ekonomi dan lain-lainnya (kontekstual),
sehingga dapat menambah ke-khusyu’an dalam beribadah dan mampu membangun
kesadaran beragama (religious conciousness) anak. Al-Quran dengan demikian benar-
benar menjadi hudan (petunjuk dalam kehidupan),  furqan (pembeda antara yang haq
dan bathil, antara yang benar dan salah, dan antara yang baik dan buruk), obat
psikologis bagi manusia beriman (syifa’ ma fi al-shudur). -husna).
Pendekatan dalam Materi PAI Paling tidak dalam pembelajaran kita harus
memahami dua pendekatan: pertama, pendekatan Content Treatment
Interactions (CTI) yang berasumsi bahwa suatu pembelajaran tidak akan selalu cocok
untuk setiap jenis isi materi pembelajaran yang diajarkan. Kedua, pendekatan Attitude
Treatment Interaction (ATI) yang berasumsi bahwa suatu perlakuan pembelajaran
tidak akan selalu cocok untuk setiap keunikan karakteristik individu peserta didik
(siswa). Dalam pembelajaran PAI idealnya kita dapat memberikan secara terpadu dan
menyeluruh.
D. Dampak Pendidikan Islam bagi Politik, sosial, dan budaya
1. Dalam segi Politik
Study kasus ini sangat nyata ketika pemerintah orde baru melanggengkan
kekuasaanya selama 32 tahun, intervensi pemerintah melaui penyajian subjek
tertentu dalam kurikulum (seperti mata pelajaran/kuliah pancasila); indoktrinasi
atau penataran (seperti penataran P4), adalah bukti nyata bahwa pendidikan adalah
salah satu sarana kepentingan politik penguasa. Mochtar Buchori 5 menyatakan
dalam pandanganya bahwa generasi politik yang mengatur kehidupan bangsa
selama periode orde baru tumbuh pada waktu kondisi pendidikan kita sudah mulai

5
menurun. Ekspansi system pendidikan yang berlangsung sangat cepat pada waktu
itu, tanpa diketehui dan dikehendaki, telah merosotkan mutu sekolah-sekolah.
Kemerosotan ini terjadi, karena elit pendidikan yang sangat kecil yang dimiliki
saat itu, harus direntang panjang-panjang untuk memungkinkan ekspansi system
yang cepat tersebut. Sering dilupakan oleh kalangan pendidik bahwa salah satu
aspek penting dalam pendidikan Islam adalah aspek politik. Dalam aspek ini di
jelaskan hubungan antara masyarakat dengan pemerintahan, hubungan antar
Negara, hubungan antarorganisasi, dan sebagainya. Atas dasar ini, antara
pendidikan islam dengan politik punya hubungan erat yang sulit untuk dipisahkan.
2. Dalam segi Sosial
Perubahan sosial terjadi karena adanya perubahanperubahan kondisi sosial
prime yang menjadi unsur yang mempertahankan kesimbangan masyarakat,seperti
unsur geografis, biologis, ekonomi, teknologi,agama dan politik. Terjadinya
kebutuhan sosial yang berubah sebagai akibat pergeseran tersebut, mendorong
adanya perubahan-perubahan pada unsur lain, termasuk sistem kerja, hukum dan
lain-lain.
Perubahan yang terjadi setiap saat adalah perubahan sosial, karena hal ini
berkenaan dengan pergaulan hidup manusia sehari-hari. Sebagaimana yang
dijelaskan oleh ahli sosiologi ia berpendapat bahwa perubahan sosial terjadi
karena adanya perubahan dalam unsur-unsur yang mempertahankan
keseimbangan masyarakat, seperti perubahan dalam unsur-unsur geografis,
biologis, ekonomis atau Kebudayaan. Kemudian ada pula yang berpendapat
bahwa perubahan-perubhan sosial bersifat periodik dan non periodik. Pendapat-
pendapat tersebut pada umumnya menyatakan bahwa perubahan merupakan
lingkaran kejadian-kejadian.
3. Dalam Segi Budaya
Salah satu pengaruh kebudayaan islam di indonesia yaitu nampak pada
akulturasi antara adat dan istiadat dengan budaya islam .Tradisi kebudayaan yang
berkembang antara lokal dengan kebudayaan islam diantaranya berupa upacara
selamatan kelahiran,perkawinan,kematian dan lain-lain.
Yang memengaruhi masuknya budaya islam ke indonesia yaitu:
a. Adanya kerajaan islam di Indonesia.
b. Seni bangunan, wujud akulturasi dalam seni bangunan dapat terlihat pada
banyak masjid, makam, dan istana

6
c. Seni rupa.
d. Aksara dan seni sastra.
e. Sistem pemerintahan.

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Sejarah pemikiran filosofis masuk ke dalam dunia Islam melalui falsafat
Yunani yang dijumpai ahli-ahli fikir Islam di Surya, Mesopotamia, Persia dan Mesir.
Kebudayaan dan falsafat Yunani datang ke daerah-daerah itu dengan ekspansi
Alexander Yang Agung ke Timur di abad ke-empat sebelum Kristus. Politik
Alexander  untuk mneyatukan kebudayaan Yunani dan kebudayaan Persia
meninggalkan bekas besar di daerah-daerah yang pernah dikuasainya dan kemudian
timbullah pusat-pusat kebudayaan Yunani di Timur, seperti Alexandria di Mesir,
Antioch di Surya, Jundisyapur di Mesopotamia dan Bactra di Persia.
Hal ini dilakukan dengan adanya penerjemahan berbagai buku peninggalan
Yunani ke dalam bahasa Arab,terutama dalam bidang kedokteran dan filsafat, yang
mana periode ini terdapat dalam tiga bagian, yaitu Periode pertama, Periode kedua
dan Periode ketiga.
Metodologi merupakan analisis teoritis sistematis dari metode yang diterapkan
pada bidang studi. Ini terdiri dari analisis teoritis dari tubuh metode dan prinsip-
prinsip yang terkait dengan cabang pengetahuan. Biasanya, ini mencakup konsep
seperti paradigma, model teoritis, fase dan teknik kuantitatif atau kualitatif.
Metodologi juga merupakan studi tentang metode, pertimbangan filosofis dan analitis
dasar untuk, kesesuaian dan batas logis dari berbagai pendekatan dan perspektif pada
penelitian itu sendiri.
Pendidikan Agama Islam (PAI) adalah pendidikan yang terencana untuk
menyiapkan peserta didik dalam meyakini, memahami, manghayati, dan
mengamalkan ajaran Islam melalui kegiatan bimbingan, pengajaran dan atau latihan.
Bidang studi Pendidikan Agama Islam (PAI) meliputi: Akidah Akhlaq, Qur’an Hadis,
Fiqh, dan Sejarah Kebudayaan Islam (SKI). Materi Aqidah adalah bagian dari mata

7
pelajaran PAI yang memberikan penekanan pada pembinaan keyakinan bahwa Tuhan
adalah asal-usul dan tujuan hidup manusia.

Dampak pendidikan islam bagi sosial budaya dna politik yaitu sebagai berikut:

1. Bidang politik. Sering dilupakan oleh kalangan pendidik bahwa salah satu aspek
penting dalam pendidikan Islam adalah aspek politik. Dalam aspek ini di jelaskan
hubungan antara masyarakat dengan pemerintahan, hubungan antar Negara,
hubungan antarorganisasi, dan sebagainya. Atas dasar ini, antara pendidikan islam
dengan politik punya hubungan erat yang sulit untuk dipisahkan.
2. Bidang sosial. Perubahan sosial terjadi karena adanya perubahanperubahan
kondisi sosial prime yang menjadi unsur yang mempertahankan kesimbangan
masyarakat,seperti unsur geografis, biologis, ekonomi, teknologi,agama dan
politik. Terjadinya kebutuhan sosial yang berubah sebagai akibat pergeseran
tersebut, mendorong adanya perubahan-perubahan pada unsur lain, termasuk
sistem kerja, hukum dan lain-lain.
3. Bidang budaya. Salah satu pengaruh kebudayaan islam di indonesia yaitu nampak
pada akulturasi antara adat dan istiadat dengan budaya islam. Tradisi kebudayaan
yang berkembang antara lokal dengan kebudayaan islam diantaranya berupa
upacara selamatan kelahiran, perkawinan, kematian dan lain-lain.

8
DAFTAR PUSTAKA

https://www.researgate.net

https://.fkiponiska.ac.id

https://uin.malang.ac.ad

https://ejournal.ac.ad

https:// krampyang.ac.ad

Anda mungkin juga menyukai