Abstract
Manakib berasal dari bahasa Arab dari “Dan sesungguhnya Allah telah
lafadz naqaba, yanqabu, naqban yang mengambil perjanjian (dari) Bani Israil
berarti menyelidiki, memeriksa, dan dan telah Kami angkat diantara mereka 12
menggali atau melobangi. Kata Manaqib orang pemimpin dan Allah berfirman:
adalah bentuk plural dari kata manqobun "Sesungguhnya Aku beserta kamu,
yang merupakan ism al-makan dari lafadz sesungguhnya jika kamu mendirikan
naqaba.3 shalat dan menunaikan zakat serta
beriman kepada rasul-rasul-Ku dan kamu
Dalam Al-Qur’an lafadz naqaba bantu mereka dan kamu pinjamkan kepada
disebut tiga kali dalam berbagai Allah pinjaman yang baik sesungguhnya
bentuknya, yaitu. Aku akan menutupi dosa-dosamu. Dan
a. Surat Qaaf ayat 36: sesungguhnya kamu akan Kumasukkan ke
dalam surga yang mengalir air
۟ Qُا فَنَقَّبQط ًش
وا فِىQ ْ َ ُّد ِم ْنهُم بQرْ ٍن هُ ْم َأ َشQQََو َك ْم َأ ْهلَ ْكنَا قَ ْبلَهُم ِّمن ق didalamnya sungai-sungai. Maka
ٰ
ٍ ْٱلبِلَ ِد هَلْ ِمن َّم ِح
يص barangsiapa yang kafir di antaramu
sesudah itu, sesungguhnya ia telah
“Dan berapa banyaknya umat-umat
tersesat dari jalan yang lurus.”
yang telah Kami binasakan sebelum
mereka yang mereka itu lebih besar Berarti pemimpin, ini juga sesuai
kekuatannya daripada mereka ini, maka dengan bentuk manaqib yaitu berisi
mereka (yang telah dibinasakan itu) telah riwayat hidup seorang pemimpin yang bisa
pernah menjelajah di beberapa negeri. menjadi panutan umat.
Adakah (mereka) mendapat tempat lari
(dari kebinasaan)?” c. Surat Al-Kahfi ayat 97:
ْ َفَ َما ا ْسطَاعُوا َأ ْن ي
ظهَرُوهُ َو َما ا ْستَطَاعُوا لَهُ نَ ْقبًا
Maksud dari ayat di atas berarti
menjelajah, ini berarti seiring dengan salah “Maka mereka tidak bisa mendakinya
satu tujuan munculnya manaqib yaitu dan mereka tidak bisa (pula)
melobanginya.”
2
Drs. Ikhsanuin, Buleti Atsar edisi 012 / 2007.
Hal. 25 Berarti menolong, ini juga sejalan
3
Ahmad Warson Munawwir, al-Munawwir:
dengan pengadaan Manaqib yaitu agar
Kamus Arab-Indonesia, (Surabaya: Pustaka
Progresif, 1997), hal. 1451. mendapatkan berkah dari Allah SWT,
yang dapat menjadi perantara datangnya Imam Uyainah yang merupakan salah
pertolongan Allah SWT. satu guru dari Imam Ahmad bin Hanbal ini
mengungkapkan hal menakjubkan terkait
Dari pemaparan ini, dapat diambil mengenang ulama sebagaimana berikut:
suatu pengertian bahwa manaqib adalah
riwayat hidup yang berhubungan dengan عند ذكر الصالحين تنزل الرحمة
seorang tokoh masyarakat yang menjadi
suri tauladan, baik dalam hal silsilahnya, “Ketika orang-orang Shalih dikenang,
akhl aknya, karomah-karomahnya, dan maka Rahmat Allah akan turun”.5
lain sebagainya. Meskipun ada juga yang b. Ibnu Taimiyah (728 H)
mengartikan manaqib dengan makna lain,
seperti Mahmud Yunus dalam kamus Ibnu Taimiyah juga memiliki
Arab-Indonesia mengartikan manaqib pandangan khusus terkait mengenang
dengan jalan di gunung, kebaikan, sifat,4 orang shaleh, dimana dalam kitab As-
namun arti tersebut tetap relevan dengan Shafadiyah beliau mengatakan bahwa
keberadaan manaqib itu sendiri. mengenang kebaikan orang akan membuat
Mengingat bahwa dalam manaqib itu juga hati tentram:
membicarakan masalah kebaikan dan sifat-
والكمال ال يحصل إال بالعلم والقدرة واإلرادة التي أصلها
sifat tokoh.
ونQQد أن تكQQالعلم فال بQQذ بQQان يلتQQان اإلنسQQالمحبة وحيث ك
Sedangkan yang dimaksud dengan ذQQا يلتQQوم محبوبQQون المعلQQ فتارة يك.هناك محبة لما يلتذ به
manaqib secara istilah adalah membaca لQQره بQة هللا وذكQQون بمعرفQQذ المؤمنQQا يلتQبعلمه وذكره كم
kisah cerita Shaleh, seperti kisah Nabi atau رQQد ذكQQال عنQQذا يقQQويلتذون بذكر األنبياء والصالحين وله
Wali Allah (kekasih Allah). Dalam وس منQQل في النفQQا يحصQQة بمQQنزل الرحمQQالحين تQQالص
tradisinya, kisah-kisah tersebut ditulis هQQQرح بQQQه والفQQQة فيQQQير والرغبQQQة الخQQQة إلى محبQQQالحرك
dengan menggunakan bahasa yang sangat والسرور واللذة
indah dengan susunan kalimatnya yang
“kesempurnaan diri tidak akan tercapai
benar-benar imdah (balaghi), misalnya
tanpa pengetahuan, kemampuan, dan
membaca manaqib Syekh Abdul Qodir Al-
kemauan yang sumbernya adalah cinta.
Jailani dan sebagainya.
Ketika seseorang merasa nikmat dengan
pengetahuan, maka sudah barang tentu di
sana ada rasa cinta terhadap apa yang
dinikmatinya. Adakalanya apa yang ia
Pendapat Ulama dan Masyarakat ketahui, ia cintai, terasa lezat dengan
Tentang Tradisi Manaqib menyebutnya berulang. Sebagaimana
orang-orang yang beriman merasa nikmat
Berikut adalah pendapat ulama tentang dengan makrifat kepada Allah dan
tradisi manaqib. berdzikir kepada-Nya. Bahkan orang-
orang yang beriman merasa nikmat dengan
a. Al-Imam Sufyan bin Uyainah (198 H) menyebut (mengenang) para nabi dan
orang-orang shaleh, oleh karena itu ada
slogan “ketika orang-orang shaleh
4
Mahmud Yunus, Kamus Arab-Indonesia, dikenang, maka rahmat Allah akan turun”,
(Ciputan: Mahmud Yunus wa Dzurriyah, 2010),
5
hal. 264. Al Hafidz Abu Nuaim. Hilyatul Auliya. 7/285
dengan bangkitnya jiwa dan hati seseorang kehidupannya dalam ranah masyarakat.
untuk mencintai kebaikan dan merasa Adapun deskripsi nilai-nilai karakter
senang dan nyaman melakukannya.”6 religius dalam kitab Manakib Syekh Abdul
Qodir Al-Jailani Karya Syekh Ja’far Al-
Berikut pendapat dari masyarakat Kp. Barzanji beserta Pemaknaanya adalah
Aweh, Ds. Aweh, Kec. Kalanganyar, sebagai berikut.
Lebak-Banten.
a. Kejujuran
Masyarakat sendiri mempunyai
pendapatnya masing-masing terkait tradisi Kata jujur dalam kamus besar bahasa
manaqib. Surya Bakti, salah seorang Indonsia memiliki beberapa arti: 1. Lurus
masyarakat sekaligus seorang ustadz yang hati: tidak berbohong (misalnya dengan
sering membaca kitab manaqib berkata apa adanya); 2. Tidak curang
mengatakan bahwa tradisi ini pada (misalnya dalam permainan, dengan
hakikatnya hanya mengutamakan sedekah mengikuti aturan yang berlaku); 3. Tulus,
yang ada di dalamnya adapun ikhlas.
kelebihannya yaitu kita bisa mengambil
pelajaran-pelajaran di dalam kitab Dalam bahasa Arab, kata jujur
manaqib. Beliau juga menuturkan bahwa diistilahkan dengan shiddiq yang berasal
tradisi ini tergolong tradisi yang hampir dari akar kata shiddiq adalah shadaqaa-
punah karena generasi muda banyak yang yashduqu-shadqun-shidqun. Kata shiddiq
tidak mau belajar membaca kitab manaqib. juga disebutkan dalam Al-Qur'an, salah
satunya dalam surat Al-Ahzab ayat ke-8
Nilai-Nilai Pendidikan Karakter yang berbunyi:
Religius Yang Terdapat Pada Kitab
Manaqib Karya Syekh Ja’far Al- ص ْدقِ ِه ْم ۚ َوَأ َع َّد لِ ْل َكافِ ِرينَ َع َذابًا َألِي ًما
ِ لِيَ ْسَأ َل الصَّا ِدقِينَ ع َْن
Barzanji “Agar Dia menanyakan kepada orang-
Nilai-nilai pendidikan karakter religius orang yang benar tentang kebenaran
dalam kitab Manaqib merupakan mereka dan Dia menyediakan bagi orang-
serangkaian konsep sistematis berupa orang kafir siksa yang pedih.”
riwayat hidup yang dilalui oleh Syekh Ayat di atas menceritakan ketika para
Abdul Qodir Al-Jailani yang diceritakan rasul yang diutus oleh Allah diminta
lewat prosa-prosa indah, yang diharapkan pertanggung jawabannya mengenai
bisa dijadikan sebagai model atau teladan kejujuran mereka dalam menyampaikan
bagi umat muslim yang mengidolakan risalah, pertanggung jawaban yang diminta
sang manusia pilihan. Kisah-kisah yang bertujuan untuk memberikan teguran atau
terkandung dalam Manaqib diharapkan ancaman kepada mereka yang menolak
mampu memberikan motivasi kepada umat dakwah rasul-rasul Allah yang jujur
muslim untuk berbenah diri dari segala (shiddiqin), kata shiddiq bermakna sangat
aspek, baik religius dalam kaitannya benar, bisa juga berarti mushaddiq (yang
dengan tuhan dan ajaran agama, maupun membenarkan).
sosial yang berkaitan dengan
Syekh Abdul Qodir Al-Jailani sejak
6
Ibnu Taimiyah. As-Shafadiyyah. Maktabah Ibnu kecil telah dididik untuk selalu bersikap
Taimiyah, Mesir. 1406 H. hal 2/269
jujur. Pelajaran yang telah diperolehnya Sabar secara etimologi berasal dari
dalam keluarga, terutama dari ibunya, bahasa arab, yaitu shabara-yashbiru-
membuat Syekh Abdul Qodir Al-Jailani shabran yang artinya menahan. Kata
tumbuh menjadi orang yang jujur dan lainnya adalah alhabs yang artinya
tidak mau berbohong. Dalam hal ini Syekh menahan atau memenjarakan. Artinya
Abdul Qodir Al-Jailani berkata; adalah menahan hatinya dari keinginan
“Kejujuran adalah garis antara sembunyi- atau nafsunya. Sedangkan menurut istilah
sembunyi dan terang-terangan. Ia muncul sabar dalam Kamus Besar Bahasa
setelah derajat nubuwwah sebagai Indonesia adalah tahan menghadapi
realisasi dari Allah SWT.”7 cobaan, tidak lekas marah, putus asa atau
patah hati.8
b. Dermawan
Dalam perbincangan keseharian
Dalam kamus lengkap bahasa terdapat kata kerja “bersabar”, yang
Indonesia kata “dermawan” berarti artinya bersikap tenang, baik pikiran
memberikan sebagian harta yang dimiliki maupun perasaan. Misalnya untuk
untuk kepentingan orang lain tanpa menunjukkan ketenangan perasaan ketika
keterpaksaan. Secara sosial orang yang menghadapi musibah yang dialami
memiliki sifat dermawan akan disenangi seseorang. Dalam bahasa arab orang sabar
banyak orang. dermawan merupakan disebut as sabir, sedang dalam bahasa
cermin perilaku mulia terhadap sesama Indonesia disebut dengan „penyabar‟.
dan kepada Sang Pencipta. Perilaku Dalam bentuk masdar, kata sabar adalah
dermawan dapat membantu mengurangi sabran sedang dalam bahasa Indonesia
kesenjangan antara si kaya dan si miskin. disebut dengan kesabaran, yaitu suasana
Sebutan bagi orang yang senang hati maupun pikiran dalam menghadapi
bershodaqah, baik shodaqah yang berupa cobaan. Firman Allah SWT. Dalam surah
harta benda, doa, tenanga, maupun pikiran. Ali Imran ayat 146 menjelaskan tentang
Senyum juga dapat dikategorikan sebagai kesabaran:
bentuk shodaqah karena shodaqoh اQQوا لِ َمQQُا َوهَنQQي ٌر فَ َمQQِ هُ ِربِّيُّونَ َكثQ َل َم َعQ َ َأي ِّْن ِم ْن نَبِ ٍّي قَاتQَو َك
merupakan pemberian seseorang kepada
ُ تَ َكانُوا ۗ َوهَّللاQ اس َ اQQبِي ِل هَّللا ِ َو َمQ ابَهُ ْم فِي َسQ ص
ْ اQQ ُعفُوا َو َمQ ض َ َأ
orang lain dengan tujuan membahagiakan.
َيُ ِحبُّ الصَّابِ ِرين
Firman Allah SWT. Dalam surah Al-Insan
ayat 8 menjelaskan tentang dermawan: “Dan berapa banyaknya nabi yang
berperang bersama-sama mereka
ْ َوي
ُط ِع ُمونَ الطَّ َعا َم َعلَ ٰى ُحبِّ ِه ِم ْس ِكينًا َويَتِي ًما َوَأ ِسيرًا sejumlah besar dari pengikut(nya) yang
“Dan mereka memberikan makanan bertakwa. Mereka tidak menjadi lemah
yang disukainya kepada orang miskin, karena bencana yang menimpa mereka di
anak yatim dan orang yang ditawan.” jalan Allah, dan tidak lesu dan tidak (pula)
menyerah (kepada musuh). Allah
c. Kesabaran menyukai orang-orang yang sabar.”
7
d. Murah hati
M.J. Ja’far Shodiq, Syekh Abdul Qodir
Jailani Samudra Hikmah, Wasiat, dan Pesan-pesan
8
Spiritual yang Menghidupkan Hati, (Yogyakarta: Abu Sahlan, Pelangi Kesabaran, (Jakarta: Elex
Araska, 2017), hal. 17 Media Komputindo, 2010), hal. 2
Sifat Syekh Abdul Qodir Jailani َوا َءQ ْع َأ ْهQ ِك َعلَ ٰى َش ِري َع ٍة ِمنَ اَأْل ْم ِر فَاتَّبِ ْعهَا َواَل تَتَّب َ ثُ َّم َج َع ْلنَا
lainnya adalah murah hati. Salah satu َالَّ ِذينَ اَل يَ ْعلَ ُمون
riwayat yang menggambarkan kemurahan
hati dari seorang Syekh Abdul Qodir Al- Kemudian Kami jadikan kamu berada
Jailani adalah ketika beliau dilempar ke di atas suatu syariat (peraturan) dari
Sungai Dajlah oleh gurunya, Hammaad al- urusan (agama itu), maka ikutilah syariat
Dibbas. Syekh Abdul Qodir Jailani tidak itu dan janganlah kamu ikuti hawa nafsu
marah, namun memeras jubahnya lalu orang-orang yang tidak mengetahui.
memakai kembali, kemudian mengikuti Karena itu, orang yang bertaqwa
kemana rombongan yang bersamanya akan adalah orang yang takut kepada Allah
pergi. Demikian pula ketika murid-murid berdasarkan kesadaran: melaksanakan
Syekh Hammad memperolok-olok dan perintah-Nya, tidak melanggar larangan-
berbuat jahat kepadanya, beliau tidak Nya, takut terjerumus ke dalam perbuatan
marah kepada mereka. Hingga akhirnya dosa. Orang yang taqwa adalah orang yang
perbuatan tersebut dilarang oleh Syekh menjaga (membentengi) diri dari
mereka.9 Allah SWT. Berfirman dalam kejahatan, memelihara diri agar tidak
surat Al-Furqan ayat 63 yang berbunyi: melakukan perbuatan yang tidak diridhai
Allah, bertanggungjawab mengenai sikap,
ِ ْونَ َعلَى اَأْلرQQرَّحْ ٰ َم ِن الَّ ِذينَ يَ ْم ُشQQا ُد الQQََو ِعب
ا َوِإ َذاQQًض هَوْ ن
خَاطَبَهُ ُم ْال َجا ِهلُونَ قَالُوا َساَل ًما tingkah laku dan perbuatannya, dan
memenuhi kewajiban kepada Allah Swt,
Dan hamba-hamba Tuhan yang Maha Nabi dan Rasul-Nya.
Penyayang itu (ialah) orang-orang yang
berjalan di atas bumi dengan rendah hati Dalam satu kesempatan, Syaikh Abdul
dan apabila orang-orang jahil menyapa Qodir tidur di peristirahatan Raja Kisra di
mereka, mereka mengucapkan kata-kata Madain di malam yang sangat dingin. Ia
(yang mengandung) keselamatan. diuji dengan mimpi junub. Ia segera
menuju ke sungai untuk mandi. Lalu tidur
lagi, dan ia mimpi junub lagi, ia segera
menuju kesungai dan mandi. Begitupun
seterusnya, sampai terulang 40 kali.
e. Taqwa Kemudian ia naik ke tembok, karena
khawatir akan tidur lagi, karena menjaga
Kata taqwa berasal dari bahasa Arab kesuciannya. Setiap Syaikh Abdul Qodir
yang memiliki arti memelihara diri, hadast, ia akan langsung wudhu lalu sholat
khauf/takut, menjaga diri, waspada, dua roka’at. Dan ia tidak pernah sama
memenuhi kewajiban dll. Taqwa menurut sekali duduk dalam keadaan hadast.
istilah adalah menjaga sesuatu perbuatan Kesungguhan ini menjadi kebiasaan
maksiat dari Allah SWT. Syaikh, hingga ia memperoleh hal
(kedudukan) di sisi Allah SWT dan
Firman Allah SWT, dalam Q.S. Al-
bisa wushul terhadapnya. Dan tampak
Jasiyah ayat 18 yang berbunyi:
pada diri Syaikh, nur sifat Jamal-Nya. Nur
9
M.J. Ja’far Shodiq, Syekh Abdul Qodir Jailani itu keluar dari wajahnya yang berwibawa.
Samudra Hikmah, Wasiat, dan Pesam-pesan
Spiritual yang Menghidupkan Hati, (Yogyakarta:
Araska, 2017), hal. 19
Syaikh tidak menjaga selain sesuatu yang SWT. dalam surat Al-Ahzab ayat 21 yang
harus dijaga.10 berbunyi:
Dalil Al-Qur’an dan Hadits yang َ لَقَ ْد َكانَ لَ ُك ْم فِي َرسُو ِل هَّللا ِ ُأ ْس َوةٌ َح َسنَةٌ لِ َم ْن َكانَ يَرْ جُو هَّللا
berkaitan dengan tradisi manaqib َو ْاليَوْ َم اآْل ِخ َر َو َذ َك َر هَّللا َ َكثِيرًا
Allah SWT. berfirman dalam surat Al- “Sesungguhnya telah ada pada (diri)
Fatir ayat 28 yang berbunyi: Rasulullah itu suri teladan yang baik
bagimu (yaitu) bagi orang yang
اQQ ٰ َذلِكَ ۗ ِإنَّ َمQهُ َكQُف َأ ْل َوانQ
ٌ Qِاس َوال َّد َوابِّ َواَأْل ْن َع ِام ُم ْختَل ِ ََّو ِمنَ الن mengharap (rahmat) Allah dan
َزي ٌز َغفُو ٌر ِ يَ ْخ َشى هَّللا َ ِم ْن ِعبَا ِد ِه ْال ُعلَ َما ُء ۗ ِإ َّن هَّللا َ ع (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak
“Dan demikian (pula) di antara menyebut Allah.”
manusia, binatang-binatang melata dan Ulama merupakan pewaris para nabi
binatang-binatang ternak ada yang yang menyampaikan ilmu-ilmu agama dari
bermacam-macam warnanya (dan perkara yang kecil sampai perkara yang
jenisnya). Sesungguhnya yang takut besar. Hal ini sejalan dengan sabda Nabi
kepada Allah di antara hamba-hamba- Muhammad SAW. yang berbunyi:
Nya, hanyalah ulama. Sesungguhnya Allah
Maha Perkasa lagi Maha Pengampun.” ْال ُعلُ َما ُء َو َرثَةُ اَْأل ْنبِيَا ِء
DOKUMENTASI