Anda di halaman 1dari 12

KEJAHATAN DALAM MEDIA SOSIAL

CYBER CRIME ON SOCIAL MEDIA

DINDA APRLIA
(118205003)

UNIVERSITAS PARAMADINA JAKARTA

Abstrak- Kemajuan teknologi dan informasi menimbulkan ancaman baru di ruang cyber
yakni kejahatan dunia maya. Kejahatan dunia maya merupakan kejahatan yang lahir sebagai
suatu dampak negatif dari perkembangan aplikasi pada internet. Saat ini, kata "aman" belum
dapat kita rasakan dalam dunia cyber. Berbagai penanggulangan yang dianggap efektif masih
dilakukan hingga saat ini, paper ini akan menganalisis tentang bagaimana kejahatan tersebut
dapat terjadi dan memberikan sejumlah hal-hal yang dilakukan untuk menghindari kejahatan
dunia maya tersebut di media sosial walaupun tidak menghindari para pelaku Cybercrime,
setidaknya dapat meminimalisir kemungkinan seseorang menjadi salah satu korban dari
Cybercrime atau penanggulangan saat Cybercrime terjadi.

Kata kunci: cybercrimes, internet, media sosial, kejahatan dunia maya

Abstract - Advances in technology and information involve new protection in cyber space,
namely cybercrime. Cybercrime is a crime that was born as a negative development from the
development of applications on the internet. At present, the word "safe" cannot be felt in the
cyber world. Various countermeasures that are considered still being done today, this paper
will analyze about how cyber crime can occur and contribute things done to prevent cyber
crime on social media that do not cause cybercriminals, can be recovered victims of
Cybercrime or countermeasures when Cybercrime occurs.

Keywoords: Cybercrimes, internet, social media


PENDAHULUAN

LATARBELAKANG

Saat ini perkembangan teknologi sangat pesat seiring bertambahnya ilmu pengetahuan
baru. Perkembangan ini suatu proses yang tidak dapat dihindari, terlebih lagi perkembangan
dalam teknologi informasi dan komunikasi. Teknologi informasi dan komunikasi tersebut
memberikan kemudahan dalam mengakses hal apapun kepada manusia. Melalui akses
internet, kesempatan untuk berkomunikasi dan menaikkan sumber informasi tersebut.
Seseorang dapat berkomunikasi dengan pemakai lain di seluruh dunia dengan mengirim dan
menerima electronic-mail (e-mail) atau dengan platform media sosial yang beragam jenis
untuk mengunggah foto atau video.

Selain mempermudah akses komunikasi daring atau jarak jauh, teknologi ini juga ikut
berperan dalam meningkatkan perekonomian. Saat ini, banyak sekali platform e-commerce.
E-commerce adalah penyebaran, pembelian, penjualan, pemasaran barang dan jasa melalui
sistem elektronik. E-commerce merupakan wadah bagi pebisnis untuk meningkatkan
penjualannya di media sosial, hal tersebut merupakan manfaat dari penggunaan teknomoli
informasi dan komunikasi. Keuntungan yang paling utama dalam penggunaan e-commerce
adalah bahwa pa-sar yang mampu dijangkau tidak hanya pasar lokal tetapi pasar secara
global, yang tidakterbatas oleh waktu, geografis, pelaku, sehingga transaksi dapat dilakukan
kapan saja,dimana saja dan siapa saja.

Dengan kekuatan perkembangan teknologi informasi saat ini, tidak hanya dalam
bidang ekonomi, perkembangan teknologi ini masuk dalam ranah keuangan. Seiring
berkembangnya e-commerce, berkembang pula sistem pembayaran melalui online atau e-
banking, m-banking dan masih banyak lagi platform yang menyediakan sistem “dompet
online” menjadikan masyarakat luas lebih banyak menggunakan cashless dibanding uang
kertas atau cash.

Seiring dengan semakin berkembangnya tekhnologi yang ada saat ini,


mengakibatkan dunia semakin “mengecil” dan “menyempit”. Kemajuan tekhnologi yang
dimaksud dapat membuat kita semakin mudah untuk mengakses informasi-informasi
yang kita butuhkan cukup hanya dengan satu sentuhan jari saja. Penggunaan
smartphone menjadi salah satu alat yang mendukung proses perkembangan teknologi, karena
dunia dalam genggaman. Di dalam smartphone tersebut kita bisa mengakses apapun setiap
waktu.

Selain manfaat yang dimiliki internet atau teknologi informasi ini, banyak terdapat
dampak negatif. Dampak negatif dapat timbul ketika terjadi kesalahan yang
ditimbulkan oleh piranti komputer yang akan mengakibatkan kerugian besar bagi pengguna
atau pihak-pihak yang berkepentingan. Kesalahan yang disengaja tersebut mengarah
kepada penyalah gunaan komputer, sehingga berpotensi untuk menggunakan media
komputer dan internet untuk melakukan berbagai aksi kejahatan (Antoni, 2017).1

Cyber crime dapat disebut sebagai kejahatan yang berelasi dengan kepentingan
seseorang atau sekelompok orang. Ada seseorang yang memanfaatkan atau dimnfaatkan
untuk memperluas daya jangkauan cyber crime. Kepentingan bisnis, politik, budaya, agama
dan lain sebagainya dapat menjadi motif, alasan dan dalil yang membuat seseorang dan
sekelompok orang terjerumus pada cyber crime. Cyber crime telah menjadi kejahatan serius
yang bisa membahayakan individu, masyarakat, Negara dan tatanan kehidupan global, karena
pelaku pelaku cyber crime secara umum adalah orang-orang yang mempunyai keunggulan
kemampuan keilmuan dan teknologi (Dian, 2019).2

RUMUSAN MASALAH

Dari pembahasan tentang cybercrime dalam media sosial, timbulah beberapa


permasalahan seperti berikut:

1. Bagaimana Cyber Crime dapat terjadi?


2. Apa saja bentuk-bentuk Cyber Crime?
3. Bagaimana cara menggunakan internet dan media sosial secara aman dan bijaksana?

TUJUAN PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menambah pengetahuan tentang


cybercrime atau kejahatan dalam media sosial yang belum familiar untuk masyarakat luas
dan penulis, menambah bahan bacaan, dan hasil dari penelitian ini dapat dimanfaatkan untuk
pembaca.

1
Antoni. (Desember 2017). KEJAHATAN DUNIA MAYA (CYBER CRIME)DALAM SIMAK ONLINE Vol. 17. No. 2. hlm
127-140. Retrieved from http://jurnal.radenfatah.ac.id/index.php/Nurani/article/view/1192/1507
2
Dian Ekawati Ismail. (September, 2019). Cyber Crime di Indonesia. Vol 6. No 3. Retrieved from
https://ejurnal.ung.ac.id/index.php/JIN/article/view/815/758
LANDASAN TEORI

Privasi dan Keamanan Internet

Seiring dengan perkembangan teknologi informasi dan bertambahnya layanan online


yang diakses oleh masyarakat, istilah privasi menjadi hal yang tidak asing, semua layanan
online atau platforms media social akan menawarkan sejumlah kebijakan privasi (privasi
policy) yang perlu disetujui oleh pengguna dan digunakan untuk melindungi hak pengguna
layanan atau platforms tersebut. Privasi termasuk dalam komponen hak dasar dalam deklarasi
hak asasi manusia.

Berbagai data informasi kini dikumpulkan dengan peningkatan frekuensi dan dalam
konteks yang berbeda, membuat individu menjadi lebih transparan. Kemajuan pesat ini
memberikan makna bahwa informasi yang didapat dan diolah secara lebih efisien dan murah
dapat dikumpulkan, disimpan, dan dipertukarkan, bahkan data yang mungkin dianggap
sensitif oleh individu yang bersangkutan. Dengan demikian, peran database yang cukup besar
dan informasi seperti catatan internet tentang sejarah keuangan dan kredit perorangan, catatan
medis, pembelian, dan sebagainya sangat rentan untuk dilihat dan dibaca oleh individu yang
tidak memiliki kewenangan terhadap hal tersebut.3 Banyak alasan seseorang harus menjaga
identitas di internet, dengan alasan dan tujuan apapun, mengumpulkan informasi tentang
siapapun tentu saja mengurangi kebebasan dan kemerdekaan sebagai individu di internet.

Dalam kajian Strategis Keamanan Siber Nasional, mendefinisikan ancaman kejahatan


siber (cyber crime) sebagai setiap kondisi dan situasi serta kemampuan yang dinilai dapat
melakukan tindakan atau gangguan atau serangan yang mampu merusak atau segala sesuatu
yang merugikan sehingga mengancam kerahasiaan (confidentiality), integritas (integrity), dan
ketersedian (availability) sistem dan informasi (Ineu, 2017)4

3
Helmy Prasetyo Yuwinanto. PRIVASI ONLINE DAN KEAMANAN DATA. Retrieved from
http://journal.unair.ac.id/download-fullpapers-palim0d249692cafull.pdf
4
Ineu Rahmawati. (Agustus, 2017). ANALISIS MANAJEMEN RISIKO ANCAMAN KEJAHATAN SIBER (CYBER
CRIME) DALAM PENINGKATAN CYBER DEFENSE. Vol 7(2). Hlm 56. Retrieved from
http://jurnal.idu.ac.id/index.php/JPBH/article/download/179/84
PEMBAHASAN
Cyber Crime atau kejahatan dunia maya merupakan istilah yang mengacu kepada
aktivitas kejahatan dengan komputer atau jaringan komputer menjadi alat, sasaran atau
tempat terjadinya kejahatan. Cyber Crime adalah kejahatan yang berkaitan langsung dengan
Media elektronik yang dihasilkan oleh jaringan komputer yang digunakan sebagai tempat
melakukan komunikasi sambungan langsung (on-line). kejahatan ini terjadi tanpa adanya
tatap muka antara pelaku dan korban, seperti dalam hal penipuan secara online, berupa
penipuan dalam penjualan barang, dan pencemaran nama baik (Aco, 2015).5

Cyber crime merupakan salah satu bentuk atau dimensi baru dari kejahatan masa
sekarang yang mendapat perhatian luas di dunia internasional. Kejahatan ini merupakan salah
satu sisi gelap dari kemajuan teknologi yang mempunyai dampak negative sangat luas bagi
seluruh bidang kehidupan modern saat ini. Pola hubungan mereka amat ditentukan oleh alat
komunikasi dan sambungan internet.

Cybercrimes dapat didefinisikan sebagai "Pelanggaran yang dilakukan terhadap


perorangan atau sekelompok individu dengan motif kriminal untuk secara sengaja menyakiti
reputasi korban atau menyebabkan kerugian fisik atau mental atau kerugian kepada korban
baik secara langsung maupun tidak langsung, menggunakan jaringan telekomunikasi modern.

Gambar 1

Source: https://patrolisiber.id/home

Statistik diatas merupakan gambaran dari kasus cybercrime yang sudah dilaporkan.
Dengan kebebasan menggunakan internet, dapat merubah perilaku seseorang. Sikap
diukur oleh orang-orang keyakinan bahwa suatu perilaku mengarah pada beberapa hasil
yang bisa menguntungkan atau tidak menguntungkan.

5
Aco Agus. (April, 2016). PENANGANAN KASUS CYBER CRIME DI KOTA MAKASSAR (Studi Pada Kantor
Kepolisian Resort Kota Besar Makassar). Volume XI Nomor 1. Retrieved from
https://ojs.unm.ac.id/supremasi/article/view/3023
A. Bagaimana Cybercrime dapat terjadi

Peningkatan terhadap ancaman (cyber crime)yang dilakukan baik oleh negara ataupun
aktor non-negara (non state actor) berdampak terhadap terjadinya cyber warfare atau
gangguan cyber (cyber violence). Ketergantungan negara terhadap jaringan komunikasi
membawa tantangan dan ancaman tersendiri.

Ancaman cybercrime dapat terjadi karena adanya kepentingan dari berbagai individu
atau kelompok tertentu dalam aspek kehidupan masyarakat dapat menimbulkan berbagai
ancaman fisik, baik nyata ataupun yang tidak nyata dengan menggunakan kode-kode
komputer (software) untuk melakukan pencurian informasi (information theft), kerusakan
sistem (system destruction), manipulasi informasi (information corruption) atau perangkat
keras (hardware) untuk melakukan gangguan terhadap sistem (network instruction)
ataupun penyebaran data dan informasi tertentu untuk melakukan kegiatan propaganda.6

Kejahatan ini dilakukan oleh kelompok kriminal tertentu. Tidak seperti kejahatan
yang menggunakan komputer sebagai alat, kejahatan ini memerlukan pengetahuan teknis
sang pelaku. Dengan demikian seiring perkembangan teknologi, maka berkembang pula
sifat kejahatannya. Kejahatan ini relatif baru dalam sejarah komputer, yang menjelaskan
betapa tidak siapnya masyarakat dan dunia pada umumnya untuk memberantas kejahatan
ini.7 Hal tersebut mencerminkan bahwa mayarakat luas banyak yang tidak
mempersoalkan tata cara penggunaan internet dengan bijak.

Ada sejumlah ancaman khusus ketika melakukan transaksi secara online berkaitan
dengan privasi. Sebagai contoh, pengaruh saat berselancar melalui media internet
(Weiser, 1988) berarti bahwa saat beraktifitas secara online, secara tidak langsung kita
meninggalkan data berupa jejak digital di banyak bidang kehidupan kita yang sebelumnya
dianggap "offline." Perkembangan yang sangat cepat dengan daya komputasi, seperti
pengolahan kecepatan, meningkatkan kapasitas penyimpanan, konektivitas komunikasi
yang lebih luas, dan ukuran kapasitas koneksi dengan biaya rendah semua pada akhirnya
mempengaruhi privasi (SparckJones, 2003).8

A. Apa saja bentuk Cybercrime

Ada banyak kejahatan dari sifat ini yang dilakukan setiap hari di internet. Kejahatan
yang terutama menargetkan jaringan komputer atau perangkat meliputi: Virus komputer.
Denial-of-service attacks, Malware (malicious code). Kejahatan yang menggunakan
jaringan komputer lainnya meliputi: Penipuan dan pencurian identitas (walaupun hal ini
6
Ineu Rahmawati. Loc Cit.
7
Alcianno G. Gani. CYBERCRIME (KEJAHATAN BERBASIS KOMPUTER). Retrieved from
https://journal.universitassuryadarma.ac.id/index.php/jsi/article/download/18/18
8
Helmy Prasetyo Yuwinanto. PRIVASI ONLINE DAN KEAMANAN DATA. Retrieved from
http://journal.unair.ac.id/download-fullpapers-palim0d249692cafull.pdf
semakin banyak menggunakan malware hacking atau phishing, menjadikannya sebagai
contoh kejahatan komputer "sebagai sasaran" dan "komputer sebagai alat"). Perang
informasi, penipuan phishing, spam, pornografi, termasuk pelecehan dan ancaman.
Pengiriman email massal yang tidak diminta untuk tujuan komersial (spam) tidak sah di
beberapa wilayah hukum. Phishing sebagian besar disebarkan melalui email. Email
phishing mungkin berisi tautan ke situs web lain yang terpengaruh oleh malware. Atau,
mungkin berisi tautan ke perbankan online palsu atau situs web lain yang digunakan
untuk mencuri informasi akun pribadi. 9

a). Berdasarkan jenis aktifitas (Daning, 2015)10:

(1) Unauthorized acces to computer system and service, Kejahatan yang dilakukan
dengan memasuki/menyusup ke dalam suatu sistem jaringan komputer secara
tidak sah, tanpa izin atau tanpa sepengetahuan dari pemilik sistem jaringan
komputer yang dimasukinya.

(2) Illegal contents, Merupakan kejahatan dengan memasukkan data atau


informasi ke internet tentang sesuatu hal yang tidak benar, tidak etis, dan dapat
dianggap melanggar hukum atau mengganggu ketertiban umum. 

(3) Data forgery, Merupakan kejahatan dengan memalsukan data pada dokumen-
dokumen penting yang tersimpan sebagai scriptless document melalui internet.

(4) Cyber espionage, Merupakan kejahatan yang memanfaatkan jaringan internet


untuk melakukan kegiatan mata-mata terhadap pihak lain, dengan memasuki
sistem jaringan komputer (computer network system) pihak sasaran. 

(5) Cyber sabotage and extortion, Kejahatan ini dilakukan dengan membuat
gangguan, perusakan atau penghancuran terhadap suatu data, program komputer
atau sistem jaringan komputer yang terhubung dengan internet. Biasanya
kejahatan ini dilakukan dengan menyusupkan suatu logic bomb, virus komputer
ataupun suatu program tertentu, sehingga data, program komputer atau sistem
jaringan komputer tidak dapat digunakan, tidak berjalan sebagaimana mestinya,
atau berjalan sebagaimana yang dikehendaki oleh pelaku. Kejahatan ini sering
disebut sebagai cyber-terrorism.

(6) Offense against intellectual property, Kejahatan ini ditujukan terhadap Hak
atas Kekayaan Intelektual yang dimiliki pihak lain di internet.

(7) Infrengments of privacy, Kejahatan ini ditujukan terhadap informasi seseorang


yang merupakan hal yang sangat pribadi dan rahasia. Kejahatan ini biasanya
ditujukan terhadap keterangan pribadi seseorang yang tersimpan pada formulir
9
Alcianno G. Gani. Loc Cit
10
Daning Wiku Anjarwi. ( Januari, 2015). LANGKAH KEPOLISIAN DALAM PENANGGULANGAN TINDAK PIDANA
PENIPUAN PERDAGANGAN ONLINE. Retrieved from http://e-journal.uajy.ac.id/7212/1/JURNAL.pdf
data pribadi yang tersimpan secara computerized, yang apabila diketahui oleh
orang lain maka dapat merugikan korban secara materil maupun immateril, seperti
nomor kartu kredit, nomor PIN ATM, cacat atau penyakit tersembunyi dan
sebagainya.

(8) Cracking, Kejahatan dengan menggunakan teknologi computer yang dilakukan


untuk merusak system keamaanan suatu system computer dan biasanya
melakukan pencurian, tindakan anarkis begitu merekan mendapatkan akses.

(9) Carding, Adalah kejahatan dengan menggunakan teknologi computer untuk


melakukan transaksi dengan menggunakan card credit orang lain sehingga dapat
merugikan orang tersebut baik materil maupun non materil.

Berdasarkan motif cybercrime terbergi menjadi 2 yaitu (Daning, 2015)11:

1. Cybercrime sebagai tindak kejahatan murni, kejahatan ini merupakan kejahatan


yang dilakukan secara sengaja dan terencana.
2. Cybercrime sebagai tindakan kejahatan abu-abu, kejahatan yang tidak jelas
motifnya, karena pelaku hanya melakukan pembobolan tetapi tidak merusak atau
mencuri data pada sistem informasi tersebut.

Dalam masa pandemi covid-19, semua kegiatan baik proses belajar mengajar,
bekerja dan aktivitas luar lainnya diganti secara online. Di zaman sekarang sangat
mudah menemukan platforms untuk belajar dan bekerja secara online. Melakukan
kegiatan pertemuan secara online kini banyak dilakukan menggunakan aplikasi dalam
smartphone. Sehinggu mempermudah proses tersebut.

Seiring penggunaan aplikasi tersebut, akhir-akhir ini muncul pemberitaan


bahwa aplikasi yang banyak orang percaya merupakan aplikasi yang bisa merugikan
pengguna.

As people increasingly work from home and online communication platforms such as
Zoom explode in popularity in the wake of coronavirus outbreak, cybercriminals are taking
advantage of the spike in usage by registering new fake "Zoom" domains and malicious

11
Ibid
"Zoom" executable files in an attempt to trick people into downloading malware on their
devices (Ravie, 2020).12

Beita tersebut merupakan berita paling pertama yang memaparkan tentang adanya
celah keamanan pada aplikasi ini. Dalam kasus ini, kabar yang muncul mengatakan bahwa
informasi yang ada dalam zoom tidak terenksripsi. Singkatnya enkripsi merupakan teknik
dalam keamanan yang digunakan untuk menyembunyikan data pada saat pengiriman
sehingga apabila data tersebut bocor, maka yang mendapatkan data itu tidak akan tahu apa isi
dari data yang dikirim. Dengan tidak di enkripsinya data tersebut, maka siapapun yang
berhasil mencuri data saat ‘dikirim’ kan langsung mengetahui apa saja isi data yang sedang
dikirim.13

Source: twitter @SchuberSalieri, 2020

Pakar keamanan siber, Alfons Tanjujaya mengungkapkan bahwa memakai aplikasi


video telekonferensi, Zoom harus ekstra hati-hati. Hal ini berkaitan dengan isu keamanan
seperti tidak adanya enkripsi end-to-end. "Dalam kasus Zoom kunci enkripsi disimpan oleh
server. sehingga secara teknis Zoom bisa membuka dan mengintip isi komunikasi pengguna
Zoom. Dan banyak issue lain seperti war driving dan penggabungan otomatis domain email
yang tidak saling mengenal," kata Alfons.14

Selain itu, Alfons juga menghimbau dan memberikan beberapa tips agar masyarakat dapat
dengan aman memakai aplikasi Zoom. Lakukan hal ini:

12
Ravie Lakhsmanan. COVID-19: Hackers Begin Exploiting Zoom's Overnight Success to Spread Malware.
March, 2020. Retrieved from https://thehackernews.com/2020/03/zoom-video-coronavirus.html?
m=1#click=https://t.co/VDaAlJtorb
13
[@SchubertSalieri]. ( 2020, April 19). Seberapa bahaya kah aplikasi ZOOM?.
https://twitter.com/SchubertSalieri/status/1251767570392207360?s=19
14
Arif Burdiansyah. Pakai Aplikasi Zoom Harus Estra Hati-hati, Kenapa?. Retrieved from
https://www.cnbcindonesia.com/tech/20200406174050-37-150113/pakai-aplikasi-zoom-harus-estra-hati-hati-
kenapa. diakses pada 23 April 2020 pukul 19:05
1. Jangan melakukan sharing zoom meeting ke media sosial atau mempublikasikan
informasi / link meeting.
2. Aktifkan fitur memasukkan password untuk bergabung ke dalam meeting.
3. Administrator harus aktif mengawasi dan memonitor meeting, kalau ada hal yang
mencurigakan harap ambil tindakan dan menonaktifkan member yang bermasalah.
4. Jangan sembarangan mengklik tautan yang diberikan melalui Zoom karena rentan
disusupi eksploitasi untuk mencuri kredensial atau adanya malware.15

B. Bagaimana cara menggunakan internet dan media sosial secara aman dan
bijaksana?

Semua layanan online boleh saja mengklaim memiliki tingkat keamanan tinggi, tapi


bukan berarti pengguna menjadi tidak memperhatikan keamanan akun. Karena tetap ada
kemungkinan penjahat siber bisa membobol informasi pribadi seperti foto, video, data
keuangan dan email, sehingga bisa dilihat oleh orang lain. untuk menjaga data pribadi
agar tidak bocor dan tersebar luar16:

1. Pakai password berbeda, Kebanyakan orang menggunakan password yang sama di


semua perangkat dan akun online. Padahal jika menggunakan password unik dan
beragam di berbagai akun, penjahat siber akan lebih sulit untuk mengakses informasi.
2. Pastikan keamanan jaringan internet rumah, Kesalahan umum lain adalah kurangnya
perhatian pada jaringan internet rumah. Ketika hackerberhasil menerebos jaringan di
rumah, mereka bisa mengakses data di komputer dan perangkat lain yang terhubung
dengan jaringan tersebut.

Tanggal lahir sangat penting untuk dijaga, seperti nama lengkap dan alamat rumah.
Informasi tersebut bisa membantu para penipu untuk meretas akun pribadi atau perbankan
yang kamu miliki. Kamu harus pikirkan baik-baik sebelum menambahkan informasi ini.
Jangan posting kartu identitas dan sejenisnya. Kode bar yang ada di tiket bisa digunakan
untuk memperoleh informasi pribadi yang diberikan kepada maskapai penerbangan. Salah
satu kesalahan lainnya adalah mem-posting gambar kartu kredit atau SIM untuk
menunjukkan sesuatu. Itu juga bisa jadi alasan utama.17

15
Ibid
16
Patroli Siber. (2019). Ini 4 Tips Lindungi Informasi Pribadi di Dunia Maya. Retrieved from
https://patrolisiber.id/tips-and-tricks/ini-4-tips-lindungi-informasi-pribadi-di-dunia-maya
17
Ibid
KESIMPULAN

Seiring perkembangan teknologi dan lebih banyak orang menggunakan internet untuk
bersenang-senang dan menyimpan informasi sensitif seperti informasi kartu kredit atau
perbankan, penjahat akan berusaha mencuri informasi itu. Kejahatan dunia maya telah
menjadi merupakan ancaman bagi pengguna internet di seluruh dunia. Meningkatkan
kesadaran tentang bagaimana informasi dilindungi dan mengetahui cara yang digunakan
penjahat cyber untuk mencuri informasi itu penting di dunia sekarang ini. Kita sebagai
pengguna internet harus lebih berhati hati dan pintar dalam menyikapi dan menggunakan
teknologi.

Dengan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penggunaan internet tidak selamanya
berdampak positif atas perkembangan teknologi yang pesat. Ada dampak negatif dan
penyalahgunaan yang dilakukan oleh oknum tidak bertanggung jawab untuk merauk
keuntungan dengan meretas database atau akun sosial media. Untuk itu, berhati-hati dan
selalu menjaga keamanan pribadi dalam bersosial media.
DAFTAR PUSTAKA

Antoni. (Desember 2017). KEJAHATAN DUNIA MAYA (CYBER CRIME)DALAM SIMAK ONLINE Vol. 17.
No. 2. hlm 127-140. Retrieved from
http://jurnal.radenfatah.ac.id/index.php/Nurani/article/view/1192/1507

Dian Ekawati Ismail. (September, 2019). Cyber Crime di Indonesia. Vol 6. No 3. Retrieved from
https://ejurnal.ung.ac.id/index.php/JIN/article/view/815/758

Helmy Prasetyo Yuwinanto. PRIVASI ONLINE DAN KEAMANAN DATA. Retrieved from
http://journal.unair.ac.id/download-fullpapers-palim0d249692cafull.pdf

Ineu Rahmawati. (Agustus, 2017). ANALISIS MANAJEMEN RISIKO ANCAMAN KEJAHATAN SIBER (CYBER CRIME)
DALAM PENINGKATAN CYBER DEFENSE. Vol 7(2). Hlm 56. Retrieved from
http://jurnal.idu.ac.id/index.php/JPBH/article/download/179/84

Aco Agus. (April, 2016). PENANGANAN KASUS CYBER CRIME DI KOTA MAKASSAR (Studi Pada Kantor Kepolisian
Resort Kota Besar Makassar). Volume XI Nomor 1. Retrieved from
https://ojs.unm.ac.id/supremasi/article/view/3023

Alcianno G. Gani. CYBERCRIME (KEJAHATAN BERBASIS KOMPUTER). Retrieved from


https://journal.universitassuryadarma.ac.id/index.php/jsi/article/download/18/18

Helmy Prasetyo Yuwinanto. PRIVASI ONLINE DAN KEAMANAN DATA. Retrieved from
http://journal.unair.ac.id/download-fullpapers-palim0d249692cafull.pdf

Daning Wiku Anjarwi. ( Januari, 2015). LANGKAH KEPOLISIAN DALAM PENANGGULANGAN TINDAK PIDANA
PENIPUAN PERDAGANGAN ONLINE. Retrieved from http://e-journal.uajy.ac.id/7212/1/JURNAL.pdf

Ravie Lakhsmanan. COVID-19: Hackers Begin Exploiting Zoom's Overnight Success to Spread Malware. March,
2020. Retrieved from https://thehackernews.com/2020/03/zoom-video-coronavirus.html?
m=1#click=https://t.co/VDaAlJtorb

[@SchubertSalieri]. ( 2020, April 19). Seberapa bahaya kah aplikasi ZOOM?.


https://twitter.com/SchubertSalieri/status/1251767570392207360?s=19

Arif Burdiansyah. Pakai Aplikasi Zoom Harus Estra Hati-hati, Kenapa?. Retrieved from
https://www.cnbcindonesia.com/tech/20200406174050-37-150113/pakai-aplikasi-zoom-harus-estra-hati-hati-
kenapa. diakses pada 23 April 2020 pukul 19:05

Patroli Siber. (2019). Ini 4 Tips Lindungi Informasi Pribadi di Dunia Maya. Retrieved from
https://patrolisiber.id/tips-and-tricks/ini-4-tips-lindungi-informasi-pribadi-di-dunia-maya

Anda mungkin juga menyukai