Anda di halaman 1dari 20

BAB I PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG Pesatnya akeselerasi teknologi membawa teknologi komunikasi dan teknologi informasi kedalam paradigma baru. Kemajuan teknologi menawarkan sumber informasi komunikasi yang dapat di akses tanpa mengenal waktu dan tempat seperti internet. Internet mampu mendistribusikan pesan dengan sangat luas serta mampu mempercepat penyebaran dan pertukaran informasi ke seluruh dunia dengan semua kelebihan yang dimilikinya, berbeda dengan media komunikasi sebelumnya yang terikat oleh ruang, waktu, dan jangkauan. Menurut Laquey (1997) dalam Elvinaro dan Soemirat (2005:188). Dewasa ini, internet telah menjadi sedemikian besar dan berdaya sebagai alat informasi dan komunikasi yang tidak dapat kita abaikan. Menurut Holtz (1999) dalam Elvinaro dan Soemirat, Banyak ahli menyebutkan, pemakaian internet terutama pada masa krisis komunikasi, mengidentifikasi masalah, manajemen dan komunikasi interaktif. Kegunaan lainnya adalah untuk pembuatan newsletter (terbitan berkala) elektronik, pengiriman pesan kepada khalayak sasaran, dan aplikasi internet dan web one to one dalam kegiatan marketing dan komunikasi (Elvinaro dan Soemirat 2005:190-191). Twitter adalah merupakan salah satu dari 10 situs web yang paling sering dikunjungi di seluruh dunia oleh Alexa trafik web analisis. Februari 2009 Compete.com blog entry mengatakan bahwa Twitter berada di tingkat ketiga sebagai situs yang digunakan jaringan sosial berdasarkan jumlah pengunjung bulanan sebanyak 6 juta pengunjung. Pada bulan Maret 2009, Nielsen.com blog menyatakan Twitter sebagai situs yang tumbuh tercepat-dalam kategori Komunitas Anggota. Twitter memiliki pertumbuhan bulanan sebesar 1.382%, meningkat dari 475.000 pengunjung pada Februari 2008 menjadi 7 juta pada Februari 2009. Dioperasikan oleh Twitter Inc, Situs ini berbasis di San Bruno, California dekat San Francisco, sejak dibentuk pada tahun 2006 oleh Jack Dorsey, Twitter telah mendapatkan popularitas di seluruh dunia dan saat ini memiliki lebih dari 100 juta pengguna. Twitter menawarkan jaringan sosial berupa mikroblog sehingga memungkinkan penggunanya untuk mengirim dan membaca pesan yang disebut kicauan (tweets). Kicauan adalah teks tulisan

hingga 140 karakter yang ditampilkan pada halaman profil pengguna. Kicauan bisa dilihat secara luar, namun pengirim dapat membatasi pengiriman pesan ke daftar teman-teman mereka saja. Pengguna dapat melihat kicauan penulis lain yang dikenal dengan sebutan pengikut.

1.2 Penggunaan Twitter di Indonesia Di Indonesia, Twitter sangat populer. Terlebih lagi, kemudahan yang disediakan oleh telepon seluler yang ada serta aplikasi yang mendukung. hal ini membuat Indonesia menduduki peringkat ke enam sebagai negara dengan pengguna Twitter terbanyak, meski Amerika masih menjadi negara nomor satu untuk urusan Twitter.

Daftar 10 negara pengguna Twitter terbesar versi Sysomos (foto: Mashable) Sebuah data menunjukkan, Indonesia berada di posisi ke enam sebagai negara dengan pegguna Twitter terbanyak. Dilansir melalui Mashable, Selasa (26/1/2010), pertumbuhan yang cukup signifikan terjadi di beberapa negara seperti Jerman, Brasil dan Indonesia. Ketiga negara dianggap cukup memberikan kontribusi jumlah pengguna yang signifikan, Pengalaman dakwah Islam di nusantara dari mulai masa para Wali Songo, Cut Nyak Dien sampai Aa Gym mengalami berbagai evolusi baik dari bentuk maupun media yg digunakan. Agar dakwah menjadi suatu proses komunikasi yang efektif maka strateginya perlu di formulasi ulang kedalam koteks kehidupan sosial-budaya yang berlaku saat ini.

BAB II KERANGKA PIKIR

2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Manusia dan Peran serta Agama dalam Perspektif Interpretif Manusia sebagai homo religious, dimaknai sebagai pelaku aktif yang mengkonstruksikan dan memberi makna atas tingkat religiusitas yang dimiliki. Peran agama amatlah penting dalam memberikan atmosfir positif ketika manusia dihadapkan pada problematika kehidupan. Terlebih lagi dalam kehidupan modern saat ini, sehingga tidaklah berlebihan jika kita menyebut agama sebagai kompas bagi hidup manusia karena agama selalu mengajarkan norma dan nilai-nilai kehidupan yang positif. Agama berpengaruh sebagai motivasi dalam mendorong individu untuk melakukan suatu aktivitas, karena perbuatan yang dilakukan dengan latar belakang keyakinan agama dinilai mempunyai unsur kesucian serta ketaatan (Jalaluddin, 2004:249). Manusia diberi akal, rasa bimbang dan bingung, tujuannya agar manusia dapat berpikir dan senantiasa mengkaji jika menemui persoalan hidup, dimana pangkalnya adalah mencari kekuatan besar yang dapat melindungi dan membimbing manusia dalam keadaan yang gawat (Yamani, dalam Jalaluddin, 2004). Usaha menjadikan nilai agama sebagai milik subjektif, pribadi dan menyatu dengan diri sendiri merupakan hal yang terus menerus terjadi dalam sejarah penghayatan agama (Crapps, 1993:23). Baik buruknya penghayatan dan pengamalan ajaran agama akan berdampak pada perkembangan konsep diri. Secara sederhana konsep diri adalah cara individu melihat dan memandang dirinya. Rakhmat (2001:105) mendefinisikan konsep diri sebagai pandangan dan perasaan kita tentang diri kita. Persepsi tentang diri ini boleh bersifat psikologis, sosial dan fisis. Sementara itu, Mulyana menyebutkan bahwa, Konsep diri adalah pandangan kita mengenai siapa diri kita, dan itu hanya bisa kita peroleh lewat informasi yang diberikan orang lain kepada kita (2000:7). Penghayatan yang baik terhadap ajaran agama diharapkan dapat membentuk konsep diri yang positif yang dimanifestasikan dalam sikap kerendahan hati, kesederhanaan, kesopanan, kesabaran dan sebagainya. Hal tersebut memperlihatkan ternyata agama dapat memberikan dampak yang cukup berarti dalam kehidupan manusia (Jalaluddin, 2004:147). Manusia dan agama pun tidak bisa dilepaskan dalam konteks interaksi sosial. Terdapat delapan fungsi agama dalam kehidupan sosial bermasyarakat yaitu : Edukasi, Penyelamat, Pendamaian, Social control, Pemupuk rasa solidaritas, Transformatif, Kreatif, dan Sublimatif (Jalaluddin, 2004).

2.1.2 Telaah tentang Psikologi Spiritual Ketika bicara Psikologi Spiritual maka akan kita akan membicarakan konsep psikologi dan spiritual. Secara sederhana psikologi didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari gejala-gejala kejiwaan manusia (Jalalaluddin, 2004:7). Lebih jauh lagi Bruno, mendefinisikan psikologi menjadi tiga yaitu : Pertama, definisi paling lama tentang psikologi adalah studi tentang jiwa (psyche). Kedua, definisi antara yang pertama dengan yang ketiga adalah psikologi merupakan ilmu pengetahuan tentang kehidupan mental. Ketiga, definisi modern yang telah diterima secara luas adalah psikologi merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari perilaku organisme (1989:236)

Artinya dalam mempelajari psikologi akan berkaitan dengan sesuatu yang bersifat tidak tampak, seperti perasaan, pikiran, kehendak dan makna dibalik perilaku. Sama halnya ketika kita berbicara spiritual, maka akan menyentuh wilayah yang bersifat immaterial, seperti halnya agama, keyakinan, nilai-nilai yang dianut seseorang. Berikut beberapa pengertian spiritual : 1. Imatererial. Tidak Jasmani. Terdiri dari Roh. 2. Mengacu ke kemampuan-kemampuan yang lebih tinggi (mental, intelektual, estetik, religius), nilai-nilai pikiran. 3. Mengacu pada nilai-nilai manusiawi yang nonmaterial seperti keindahan, kebaikan, cinta, kebenaran, belaskasihan, kejujuran dan kesucian. 4. Mengacu ke perasaan dan emosi-emosi religius, dan estetik. (Bagus, 1996:1034) Psikologi spiritual ini muncul ketika ada perasaan teralienasi terhadap perkembangan zaman, sehingga manusia mencari sumber yang dapat menjadi pegangan bagi hidupnya. Psikologi spiritual ini melihat manusia sebagai makluk yang beriman dan bertakwa, dimana pada prakteknya terlihat pada upaya-upaya manusia untuk mencari makna hidup dan mencapai derajat ketakwaan. 2.1.3 Bentuk Dakwah Islam Secara etimologi dakwah berasal dari bahasa Arab dawah yang berarti: SeruanAjakan-Panggilan. Dengan demikian secara etimologi dakwah merupakan suatu proses penyampaian (tabligh) pesan-pesan tertentu yang berupa ajakan atau seruan dengan tujuan agar orang lain memenuhi ajakan tersebut. Dakwah islam merupakan suatu aktivitas yang berisi dengan pesan-pesan kebaikan, karena pada dasarnya dakwah meliputi ajakan, keteladanan, dan tindakan konkret untuk melakukan tindakan yang baik bagi keselamatan dunia dan akhirat(Maarif, 2010:22). Senada dengan hal tersebut, Soewardi mengemukakan tiga tujuan operasional dakwah, yaitu : 1) Menjadikan orang lurus dan benar dalam melakukan kebaikan dan menghilangkan kemunkaran. 2) Melahirkan kekuatan pada diri seseorang melalui karya-karyanya. 3) Tinggi profesionalisme di bidang masing-masing (dalam Maarif, 2009:10). Pada akhirnya semua kegiatan ini akan meningkatkan derajat ketaqwaan manusia. Melalui kegiatan pengajian, manusia senantiasa selalu diingatkan untuk kembali kepada jalan yang lurus. Kita selalu diajak untuk melatih pola pikir sesuai dengan tuntunan yang benar. Bagaimana cara yang baik untuk mencapai tujuan yang baik. Bagaimana kita menyikapi kegalauan dalam menghadapi problematika kehidupan. Artinya manusia selalu direcharge untuk kembali istoqomah pada aturan yang seharusnya. Manusia senantiasa diingatkan dari masa ke masa. Hal tersebut terjadi karena manusia merupakan makhluk yang pelupa, dimana memori akan memudar karena waktu (Rakhmat, 2001:65). 2.1.4 Dakwah melalui Internet Hadirnya akses internet merupakan media yang tidak bisa dihindari karena sudah menjadi peradaban baru dalam dunia informasi dan komunikasi tingkat global. Dengan adanya akses internet, maka sangat banyak informasi yang dapat dan layak diakses oleh

masyarakat internasional, baik untuk kepentingan pribadi, pendidikan, bisnis dan lain-lain. Dimana munculnya jaringan internet dianggap sebagai sebuah revolusi dalam dunia komunikasi dan informasi. Pada saat pertama kali internet diperkenalkan oleh para ilmuan barat, hampir dari kebanyakan tokoh Islam merasa curiga dan khawatir akan efek dari temuan teknologi tersebut. Namun pemikir Islam adalah Syria Dr. Muhammad Said Ramadhan al-Buthi berkata: ternyata jaringan internet yang hampir menelan seluruh penjuru dunia adalah merupakan lahan luas yang disitu bertebaran podium-podium yang menyuarakan kepentingan Islam dengan memperkenalkan, mengajak (dakwah), membela dan memecahkan berbagai problema. Dakwah melalui jaringan internet dinilai sangat efektif dan potensial dengan berbagai alasan, diantaranya : 1. Mampu menembus batas ruang dan waktu dalam sekejap dengan biaya dan energi yang relatif terjangkau, 2. Pengguna jasa internet setiap tahunnya meningkat drastis, ini berarti berpengaruh pula pada jumlah penyerap misi dakwah. 3. Para pakar dan ulama yang berada dibalik media dakwah via internet bisa lebih konsentrasi dalam menyikapi setiap wacana dan peristiwa yang menuntut status hukum syari, 4. Dakwah melalui internet telah menjadi salah satu pilihan masyarakat. Berbagai situs mereka bebas memilih materi dakwah yang mereka sukai, dengan demikian pemaksaaan kehendak bisa dihindari, 5. Cara penyampaian yang variatif telah membuat dakwah Islamiyah via internet bisa menjangkau segmen yang luas. Apabila dakwah itu sendiri tidak diartikan dengan makna yang sempit, seperti yang telah diyakini oleh sebagian kalangan komunitas muslim. Dengan menggembar-gemborkan dakwah harus secara formalitas, seperti berpakaian gamis, kopiyah menempel di atas kepala, dengan jenggot menghelai panjang, tasbih menggayut ditangan kanan dan keliling berjalan kaki door to door. Pada hakekatnya ada metode lain yang bisa di sampaikan yaitu : 1. Dengan menggunakan fasilitas website seperti yang telah dilakukan oleh banyak organisasi Islam maupun tokoh-tokoh ulama. Berdakwah dengan

menggunakan fasilitas ini dianggap lebih fleksibel dan luas jika dibandingkan dengan dua fasilitas berikutnya. 2. Dengan menggunakan fasilitas mailing list dengan mengajak diskusi keagamaan atau mengirim pesan-pesan moral kepada seluruh anggotanya. 3. Dengan menggunakan fasilitas chatting yang memungkinkan untuk berinteraksi secara langsung. 4. Dengan cara tulisan yang diakses di internet dan nantinya disebarluaskan agar para komunitas internet bisa membacanya

2.1.5 Definisi Social Media Media sosial adalah media untuk interaksi sosial, dengan menggunakan teknik penerbitan yang mudah diakses dan scalable. Media sosial menggunakan teknologiberbasis web untuk mengubah komunikasi menjadi dialog interaktif. Andreas Kaplandan Michael Haenlein juga mendefinisikan media sosial sebagai kelompok aplikasi berbasis Internet yang dibangun di atas fondasi ideologi dan teknologi Web 2.0, yangmemungkinkan penciptaan dan pertukaran konten yang dibuat pengguna. Bisnisjuga lihat media sosial sebagai media konsumen yang dihasilkan (CGM). Sebuahthread umum berjalan melalui semua definisi media sosial merupakan perpaduan teknologi dan interaksi sosial bagi penciptaan nilai. Kebanyakan blogger menganggap bahwa social media adalah social networking (jejaring sosial) seperti friendster, facebook dan lain-lain. Beberapa yang lainnya mengatakan bahwa aktivitas blogging berbeda jauh dengan aktivitas social media. Namun sebenarnya definisi social media bukanlah itu. Di posting ini saya akan menjelaskan definisi social media. Sehingga jika Anda telah mengetahui definisi social media, Anda juga bisa menggunakan social media untuk berbagi wawasan dan keilmuan. Sebenarnya definisi sosial media lebih dari semua definisi social media yang diketahui blogger kebanyakan. Social media merupakan media di mana user dapat membuat konten dan aplikasi serta memungkinkan user tersebut untuk berinteraksi dan bertukar wawasan dengan user lain. Dan berikut ini merupakan beberapa daftar dari social media. 1. online forums (seperti digitalpoint) 2. blogs (seperti blogger) 3. social networking (seperti facebook)

4. social bookmarking (seperti digg) 5. video sharing (seperti youtube) 6. photo sharing (seperti flickr) 7. streaming sites (seperti ustream) 8. user reviews (seperti amazon) 9. crowdsourcing (seperti wikipedia) 10. content aggregators (seperti friendfeed) 11. Twitter (microbliging) 12. dan lain-lain. Seperti yang Anda lihat, definisi social media lebih luas daripada yang diketahui blogger kebanyakan. Dengan adanya posting definisi social media ini, semoga Anda bisa mengerti mengenai social media dan bisa menggunakannya dengan bijak.

2.1.6 Sociocultural sebagai Pendekatan dalam Makalah Tradisi sosial budaya berangkat dari kajian antropologi. Bahwa komunikasi berlangsung dalam kontek budaya tertentu karenanya komunikasi dipengaruhi dan kebudayaan suatu masyarakat. Media massa, atau individu ketika melakukan aktivitas komunikasi ikut ditentukan faktor-faktor situasional tertentu. Beberapa figur penting disini adalah James Lull, Geertz, Erving Goffman, George H. Mead, dan sebagainya. Cara pandang sosiokultural menekankan gagasan bahwa realitas dibangun melalui suatu proses interaksi yang terjadi dalam kelompok, masyarakat dan budaya. Sosiokultural lebih tertarik untuk mempelajari pada cara bagaimana masyarakat secara bersama-sama menciptakan realitas dari kelompok sosial, organisasi dan budaya mereka. Sosiokultural digunakan dalam topik-topik tentang diri individu, percakapan, kelompok, organisasi, media, budaya dan masyarakat. Teori sosiokultural lebih menekankan gagasan dan tertarik untuk mempelajari pada cara bagaimana masyarakat secara bersama-sama menciptakan realitas dari kelompok sosial, organisasi dan budaya mereka. Sosiokultural digunakan dalam topik-topik tentang diri individu, percakapan, kelompok, organisasi, media, budaya dan masyarakat. Model ini menjadikan tatanan sosial sebagai pusatnya dan memandang komunikasi sebagai perekat masyarakat. Tantangan dan permasalahan yang dituju meliputi konflik,

perebutan, dan kesalahan mengartikan. Dalam rangka berargumentasi, para ilmuan dalam tradisi ini akan menggunakan bahasa yang mencirikan unsur-unsur seperti masyarakat, struktur, ritual, peraturan dan budaya. Tradisi ini juga sependapat dengan pemisahan interaksi manusia dari struktur sosial. Pendekatan interaksi simbolik, konstruktivisme merupakan hal yang penting disini. Interaksi simbolik menekankan pada bagaimana manusia aktif melakukan pemaknaan terhadap realitas yang dihadapi. Hal ini dapat membantu menjelaskan dalam proses komunikasi antar personal. Sedangkan konstruktivisme menekankan pada proses pembentukan realitas secara simbolik. Maka komunikasi baik bermedia maupun antar pribadi sesungguhnya dapat dilihat sebagai proses pembentukan realitas. Melalui pendekatan Soiocultural penulis mencoba untuk menelusuri bagaimana social media bisa menjadi sebuah sarana berdakwah di era modern ini. Haltersebut terdorong karena budaya penggunaan social media telah menjadi trend pada saaat ini. 2.1. 7 Teory Agenda Setting Model komunikasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah model Agenda Setting. Menurut Cohen (1963) dalam Rakhmat, asumsi Agenda Setting adalah membentuk persepsi khalayak tentang apa yang dianggap penting. Dengan teknik pemilihan dan penonjolan, media memberikan cues tentang mana issue yang lebih penting. (Rakhmat, 1997:68). Model tersebut menerangkan bahwa apa yang dianggap penting oleh media, akan dianggap penting pula oleh masyarakat. Dalam penelitian ini, apa yang dianggap penting untuk diinformasikan oleh organisasi atau perusahaan akan ditampilkan dalam website perusahaan tersebut. Konseptualisasi komunikasi sebagai tindakan satu arah menyoroti penyampaian pesan yang efektif dan mengisyaratkan bahwa semua kegiatan komunikasi bersifat persuasif. Beberapa definisi yang sesuai dengan konsep ini adalah sebagai berikut:

Bernard Berelson dan Gary. A Steiner: Komunikasi adalah transmisi informasi, gagasan, emosi keterampilan, dan sebagainya, dengan menggunakan simbol-simbol, kata-kata, gambar, figur, grafik, dan sebagainya. Tindakan atau proses transmisi itulah yang biasanya disebut komunikasi (Mulyana, 2005:62). Theodore M. Newcomb:

Setiap tindakan komunikasi dipandang sebagai suatu transmisi informasi, terdiri dari rangsangan yang diskriminatif, dari sumber kepada penerima (Mulyana, 2005:62).

Carl I. Hovland: Komunikasi adalah proses yang memungkinkan seseorang (komunikator) menyampaikan rangsangan (biasanya lambang-lambang verbal) untuk mengubah perilaku orang lain (komunikate) (Mulyana, 2005:62). Gerard. R. Miller: Komunikasi terjadi ketika suatu sumber menyampaikan suatu pesan kepada penerima dengan niat yang disadari untuk mempengaruihi perilaku penerima (Wenburg dan Wilmot; dalam Mulyana, 2005:62). Everett M. Rogers: Komunikasi adalah proses dimana suatu ide dialihkan dari sumber kepada satu penerima atau lebih, dengan maksud untuk mengubah tingkah laku mereka (Mulyana, 2005:62). Raymond S. Ross: Komunikasi adalah suatu proses menyortir, memilih, dan mengirimkan simbol-simbol sedemikian rupa sehingga membantu pendengar membangkitkan makna atau respons dari pikirannya yang serupa dengan yang dimaksudkan komunikator (Mulyana, 2005:62). Harold Lasswell: (Cara yang baik untuk menggambarkan komunikasi adalah dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut) Who, Says What, In Which Channe,l To Whom, With What Effect? Atau Siapa Mengatakan Apa Dengan Saluran Apa Kepada Siapa Dengan Pengaruh Bagaimana. (Mulyana, 2005:62). Berdasarkan pengertian-pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa proses

komunikasi pada hakikatnya adalah proses penyampaian informasi atau gagasan seseorang (komunikator) kepada orang lain (komunikan) melalui lambang-lambang berarti berupa informasi, ide/gagasan, opini dan lain-lain. Dakwah mengandung pengertian sebagai suatu kegiatan ajakan baik dalam bentuk lisan, tulisan, tingkah laku dan sebagainya yang dilakukan secara sadar dan berencana dalam usaha mempengaruhi orang lain baik secara individuil maupun secara kelompok agar supaya timbul dalam dirinya suatu pengertian, kesadaran, sikap penghayatan serta pengalaman terhadap ajaran agama sebagai massage yang disampaikan kepadanya dengan tanpa adanya unsur-unsur paksaan. (Arifin 1977:17) Dakwah melalui social media (Twitter) merupakan proses komunikasi satu arah yang menggunakan media massa Twitter sebagai perantaranya.

10

2.1.8 Teori Kebutuhan Maslow

Teori Maslow adalah teori mengenai kebutuhan manusia yang digambarkan dalam bentuk piramida kebutuhan. Maslow mengungkapkan, terdapat lima buah kebutuhan manusia, dimana masing-masing menempati posisinya di dalam piramida kebutuhan. Posisi tersebut ditempatkan berdasarkan skala prioritas. Beberapa kebutuhan dianggap lebih penting dan lebih darurat dibandingkan kebutuhan lainnya. Menurut Maslow (dalam Goble,1993), urutan kelima kebutuhan ini dari yang paling penting yaitu: 1. Kebetuhan fisiologis, sering disebut sebagai basic needs atau kebutuhan dasar karena berada pada tataran paling rendah dalam teori hirarki kebutuhan Maslow. Kebutuhan fisiologi antara lain meliputi makanan, minuman, tempat berteduh, seks, tidur, dan oksigen.
2. Kebutuhan akan rasa aman, yang meliputi antara lain keamanan (security) dan proteksi

(perlindungan) dari gangguan, baik gangguan yang bersifat fisik maupun emosional, seperti kepastian kesehatan, kepastian pekerjaan, kepastian materi.
3. Kebutuhan akan rasa memiliki dan dimiliki (Social Belongingness Needs), antara lain

meliputi cinta kasih (affection), rasa memiliki, penerimaan sosial (acceptance) dan perkawanan (friendship).
4. Kebutuhan akan penghargaan, seperti citra diri, percaya diri, dihargai orang lain jenis. 5. Kebutuhan aktualisasi diri meliputi moralitas, kreativitas, spontanitas, kecerdasan,

pencapaian potensi diri, pemenuhan keinginan diri sendiri. Kebutuhan aktualisasi diri pada teori kebutuhan Maslow ditempatkan pada strata tertinggi.

Sumber : Wikipedia Artinya, jika kebutuhan fisiologis belum tercapai, maka tidak mungkin seseorang akan mampu berusaha mencapai kebutuhan sosial atau aktualisasi diri. Demikian juga sebaliknya, jika seseorang sudah mampu mencapai kebutuhan penghargaan diri, maka sudah pasti dia juga sudah memiliki kebutuhan sekuritas.

11

2.2 Kerangka Pemikiran Adapun kerangka pemikiran dalam makalah ini adalah sebagai berikut :
Fenomena Social media sebagai media komunikasi dakwah

Paradigma Interpretif

Manusia sebagai homo religious, dimaknai sebagai pelaku aktif yang mengkonstruksikan dan memberi makna atas tingkat religiusitas yang dimiliki.

Agenda setting Apa yg dianggap penting oleh media, akan dianggap penting pula oleh

SOCIOCULTURAL 1. Trend Social media 2. Social media sebagai media komunikasi terbaru

Hirarki Kebutuhan (Abraham Maslow) Dakwah sebagai kebutuhan untuk aktualisasi diri

BABIII PEMBAHASAN
Seiring dengan perkembangan teknologi internet dan makin beragamnya penggunaan internet, banyak situs jejaring sosial yang mengenalkan dirinya, dimulai sekitar tahun 2000an jejaring sosial Friendster pun masuk dan merajai dunia maya, berbondong-bondong orang membuka account di situs tersebut dan siapapun dapat kenal dan bertemu dengan teman lama atau baru di sini. Fenomenal Friendster tidak berlangsung lama dan digantikan kemasyuran Facebook yang menawarkan fasilitas lebih, yang tidak hanya berbagi informasi tapi juga foto, video bahkan game online serta chatting. Tidak heran situs ini menjadi salah satu situs foto/ jejaring sosial yang menduduki peringkat nomor satu di dunia sebagai situs yang paling banyak dikunjungi.

12

Pada 2006, Twitter hadir mengenalkan dirinya. Situs microblog yang memberikan fasilitas mengirimkan teks kepada sesama member-nya ini, mulai menarik perhatian khalayak banyak dan mengharuskan Facebook terpaksa membagi lahannya. Situs yang bisa berkicau ini, menjadi salah satu menjadi paling digemari saat ini karena dinilai efektif dan cepat dalam menyebar dan menyampaikan informasi, hal ini terbukti dengan menjadinya Indonesia sebagai Negara keenam di dunia sebagai pengguna twitter terbanyak. Perkembangan teknologi internet dan perubahan budaya yang menjadikan sosial media menjadi suatu kebutuhan masyarakat, terutama masyarakat urban, menjadikan vendorvendor melirik kesempatan ini untuk memfasilitasi kebutuhan tersebut. Untuk itu sejak 2007 banyak ponsel yang menawarkan kemudahan mengakses jejaring sosial, sehingga hal tersebut meningkatkan penggunaan internet yang sangat signifikan. Tidak bisa dipungkiri situs jejaring sosial memang sangat bermanfaat salah satu contohnya sebagai penyebaran informasi yang cepat dan berguna untuk sosialisasi dalam berbagai hal seperti dakwah, pendidikan, kesehatan, politik, penanggulangan bencana, ekonomi, dan informasi yang lain. Dalam perkembangannya situs jejaring social tidak hanya digunakan untuk update status, upload foto dan video antara teman, tapi dengan adanya evolusi pemikiran dari cendikia-cendikia muslim, jejaring sosial tersebut bisa dmanfaatkan sebagai media dakwah. Pemilihan sosial media sebagai media dakwah adalah pilihan yang tepat, karena tidak hanya hemat tapi juga dinilai lebih efektif. Salah satu yang perlu diingat dalam melakukan kegiatan dakwah modern supaya efektif adalah harus dilakukan dengan sesuatu yang menjadi perhatian dan dekat dengan masyarakat, misalnya dengan sesuatu yang lebih trendy, Twitter adalah media yang masuk dalam semua kategori tersebut. Terlebih lagi, situs tersebut sudah menjadi hal yang berstatus penting bagi masyarakat, khususnya di kota besar. Nilai lebih lain yang dimiliki situs ini adalah tidak perlu mengeluarkan biaya untuk memilikinya dan siapa saja dapat mengakses content berubapa 140 karakter, cukup singkat namun efektif untuk menyampaikan pesan dengan pengguna Twitter aktif kurang lebih 5,6 juta, dakwah melalui sosial media site di Indonesia cukup menjanjikan. Dakwah adalah kewajiban yang telah diemban oleh para Rasul dan pengikut mereka, dimana hal tersebut adalah tugas yang paling agung dan mulia. Selain menjadi jalan hidup bagi para rasul dan pengikutnya berdakwah memiliki banyak keutamaan lain yaitu merupakan karakter orang-orang yang beruntung, ciri umat terbaik, sikap hidup orang beriman, akan mendapat pertolongan dari Allah, dakwah anak kepada bapak, alasan bagi hamba di hadapan Rabb-Nya, dan alat pemersatu umat.

13

Kewajiban untuk berdakwah dimana pun dan kapan pun juga telah ditegaskan oleh Nabi Muhammad SAW melalui ujaran beliau yang sangat terkenal, Sampaikanlah walau hanya satu ayat. Berbagai media dakwah pun kini terus berkembang mengikuti perubahan zaman. Selang beratus tahun yang lalu dimana awal berdakwah hanya dilakukan secara lisan, kemudian mulai disampaikan melalui tulisan cetak, kini mengikuti arus globalisasi terutama perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, media dakwah telah merambah dunia digital. Pengguna internet penduduk Indonesia yang mencapai 2% dari jumlah penduduk seluruhnya, membuat internet menjadi salah satu pilihan tepat dan potensial sebagai media dakwah. 3.1 Sosial Media Sebagai Ruang Dakwah Dari berbagai fungsi yang dapat dimanfaatkan melalui sosial media, hal ini memancing beberapa tokoh besar ulama untuk menggunakan sosial media sebagai alat untuk berdakwah. Sebut saja Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Said Aqil Siroj akrab disapa Kang Said-. Kemudian anak perempuan Gus Dur, Yenny Zannuba Wahid atau yang lebih dikenal dengan Yenny Wahid (Direktur The Wahid Institute). Kemudian KH A. Musthofa Bisri -atau Gus Mus- yang menjabat sebagai Wakil Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). Kemudian tak ketinggalan juga KH Salahuddin Wahid -Gus Sholah-, yang merupakan pengasuh pondok pesantren Tebu Ireng, Jombang. Dan juga beberapa tokoh Nahdatul Ulama lainnya, seperti Alissa Wahid, dan masih banyak lagi. Tidak hanya saling bertukar sapa, bahkan beberapa tokoh menjawab pertanyaan seputar kajian fiqh dan agama melalui twitter. Diantara yang paling rajin menjawab pertanyaan dari masyarakat adalah @Gus_sholah. Hal seperti ini, yang sebenarnya dapat memacu pertumbuhan brand, baik secara kualitas maupun kuantitas jamaah (followers). Jumlah follower di twitter mereka pun tidak main-main. Karena self branding yang memang sudah kuat sebelumnya, jumlah follower dari masing-masing account tersebut bisa mencapai puluhan, bahkan ratusan ribu akun!. Misalnya akun twitter milik Gus Sholah. Pada akun @Gus_Sholah ini, terdapat 22.650 follower. Kemudian Yenny Wahid (@Yennywahid) yang memiliki 35.726 follower dan Aa Gym @aagym 75.331 follower. Sosial media dijadikan salah satu media dakwah yang sangat baik dan cepat, para tokoh besar ini juga ikut menaikkan brand perseption dari organisasi yang menjadi brand mereka. Integrated Media Sosial system dilakukan dengan semangat istiqamah, alias berkelanjutan dan berkesinambungan. Karena itu, tak hentihentinya jumlah follower terus bertambah.

14

Selain official sosial media, banyak juga organisasi-organisasi Islam membentuk account-account fans. Misalnya seperti @GUSDURians (Komunitas GUSDURian) dan @GusDurian_KDR (GusDurians Kediri). Keduanya adalah merupakan komunitas pecinta Gus Dur.Komunitas ini sendiri dibentuk sebagai semangat untuk meneruskan perjuanganperjuangan Gus Dur. Dan meskipun bukan merupakan akun resmi, jumlah follower nya juga tinggi, yakni mencapai 820 untuk GUSDURian dan 100 untuk Gusdurian Kediri.

3.2 Twitter sebagai Ruang Dakwah Aa Gym Apa yang dilakukan Aa Gym dengan Twitter, dalam ilmu komunikasi disebut komunikasi massa. Dimana sang pembicara disebut komunikator, sementara yang membaca (followers) adalah khalayak atau komunikan. Di era masyarakat urban dimana waktu dan kesibukan menjadi penghalang untuk menghadiri mimbar dakwah atau tabligh akbar begitu langka. Dengan adanya twitter sebagai fasilitas abad 2.1, membaca dakwah bisa dilakukan dimana saja dan kapan saja. Aa Gym merupakan salah satu figur yang menginisiasi sosial media sebagai ruang dakwah.

15

Aa Gym memulai dakwah lewat Twitter sejak 13 Juni 2010 dan sekarang sudah memiliki 75 ribu pengikut yang akan membaca setiap isi tweet dakwahnya. 1000 tweet dakwahnya konstan berisikan tentang manajemen qolbu, sama seperti yang beliau dakwahkan lewat media massa lain seperti Televisi dan Radio.

16

BAB IV PENUTUP

4.1 Kesimpulan Indonesia tercatat sebagai negara dengan pengguna Twitter terbanyak di dunia pada 2010, lebih tepatnya berjumlah 20,8 % dari pengguna internet di Tanah Air. Sementara, jumlah pengguna internet di Indonesia sudah mencapai 45 juta (kompas online). Melihat dari data jumlah pengguna internet di Indonesia, wajar saja apabila jumlah pengguna Twitter akan terus bertambah dan bertambah setiap harinya Ketika jumlah pengguna Twitter terus menerus bertambah, bisa dikatakan bahwa sebagian masyarakat Indonesia sudah melek terhadap kehadiran media baru, khususnya Twitter. Namun, masyarakat Indonesia yang baru melek akan adanya media baru seperti Twitter ini hanya terjadi pada kelompok masyarakat menengah ke atas. Mengapa hanya kelompok masyarakat menengah ke atas yang melek terhadap kehadiran media baru? Mudah menjawabnya, karena hanya mereka lah yang mampu memiliki akses terhadap internet. Tapi pertanyaannya, apakah mereka (baca : kelompok masyarakat menengah ke atas) sudah benar-benar paham akan fungsi dan peranan media baru, seperti Twitter. Pertanyaannya adalah, mengapa sosial media terutama twitter melalui kicauan tweeps (sebutan bagi para pengguna akun twitter) dapat digunakan sebagai media dakwah? Menurut kacamata saya sebagai pemerhati ilmu komunikasi dan pemerhati isu sosial di dalam media baru, ada beberapa hal yang dapat disebut sebagai pemicu para tweeps untuk sekedar berkicau di ranah publik baru, yakni media baru. Pertama, adalah budaya latah dalam media baru. Kita sebagai tweeps, tidak hanya di Indonesia tetapi juga di setiap negara belahan dunia, cenderung memiliki budaya latah atau budaya mengikuti apa yang diperbincangkan oleh para tweeps lainnya di timeline. Sama seperti pop culture yang sedang berkembang kemudian menarik untuk diikuti, persoalan publik yang tengah hangat dibicarakan pun dapat diikuti oleh para tweeps baik yang berasal dari masyarakat. Tapi yang menarik adalah, partisipasi masyarakat agamis yang ikut berkepentingan dalam upaya membaca tweet dakwah sebagai pencerahan untuk dirinya. Masyarakat modern memiliki akses untuk memanfaatkan media baru, khususnya twitter, sebagai bentuk ruang publik baru. Akses untuk mendapatkan informasi lewat media

17

baru didapat sepenuhnya oleh masyarakat melalui kehadiran teknologi komunikasi dan teknologi informasi. Di sisi lain, beberapa ahli dakwah memasukkan internet sebagai sarana baru, selain media cetak dan media elektronik, di dalam paradigma komunikasi massa yang mutakhir. Twitter sangat berpeluang untuk dijadikan sebagai ruang dakwah yang baru. Twitter beserta media baru lainnya merupakan angin segar dalam kehidupan masyarakat di Indonesia, dapat dikatakan bahwa berbagai media baru tersebut adalah ruang baru di mana masyarakat dapat mengakses informasi sesuai kepentingan mereka kapanpun dan dimanapun. Terlebih lagi dengan hadirnya Smartphone, seperti Blackberry, Android, iPhone dll yang memungkinan setiap penggunanya dapat mengakses informasi dengan cepat. Masyarakat urban yang sibuk dengan berbagai aktivitasnya sudah barangtentu memiliki waktu lebih sedikit untuk mengahadiri acara dakwah konvensional seperti Tabligh Akbar dll, dengan adanya sosial media sebagai media dakwah baru bisa dipertimbangkan sebagai wujud dakwah modern abad 2.1 tatkala media-media konvensional (seperti surat kabar, televisi, dan radio) jarang diakses karena keterbatasan waktu. Keberadaan sosial media sebagai media dakwah hadir secara nyata pada lingkungan masyarakat pada era konvergensi media. Dimana komunikator (ulama) dapat menkomunikasikan pesan dakwahnya melalui twitter dan followers (komunikan) dapat dengan mudahnya membaca dan meneruskan pesan tersebut kepada followersnya, dengan demikian pesan dakwah dapat menyebar dengan cepat dan serentak. Seperti saya jelaskan di atas bahwa internet merupakan sarana baru di dalam paradigma komunikasi massa baru, jadi twitter bisa diklasifikasikan ke dalam pembagian media massa. Maka dari itu, sesuai dengan apa yang dikatakan oleh Elihu Katz, Twitter beserta media baru lainnya juga memiliki kekuatan luar biasa sebagai media penyebaran informasi dakwah kepada audiens di dalamnya yakni para tweeps. Kreativitas dalam mengemas dakwah itu penting agar syiar Islam dapat diterima publik dengan baik. Jaman modern, teknologi informasi berkembang pesat, jika para ulama tidak menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman akan ketinggalan. Jadi, menyampaikan dakwah itu tidak lagi hanya dengan pola-pola yang konvensional. Para dai juga harus memanfaatkan situs jejaring sosial media seperti twitter sebagai media penyampai pesan dakwah.

18

DAFTAR PUSTAKA
Arifin, M. (1977). Psikologi Dakwah. Bulan Bintang. Jakarta. Rakhmat, Jalaluddin, (1997). Metode Penelitian Komunikasi, Remaja Rosda Karya, Bandung

19

Soemirat, Soleh dan Elvinaro (2005). Dasar-Dasar Public Relations, Remaja Rosda Karya. Bandung.

Sumber Lain http://id.wikipedia.org/wiki/Twitter#Pertumbuhan http://techno.okezone.com/read/2010/01/26/55/297775/pengguna-twitter-indonesia-di-posisi6 http://emka.web.id/ke-nu-an/2011/integrasi-media-sosial-sebagai-media-dakwah/ http://www.pelitaonline.com/read/dunia-islam/nasional/20/5692/dai-dakwah-lewat-facebookdan-twitter/

20

Anda mungkin juga menyukai