Dosen pengampu:
DI SUSUN OLEH:
KELOMPOK 5:
PARIWISATA SYARIAAH
2023/202
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah Swt. yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan makalah tentang “ Faktor lahirnya ilmu
kalam”Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih terhadap teman teman yang telah
memberikan dukungan, kepercayaan yang begitu besar dan bantuan dari pihak yang telah
berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun materi.
Meskipun penulis berharap bahwa makalah ini bebas dari kekurangan dan kesalahan,oleh karna
itu penulis mengharapkan kritik dan saran untuk penyempurnaan makalah ini menjadi lebih baik
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………….
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………………
BAB I
PENDAHULUAN…………………………………………………………………………………
A.Latar Belakang…………………………………………………………………………………..
B.Rumusan Masalah………………………………………………………………………………..
C.Tujuan Penulis……………………………………………………………………………………
BAB II
PEMBAHASAN…………………………………………………………………………………..
BAB III
PENUTUP……………………………………………………………………………………….
A.Simpulan……………………………………………………………………………………….
B.Saran……………………………………………………………………………………………
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………………..
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ilmu kalam atau teologi termasuk salah satu bidang studi islam yang amat dikenal baik
oleh kalangan akademis maupun oleh masyarakat pada umumnya. Hal ini antara lain terlihat
dari keterlibatan ilmu tersebut dalam menjelaskan berbagai masalah yang muncul di
masyarakat. Keberuntungan atau kegagalan seseorang dalam kehidupannya sering dilihat dari
sisi teologi. Dengan kata lain berbagai masalah yang terjadi di msayarakat seringkali dilihat
dari sudut teologi.
Hal tersebut di atas merupakan fenomena yang cukup menarik untuk diteliti lebih seksama.
Itulah sebabnya telah banyak karya ilmiah yang ditulis para ahli dengan mengambil tema
kajian masalah teologi,dan itu pula yang selanjutnya teologi menjadi salah satu bidang kajian
Islam mulai dari tingkat pendidikan dasar,sampai dengan pendidikan tinggi.
Pada bagian ini pembaca akan diajak untuk mengkaji secara seksama model penelitian Ilmu
Kalam yang dilakukan oleh para ahli.baik penelitian pemula,maupun penelitian lanjutan yang
bersifat deskriptif analitis.dengan terlebih dahulu mengemukakan pengertian Ilmu Kalam
tersebut.
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja faktor internal lahirnya ilmu kalam
2. Apa saja faktor eksternal lahirnya ilmu kalam
3. Bagaimana pro dan kontra lahirnya ilmu kalam
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa saja faktor lahirnya ilmu kalam
2. Untuk mengetahui bagaimana pro dan kontra lahirnya ilmu kalam
BAB II
PEMBAHASAN
Faktor internal adalah faktor yang muncul dari dalam umat Islam sendiri yang
dikarenakan:
Berkenaan dengan itu, ulama, antara lain 'Amir al-Najjar berkesimpulan bahwa penyebab
tumbuh dan berkembangnya aliran kalam adalah pertentangan dalam bidang politik,
yakni mengenai imamah dan khilafalr1
1
Muhammad Amri dan Indo Santalia, “ISLAM DITINJAU DARI BERBAGAI ASPEKNYA”, (MUSHAF JOURNAL, 2022),
Hal.334, https://mushafjournal.com/index.php/mj/article/download/78/58
Perbedaan ini terdapat dalam hal pemahaman ayat Al-Qur'an, sehingga berbeda
dalam menafsirkan pula. Mufasir satu menemukan penafsiranya berdasarkan hadist yang
shahih, sementara mufasir yang lain penafsiranya belum menemukan hadist yang shahih.
Bahkan ada yang mengeluarkan pendapatnya sendiri atau hanya mengandalkan rasional
belaka tanpa merujuk kepada hadist.
d. Mengedepankan akal
Dalam hal ini, akal digunakan setiap keterkaitan dengan kalam sehingga terkesan
berlebihan dalam penggunaan akal, seperti aliran Mu'tazilah.
Adapun faktor-faktor lainnya yang mempengaruhi Ilmu Kalam secara Internal yaitu:
1. Al Qur’an.
Sebagai Kitab suci kaum Muslim, al Qur’an mempunyai kedudukan yang tinggi di
tengah mereka. Ia menjadi referensi awal dalam semua urusan kehidupan mereka,
termasuk di dalamnya adalah masalah ketuhanan dan keyakinan. Pengaruh al Qur’an
terhadap ilmu Kalam Islam sangat besar, baik menyangkut tema-tema kalam maupun
argumentasi-argumentasi yang dibangun untuknya. Pengaruh ini dapat dilihat dengan
jelas dalam tulisan-tulisan dan buku-buku para ahli kalam (mutakallimin) maupun para
ulama lainnya.
Dalam banyak kesempatan Imam Ali bin Thalib as. sering menjelaskan masalah
ketuhanan dan masalah-masalah keyakinan melalui khutbah-khutbannya. Kecuali itu,
beliau juga dianggap sebagai orang Islam (Arab) yang pertama kali membahas masalah-
masalah kalam secara sistematis dan tersusun.
Faktor eksternal adalah Faktor yang muncul dari luar umat islam, disamping faktor
internal mendorong dan mempengaruhi kemnculan persoalan-persoalan kalam juga ada faktor
eksternal berupa paham-paham keagamaan non muslim tertentu yang mempengaruhi dan ikut
mewarnai sebagian paham di lingkungan umat islam. Seperti:
1. Akibat adanya pengaruh keagamaan dari luar islam. paham keagamaan non-islam yang
dimaksudkan adalah paham keagamaan yahudi dan nasrani, yang mengatakan bahwa
sejak islam tersebar luas, terjadi kontak dengan lingkungan lokalnya. Di Syiria misalnya.
pemikiran islam mulai dipengaruhi oleh pemikiran Kristen Hellenistik, dan di Irak
dipengaruhi oleh doktrin-doktrin Gnostik. Demikian pula pandangan Goldziher orang
jerman yang ahli ketimuran dan ahli islam, sebagaimana dikutip oleh Abu Bakar aceh,
yang mengatakan bahwa banyak ucapan dan cara berfikir kenasranian dimasukkan ke
dalam hadits-hadits yang dikatakan berasal dari Muhammad
3. Ahli-ahli Kalam memerlukan falsafah dan mantiq (ilmu logik), hingga memaksa mereka
untuk mempelajarinya supaya dapat menolak kebatilan-kebatilan (keraguan-keraguan)
yang ada di dalam ilmu berkenaan.
Akulturasi
Setelah terjadinya pembebasan yang dilakukan oleh kaum Muslim terhadap beberapa
wilayah di luar jazirah Arabia hingga wilayah Persia dan beberapa kota kekuasaan
Romawi, maka munculah akulturasi antara mereka dengan bangsa-bangsa yang telah
mempunyai peradaban dan kebudayaan yang berbeda dalam bidang ontologi,
epistomologi dan aksiologi. Sebagai akibat dari akulturasi ini, tidak sedikit ajaran mereka
yang masuk ke dunia Islam dan menimbulkan pro dan kontra terhadap pandangan-
pandangan mereka, khususnya menyangkut masalah ketuhanan.
Transliterasi
Selain adanya akulturasi setelah pembebasan wilayah-wilayah tersebut, ada upaya
dari beberapa pihak yang berkuasa untuk menerjemahkan buku-buku karya para
cendikiawan non Muslim ke bahasa Arab. Ibnu Nadim menyebutkan,
“Adalah Khâlid bin Yazîd bin Muawiyah seorang yang mencintai ilmu pengetahuan telah
memerintahkan supaya didatangkan sejumlah filusuf dari Yunani yang berada di kota
Mesir. Mereka diminta untuk menerjemahkan buku-buku berbahasa Yunani dan Koptik
(Mesir Kuno) ke bahasa Arab. Itu lah pertama kali penerjemahan buku ke bahasa Arab.
Kemudian pada masa al Hajjaj muncul juga penerjemahan dari bahasa Persia ke bahasa
Arab. Penerjemahan pada saat itu masih dianggap lambat sampai masa kekuasaan al
Ma’mun al Abbasi. Dia meminta kepada kaisar Romawi agar diberi akses untuk
mempelajari ilmu-ilmu klasik yang tersimpan di perpustakaan wilayah-wilayah Romawi.
Akhirnya al Ma’mun mengutus sejumlah cendekiawan untuk pergi seperti, al Hajjaj bin
Mathar, Ibnu Petrik, Muhammad bin Ahmad dan Husain Banu Syakir. Kemudian mereka
kembali dengan membawa buku-buku tentang filsafat,arsitektur dan lainnya “.
Kedua, menerima ajaran-ajaran itu karena pemaham mereka yang lemah tentang
ajaran Islam. Mereka tidak berdaya dalam membantah ajaran-ajaran itu.
Ketiga, mengkaji dan menelaah secara mendalam serta menakarnya dengan dasar-
dasar yang kuat. Mereka menerima ajaran yang sejalan dengan ajaran Islam dan
menolak ajaran-ajaran yang menyimpang dari Islam dengan argumentasi yang
kuat.
Lahirnya ilmu kalam ada yang pro dan kontra,alasan mereka yang pro karena dengan
mempelajari ilmu kalam dapat mempertebal keimanan seseorang. Sedangkan alasan mereka
yang kontra karena ilmu kalam adalah ilmu yang dapat menyesatkan2.
Kontra
Imam Syafi’i
Keberadaan ahli kalam berbahaya bagi umat, karena mereka membawa hasil kerja nalar
mereka terhadap akidah..
Imam Hanbali
Metodelogi argumentasi ilmu kalam tidak sesuai dengan tuntutan al-Qur’an dan Sunnah
Nabi, Saw., karena menggunakan metode dialektis dan rasional ala filsafat Yunani.
Fakhr al-Din al-Razi
Ilmu Kalam lebih banyak memberikan keraguan daripada kepastian. Karena dalam
metodologi ilmu bertentangan dengan al-Qur’an. Dan Metodologi yang terbaik
menurutnya adalah apa yang disodorkan oleh Al-Qur’an.
Pro
BAB III 3
PENUTUPAN
1. Kesimpulan
Lahirnya ilmu kalam (teologi Islam) dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal.
Faktor internal mencakup kepentingan kelompok, politik, pemahaman yang berbeda, dan
penekanan pada akal. Faktor eksternal mencakup akulturasi dengan pemikiran non-
Muslim, transliterasi buku-buku filsafat, dan pengaruh agama-agama lain.
Terlepas dari pro dan kontra yang ada terkait dengan ilmu kalam, beberapa ulama seperti
Abu Hasan al-Asy’ari mendukung penggunaannya sebagai sarana untuk memperkuat
keimanan dan membela keyakinan Islam melalui argumen rasional. Sementara itu,
ulama-ulama seperti Imam Syafi’I dan Imam Hanbali mengkritik ilmu kalam karena
dianggap tidak sesuai dengan metode al-Qur’an dan Sunnah Nabi.
Dalam perkembangannya, ilmu kalam menjadi salah satu cabang ilmu agama Islam yang
penting untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan teologis dan filosofis yang muncul
dalam sejarah Islam. Meskipun terdapat perbedaan pendapat dalam menghadapinya, ilmu
kalam telah memberikan sumbangan yang signifikan dalam pemahaman dan pembelaan
terhadap ajaran Islam.
2. Saran
Demikianlah makalah yang kami susun tentunya jauh dari kesempurnaan.Oleh karna
itu,kritik dan saran yang diberikan sangat membangun kami menjadi lebih baik dan kami
harapkan sebagai penyempurnaan makalah kami,semoga makalah yang kamu susun
menjadi manfaat untuk kita semua
DAFTAR PUSTAKA
Amri Muhammad dan Santalia Indo. 2022. “ISLAM DITINJAU DARI BERBAGAI
ASPEKNYA”, MUSHAF JOURNAL.
https://mushafjournal.com/index.php/mj/article/download/78/58